Anda di halaman 1dari 3

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK DI UGD


No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PEMERINTAH PUSKESMAS
KOTA CIMAHI CIMAHI SELATAN

Ditetapkan Oleh Tanda Tangan


Kepala Puskesmas
Cimahi Selatan
Dewi Irawati
NIP.197708052005012015
1. Pengertian Wawancara medik atau anamnesis adalah kegiatan komunikasi
yang dilakukan antara dokter atau perawat sebagai pemeriksa
dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang
berkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit
pasien
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses
dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk
menemukan tanda klinis penyakit
2. Tujuan Proses diagnosis di UGD berjalan sesuai standar ilmu
kedokteran dengan memperhatikan kebutuhan akan kecepatan
pelayanan di UGD
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cimahi Selatan no
440/Kep-092/I/Pusk/2016 tentang standar layanan klinis

4. Referensi
5. Prosedur / Langkah- Anamnesis pada keadaan emergency sesuai dengan pedoman
Langkah survei sekunder.
Anamnesis pada keadaan non emergency :
1. Tanyakan keluhan utama
2. Tanyakan sudah berapa lama dan bagaimana kronologi
keluhan utama tersebut, serta bagaimana onsetnya
3. Tanyakan karakteristik dari keluhan utama (derajat, deskripsi,
frekuensi, dan lain-lain)
4. Tanyakan faktor-faktor yang memperberat dan memperingan
keluhan utama tersebut
5. Tanyakan keluhan sekunder/ penyerta
6. Tanyakan riwayat penyakit dahulu dan keluarga yang relevan
dengan keluhan pasien
7. Tanyakan riwayat pengobatan dan operasi yang prnah dijalani
oleh pasien.
Pemeriksaan fisik pada keadaan emergency sesuai prosedur
pada survei sekunder.
Pemeriksaan fisik pada keadaan non emergency :
1. Fokus pada organ/ sistem organ yang menjadi keluhan utama
pasien
2. Pemeriksaan dijalankan dengan teliti pada setiap organ/
sistem organ yang dikeluhkan,serta organ/ sistem organ yang
secara medik mungkin memiliki keterkaitan dengan organ /
sistem organ yang dikeluhkan.
3. Pemeriksaan mata : meliputi pemeriksaan mata luar,serta
visus dengan jari pada masing-masing mata dan kedua mata.
Dilihat pula ada/tidaknya nystagmus pada keluhan vertigo.
4. Pemeriksaan telinga : meliputi pemeriksaan telinga luar dan
liang telinga menggunakan otoskop.
5. Pemeriksaan tenggorokan : meliputi pemeriksaan farings dan
tonsil.
6. Pemeriksaan hidung : melindungi hidung sebelah luar
7. Pemeriksaan leher : meliputi palpasi pada kelenjar getah
bening, kelenjar tiroid dan pemeriksaan JVP
8. Pemeriksaan thorax : meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi thorax
9. Pemeriksaan abdomen : meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi
dan auskultasi abdomen.
10. Pemeriksaan genitalia : atas indikasi, meliputi inspeksi
pada genitalia eksterna
11. Pemrikasan colok dubur : atas indikasi dan didahului
dengan isnpeksi
12. Pemeriksaan ekstremitas : berupa inspeksi, palpasi,
refleks fisiologis, pulsasi pembuluh darah distal, selalu
dibandingkan dengan kanan dan kiri
13. Pemeriksaan kekuatan, tonus, dan klonus dilakukan atas
indikasi
14. Pemeriksaan sensibilitas baik tubuh maupun ekstremitas
dilakukan atas indikasi
Pemeriksaan keseimbangan (romberg test dan lain-lain)
dilakukan atas indikasi
6. Diagram Alur (jika
dibutuhkan) Pasien dilakukan anamnesis

Pasien dilakukan pemeriksaan fisik

7. Unit Terkait Semua unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai