Bertolak dari inti utiliarisme atau utiliarianisme kita dapat memandang bahwa ada tiga prinsip moral dasar. Tiga prinsip moral dasar itu adalah prinsip sikap baik, prinsip keadilan, dan prinsip hormat terhadap diri sendiri. Ketiga prinsip itu mempunyai hubungan yang erat. (Uraian ringkas mengenai tiga prinsip moral dasar itu diambil dari buku Etika Dasar karangan Magnis- Suseno dengan modifikasi seperlunya.)
Prinsip Sikap Baik
Kesadaran inti utilitarianisme adalah bahwa kita hendaknya jangan merugikan siapa pun. Jadi, sikap yang dituntut dari kita sebagai dasar dalam hubungan dengan orang lain adalah sikap yang positif dan baik. Prinsip utilitarianisme adalah mengusahakan akibat-akibat yang baik sebanyak mungkin bagi semua orang atau sebanyak mungkin orang. Di samping itu, prinsip utilitarianisme itu mengusahakan sedapat-dapatnya mencegah akibat-akibat buruk bagi orang lain. Memang masuk akal bahwa kita, kecuali ada alasan khusus, harus bersikap baik terhadap orang lain. Dengan demikian, prinsip moral dasar pertama adalah prinsip sikap baik. Prinsip sikap baik mendahului prinsip-prinsip moral yang lain. Barulah atas dasar tuntutan itu semua tuntutan moral yang lain masuk akal. Kalau tidak diandaikan bahwa pada dasarnya kita harus bersikap positif terhadap orang lain, untuk apa masih menghiraukan segala macam tuntutan moral yang lain lagi? Kalau kita tidak harus bersikap baik, mengapa harus bersikap adil atau jujur? Prinsip sikap baik mempunyai arti yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Hanya karena prinsip itu memang kita resapi, kita dapat bertemu dengan orang yang belum kita kenal tanpa takut. Karena sikap dasar itu, kita dapat mengandaikan bahwa orang lain, kecuali ada alasan khusus, tidak akan langsung mengancam atau merugikan kita. Karena sikap dasar itu, kita selalu mengandaikan bahwa yang memerlukan alasan bukan sikap yang baik, melainkan sikap yang buruk. Jadi, yang biasa pada manusia bukan sikap memusuhi dan mau membunuh, melainkan sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. Oleh karena itu, berulang kali kita dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak kita kenal, secara spontan membantu kita dalam kesusahan. Andaikata tidak demikian, andaikata sikap dasar manusia adalah negatif, maka siapa saja selalu harus kita curigai, bahkan kita pandang sebagai ancaman. Hubungan antarmanusia akan mati. Jadi, prinsip sikap baik itu bukan hanya sebuah prinsip yang kita pahami secara rasional, melainkan juga mengungkapkan suatu kecondongan yang memang sudah ada dalam pribadi manusia itu sendiri. Sebagai prinsip dasar etika, prinsip sikap baik menyangkut sikap dasar manusia yang harus meresapi segala sikap konkret, tindakan, dan kelkuannya. Prinsip ini mengatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan yang khusus, kita harus mendekalti siapa saja dan apa saja secara positif, dengan menghendaki yang baik bagi dia (mereka). Yang dimaksud bukan semata-mata perbuatan baik dalam arti sempit, melainkan sikap hati yang positif terhadap orang lain, ada kehendak baik terhadap orang lain itu. Bersikap baik berarti memandang seseorang atau sesuatu tidak hanya sejauh berguna bagi saya, melainkan menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan dan menunjang perkembangannya, mendukung kehidupan dan mecegah kematiannya demi dia itu sendiri. Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan secara konkret, hal itu bergantung pada apa yang baik dalam situasi konkret itu. Oleh karena itu, prinsip ini menuntut suatu pengetahuan yang tepat tentang realitas supaya dapat diketahui apa yang masing-masing baik bagi yang bersangkutan. Kalau hal itu sudah kita ketahui, kita tahu juga bagaimana prinsip sikap baik mesti kita terapkan dalam situasi itu. Prinsip sikap baik mendasari semua norma moral karena hanya atas dasar prinsip itu masuk akal bahwa kita harus bersikap adil, atau jujur, atau setia kepada orang lain.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu