Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

GLOBAL HEALTH

WOMEN HEALTH

DR. Dr. IMade Christian Binekada, M.Repro, Sp.B (K) Onk

MUH RIZA AGUSSALIM

G2U123001

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023
Describe the importance of women’s health to individuals, fami- lies, and communities

Kesehatan perempuan sangat penting bagi kesejahteraan individu, keluarga, dan


masyarakat. Kesehatan perempuan secara langsung berdampak pada kemampuan mereka untuk
memenuhi peran mereka dalam keluarga dan masyarakat. Ketika perempuan sehat, mereka dapat
secara aktif berpartisipasi dalam dunia kerja, berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga,
dan merawat keluarga mereka. Selain itu, perempuan yang sehat lebih mampu membesarkan
anak-anak yang sehat, yang berdampak positif terhadap kesehatan dan perkembangan
masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, berinvestasi pada kesehatan perempuan tidak
hanya bermanfaat bagi individu itu sendiri, tetapi juga memiliki dampak yang luas bagi keluarga
dan masyarakat secara keseluruhan.

Describe the determinants of women’s health and how they vary in different settings

Faktor penentu kesehatan perempuan berbeda-beda di berbagai tempat dan dipengaruhi


oleh kombinasi faktor biologis dan sosial. Di banyak masyarakat, norma dan diskriminasi gender
memainkan peran penting dalam membentuk hasil kesehatan perempuan. Faktor penentu sosial
seperti norma gender, yang memberikan peran dan nilai yang berbeda kepada laki-laki dan
perempuan, dapat menyebabkan masalah sosial, kesehatan, dan ekonomi yang secara tidak
proporsional mempengaruhi perempuan. Di beberapa masyarakat, preferensi laki-laki begitu kuat
sehingga keluarga melakukan aborsi selektif jenis kelamin pada janin perempuan, yang
menyebabkan rasio jenis kelamin yang miring pada saat lahir.

Faktor-faktor penentu biologis juga memainkan peran penting dalam kesehatan


perempuan. Perempuan menghadapi risiko biologis yang unik seperti anemia defisiensi besi yang
berhubungan dengan menstruasi, komplikasi terkait kehamilan, dan kerentanan yang lebih tinggi
terhadap infeksi menular seksual tertentu, termasuk HIV. Selain itu, terdapat kondisi kesehatan
yang khusus dialami perempuan karena alasan biologis, seperti kanker rahim dan ovarium, serta
tingkat penyakit jantung yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia perempuan.

Faktor-faktor penentu kesehatan perempuan lebih lanjut dipengaruhi oleh status sosial
dan ekonomi perempuan di berbagai tempat. Di negara-negara berpenghasilan rendah, kesehatan
perempuan mencerminkan kerentanan biologis dan norma-norma gender yang memberikan
peran, batasan, dan nilai tertentu kepada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Sistem
kesehatan di banyak negara juga memiliki kesenjangan gender yang besar dan mungkin tidak
secara efektif melayani kebutuhan kesehatan perempuan.

Selain itu, faktor lingkungan dan akses ke layanan kesehatan juga berdampak pada
kesehatan perempuan. Sebagai contoh, di banyak masyarakat, perempuan mungkin menghadapi
kendala dalam mengakses layanan kesehatan karena kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan
status sosial yang rendah. Selain itu, kendala budaya dan sosial dapat menghalangi perempuan
untuk mendapatkan layanan kesehatan yang tepat waktu, terutama dalam situasi darurat seperti
komplikasi selama kehamilan.

kesimpulannya, faktor penentu kesehatan perempuan bervariasi di berbagai tempat dan


dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara faktor biologis, sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Memahami dan mengatasi faktor-faktor penentu ini sangat penting untuk
meningkatkan hasil kesehatan perempuan secara global

Discuss the burden of disease for women worldwide, with a focus on women in low- and middle-
income countries

Beban penyakit bagi perempuan di seluruh dunia cukup besar, dengan tantangan khusus
yang dihadapi oleh perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dalam
kondisi ini, kesehatan perempuan merupakan cerminan kuat dari kerentanan biologis dan norma-
norma gender yang memberikan peran, batasan, dan nilai tertentu kepada perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang secara
tidak proporsional mempengaruhi perempuan, termasuk infeksi menular seksual (IMS), kematian
ibu, dan komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.

IMS, seperti klamidia, gonore, dan sifilis, lazim terjadi di negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah, yang berkontribusi pada beban penyakit yang tidak proporsional di
kalangan perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Afrika Sub-Sahara, khususnya, menghadapi
angka morbiditas dan mortalitas yang tidak proporsional dari IMS, dengan perempuan
menanggung beban yang signifikan.

Kematian ibu tetap menjadi masalah yang kritis, dengan sekitar 300.000 wanita
meninggal setiap tahun karena penyebab maternal, dan sekitar 40.000 dari kematian ini
disebabkan oleh aborsi yang tidak aman. Komplikasi selama persalinan, seperti fistula, juga
berkontribusi terhadap morbiditas dan kecacatan ibu, dengan perkiraan 2 juta wanita menderita
di seluruh dunia. Risiko morbiditas dan mortalitas ibu semakin meningkat oleh faktor-faktor
seperti usia muda saat menikah, usia muda saat pertama kali melahirkan, memiliki lebih dari
lima anak, dan jarak kehamilan yang berdekatan.

Selain itu, kurangnya akses terhadap keluarga berencana dan permintaan akan keluarga
berencana memperparah masalah-masalah tersebut, terutama di Asia Selatan dan sebagian besar
Afrika sub-Sahara, di mana tingkat kesuburan total masih tinggi dan cakupan keluarga berencana
masih rendah. Meningkatkan penggunaan keluarga berencana untuk menunda usia pertama kali
melahirkan, meningkatkan jarak kelahiran, dan mengurangi jumlah kelahiran per perempuan
sangat penting untuk meningkatkan hasil kesehatan perempuan di wilayah-wilayah ini.
Implikasi ekonomi dari masalah kesehatan perempuan sangat besar, karena perempuan
sering kali menjadi pengasuh utama bagi anak-anak dan memainkan peran ekonomi yang penting
dalam banyak keluarga. Ketika kesehatan ibu terganggu, sering kali ada efek negatif pada
kesehatan anak-anak, dan morbiditas, kecacatan, dan kematian yang terkait dengan masalah
kesehatan perempuan memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan.

Kesimpulannya, beban penyakit bagi perempuan di seluruh dunia, terutama di negara-


negara berpenghasilan rendah dan menengah, dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara
faktor biologis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan
langkah-langkah kesehatan masyarakat yang komprehensif, termasuk meningkatkan akses
terhadap layanan kesehatan, keluarga berencana, perawatan prenatal, dan penyedia layanan
kesehatan yang terampil.

Describe critical challenges in improving women’s health in low- and middle-income countries

Meningkatkan kesehatan perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan


menengah menghadapi beberapa tantangan penting. Tantangan tersebut antara lain adalah
mengatasi faktor penentu sosial seperti norma dan diskriminasi gender, yang dapat menyebabkan
terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan kurangnya pemberdayaan perempuan. Selain
itu, beban penyakit bagi perempuan di negara-negara ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
terbatasnya akses terhadap keluarga berencana, angka kematian ibu yang tinggi, dan komplikasi
yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Selain itu, kendala budaya dan sosial dapat
menghalangi perempuan untuk mencari layanan kesehatan yang tepat waktu, terutama dalam
situasi darurat seperti komplikasi selama kehamilan. Kurangnya akses ke layanan kesehatan yang
berkualitas, termasuk penolong persalinan yang terampil dan perawatan kebidanan darurat, juga
merupakan tantangan yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan perempuan dalam situasi
ini.

Mengatasi tantangan ini membutuhkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang


komprehensif, termasuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan, keluarga berencana,
perawatan prenatal, dan penyedia layanan kesehatan yang terampil. Selain itu, upaya untuk
mengubah peran gender, mempromosikan pendidikan dan pemberdayaan perempuan, dan
meningkatkan kesadaran akan kondisi kesehatan yang mempengaruhi perempuan sangat penting
untuk meningkatkan kesehatan perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah.

Describe some success stories in improving women’s health and the lessons that can be applied to
other women’s health efforts

Beberapa kisah sukses dalam meningkatkan kesehatan perempuan memberikan pelajaran berharga
yang dapat diterapkan pada upaya kesehatan perempuan lainnya. Sebagai contoh, Sri Lanka telah
menunjukkan kemajuan yang mengesankan dalam mengurangi angka kematian ibu dan mempromosikan
keluarga berencana. Komitmen negara ini terhadap pendidikan dan kesehatan, bahkan selama periode
pendapatan per kapita yang rendah, sangatlah penting. Tingkat melek huruf perempuan yang tinggi di Sri
Lanka dan ketersediaan layanan kesehatan gratis di daerah pedesaan telah berkontribusi terhadap
keberhasilan ini.

Keberhasilan Bangladesh dalam mempromosikan keluarga berencana melalui penggunaan Asisten


Kesejahteraan Keluarga (AKK) dan strategi media massa adalah pencapaian penting lainnya. Komitmen
politik, penggunaan FWA secara luas, strategi media massa yang efektif, serta penelitian dan analisis data
yang berkesinambungan telah menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program ini. Penurunan tingkat
kesuburan yang cepat di Bangladesh tanpa menggunakan tindakan pemaksaan merupakan pencapaian yang
signifikan.

Keberhasilan Swedia dalam mengurangi prevalensi infeksi menular seksual (IMS) melalui
diagnosis gratis, kampanye pendidikan kesehatan, pemberitahuan kepada pasangan, dan promosi kondom
memberikan pelajaran yang berharga. Demikian pula, kemajuan Zambia dalam mengurangi beban IMS
melalui perluasan klinik IMS, peningkatan pelatihan pendidik kesehatan dan dokter, dan pendidikan
kesehatan yang lebih baik memberikan wawasan yang penting.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah-kisah sukses ini termasuk pentingnya komitmen politik,
penjangkauan masyarakat secara luas, strategi media massa yang efektif, penelitian dan analisis data yang
berkesinambungan, serta penyediaan layanan kesehatan yang gratis atau terjangkau. Contoh-contoh ini
menyoroti pentingnya pendidikan, pemberdayaan, dan akses terhadap layanan kesehatan dalam
meningkatkan hasil kesehatan perempuan. Mereka juga menekankan nilai dari pendekatan berbasis
komunitas dan kebutuhan untuk mengatasi faktor penentu sosial kesehatan untuk mencapai peningkatan
yang berkelanjutan dalam kesehatan perempuan.

Kisah-kisah sukses ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan multi-sektoral yang komprehensif


yang menangani faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi kesehatan perempuan.
Dengan belajar dari keberhasilan ini, upaya kesehatan perempuan lainnya dapat mengadopsi strategi yang
telah terbukti efektif di berbagai situasi, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kesehatan
perempuan secara global.

Anda mungkin juga menyukai