Anda di halaman 1dari 5

JIDAN

Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Karakteristik Pekerja Seeksual Komersial dan Kejadian Penya kit Menular


Sesual
Christina Manurung1, Martha Korompis2, Iyam Manueke3
1. Puskesmass Kota Bitung 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

(ch_manurung@yahoo.co.id)

ABSTRAK

Latar Belakang : Karakteristik kepribadian pekerja seks komersial (PSK) memiliki cara berpikir yang
tidak terorganisir dengan baik dan kurang realistis. Di Kota Bitung terjaring 625 PSK menjajakan diri
dilokasi tertentu dan tidak langsung seperti di café dan pub. Laporan pada tahun 2012 teerdapat 523
kasum PMS yaitu rasio laki-laki 128 orang dan perempuan 395 orang.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan unntuk mendapatkan gambaran karakteristik PSK dengan kejadian PMS
MetodePenelitian : Metode penelittian yang digunakan adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif
yaitu untuk melihat karakteristk PMMS dengan kejadian PSK di Kota Bitung. Populasi peenelitian ini
adalah keseluran PSK di Kta Bitung berjumlah 625 dan sampel cara pengambilan sampel dengan
accidental sampling
Hasil Penelitian : Kejadian PMS dari PSK yang positif menurut umur terbanyak adalah 20-35 tahun
(23%), responden yang positif PMS menurut pendidikan terbanyak pada SMA (16%) sedangkan
responden negative PMS terbanyak berpendidikan SMP (35%) dan SMA (37%), respoonden positif PMS
menurut pengetahuan yang baik (188 %) dan kurang (5 %) sedangkan yang negative PMMS
berpengetahuan baik (77%) dan responden yang tingkat pendapatan tinggi yang terkena positif PMS pada
tingkat yaitu 3 responden (7%) tingkat pendapatan yang rendah yaitu 7 responden (16 %) dan responnden
yang negative PMS yang berdapatan tinggi yaitu 5 responden (7 %) dan rendah 28 responden (70%).
Kesimpulan : Bagi PSK untuk selalu dapat melakukan pemeriksaan kesehatan atau cheeck up secara rutin
pada fasilitas kesehatan agar terhhindar dari PMS, bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan
pemeriksaan continue untuk semuaa PSK sekaligus melakukan inspeksi mendadak paada tempat-tempat
yang dicurigai adanya prostitusi yang terselubung dan perlu dilakukan komunikasi, informasi, dan
edukasi oleh berbagai pihak agar paara PSK dapat kembali kejalan kehidupan yang normmal.

Kata kunci : Karakteristik PSK, Pekerja Seksual Komesial, Penyakit Menular Sekksual

PENDAHULUAN
Pekerja seks komerssial adalah komersial (PSK) memilikki cara berpikir
profesi yang dilakukan seseoranng (pria atau yang tidak terorganisir dengan baik dan
wanita) dengan cara menjual jasa dengan kurang realistis. Dalam hali ini memiliki
memuaskan kebutuhan sekksual para ketergantungan secara emossi, mudah cemas,
pelanggannya secara bebas yang dilakukan frustasi dan merasa tidak aman. Sedangkan
diluar pernikahan dengan imbalan berupa dalam berhubungan sosial, mereka tidak
uang. Lama bekerja sebagai PSK merupakan mampu menyesuaikan diri dengan baik
faktor penting, karena makin lama masa dilingkungan luas. Hal ini dikarenakan
kerja seorang PSK, makin besar perasaan tidak mampu, perasaan tidak
kemungkinan ia telah melayani pelanggan berdaya dan perasaan rend ah diri sehingga
(1) menarik diri dari lingkunngan yang luas.
yang mengidap penyakit menulaar seksual
Karakteristik kepribadian pekerja seks Selain itu, mereka cenderunng mencari kasih
Volume 3 Nomor 1. Januari – Junni 2015 15
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

saying dan perhatian oran lain dengan cara laki 128orang (14,1%) dan perempuan 395
apapun walaupun mereka haruss melanggar orang (75,5%). Untuk mendapatkan
norma-norma yang ada dilingkungan gambaran karakteristik PSK dengan
(2) kejadian PMS di Kota Bitung.tujan
sekitarnya . di Kota Bitung teerjaring 625
PSK melalui hasil pendataan lanngsung PSK penelitian ini untuk mendaapatkn gambaran
menjajakan diridilokasi tertentuu dan tidak karateristik (PSK) dengan kejadian (PMS) di
langsung seperti di café dan pub. Kota Bitung.
Penjaringan belum termasuk seemua karena METODE
PSK tidak menetap (datang dan pergi dan Jenis penelitian yang digunakan adalah
ada yang datang hanya pada saat malam Deskriptif yaitu untuk melihat karakteristik
minggu dan kembali ke kota lain). Hasil PMS dengan kejadian PSK di Kota Bitung.
pemeriksaan terdapat 102 orang yang negatif Variabel penelitian yang digunakan adalah
PMS dan 523 orang positif terkena PMS yang monovariabel yaitu karakkteristik pekerja
di tangani diklinik 275 orang kemudian yang seks komersial dengan penyakit menular
dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan seksualdi Kota Bitung. Populasi penelitian
lanjutan di puskkesmas dan rumah sakit ada ini adalah seluruh PSK di kota Bitung dan
248 orang. Hassil informasi yang didapat dari menjadi Sampel berjummlah 43 orang
klinik Bougenvile penjaringan PSK di Kota diambil secara accidental sampling.
Bituung melalui pembagian lokasi pendataan Instrumen yan digunakan dalam penelitian
oleh tenaga kesehatan pada PSK di tempat- ini adalah kuesioner.
tempat kost dan harus dilakukan pada siang
hari, kemudian di tempat-tempat puub dan HASIL
Gambaran Umum Responnden
café yang dilakukan pada malam haari
biasanya dilakukan bersamaan dengan Karakteristik respoden adalah sebagai
pembagian stiker dan kondom. Kegiatan berikut :
pennjaringan ini dilakukan setiap 3 bulan Responden menurut kejadian PMS umumya
sekali biasanya di temukan sekitar 20-25 PSK positif PMS 23 %, berumur antara 20 – 35
di setiap lokasi tahun. Menurut pendidiikan responden
tempat PSK berada. Lapooran Dinas terbanyak positif PMS berppendidikan SMA
Kesehatan Kota Bitung pada tahun 2011 =16 %, pengetahuan baik positif PMS = 33%,
terdapat 256 kasus PMS yang didapat dari dari tingkat pendapataan positif PMS = 28%.
klinik Bougenvile dimana rasio laki-laki 74 Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 1.
kasus (28,9%) dan perempuan 182 kasus
(71%), sedangkan laporan pada tahun 2012
terdapat 523 kasus PMS yaitu rasio laki –

Volume 3 Nomor 1. Januari – Junni 2015 16


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731
Tabel 1. Karakteristik Responden dan Kejadian PMS

PMS
No Variabel + - Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Umur :
< 20 tahun - - 2 5 2 5
20 – 35 tahun 10 23 30 70 43 93
> 35 tahun - - 1 2 1 2
2. Pendidikan
- SD - - 2 5 2 5
- SMP 3 7 15 35 18 42
- SMA 7 16 16 37 23 53
3. Pengetahuan
- Baik 8 18 33 77 41 95
- Kurang 2 5 - - 2 5
4. Tingkat Pendapatan
- Tinggi 3 7 5 7 8 14
- Rendah 7 16 28 70 35 86

PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini umur responden tingkat pendidikan berpenngaruh terhadap
yang positif terinfeksi PMS terbaanyak antara perubahan dan sikap seorang PSK.
20-35 tahun berjumlah 10 respoonden (23%) sedangkan responden negative PMS
karena dalam umur ini tingkat kematangan berpendidikan SD berjumllah 2 responden
seorang PSK dan lebih berani mengambil (5%) dan berpendidikan penndidikan SMP 15
keputusan dan responden dan yaang negative responden (35%) berpendidikan SMA
PMS umur < 20 tahun berjumlah 2 berjumlah 16 responden (37%).menurut
responden (5%) dan > 35 tahun 1 responden teori bahwa tingkat pendiddikan yang lebih
(2%), Dari tingkatan umur ini dapat dilihat tinggi akan memudahkan seseorang atau
bahwa rata-rata umur resp onnden berada masyarakat untuk menyeraap informasi dan
pada umur produktif sehat dimana usia mengimplementasikan dalaam perilaku dan
reproduktif sehat yang baik adalah umur 20- gaya hidup sehari-hari, khussusnya dalam hal
35 tahun(3). Pada wanita PSK yang berusia kesehatan. Sebaliknya pendidikan yang
16-24 tahun lebih berpeluang untuk rendah menjadi faktor penyulit untuk
terinfeksi PMS dibandingkan yang berusia mendapatkan pekerjaan yanng lebih layak(4).
lebih dari 24 tahun. Dari tingkatt pendidikan Demikian juga bahwa pendidikan dapat
responden yang terinfeksi PMMS sebagian meningkatkan kualitas hidup dan
besar berpendidikan pendidikann responden memperdayakan manusia dalam
yang positif PMS adalah SMMP yaitu 3 mengemban semua masaalah sosial dan
responden (7%) yang dii kuti SMA lingkungan karena pendidikan merupakan
berjumlah 7 responden (16%%) dimana proses untuk mempengaruhi sejumlah aspek
Volume 3 Nomor 1. Januari – Junni 2015 17
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

perilaku individu. Dari pengetahuan menuntun mereka melakkukan pekerjaan


responden yang terinfeksi PMMS sebagian yang praktis bisa mendapatkan penghasilan
besar pengetahuan baik seebanyak 8 dan mudah dikerjakan. Selagi bisa
responden (18 %) dan yang beerpendidikan menghasilkan uang tentuu mereka akan
kurang 2 responden (5 %) karenna para PSK melakukannya tampak mellihat dampaknya
telah mendapatkan penyuluhan-penyuluhan bagi diri sendiri dan masyarakat. Faktor
dari petugas kesehatan tetapi dilihat dari faktor manusia sebagai salah saatu aspek sosial
ekonomi yang rendahh sehingga responden meliputi berbagai aspek liingkungan sosial
masih melakukan pekerjaan sebagai PSK. budaya yang mempengaruuhi cara mereka
sedangkan yang neegative PMS merasakan kebutuhan daan mewujudkan
berpengetahuan baik yaitu 33 responden dalam pembangunan untuk meningkatkan
(77%) Ini berarti para PSSK dengan kualitas kehidupan manusia.(6)
pengetahuan yang baik sud ah banyak KESIMPULAN
mengetahui tentang PMS dari penyuluhan- 1. Berdasarkan hasil penelitian yang
penyuluhan oleh petugas kessehatan dan dilakukan pada PSK di Kota Bitung,
unsur-unsur terkait dan mereka ini mempunyai diperoleh gambaran karaketirstik PSK
peluang besar untukk melakukan pencegahan sebagai berikut : Umurr responden PSK
infeksi PMS dibandingkan dengan yang positif PMS sebagian besar 20-35
pengetahuan yang kuraang. Hal ini sesuai tahun yaitu 10 orang (23%) dan yang
dengan teori yang mengattakan bahwa PSK yang negative PMS yaitu < 20
pengetahuan merupakan faktoor dominan tahun (5%) dan > 35 tahun 1 orang
yang sangat penting untuk terbentuknya sikap (2%).
dan perilaku seseorang atau over behavior.(5) 2. Tingkat pendidikan responden yang
Penerimaan sikap dan perilaku didasari oleh positif PMS yaitu SM P 3 orang (7%)
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang SMA orang (16%) dann responden yang
positif maka perilaaku tersebut akan bersifat negative PMS yaitu SD 2 orang (7%)
langgeng. Dari Hasil yang didapat tingkat SMP 15 orang (35%) SMA 16 orang
pendapatan respponden yang terinfeksi PMS (37%).
sebagian besar responden yang tingkat 3. Tingkat pengetahuan baik responden
pendapatan tinggi yang terkena positif PMS yang positif PMS yaituu 8 orang (18%)
pada tingkat yaitu 3 responden (7%) tingkat dan tingkat pengetahuaan yang kurang 2
pendapatan yang rendah yaitu 7 responden (16 orang (5%) sedangkan tingkat
%) kebutuhan ekonomi yang tinggi tidak pengetahuan baik responden yang
sesuai dengan pendapatan sehingga seseorang negative PMS 33 orang (77%).
dapat menjjadi seorang PSK sedangkan 4. Tingkat pendapatan responden yang
responden neggative PMS yang berdapatan positif PMS pada tingkat pendapatan
tinggi yaitu 5 responden (7 %) dan rendah 28 tinggi yaitu 3 orangg (7%) tingkat
respondden (70%). Pendapatan yang tidak pendapatan rendah 7 responden (16%)
mencukupi akan dan responden yang negative PMS pada
Volume 3 Nomor 1. Januari – Junni 2015 18
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

tingkat pendapatan tinggi 5 orang (7%) 2. Bagi petugas kesehatan untuk dapat
dan tingkat pendapatan renddah 28 melakukan pemeriksaan continue untuk
orang (70%). semua PSK sekaliggus melakukan
inspeksi mendadak padda tempat-
SARAN tempat yang dicurigai adanya prostitusi
1. Bagi PSK untuk selalu dapat melakukan yang terselubung.
pemeriksaan kesehatan atau check up
3. Perlu dilakukan komunnikasi,
secara rutin pada fasilitass kesehatan
informasi, dan edukasi oleh berbbagai
agar terhindar dari PMS.
pihak agar para PSK dapat kembali
kejalan kehidupan yang normal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buski. Infeksi Menular Seksual pada PSK. Jurnal Infokes. 2012.


2. Pembriyanti. Karakteristik Keepribadian Pekerja Seks Komersia. 2011 [cited 27 Maret 2014];
Diakses dari: htpp://www.slideeshare.net
3. Syaifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka; 2002.
4. Notoatmodjo S. Promosi Kesehhatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 20110.
5. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
6. Conyers. Perencanaan sosial di Dunia ke Tiga. Suatu Pengantar (Edisi terjemahan Susetiawan).
Yogyakarta: UGM Press; 1991.

Volume 3 Nomor 1. Januari – Junni 2015 19

Anda mungkin juga menyukai