Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)


UPTD Puskesmas Wonosari
TAHUN 2023

PUSKESMAS WONOSARI
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WONOSARI
Jl. K.H.R AS’AD SYAMSUL ARIFIN NO. 02, TELP.0332 – 423105
E- mail : wonosaripuskesmas11@gmail.com, Website: http:puskesmaswonosari.blogspot.com
KECAMATAN WONOSARI
BONDOWOSO
Kode Pos 68282

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)
UPTD PUSKESMAS WONOSARI
TAHUN 2023
I. Pendahuluan
Permenkes nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, ditujukan untuk
seluruh fasilitas kesehatan baik FKTP maupun untuk rumah sakit, tanpa kecuali
milik pemerintah maupun swasta.
Pada Pasal 3 ayat (4) Permenkes 27 tahun 2017 tersebut, menyebutkan bahwa
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mencakup infeksi terkait pelayanan
kesehatan (HAIs) dan infeksi yang bersumber dari masyarakat. Penjelasan tentang
PPI terkait HAIs cukup detail, dengan asumsi penerapan PPI berlaku sama baik
untuk FKTP maupun rumah sakit. Sementara itu, PPI yang bersumber dari
masyarakat belum diatur secara jelas baik bentuk program maupun kegiatannya.
Meskipun penerapan PPI di fasiltas pelayanan kesehatan berlaku sama, namun
karena adanya perbedaan ketersediaan sumber daya manusia, kompetensi dan
kewenangan, ketersediaan alat kesehatan, sarana, prasarana, pembiayaan,
lingkungan, sasaran maupun pelaksanaan kegiatan maka penatalaksanaannya perlu
penyesuaian. Kemkes kemudian mengeluarkan Pedoman Teknis Penerapan PPI di
FKTP tahun 2020, agar dapat menjadi acuan bagi FKTP, khususnya Puskesmas
dalam menyusun perencanaan dan pelayanan PPI.
Atas berbagai pertimbangan tersebut maka Puskesmas Wonosari telah
menyusun Kerangka Acuan PPI ini sebagai dasar dalam memberikan pelayanan
baik dalam fasilitas kesehatan maupun pelayanan yang diluar faskes agar sesuai
dengan standar PPI dimaksud.
II. Analisis Masalah PPI di Puskesmas Wonosari
1. Beberapa kasus terbanyak yang muncul di Puskesmas Wonosari merupakan
penyakit menular
2. Penyakit yang ada di Puskesmas Wonosari selain tidak menular juga
berpotensi menular
3. Kepatuhan pasien tentang penerapan Prinsip PHBS masih kurang
4. Masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Wonosari masih abai dengan
kesehatan, terutama saat menjenguk keluarga yang sedang di rawat inap
III. Tujuan
Tersusunnya kerangka acuan PPI sebagai acuan bagi seluruh petugas baik
dalam menyusun kegiatan, memberikan pelayanan, melakukan monitoring dan
evaluasi agar pelayanan yang diberikan memenuhi standar mutu dan prinsif
pelayanan sesuai dengan standar PPI.
IV. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kerangka Acuan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
FKTP ini mencakup penerapannya di dalam fasilitas kesehatan maupun
pelayanan diluar fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring Program PPI terhadap penerapan, sbb:
1. Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan isolasi adalah tindakan pencegahan atau pengendalian infeksi
yang harus diterapkan di fasilitas kesehatan dengan maksud untuk
mnerunkan resiko transmisi penyakit dari pasien ke petugas kesehatan,
pengunjung, masyarakat, atau sebaliknya. Kewaspadaan isolasi dibagi
menjadi 2 yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi
a. Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan yang utama, yang dirancanh untuk diterapkan secara
rutin dalam perawatan kepada seluruh pasien di fasilitas kesehatan,
meliputi :
 Kebersihan tangan
1) Bekerja sama dengan bagian penunjang dalam pengadaan botol dan
braket untuk tempat handrub, sabun cair handwash, handuk
pengering dan tempat handuk kotor.
2) Bekerjasama dengan bagian promkes dalam pengadaan poster, leaflet
dan stiker Kebersihan Tangan.
3) Bekerja sama dengan bagian farmasi untuk produksi handrub dengan
formula yang direkomendasikan oleh WHO.
4) Tim PPI melakukan sosialisasi Kebersihan Tangan untuk semua
masyarakat Puskesmas
 Alat pelindung diri
1) Bekerja sama dengan bagian perencanaan JKN dan farmasi dalam
pengadaan APD
2) Tim PPI mengadakan pelatihan cara penggunaan APD untuk
semua perawat sampai tenaga cleaning service.
3) Tim PPI membuat poster indikasi penggunaan APD.
 Pengendalian lingkungan

 Pengelolaan hasil limbah pelayanan kesehatan


1) Bekerja sama dengan Instalasi Sanitasi dan Lingkungan untuk
pengadaan tempat sampah medis dan umum di seluruh area
Puskesmas
2) Bekerja sama dengan Instalasi Sanitasi dan Lingkungan untuk
pengadaan safetybox di seluruh area pelayanan perawatan pasien di
Puskesmas.
 Pengelolaan peralatan perawatan pasien dan alat medis lainnya
1) PPI mengadakan sosialisasi cara dekontaminasi dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan cara-cara desinfeksi dan sterilisasi
untuk semua alat non kritikal, semi kritikal dan kritikal kepada
Tim PPI.
 Pengelolaan linen
1) Bekerja sama dengan bagian penunjang untuk membuat jalur
terpisah antara jalur linen kotor dan linen bersih
2) Bekerja sama dengan bagian bendahara barang untuk pengadaan
troli linen kotor dan linen bersih.
3) Bekerja sama dengan bagian bendahara JKN untuk pengadaan
membuat ruangan yang memisahkan antara ruang tempat laundry
linen kotor dan linen bersih.

 Penyuntikan yang aman


1) Tim PPI bersama bagian keperawatan melakukan sosialisasi cara
penyuntikan yang aman dengan one hand dan no recapping
kepada seluruh tenaga keperawatan dan tenaga non perawat dalam
melakukan tindakan penyuntikan.
 Kebersihan pernafasan atau etika batuk
1) Bekerja sama dengan bagian promkes dalam pemenuhan poster
Etika batuk.
2) Bekerjasama dengan programmer TBC untuk mengajarkan etika
batuk terhadap pasien TBC Paru.
 Penempatan pasien
1) Bekerja sama dengan Tim UKP untuk menata penempatan
pasien di ruang isolasi sesuai kriteria kewaspadaan transmisi
droplet ataupun airborne.
 Perlindungan kesehatan petugas
1) Bekerja sama dengan Tim K3 dalam melaksanakan pemeriksaan
secara berkala karyawan Puskesmas, terutama karyawan yang
bekerja dengan resiko.
2) Bekerja sama dengan tim K3 dalam penanganan kasus paca
pajanan.
b. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan kewaspadaan lapis
kedua dari kewaspadaan isolasi yang tindakan pencegahan dilakukan
saat memberikan pelayanan pada kasus yang suadah maupun yang
belum terdiagnosa infeksinya.
 Kewaspadaan transmisi kontak
1) Bekerja sama dengan Tim UKP untuk menata penempatan
pasien di ruang isolasi sesuai kriteria kewaspadaan transmisi
droplet ataupun airborne

 Kewaspadaan transmisi droplet


1) Bekerja sama dengan Tim UKP untuk menata penempatan
pasien di ruang isolasi sesuai kriteria kewaspadaan transmisi
droplet ataupun airborne
 Kewaspadaan transmisi udara (airbone)
1) Bekerja sama dengan Tim UKP untuk menata penempatan
pasien di ruang isolasi sesuai kriteria kewaspadaan transmisi
droplet ataupun airborne
2. Pencegahan dan pengendalian infeksi dengan bundles
Sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan bukti keluaran
proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten.
Penerapan atau pelaksanaan Bundles dilaksanakan pada tindakan atau
pelayanan di FKTP sebagai berikut :
a. Bundles HAIs : Infeksi Saluran Kemih (ISK) / Chateter Urinary Track
Infection (CAUTI), Pheriperal Line Associated Bloodstream Infection
(PLABSI), Infeksi Darah Operasi (IDO)
b. PPI pada penggunaan peralatan kesehatan lainnya seperti penggunaan
alat bantu pernafasan, terapi inhalasi dan perawatan luka.
3. Penerapan PPI pada pelayanan di dalam dan di luar gedung baik yang
bersifat UKP maupun UKM
a. Pelayanan dalam gedung
 Pelayanan Pendaftaran dan rekam Medis
1) Sosialisasi kepada Tim Loket dan rekam medis terkait
penggunaan APD saat melayani pasien
 Pelayanan Pemeriksaan Umum atau Rawat Jalan
1) Sosialisasi kepada tim BP Umum dan Rawat jalan untuk
ketepatan penggunaan APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
1) Sosialisasi kepada tim BP Gigi dan mulut untuk ketepatan
penggunaan APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas
4) Sosialisasi tata cara strerilisasi alat
 Pelayanan Gawat Darurat
1) Sosialisasi kepada tim UGD untuk ketepatan penggunaan APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan
4) Sosialisasi pengolahan alat perawatan pasien
 Pelayanan KABER
1) Sosialisasi kepada tim PONED untuk ketepatan penggunaan
APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas
4) Sosialisasi pengolahan alat perawatan pasien
5) Sosialisasi cuci tangan kepada keluarga pasien
 Pelayanan Rawat Inap
1) Sosialisasi kepada tim Rawat Inap untuk ketepatan penggunaan
APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas
4) Sosialisasi pengolahan alat perawatan pasien
5) Sosialisasi cuci tangan kepada pasien dan keluarga pasien
6) Sosialisasi etika batuk kepada pasien dan keluarga pasien
7) Sosialisasi kepada petugas terkait penempatan pasien infeksius
8) Sosialisasi kepada pasien tentang penyakit KLB yang sedang
terjadi
 Pelayanan Gizi
1) Sosialisasi kepada tim Gizi untuk ketepatan penggunaan APD
 Pelayanan laboratorium
1) Sosialisasi kepada tim Rawat Inap untuk ketepatan penggunaan
APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis
3) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas
 Pelayanan kefarmasian
1) Sosialisasi kepada tim kefarmasian untuk ketepatan penggunaan
APD
 Pelayanan konseling
1) Sosialisasi kepada tim konseling untuk ketepatan penggunaan
APD

b. Pendidikan luar gedung


 Kegiatan penjaringan
1) Sosialisasi kepada tim penjaringan untuk ketepatan penggunaan
APD

 Kegiatan kunjungan sasaran


1) Sosialisasi kepada tim kunjungan sasaran untuk ketepatan
penggunaan APD

 Kegiatan vaksinasi dan tindakan medis lainnya


1) Sosialisasi kepada tim kunjungan sasaran untuk ketepatan
penggunaan APD
2) Sosialisasi pembuangan limbah medis dan non medis

3) Monitoring KIPI
4) Sosialisasi Cuci tangan kepada petugas

4. Pendidikan dan pelatihan.


Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
berkaitan dengan PPI baik untuk tenaga medis maupun untuk perawat dan
tenaga kesehatan lainnya yang diadakan oleh kementrian kesehatan,
pemerintah daerah, organisasi profesi, atau organisasi lainnya sesuai dengan
ketentuan undang – undang
1) Pengajuan pelaksanaan pelatihan PPI bagi tim PPI, belajar bersama terkait
PPI dengan audio visual
5. Penggunaan Antimikroba Yang Bijak
Penggunaan antibiotic dalam pelayanan kesehatan seringkali tidak tepat
sehingga dapat menimbulkan permaslahan seperti pengobatan kurang efektif
peningkatan resiko terhadap keamanan pasien, tingginya biaya pengobatan,
dan terutama meluasnya resistensi terhadap bakteri antibiotik.
1) Sosialisasi penggunaan antimikroba yang bijak kepada seluruh petugas
paramedic (bidan/ perawat)
6. Survailens PPI
Surveilens merupakan proses yang dinamis, sistemastis, terus – menerus
dalam pengumpulan, identifikasi, analysis dan interpretasi dari data kesehatan
yang penting pada suatu populasi spesifik yang didiseminasikan secara
berkala kepada pihak – pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan dalam upaya yang berhubungan kesehatan dalam upaya
penilaian resiko HAIs.
1) Monitoring kejadian phlebitis
2) Monitoring kejadian ISK
3) Monitoring IDO (Infeksi Daerah Operasi)
4) Monitoring abses gigi
5) Monitoring KIPI
7. Penyakit Infeksi Emerging dan penanggulangan KLB
Penyakit Infeksi Emerging adalah penyakit yang muncul dan menyerang
suatu populasi untuk pertama kalinya, atau telah ada sebelumnya, namun
meningkat dengan sangat cepat, baik dari hal jumlah kasus baru atau
penyebarannya ke daerah geografis yang baru disebabkan oleh virus
1) Bekerjasama dg surveilan Pengumpulan data kasus KLB perbulan
2) Sosialisasi kepada karyawan / pasien/ keluarga px tentrang kasus KLB
yang terjadi sesuai , buat alur dan sop
V. Penyusunan Rencana Kegiatan PPI
1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja PPI Tim
AKREDITASI puskesmas Wonosari, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang
pencegahan pengendalian infeksi.
2. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene
Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani pasien
tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan
standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO harus
diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya.
3. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulkan
dari berbagai macam jenis infeksi. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam
APD yang harus dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas,
serta kegunaannya.
4. Penyuluhan Hand Hygiene
Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas, tetapi juga kepada seluruh
keluarga pasien dan pengunjung puskesmas. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga
dan pengunjung pasien yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke puskesmas.
Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang dilakukan di lobi,
pintu masuk puskesmas .
5. Pelatihan Kebersihan Ruangan
Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititkberatkan pada cara kebersihan setiap
ruangan meliputi ruang poli, kantor, laboratorium, farmasi dan ruang-ruang lain. Sasaran
pelatihan ini adalah petugas kebersihan.
6. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi
Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai
dengan sterilisasi.
7. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum
Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis dalam hal
kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian
tersebut.
8. Sosialisasi etika batuk kepada petugas dan pasien
Sosialisasi ini dilakukan kepada pasien dan petugas mengenai etika batuk agar
meminimalisir terjadi penularan lewat droplet/udara.
9. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah
Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning
service tentang penempatan sampah sesuai dengan standar pencegahan dan
pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan sampai dengan proses
pemusnahan sampah/limbah.
10. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pembentukan Tim √
dan SK tim PPI

2. Pengajuan √
pelaksanaan
pelatihan PPI bagi
tim PPI

3. Bekerja sama √
dengan bagian
penunjang dalam
pengadaan botol
dan braket untuk
tempat handrub,
sabun cair
handwash,
handuk pengering
dan tempat
handuk kotor

4. Bekerjasama √
dengan bagian
promkes dalam
pengadaan poster,
leaflet dan stiker
Kebersihan
Tangan

5. Bekerja sama √
dengan bagian
farmasi untuk
produksi handrub
dengan formula
yang
direkomendasikan
oleh WHO
6. Bekerja sama √
dengan bagian
perencanaan JKN
dan farmasi
dalam pengadaan
APD
7. Tim PPI membuat √
poster indikasi
penggunaan APD
8. Bekerja sama √
dengan Instalasi
Sanitasi dan
Lingkungan
untuk pengadaan
tempat sampah
medis dan umum
di seluruh area
Puskesmas
9. Bekerja sama √
dengan Instalasi
Sanitasi dan
Lingkungan
untuk pengadaan
safetybox di
seluruh area
pelayanan
perawatan pasien
di Puskesmas.
10. Bekerja sama √
dengan bagian
bendahara barang
untuk pengadaan
troli linen kotor
dan linen bersih
11. Bekerja sama √
dengan bagian
bendahara JKN
untuk pengadaan
membuat ruangan
yang memisahkan
antara ruang
tempat laundry
linen kotor dan
linen bersih
12. PPI mengadakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sosialisasi cara
dekontaminasi
dan segala
sesuatu yang
berhubungan
dengan cara-cara
desinfeksi dan
sterilisasi untuk
semua alat non
kritikal, semi
kritikal dan
kritikal kepada
Tim PPI. Di unit
UGD, BP Gigi,
Kaber, rawat Inap
13. Bekerja sama √
dengan bagian
penunjang untuk
membuat jalur
terpisah antara
jalur linen kotor
dan linen bersih

14. Rapat tim PPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

15. Tim PPI bersama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


bagian
keperawatan
melakukan
sosialisasi cara
penyuntikan yang
aman dengan one
hand dan no
recapping kepada
seluruh tenaga
keperawatan dan
tenaga non
perawat dalam
melakukan
tindakan
penyuntikan

16. Bekerja sama √


dengan bagian
promkes dalam
pemenuhan poster
Etika batuk

17. Bekerjasama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan
programmer TBC
untuk
mengajarkan
etika batuk
terhadap pasien
TBC Paru

18. Bekerja sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

dengan Tim
UKP untuk
menata
penempatan
pasien di ruang
isolasi sesuai
kriteria
kewaspadaan
transmisi
droplet ataupun
airborne.
19. Bekerja sama √ √

dengan Tim K3
dalam
melaksanakan
pemeriksaan
secara berkala
karyawan
Puskesmas,
terutama
karyawan yang
bekerja dengan
resiko
20. Bekerja sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

dengan tim K3
dalam
penanganan
kasus paca
pajanan
21. Bekerja sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

dengan Tim
UKP untuk
menata
penempatan
pasien di ruang
isolasi sesuai
kriteria
kewaspadaan
transmisi
droplet ataupun
airborne
22. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

kepada Tim
Loket dan
rekam medis
terkait
penggunaan
APD saat
melayani
pasien
23. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

kepada tim BP
Umum dan
Rawat jalan
untuk
ketepatan
penggunaan
APD
24. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

kepada tim BP
Gigi dan mulut
untuk
ketepatan
penggunaan
APD
25. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

kepada tim
UGD, kaber,
rawat inap,
gizi, laborat,
kefarmasian,
konseling
untuk
ketepatan
penggunaan
APD
26. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

pembuangan
limbah medis
dan non medis
disemua unit
27. Sosialisasi cuci √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

tangan kepada
pasien dan
keluarga pasien

28. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

etika batuk
kepada pasien
dan keluarga
pasien

29. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

kepada pasien
dan petugas
tentang
penyakit KLB
yang sedang
terjadi

30. Monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Hais
31. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bekerjasama dg
surveilan
Pengumpulan
data kasus KLB
perbulan

32. Pelaksanaan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


pencatatan

33. Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi

34. Pencatatan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


pelaporan INM

35. Monitoring dan √ √ √ √


Evaluasi KKT, APD,
kepatuhan
identifikasi pasien,
keberhasilan
pengobatan pasien
TB, pelayanan ANC
seuai standart,
kepuasan pasien

36. Laporan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


evaluasi kegiatan

VI. Indikator Kinerja PPI


1. Sumber daya manusia
2. Sarana dan prasarana alat
3. Pembiayaan
4. System informasi
VII. Pengorganisasian dan manajemen sumber daya PPI di Puskesmas
1. Kebijakan
2. Pengorganisasian
3. Perencanaan PPI
4. Pengusulan kegiatan PPI ke perencanaan tingkat FKTP
5. Pelaksanaan PPI

VIII. Monitoring, Audit, ICRA, dan Pelaporan


1. Monitoring program PPI
2. Audit
3. ICRA
4. Pelaporan kegiatan PPI
IX. Sumber Pembiayaan Kegiatan
Rincian biaya yang dibutuhkan adalah sbb:
a. Biaya peningkatan kualitas SDM PPI, Perawat dan tim yang terlibat dalam pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
b. Biaya persiapan sarana prasarana lainnya.
c. Anggaran biaya tersebut diupayakan dapat diperoleh dari dana operasional puskesmas
melalui APBD dan dana JKN

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Wonosari

drg. Andriana Ayudati, M.M.Kes


NIP : 19830605 200902 2 007

Anda mungkin juga menyukai