Anda di halaman 1dari 4

Naskah Roleplay

Pembagian Peran :
1.Narator : Lusiana Pangestu
2.Leader : Amida Urfah Mujtahidah
3.Co Leader : Putri Karisma
4.Suami : M.Yusuf Romadhon
5.Istri : Laily Mukarromatus Saidah
6.Kerabat Istri : Hanifa Ammalia
7.Ibu suami : Dila Anggraeni
8.Anak : Fitri Noviyanti
9.Bos : Kanaya Assyifa A
Siang hari, di sebuah gedung kantor percetakan swasta di Bandung,seorang karyawan
yang bernama Mas Yusuf,harus mengalami pemutusan hubungan kerja yang dikarenakan adanya
pengurangan jumlah karyawab akibat dampak krisis ekonomi global. Siang itu,Mas Yusuf
memasuki ruang manager.
Mas Yusuf : (mengetuk pintu) Permisi Bu
Manager : Iyaa,Silahkan masuk.
Mas Yusuf : Maaf bu, apa ibu memanggil saya ?
Manager : Iya betul, saya memanggil kamu. Silahkan duduk dulu Mas Yusuf..
Mas Yusuf : Iya bu,terima kasih
Manager : Begini,saya mohon maaf harus menyampaikan berita yang kurang
menyenangkan kepada mas Yusuf.
Mas Yusuf : (Raut muka berubah jadi sedih) Berita apa ya bu ?
Manager : Dengan berat hati, saya harus menyampaikan bahwa kami harus memutus
hubungan kerja dengan Mas Yusuf..
Mas Yusuf : Kenapa ya Bu? Bukankah saya sudah bekerja selama belasan tahun disini ?
(wajah terkejut dan kecewa).
Manager : Saya tidak bisa menyampaikan secara rinci penyebabnya. Ini bersangkutan
dengan kondisi keuangan perusahaan.Perusahaan dengan terpaksa harus memutus hubungan
kerja dengan beberapa karyawan untuk menekan pengeluaran biaya. Mas Yusuf adalah salah
satu dari karyawan tersebut.
Mas Yusuf : ( mengambil laptop dari lengan bu Kanaya ) Iyaa, terimakasih bu, saya permisi.

Mas Yusuf pulang ke rumahnya jam sebelas siang yang berada di kompleks Griya Ayu
Permai Kudus sambil berjalan, dijalan Ia terus saja memikirkan PHKnya itu. Ia sangat merasa
kecewa dan sedih beberapa kali menendang kaleng yang ada di jalan. Saat Mas Yusuf memasuki
rumahnya dan membuka gerbang. Hanifa tetangga sebelah keluar rumah untuk membeli
keperluan di warung dan melihat Mas Yusuf.
Hanifa : mm.. mmm.. mmm.... ada yang wajahnya murung nih, kenapa Mas Yusuf seperti baru
dipecat saja. Aduh ada apa ini? Mbak Lailyyyy ( teriaknya memanggil istri Mas Yusuf)
Laily : Astaghfirullahalazim, ada apa Mba Nifa kok teriak teriak manggil saya? Loh
Mas kok sudah pulang, masih jam segini loo...
Hanifa : Ya itu, aku mau ngasih kamu berita penting,nampaknya suami kamu ini kena
PHK.
Laily : Ah yang bener saja, Udah mas ayo masuk ke dalam saja. Saya Masuk dulu ya
Mba Nifa.
Mereka berduapun mulai memasuki rumah,dan Mas Yusuf memberanikan diri
menceritakan keadaanya kepada sang istri.Namun, sang istri terlihat kesal dan sangat tidak
terima.
Laily : Apa benar yang dikatakan Mba Nifa tadi mas?
Mas Yusuf : Iya benar, Jadi ada pengurangan beberapa karyawan. Ya termasuk aku juga
kena, tapi bukan berarti aku tidak baik dalam bekerja.
Laily : Apa ? Jadi benar kamu di PHK ? dan sekarang kamu jadi pengangguran ?
Mas Yusuf : Iya,tapi ini gamungkin berlama-lama ginikan, Aku masih mencari kerja.
Laily : Enggak berlama-lama, tapi prosesnya lama kan? Enggaak segampang itu nyari
kerjaan.
Mas Yusuf : Terus gimana lagi masak aku mau negmis ngemis sama perusahaan itu,
gamungkin kan.
Laily : Pasti kamu membuat masalahkan sama kantor yaa.
Mas Yusuf : Kalau kamu enggak percaya kamu boleh tanya teman-teman aku yang juga kena
PHK. Karena memang ada pengurangan karyawan perusahaanya lagi anjlok.
Laily : Atau ini cuma alasan kamu yaa,karena kamu males kerja.
Mas Yusuf : Laily,aku udah jujur sama kamu kalau memang perusahaan sedang anjlok. Aku
akan cari pekerjaan lain,sementara kan masih ada kamu yang kerja.
Laily : Hah? Jadi, kamu mau aku kerja terus-terusan gitu? Mikir dong? Enak banget
kamunya.
Mas Yusuf : Ya engga, cuma sementara saja sambil nunggu aku kerja. Sudahlah aku capek.
Si Istripun lalu mencoba menghubungi sahabatnya dan menceritakan apa yang sedang
dialami oleh keluarganya.
Laily : Eh Dila, gue mau cerita dong, sumpah lagi suntuk banget gua, kesel ama tu
suami pengangguran gaada gunanya.
Dila : Hah? Maksudmu gimana? Suamimu dipecat?
Laily : Iya, gila aja mana dia malah jagain aku yang kerja
Dila : Kok bisa?
Laily : Gatau tu,katanya sih perusahaan lagi anjlok makanya ada pengurangan
karyawan. Tapi gapercaya lah aku.Mungkin y cuma alasan dia aja biar bisa males-malesan kerja.
Dila : Eh iyo juga bisa jadi tu, gaada gunanya banget mending kamu tinggalin aja.
Secara kamu juga mandiri bisa kerja cari uang sendiri buat apa maalah nampung orang
pengangguran beban banget, y ngga?
Laily : Bener juga yang lo omongin, aku tutup dulu ya telfonnya.
Sang istripun terhasut ucapan dari temannya dan segera mengemasi semua pakaian Mas
Yusuf dan meyuruhnya pergi karena dia merasa nantinya Mas Yusuf justru akan menjadi
bebannya.
Laily : Aku siapin barang-barang dia dulu deh.Aku langsung usir dia daripada aku
bertahan sama suami pengangguran.
Mas Yusuf : Mau kemana kamu kok bawa koper?
Laily : Jangan tanya aku mau kemana,sekarang kamu pergi dari rumah ini.
Mas Yusuf : Bentar bentar,maksud kamu apa ini? Kamu ngusir aku ?
Laily : Udah enak kamu udah beres-beresin.
Mas Yusuf : Salah aku apa? Aku Cuma diPHK aja kan?
Laily : Heh! Kamu nyadar dong sekarang kamu ini pengangguran. Gimana mau
menghidupkan aku? Ini masalah besar buat aku, Jadi sekarang mending kamu pergi dari rumah
ini. Dan jangan pernah injek lagi.
Mas Yusuf : Oke.. oke.. kalau itu mau kamu. Aku akan turuti!
Dengan keadaan penuh emosi dan kecewa Mas Yusuf meninggalkan rumah.Perasaan
campur aduk dan beban-beban pikiran terus berputar mengelilingi kepala mas Yusuf. Tiba-tiba
terlintas dipikiran Mas Yusuf untuk mendatangi seorang ahli logoterapi.

Anda mungkin juga menyukai