Anda di halaman 1dari 4

3/31/2023

PEKERJAAN LAPIS
TAMBAHAN (OVERLAY)
PADA PERKERASAN KAKU
By. Ir. ILHAM, MT

PEKERJAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA


PERKERASAN KAKU
 Menurut Asphalt Institute MS-17, terdapat beberapa alasan pemberian
lapis tambah dengan menggunakan campuran aspal panas (HMA)
pada perkerasan beton lama, yaitu :
1. Untuk menaikkan kekuatan perkerasan beton.
2. Untuk menambah kualitas layanan.
3. Untuk menaikkan keamanan dengan cara memperbaiki tahanan
gelincir, pelebaran perkerasan dan memperbaiki geometri jalan raya.
4. Optimasi drainase perkerasan dengan memperbaiki kemiringan jalan.
5. Untuk memperpanjang umur layanan perkerasan degan mencegah air
masuk ke dalam struktur perkerasan.
6. Untuk mempertahankan nilai ekonomis perkerasan.
7. Memungkinkan mobil dan kendaraan komersial untuk beroperasi lebih
efisien dan ekonomis.

1
3/31/2023

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan persiapan lapis tambahan perkerasan beton dilakukan dengan
menjalankan mesin pemadat berat (45 – 50) ton di atas pelat beton untuk
menemukan area yang tidak stabil.
 Persiapan perkerasan dapat meliputi satu atau lebih cara-cara di bawah ini
guna meyakinkan stabilitas dari perkerasan beton yang akan diberi lapis
tambahan, yaitu :
1. Pengisian rongga di bawah pelat beton untuk menyediakan dukungan yang
seragam.
2. Teknik penghancuran.
3. Penggergajian dan penutupan.
4. Pelapisan pembebas retakan.
5. Pembongkaran dan penggantian area yang patah dan terangkat.
6. Penambalan area yang mengalami disintegrasi dan gompal.
7. Penutupan retakan dan sambungan.
8. Perbaikan drainase permukaan.
9. Pemasangan sistem drainase bawah tanah.
10. Penggantian alat transfer beban.

1. Persiapan Sambungan
 Sesudah melakukan stabilisasi pada perkerasan beton, perkerasan harus
dibersihkan dan dilapisi dengan aspal emulsi sebelum dilakukan pekerjaan lapis
tambahan.
 Jika sambungan yang ada tidak dibersihkan dan disiapkan dengan baik untuk
persiapan lapisan tambahan, maka akan menimbulkan masalah dikemmudian hari.
 Sambungan-sambungan ini akan menahan air dari bawah sambungan, ketika lapisan
tambahan HMA kontak dengan sambungan.
 Aksi ini dapat diidentifikasi dari pengembangan di sambungan, pecahnya lapisan
tambahan akibat pemadatan, dan kemungkinan akan terjadinya retak reflektif.
 Disarankan oleh Asphalt Institute MS-17, untuk perlengkapan sambungan, maka material
penyangga (backer rod) sebaiknya digunakan untuk menutup kerusakan dengan lapis
tambahan.
 Pengisian sambungan dengan material pengisi harus hati-hati, jangan berlebihan.
 Puncak bahan pengisi sambungan harus sedikit di bawah permukaan perkerasan beton.
 Penggunaan bahan pengisi yang tidak benar dapat berakibat penggelinciran lapis
tambahan HMA.

2
3/31/2023

2. Alur
Ketika melakukan lapis tambahan yang telah dikasarkan,
perawatan khusus diperlukan untuk mencegah intrusi
kelembaban.
Aspal tack coat tinggi, larutan aspal penutup (slurry seal)
atau lapis HMA bergradasi halus digunakan untuk mengisi
alur-alur yang terjadi.
Jika perhatia tidak diberikan untuk mengisi alur-alur,
lembabnya air yang berkumpul di perkerasan
mengakibatkan hilangnya ikatan dan/atau stripping
dalam lapisan HMA.
Alur-alur di lapis permukaan juga bisa dihilangkan dengan
mengupas atau mengasahnya.

3. Permukaan Licin
 Permukaan perkerasan beton lama dengan tekstur licin sampai
kasar, kemampuan dalam mengikat material dapat bervariasi
secara signifikan.
 Permukaan licin dapat diteksturkan kembali untuk memperbaiki
ikatannya dengan lapis tambahan.
 Dalam banyak hal, penggunaan tack coat dan tipe campuran
yang benar akan menghasilkan ikatan yang baik.
 Permukaan licin ini sering mudah menyerap aspal sampai
beberapa waktu setelah dilakukan lapis tambahan.
 Tebal lapisan tambahan yang cukup yang diikuti dengan
pelaksanaan yang benar akan menghasilkan ikatan yang baik
ekonomis.

3
3/31/2023

4. Pelat Tidak Stabil


 Pelat beton perkerasan kaku yang longgar atau rocking akan memompa
butiran halus oleh pengaruh lalu lintas, dan akan belanjut bergerak ketika
dilakukan lapis tambahan dengan HMA.
 Gerakan vertikal yang berlebihan pada pelat dapat menyebabkan
terlampauinya kriteria regangan untuk campuran HMA, sehingga dapat
menyebabkan munculnya retak reflektif.
 Pelat yang tidak stabil harus distabilkan dulu sebelum dilakukan pelapisan
tambahan, untuk mencegah kegagalan perkeraan prematur dari lapis
tambahan HMA.
 Masalah drainase bawah tanah harus diperbaiki lebih dulu sebelum pelat
beton dibuat stabil.
 Pilihan dalam membuat stabil pelat meliputi:
1) Penambalan dan penggantian
2) Seating
3) Pengisian rongga di bawah pelat (undersealing)

Penambalan dan Penggantian

 Perkerasan yang retak dan rusak berat harus dibongkar dan


diganti dengan cara penambalan di seluruh kedalaman (full-
depth patching).
 Kelebihan material lunak atau kotoran akibat kerusakan yang
mengumpul di bawah pelat harus juga dibongkar dan
digantikan dengan material lapis pondasi (base) yang cocok.
 Jika tanah dasar (subgrade) memperlihatkan tanda-tanda
basah oleh mata air, maka harus dilakukan pemasangan
drainase.
 Penambalan pada kedalaman parsial dapat dilakukan pada
pelat yang memperlihatkan kerusakan dipermukaannya saja.

Anda mungkin juga menyukai