Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang koperasi sekolah

Koperasi sekolah dibentuk berdasarkan surat keputusan antara beberapa departemen,


yaitu depertemen pendidikan dan kebudayaan sekarang Departemen Pendidikan
Nasional, serta departemen transmigrasi dan koperasi, yang dituangkan dalam surat
keputusan pada tanggal 18 juli 1972 No. 275KPTSmentraskop72. Di dalam surat
keputusan tersebut ditegaskan bahwa koperasi dapat didirikan disekolah sekolah, baik
sekolah negeri maupun sekolah swasta, atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Surat keputusan tersebut diikuti oleh terbitnya surat Edaran yang dikeluarkan oleh
Direktur Jenderal Koperasi pada tanggal 31 Mei 1974 No. 717DKAVI1974 yang
memuat ketentuan-ketentuan koperasi sekolah, yaitu koperasi sekolah dibentuk oleh
anak didik dan untuk anak didik. Anak didik dalam hal ini adalah siswa-siswa, baik
Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas,
maupun lembaga pendidikan lainya, seperti pondok pesantren dan sekolah-sekolah
kejuruan Surat Edaran tersebut dipertegas lagi oleh Surat Keputusan Bersama SKB
antara Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
serta Menteri Dalam Negeri, No. 331MSK101984 oleh Menperindag, No.
126MKPTSXSK101984 oleh Mentranskop, No. 0477M1984 oleh Mendikbud dan No.
721984 oleh Mendagri. Pada pasal 1 SKB dijelaskan bahwa koperasi sekolah adalah
koperasi yang beranggotakan baik Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan lembaga-lembaga pendidikan lain baik negeri
maupun swasta. Koperasi sekolah juga tunduk pada Undang-Undang Perkoperasian
No. 25 Tahun 1992 yamg merupakan pembaruan dari Undang-Undang koperasi Nomor
12 Tahun 1967.

Tujuan utama didirikannya koperasi sekolah adalah untuk membantu memenuhi


kebutuhan para siswa sehingga menjadi penunjang kegiatan belajar siswa di sekolah,
selain itu juga akan mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, serta
jiwa demokratis para siswa.

Adapun manfaat koperasi sekolah adalah sebagai berikut. Alat untuk mengusahakan


kebutuhan sekolah bagi para siswa dengan harga yang terjangkau.
Alat pendidikan dan penerapan pengetahuan di bidang ekonomi yang berasaskan
gotong royong. Tempat atau sarana kegiatan menabung bagi siswa.

Ada beberapa macam jenis usaha yang dijalankan koperasi sekolah agar dapat
menunjang kebutuhan siswa, diantaranya seperti:

KEGIATAN KOPERASSI SEKOLAH

Unit usaha pertokoan,


menjual berbagai keperluan siswa;
1. Alat tulis
2. Buku Pelajaran
3. seragam siswa (Baju, Kopyah, kerudung, Kaos kaki, Ikat Pinggang
4. Alat Kepramukaan

KENDALA KOPERASI DI SEKOLAH

 Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan


usaha swasta lainnya, hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi
koperasi terutama aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal, modal kerja bagi
koperasi sangat penting. Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan
koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan
mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat
penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh
koperasi karena dari itu koperasi harus cermat dalam mengelola modal.
       Masalah yang timbul dari aspek ini menyebabkan koperasi sebagai badan usaha
tidak memiliki lagi budaya perusahaan yang kondusif,diakibatkannya koperasi sulit
untuk mengatualisasikan dirinyaditengah realitas perekonomian yang terus berkembang
kearah liberalisasi demikian juga koperasi tidak mempunyai daya tarik sebagai sarana
penghimpun pontensi okenomi para anggotanya yang kecil-kecil dan tersebar karena
koperasi lebih di promosikan sebagai badan usaha yang ideal ( tidak mencari
keuntungan dan berwatak sosial).      
Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa
mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya  teknologi yang ada di koperasi
bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-
waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah
dikeluarkan. Siswa juga dapat menyebabkan kendala tersebut datang, karena kalau kita
mengikutsertakan siswa sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada
disekolah ini mungkin akan lebih baik berkembangnya koperasi ini dan akan lebih maju,
karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-guru di
sekolah tersebut.
Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa
koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana-
dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun
tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi
menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari
pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan
koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara.

SOLUSI UNTUK MENGATASI KENDALA YANG ADA DI KOPERASI SEKOLAH


Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi
dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran
masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah.
Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran
masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang
merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung
dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga
harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan
manfaat dan tujuan dari koperasi.
Koperasi sekolah sebagai wadah pendidikan perkoperasian dan sekaligus
sebagai kegiatan ekonomi dari, oleh, dan untuk siswa, maka keberadaannya perlu
dikembangkan. Untuk itu perlu
peranan dari beberapa pihak, antara lain:

a. Kepala Sekolah

Berikut ini beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah.


1)   Menciptakan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan koperasi sekolah.
2)   Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi sekolah.
3)   Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya koperasi sekolah

b.Guru Pembimbing

Berikut ini peran guru pembimbing dalam pengembangan koperasi sekolah antara lain:
1)Mengarahkan kegiatan koperasi sekolah sesuai dengan tujuannya.
2)Memberikan langkah-langkah praktis dalam menjalankan koperasi sekolah.
3)Memberikan saran-saran praktis, nasihat, dan bantuan konsultasi atas masalah-
masalah yang dihadapi koperasi sekolah.
4)Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi sekolah.
 
Selanjutnya juga ada Langkah –Langkah Pemecahan yaitu sebagai berikut :
a. Penataan Kelembagaan.
1) Perlu diadakan inventarisasi dan identifikasi (mapping) terhadap Koperasi yang ada
untuk menetapkan program kebijaksanaan teknis selanjutnya.
b. Produktivitas dan Efisiensi.
1) Usaha mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi Koperasi perlu melibatkan
Koperasi lebih luas lagi pada sektor-sektor produksi dan distribusi untuk mengatasi
dampak negatif dari krisis ekonomi.
2) Bila kondisi normal maka Koperasi dapat diberikan peran lebih besar pada sektor
jasa dan perdagangan sesuai dengan mekanisme pasar.
2) Meciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan Koperasi memperluas jaringan
usaha, teknologi dan kemitraannya, baik secara vertikal horizontal dengan pengusaha
besar dan BUMN/BUMD.
d. Redistribusi Asset.Dalam redistribusi asset produktif maka secara selektif dan
bertahap dapat diupayakan melibatkan Koperasi berperan aktif pada sektor
perkebunan, kehutanan, pertanian dalam arti luas (agribisnis) dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai