Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PAPER

MATA KULIAH
“STATISTIKA”
Dosen Pengampu: 1. Widyastuti, S.Psi.,M.Si.,Psikolog
2. Ahmad Ridfah, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog
3. Nur Akmal, S.Psi,M.A

JUDUL PAPER:
SEJARAH MUNCULNYA STATISTIKA
OLEH:
NUR WAHYU SYAMSUDDIN (230701502014)
NUR ISLAMI YUSUF (230701501011)
NURUL ANNISA (230701502079)
NURUL INAYAH FM (230701502105)
QANITAH NUR ARIQAH ARFAH (230701502065)

PROGRAM S1 PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelasaikan tugas paper ini yang berjudul “Sejarah
Munculnya Statistika”. Maklah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan
mendapatkan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyedari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
penyusunan dan kalimat maupun bahasanya. Maka dari itu kami dengan segala kekurangan
memohon maaf dan kami menerima segala saran dan kritik dari para pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah statistika ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Makassar, 01 Septermber 2023

Penyusun
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya orang tidak dapat membedakan antara statiska dan statistic.
Awalnya kata statistic diartikan sebagai keterengan-keterangan yang dibutuhkan oleh
Negara dan berguna bagi Negara (Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik). Dan dalam
arti kumpulan angka yang disajikan dalam bentuk table/diagram, selanjutnya dianalisa
dan ditarik kesimpulan. Ini semua pengetahuan tersendiri yang disebut statistika. Jadi
Statiska adalah ilmu pengetahuan, murni dan terapan, mengenai penciptaan,
pengembangan, dan penerapan teknik-teknik sedemikian rupa sedangkan Statistic
adalah kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka yang disusun dalam bentuk daftar
atau table yang menggambarkan suatu persoalan.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa yang menjadi rumusan masalah
yaitu :
1. bagaima

1.3 Tujuan
II. PEMBAHASAN

II.2 Sejarah Munculnya Statistika

III. Penggunaan istilah


statistika berakar dari
istilah istilah dalam
bahasa latin
IV. moderen statisticum
collegium dan bahasa
Italia statista. Gottfried
Achenwall (1749)
V. menggunakan Statistik
dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai
nama bagi
VI. kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai ilmu
tentang negara.
VII. Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti
menjadi ilmu mengenai
pengumpulan
VIII. dan klasifikasi data. Sir John
Sinclair memperkenalkan
nama (Statistics) dan
pengertian
IX. ini ke dalam bahasa Inggris.
Jadi, statistika secara prinsip
mula-mula hanya mengurus
X. data yang dipakai lembaga-
lembaga administratif dan
pemerintahan. Pengumpulan
data
XI. terus berlanjut, melalui
sensus yang dilakukan secara
teratur untuk memberi
informasi
XII. kependudukan yang berubah
setiap saat.
XIII. Pada abad ke-19 dan awal
abad ke-20 statistika mulai
banyak menggunakan
bidang-
XIV. bidang dalam matematika,
terutama probabilitas.
Cabang statistika yang pada
saat ini
XV. sangat luas digunakan
untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi,
XVI. dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal
abad ke-20 oleh Ronald
Fisher
XVII. (peletak dasar statistika
inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan
William
XVIII. Sealey Gosset (meneliti
problem sampel berukuran
kecil). Penggunaan statistika
pada
XIX. masa sekarang dapat
dikatakan telah menyentuh
semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai
XX. dari astronomi hingga
linguistika. Bidang-bidang
ekonomi, biologi dan
cabang-cabang
XXI. terapannya, serta psikologi
banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam
metodologinya.
XXII. Akibatnya lahirlah ilmu-
ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika
(atau
XXIII. biostatistika), dan
psikometrika
XXIV. Penggunaan istilah
statistika berakar dari
istilah istilah dalam
bahasa latin
XXV. moderen statisticum
collegium dan bahasa
Italia statista. Gottfried
Achenwall (1749)
XXVI. menggunakan Statistik
dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai
nama bagi
XXVII. kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai ilmu
tentang negara.
XVIII. Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti
menjadi ilmu mengenai
pengumpulan
XXIX. dan klasifikasi data. Sir John
Sinclair memperkenalkan
nama (Statistics) dan
pengertian
XXX. ini ke dalam bahasa Inggris.
Jadi, statistika secara prinsip
mula-mula hanya mengurus
XXXI. data yang dipakai lembaga-
lembaga administratif dan
pemerintahan. Pengumpulan
data
XXXII. terus berlanjut, melalui
sensus yang dilakukan secara
teratur untuk memberi
informasi
XXIII. kependudukan yang berubah
setiap saat.
XXIV. Pada abad ke-19 dan awal
abad ke-20 statistika mulai
banyak menggunakan
bidang-
XXV. bidang dalam matematika,
terutama probabilitas.
Cabang statistika yang pada
saat ini
XXVI. sangat luas digunakan
untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi,
XXVII. dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal
abad ke-20 oleh Ronald
Fisher
XVIII. (peletak dasar statistika
inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan
William
XXIX. Sealey Gosset (meneliti
problem sampel berukuran
kecil). Penggunaan statistika
pada
XL. masa sekarang dapat
dikatakan telah menyentuh
semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai
XLI. dari astronomi hingga
linguistika. Bidang-bidang
ekonomi, biologi dan
cabang-cabang
XLII. terapannya, serta psikologi
banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam
metodologinya.
XLIII. Akibatnya lahirlah ilmu-
ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika
(atau
XLIV. biostatistika), dan
psikometrika
XLV. Penggunaan istilah
statistika berakar dari
istilah istilah dalam
bahasa latin
XLVI. moderen statisticum
collegium dan bahasa
Italia statista. Gottfried
Achenwall (1749)
XLVII. menggunakan Statistik
dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai
nama bagi
LVIII. kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai ilmu
tentang negara.
XLIX. Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti
menjadi ilmu mengenai
pengumpulan
L. dan klasifikasi data. Sir John
Sinclair memperkenalkan
nama (Statistics) dan
pengertian
LI. ini ke dalam bahasa Inggris.
Jadi, statistika secara prinsip
mula-mula hanya mengurus
LII. data yang dipakai lembaga-
lembaga administratif dan
pemerintahan. Pengumpulan
data
LIII. terus berlanjut, melalui
sensus yang dilakukan secara
teratur untuk memberi
informasi
LIV. kependudukan yang berubah
setiap saat.
LV. Pada abad ke-19 dan awal
abad ke-20 statistika mulai
banyak menggunakan
bidang-
LVI. bidang dalam matematika,
terutama probabilitas.
Cabang statistika yang pada
saat ini
LVII. sangat luas digunakan
untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi,
LVIII. dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal
abad ke-20 oleh Ronald
Fisher
LIX. (peletak dasar statistika
inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan
William
LX. Sealey Gosset (meneliti
problem sampel berukuran
kecil). Penggunaan statistika
pada
LXI. masa sekarang dapat
dikatakan telah menyentuh
semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai
LXII. dari astronomi hingga
linguistika. Bidang-bidang
ekonomi, biologi dan
cabang-cabang
LXIII. terapannya, serta psikologi
banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam
metodologinya.
LXIV. Akibatnya lahirlah ilmu-
ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika
(atau
LXV. biostatistika), dan
psikometrika
Awal Perkembangan Statistika Secara Umum

Perkembangan statistika diawali sebagai suatu ilmu yang membahas cara-cara


mengumpulkan angka sebagai hasil pengamatan menjadi bentuk yang lebih mudah
dipahami. Menurut Spiegel (1961) statistika berasal dari kata “status” yang berarti
negara. Sehingga pada awalnya statistika berkaitan dengan ilmu untuk angka-angka
(keterangan) atas perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan
negaranya, jumlah penduduk, hewan piaraan, hasil pertanian, dan modal.

Peristiwa lain di dalam sejarah yang dapat dikemukakan ialah sewaktu William si
Penakluk memerintahkan mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan di seluruh
wilayah Inggris untuk pengumpulan pajak dan tugas militer. Semua pengamatan
dicatat di dalam sebuah buku yang dikenal dengan Domesday Book.

Sejak tahun 1700-an analisis data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan
tabel-tabel frekuensi, rataan, dan ragam untuk sampel (contoh) ukuran besar. Tahun
1800-an merupakan awal penggunaan grafik-grafik untuk penyajian data, seperti
histogram, sejalan dengan penemuan sebaran (kurva) Normal. Florence Nightengale
(1820-1920) adalah seorang perawat yang terkenal dengan inovasi di bidang ilmu
perawatan merupakan pelopor dalam penyajian data secara grafik.

Bagian ilmu yang membahas cara-cara mengambil kesimpulan berdasarkan angka-


angka pengamatan ini dinamakan statistika induktif. Perkembangan statistik induktif
tidak lepas dari pengetahuan mengenai peluang, maka ada baiknya kita lihat terlebih
dahulu sejarah perkembangan ilmu peluang yang mendasari statistika induktif.

Sejarah Perkembangan Ilmu Peluang


Pengetahuan mengenai peluang (probability) ini diawali oleh adanya pertanyaan
seorang bangsawan Perancis yang juga penjudi bernama Chevalier de Mere kepada
Pascal (1623- 1662).

Christian Huygens (guru Leibniz) menerbitkan buku De Ratiocinilis in Ludo Aleae


yang berisi tentang risalat perjudian dan sejak saat itu teori peluang mulai terkenal.
Perkembangan pesat terjadi pada abad 18 yang dipelopori oleh Jacob Bernoulli (1654-
1705) dan Abraham de Moivre (1667-1754). Thomas Bayes memberikan landasan
teori statistika Bayesian (Bayesian Statistics) yang pada mulanya menuliskan gagasan
tersebut dalam jurnal Philosophical Transaction pada tahun 1764.

S. D. Poisson dikenal sebagai penemu Sebaran Poisson (Poisson Distribution)


telah memberikan landasan teori untuk rare event yang dituangkan dalam tulisannya
Recherches sur la probabilite pada tahun 1837. Teori Poisson banyak digunakan dalam
dunia industri, manajemen, transportasi, biologi dan lain-lain Pada tahun 1812 Pierre
de Laplace memperkenalkan ide baru dan teknik matematika dalam bukunya Theorie
Analytique des Probabilities. Laplace mulai menerapkan peluang pada banyak
permasalahan saintifik dan praktis, tidak hanya pada permainan judi Jadi walaupun
hitung peluang diawali di atas meja judi, ilmu ini telah menjadi pengetahuan yang
sangat bermanfaat bagi perikemanusiaan. Di dalam statistika, teori peluang yang
melandasi inferensia statistika (statistika induktif) yang menjadi cikal bakal statistika
modern.

Sejarah Perkembangan Statistika Induktif

Awal perkembangan statistika induktif terjadi pada peralihan abad ke 19 ke abad


20 dengan Karl Pearson (1857-1936) sebagai pelopornya. Pada abad 19 Karl Pearson
menerapkan statistika pada biologi untuk masalah hereditas dan proses evolusi biologi
yang diterbitkan dalam jurnal Biometrika. Statistika induktif mulai berkembang pesat
setelah R. A. Fisher (1890 –1962) menulis paper yang sangat terkenal pada tahun 1922
yaitu On the Mathematical Foundations of Theoritical Statistics (Mallows, 1998).
Fisher memperkenalkan istilah specification untuk mengidentifikasi 3 problem yang
muncul pada reduksi data, yaitu :

1. Spesifikasi dari jenis populasi, yaitu bentuk matematis dari populasi yang
mencakup parameter yang tidak diketahui.
2. Estimasi, yaitu pemilihan metode statistik untuk mengestimasi parameter dari
populasi
3. 3. Sebaran, yaitu sebaran statistik dari contoh atau sampel.
Pada pertengahan 1970 Efron memperkenalkan Metode Bootstrap untuk menduga
parameter dari sebaran yang tidak diketahui bentuknya. Bootstraping ini merupakan
teknik modifikasi dari Jacknife yang diperkenalkan oleh Queneuille pada tahun 1948.
Berhubung metode ini pada awalnya tidak membobotkan model peluang, tetapi
berbasis pada data, bootstrap dikenal sebagai data driven approach. Pada dekade 80-an
perkembangan metode non parametrik mulai sering digunakan seperti pada regresi
nonparametrik, estimasi distribusi dengan kernel, dan neural network.

Trend Perkembangan Statistika Di Abad 21

Karl Pearson, Fisher, Neyman dan Wald selama setengah abad telah meletakkan
dasar statistika yang berbasis matematika, sehingga penelitianpenelitian dan kuliah-
kuliah statistika di Perguruan Tinggi umumnya didasarkan pada beberapa pedoman
atau dasar yang ditemukan oleh tokohtokoh tersebut. Penggunaan statistika secara luas,
terkadang timbul kontroversi diantara para ahli tentang pemilihan model data,
penggunaan prior probability dan interpertasi hasil. Statistika induktif dapat dipakai
untuk menangani masalah dimana perolehan data dirasakan perlu efesiensi atau perlu
biaya mahal, sehingga umumnya dapat diatasi dengan analisis dengan sampel-sampel
ukuran kecil.

Pada abad 21 diperkirakan metode data mining merupakan metode yang akan
banyak digunakan dalam berbagai bidang terapan. Pada metode data mining spesifikasi
permasalahan didasarkan pada bidang ilmunya lebih diutamakan daripada pendugaan
parameter sehingga masalah tersebut dapat diformulasikan dengan benar untuk
memperoleh solusi yang tepat melalui eksplorasi data. Hal ini berbeda dengan periode
Fisher yang lebih mementingkan mencari metode pendugaan dan pendekatan sebaran
yang tepat, sehingga spesifikasi permasalahan lebih diutamakan pada pendugaan
parameter dan asumsi sebaran.

Belum adanya standard analisis untuk eksplorasi data dalam data ukuran besar
inilah diperkirakan, metode data mining akan banyak dikembangkan dan diteliti oleh
para pakar statistika.

2.3 Tokoh-Tokoh Yang Berpengaruh

Berikut tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam statistik :


1. Gottfried Achenwall (1719-1772)
Gottfried Achenwall lahir di Elbing, Provinsi Royal Prusia, Polandia pada tanggal 20
Oktober 1719. Pada tahun 1749 untuk pertama kalinya ia menggunakan istilah
“Statistik’ pada karyanya yang berjudul Staatsverfassung der heutigen vornehmsten
Europäischen Reiche und Völker im Grundrisse usio (Konstitusi Politik Negara dan
Masyarakat Eropa saat ini). Dalam karyanya tersebut, istilah “Statistik” yang
mengandung arti suatu deskripsi komprehensif dari sosia,politik dan ekonomi suatu
Negara. Kemudian beliau mendapat julakan dari para ekonom Jerman yaitu “Bapak
Statistik”.
2. Karl Pearson (1657-1936)
Karl Pearson merupakan pendiri Departemen Statistika Terapan di University Collage
London pada tahun 1911 yang dimana jurusan statistika pertama tingkat universitas di
dunia. Hasil karyanya ini menjadi dasar metode statistik klasik yang umum dipakai
sekarang ini, contohnya ialah koefisien korelasi, metode momen, system pearson pada
kurva kontinu, teori hipotesis, dan lain-lain. Beliau menikah pada tahun 1890 dengan
Maria Sharpe dan membuah 3 anak dan salah satu anaknya menjadi penggantinya
sebagai ketua Departemen Statistika Terapan di University Collage. Pada tahun 1925
beliau mendirikan jurnal yang berjudul Annals of Eugenics atau yang sekarang Annals
of Human Genetics.
3. William Sealy Gosset (1876-1937)
William Sealy Gosset atau yang biasa dikenal dengan panggilan ‘Student” adalah
seorang ahli statistic yang lahir pada tanggal 13 Juni 19876 di Centebury, Inggris.
Pada tahun 1899 ia bekerja ditempat pembuatan bir Guinnes di Dublin, Beliau
melakukan pekerjaan penting dan menggunakan ilmu statistiknya dibidang pembuatan
bir dan seleksi varietas, disitulah ia menemukan t-test untuk menangani sampel kecil
untuk control kualitas pembuatan bir. Pada tahun 1906 beliau pergi belajar di
laboratorium biometric milk Karl Pearson dan salah satu hasil pemikirannya adalah
distribusi t-student.
4. Sir Ronald Aylmer Fisher (189-1962)
Sir Ronald Aylmer Fisher lahir pada tanggal 17 Februari 1890 di Inggris, beliau
adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal
inggris, beliau juga dikenal sebagai bapak statistic modern karena banyak
memberikan landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khusunya
dibidang statistika inferensi. Salah satu sumbangan Fisher pada dunia statistic
adalah Prinsip Disain Eksperimen.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai