DARI TUMBUHAN Teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan adalah teknologi yang didasarkan pada prinsip-prinsip atau karakteristik yang ditemukan pada tumbuhan. Banyak teknologi modern mengambil inspirasi dari sifat dan proses yang ditemukan pada tumbuhan untuk menciptakan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan mengambil inspirasi dari alam, teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan dapat membantu menghasilkan solusi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
1. Teknologi Otot Buatan
Teknologi "Rose-Inspired Artificial Muscles" atau Otot BuatanTerinspirasi Bunga Mawar merupakan salah satu bentuk teknologi biomimikri yang terinspirasi dari keajaiban alam, yaitu bunga mawar. Teknologi ini dikembangkan untuk menciptakan otot buatan yang dapat melakukan gerakan seperti gerakan otot manusia, menggunakan bahan-bahan seperti hidrogel dan nanotube karbon. Alat ini sedang dikembangkan oleh para ilmuwan
Otot buatan ini memiliki kemampuan untuk mengembang dan
menyusut seperti otot manusia karena terinspirasi dari struktur turgor yang ada pada bunga mawar. Struktur turgor adalah lapisan sel yang ada pada tangkai daun bunga mawar yang dapat menyerap air dan mengembang, sehingga menyebabkan tangkai daun membuka dan menutup seperti gerakan otot. Teknologi ini mereplikasi struktur turgor pada bunga mawar tersebut dalam otot buatan yang diciptakan, sehingga mampu melakukan gerakan yang mirip dengan gerakan otot manusia.
Teknologi ini memiliki potensi yang sangat
besar untuk berbagai aplikasi, seperti dalam bidang robotik dan prosthesis. Otot buatan ini dapat digunakan dalam pembuatan robot dengan kemampuan yang lebih canggih, sehingga dapat digunakan dalam berbagai keperluan, seperti dalam industri dan perawatan medis. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan dalam pembuatan prosthesis yang lebih efektif, sehingga dapat membantu orang yang kehilangan anggota tubuh untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Fungsi Teknologi Otot Buatan
Selain aplikasi dalam bidang robotik dan prosthesis, teknologi ini juga memiliki potensi dalam pengembangan teknologi medis. Otot buatan ini dapat digunakan dalam pengobatan penyakit jantung, karena dapat membantu memompa darah dengan lebih efektif. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan dalam menciptakan alat bantu pernapasan yang lebih efektif, sehingga dapat membantu pasien yang memiliki masalah pernapasan untuk bernapas dengan lebih mudah.
Tetapi otot buatan ini masih dalam pengembangannya dan masih
terus dikembangkan untuk mengoptimalkan kinerja otot buatan ini dalam berbagai aplikasi. Diharapkan, teknologi ini dapat menjadi salah satu bentuk solusi dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam bidang kesehatan dan teknologi.
2. Teknologi Self Healing
Concrete (Beton) Teknologi Self-Healing Concrete atau beton yang bisa meregenerasi diri sendiri adalah teknologi inovatif yang dirancang untuk membuat beton lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap kerusakan. Teknologi ini memungkinkan beton untuk meregenerasi dirinya sendiri ketika terjadi kerusakan kecil di permukaannya, seperti retak-retak yang terjadi karena pengaruh lingkungan atau kelelahan material.
Teknologi ini terinspirasi dari kemampuan
beberapa tumbuhan untuk memperbaiki diri mereka sendiri ketika terjadi kerusakan. Tumbuhan seperti bambu, kayu jati, dan beberapa jenis tanaman gurun yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang keras, memiliki kemampuan alami untuk menyembuhkan kerusakan dan memperbaiki diri mereka sendiri.
Pada teknologi Self-Healing Concrete, ide ini
diterapkan dengan menambahkan bahan tambahan ke dalam campuran beton, yang dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada permukaan beton secara otomatis. Salah satu contoh bahan tambahan yang digunakan adalah serat sintetis yang terbuat dari polimer berbentuk bulu halus. Serat ini dirancang untuk menyebar ke dalam celah dan mengeras menjadi sebuah kawat halus yang dapat menstabilkan beton di sekitar area yang rusak.
Teknologi Self-Healing Concrete juga terinspirasi langsung
dari Venus Flytrap, tumbuhan ini memiliki mekanisme unik untuk menangkap mangsa dengan menggunakan perangkap yang kompleks. Kedua bagian dari perangkap tersebut bergerak dengan cepat dan menutup ketika serangga masuk ke dalam perangkap. Kemudian tumbuhan akan memproduksi enzim yang membantu mencerna serangga tersebut. Prinsip dasar dari teknologi Self-Healing Concrete sama dengan Venus Flytrap, yaitu merespons kerusakan dengan cara yang cepat dan efektif untuk memperbaiki diri sendiri.
Ada beberapa jenis bahan
tambahan yang dapat digunakan dalam teknologi Self-Healing Concrete. Salah satu jenis yang paling umum adalah mikrokapsul, yaitu butiran kecil yang berisi bahan kimia tertentu. Ketika beton mengalami kerusakan, misalnya terjadi retakan, mikrokapsul yang terdapat dalam campuran beton akan pecah dan melepaskan bahan kimia ke dalam celah. Selain mikrokapsul, bahan tambahan lain yang
digunakan dalam teknologi Self-Healing Concrete adalah
serat sintetis. Serat ini dirancang untuk mengisi dan menyebar ke dalam celah ketika terjadi kerusakan pada beton. Serat tersebut kemudian akan mengeras dan membentuk struktur yang kuat untuk memperkuat area yang rusak.
"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
jika kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi ini, kamu akan berkata kepada gunung ini: Pindah dari sini ke sana! dan ia akan berpindah. Dan tidak ada yang tidak mungkin bagimu." (Matius 17:20)