RUMUS SENYAWA REAKSI KIMIA & PERHITUNGAN STOIKIOMETRI
MASA ATOM RELATIF, MASA
BILANGAN OKSIDASI, PERHITUNGAN HUKUM DASAR KIMIA MOLEKUL RELATIF, KONSEP RUMUS SENYAWA REAKSI KIMIA APLIKASI STOIKIOMETRI KEMOLARAN & EKIVALEN PERHITUNGAN STOIKIOMETRI MOL
1. Hukum Kekekalan Massa
2. Hukum Perbandingan Tetap 1. Bilangan Oksidasi 3. Hukum Kelipatan Perbandingan 2. Kemolaran 4. Hukum Pernyataan Volume 3. Ekivalen
2. Jelaskan hukum-hukum dasar kimia, beserta contohnya!
a. Hukum Kekelan Masa (Lavoiser, 1777)
“Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan masa zat-zat hasil reaksi” artinya dalam reaksi kimia, massa bersifat kekal. Contoh : 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) 1 gr + 8 gr → 9 gr
b. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Suatu senyawa murni selalu tersusun dari unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan massa yang tetap” Contoh: air mengandung perbandingan massa oksigen dan hidrogen selalu 1 : 8.
c. Hukum kelipatan Perbandingan
Jika dua senyawa yang berbeda dibentuk oleh dua unsur yang sama, maka bila massa salah satu unsur dalam kedua senyawa sama maka unsur lainnya dalam kedua senyawa itu akan mempunyai perbandingan masssa sebagai bilangan bulat dan sederhana. Contoh : Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen A 28 gr 32 gr B 28 gr 64 gr C 28 gr 80 gr Jadi perbandingan massa oksigen untuk massa nitrogen yang sama masing masing senyawa A,B dan C adalah 32 : 64 : 80 atau 2:5
d. Hukum Pernyataan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada tekanan dan suhu yang sama (P, T) perbandingan volume gas-gas pereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana. e. Hukum pernyataan Volume (Hukum Avogadro) Pada tekanan dan suhu yang sama (P,T) gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama. (V ~ n)
3. Jelaskan langkah-langkah penyetaraan reaksi kimia disertai contoh!
a. Menuliskan semua zat yang beraksi disebelah kiri hasil dan hasilnya di tulis disebelah kanan dengan benar. b. Setarakan koefisien reaksi dengan menuliskan koefisien reaksi untuk senyawa dengan jumlah atom terbanyak tetapi bukan hydrogen, oksigen atau ion poliatomik. c. Memperhatikan unsur yang hanya muncul satu kali setiap sisi, rumus yang mengandung unsur pasti mempunyai koefisien yang sama. d. Memeriksa kembali persamaan reaksi tersebut dan memastikan banyaknya atom pada tiap unsur sama untuk pereaksi dan merupakan perbandingan terkecil koefisien. Contoh : Fe + O2 → FeO3 KCIO3 → KCl + O2 (Belum setara) Mengalikan 2 pada untur KCL Sehingga 2 KClO3 → 2 KCl + 3O2