BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor.
kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan segala perubahan tingkah laku atau
hasil yang diperoleh seseorang dari proses belajarnya. Kemajuan hasil belajar
siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga
sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.
Menurut Bloom (Sudjana, 2010: 22) hasil belajar dibagi menjadi tiga
1) Ranah Kognitif
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yaitu:
yang paling rendah tetapi hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe
dari pengetahuan. Dalam hal ini untuk dapat memahami perlu terlebih
khusus).
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,
Menurut Vygotsky (Santrock, 2010: 60) ada tiga klaim dalam inti
pandangannya:
memecahkan masalah.
2) Ranah Afektif
dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak dalam berbagai tingkah laku
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
sebagai berikut:
rangsangan dari luar, dapat berupa masalah, situasi, gejala, juga dapat
terhadap rangsangan yang datang dari luar. Hal ini meliputi ketepatan
lakunya.
3) Ranah Psikomotor
keterampilan meliputi:
disadari);
ketepatan;
a) Persepsi (perception)
b) Kesiapan (set)
g) Kreativitas (creativity)
inisiatif sendiri.
Penilaian pada penelitian ini terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif,
menggunakan teori dari Bloom karena aspek-aspek pada ranah kognitif Bloom
Bloom diuraikan secara detil dan lebih jelas. Kisi-kisi dari penilaian ketiga
1) Ranah Kognitif
a) Pengetahuan
kemerdekaan.
b) Pemahaman
kemerdekaan.
2) Ranah Afektif
a) Penerimaan
b) Jawaban
c) Penilaian
telah dikerjakan.
3) Ranah Psikomotor
a) Gerakan refleks
- Terampil menggambar
- Terampil mewarnai
- Menggunakan media
bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
1) Faktor internal; faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
masyarakat.
keberhasilan meliputi:
1) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan belajar
2) Guru
meningkat.
3) Anak didik
akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Selain itu, sikap dan minat
belajar.
4) Kegiatan pengajaran
6) Suasana evaluasi
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang datang dari dalam
diri siswa yang paling utama adalah kemampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa ini memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar
yang dicapai. Namun, faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik, dan faktor
psikis, juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Baik faktor internal maupun
Jangan sampai ada salah satu faktor yang menghambat faktor lainnya. Oleh
karena itu, kedua faktor tersebut harus bisa saling mendukung agar dapat
2. Pembelajaran IPS
lingkungan alam fisik maupun sosialnya dan kajiannya diambil dari ilmu-ilmu
Definisi IPS yang dikemukakan oleh National Council for the Social
lebih komprehensif, tidak saja dilihat dari maknanya tetapi juga dari segi
kegunaannya, yaitu:
matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Tujuan utama IPS adalah untuk
merupakan bidang studi terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu kemanusiaan
tinggal.
dimilikinya.
cara belajar yang baik, penggunaan waktu belajar, dan memupuk minat
belajar.
Menurut Daldjoeni (1997: 54) suatu program IPS yang layak, bertujuan
siswa menjadi warga masyarakat yang berguna. Menurut Susanto (2014: 145)
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
masyarakat.
tujuan antara lain siswa dibekali dengan ilmu kemanusiaan sehingga dapat
ruang dan waktu bagi peserta didik untuk dapat belajar secara aktif.
Layanan secara individual dapat guru berikan agar dapat mengenal dan
mengembangkan siswanya.
yang dihadapi.
tepat.
d. Materi Pokok
proklamasi kemerdekaan.
3. Mind Mapping
di atas selembar kertas. Dengan kata lain, mind mapping adalah metode yang
Menurut Olivia (2013: ix) mind mapping atau peta pikiran merupakan
waktu dalam menyelesaikan tugas. Mind mapping dapat juga digunakan untuk
otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dengan
sederhana.
mencatat yang efisien dan menyenangkan bagi siswa. Tony Buzan telah
mapping adalah formula ajaib di kelas dan dapat dilakukan oleh semua orang.
efisien, kreatif, menarik dan mudah karena dilakukan dengan cara memetakan
untuk:
1) Membuat rencana
2) Alat komunikasi
3) Memunculkan kreativitas
4) Menghemat waktu
5) Menyelesaikan masalah
6) Memusatkan perhatian
Olivia (2013: xi) menyatakan manfaat mind mapping bagi anak adalah
sebagai berikut:
pemikiran.
11) Membantu menghadapi ujian dengan mudah dan mendapat nilai yang
lebih bagus.
14) Kesempatan anak untuk senang terhadap materi akan lebih banyak.
15) Membuat anak tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan.
16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat penulis ingin
terus-menerus belajar.
antara lain:
1) Kertas
mendatar.
2) Warna
Gunakan spidol warna-warni dan tiap cabang dibuat warna yang berbeda.
3) Garis
ujung.
4) Huruf
5) Keyword
disampaikan. Kata kunci jangan terlalu panjang dan hanya menuliskan hal-
6) Key image
mengingat.
7) Struktur
Tema utama di tengah memancar ke segala arah. Umumnya terdiri dari 2-7
garis dan dimulai dari kanan atas sesuai arah jarum jam.
diantaranya:
dasar adalah dapat menggali potensi siswa untuk terampil menulis dan
mapping, siswa dapat bermain dengan berbagai garis dan warna sehingga
memaksimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Dengan demikian, melalui
2) Gunakan gambar, foto, atau kata kunci untuk ide utama. Sebuah gambar
Sebuah gambar sentral dapat membuat hasil mind mapping lebih menarik,
otak.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung (bukan garis lurus) karena garis
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal
seribu kata.
3) Gambar beberapa cabang tebal (cabang utama) yang memancar keluar dari
cabang utama.
6) Pada setiap cabang, tulislah dengan jelas kata kunci tunggal tentang
gambar/tema.
4. Media Pembelajaran
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Menurut Djamarah (2010: 121) media adalah alat bantu apa saja yang dapat
pembelajaran berarti suatu alat yang digunakan guru untuk memudahkan guru
memperhatikan.
8) Peran guru dapat berubah ke arah positif dan beban guru dapat berkurang.
Contohnya adalah menampilkan objek yang terlalu besar dengan foto atau
langka di masa lalu dapat ditampilkan dengan film, dan proses yang rumit
lingkungan.
media jarum perjuangan berisi beberapa gambar tokoh pahlawan yang berperan
jarum seperti pada jarum jam yang menunjuk pada tokoh, peranan/jasa, dan
salah satu peristiwa proklamasi, siswa dapat mengarahkan jarum kedua untuk
3) Tali
proklamasi
6) Lem kayu
7) Penggaris
lingkaran tersebut.
lingkaran kedua.
pertama, peran dan jasa tokoh pahlawan pada lingkaran kedua, dan nama-
lingkaran tersebut.
jarum.
8) Satukan jarum-jarum. Lalu masukkan mur pada lubang jarum dan lubang
Cara menggunakan media ini tidak sulit. Guru dan siswa tidak
penggunaannya, bisa dipegang oleh guru atau digantung di papan tulis. Guru
terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa cara penggunaan media ini, barulah
siswa diminta untuk memutar jarum sesuai dengan peristiwa, peran/jasa, dan
tokohnya.
mind mapping, diantaranya penelitian oleh Made Widiari, A. A. Gd. Agung, dan I
Nym. Jampel (2014) tentang Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan
Buleleng merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan post test only control
group design. Populasi penelitian sebanyak 107 siswa terdiri dari empat sekolah
yaitu SDN 1 Banjar Jawa 25 siswa, SDN 3 Banjar Jawa 24 siswa, SDN 5 Banjar
Jawa 29 siswa, dan SDN 1 Astina 29 siswa. Sampel penelitian yang digunakan
adalah SDN 1 Banjar Jawa dan SDN 3 Banjar Jawa. Hasil penelitian menunjukkan:
(1) hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen menunjukkan skor rata-rata
42,10 berada pada kategori sangat tinggi (2) hasil belajar matematika siswa
kelompok kontrol dengan rata-rata skor 32,64 berada pada kategori sedang, (3)
terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antar kelompok siswa
Model Mind Mapping Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA di kelas V SD N
Debong Kidul Kota Tegal. Penelitian menggunakan teknik sampel jenuh sehingga
simple t-test diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,383. Artinya nilai signifikasi > 0,05
sehingga diterima. Selain itu juga diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar
siswa pada kelompok kontrol sebesar 61,25 dan pada kelompok eksperimen sebesar
73,04. Dengan demikian, aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan model
mind mapping lebih baik daripada aktivitas belajar siswa pada pembelajaran model
aktivitas belajar siswa tetapi tidak ada perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan
digunakan oleh peneliti yaitu dengan model mind mapping terhadap hasil belajar
siswa, namun yang membedakan penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah pada jenis penelitian, tujuan penelitian, dan subyek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui model mind mapping
satu kelas sebagai subyek penelitian yaitu kelas V yang berjumlah 21 siswa.
C. Kerangka Pikir
yang lebih. Tindakan tersebut dapat berupa penggunaan model pembelajaran maupun
media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
pertemuan setiap siklus. Model ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa
ide-ide cemerlang. Media jarum perjuangan digunakan dalam model mind mapping
dipahami siswa dengan mudah. Kondisi akhir yang diharapkan adalah melalui
meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor
pada pembelajaran IPS melalui model mind mapping dengan media jarum
Tindakan
Penggunaan model mind mapping
dengan media jarum perjuangan
Siklus I Siklus II
Guru menggunakan model mind Guru menggunakan model mind
mapping dengan media jarum mapping dengan media jarum
perjuangan dalam pembelajaran perjuangan dalam pembelajaran
Kondisi Akhir
Hasil belajar (aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor) siswa meningkat pada
materi proklamasi kemerdekaan
D. Hipotesis Tindakan
hipotesis penelitian: