Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan Ke-5

PRINSIP SIKAP BAIK

Prinsip-Prinsip Moral Dasar


Bertolak dari inti utiliarisme atau utiliarianisme kita dapat memandang bahwa ada tiga
prinsip moral dasar. Tiga prinsip moral dasar itu adalah prinsip sikap baik, prinsip keadilan, dan
prinsip hormat terhadap diri sendiri. Ketiga prinsip itu mempunyai hubungan yang erat. (Uraian
ringkas mengenai tiga prinsip moral dasar itu diambil dari buku Etika Dasar karangan Magnis-
Suseno dengan modifikasi seperlunya.)

Prinsip Sikap Baik


Kesadaran inti utilitarianisme adalah bahwa kita hendaknya jangan merugikan siapa pun.
Jadi, sikap yang dituntut dari kita sebagai dasar dalam hubungan dengan orang lain adalah sikap
yang positif dan baik. Prinsip utilitarianisme adalah mengusahakan akibat-akibat yang baik
sebanyak mungkin bagi semua orang atau sebanyak mungkin orang. Di samping itu, prinsip
utilitarianisme itu mengusahakan sedapat-dapatnya mencegah akibat-akibat buruk bagi orang
lain. Memang masuk akal bahwa kita, kecuali ada alasan khusus, harus bersikap baik terhadap
orang lain.
Dengan demikian, prinsip moral dasar pertama adalah prinsip sikap baik. Prinsip sikap
baik mendahului prinsip-prinsip moral yang lain. Barulah atas dasar tuntutan itu semua tuntutan
moral yang lain masuk akal. Kalau tidak diandaikan bahwa pada dasarnya kita harus bersikap
positif terhadap orang lain, untuk apa masih menghiraukan segala macam tuntutan moral yang
lain lagi? Kalau kita tidak harus bersikap baik, mengapa harus bersikap adil atau jujur?
Prinsip sikap baik mempunyai arti yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Hanya
karena prinsip itu memang kita resapi, kita dapat bertemu dengan orang yang belum kita kenal
tanpa takut. Karena sikap dasar itu, kita dapat mengandaikan bahwa orang lain, kecuali ada
alasan khusus, tidak akan langsung mengancam atau merugikan kita. Karena sikap dasar itu, kita
selalu mengandaikan bahwa yang memerlukan alasan bukan sikap yang baik, melainkan sikap
yang buruk. Jadi, yang biasa pada manusia bukan sikap memusuhi dan mau membunuh,
melainkan sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. Oleh karena itu, berulang kali
kita dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak kita kenal, secara spontan membantu
kita dalam kesusahan. Andaikata tidak demikian, andaikata sikap dasar manusia adalah negatif,
maka siapa saja selalu harus kita curigai, bahkan kita pandang sebagai ancaman. Hubungan
antarmanusia akan mati.
Jadi, prinsip sikap baik itu bukan hanya sebuah prinsip yang kita pahami secara rasional,
melainkan juga mengungkapkan suatu kecondongan yang memang sudah ada dalam pribadi
manusia itu sendiri. Sebagai prinsip dasar etika, prinsip sikap baik menyangkut sikap dasar
manusia yang harus meresapi segala sikap konkret, tindakan, dan kelkuannya. Prinsip ini
mengatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan yang khusus, kita harus mendekalti siapa
saja dan apa saja secara positif, dengan menghendaki yang baik bagi dia (mereka). Yang
dimaksud bukan semata-mata perbuatan baik dalam arti sempit, melainkan sikap hati yang
positif terhadap orang lain, ada kehendak baik terhadap orang lain itu. Bersikap baik berarti
memandang seseorang atau sesuatu tidak hanya sejauh berguna bagi saya, melainkan
menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan dan menunjang
perkembangannya, mendukung kehidupan dan mecegah kematiannya demi dia itu sendiri.
Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan secara konkret, hal itu bergantung pada apa
yang baik dalam situasi konkret itu. Oleh karena itu, prinsip ini menuntut suatu pengetahuan
yang tepat tentang realitas supaya dapat diketahui apa yang masing-masing baik bagi yang
bersangkutan. Kalau hal itu sudah kita ketahui, kita tahu juga bagaimana prinsip sikap baik mesti
kita terapkan dalam situasi itu. Prinsip sikap baik mendasari semua norma moral karena hanya
atas dasar prinsip itu masuk akal bahwa kita harus bersikap adil, atau jujur, atau setia kepada
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai