Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

SEJARAH PERKEMBANGAN STATISTIKA

Penggunaan Statistika sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-


negara Babilon, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis
kelamin, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500,
pemerintahan Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun
1662, dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772 –
1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang
negara. Tahun 1791 – 1799, Dr .E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika
dalam bukunya Statistical Account of Scotland. Tahun 1981 – 1935 R. Fisher
mengenalkan analisavarians dalam literatur statistiknya.

Ilmu hitung kemudian berkembang pesat lagi pada masa imperium Romawi.
Angka angka yang disimbolkan dalam peradaban Yunani dikembangkan
dengan symbol Romawi. Meski angka Romawi tidak praktis, dalam batas tertentu
memberikan pengaruh yang luas bagi perkembangan ilmu hitung. Angka Romawi
mampu memberikan lambing terhadap angka dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan dengan angka Yunani. Puncak peradaban ilmu hitung menjadi semakin
cepat manakala tradisi Arab mengenalkan simbol angka yang sederhana dan fleksibel.

Angka Arab mampu menyederhanakan simbol menjadi simbol yang mudah


dimengerti dan dapat digunakan secara berulang secara mudah. Misal, untuk
mengungkapkan angka 100, maka cukup hanya menggunakan 2 simbol saja yang
sudah dipakai sebelumnya, demikian pula kalau harus menyebut angka 1 trilyun,
angka yang dipakai tetap 1 dan 0, tinggal memperbanyak 0-nya saja. Sangat berbeda
dengan angka Romawi, setiap perubahan persepuluhan harus dikenalkan simbol baru,
yang kemudian tidak dijadikan basis pembuatan angka secara konsisten. Puncak
peradaban ilmu hitung mengalami perkembangan yang sangat pesat, tatkala tradisi
Arab memperkenalkan simbol baru angka 0. Angka ini seakan telah menjadi angka
mu’jizat dalam sejarah peradaban ilmu hitung, sebab dengan ditemukannya angka 0,
maka akan mempersingkat penulisan-penulisan yang berbasis ribuan sampai tak
terhingga. Bayangkan bagaimana menulis simbol satu trilyun jika menggunakan
symbol Romawi. Inilah salah satu sumbangan tradisi Islam dan Arab yang sering
dilupakan oleh orang.

Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin
modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan bahasa Italia statista
(“negarawan”atau“politikus”). Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik
dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”. Pada awal
abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data”. Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian
ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus
data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan
data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk
memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan
bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat
ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi,
dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher
(peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William
Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada
masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan,
mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-
cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam
metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika,
biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
PENGERTIAN STATISTIKA

Bidang statistika dapat dianggap sebagai bahasa khusus yang juga dipakai
untuk berkomunikasi. Kekhususan statistika sebagai bahasa tidak berarti bahwa kita
harus berkomunikasi secara berbeda, tetapi kekhususan dimaksud hanya sekedar
untuk mendorong supaya cara kita berbicara atau menyajikan data lebih tepat dan
akurat.

Statistika sebagai bahasa juga memiliki aturan main sebagaimana bahasa-


bahasa lainnya, termasuk kata-kata dan gramatikanya. Namun demikian, statistika
merupakan bahasa yang terbatas penggunaannya. Dengan statistika kita hanya
mampu membicarakan tentang ciri-ciri atau karakteristik tentang berbagai hal (benda
atau sifat) yang kita amati. Sebelum statistika mampu berfungsi sebagai bahasa
komunikasi yang baik, ia harus diberikan masukan terlebih dahulu berupa data
mentah hasil observasi atau hasil penelitian.

Pengertian tersebut dalam buku ini dibedakan antara statistika dan statistik.
Tempo dulu statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan
menyelesaikan problem-problem militer dan kenegaraan saja seperti: jumlah
personel; peralatan persenjataan perang, jumlah tentara yang mati, kekuatan personel
musuh, perhitungan banyaknya penduduk, pembayaran pajak, mencatat pegawai yang
masuk dan keluar, membayar gaji pegawai, mencatat perkembangan hasil kebun dan
lainnya. Namun, di era globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik
bergantung pada masalah yang dijelaskan oleh nama statistik itu sendiri. Misalnya:
militer, pendidikan, kedokteran, pertanian, psikologi, administrasi, sosiologi, teknik,
hukum, bisnis, ekonomi bahkan politik. Pengertian statistik itu sendiri berasal dari
kata slnto (Yunani) yaitu negara dan digunakan untuk urusan nogara. Dari uraian ini
dapal dinyatakan bahwa statistik adalah rekapitulasi dan fakta yang bentuk angka-
angka disusun dalam bentuk tabel dan diagram yang mendiskripsikan suatu
permasalahan. Adapun jenis tabel, yaitu: tabel biasa, tabel kontigensi. dan tabel
distribusi frekuensi, sedangkan jenis diagram, yaitu: (diagram batang, diagram garis
atau grafik, diagram lambang, lingkaran, diagram pastel, diagram peta dan diagram
pencar).

Statistik bisa digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari kelompok fakta
mengenai: nilai rata-rata mahasiswa, rerata produktivitas kerja perusahaan, persentase
keberhasilan belajar, ramalan kemampuan mahasiswa memprediksi hasil produksi
pertanian dan sebagainya. Untuk memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan
masalah untuk ditarik kesimpulan yang benar, arus melalui beberapa proses, yaitu
proses pengumpulan informasi, pengolahan informasi, dan proses penarikan
kesimpulan. Kesemuannya itu memerlukan pengetahuan, tersendiri yang disebut
statistika. Sedangkan menurut Sudjana (2004:2-3) Statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang
dilakukan, sedangkan statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya
berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan.

Statistika dalam arti luas disebut juga dengan statistika inferensial atau
statistika induktif atau statistika probabilitas yaitu suatu alat pengumpul data,
pengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan, analisis data
yang dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data sampel dan
hasilnya dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi.

"Statistika (statistic) adalah ilmu terdiri dari teori dan metode yang merupakan
cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang: bagaimana
mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data,
bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan
dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, statistika adalah suatu ilmu


pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar atau suatu
kajian ilmu pengetahuan dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data,
teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan kebijakan atau keputusan
yang cukup kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat.

MANFAAT DAN KEGUNAAN STATISTIKA

Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini,


bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
Hampir semua kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang diambil oleh pakar
ilmu pegetahuan atau para eksekutif (dalam mang lingkup ilmu mereka) didasarkan
dengan metode statistika serta hasil analisis dan interpretasi data, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya statistika dapat digunakan sebagai alat:

A. Komunikasi ialah sebagai penghubung beberapa pihak yang menghasilkan


data statistika atau berupa analisis statistika sehingga beberapa pihak tersebut
akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
B. Deskripsi yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur
hasil produksi, laporan hasil liputan berita, indeks harga konsumen, laporan
keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil pendapatan dan
pengeluaran negara dan lain sebagainya.
C. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data lainnya dan
untuk mengantisipasi gejala-gejaia yang akan datang.

D. Korelasi yaitu untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam
suatu penelitian. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau
lebih.
E. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

Kegunaan statistika banyak memperoleh reputasi jelek karena sering berbuat


bohong. Sebenarnya tidak fair untuk mengatakan bahwa statistika lebih banyak
bohong daripada benarnya. Sebab yang bohong adalah si pemakai. Statistika hanya
sekadar alat mati dan ia tak mungkin berbohong. Jadi, terserah kepada si pemakainya.

Bagi para pemakai statistika perlu dicatat bahwa sering terjadi penggunaan
prosedur statistika yang salah. Penggunaan statistika atau beberapa prosedur statistika
harus didasarkan kepada: (a) sifat data yang tersedia dan (b) masalah yang
dihadapinya.

METODE STATISTIKA

1. Statistika Deskriptif (Deskriptif artinya bersifat memberi Gambaran) adalah


Metode yang berkaitan dengan pengumpulan,peringkasan, penyajian data
sehingga memberikan informasi Organisation,Summarization and
Presentation of data yang berkenaan dengan bagaimana data dapat
digambarkan (di deskripsikan) atau di simpulkan , baik secara numerik
(misalnya menghitung rata rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam
bentuk tabel atau grafik), untuk memudahkan gambaran sekilas mengenai
data tersebut, sehingga lebih mudah di baca dan lebih bermakna.
Peringkasan data dalam bentuk

1.Tabulasi Data ( Tabel ).

2. Diagram Balok ( Histogram ).

3. Diagram Kue ( Pie Chart ).

2. Statistika Inferensia (Inferensia artinya menarik Opini / Kesimpulan) adalah


Metode yang berkaitan dengan Analisis Data untuk peramalan dan atau
penarikan kesimpulan yang berkenaan dengan permodelan data dan
melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data , misalnya
melakukan pengujian Hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa
mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan
(Korelasi, Regresi ,ANOVA , Deret Waktu) dsb.
Contoh Statistika Inferensia :

1.Metode Pendugaan Statistik.

2. Pengujian Hipotesis.

3.Regresi dan Korelas.

STATISTIKA SEBAGAI SARANA BERPIKIR INDUKTIF

Ilmu secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang telah


teruji kebenarannya. Semua pernyataan ilmiah adalah bersifat faktual, dimana
konsekuensinya  dapat diuji baik dengan jalan mempergunakan pancaindera, maupun
dengan mempergunakan alat-alat yang membantu pancaindera tersebut. Pengujian
secara empiris merupakan salah satu mata rantai dalam metode ilmiah. Kalau kita
telaah lebih mendalam maka pengujian merupakan suatu proses pengumpulan fakta
yang relevan dengan hipotesis yang diajukan. Sekiranya hipotesis itu didukung oleh
fakta-fakta empiris maka pernyataan hipotesis tersebut diterima atau disahkan
kebenarannya. Sebaliknya jika hipotesis tersebut bertentangan dengan kenyataan
maka hipotesis itu ditolak.

Pengujian mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum


dari kasus-kasus yang bersifat individual. Umpamanya jika kita ingin mengetahui
berapa tinggi rata-rata anak umur 10 tahun disebuah tempat maka nilai tinggi rata-rata
yang dimaksudkan itu merupakan sebuah kesimpulan umum yang ditarik dalam
kasus-kasus anak umur 10 tahun di tempat itu. Jadi dalam hal ini kita menarik
kesimpulan berdasarkan logika induktif.
Penarikan kesimpulan induktif pada hakikatnya berbeda dengan penarikan
kesimpulan secara deduktif. Dalam penalaran deduktif kesimpulan yang ditarik
adalah benar jika premis-premis yang dipergunakan adalah benar dan prosedur
penarikan kesimpulannya adalah sah. Sedangkan dalam penalaran induktif  meskipun
premis-premisnya adalah benar dan prosedur penarikan kesimpulannya adalah sah
maka kesimpulan itu belum tentu benar. Yang dapat kita katakan adalah bahwa
kesimpulan itu mempunyai peluang untuk benar. Statistika merupakan pengetahuan
yang memungkinkan kita untuk menghitung tingkat peluang dengan eksak.

Penarikan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita kepada sebuah


permasalahan mengenai banyaknya kasus yang harus kita amati sampai kepada suatu
kesimpulan yang bersifat umum. Jika kita ingin mengetahui berapa tinggi rata-rata
anak umur 10 tahun di Indonesia, umpamanya, lalu bagaimana caranya kita 
mengumpulkan data untuk sampai pada kesimpulan tersebut? Tentu saja dalam hal ini
maka hal yang paling logis adalah dengan jalan melakukan pengukuran tinggi badan
terhadap seluruh anak umur 10 tahun di Indonesia. Pengumpulan data seperti ini tak
diragukan lagi akan memberikan kesimpulan mengenai tinggi  rata-rata anak tersebut
di negara kita. Namun kegiatan seperti ini menghadapkan kita kepada masalah lain
yang tak kurang rumitnya, yakni kenyataan bahwa dalam pelaksanaannya kegiatan
seperti itu membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu yang banyak sekali. Dapat
dibayangkan betapa kegiatan pengujian hipotesis akan mengalami hambatan yang
sukar dapat diatasi sekiranya proses pengujian tersebut harus dilakukan dengan
pengumpulan data seperti itu. Hal ini akan menjadikan kegiatan ilmiah menjadi suatu
yang sangat mahal yang mengakibatkan penghalang bagi kemajuan bidang keilmuan.

Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari


kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada pokoknya didasarkan pada asas yang
sangat sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi pula
tingkat ketelitian kesimpulan tersebut begitu pula sebaliknya. Karakteristik ini
memungkinkan kita untuk memilih dengan seksama tingkat ketelitian yang
dibutuhkan sesuai dengan hakikat permasalahan yang dihadapi. Tiap permasalahan
membutuhkan tingkat ketelitian yang berbeda-beda.

Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui apakah


suatu hubungan antara dua faktor atau lebih bersifat kebetulan atau memang benar-
benar terkait dalam suatu hubungan  yang bersifat empiris. Terlepas dari semua itu
maka dalam penarikan kesimpulan secara induktif kekeliruan memang tidak bisa
dihindarkan. Dalam kegiatan pengumpulan data kita terpaksa mendasarkan diri
kepada berbagai alat yang pada hakikatnya juga tidak terlepas dari cacat yang berupa
ketidaktelitian dalam pengamatan. Pancaindera manusia sendiri tidak sempurna  yang
bisa mengakibatkan berbagai kesalahan, demikian juga dengan alat-alat yang
digunakan. Diatas semua ini statistika memberikan sifat yang pragmatis kepada
penelaahan keilmuan, dimana dalam kesadaran bahwa suatu kebenaran absolut tidak
mungkin dicapai, kita berpendirian bahwa suatu kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan dapat diperoleh.

Statistika merupakan sarana berfikir yang diperlukan untuk memperoleh


pengetahuan secara ilmiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah maka
ststistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan
karakterisrtik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.
Sekiranya terdapat seorang gila dalam sepuluh orang yang kebetulan berkumpul
bersama-sama maka berdasarkan akal sehat kemungkinan besar yang seorang itulah
yang akan disebut orang gila. Meskipun tentu saja, penilaian orang tidak selalu sama.

PERANAN STATISTIKA DALAM ILMU KOMPUTER


Peran statistika dalam bidang teknik informatika diantaranya adalah :

1. Dalam pembuatan perangkat lunak, langkah pertama yang harus dilakukan


oleh seorang programmer sebelum membuat sebuah perangkat lunak adalah
melakukan studi kelayakan (feasibility study). Pada langkah inilah statistika
diperlukan. Seperti misalnya untuk mengetahui siapa yang akan menggunakan
aplikasi yang akan dibuat, apakah para pengguna memiliki pengetahuan tentang
komputer, dan lain sebagainya. Dengan begitu programmer dapat menentukan
seperti apa interface, input dan output dari aplikasi yang dibuat sehingga dapat
menghasilkan aplikasi yang user friendly.
2. Dalam pembuatan statistik blog/website, dengan memiliki pengetahuan
tentang statistika seorang web master mampu membuat sebuah aplikasi statistik
berbasis web yang disematkan ke dalam blog/website dalam bentuk plugin atau
pun web service. Contoh aplikasi statistik ini diantaranya google analytics,
sitemeter,dll. Dengan menggunakan aplikasi ini pemilik blog/website dapat
mengetahui jumlah pengunjung blog/website mereka. Aplikasi ini biasanya
ditampilkan dalam bentuk diagram maupun tabel.
3. Menggunakan software statistika, statistika saat ini menjadi lebih mudah
dikarenakan kini tersedia berbagai macam software bantu untuk statistika, baik
itu software berbayar seperti MATLAB, manitab, SPSS dan Ms. Excel atau
software yang berbasis Open Source seperti GNU SPSS, GNU Octave dan
Gnumeric. Hal itu membuat seorang programmer harus memiliki pengetahuan
statistika untuk dapat menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut dan juga membaca
hasil-hasilnya. Contoh software: SPSS
4. Survey yang digunakan perusahaan dalam hal jika ingin memasarkan program
atau produk sebagai contoh Microsoft yang ingin mengeluarkan Windows 7,
sebelumnya mereka sudah melakukan kegiatan statistika dimana mereka
mengumpulkan data tentang beberapa kelemahan pada produk sebelumnya
(Windows Vista) dan keluhan-keluhan yang disampaikan customer diseluruh
dunia.
5. Statistika dipakai untuk mengetahui peringkat web yang paling sering
dikunjungi oleh pemakai internet di seluruh Indonesia.
6. Statistika digunakan oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk mengetahui
jumlah pelajar yang memiliki computer yaitu sebanyak 90% SMU dan 95% SMK
telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10%
SMK yang telah terhubungan dengan Internet Mohandas, 2003). Di tingkat
perguruan tinggi, data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – dalam Pannen
(2005) – menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses
pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal teaching grant,
baru 29,69% yang memanfatkan media berbasis teknologi komputer.

RINGKASAN

Statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data


statistik dan fakta yang benar atau suatu kajian ilmu pengetahuan dengan teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan
kesimpulan, dan pembuatan kebijakan atau keputusan yang cukup kuat alasannya
berdasarkan data dan fakta yang akurat. Jadi, statistika sebagai alat untuk menghitung
atau menganalisis data.

Manfaat statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia,


seperti kebijakan publik dan keputusankeputusan yang diambil oleh pakar ilmu
pegetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup ilmu mereka) didasarkan
dengan metode statistika serta hasil analisis dan interpretasi data, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Statistika dapat diguna-kan sebagai alat, komunikasi,
deskripsi, regresi, korelasi,komparasi.

LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pentingnya statistika dalam kehidupan sehari – hari, Dan siapa saja
yang sering menggunakan ilmu statistika?

Jawab:

Statistika membantu dalam mengambil keputusan yang tepat, Alat untuk


mengendalikan kualitas dan memungkinkan untuk mengetahu peluang suatu
kejadian di masa yang akan datang.

Statistik dapat diterapkan ke berbagai bidang studi, seperti biologi, ekonomi,


teknik, kedokteran, kesehatan masyarakat, psikologi, pemasaran, pendidikan,
dan olahraga. Banyak keputusan ekonomi, sosial, politik.

2. Jelaskan perbedaan statistika deskriptif dan statistika induktif? Berikan contoh


dari kasus sehari – hari.

Jawab :

a. merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi


sehingga mudah dipahami dan diiterpretasikan. Deskriptif sifatnya
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu kondisi. Statistik
deskriptif berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan,
penyusunan, dan penyajian data penelitian dalam bentuk tabel
frekuensi atau grafik, danselanjutnya diakukan pengukuran nilai-nilai
statistiknya seperti mean/rerata.

b. ilmu pengetahuan statistik yang bertugas mempelajari tata cara


penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasakan data
hasil penelitian pada sampel (bagian dari populasi).
3. Alasan menggunakan statistika sebagai pengambilan keputusan

Jawab :

 Karena dengan statistika, kita bisa membuat keputusan mengenai


pemilihan terhadap sesuatu, mempermudah pemahaman akan data, dan
mempermudah suatu penelitian dalam berbagai bidang. Selain itu, statistika
memungkinkan peneliti untuk bekerja secara berurutan dari awal sampai
akhir. Di dalam statistik juga ada cara-cara meringkas data-data yang
kompleks menjadi sebuah informasi yang mudah dimengerti. Statistika juga
menyediakan teknik untuk membandingkan berbagai hal untuk menganalisa
suatu gejala atau fenomena sehingga gejala tersebut lebih mudah dipelajari.
Statistika juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bijak.

Anda mungkin juga menyukai