Anda di halaman 1dari 5

UTS KAJIAN MANDIRI

Nama : Acong Jaya Sinaga

Nim : 4183520011

Kelas : PSB 18 C

Struktur dari Proposal Riset anda adalah:

1. Halaman Judul (bagaimanakah hal ini dilakukan?)


Jawab:
Status konservasi kupu-kupu Ornithoptera Croesus, kupu-kupu endemik
pulau bacan ,Maluku utara, Indonesia
Haman judul ini ditulis dengan format : ukuran margin 4333, jenis font
times new roman, ukuran font 12, spasi 1,5, dengan urutan tata letak lambang
institusi,judul penelitian, jenis proposal,tujuan pengajuan proposal, identitas
pihak yang mengajukan proposal,identitas institusi pihak yang mengajukan
proposal dan tahun pengajuan dengan format paragraf center atau ditengah.

Abstrak
Ornithoptera Croesus merupakan spesies kupu kupu asli dan endemik
Penelitian ini bertujuan untuk memperbarui status konservasi O. croesus di Pulau
Bacan berdasarkan informasi terkini tentang keberadaan, karakter, daya dukung
habitat, dan status konservasi spesies tersebut. Dalam studi eksploratif deskriptif
ini, pengumpulan data dilakukan melalui survei, identifikasi spesimen, dan
tinjauan pustaka tentang status konservasi kupu-kupu. Hasil analisis menunjukkan
bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.7 / 1999, status konservasi O.
croesus dilindungi, sedangkan menurut IUCN Red List of Threatened Species,
satwa ini rentan, dan menurut CITES , status terancam punah. Hal ini sesuai
dengan fenomena konversi hutan dan fragmentasi habitat yang terjadi di Gn.
Kawasan cagar alam Sibela, habitat alami O. croesus. Melihat kondisi tersebut,
keberadaan kupu-kupu endemik memiliki kepadatan spesies yang rendah dengan
daya tampung lingkungan yang memadai dalam hal ketersediaan pangan. Upaya
konservasi in situ dan ex situ harus dilakukan untuk meningkatkan viabilitas O.
Croesus
2. Pendahuluan
Jawab:
Ornithoptera croesus merupakan spesies kupu-kupu yang merupakan spesies
asli dan endemik Pulau Bacan. Ornithoptera croesus ditemukan oleh Alfred
Russel Wallace pada tahun 1859 dalam ekspedisi Malay Archipelago. Kupu-kupu
ini diberi nama Golden Birdwing Wallace. O. croesus termasuk kupukupu
macrolepidoptera dengan corak warna tubuh yang khas. Sayap depan O. croesus
jantan hitam memiliki bagian depan emas, oranye atau merah dan dengan urat
hitam pada tepi sayap kuning keemasan. Di sisi bawah sayap warnawarni hijau,
dengan tepi hitam beralur. O. croesus betina memiliki sayap yang lebih besar
dengan warna coklat tua di kedua sisi atas dan bawah dengan bintik-bintik
kekuningan dan abu-abu, kepala dan dada hitam, dengan abdonemen kuning.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbarui status konservasi O. croesus di
Pulau Bacan berdasarkan informasi terkini tentang keberadaan, karakter, daya
dukung habitat, dan status konservasi spesies tersebut. Dalam studi eksploratif
deskriptif ini, pengumpulan data dilakukan melalui survei, identifikasi spesimen,
dan tinjauan pustaka tentang status konservasi kupu-kupu.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
No.7 / 1999, status konservasi O. croesus dilindungi, sedangkan menurut IUCN
Red List of Threatened Species, satwa ini rentan, dan menurut CITES , status
terancam punah. Hal ini sesuai dengan fenomena konversi hutan dan fragmentasi
habitat yang terjadi di Gn. Kawasan cagar alam Sibela, habitat alami O. croesus.
Melihat kondisi tersebut, keberadaan kupu-kupu endemik memiliki kepadatan
spesies yang rendah dengan daya tampung lingkungan yang memadai dalam hal
ketersediaan pangan. Upaya konservasi in situ dan ex situ harus dilakukan untuk
meningkatkan viabilitas O. Croesus. Berdasarkan uraian diataslah maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah populasi kupu kupu O. Croesus di
habitat aslinya dan mengetahui status konservasinya saat ini.
3. Identifikasi Masalah
Jawab:
1. Semakin berkurangnya jumlah kupu-kupu O. Croesus di habitat aslinya
2. Jarangnya penelitian mengenai konservasi kupu-kupu O. Croesus
4. Rumusan Masalah
Jawab:
1. Berapa jumlah dan Keberadaan kupu-kupu O. Croesus?
2. Bagaimana Karakteristik dan daya dukung habitat kupukupu O. Croesus?
5. Tujuan Penelitian
Jawab:
1. Untuk mengetahui jumlah dan Keberadaan kupu-kupu O. Croesus
2. Untuk mengetahui Karakteristik dan daya dukung habitat kupu-kupu O.
Croesus
6. Literature Review
Jawab:
Ornithoptera croesus merupakan salah satu kupu-kupu endemik di Pulau
Bacan. Kupu-kupu ini dapat ditemukan di kawasan cagar alam pegunungan
Sibela (CAGS). O. croesus adalah salah satu anggota famili Papilionidae. O.
croesus ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1859 dalam
ekspedisi Malay Archipelago.
Keberadaan kupu-kupu O. croesus di Pulau Bacan telah diketahui oleh
masyarakat sekitar.Namun sejauh ini belum ada upaya konservasi yang
dilakukan baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah. Konservasi kupu-
kupu endemik sangat dihargai dibandingkan dengan kupu-kupu biasa. Spesies
endemik memiliki sebaran geografis yang terbatas, sangat sensitif terhadap
perubahan suhu dan kelembaban hutan akibat gangguan hutan, sehingga
kepunahan lokal menjadi tidak terelakkan.
O. croesus seperti hewan lainnya juga menghadapi ancaman kelangkaan
dan kepunahan, terutama akibat konversi lahan hutan. Hutan konservasi di
pegunungan Sibela ada dua jenis yaitu hutan produksi dan hutan produksi
terbatas. Kedua jenis hutan tersebut terletak di sepanjang tepi hutan di kawasan
konservasi pegunungan Sibela. Masyarakat lokal telah mengubah hutan
produksi menjadi perkebunan inti dan di sekitar petani kecil. Keberadaan hutan
tersebut telah dimusnahkan dan dialihfungsikan menjadi kawasan pemukiman
dan perkebunan rakyat. Sebagian besar spesies kupu-kupu, terutama kupu-kupu
endemik (O. croesus) sangat bergantung pada satu atau dua jenis tumbuhan
inang, sehingga ancaman terhadap tumbuhan inang juga membahayakan
keberadaan kupukupu.
Kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar terus
dilakukan karena belum adanya upaya pelestarian alam, dikhawatirkan akan
mengurangi keanekaragaman O. croesus yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kelangkaan O. croesus. Dalam jangka panjang bisa
menyebabkan punahnya O. croesus. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memutakhirkan status konservasi kupu-kupu endemik O. croesus di Pulau
Bacan berdasarkan informasi terkini: keberadaan spesies, karakter dan daya
dukung habitat serta status konservasi
7. Metodologi Penelitian (jelaskan dengan rinci)
Jawab:
1. Waktu dan tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2015 di
kawasan konservasi alam pegunungan Sibela Pulau Bacan di empat
lokasi. Lokasi 1 permukiman, lokasi 2 perkebunan, lokasi 3 hutan
produksi, dan lokasi 4 konversi hutan terisolasi.
2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah: GPS, kamera, jaring serangga
(sweep net), pinset, altimeter, kertas amplop kupukupu.
3. Prosedur kerja
Prosedur di lapangan:
Pertama kita mendatangi lokasi penelitian pada titk 1 kemudian
memasang sweep net pada 3 plot transek kemudian diteruskan hingga
titik ke 4 dengan metode transek garis kemudian pengumpulan sampel
dilakukan 2 kali sehari dengan membuat empat transek (metode transek
garis) kembali pada setiap lokasi penelitian yang sama dengan 3 plot
observasi yang berbeda. Pengambilan sampel adalah random sampling.
Kemudian sampel yang sudah diambil kemudian dimasukkan kedalam
amplop kupu kupu untuk dibawa ke lokasi pengamatan untuk diamati
dan di identifikasi kemudian di dokumentasikan dan kemudian
dilepaskan ke alam setelah penelitian selesai.

Anda mungkin juga menyukai