Anda di halaman 1dari 14

LITERATUR REVIEW PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM

PENDAMPINGAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONDISI


RENTAN

EKA RATNASARI
│ Literatur Review│ Tahun 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Cirebon


Program Studi D3 Kebidanan

Email : sarirssahudi@gmail.com

ABSTRACT
Vulnerability can be said as a condition determined by physical, socio-
economic and environmental factors or a process that increases the
vulnerability of the community to the impact of hazards. Vulnerable groups
according to the Ministry of Law and Human Rights are all people who face
obstacles or limitations in enjoying a decent standard of living. Vulnerable
groups have the right to special treatment to fulfill their daily needs. There
are so many incidents that happen to women and children that can indirectly
affect their health status because they are in a vulnerable condition. Health
workers play an important role in providing assistance to women and
children because they are the one who closest to them. In vulnerable
conditions, the closest place to ask for health assistance for women and
children is the health workers arround them. Children, pregnant women, and
the elderly are the 3 most vulnerable groups in society.
INTISARI

Kerentanan dapat dikatakan sebagai kondisi yang ditentukan oleh faktor


fisik, sosial ekonomi dan lingkungan atau suatu proses yang meningkatkan
kerentanan masyarakat terhadap dampak bahaya. Kelompok rentan
menurut Kemenkumham dan Hak Asasi Manusia adalah semua orang yang
menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar
kehidupan yang layak. Kelompok rentan berhak mendapatkan perlakuan
khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak sekali
kejadian yang terjadi pada perempuan dan anak-anak secara tidak
langsung dapat mempengaruhi derajat kesehatannnya yang diakrenakan
dalam kondisi rentan. Tenaga kesehatan berperan penting dalam
memberikan pendamping kepada perempuan dan anak-anak karena
merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan mereka. Dalam
kondisi rentan, tempat terdekat untuk meminta bantuan kesehatan bagi
perempuan dan anak-anak adalah tenaga kesehatan yang berada
disekitarnya. Anak-anak, perempuan hamil, dan lansia (lanjut usia) adalah
3 kelompok rentan yang banyak terdapat di masyarakat.
PENDAHULUAN

Tenaga kesehatan berperan dan lingkungan atau suatu proses


penting dalam memberikan yang meningkatkan kerentanan
pendamping kepada perempuan masyarakat terhadap dampak
dan anak-anak karena merupakan bahaya. Kelompok rentan
tenaga kesehatan yang paling menurut Kemenkumham dan Hak
dekat dengan mereka. Bidan Asasi Manusia adalah semua
merupakan salah satu tenaga orang yang menghadapi
kesehatan yang memiliki posisi hambatan atau keterbatasan
penting dan strategis. Bidan dalam menikmati standar
memberikan pelayanan kehidupan yang layak. Kelompok
kebidanan yang rentan berhak mendapatkan
berkesinambungan dan perlakuan khusus untuk dapat
paripurna, berfokus pada aspek memenuhi kebutuhan sehari-hari.
pencegahan, promosi dengan (Komnasham, 2020)
berlandaskan kemitraan dan Perempuan, anak-anak
pemberdayaan masyarakat. dan lansia merupakan kelompok
Bidan memiliki peran penting rentan yang paling banyak di
dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam kondisi
perempuan yang mampu rentan, tempat terdekat untuk
mengidentifikasi dan membantu meminta bantuan kesehatan bagi
mengatasi masalah pada perempuan dan anak-anak adalah
perempuan dan anak dalam tenaga kesehatan yang berada
kondisi rentan. Kondisi rentan disekitarnya. Anak-anak
merupakan perasaan tidak aman merupakan salah satu kelompok
di kehidupan individu, keluarga rentan yang harus paling
dan komunitas ketika menghadapi diperhatikan. Keberhasilan
perubahan diluar lingkungannya. pengontrolan pada saat balita
Kerentanan dapat dikatakan akan berdampak pada masa yang
sebagai kondisi yang ditentukan akan datang. Masa pertumbuhan
oleh faktor fisik, sosial ekonomi
tercepat seorang anak adalah Covid19 banyak terjadi kasus-
1000 hari pertama kehidupan kasus kekerasan dalam rumah
(1000 HPK) (Afifah & A. tangga yang melibatkan
Damayanti, 2016). Setiap tiga perempuan dan anak-anak sebagi
menit di manapun di Indonesia, korbannnya. Pandemi COVID-19
satu balita meninggal dunia. membuat kerentanan perempuan
Angka tersebut sangat semakin bertambah, tak hanya
mengejutkan. Berdasarkan data berisiko untuk terpapar Virus
Riskesdas 2010, sebanyak 50% Corona, selama pandemi
balita di Indonesia tidak perempuan juga berisiko
melakukan penimbangan teratur terdampak perubahan sosial
di posyandu. Riset ini sekaligus seperti meningkatnya
menunjukkan kecenderungan ketidaksetaraan, diskriminasi,
semakin bertambah umur seorang eksploitasi, hingga memengaruhi
balita, maka tingkat kunjungan ke kondisi mental perempuan. Data
posyandu untuk melakukan dampak pandemi terhadap
penimbangan rutin semakin gender yang dilaporkan
menurun. Ketika anak berusia oleh UN Women pada Oktober
enam bulan, jumlah kunjungan 2020 menyebutkan bahwa 36%
masih cukup tinggi yakni sekitar perempuan di Indonesia
68%, tetapi posyandu rata-rata mengalami penurunan waktu
ditinggalkan saat usia anak tiga kerja berbayar sejak pandemi.
tahun ke atas. Tak hanya itu, kebijakan

Adanya pandemic Covid19 pembatasan sosial juga


mengakibatkan 61% perempuan
secara global berdampak kepada
di Indonesia mendapatkan beban
segala aspek yang ada disetiap
tambahan untuk melakukan
negara terutama perekonomian.
pekerjaan domestik atau
Hal tersebut secara tidak
perawatan tak berbayar.
langsung berdampak kepada
Akibatnya, 57% perempuan
perempuan dan anak-anak dalam
mengalami peningkatan stress
rumah tangga. Selama pandemic
dan kecemasan selama pandemi. Berdasarkan uraian latar
(Un Women, 2020). Perempuan belakang tersebut, penulis tertarik
pada umumnya, terutama ibu untuk melakukan studi literatur
seringkali tidak mementingkan dalam mengkaji berbagai macam
kesehatannya maupun kesehatan sumber informasi yang terkait
anak-anaknya. Sehingga sering dengan peran tenaga kesehatan
sekali ditemukan penyakit secara dalam pendampingan perempuan
mendadak yang dialami oleh dan anak pada kondisi rentan baik
anak-anak maupun perempuan. yang bersumber dari kebijakan,
Diskriminasi sering kali jurnal sejenis ataupun dari buku
terjadi pada kelompok-kelompok refrensi.
rentan yang ada di lingkungan
masyarakat, seperti halnya
METODE
kekerasan pada perempuan
dalam kondisi hamil, anak-anak Pada penulisan literatur
dalam kondisi kemiskinan dan review ini diawali dengan
lansia yang terlantar. Oleh sebab pencarian jurnal yang relevan
itu pelayan kesehatan harus lebih dengan judul yang akan dibahas.
sering menyuarakan pentingnya Adapaun Jurnal, isi kebijakan
kesehatan kepada kaum rentan pemerintah dan buku yang
terutama perempuan dan anak- digunakan merupakan jurnal
anak. Penyedia layanan ini dapat nasional dan jurnal internasional
dilihat sebagai paket lengkap serta kebijakan yang berlaku
perkembangan awal anak yang dalam tema tersebut. Dalam
mencakup layanan kesejahteraan pencarian jurnal penulis
dalam bentuk nutrisi tambahan, menggunakan media online yaitu
imunisasi, pemeriksaan dengan melakukan searching di
kesehatan, layanan rujukan, gizi berbagai website yang
dan kesehatan, pendidikan untuk menyediakan jurnal yang
ibu dan anak. (Afifah, 2016) dipublikasi. Metode dalam
melakukan literatur review ini yaitu
dengan metode Traditional pelayanan Kesehatan Ibu dan
Review. Traditional Review yaitu Anak sebesar 89,61%;
metode tinjauan pustaka yang peningkatan kesehatan
selama ini umum dilakukan oleh masyarakat mencapai persentase
para peneliti, dan hasilnya banyak sebesar 86,61%. Hal ini dapat
kita temukan pada survey paper disimpulkan bahwa tenaga
yang ada. Sehingga review kesehatan berperan penting
terhadap karya ilmiah dilakukan dalam memberikan pelayanan
khusus di satu topik saja dan kesehatan kepada masyarakat
memilih literature yang diketahui terutama perempuan dan anak-
oleh pelakunya. anak.
Cahyo Wulandari, Dkk
HASIL (Wulandari, Dwi Wahyu Setiyarini,
Khulatul Bariroh, Laraswati, M.
Pada beberapa jurnal yang Fa’iq Azhari, & Rezza
ditemukan penulis diantaranya Abdurrahman Ibnu Aziz, 2019)
Rosilawati (Rosilawati, 2018) dalam jurnalnya yang berjudul
dalam jurnalnya yang berjudul Upaya Peningkatan Status
Pengaruh Pelayanan Kesehatan Kesehatan Kelompok Rentan
Ibu Dan Anak Terhadap dengan Pendekatan
Peningkatan Kesehatan Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat (Studi pada Pusat Masyarakat, menjelaskan bahwa
Kesehatan Masyarakat Kibin penyelesaian masalah kesehatan
Kecamatan Kibin Kabupaten yang dilakukan oleh tenaga
Serang), menjelaskan bahwa kesehatan berupa konsultasi akan
pelayanan kesehatan yang baik memberikan kemudahan bagi
terhadap perempuan dan anak- perempuan dan anak-anak dalam
anak akan memberikan mendapatkan pelayanan
kesejahteraan kepada kesehatan yang baik. Analisis
masyarakat. Berdasarkan tersebut menghasilkan
analaisis bahwa pengaruh penyelesaian masalah berupa
konsultasi, pendidikan dan perempuan akan mempermudah
pelatihan dalam bidang tenaga kesehatan untuk
kesehatan. Beberapa program memantau kesehatan perempuan
yang tim lakukan adalah sensus dan anak-anak di lingkungannya.
kesehatan, pelatihan kader Hasil evaluasi kegiatan
kesehatan, pendampingan menunjukkan bahwa belum
posyandu, penyuluhan semua kegiatan yang
swamedikasi dan pemeriksaan direncanakan dapat dilaksanakan.
kesehatan lanjut usia. Dengan Pelaksanaan kegiatan menemui
metode penyelesaian masalah banyak kendala, Hanya sebagian
tersebut diharapkan dapat turut kecil kegiatan yang dapat
membantu menyelesaikan dilaksanakan. Kegiatan yang
masalah kesehatan kelompok dapat dilaksanakan adalah yang
rentan di Desa Kebonrejo. Selain bersifat pemberian edukasi
hal itu, artikel ini juga menjelaskan kepada ibu hamil. Hal ini
pentingnya ada kader atau disebabkan karena adanya
kelompok masyarakat yang terjun keterbatasan waktu dari dari
langsung dalam bidang kesehatan kelompok perempuan (kesibukan
dan mengevaluasi kegiatan kelompok perempuan dengan
kelompok tersebut untuk rutinitas), pembatasan kegiatan
mewujudkan kesehatan bagi akibat pandemi Covid-19,
kelompok rentan. dukungan tokoh masyarakat yang
Devi Syarief,Dkk (Syarief, masih kurang, serta keterbatasan
et al., 2021) dalam jurnalnya yang biaya. Walaupun demikian,
berjudul Pemberdayaan kelompok masyarakat sudah
Kelompok Perempuan Dalam mendapatkan pengalaman dalam
Pengelolaan Permasalahan Kia melaksanakan siklus aksi empat
Sebagai Upaya Peningkatan langkah. Perlu waktu yang lebih
Derajat Kesehatan Kesehatan Ibu panjang serta ketersediaan biaya
Dan Anak, menjelaskan bahwa yang mencukupi dalam
dengan dibentukknya kelompok melaksanakan siklus aksi ini.
Kegiatan pengabdian perempuan cukup buruk yang
masyarakat ini dapat disebabkan oleh peningkatan
dilaksanakan walaupun pengeluaran kemitraan publik-
ditemukan beberapa keterbatasan swasta dalam perawatan
dan hambatan. Pemberdayaan kesehatan lanjutan, alasannya
perempuan merupakan salah satu tampaknya adalah pendapatan
upaya strategis dalam upaya rumah tangga yang rendah,
peningkatan kesehatan ibu dan tingkat buta huruf yang lebih
anak. Oleh sebab itu, strategi ini tinggi, ketidaktahuan dan
perlu dikembangkan di wilayah berbagai faktor lainnya. Di satu
lainnya. Perlu dukungan yang sisi, upaya dan investasi
optimal dari semua pihak, pemerintah dalam perawatan
terutama tokoh masyarakat dan kesehatan tidak dapat
pamong setempat terhadap memberikan hasil yang
kelompok perempuan agar diperlukan, dan di sisi lain
kegiatan yang dilakukan efektif beberapa kesenjangan seperti
dan efeisien. penekanan yang berlebihan pada
perawatan rumah sakit sekunder
Saima Obaid (Obaid, 2018)
dan tersier, distribusi layanan
dalam jurnalnya yang berjudul
Role of Anganwadi in Improving perawatan kesehatan yang tidak

Health Condition of Women and merata yang berpihak pada

Children in India, menjelaskan perkotaan (Nayler et al. , 1999)


dan diskriminasi gender dalam
bahwa alat terpenting dalam hidup
akses ke perawatan kesehatan
seseorang untuk berhasil adalah
semuanya meresap (Shariff,
pendidikan yang membawa
1999). Studi tertentu telah
kesadaran dan mengurangi
menimbulkan kekhawatiran
masalah ke tingkat yang lebih
tentang desain dan implementasi
rendah. Di negara berkembang
ICDS. Studi-studi ini
seperti India, pemanfaatan
mempertimbangkan jenis layanan
layanan kesehatan dasar
yang diberikan oleh ICDS;
khususnya di kalangan
Karakteristik penerima manfaat dimainkan oleh masyarakat dalam
yang dibujuk oleh ICDS dan hasil yang lebih baik, mereka
wilayah geografis yang dituju. harus dilibatkan dan disadarkan
Studi menyimpulkan bahwa tentang hal itu dan saran mereka
meskipun penataan ICDS harus dipertimbangkan untuk
berfokus pada penentu modifikasi apa pun, jika
multidimensi malnutrisi, sedikit diperlukan.
fokus pada peningkatan perilaku Miss Memi Rani Chintey
pengasuhan anak di antara dan Bentul Chintey (Chintey &
keluarga dan pendidikan orang Bentul Chintey, 2014) dalam
tua untuk memahaminya dengan jurnalnya yang berjudul Women
baik. and Children as Vulnerable
Faktor lainnya adalah groups in India: Their Health and
perbedaan ICDS dari anak-anak Human Rights, menjelaskan
khususnya di bawah kelompok bahwa tenaga kesehatan
usia 3 tahun dan milik kasta dibutuhkan perannya dalam
bawah kebanyakan anak pemberian pelayanan kesehatan
perempuan. Ada kebutuhan dikalangan perempuan dan anak-
mendesak untuk memperbaiki anak di India. ndia telah
kesenjangan antara ICDS dan memberikan status yang sama
niatnya untuk mengekang kepada perempuan di bawah
kekurangan gizi dan memberikan Konstitusinya berdasarkan Pasal
layanan kesehatan yang lebih 14 yang menyatakan bahwa
baik kepada perempuan dan “Negara tidak akan menyangkal
anak-anak. Karena ICDS persamaan di depan hukum atau
dirancang untuk mengatasi perlindungan hukum yang sama
penyebab malnutrisi multidimensi, bagi setiap orang di wilayah India”.
ICDS harus bekerja pada aspek Konstitusi India mengatur
lain juga dengan tidak hanya berdasarkan Pasal 15 bahwa
mengikuti sejumlah faktor yang setiap warga negara perempuan
terbatas. Peran kunci dapat memiliki hak untuk mengakses
toko, restoran umum, hotel dan Perempuan dari Kekerasan
tempat hiburan umum dan tidak Dalam Rumah Tangga, 2005, UU
ada batasan yang dapat Larangan Pernikahan Anak, 2006,
dikenakan pada warga negara UU Larangan Mahar, 1961, UU
perempuan sehubungan dengan Lalu Lintas Asusila, 1956 dengan
penggunaan sumur, tangki, amandemen tahun 2005.
mandi. ghats, jalan dan tempat dll Kelompok kurang beruntung
Namun, untuk meningkatkan tersebut tidak mendapatkan
status mereka lebih lanjut, pelayanan kesehatan dengan
Konstitusi mengatur di bawah baik. Meskipun sudah banyak
Pasal 15 (3) negara dapat undang-undang dan Undang-
membuat ketentuan khusus untuk Undang Perlindungan Perempuan
perempuan. Demikian pula, dan Anak yang telah ada namun
konstitusi India berdasarkan Pasal belum dapat melindungi hak-hak
24 menetapkan bahwa tidak ada perempuan dan Anak serta
anak di bawah usia empat belas kebebasan fundamentalnya
tahun yang boleh dipekerjakan di karena pola pikir masyarakat kita.
pabrik atau tambang mana pun Kita telah melihat bahwa
atau terlibat dalam pekerjaan perempuan dan anak-anak
berbahaya lainnya yang dilarang sedang dieksploitasi sejak zaman
tetapi pekerja anak masih berlaku kuno dan pada abad ke-21
di India. sekarang ini . Kita telah melihat di
zaman kita sekarang ini
Diamati bahwa perempuan
kehidupan perempuan adalah
dan anak benar-benar dapat
pemerkosaan, pembunuhan,
dianggap sebagai kelompok
pelecehan seksual di tempat
rentan di India. Mereka
kerja, tempat umum dll. Demikian
didiskriminasi oleh masyarakat
juga anak-anak juga dieksploitasi
kita karena sifat kerentanan
karena sifatnya yang rentan.
mereka meskipun ada begitu
Dengan demikian, diindikasikan
banyak tindakan untuk melindungi
bahwa perempuan dan anak
mereka. Seperti UU Perlindungan
dieksploitasi dalam berbagai 2006, Bailey, 2010). Hanya
aspek seperti ekonomi, sosial dll. beberapa penelitian yang
Jadi, sudah saatnya kita menyelidiki prevalensinya di Italia:
mengubah pola pikir kita tentang Dubini dan Curiel (2004)
perempuan dan anak di menemukan bahwa 22% dari
masyarakat kita dan kita harus sekitar 300 wanita hamil yang
merawatnya. diwawancarai di beberapa klinik di
Florence pernah mengalami
Marta Mauri dalam kekerasan saat hamil, dan survei
jurnalnya yang berjudul Domestic yang diterbitkan oleh National
Violence during Pergnancy : Institute of Statistics‫׳‬ (ISTAT)
Midwives’ experiences dijelaskan pada tahun 2007 menunjukkan
bahwa Kekerasan dalam rumah bahwa 11,5% wanita hamil adalah
tangga selama kehamilan korban kekerasan dalam rumah
merupakan masalah kesehatan tangga (ISTAT, 2007). Tingkat
masyarakat utama yang serupa telah ditemukan di
mengancam kesehatan ibu dan Nikaragua, Turki, Pakistan,
janin (Janssen et al., 2003, Belgia, India, Amerika Serikat dan
Plichta, 2004, Chambliss, 2008, Selandia Baru (Bailey, 2010),
Sharps et al., 2008, Bailey, 2010, Inggris (Federasi Bantuan Wanita
Mikton, 2010). Studi internasional Inggris, 2012), Kanada (Wathen et
telah menemukan perbedaan al., 2003), Kongo, Kolombia,
dalam prevalensi kekerasan Uganda (Devries et al., 2010) dan
dalam rumah tangga selama Australia (Phillips dan Malcolm,
kehamilan mulai dari 1% sampai 2006). Oleh karena itu, kehamilan
20% (Jasinski, 2004, Motta et al., dapat memicu atau memperburuk
2014), yang telah dikaitkan kekerasan terhadap perempuan,
dengan perbedaan budaya antar dan terkadang dapat menjadi
negara, definisi yang berbeda dari konsekuensi dari
kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan. Wanita hamil yang
perbedaan cara mendeteksi mengalami kekerasan dalam
penyalahgunaan, dan perbedaan rumah tangga dianggap berisiko
dalam desain penelitian (Edin,
tinggi karena paparan kekerasan kepada kelompok rentan seperti

fisik, seksual atau psikologis perempuan dan anak-anak.

selama kehamilan berkorelasi Dimana kedua kelompok ini


dengan peningkatan morbiditas merupakan kelompok masyarakat
dan mortalitas ibu, janin dan bayi. yang dekat dan sering sekali
Hasil dari jurnal tersebut membutuhkan tenaga kesehatan.
diketahui bahwa kekerasan dalam Pelatihan dalam mendeteksi
rumah tangga sulit adanya tindakan-tindakan
dideteksi. Bidan merasa tidak siap diskriminasi dan kekerasan yang
untuk mengidentifikasi tanda- terjadi pada perempuan dan anak
tanda kekerasan dan mengelola dalam kondisi rentan perlu dimiliki
situasi dengan tepat karena oleh Bidan sebagai tenaga
kurangnya pelatihan. kesehatan yang terdekat dengan
Bidan sebagai salah satu masyarakat dengan adanya
tenaga kesehatan yang terdekat tenaga kesehatan di sekitar
di masyarakat diharapkan mereka, maka akses pelayanan
mendapatkan informasi ataupun kesehatan untuk perempuan dan
pelatihan yang terkait dengan anak-anak dalam kondisi rentan
pengelolaan dan penanganan juga akan mudah didapatkan.
kasus-kasus yang bisa terjadi
pada perempuan dan anak-anak
di komunitas. Khususnya dalam DAFTAR PUSTAKA

mendeteksi terjadinya kekerasan Afifah, A., & A. Damayanti. (2016).


dalam perempuan dan anak. Influence of Addition Silica,
Velocity of Centrifuge, and
KESIMPULAN
Waste Water
Berdasarkan hasil uraian Concentration on
tersebut dapat disimpulkan bahwa Caracteristic of Zeolite-
tenaga kesehatan mempunyai Silica Membrane. Jurnal
peran yang sangat besar dalam Purifikasi, Vo.16 No.2.
memberikan pelayanan keehatan
Chintey, M. M., & Bentul Chintey. Syarief, D., Desi Wildayani, Dian
(2014). Women and Furwasyih, Winda Listia
Children as Vulnerable Ningsih, Gita Rimelda,
groups in India: Their Rahmayeni Supri, et al.
Health and Human Rights. (2021). Pemberdayaan
Journal Of Humanities And Kelompok Perempuan
Social Science, Vol.19 Dalam Pengelolaan
No.6. Permasalahan Kia Sebagai
Upaya Peningkatan
Marta Mauri, Elisa., et.all (2015).
Derajat Kesehatan
Domestic Violence during
Kesehatan Ibu Dan Anak.
Pergnancy : Midwives’
Jurnal Abdi Mercusuar,
experiences. Elsevier.
Vol.1 No.2.
Vol.31 No.5
Un Women. (2020). Menilai
Obaid, S. (2018). Role of
Dampak Covid19 terhadap
Anganwadi in Improving
Gender dan Pencapaian
Health Condition of Women
SDGs di Indonesia.
and Children in India,.
Diunduh pada laman
International Journal Of
Report_Counting the Costs
Research Culture Society,
of COVID-19_Bahasa.pdf
Vol.2 No.5.
(unwomen.org)
Rosilawati. (2018). Pengaruh
Wulandari, C., Dwi Wahyu
Pelayanan Kesehatan Ibu
Setiyarini, Khulatul Bariroh,
Dan Anak Terhadap
Laraswati, M. Fa’iq Azhari,
Peningkatan Kesehatan
& Rezza Abdurrahman
Masyarakat (Studi pada
Ibnu Aziz. (2019). Upaya
Pusat Kesehatan
Peningkatan Status
Masyarakat Kibin
Kesehatan Kelompok
Kecamatan Kibin
Kabupaten Serang). Jurnal Rentan dengan

Sawala, Vol.6 No. 2. Pendekatan Pembelajaran


dan Pemberdayaan
Masyarakat. Indonesian
Journal of Community
Engagement, Vol.5 No.2.

Anda mungkin juga menyukai