Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

SISTEM GERAK (PERSENDIAN)

Untuk sma/ma kelas xI ipa semester i

Oleh :

Baitur rahmi

1810119220027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan bahan ajar yang berjudul
“Sistem Gerak (Persendian)”

Pada bahan ajar ini, penyusun mengambil dari berbagai sumber, referensi, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-sebesarnya.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa bahan ajar ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan bahan ajar ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Banjarmasin, Maret 2021

Baitur Rahmi

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER……………………………………………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................ii

KOMPETENSI INTI................................................................................................................................1

KOMPETENSI DASAR...........................................................................................................................1

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI.......................................................................................2

TUJUAN PEMBELAJARAN...................................................................................................................2

PETA KONSEP.........................................................................................................................................3

MATERI PERSENDIAN..........................................................................................................................4

A. Pengertian Sendi............................................................................................................................4

B. Struktur Persendian......................................................................................................................4

C. Tipe Persendian.............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1 …………………………………………………………………………………… 6

GAMBAR 2 …………………………………………………………………………………… 7

GAMBAR 3 …………………………………………………………………………………… 8

iii
KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah. bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak
manusia.
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak
melalui studi literatur.

1
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.5.3 Membandingkan berbagai tipe gerakan persendian.

4.5.3 Mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu membandingkan berbagai tipe gerakan persendian dengan tepat melalui studi
literatur.
2. Siswa mampu mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian dengan tepat melalui studi
literatur.

PETUNJUK BELAJAR :

1. Bacalah bahan ajar dengan cermat dan teliti.


2. Pahami tujuan anda dalam mempelajari modul, sasaran yang diharapkan, tingkat
penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan.
3. Ikuti dan kerjakanlah setiap langkah kerja dan jawablah soal-soal yang ada.
4. Jika ada hal yang kurang dipahami, tanyakanlah pada guru.

2
PETA KONSEP

Persendian

Struktur Tipe
Persendian Persendian

Berdasarkan Berdasarkan
Struktur Gerakan

Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi


Fibrosa Kartilago Sinovial Sinartrosis Amfiartrosis Diartrosis

3
MATERI PERSENDIAN

A. Pengertian Sendi
Persendian atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik yang dapat
digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan.

B. Struktur Persendian
Komponen penunjang persendian, yaitu ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial,
tulang rawan hialin, dan bursa.
1) Ligamen merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah pergerakan sendi
secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah
melakukan pergerakan.
2) Kapsul sendi struktur tipis tapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan
ligamen. Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul fibrosa.
a. Kapsul sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak memiliki
saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul sinovial berfungsi menghasilkan cairan
sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke tulang rawan sendi.
b. Kapsul fibrosa berupa jaringan fibrosa yang keras serta memiliki saraf reseptor dan
pembuluh darah. Kapsul fibrosa berfungsi memelihara posisi dan stabilitas sendi,
serta memelihara regenerasi kapsul sendi.
3) Cairan sinovial merupakan cairan pelumas sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan
tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak sinovial mengandung berbagai jenis
nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.
4) Tulang rawan hialin terdapat di bagian ujung tulang. Tulang rawan hialin berwarna agak
bening, kebiruan, dan mengilap. Tulang rawan hialin berfungsi sebagai bantalan sendi
agar tidak nyeri saat bergerak.
5) Bursa merupakan kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial dan terletak di luar
rongga sendi.

4
Mengapa Sendi Kita Berbunyi "Krek"

Kita semua pernah merasakan bunyi gemeretak pada saat sendi tangan, atau sendirubab
lainnya dengan sengaja digeraldan, dibengkokkan dan, ditekan, ditarik atau dipijat. Hal
tersebut dapat menimbulkan kepuasan tersendiri, mengapa?

Karena Tulang persendian kita mempunyai sclaput sendi atau membran sinovial yang
menghasilkan minyak sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga gesekan
berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak synovial
mengandung berbagai jenis nutrisi dan campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.
Letusan gas-gas itulah yang menghasilkan bunyi di persendian. Cairan sendi harus menyerap
gas kembali beberapa saat sebelum dapat menghasilkan bunyi yang sama. Saat sendi ditarik-
tarik arau dibengkokkan, ruangan yang berisi cairan di sekitar sendi akan meregang.
Regangan itulah yang menyebabkan gas di dalam cairan akan dilepaskan.

Tendon dan ligamen juga menjadi penyebab timbulnya bunyi. Jaringan lunak di persendian
ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung tulang atau mengikat suatu tulang
dengan tulang lainnya agar tidak lepas. Saat persendian digerakkan, kadang-kadang tendon
dan ligamen lepas dari tempatnya dan menimbulkan bunyi, tetapi segera kembali lagi.
Contohnya, lutut terkadang berbunyi pada saat berdiri dari posisi duduk.

C. Tipe Persendian
Berdasarkan strukturnya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Sendi fibrosa, yaitu sendi yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan
ikat fibrosa.
2. Sendi kartilago, yaitu sendi yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago (rulang rawan).
3. Sendi sinovial, yaitu sendi yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat
ligamen dan kapsul sendi.
Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sendi
sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.

5
1) Sendi sinartrosis (sendi mati) adalah sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak
memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan ikat ibrosa atau kartilago. Jenis-
jenis sendi sinartrosis, yaitu sebagai berikut.
a. Sinartrosis sinfibrosis adaleh sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa
berbentuk serabut yang mengalami penulangan. Contohnya sendi pada tulang-tulang
tengkorak. Hubungan antartulang tengkorak disebut sutura.

Sumber : Cinta, 2015

Gambar 4.1 Diagram persendian Sinartrosis pada tulang tengkorak

b. Sinartrosis sinkondrosis adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan tulang


rawan (kartilago) hialin. Contohnya lempeng sementara yang terletak di antara
epifisis dengan diafisis pada tulang panjang anak-anak. Setelah sinkondrosis
berosifikasi disebut sinostosis.
2) Sendi amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas akibat tekanan. Jenis-jenis
sendi amfiartrosis, yaitu sebagai berikut.
 Simfisis, sendi yang dihubungkan oleh kartilago (tulang rawan) serabut. Contohnya
sendi antartulang belakang dan sendi simfisis pubis (tulang kemaluan).
 Sindemosis, sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contohnya sendi antartulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
 Gomposis, sendi pada tulang berbentuk kerucut yang masuk ke dalam kantong tulang.
Contohnya tulang gigi yang tertanam dalam kantong tulang rahang.

6
Sumber : Among, 2020

Gambar 4.2 Diagram persendian amfiartrosis

3) Sendi diartrosis (sendi sinovial) adalah sendi yang dapat bergerak bebas. Sendi diartrosis
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut.
a. Sendi engsel (sendi berporos satu), bergerak ke satu arah seperti pintu, kedua ujung
tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Contohnya sendi pada siku, lutut, mata
kaki, dan ruas antar jari.
b. Sendi peluru, memiliki gerakan bebas ke segala arah, ujung tulang berbentuk lekuk
dan bongkol, serta berporos tiga. Contohnya sendi tulang gelang bahu dengan tulang
lengan atas dan sendi tulang gelang panggul dengan tulang paha.
c. Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak bebas seperti gerakan orang yang
mengendarai kuda, dan berporos dua. Contohnya sendi antara tulang pergelangan
tangan (karpal) dengan telapak tangan (metakarpal) pada ibu jari.
d. Sendi putar, bergerak dengan pola rotasi dan memiliki satu poros. Ujung tulang yang
satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Contohnya sendi antara tulang hasta dan
pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.
e. Sendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser, tidak berporos, dan memiliki ujung
tulang yang agak rata. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang
pergelangan kaki dan antara tulang selangka dengan tulang belikat.
f. Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan ke kiri dan ke kanan atau ke depan dan ke
belakang, berporos dua, serta memiliki ujung tulang yang salah satunya berbentuk

7
oval dan masuk dalam lekuk berbentuk elips. Contohnya sendi antara tulang
pengumpil dengan tulang pergelangan tangan.

Sumber : Kimi, 2019

Gambar 4.3 Diagram beberapa jenis persendian diartrosis

8
DAFTAR PUSTAKA

Among. 2020. Jenis-jenis Sendi, Fungsi, dan Contohnya Dilengkapi Gambar. Diakses melalui
https://www.amongguru.com/jenis-jenis-sendi-fungsi-dan-contohnya-dilengkapi-gambar/
pada tanggal 15 Maret 2021.

Cinta. 2015. Macam-macam Sendi (Sinartrosis, Diartrosis, dan Amfiartrosis). Diakses melalui
http://www.biomagz.com/2015/10/macam-macam-sendi-sinartrosis.html?m=1 pada tanggal
15 Maret 2021.

Irmaningtyas & Istiadi, Yossa. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Kimi. 2019. Macam-macam Sendi beserta Gambar dan Fungsinya. Diakses melalui
https://materikimia.com/macam-macam-sendi-beserta-gambar-dan-fungsinya/ pada tanggal
15 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai