DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKEMAS BANDAR AGUNG
Alamat : Desa Bandar Agung Rt.05 Dusun.02 P.16 B Kode POS 30758
HP/WA : 0812- 19101527 Email : puskesmas.bandaragung01@gmail.com
KERANGKA ACUAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
PUSKESMAS BANDAR AGUNG
TAHUN 2023
A. Pendahuluan
Permenkes nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, ditujukan untuk seluruh fasilitas
kesehatan baik FKTP maupun untuk rumah sakit, tanpa kecuali milik pemerintah
maupun swasta.
Pada Pasal 3 ayat (4) Permenkes 27 tahun 2017 tersebut, menyebutkan bahwa
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mencakup infeksi terkait pelayanan
kesehatan (HAIs) dan infeksi yang bersumber dari masyarakat. Penjelasan
tentang PPI terkait HAIs cukup detail, dengan asumsi penerapan PPI berlaku sama
baik untuk FKTP maupun rumah sakit. Sementara itu, PPI yang bersumber dari
masyarakat belum diatur secara jelas baik bentuk program maupun kegiatannya.
Meskipun penerapan PPI di fasiltas pelayanan kesehatan berlaku sama, namun
karena adanya perbedaan ketersediaan sumber daya manusia, kompetensi dan
kewenangan, ketersediaan alat kesehatan, sarana, prasarana, pembiayaan,
lingkungan, sasaran maupun pelaksanaan kegiatan maka penatalaksanaannya perlu
penyesuaian. Kemkes kemudian mengeluarkan Pedoman Teknis Penerapan PPI di
FKTP tahun 2020, agar dapat menjadi acuan bagi FKTP, khususnya Puskesmas
dalam menyusun perencanaan dan pelayanan PPI.
C. Tujuan
Tersusunya kerangka acuan PPI sebagai acuan bagi seluruh petugas baik dalam
menyusun kegiatan, memberikan pelayanan, melakukan monitoring dan evaluasi
agar pelayanan yang diberikan memenuhi standar mutu dan prinsif pelayanan
sesuai dengan standar PPI.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kerangka Acuan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP ini
mencakup penerapannya di dalam fasilitas kesehatan maupun pelayanan diluar
fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
Program PPI terhadap penerapan, sbb:
1. Kewaspadaan isolasi (kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi).
Kewaspadaan isolasi adalah tindakan pencegahan atau pengendalian infeksi yang
harus diterapkan di fasilitas pelayanan Kesehatan dengan maksud untuk
menurunkan risiko transmisi penyakit dari pasien ke petugas Kesehatan,
pengunjung, masyarakat sekitar atau sebaliknya.
Kewaspaadaan isolasi dibagi menjadi dua lapis yaitu
a) Kewaspadaan standar
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk
diterakan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya, baik yang telah di diagnose, diduga
terinfeksi atau kolonisasi. Kewaspadaan standar harus dilaksanakan secara
rutin dan berkelanjutan di semua fasilitas pelayanan kesehatan terutama saat
memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat. Kewaspadaan
standar sangat penting dalam pencegahan penularan infeksi kepada pasien,
petugas atau pengguna layanan. Bila dilakukan dengan benar akan mencegah
risiko kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, secret, ekskresi dan kulit yang
tidak utuh. Kewaspadaan standar meliputi :
1) Kebersihan tangan
2) Alat pelindung diri
3) Pengendalian lingkungan
4) Pengelolaan limbah hasil pelayanan kesehatan
5) Pengelolaan peralatan perawatan pasien dan alat medis lainnya
6) Pengelolaan linen
7) Penyuntikan yang aman
8) Kebersihan pernapasan atau etika batuk
9) Penempatan pasien
10) Perlindungan kesehatan petugas
5. Surveilans PPI.
Surveilans adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus menerus, dalam
pengumpulan, identifikasi, analisis dan intrerpretasi dari data kesehatan yang
penting pada suatu populasi spesifik yang didiseminasikan secara berkala kepada
pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaa, penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya
penilaian risiko HAIs. Surveylans bertujuan untuk mendapatkan data dasar infeksi
di pelayanan, untuk menurunkan laju infeksi yang terjadi, identifikasi dini Kejadian
Luar Biasa infeksi di FKTP. Selain itu sebagi sumber informasi untuk meyakinkan
tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan penanggulangan,
mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI, memenuhi standar mutu
pelayanan medis dan keperawatan dan salah satu unsur pendukung untuk
memenuhi standar penilaian akreditasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tahapan surveilans :
a) Perencanaan
b) Pengumpulan data
c) Analisis
d) Interpretasi
e) Laporan dan rekomendasi
f) Hasil laporan
E. Penyusunan Rencana Kegiatan PPI.
Kepala Puskesmas
Tgl, …………………….
Lampiran-lampiran:
Indikator Kinerja PPI yang telah disiapkan.
Ceklist atau tabel monev dll
dst
Catatan:
Pola penulisan KAK mengikuti atau mengacu pada Tatanaskah yang telah ditetapkan
masing-masing puskesmasnya.
KAK harus informatif dan detail minimal memuat seperti contoh diatas