Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA

RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN


DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN
RAWAT JALAN
No. Dokumen : /SOP/ /2023
SO No. Revisi : 1
P Tanggal : 2023
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Marsye


ENEMAWIRA Verawati Ohy

1. Pengertian Tatalaksana gizi buruk pasca rawat inap pada bayi usia < 6 bulan
dan balita usia > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan
rawat jalan adalah kegiatan yang ditujukan kepada tenaga
kesehatan (Tim Asuhan Gizi) dalam melakukan tindak lanjut pada
bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan
berat badan < 4 kg pasca rawat inap yang dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana gizi
buruk pasca rawat inap pada bayi usia < 6 bulan dan balita usia > 6
bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan rawat jalan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Enemawira Nomor /SK/ /2023
Tentang Pelayanan Gizi
4. Referensi A. PMK No. 29 Tahun 2019 tentang penanggulangan masalah gizi
bagi anak akibat penyakit.
B. Buku Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada
Balita Tahun 2019
C. Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri
Anak
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita
Meliputi riwayat kelahiran, imunisasi, pemberian ASI dan makan
(termasuk nafsu makan), penyakit dan riwayat keluarga.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
- Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh,
pernafasan, dan nadi.
- Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir
MTBS.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
4. Petugas melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
- Pemberian antibiotika merupakan lanjutan dari pengobatan
sebelumnya di rawat inap.
- Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C.
Bila demam > 39°C rujuk balita ke rawat inap. Berikan
penjelasan cara menurunkan suhu tubuh anak di rumah kepada
pengasuh.
- Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 langkah tata laksana gizi
buruk) Pemberian Vitamin A dan Asam Folat merupakan
lanjutan dari pemberian di rawat inap.
5. Petugas menghitung kebutuhan gizi bayi usia < 6 bulan dan
balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg
- Bayi < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI:
dilakukan penilaian pemberian ASI Eksklusif.
- Bayi < 6 bulan dan Balita > 6 bulan dengan BB < 4 kg pasca
rawat inap yang tidak ada kemungkinan mendapatkan ASI
diberikan susu formula bayi atau F100 yang diencerkan:
kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari
(sesuai tabel petunjuk pemberian F100 yang diencerkan atau
susu formula bayi pada fase rehabilitasi
6. Petugas melakukan konseling gizi kepada pengasuh
- Cara pembuatan F100 yang diencerkan
- Cara pemberian F100 yang diencerkan
- Akses mendapatkan F100
- Bayi usia < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI:
• Menilai kenaikan berat badan
• Menilai dan melanjutkan pemberian ASI
• Konseling pemberian MP-ASI
- Bayi pasca rawat inap yang mendapat susu formula bayi atau
F100 yang diencerkan:
• Menilai kenaikan berat badan
• Menilai pemberian formula/ asupan zat gizi bayi
• Kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari
• Konseling pemberian MP-ASI
- Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat
jalan.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Tim Asuhan Gizi

Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal

2/3
diberlakukan
Menjadi nomor 2023
1 1 No Dokumen Dokumen yang
sekarang
Menyesuaikan SK 2023
2 1 Kebijakan
yang sekarang
Nama dan NIP 2023
3 1 NIP dihilangkan
Kepala Puskesmas

3/3

Anda mungkin juga menyukai