Anda di halaman 1dari 2

Eleazar Elroy - 8.

TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI


DARI TUMBUHAN
Teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan
adalah teknologi yang didasarkan pada
prinsip-prinsip atau karakteristik yang
ditemukan pada tumbuhan. Banyak teknologi
modern mengambil inspirasi dari sifat dan
proses yang ditemukan pada tumbuhan untuk
menciptakan solusi yang lebih efisien dan
berkelanjutan. Dengan mengambil inspirasi
dari alam, teknologi yang terinspirasi dari
tumbuhan dapat membantu menghasilkan
solusi teknologi yang lebih ramah lingkungan
dan berkelanjutan.

1. Teknologi Otot Buatan


Teknologi "Rose-Inspired Artificial Muscles" atau Otot
BuatanTerinspirasi Bunga Mawar merupakan salah satu bentuk
teknologi biomimikri yang terinspirasi dari keajaiban alam,
yaitu bunga mawar. Teknologi ini dikembangkan untuk
menciptakan otot buatan yang dapat melakukan gerakan
seperti gerakan otot manusia, menggunakan bahan-bahan
seperti hidrogel dan nanotube karbon. Alat ini sedang
dikembangkan oleh para ilmuwan

Otot buatan ini memiliki kemampuan untuk mengembang dan


menyusut seperti otot manusia karena terinspirasi dari
struktur turgor yang ada pada bunga mawar. Struktur turgor
adalah lapisan sel yang ada pada tangkai daun bunga mawar
yang dapat menyerap air dan mengembang, sehingga
menyebabkan tangkai daun membuka dan menutup seperti
gerakan otot. Teknologi ini mereplikasi struktur turgor pada
bunga mawar tersebut dalam otot buatan yang diciptakan,
sehingga mampu melakukan gerakan yang mirip dengan
gerakan otot manusia.

Teknologi ini memiliki potensi yang sangat


besar untuk berbagai aplikasi, seperti dalam
bidang robotik dan prosthesis. Otot buatan ini
dapat digunakan dalam pembuatan robot
dengan kemampuan yang lebih canggih,
sehingga dapat digunakan dalam berbagai
keperluan, seperti dalam industri dan
perawatan medis. Selain itu, teknologi ini juga
dapat digunakan dalam pembuatan prosthesis
yang lebih efektif, sehingga dapat membantu
orang yang kehilangan anggota tubuh untuk
memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Fungsi Teknologi Otot Buatan


Selain aplikasi dalam bidang robotik dan prosthesis, teknologi ini
juga memiliki potensi dalam pengembangan teknologi medis. Otot
buatan ini dapat digunakan dalam pengobatan penyakit jantung,
karena dapat membantu memompa darah dengan lebih efektif.
Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan dalam menciptakan
alat bantu pernapasan yang lebih efektif, sehingga dapat
membantu pasien yang memiliki masalah pernapasan untuk
bernapas dengan lebih mudah.

Tetapi otot buatan ini masih dalam pengembangannya dan masih


terus dikembangkan untuk mengoptimalkan kinerja otot buatan ini
dalam berbagai aplikasi. Diharapkan, teknologi ini dapat menjadi
salah satu bentuk solusi dalam mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi manusia, terutama dalam bidang kesehatan dan teknologi.

2. Teknologi Self Healing


Concrete (Beton)
Teknologi Self-Healing Concrete atau beton yang bisa
meregenerasi diri sendiri adalah teknologi inovatif yang
dirancang untuk membuat beton lebih tahan lama dan lebih
tahan terhadap kerusakan. Teknologi ini memungkinkan beton
untuk meregenerasi dirinya sendiri ketika terjadi kerusakan
kecil di permukaannya, seperti retak-retak yang terjadi karena
pengaruh lingkungan atau kelelahan material.

Teknologi ini terinspirasi dari kemampuan


beberapa tumbuhan untuk memperbaiki diri
mereka sendiri ketika terjadi kerusakan.
Tumbuhan seperti bambu, kayu jati, dan
beberapa jenis tanaman gurun yang dapat
bertahan hidup dalam kondisi yang keras,
memiliki kemampuan alami untuk
menyembuhkan kerusakan dan memperbaiki
diri mereka sendiri.

Pada teknologi Self-Healing Concrete, ide ini


diterapkan dengan menambahkan bahan
tambahan ke dalam campuran beton, yang dapat
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
permukaan beton secara otomatis. Salah satu
contoh bahan tambahan yang digunakan adalah
serat sintetis yang terbuat dari polimer
berbentuk bulu halus. Serat ini dirancang untuk
menyebar ke dalam celah dan mengeras menjadi
sebuah kawat halus yang dapat menstabilkan
beton di sekitar area yang rusak.

Teknologi Self-Healing Concrete juga terinspirasi langsung


dari Venus Flytrap, tumbuhan ini memiliki mekanisme unik
untuk menangkap mangsa dengan menggunakan perangkap
yang kompleks. Kedua bagian dari perangkap tersebut
bergerak dengan cepat dan menutup ketika serangga masuk
ke dalam perangkap. Kemudian tumbuhan akan memproduksi
enzim yang membantu mencerna serangga tersebut. Prinsip
dasar dari teknologi Self-Healing Concrete sama dengan
Venus Flytrap, yaitu merespons kerusakan dengan cara
yang cepat dan efektif untuk memperbaiki diri sendiri.

Ada beberapa jenis bahan


tambahan yang dapat digunakan
dalam teknologi Self-Healing
Concrete. Salah satu jenis yang
paling umum adalah mikrokapsul,
yaitu butiran kecil yang berisi
bahan kimia tertentu. Ketika beton
mengalami kerusakan, misalnya
terjadi retakan, mikrokapsul yang
terdapat dalam campuran beton
akan pecah dan melepaskan bahan
kimia ke dalam celah.
Selain mikrokapsul, bahan tambahan lain yang

digunakan dalam teknologi Self-Healing Concrete adalah


serat sintetis. Serat ini dirancang untuk mengisi dan
menyebar ke dalam celah ketika terjadi kerusakan pada
beton. Serat tersebut kemudian akan mengeras dan
membentuk struktur yang kuat untuk memperkuat
area yang rusak.

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,


jika kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi ini, kamu akan berkata kepada
gunung ini: Pindah dari sini ke sana! dan ia
akan berpindah. Dan tidak ada yang tidak
mungkin bagimu." (Matius 17:20)

Anda mungkin juga menyukai