Dominan pencapaian
level kognitif 3
Berorientasi pada jenis
(Analisis, Menilai,
soal AKM
mengkreasi)
LANDASAN
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6762
3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Menengah.
5. Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
6. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor: 420/3250/101.1/2022 tentang Kalender Pendidikan
bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2022/2023
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republiki Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang
Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
PENYUSUNAN SOAL
Analisis
1
Kualitatif
Analisis
2 Kuantitatif
ANALISIS / TELAAH
KUANTITATIF
Analisis ini dilakukan setelah soal diujikan
Analisis ini
“Menjamin Mutu Butir Agar dilakukan sebelum
Layak Secara Substansi,
Konstruksi, Bahasa, Etika, dan soal diujikan
Estetika Sebelum Dilakukan
Ujicoba/ digunakan”
Ketentuan penulisan soal sesuai
aspek telaah kualitatif soal
Materi
Soal sesuai dengan indikator butir soal.
Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk
membaca).
Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai
dengan dunia nyata)*
Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum
menentukan pilihan, peserta didik melakukaan tahapan-tahapan tertentu.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan
saja.
Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
Panjang pilihan jawaban relatif sama.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah” atau
“semua jawaban di atas benar" dan sejenisnya.
penting
simulus
… berdasarkan gambar tersebut maka…
1. K _________________________ … _____________________ .
A. k
B. K
C. k
D. K
2. K ________________________________________________ ….
A. k
B. K
C. k
D. k
3. _____________________________________ ...
A. M________.
B. M________.
C. M________.
D. M ________.
4. K _____________________________________ ?
A. P_____________________.
B. P_____________________.
C. P_____________________.
D. P_____________________.
KISI-KISI
Bagaimana analisis Kisi-kisi dan soal
tersebut?
Apakah indikator (IPK-IBS) sudah mewakili pencapaian KD?
Apkah level kognitif yang diinginkan dalam KD sudah sesuai
dengan level kognitif dalam soal?
SARAN
1. IPK, IBS perlu diganti sesuai dengan level kognitif yang tertulis
pada KD (mengevaluasi/L3)
1. Perhatikan gambar berikut!
Pertunjukan Ketoprak, khas dari daerah Jawa Tengah merupakan jenis budaya....
A. budaya lokal
B. budaya asing
C. budaya nasional
D. budaya campuran
E. budaya yang hampir punah
Bagaimana analisis soal tersebut
SARAN
1) Stimulus diubah dengan teks yang mengilustrasikan implementasi
budaya tertentu, pertanyaan bisa diarahkan pada konsep salah
satu budaya (lokal, nasional, asing, atau campuran)
2) Pilihan E diganti dengan pilihan yang sejenis (homogen) dengan
pilihan di atasnya.
Setiap orang harus menjadi orang yang berhikmat dalam menjalani
kehidupannya. Dengan berhikmat, orang dapat menyelesaikan
masalah-masalah dalam hidupnya dan dituntun untuk senantiasa
hidup dalam kebenaran Tuhan.
Kata berhikmat berasal dari kata dasar hikmat yang berarti .…..
A. Kesuksesan
B. Kepandaian
C. Keangkuhan
D. Kebijaksanaan
E. Kebodohan
Bagaimana analisis soal tersebut
IBS : Disajikan beberapa kata, siswa dapat menentukan benar atau salah penyusunan kutipan cerpen dengan kata
tersebut
Level : 2
SOAL :
CONTOH PG BS-L1
IBS : Disajikan sebuah topik makalah, peserta didik dapat menentukan kalimat latar belakang sesuai topik makalah yang benar dan
yang salah.
Level : 2
Seorang guru menugaskan siswanya menyusun makalah dengan topik “Menjaga Pola Makan untuk Kesehatan”. Ada empat siswa
yang telah menuliskan kalimat latar belakang makalah tersebut. Kalimat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1) Makanan siap saji yang lebih praktis kini banyak dikonsumsi masyarakat. Hal ini bisa memicu pola makan yang tidak sehat.
Oleh karena itu penulis perlu menjelaskan bahaya makanan siap saji.
2) Gaya hidup tidak sehat kini semakin meningkat. Salah satu di antaranya kurangnya menjaga pola makan. Oleh karena itu
penulis perlu menjelaskan pola makan yang mendukung kesehatan.
3) Menjaga pola makan sangat penting. Karena, dengan pola makan yang tepat kesehatan juga akan terjaga. Untuk itulah
penulis perlu menjelaskan cara menjaga pola makan agar kesehatan terap terjaga.
4) Pola makan sangat mempengaruhi kesehatan. Pola makan yang salah akan memicu beberapa penyakit. Untuk Itulah penulis
perlu menjelaskan cara menjaga pola makan agar tubuh tetap sehat.
Manakah yang benar dan salah dari rumusan kalimat latar belakang tersebut?
Berdasarkan kutipan kritik sastra tersebut, tentukan lebih dari satu jawaban komentar yang tepat terhadap kritik tersebut.
A. Bahasa Elwa dalam karyanya memang tidak ada yang salah tetapi lebih ke kurang komunikatif, abstrak, tanbahasa, tak religious.
B. Rumitnya tradisi ritus para sufi dengan bahasa sajak, membuat bahasa Elwa dalam karyanya menjadi kurang bernilai.
C. Tak ada yang kurang dengan penampilan bahasa Elwa karena “ingatan teologis memang tergantung bagaimana membahasakan puisi.
D. Kompleknya ide, emosi, bawah sadar akan lebur menjadi sebuah pengalaman, saya setuju pengalaman ini bisa menjadi verbal.
E. Cermin ketidakpastian bahasa dalam karya Elwa tergantung bagaimana menafsirkan pengalaman Elwa dalam berpuisi.
Kunci C dan D
MENJODOHKAN (MJDK)
IBS : Disajikan beberapa judul makalah, peserta didik dapat menentukan pasangan yang tepat
rumusan tujuan makalah.
Level : 2
SOAL :
Level: 2
SOAL :
Riyan seorang siswa kelas XI yang akan menyusun makalah untuk tugas akhir mata pelajaran
antropologi. Judul makalah yang dia tulis adalah “Meningkatkan Peran Remaja dalam
Pelestarian Budaya Daerah di Indonesia”. Dari judul tersebut Riyan ingin menjelaskan cara
meningkatkan peran remaja dalam pelestarian budaya daerah di Indonesia. Namun, Ketika
merumuskan tujuan ia bingung memilih penggunaan kata kerja yang tepat untuk merumuskan
tujuan tersebut. Seperti dalam rumusan berikut “… cara meningkatkan peran remaja dalam
pelestarian budaya daerah di Indonesia.”
Tentukan satu kata kerja yang tepat untuk melengkapi rumusan tujuan tersebut dan tulis sesuai
kaidah penulisan kata yang benar!
Level : 2
SOAL :
Riyan seorang siswa kelas XI yang akan menyusun makalah untuk tugas akhir mata pelajaran antropologi.
Judul makalah yang dia tulis adalah “Meningkatkan Peran Remaja dalam Pelestarian Budaya Daerah di
Indonesia”. Tulislah rumusan tujuan makalah yang tepat, sesuai judul makalah Riyan!
KUNCI:
• Mendeskripsikan cara meningkatkan peran remaja dalam pelestarian budaya daerah di Indonesia.
SELAMAT BEKERJA
Kurikulum Smanesi
Tahun Pelajaran 2022/2023