Materi CoC Nasional
Rubrik Transformasi
TRANSFORMASI PLN: LAUNCH GREEN BOOSTER
LINE SPONSOR MESSAGE (DIR MPRO): WILUYO
KUSDWIHARTO
Salah satu perubahan penting pada dunia industri di
era sekarang, sebagaimana mengutip CEO Change
Story Direktur Utama PLN, yaitu seiring
meningkatnya fokus dunia pada sustainability,
semakin sulit mendapatkan pembiayaan untuk
teknologi berbasis fossil fuel. Sementara itu di sisi
PLN, saat ini sebagian besar dari kapasitas
pembangkitan PLN menggunakan teknologi
berbasis fossil fuel. Oleh karena itu, PLN berupaya
meningkatkan kapasitas pembangkitan Energi Baru
Terbarukan (EBT), untuk mendukung tercapainya
produksi listrik yang lebih ramah lingkungan.
Breakthrough Launch Green Booster diharapkan
dapat meningkatkan rencana pencapaian bauran
EBT pada tahun 2025. Target peningkatan bauran
EBT tersebut yaitu sebesar 1,6 GW, terdiri dari 1
GW yang berasal dari biomass cofiring, 0,6 GW dari
program konversi PLTD ke pembangkit EBT, dan
0,007 GW dari pembangunan PLTA/PLTM
bendungan Kementerian PUPR. Di samping
menyumbang kapasitas EBT, Breakthrough Launch
Green Booster diharapkan dapat menurunkan emisi
karbon pada pembangkit milik PLN/IPP.
Dalam implementasinya, cofiring yang porsinya
signifikan tersebut akan sangat mendukung
program ekosistem listrik kerakyatan.
Keberhasilannya didorong oleh penanaman
tanaman energi sebagai bahan baku biomassa pada
lahan kering/semak belukar yang selama ini tidak
termanfaatkan (idle). Ekosistem listrik kerakyatan
akan melibatkan berbagai pihak untuk menuju nilai
tambah bersama.
Upaya tersebut benar-benar akan turut
berkontribusi dalam meningkatkan taraf
kemakmuran rakyat, membantu menjaga
keberlangsungan lingkungan hidup, sekaligus
menyiapkan lingkungan hidup dan energi yang layak
bagi generasi mendatang. Untuk itu, kesuksesan
Breakthrough Launch Green Booster ditentukan
bagaimana kita bisa membangun sinergi, kolaborasi,
dan dukungan berbagai pihak.
Senin, 18 Oktober 2021
Berbagai aspek harus dipersiapkan, seperti regulasi,
risiko, pengadaan, perencanaan sistem, EBT, sampai
operasi (unit dan anak perusahaan pembangkitan).
Selain itu, kita perlu proaktif melakukan komunikasi
dengan lintas stakeholders eksternal PLN, seperti
Kementerian PUPR, PTPN, dan Perhutani.
Oleh karenanya, mari kita bersama-sama
mewujudkan keberhasilan dari Breakthrough
Launch Green Booster agar sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, dalam rangka menuju listrik
ramah lingkungan dan pencapaian carbon neutral,
serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI
BREAKTHROUGH LAUNCH GREEN BOOSTER
Oleh: HERRY NUGRAHA (EVP PKT)
Breakthrough Leader Launch Green Booster
Breakthrough Launch Green Booster adalah
terobosan PLN dalam meningkatkan kapasitas
penyediaan listrik berbasis EBT yang akan
mendukung capaian bauran energi. Breakthrough
ini direncanakan selesai implementasi hingga tahun
2024. Berbagai terobosan dilakukan untuk
menambah kapasitas pembangkit EBT melalui
cofiring biomassa, konversi PLTD ke pembangkit
EBT, dan pembangunan PLTM/PLTA.
Breakthrough ini melibatkan seluruh bagian di PLN
Group (Pusat, Unit, dan Anak Perusahaan) terkait
pembangkitan. Dalam mencapai tujuannya,
Breakthrough ini diterapkan dengan 3 inisiatif
utama, yaitu:
1. Inisiatif Biomass Cofiring
2. Inisiatif Konversi PLTD ke Pembangkit EBT
3. Inisiatif PLTM/PLTA pada Bendungan PUPR
Hingga pertengahan tahun 2021 ini telah ada
sejumlah kontribusi Breakthrough terhadap
pencapaian tenaga listrik berbasis EBT, antara lain:
 Rubrik Transformasi
TRANSFORMASI PLN: LAUNCH GREEN BOOSTER
1. Kapasitas pembangkit cofiring yang sebelumnya
sama sekali belum ada (0 MW), sampai
September 2021 ini telah mencapai sebesar
345 MW.
2. Produksi listrik dari biomass cofiring yang
sebelumnya sama sekali belum ada (0 GWh),
sampai September 2021 ini telah diproduksi
sebesar 139,5 GWh.
PERKEMBANGAN SUB INISIATIF BREAKTHROUGH
DALAM WAVE
Terdapat 86 Sub Initiative (SI) di Breakthrough
Launch Green Booster sampai Oktober 2021 ini.
Dari total SI tersebut, sejumlah 27 SI (32 % dari
total SI) telah mencapai Status L4
(implemented/executed) dan completed pada
WAVE. Dari 27 SI ini, 9 SI sudah completed di tahun
lalu dengan kontribusi tambahan bauran EBT
sebesar 80,3 MW dan 18 SI completed di tahun
2021 ini dengan kontribusi 225,8 MW.
Tahun ini, Tim Breakthrough telah menyelesaikan
berbagai SI penting dengan kontribusi yang cukup
signifikan. Dari SI berstatus completed ini, ada
beberapa yang penting dijelaskan yaitu 1 SI terkait
biomass cofiring karena kontribusi terbesar bauran
EBT tahun 2021, dan 2 SI yang menjadi enabler
proses pengembangan pembangkit EBT.
1. SI PLTU Pelabuhan Ratu (Co-Firing)
SI ini adalah bagian Inisiatif Biomass Cofiring yang
mulai beroperasi sejak Mei 2021. PLTU Pelabuhan
Ratu menggunakan sawdust sebagai bahan bakar
biomassa. Hingga bulan Agustus 2021, PLTU
Pelabuhan Ratu telah berhasil memproduksi green
energy sebesar 952 MWh dan kontribusi bauran
EBT sebesar 57,7 MW.
2. SI Finalisasi Pembuatan KKP Konversi PLTD di
Regional Jamali dan Sulmapana
SI ini adalah bagian Inisiatif Konversi PLTD ke
Pembangkit EBT yang lelangnya direncanakan akan
di tahun ini. Penyelesaian KKP ini akan
mempercepat pelaksanaan program konversi PLTD
ke pembangkit EBT.
Untuk tahap awal, program ini akan dimulai di 200
lokasi PLTD tersebar dengan kapasitas ekuivalen
sebesar 250 MW.
3. SI Mengawal Proses Pengadaan dan Kontrak
Pembelian Listrik Tiga IPP PLTM pada
Bendungan PUPR
SI ini adalah bagian Inisiatif Pembangunan
PLTM/PLTA pada Bendungan Milik Kementerian
PUPR yang rencananya akan memulai proses PPA
(Power Purchase Agreement) pada bulan Desember
2021. Ketiga proyek PLTM tersebut, yaitu PLTM
Batanghari berkapasitas 5,1 MW di Sumatera Barat,
PLTM Titab berkapasitas 1,3 MW di Pulau Bali, dan
PLTM Pandanduri berkapasitas 0,6 MW di wilayah
Nusa Tenggara Barat.
SUB-INISIATIF YANG SEDANG DIPERSIAPKAN
MENUJU IMPLEMENTASI (STAGE L4)
Pada Breakthrough Launch Green Booster, di tahun
ini ada 17 SI yang dikejar untuk selesai menuju
implementasi (Stage L4). Dari belasan SI tersebut,
berikut beberapa SI yang penting dijelaskan karena
akan menjadi acuan dari pelaksanaan SI-SI lainnya.
1. SI PLTU Suralaya 8
SI ini ditargetkan mencapai L4 pada bulan Oktober
2021. Progress saat ini implementasinya mencapai
90%. Pada bulan Mei 2021, telah dilakukan uji coba
cofiring dengan biomassa sawdust, dengan target
green energy yang dihasilkan sebesar 28,7 MWh.
Selanjutnya, akan dilaksanakan implementasi
cofiring dengan bahan bakar biomassa sawdust.
2. SI Finalisasi Penyusunan KKP Konversi PLTD di
Regional Sumatera dan Kalimantan
SI ini ditargetkan mencapai L4 pada bulan Oktober
2021. Progress saat ini implementasinya mencapai
90%. Untuk mencapai 100%, dibutuhkan
pengesahan empat dokumen KKP tersisa, dan saat
ini juga tengah dilakukan proses finalisasi draft RFP
(Request For Proposal) dan PPA (Power Purchase
Agreement) untuk konversi PLTD ke EBT Tahap 1.
 Rubrik Transformasi
TRANSFORMASI PLN: LAUNCH GREEN BOOSTER
3. SI Mengawal Penyusunan Feasibility Study dan
Studi Interkoneksi PLTM Jatimlerek, PLTM
Pandanduri, dan PLTM Bendungan Titab
SI ini ditargetkan mencapai L4 pada bulan
November 2021. Progress saat ini untuk ketiga
PLTM tersebut masih menunggu hasil kajian
residual risk pengadaan di Kementerian PUPR,
untuk memastikan bahwa proses pengadaan
memenuhi persyaratan dan kualifikasi PLN.
TANTANGAN DALAM PENINGKATAN STATUS SUB-
INISIATIF MENJADI L4 (EXECUTED)
Tantangan yang dihadapi PLN dalam mewujudkan
tujuan dari implementasi Breakthrough Launch
Green Booster tidaklah mudah. Pada program
inisiatif cofiring, terdapat tantangan utama yang
dihadapi, yaitu belum adanya jaminan ketersediaan
feedstock biomassa. Upaya yang dilakukan saat ini,
antara lain:
1. Telah dilakukan kerja sama dengan Perhutani
dan PTPN untuk penyediaan pasokan biomassa
jangka panjang.
2. Percepatan penerbitan revisi Perdir No.
001.P/DIR/2020 dalam mendukung kelancaran
proses pengadaan biomassa pada tahap
implementasi.
3. Di sisi eksternal, PLN terus melakukan follow up
kepada Pemerintah untuk dapat menerbitkan
Permen ESDM guna menjamin ketersediaan
feedstock biomassa dengan harga minimal
sama dengan harga batubara.
Dari sisi konversi PLTD ke pembangkit EBT, salah
satu tantangan yang dihadapi yakni masih belum
selesainya seluruh kajian kelayakan proyek dan
kajian risiko untuk 200 lokasi PLTD, kemudian
diperlukan adanya kajian yang komprehensif
mengenai nilai ekonomis PLTS + Baterai untuk
program konversi PLTD ke EBT tersebut. Oleh
karena itu, Tim Breakthrough melakukan beberapa
langkah, yaitu:
1. Percepatan penyelesaian KKP konversi PLTD
bekerja sama dengan Regional Terkait, DIV SIS,
dan DIV EBT.
2. Pengawalan rencana pengadaan di 200 lokasi
konversi PLTD ke Pembangkit EBT yang saat ini
dalam tahap penyusunan RFP dan PPA.
3. Melakukan kajian teknologi baterai bersama
konsultan atau expert.
Dari sisi pembangunan PLTM/PLTA pada bendungan
milik Kementerian PUPR, tantangan utama yang
dihadapi yaitu kajian Feasibility Study (FS) dan Studi
Interkoneksi (SI) yang disusun oleh calon
pengembang belum sesuai dengan standar yang
berlaku di PLN.
Selain itu, terdapat risiko tarif PJLB (Perjanjian Jual
beli listrik) PLTM yang belum memperhitungkan
biaya lainnya, seperti Biaya Jasa Pengelolaan
Sumber Daya Air (BPJSDA) serta Biaya Overhaul dan
Maintenance (O&M).
Adapun upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan
tantangan-tantangan tersebut, di antaranya:
1. Membuat panduan penyusunan FS/SI PLTM dan
checklist kelengkapan FS/SI untuk
menyeragamkan FS/SI PLTM yang dibuat oleh
calon pengembang.
2. Mensosialisasikan panduan dan checklist FS/SI
PLTM ke Kementerian PUPR dan seluruh calon
pengembang.
3. Melakukan review terhadap tarif PJBL untuk
memastikan bahwa tarif tersebut sudah
memperhitungkan seluruh biaya yang
dipersyaratkan oleh PLN, Kementerian PUPR,
dan instansi lain yang wajib dibayar oleh calon
pengembang dalam rangka pembangunan dan
pengoperasian PLTM.
4. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi
antara PLN dengan Kementerian PUPR serta
instansi lain yang terkait.
Demikian penyampaian progress dari Breakthrough
Launch Green Booster. Berbagai progress signifikan
yang disampaikan ini adalah hasil dari kolaborasi
seluruh pihak terkait yang terus memberikan
kontribusi terbaiknya. Semoga seluruh rencana
yang telah ditetapkan dapat diwujudkan dengan
lancar tanpa hambatan serta optimal.
Salam Transformasi PLN, Power Beyond
Generations.