Anda di halaman 1dari 1

Merenda Kata

Membaca Semesta

Ia tak pernah
berhenti bersabda
Setiap waktu
setiap masa
selalu mengurai kata-kata

Kata-kata-Nya
terhampar luas di jagad raya
dalam terhunjam di samudra
menjulang tinggi di cakrawala

Kata-kata-Nya
Terukir indah di cantik molek kaum hawa
Kokoh terpatri di keperkasaan kaum pria
Tergambar harmoni di keragaman manusia

Hingga akhir zaman


Ia tak akan habis
menyusun huruf
merenda kata
melukiskan keindahan pelangi
dan kemerduan kicauan burung di pagi hari

Ia tak pernah
berhenti tuliskan sabda

Masalahnya ...
mata ini, kerap kali buta
Telinga ini, kerap kali tuli
Nurani ini, kerap kali bebal
tebal terbuntal mantra-matra gombal
Tangan dan kaki diam terpaku kaku membatu
Pikiran pun liar mengembara
mengikuti prasangka dan imajinasi
Bolong kosong melompong

Tak terbaca
Karna yang nampak
hanya lembaran putih
atau ruang gelap pekat
Hitam legam

Hingga cahaya itu datang


Menuntun baca lembaran semesta

Bacalah dengan menyebut


nama tuhanmu yang menciptakan
Dia menciptakan manusia
dari segumpal darah
Bacalah dan Tuhanmulah Yang Mahamulia
Yang mengajarkan manusia
dengan perantaraan pena
Dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya

Anda mungkin juga menyukai