Ditulis Oleh
Anis Akhwan Dhafin U262110543
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Dr. apt. Tri Wijayanti, S. Farm, MPH Dr. apt. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si
01201109162138 01199609101058
01
BAB 1
Pendahuluan
Populasi lansia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan
Latar Belakang lansia adalah kelompok beresiko, lansia mengalami kelemahaan dan
kemunduran fisik, kognitif dan sosial yang memungkinkan lansia
mudah terkena suatu penyakit.
Hubungan
Demografi
Kerangka Empiris
Teknik Pengumpulan
Rancangan Penelitian
Data
Penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif Dokumentasi berupa data rekam medik
analitik. Pengambilan data secara pasien lansia DM tipe 2 dari 3 rumah sakit
retrospektif. Wilayah Kota Bengkulu menggunakan
teknik purposive sampling.
Populasi Dan Sampel
Populasi Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah data Sampel yang diambil dari seluruh populasi
rekam medik berupa penggunaan obat DM dengan menggunakan metode teknik
tipe 2 pasien lansia di Rumah Sakit wilayah purposive sampling yang memenuhi syarat
kota Bengkulu inklusi.
Analisis Data
Univariat Bivariat
Analisis data Univariat. Analisa univariat Analisis data Bivariat Analisa bivariat yaitu
bertujuan untuk menjelaskan atau analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang saling berkaitan atau berhubungan.
penelitian
04
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara rertospektif terhadap data rekam medik pasien lansia
DM tipe 2 yang dirawat inap di rumah sakit wilayah Kota Bengkulu pada periode
Januari 2022 – Desember 2022.
Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini total 147 pasien.
Data lengkap yang ditemukan:RSUD M. Yunus 42 Pasien, RS Bhayangkara 74
Pasien, RS Raflesia 31 Pasien.
Sebanyak total 142 pasien mengalami kejadian PIMs, RSUD M. Yunus 39 pasien,
RS Bhayangkara 73 pasien, RS Raflesia 30 pasien.
Tidak termasuk Beer’s criteria: 5 Pasien: RSUD M. Yunus 3 Pasien, RS Bhayagkara
1 Pasien, RS Raflesia 1 Pasien (Tidak ada PIMs).
Karakteristik Pasien Lansia
Karakteristik N=42 N=74 N=31
RSUD M. Yunus RS Bhayangkara RS Raflesia
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Usia
60-69 tahun 33 78,57% 55 74,32% 25 80,64%
70-79 tahun 7 16,67% 15 20,27% 5 16,13%
>80 tahun 2 4,76% 4 5,41% 1 3,23%
Jenis Kelamin Data ini menunjukkan semakin tinggi
Laki-laki 17 40,48% 33 44,59% 16 51,61% rentang usia maka semakin sedikit
Perempuan 25 59,52 41 55,41% 15 48,39% jumlah pasiennya. Kondisi ini juga
Penyakit sesuai dengan gambaran persentase
Penyerta penduduk lanjut usia berdasarkan rentang
Ada 30 71,43% 65 87,84% 25 80,65% umur menurut Badan Pusat Statistik.
Tidak Ada 12 28,57% 9 12,16% 6 19,35% Pasien dengan kelompok usia 60-69
Jumlah Obat tahun adalah yang paling banyak
< 10 macam 12 28,57% 38 51,35% 9 29,03%
menderita DM Tipe 2. Karena pada usia
≥ 10 macam 30 71,43% 36 48,65% 22 70,93%
Lama Rawat
setelah menginjak usia 65 tahun resiko
inap seseorang untuk terkena dibaetes militus
<5 39 92,86% 60 81,08% 24 77,42% akan semakin meninkgat secara drastis
≥5 3 7,14% 14 18,92% 7 22,58%
Karakteristik Pasien Lansia
Jumlah (%)
Diagnosa RSUD M. Yunus RS Bhayangkara RS Raflesia
Sulfonylureas
Glimepiride 4 80 5 33,33 11 73,33
Glibenclamide - - 2 13,33 - -
Total 5 100 15 100 15 100
RSUD M. Yunus RS Bhayangkara RS Raflesia
Nama Obat
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kategori 1
Omeprazole 29 32,58 59 39,86 21 30
Lansoprazole 10 11,24 10 6,76 8 11,43
Ketorolac 6 6,74 7 4,73 7 10
Clonidine 3 3,37 1 0,68 - -
Na. Diklofenak 1 1,12 2 1,35 1 1,43
Nifedipin 1 1,12 1 0,68 1 1,43
Meloxicam - - - - 2 2,86
Metoclopramide - - 1 0,68 1 1,43
Diazepam - - - - 2 2,86
Alprazolam - - 10 6,76 2 2,86
Digoxin - - - - 1 1,43
Kategori 2
Asam Mefenamat 1 1,12 7 4,73 1 1,43
Cilostazol 1 1,12 - - 2 2,86
Kategori 3
Furosemide 12 13,48 20 13,51 4 5,71
Aspirin 8 8,99 4 2,70 2 2,86
Spironolactone 6 6,74 1 0,68 - -
Diphenhydramine 2 2,25 1 0,68 1 1,43
Haloperidol 2 2,25 - - - -
Kategori 4
Kortikosteroid + Oral
atau Parenteral - - 6 4,05 1 1,43
NSAIDs
Kategori 5
Ranitidin 4 4,49 4 2,70 3 4,29
Tramadol 2 2,25 - - 1 1,43
Gabapentin 1 1,12 5 3,38 8 11,43
Ciprofloxacin - - 9 6,08 1 1,43
Total 89 100 148 100 70 100
Gambaran Penggunaan PIMs pada pasien lansia
DM Tipe 2 rawat inap di 3 rumah sakit Kota
Bengkulu.
RSUD M. Yunus RS Bhayangkara RS Raflesia
Pengguanaan
PIMs per Jumlah Persentas Jumlah Persentas Jumlah Persenta
pasien Pasien e (%) Pasien e (%) Pasien se (%)
Obat yang tercantum dalam Beer’s
0 3 7,14 1 1,35 1 3,26
Criteria 2019 harus diberikan dengan
1 12 28,57 18 24,32 8 25,81
hati-hati, jika tidak dihindari, karena
2 11 26,19 28 37,84 6 19,34
resiko efek sampingnya lebih besar
3 10 23,81 15 20,27 3 9,68
daripada manfaatnya bila digunakan
4 3 7,14 10 13,51 8 25,81
pada pasien lansia (AGS, 2019).
5 3 7,14 2 2,70 5 16,13
Analisis Bivariat
Identifikasi kejadian PIMs berdasarkan Beer’s Criteria 2019,
analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-squere. Syarat Uji
Chi-squere adalah apabila ada sel yang mempunyai nilai
expected kurang dari 5, maka jumlahnya tidak boleh lebih dari
20% jumlah sel. Syarat uji Chi-squere tidak terpenuhi, maka
alternatifnya yaitu uji Fisher untuk tabel 2x2
Jumlah Obat
<10 54 37,76% 0,009
Analisis Bivariat