Bahasa Indonesia
a. Fungsi Instrumental
Contoh “jangan membuka jendela’ mempunyai fungsi instrumental. Memiliki daya perlokusioner
atau efek sebuah kondisi tertentu.
Mengontrol peristiwa, fungsi regulatoris bahasa tidak begitu “mengumbar” kekuatan ketika
menjalankan kontrol. Contoh:
“dengan berkelakuan baik, anda dapat memperoleh pembebasan bersyarat dalam 10 bulan”
c. Fungsi Representasional
Berfungsi untuk membuat pernyatan, menyatakan fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau
melaporkan. “menghadirkan kembali” realitas sebagaimana orang melihatnya. Contoh “matahari
panas”, “presiden berpidato tadi malam”. Semuanya menjalankan fungsi representasional.
d. Fungsi Interaksional
Berfungsi memastikan pemeliharaan sosial, istilah Malinowsky merujuk pada kontak komunikatif
antara dan di kalangan manusia yang memungkinkan mereka membangun kontak sosial dan
menjaga saluran-saluran komunikasi tetap terbuka, adalah bagian dari fungsi interaksional bahasa.
Komunikasi interaksional berhasil menghendaki pengetahuan tentang slang, jargon, gurauan,
folklore, norma budaya, sopan santun dan pengharapan formalitas, dan kunci-kunci lain bagi
pergaulan sosial.
e. Fungsi Personal
f. Fungsi heuristik
Berfungsi melibatkan bahasa yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan, untuk mempelajari
lingkungan. Fungsi heuristic sering disampaikan dalam bentuk pertanyaan yang mengundang
jawaban. Anak-anak umumnya menggunakan fungsi heuristik sebagai pertanyaan yang tak henti-
hentinya “mengapa” tentang dunia sekitar mereka. Penyelidikan adalah sebuah metode heuristik
untuk memancing representasi realitas dari orang lain.
g. Fungsi Imajinatif
Berfungsi menciptakan sistem-sistem imajiner atau ide-ide. Mendongeng, bergurau, atau menulis
novel membutuhkan penggunaan fungsi imajinatif. Puisi, kata-kata yang janggal diucapkan,
permainan kata, dan contoh-contoh lain permainan bahasa juga termasuk fungsi imajinatif. Melalui
dimensi-dimensi imajinatif bahasa kita bebas melampaui dunia nyata untuk melayang ke ketinggian
keindahan bahasa itu sendiri.
2. Peta konsep perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI
b. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
c. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2! (langkah
read)
d. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3! (langkah
recite)
a. Informasi awal :
Identitas artikel :
Judul : Sisi positif parenting budaya Jepang
Topik artikel :
Parenting
1) Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif.
3) gaya asuh di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative
(berwibawa).
1) Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif.
2) Gaya asuh orang tua di Jepang meliputi : hubungan orang tua dan anaka yang dekat, orang tua
adalah cerminann anak, orang tua dan anak adalah setara, mempehatikan perkembangan emosi
3) gaya asuh di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative
(berwibawa).
Sumber :
Santoso, Anang, dkk. Bahasa Indonesia Ed 1 cet 3. 2020. Universitas Terbuka : Tangerang