Anda di halaman 1dari 6

ESSAY SEJARAH STATISTIKA

Mata Kuliah Statistik Dasar


Dosen Pengampu :
Dr. Dwiria Wahyuni, S.Si, M.Sc

Dibuat oleh :

Adinda Leonyta Rusdy (H1071221022)

PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ABSTRAK
Statistika diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan suatu data. Pada masa Yunani
Kuno, ilmu statistika telah digunakan oleh Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Politea.
Pada abad ke-17 Masehi, ilmu statistika diterapkan di Inggris sebagai aritmatika politik. Istilah
statistika kemudian dikemukakan seorang matematikawan kebangsaan Jerman yaitu Gottfried
Achenwall (1719 – 1772) dan dipopulerkan John Sinclair (1791 – 1799) dalam bukunya yang
berjudul Statistical Account of Scot land pada abad 18 M. Cabang statistika pada saat ini
digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi yang dikembangkan pada abad
ke-19 hingga 20oleh Karl Pearson dimana ia mengenalkan metode regresi linear dan istilah
deviasi standar pada 1884. Pada abad 21 diperkirakan metode data mining akan digunakan
lebih banyak dalam bidang statistika terapan. Ilmu statistika ini sangat berperan sebagai
penyedia atau sumber suatu data, data yang dapat dibaca, dianalisis maupun untuk menjelaskan
suatu kedaaan. Kini jurusan ilmu statistika sudah tersebar di sebagian besar perguruan tinggi
yang ada di Indonesia.

SEJARAH AWAL PERKEMBANGAN STATISTIKA


Perkembangan statistika dimulai sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara – cara
mengumpulkan angka atau data sebagai bentuk pengamatan yang lebih mudah dipahami. Istilah
statistika berasal dari istilah – istilah bahasa latin modern statisticum collegium yang berarti
‘dewan negara’ dan bahasa Italia statista yang berarti yang berarti ‘negarawan atau politikus’.
Istilah statistik digunakan pertama kali oleh Gottfried Achenwall (1719 – 1772), seorang guru
besar di Universitas Marlborough dan Gottingen dengan bahasa Jerman sebagai nama kegiatan
analisis data kenegaraan dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara/state”. Pada abad
ke-19 awal, terjadi perubahan arti kata statistik menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data”. Kata statistics dikenalkan ke negeri Inggris oleh E.A.W Simmerman dan
dipopulerkan di Inggris oleh John Sinclair dalam karyanya yang berjudul Statistical Account of
Scotland 1791 – 1799.
Pada tahun 762 Masehi, Chralemagne meminta deskripsi lengkap tentang kepemilikan
gereja dan awal abad ke-9 secara statistik ia berhasil menyelesaikan pekerjaan membagi lahan
untuk dipasang patok disetiap kepemilikan lahan. Sekitar tahun 1086 Raja William the
Conqueror memerintahkan untuk mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan diseluruh wilayah
Inggris untuk pengumpulan pajak dan tugas militer, peristiwa itu dicatat dalam sebuah buku
berjudul Domesday Book. Domesday Book merupakan karya statistik pertama di Inggris. Pada
tahun 1532 Raja Henry VII khawatir akan terjadi wabah penyakit menular, Inggris mulai
mewajibkan mencatat setiap peristiwa kematian penduduknya. Tidak lama setelah peristiwa itu,
Perancis juga mewajibkan pegawai pemerintah mencatat peristiwa pembaptisan di gereja,
kematian dan perkawinan. Adanya peristiwa ini terjadilah metode pencatatan angka – angka
pengamatan dalam bentuk daftar dan grafik. Cara mengumpulkan serta menyederhanakan angka
– angka pengamatan disebut statistika deskriptif.
Sejak tahun 1700-an analisis data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabel –
tabel frekuensi, rataan dan ragam untuk sampel ukuran besar. Tahun 1800-an merupakan awal
penggunaan grafik – grafik untuk penyajian data, seperti histogram, sejalan dengan peemuan
sebaran (kurva) normal. Dalam statistika deskriptif tidak terdapat perbedaan data yang diperoleh
dengan populasinya, kemudian apa yang dihitung dari sampel digunakan untuk menandai
populasi. Setelah itu muncullah usaha – usaha untuk memperbaiki kesimpulan dalam melakukan
ramalan populasi berdasarkan angka – angka statistik yang dikumpulkan. Bagian ilmu yang
membahas cara – cara mengambil kesimpulan berdasarkan angka – angka pengamatan
dinamakan statistika induktif.

SEJARAH PERKEMBANGAN STATISTIKA INDUKTIF


Karl Pearson (1857 – 1936) merupakan pelopor awal perkembangan statistika induktif
pada peralihan abad ke-19 hingga abad ke-20 dan merupakan titik awal perkembangan statistika
modern. Pada abad 19 diterapkannya statistika pada biologi untuk masalah hereditas dan proses
evolusi biologi yang diterbitkan dalam jurnal Biometrika. Pearson menciptakan istilah standard
deviation (simpangan baku) pada tahun 1893. Pearson juga memperkenalkan ukuran
penyimpangan terhadap distribusi data yang simetris dalam statistika deskriptif yang disebut
koefisien kemiringan dan kurtosis.
Sebelum tahun 1912 sangat sedikit penemuan dalam bidang pengujian hipotesis dan
akhirnya W.S Gosset (1876 – 1937) memperkenalkan uji t-student untuk sampel kecil. Ia
menemukan uji-t untuk menangani sampe – sampel kecil untuk quality control diperusahaan
tersebut dan menerbitkan papernya berjudul Student pada jurnal Biometrika 1908. Gosset
mengguanakan data hasil pengukuran terhadap tinggi jari tengah kanan kiri 3000 narapidana
dengan metode Monte Carlo dipilih 750 sampel berukuran 4 dan diperoleh distribusi data
teoritiknya.
Statistika induktif berkembang pesat setelah R.A Fisher(1890 – 1962) menulis paper yang
sangat terkenal tahun 1922 berjudul On the Mathematical Foundations of Theoritical Statistics
(Mallows, 1998). Ia memperkenalkan istilah specification untuk mengidentifikasi 3 masalah
yang muncul pada reduksi data, seperti :
1. Spesifikasi dari populasi, bentuk matematis dari populasi mencakup parameter yang
tidak diketahui.
2. Estimasi, pemilihan metode statistik untuk mengestimasi parameter dari populasi.
3. Sebaran, sebaran statistik dari sebuah sampel atau contoh.
Pada tahun 1925 sebuah buku karangan Fisher berjudul Statistical Methods for Research
Workers yang membahas rancangan percobaan dari analisis varian di bidang biologi. Fisher
dengan cara berfikirnya dipengaruhi aliran statistika yang dianut Karl Pearson, penarikan
kesimpulan yang didasarkan pada model peluang (driven) yaitu promotor penggunaan cara –
cara statistika dibidang ilmu pertanian, biologi dan genetika. Dengan jasanya, Fisher
mendapatkan gelar Baronet oleh Ratu Inggris dan berhak menggunakan nama Sir Ronald Fisher.
Ia dianggap penemu statistika modern karena kontribusinya yang sangat penting juga dianggap
sebagai pemikir ulung tempaan abad kedua puluh.
Jerzy Neyman (1894 – 1981), seorang pemikir Rusia juga dianggap sebagai penemu
besar statistika modern karena kontribusinya dalam mengembangkan teori peluang, uji hipotesis,
selang kepercayaan dan matematika statistik. Neyman bekerjasama dengan Egon Pearson (anak
Karl Pearson) mengembangkan teori uji hipotesis, salah satu yang terkenal berjudul Teorema
Neyman-Pearson (1936).
Calyampudi Radhakrisnan Rao (1920), mahasiswa bimbingan Fisher yang bekerja
dimuseum antropologi sambil menyelesaikan Ph.D tahun 1948. Rao juga berkontribusi dalam
mengembangkan matematika statistik dengan teorinya pertidaksamaan Rao-Cramer dan teorema
Rao-Blackwell yang dikemukakan secara terpisah oleh Rao tahun 1945 dan Blackwell tahun
1947. Linear Statistical Inference, salah satu buku karangan Rao yang terkenal yang telah
diterjemahkan kedalam 6 bahasa.
Pada pertengahan 1970 Efron memperkenalkan Metode Bootstrap untuk menduga
parameter dari sebaran yang tidak diketahui bentuknya. Bootstraping ini merupakan teknik
modifikasi dari Jacknife yang dikenalkan oleh Queneuille tahun 1948. Metode ini awalnya tidak
membobotkan metode peluang, tetapi berbasis pada data, bootstrap dikenal sebagai data driven
aproach. Pada dekade 80-an perkembangan metode nonparametrik mulai sering digunakan
seperti di regresi nonparametrik, estimati distribusi dengan kernel dan neural network.

SEJARAH PERKEMBANGAN APLIKASI STATISTIKA


Pada abad ke-20 statistika berkembang menjadi ilmu yang matang dalam bidang ilmu
pertanian, psikologi, ekonomi, sosiologi, ekonomi, industri dan lainnya. Perkembangan statistika
dibidang ekonomi dikenal dengan istilah ekonometrika dimulai tahun 1920 dipelopori Ragnar
Frisch dan Jan Tinbergen. Ekonometrika adalah cabang dari ilmu ekonomi yang merupakan
integrasi antara ilmu ekonomi, matematika dan statistika. Peran statistika cukup besar dalam
ekonometrika terutama dalam hal metode estimasi parameter model ekonometrika pada
umumnya terdiri dari beberapa persamaan yang saling terkait (persamaan simultan dan
seemingly unrelated regression). Untuk mengestimasi parameter sistem persamaan simultan
Hendri Theil tahun 1956 menemukan suatu metode 2SLS (two stage least squares).
Kemudian pada tahun 1962 Zellner menemukan suatu metode SUR (Seemingly Unrelated
Regression) untuk mengestimasi parameter model sistem persamaan regresi. Selanjutnya
Theil bersama Zellner menemukan metode 3SLS (three stage least squares) untuk
mengestimasi sistem persamaan simultan yang pada prinsipnya merupakan integrasi antara
metode 2SLS dengan metode SUR.
PERKEMBANGAN STATISTIKA DI ABAD KE-21
Karl Pearson, Fisher, Neyman dan Wald selama setengah abad telah meletakkan dasar
statistika berbasis matematika sehinggal penelitian dan kuliah statistika di Perguruan tinggi
umumnya berpedoman dengan tokoh – tokoh tersebut. Statistika induktif digunakan untuk
menangani masalah dimana perolehan data perlu efesiensi atau biaya mahal, sehingga umumnya
dapat diatasi dengan sampel – sampel kecil. Istilah data mining (penambangan data) ini menurut
Nasoetion (2002) berasal dari para ahli ilmu komputer yang bekerja dalam dunia kecerdasan
buatan. Pada tahun 1990-an metode data driven yang tidak terlalu ketat dengan asumsi sebaran
mulai digunakan untuk analisis berbagai data, teritama eksplorasi data (data mining). Pada
metode data mining spesifikasi permasalahan didasarkan pada bidang ilmunya lebih diutamakan
daripada pendugaan parameter sehingga masalah itu dapat diformulasikan melalui eksplorasi
data.
Fisherian Statistics itu model driven yang berbeda dengan data mining yang lebih bersifat
data driven. Pada pelaksanaannya, kedua “driven” harus dikuasai oleh statistikawan millenium.
Hal ini berpengaruh pada model pendidikan dan pengajaran statistika. Emanuel Parzen
(Departement of Statistics Texas A & M University Collage) baru – baru ini menuliskan tentang
“Data Mining, Statistical Methods Mining and History of Statistics”. Membahas tentang masalah
pendidikan statistika menghadapi masa depan yang dimana data mining akan semakin
berkembang, bagaimana cara mengajar matematik statistik untuk non matematik statistik, materi
yang berhubungan dengan komputer seperti teknik simulasi, analisis numerik, analisis data dan
struktur data perlu ditingkatkan untuk para mahasiswa terutama mahasiswa yang ada di
Perguruan Tinggi Indonesia.

SEJARAH STATISTIKA DI INDONESIA


Dilihat dari sejarah statistika di Indonesia, Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam di Institut Pertanian Bogor merupakan jurusan yang didirikan oleh Dr.
Andi Hakim Nasoetion (Alm) tahun 1972 yang merupakan jurusan Statistika tertua di Indonesia.
Pada dekade 60 dan 70-an statistika dikenal dengan “tongkat pembimbing di daerah
ketidaktahuan”. Statistika sebagai tongkat pembantu di masa depan saat ini berkembang dengan
moto “Statistika adalah alat bantu untuk memecahkan masalah masa depan”, problem sulver of
the future.
Saat ini jurusan Statistika FMIPA IPB selain program S1 (Sarjana), ada juga Program
Pascasarjana (magister sains) dan doktor (S3), juga diseluruh Perguruan tinggi yang ada di
Indonesia sudah terdapat Jurusan Statistika, salah satunya Universitas Tanjungpura yang ada di
Pontianak Kalimantan Barat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.viva.co.id/edukasi/1498834-statistika-simak-sejarah-pengertian-hingga-fungsinya
http://himasta.unimus.ac.id/index.php/mading/sejarah-singkat-perkembangan-statistika-tokoh-
ilmu-statitistika/
https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
https://matematikaoye.wordpress.com/sejarah-statistik/

Anda mungkin juga menyukai