Dan/Atau: Daftar Persyaratan Kewajiban

©
4t
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.1
A. DAFTAR PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR PERTANIAN
Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Persyaratan Kewajiban
No. Pemenuhan Pemenuhan Keterangan
Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
1. 10110 Kegiatan Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Pemenuhan 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Rumah persyaratan standar Lembaga OSS Komitmen Kementerian/ Menengah, Besar Risiko
Potong dan Nomor Kontrol untuk izin Lembaga; Menengah Tinggi
Pengepakan Veteriner (NKV) usaha RPH
Daging berupa
Bukan pernyataan
Unggas mempunyai
tenaga: Dokter
hewan sebagai
pelaksana dan
penanggung
jawab teknis
kesehatan
masyarakat
veteriner;
Pemeriksa
daging; Juru
Sembelih Halal
bagi komoditas
yang
dipersyaratkan;
SK No 050830 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.2

2. Pemenuhan 2. Sesuai ketentuan
komitmen Kementerian/
untuk Lembaga;
penerapan
jaminan
keamanan
produk hewan
(NKV);
3. Wajib
3. Sesuai ketentuan
memenuhi
standar NKV Kementerian/
Lembaga;
Level I untuk
unit usaha
yang
produknya
akan di ekspor;
4. Wajib
4. Sesuai ketentuan
memenuhi
standar NKV Kementerian/
Lembaga;
minimal Level II
untuk unit
usaha _ vang
SK No 050829 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.3

produknya
akan
dilalulintaskan
antar provinsi;
5. Memiliki 5. Sesuai ketentuan
layout/ desain Kementerian /
bangun; Lembaga;
rancangan Kementerian /
sistem Lembaga;
pengelolaan
limbah; dan
7. Pelaporan. 7. Maksimal 5
tahun.
SK No 050828 C
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.4

2. 10120 Kegiatan Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Pemenuhan 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Rumah persyaratan standar Lembaga OSS Komitmen Kementerian/ Menengah, Besar Risiko
Potong dan Nomor Kontrol untuk izin Lembaga; Menengah Tinggi
Pengepakan Veteriner (NKV) usaha RPH
Daging berupa
Unggas pernyataan
mempunyai
tenaga: Dokter
hewan sebagai
pelaksana dan
penanggung
jawab teknis
kesehatan
masyarakat
veteriner;
Pemeriksa
daging; dan
Juru Sembelih
Halal;
komitmen untuk Kementerian /
penerapan Lembaga.
jaminan _
SK No 050827 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.5

keamanan
produk hewan
(NKV);
3. Wajib memenuhi
3. Sesuai ketentuan
standar NKV
Level I untuk Kementerian/
Lembaga;
unit usaha yang
produknya akan
diekspor;
4. Wajib memenuhi
4. Sesuai ketentuan
standar NKV
Kementerian /
minimal Level II
Lembaga;
untuk unit
usaha yang
produknya akan
dilalulintaskan
an tar provinsi;
5. Sesuai ketentuan
5. Memiliki Kementerian /
layout/ desain Lembaga;
bangun;
6. Sesuai ketentuan
6. Memiliki Kementerian/ _
SK No 050826 C
0
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.6

rancangan Lembaga
sistem
pengeloaan
limbah; dan
7. Pelaporan 7. 5 tahun.
maksimal 5
tahun.
SK No 050825 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.7

3. 10130 Industri Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Pemenuhan 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Pengolahan persyaratan standar Lembaga OSS komitmen Kementerian / Menengah, Besar Risiko
dan Nomor Kontrol untuk izin Lembaga; Menengah Tinggi
Pengawetan Veteriner (NKV) industri
Produk pengolahan
Daging dan dan
Daging pengawetan
Unggas produk daging
dan daging
unggas berupa
pernyataan
mempunyai
tenaga
penanggung
jawab teknis;
2. Pemenuhan
komitmen 2. Sesuai ketentuan
untuk Kementerian /
penerapan Lembaga;
jaminan
keamanan
produk hewan
SK No 050824 C
0
4SL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.8

(NKV);
3. Wajib 3. Sesuai ketentuan
memenuhi Kementerian /
standar NKV Lembaga;
Level I untuk
unit usaha
yang
produknya
akan diekspor;
memenuhi Kementerian/
minimal Level II
untuk unit
usaha yang
produknya
akan
dilalulintaskan
antar provinsi;
Zayouf/desain Kementerian/ _
SK No 050823 C
©
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.9

bangun; Lembaga;
rancangan Kementerian/
sistem Lembaga;
pengelolaan
limbah; dan
7. Pelaporan. 7. 5 tahun
SK No 050822 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.10

4. 10391 Industri Menerapkan 1 tahun. Usaha Mikro dan Kecil
Tempe hygiene dan Risiko Rendah.
Kedelai sanitasi.
5. 10392 Industri Tahu Menerapkan 1 tahun. Usaha Mikro dan Kecil
Kedelai hygiene dan Risiko Rendah.
sanitasi.
6. 10421 Industri 1. Penanganan Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Kopra limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah.
kelestarian Lembaga.
lingkungan
hidup; dan
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
M inyak limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah.
Mentah kelestarian Lembaga.
Kelapa lingkungan
hidup; dan
SK No 050821 C
0
&
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.11

2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
Minyak limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah.
Goreng kelestarian Lembaga.
Kelapa lingkungan
hidup; dan
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
SK No 050820 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 12

No.
Perizinan Berusaha
Pemenuhan
Perizinan Berusaha
Pemenuhan Keterangan
Kode KBLI Judul KBLI Persyaratan Kewajiban
9. 10431 Industri Terintegrasi dengan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Besar Risiko
Minyak kebun kelapa sawit Lembaga OSS. Analisis Kementerian / Tinggi.
Mentah (KBLI 01262). Mengenai Lembaga.
Kelapa Sawit Dampak
(Crude Palm Lingkungan
Oil) (AMDAL), atau
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
2. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
SK No 0508)9 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.13

peraturan
perundang-
undangan; dan
3. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
10. 10611 Industri 1. Memperhatikan 1. Selama Usaha Mikro dan Kecil
Penggilingan prinsip K3L; melakukan usaha; Risiko Rendah.
Gandum dan dan
2. 1 tahun.
Serelia
2. Menerapkan
Lainnya
praktek higienis
dan sanitasi.
11. 10611 Industri 1. Memenuhi self 1. Sesuai ketentuan Usaha Menengah Risiko
Penggilingan declare Kementerian / Menengah Rendah.
Gandum dan terhadap Lembaga.
Serelia standar
2. 1 tahun.
Lainnya kegiatan usaha;
dan
2 . Menerapkan
pascapanen _
SK No 050818 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.14

yang baik.
12. 10611 Industri 1. Pernyataaan Sesuai ketentuan Memenuhi 1 tahun. Usaha Besar Risiko
Penggilingan kesanggupan Lembaga OSS. Persyaratan Good Menengah Tinggi.
Gandum dan memenuhi Manufacturing
Serelia persyaratan Good Practices (GMP).
Lainnya Manufacturing
Practices (GMP);
dan
2. Perizinan
Lingkungan.
13. 10612 Industri 1. Memperhatikan 1 . Selama Usaha Mikro dan Kecil
Penggilingan prinsip K3L; melakukan usaha; Risiko Rendah.
Aneka dan
2. 1 tahun.
Kacang
2. Menerapkan
(Termasuk
praktek higienis
leguminous)
SK No 050817 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 15

dan sanitasi.
14. 10612 Industri 1. Memenuhi self 1 . Sesuai ketentuan Usaha Menengah Risiko
Penggilingan declare Kementerian / Menengah Rendah.
Aneka terhadap Lembaga.
Kacang standar
(Termasuk kegiatan usaha;
leguminous) dan
2. Menerapkan
pascapanen
2. 1 tahun.
yang baik.
15. 10612 Industri 1. Pernyataaan Sesuai ketentuan Memenuhi 1 tahun. Usaha Besar Risiko
Aneka memenuhi Ma nufactu ri ng
Kacang persyaratan Good Practices (GMP).
(Termasuk Manufactu ring
leguminous) Practices (GMP);
dan
2. Perizinan
SK No 050816 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.16

Lingkungan.

Penggilingan prinsip K3L; melakukan usaha. Risiko Rendah.
Aneka Umbi dan
2. 1 tahun.
dan Sayuran
2. Menerapkan
(Termasuk
praktek higienis
Rhizoma )
dan sanitasi.
Penggilingan declare Kementerian/ Menengah Rendah.
Aneka Umbi terhadap Lembaga.
dan Sayuran standar
2. 1 tahun.
(Termasuk kegiatan usaha;
Rhizoma) dan
2. Menerapkan
pascapanen
yang baik.
SK No 050815 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.17

18. 10613 Industri 1. Pernyataaan Sesuai ketentuan Telah memenuhi 1 tahun. Usaha Besar Risiko
Aneka Umbi memenuhi Manufacturing
dan Sayuran persyaratan Good Practices (GMP).
(Termasuk Manufacturing
Rhizoma) Practices (GMP);
dan
2 . Perizinan
Lingkungan.
19. 10621 Industri Pati 1 . Memperhatikan 1. Selama Usaha Mikro dan Kecil
Ubi Kayu prinsip K3L; melakukan usaha; Risiko Rendah.
dan
2. Menerapkan
praktek higienis
dan sanitasi. 2. 1 tahun.
SK No 050814 C
©
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 18

20. 10621 Industri Pati 1. Memenuhi self 1. Sesuai ketentuan Usaha Menengah Risiko
Ubi Kayu declare Kementerian/ Menengah Rendah.
terhadap Lembaga;
standar
kegiatan usaha;
dan 2. 1 tahun.
2. Menerapkan
pascapanen
yang baik.
21. 10621 Industri Pati 1. Pernyataaan Sesuai ketentuan Telah memenuhi 1 tahun. Usaha Besar Risiko
Ubi Kayu kesanggupan Lembaga OSS. Persyaratan Good Menengah Tinggi.
memenuhi Manufactu ring
persyaratan Good Practices (GMP).
Manufacturing
Practices (GMP);
dan
2. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050813 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.19

Penggilingan prinsip K3L; melakukan usaha. Risiko Rendah.
Padi dan dan
2. 1 tahun.
Penyosohan
2 . Menerapkan
Beras
praktek higienis
dan sanitasi.
23. 10631 Industri 1. Memenuhi self l. Sesuai ketentuan Usaha Menengah Risiko
Penggilingan declare Kementerian/ Menengah Rendah.
Padi dan terhadap Lembaga.
Penyosohan standar
2. 1 tahun.
Beras kegiatan usaha;
dan
2. Menerapkan
pascapanen
yang baik.
24. 10631 Industri 1. Pernyataaan Sesuai ketentuan 1. Telah memenuhi 1. 1 tahun. Usaha Besar Risiko
Penggilingan kesanggupan Lembaga OSS. Persyaratan Menengah Tinggi.
2. 3 tahun.
Padi dan memenuhi Good
Penyosohan persyaratan Good Manufacturing
Beras Manufacturing Practices (GMP);
Practices (GMP); dan
SK No 050812 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 20

dan 2. Menerapkan
Hazard Analysis
2. Perizinan
Critical Control
lingkungan.
Point (HACCP).
25. 10632 Industri 1. Memperhatikan 1. Selama melakukan Usaha Mikro dan Kecil
Penggilingan prinsip K3L; dan usaha; Risiko Rendah.
dan
2. Menerapkan 2. 1 tahun.
Pembersihan
praktek higienis
Jagung
dan sanitasi.
Penggilingan declare terhadap Kementerian / Menengah Rendah.
dan standar kegiatan Lembaga;
Pembersihan usaha; dan
Jagung
2. Menerapkan
2. 1 tahun.
pascapanen yang
baik.
SK No 050811 C
©
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 21

27. 10632 Industri 1. Pernyataan Sesuai ketentuan Telah memenuhi 1 tahun. Usaha Besar Risiko
dan memenuhi Manufacturing
Pembersihan persyaratan Practices (GMP).
Jagung Good
Manufacturing
Practices (GMP);
dan
2. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050810 C
U L'
%W,
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.22

28. 10721 Industri Gula Terintegrasi dengan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Besar Risiko Tinggi
Pasir kebun tebu (KBLI Lembaga OSS. Analisis Kementerian/
01140) Mengenai Lembaga.
Dampak
Lingkungan
(AMDAL), atau
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
2. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
SK No 050809 C
0
4&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 23

peraturan
perundang-
undangan;
3. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
29. 10722 Industri Gula 1. Penanganan Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Merah limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
lingkungan
hidup;
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
SK No 050808 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 24

Kakao limbah sesuai Kementerian / Risiko Rendah
lingkungan
hidup;
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
SK No 050807 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 25

Pengolahan limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Kopi kelestarian Lembaga.
lingkungan
hidup;
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
SK No 050806 C
#9
l*X-'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 26

32. 10763 Industri Terintegrasi dengan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Besar Risiko
Pengolahan kebun teh (KBLI Lembaga OSS Analisis Kementerian/ Tinggi
Teh 01270) Mengenai Lembaga.
Dampak
Lingkungan
(AM DAL), atau
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
2. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
SK No 050805 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 27

No. Pemenuhail Pemenuhan Keterangan
peraturan
perundang-
undangan; dan
3. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050804 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 28

Bumbu limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Masak dan kelestarian Lembaga.
Penyedap lingkungan
Masakan hidup; dan
(Pengolahan
2. Menghasilkan
biji lada
produk sesuai
hitam dan biji
standar dan
lada putih)
keamanan
pangan.
34. 10801 Industri Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Ransum pengolahan Risiko Rendah
Makanan makanan hewan
Hewan yang baik dan
benar.
35. 10801 Industri Menerapkan cara 1 tahun Usaha Menengah Risiko
Ransum pengolahan Menengah Rendah
Makanan makanan hewan
Hewan yang baik dan
benar.
SK No 050803 C
©
&
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 29

No. Pemcnuhan Pemenuhan Keterangan
36. 10801 Industri 1. Pernyataan Sesuai ketentuan Menerapkan cara 1 tahun Usaha Besar Risiko
Ransum menerapkan cara Lembaga OS. pengolahan Menengah Tinggi
Makanan pengolahan makanan hewan
Hewan makanan ternak yang baik dan
yang baik dan benar.
benar.
2. Perizinan
Lingkungan.
37. 10802 Industri Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Konsentrat pengolahan Risiko Rendah
Makanan konsentrat
Hewan makanan ternak
yang baik dan
benar.
38. 10802 Industri Menerapkan cara 1 tahun Usaha Menengah Risiko
Konsentrat pengolahan Menengah Rendah
Makanan konsentrat
Hewan makanan ternak
yang baik dan
benar.
SK No 050802 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 30

39. 10802 Industri 1. Pernyataan Sesuai ketentuan Menerapkan cara 1 tahun Usaha Besar Risiko
Konsentrat menerapkan cara Lembaga OSS. pengolahan Menengah Tinggi
Makanan pengolahan konsentrat
Hewan konsentrat makanan ternak
makanan ternak yang baik dan
yang baik dan benar.
benar; dan
2. Izin Prinsip
Lingkungan.
Pengeringan limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
dan kelestarian Lembaga.
Pengolahan lingkungan
Tembakau hidup; dan
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
SK No 050801 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.31

41. 15111 Industri Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Pemenuhan 1. Sesuai ketentuan Risiko Menengah Tinggi
Pengawetan persyaratan standar Lembaga OSS. komitmen Kementerian/
Kulit Nomor Kontrol untuk izin Lembaga;
Veteriner (NKV). Industri
Pengawetan
Kulit berupa
pernyataan
mempunyai
tenaga
penanggung
jawab teknis;
komitmen Kementerian/
untuk Lembaga;
penerapan
jaminan
keamanan
produk hewan
(NKV);
memenuhi Kementerian /
SK No 050800 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 32

Level I untuk
unit usaha
yang
produknya
akan di ekspor;
minimal Level II
untuk unit
usaha yang
produknya
akan
dilalulintaskan
antarprovinsi;
layout/ desain Kementerian/
bangun; Lembaga.
rancangan Kementerian /
sistem Lembaga.
_pengelolaan
SK No 050799 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.33

limbah; dan
7. Maksimal 5
7. Pelaporan.
tahun.
42. 20233 Industri 1. UKL-UPL; Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1. Sesuai ketentuan Usaha Kecil, Menengah,
Kosmetik Lembaga OSS. laporan Kementerian / dan Besar Risiko Tinggi
2. Memiliki
Untuk Hewan kegiatan usaha Lembaga;
Penanggung
secara periodik;
Jawab Teknis
Obat Hewan 2. Memiliki 2. Paling lambat 1
(PJTOH); sertifikat Cara tahun setelah
Pembuatan nomor
3. Memiliki/ mengua- Obat Hewan pendaftaran obat
sai lokasi untuk
SK No 050798 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.34

produksi obat yang Baik hewan pertama
hewan. (CPOHB); kali diterbitkan;
4. Memiliki 3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
layout/ rancangan laporan dan Kementerian/
bangunan dan permohonan Lembaga;
fasilitas yang persetujuan
memadai untuk perubahan
memproduksi dan apabila terjadi
menyimpan obat perubahan data
hewan; terhadap izin
usaha yang
5. Memiliki Struktur
telah terbit,
organisasi; dan
sesuai dengan
6. Memiliki jalur ketentuan
layanan peraturan
pengaduan perundang-
konsumen. undangan;
4. Memiliki atau
menguasai 4. Selama
sarana / melakukan
peralatan dan usaha;
tempat _
SK No 050797 C
0
£
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 35

penyimpanan
obat hewan
yang dapat
menjamin
terjaganya
mutu;
5. Mempunyai
5. Selama
tenaga PJTOH
melakukan
sesuai
usaha;
persyaratan;
dan
6. Selama
6. Menerapkan
melakukan
CPOHB dalam
usaha.
menjalankan
kegiatan usaha.
Minyak Atsiri limbah sesuai Kementerian / Risiko Rendah
lingkungan
hidup; dan
2. Menghasilkan
SK No 050796 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.36

produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan.
44. 21013 Industri 1. UKL-UPL; Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1. Sesuai ketentuan Usaha Menengah, dan
Produk Lembaga OSS. laporan Kementerian/ Besar Risiko Tinggi
2. Memiliki
Farmasi kegiatan usaha Lembaga;
Penangung Jawab
Untuk Hewan secara periodik;
Teknis Obat
Hewan (PJTOH); 2. Memiliki 2. Paling lambat 1
sertifikat tahun setelah
3. Memiliki/ mengua- CPOHB; nomor
sai lokasi untuk
pendaftaran obat
produksi obat
hewan pertama
hewan;
kali diterbitkan;
4. Memiliki
3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
layou t / rancangan
laporan dan Kementerian/
bangunan dan
permohonan Lembaga.
fasilitas yang
persetujuan
memadai untuk
perubahan
memproduksi dan
apabila terjadi
menyimpan obat
SK No 050795 C
9.
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 37

hewan. perubahan data
terhadap izin
5. Memiliki struktur
usaha yang
organisasi.
telah terbit,
6. Memiliki jalur sesuai dengan
layanan ketentuan
pengaduan peraturan
konsumen. perundang-
undangan;
4. Selama
4. Memiliki atau melakukan usaha;
menguasai
sarana/
peralatan dan
tempat
penyimpanan
obat hewan
yang dapat
menjamin
terjaganya
mutu;
5. Mempunyai 5. Selama
tenaga PJTOH melakukan usaha;
SK No 050794 C
{ÿ:%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 38

sesuai dan
persyaratan;
dan
6. Menerapkan 6. Selama
CPOHB dalam melakukan usaha.
menjalankan
kegiatan usaha.
SK No 050793 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 39

Bahan Lembaga OSS. laporan Kementerian/ dan Besar Risiko Tinggi
2. Memiliki
Farmasi kegiatan u saha Lembaga;
Penanggung
Jawab Teknis
Obat Hewan 2. Memiliki 2. Paling lambat 1
(PJTOH); sertifikat tahun setelah
CPOHB; nomor
3. Memiliki/ mengua pendaftaran obat
sai lokasi untuk
hewan pertama
produksi obat
kali diterbitkan;
hewan;
3. Menyampaikan
3. Sesuai ketentuan
4. Memiliki laporan dan
layout/ rancangan permohonan Kementerian/
Lembaga.
bangunan dan persetujuan
fasilitas yang peru bahan
memadai untuk apabila terjadi
memproduksi dan perubahan data
menyimpan obat terhadap izin
hewan; usaha yang
telah terbit,
sesuai dengan
organisasi; dan
ketentuan
6. Memiliki jalur peraturan
SK No 050792 C
©
#
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.40

layanan perundang-
pengaduan undangan;
konsumen.
4. Memiliki atau 4. Selama
menguasai melakukan
sarana/ usaha;
peralatan dan
tempat
penyimpanan
obat hewan
yang dapat
menjamin
terjaganya
mutu;
5. Mempunyai
5. Selama
tenaga PJTOH
melakukan
sesuai
usaha;
persyaratan;
CPOHB dalam melakukan
menjalankan usaha.
kegiatan usaha.
SK No 050791 C
&
#
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 41

Produk Obat Lembaga OSS. laporan Kementerian/ dan Besar Risiko Tinggi
2. Memiliki
Tradisional kegiatan usaha Lembaga;
Penanggung
Jawab Teknis 2. Selambat-
Obat Hewan 2. Memiliki lambatnya 1
(PJTOH); sertifikat tahun setelah
CPOHB; nomor
3. Memiliki/ mengua- 3. Menyampaikan pendaftaran obat
sai lokasi untuk
laporan dan hewan pertama
produksi obat
permohonan kali diterbitkan;
hewan;
persetujuan
3. Sesuai ketentuan
4. Memiliki perubahan
layout / rancangan apabila terjadi Kementerian/
Lembaga.
bangunan dan perubahan data
fasilitas yang terhadap izin
memadai untuk usaha yang
memproduksi dan telah terbit,
menyimpan obat sesuai dengan
hewan; ketentuan
peraturan
perundang-
organisasi; dan
undangan;
6. Memiliki jalur
SK No 050790 C
0
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 42

layanan 4. Memiliki atau 4. Selama
pengaduan menguasai melakukan
konsumen. sarana / peralat- usaha;
an dan tempat
penyimpanan
obat hewan
yang dapat
menjamin
terjaganya
mutu;
5. Mempunyai
tenaga PJTOH 5. Selama
melakukan
sesuai
persyaratan; usaha;
dan
CPOHB dalam melakukan
menjalankan usaha.
kegiatan usaha.
SK No 050789 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 43

No.
Perizinan Berusaha
Pemcnuhan
Perizinan Berusaha
Bahan Baku Lembaga OSS. laporan Kementerian/ dan Besar Risiko Tinggi
2. Memiliki
Obat kegiatan usaha Lembaga;
Penanggung
Tradisional secara periodik;
Jawab Teknis
Untuk Hewan
Obat Hewan 2. Memiliki 2. Selambat-
(PJTOH); sertifikat lambatnya 1
CPOHB; tahun setelah
3. Memiliki / mengua
nomor
sai lokasi untuk 3. Menyampaikan
pendaftaran obat
produksi obat laporan dan
hewan pertama
hewan; permohonan
kali diterbitkan;
persetujuan
4. Memiliki
perubahan 3. Sesuai ketentuan
layou t / rancangan
apabila terjadi Kementerian/
bangunan dan
perubahan data Lembaga.
fasilitas yang
terhadap izin
memadai untuk
usaha yang
memproduksi dan
telah terbit,
menyimpan obat
sesuai dengan
hewan;
ketentuan
5. Memiliki struktur peraturan
organisasi; dan perundang-
undangan;
6. Memiliki jalur
SK No 050788 C
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 44

layanan 4. Memiliki atau 4. Selama
pengaduan menguasai melakukan
konsumen. sarana/peralat usaha;
an dan tempat
penyimpanan
obat hewan
yang dapat
menjamin
terjaganya
mutu;
5. Selama
5. Mempunyai melakukan
tenaga PJTOH usaha;
sesuai
persyaratan;
6. Selama
6. Menerapkan melakukan
CPOHB dalam usaha.
menjalankan
kegiatan usaha.
SK No 050787 C
m
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 45

48. 22121 Industri 1. Penanganan Sesuai ketentuan Usaha mikro dan kecil
Pengasapan limbah sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Karet kelestarian Lembaga.
lingkungan
hidup; dan
2. Menghasilkan
produk sesuai
standar dan
keamanan
pangan
SK No 050786 C
©
w
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 46

49. 46444 Perdagangan 1. Memiliki Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1. Sesuai ketentuan
Usaha Kecil, Menengah,
Besar Obat penangung jawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ dan Besar Risiko Tinggi
Farmasi teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga;
Untuk Hewan (PJTOH);. secara periodik;
2. Sesuai ketentuan
2. Menyampaikan
2. Memiliki atau Kementerian/
laporan dan
menguasai Lembaga;
permohonan
sarana / peralatan
persetujuan
untuk melakukan
perubahan
kegiatan
apabila terjadi
usahanya.;
perubahan data
3. Memiliki atau terhadap izin
menguasai tempat usaha yang
penyimpanan obat telah terbit,
hewan yang dapat sesuai dengan
menjamin ketentuan
terjaganya mutu; peraturan
perundang-
undangan;
organisasi;
3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
5. Memiliki program menguasai usaha;
pelatihan personel sarana/
yang mencakup peralatan dan
SK No 050785 C
©
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 47

identifikasi tempat
kebutuhan penyimpanan
pelatihan dan obat hewan
rencana yang dapat
pelaksanaanya; menjamin
terjaganya
6. Memiliki jalur
mutu;
layanan pengaduan
konsumen; 4. Mempunyai 4. Selama melakukan
tenaga PJTOH usaha;
7. Sarana:
sesuai
a. Tersedia sarana persyaratan;
kebersihan;
5. Menjalankan
5. Selama melakukan
b. Tersedia pest kegiatan usaha
usaha.
control; sesuai dengan
persyaratan dan
c. Tersedia area
standar yang
karantina,
telah
penolakan
ditetapkan.
(rejected) dan
pelulusan
(released);
d. Tersedia area
SK No 050784 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 48

penolakan
( rejected) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
g. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain.
h. Tersedia
SK No 050783 C
B
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 49

pallet / rak
untuk
penyimpanan
obat hewan;
i. Tersedla alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi.
8. Tersedia prosedur
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan/
pembelian obat
hewan;
SK No 050782 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 50

c. Prosedur
pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g- Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
Keselamatan
SK No 050781 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.51

Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
Kembali obat
hewan (Recall);
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan
obat hewan;
SK No 050780 C
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 52

Besar Obat penangung jawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ Usaha Kecil, Menengah,
Tradisional teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga; dan Besar Risiko
Untuk Hewan (PJTOH); secara periodik; Menengah Tinggi
2. Sesuai ketentuan
2. Menyampaikan
2. Memiliki atau Kementerian /
laporan dan
menguasai Lembaga;
permohonan
sarana / peralatan
persetujuan
untuk melakukan
perubahan
kegiatan usahanya;
apabila terjadi
3. Memiliki atau perubahan data
menguasai tempat terhadap izin
penyimpanan obat usaha yang
hewan yang dapat telah terbit,
menjamin sesuai dengan
terjaganya mutu; ketentuan
peraturan
perundang-
organisasi;
undangan;
5. Memiliki program 3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
pelatihan personel menguasai usaha;
yang mencakup sarana /
identifikasi peralatan dan
SK No 050779 C
0
gr
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 53

kebutuhan tempat
pelatihan dan penyimpanan
rencana obat hewan
pelaksanaanya ; yang dapat
menjamin
6. Memiliki jalur
terjaganya
layanan pengaduan
mutu; 4. Selama melakukan
konsumen;
usaha;
4. Mempunyai
7. Sarana:
tenaga PJTOH
a. Tersedia sarana sesuai
kebersihan; persyaratan; 5. Selama melakukan
usaha.
b. Tersedia pest 5. Menjalankan
control; kegiatan usaha
sesuai dengan
c. Tersedia area
persyaratan dan
karantina,
standar yang
penolakan
telah
( rejected ) dan
ditetapkan.
pelulusan
(released);
d. Tersedia area
_ penolakan_
SK No 050778 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 54

( re jected) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
g. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain;
h. Tersedia
pallet/rak _
SK No 050777 C
0
ft
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.55

untuk
penyimpanan
obat he wan;
i. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi;
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian obat
hewan;
c. Prosedur
SK No 050776 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 56

pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g. Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur
terkait sistem
K3 (Kesehatan
dan
Keselamatan
SK No 050775 C
©.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.57

Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
kembali obat
hewan (Recall)-,
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan
obat hewan;
SK No 050774 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.58

51. 46446 Perdagangan 1. Memiliki Sesuai ketentuan 1 . Menyampaikan 1. Sesuai ketentuan Usaha Kecil, Menengah,
Besar penangungjawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ dan Besar Risiko
Kosmetik teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga; Menengah Tinggi
Untuk Hewan (PJTOH); secara periodik;
2. Memiliki atau 2. Menyampaikan 2. Sesuai ketentuan
menguasai laporan dan Kementerian /
sarana / peralatan permohonan Lembaga;
untuk melakukan persetujuan
kegiatan usahanya; perubahan
apabila terjadi
3. Memiliki atau
perubahan data
menguasai tempat
terhadap izin
penyimpanan obat
usaha yang
hewan yang dapat
telah terbit,
menjamin
sesuai dengan
terjaganya mutu;
ketentuan
4. Memiliki Struktur peraturan
organisasi; perundang-
undangan;
5. Memiliki program
pelatihan personel 3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
yang mencakup menguasai usaha;
identifikasi sarana/ _
SK No 050773 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 59

kebutuhan peralatan dan
pelatihan dan tempat
rencana penyimpanan
pelaksanaanya; obat hewan
yang dapat
6. Memiliki jalur
menjamin
layanan pengaduan
terjaganya
konsumen;
mutu;
7. Sarana:
4. Mempunyai
4. Selama melakukan
a. Tersedia sarana tenaga PJTOH
usaha;
kebersihan; sesuai
persyaratan;
b. Tersedia pest
control; 5. Menjalankan
kegiatan usaha 5. Selama melakukan
c. Tersedia area sesuai dengan usaha.
karantina,
persyaratan dan
penolakan
standar yang
( rejected] dan
telah
pelulusan
ditetapkan.
[released);
d. Tersedia area
_ penolakan_
SK No 050772 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.60

( rejected) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
g. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain;
h. Tersedia
pallet/ rak _
SK No 050771 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.61

untuk
penyimpanan
obat hewan;
i. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi;
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian obat
hewan;
c. Prosedur
SK No 050770 C
0
<$?
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.62

pengarsipan
dokumen
d. Prosedur
penerimaan
obat he wan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g- Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
Keselamatan
SK No 050769 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.63

Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
Kembali obat
hewan (.Recall);
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan
obat hewan.
SK No 050768 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 64

Besar Bahan penangung jawab Lembaga OSS laporan Kementerian/
Farmasi teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga;
Untuk (PJTOH); secara periodik;
Manusia dan
2. Memiliki atau 2 . Menyampaikan
Hewan 2. Sesuai ketentuan
menguasai laporan dan
KUsaha Kecil,
sarana / peralatan permohonan
Menengah, dan
untuk melakukan persetujuan
Besar Risiko
kegiatan usahanya; perubahan
Tinggiementerian /
apabila terjadi
3. Memiliki atau Lembaga;
perubahan data
menguasai tempat
terhadap izin
penyimpanan obat
usaha yang
hewan yang dapat
telah terbit,
menjamin
sesuai dengan
terjaganya mutu;
ketentuan
4. Memiliki struktur peraturan
organisasi; perundang-
undangan;
5. Memiliki program
pelatihan personel 3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
yang mencakup menguasai usaha.;
identifikasi sarana/ _
SK No 050767 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.65

kebutuhan peralatan dan
pelatihan dan tempat
rencana penyimpanan
pelaksanaanya; obat hewan
yang dapat
6. Memiliki jalur
menjamin
layanan pengaduan
terjaganya
konsumen;
mutu;
7. Sarana:
4. Mempunyai
4. Selama melakukan
a. Tersedia sarana tenaga PJTOH
usaha;
kebersihan; sesuai
persyaratan;
b. Tersedia pest
control; 5. Menjalankan
5. Selama melakukan
kegiatan usaha
c. Tersedia area sesuai dengan usaha.
karantina,
persyaratan dan
penolakan yang
standar
( rejected ) dan
telah
pelulusan
ditetapkan.
(released)-,
d. Tersedia area
_ penolakan _
SK No 050766 C
0
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.66

( rejected ) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
g. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain;
h. Tersedia
pallet/ rak _
SK No 050765 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.67

untuk
penyimpanan
obat hewan;
i. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi.
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian obat
hewan;
c. Prosedur
SK No 050764 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 68

pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g- Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
Keselamatan
SK No 050763 C
©
*
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.69

Kerja);
i. Prosed ur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
Kembali obat
hewan (Recall)',
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan
obat hewan.
SK No 050762 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 70

Besar Bahan penangungjawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ Usaha Kecil, Menengah,
Baku Obat teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga; dan Besar Risiko
Tradisional (PJTOH); secara periodik; Menengah Tinggi
Untuk 2. Menyampaikan 2. Sesuai ketentuan
2. Memiliki atau
Manusia dan laporan dan Kementerian /
menguasai
Hewan permohonan Lembaga;
sarana / peralatan
persetujuan
untuk melakukan
perubahan
kegiatan usahanya;
apabila terjadi
penyimpanan obat usaha yang
peraturan
perundang-
organisasi;
undangan;
3. Memiliki atau 3. Selama
5. Memiliki program
melakukan
pelatihan personel menguasai
usaha;
yang mencakup sarana/
SK No 050761 C
0
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 71

kebutuhan tempat
rencana obat hewan
pelaksanaanya; yang dapat
menjamin
6. Memiliki jalur
terjaganya
layanan pengaduan
mutu;
konsumen;
4. Mempunyai 4. Selama
7. Sarana:
tenaga PJTOH melakukan
a. Tersedia sarana sesuai usaha;
kebersihan; persyaratan;
b. Tersedia pest 5. Menjalankan
control, kegiatan usaha 5. Selama melakukan
sesuai dengan usaha;
c. Tersedia area
persyaratan dan
karantina,
standar yang
penolakan
telah
( rejected) dan
ditetapkan.
pelulusan
(released);
d. Tersedia area
_ penolakan_
SK No 050760 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 72

( rejected) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
g. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain;
h. Tersedia
pallet/ rak _
SK No 050759 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 73

untuk
penyimpanan
obat hewan;
i. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi.
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan/
pembelian obat
hewan;
c. Prosedur
SK No 050758 C
0
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 74

pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g- Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
Keselamatan
SK No 050757 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 75

Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j- Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
Kembali obat
hewan (Recall),
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
a. Prosedur
pemusnahan
obat hewan.
SK No 050756 C
&
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 76

54. 46692 Perdagangan 1. Memiliki Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1. Sesuai ketentuan Usaha Kecil, Menengah,
Besar Alat penangungjawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ dan Besar Risiko Tinggi
Laboratorium teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga;
, Alat Farmasi (PJTOH); secara periodik;
2. Sesuai ketentuan
dan Alat 2. Menyampaikan
Kedokteran laporan dan
menguasai Lembaga;
untuk Hewan permohonan
sarana / peralatan
perse tujuan
untuk melakukan
perubahan
kegiatan
apabila terjadi
usahanya;
perubahan data
3. Memiliki atau terhadap izin
menguasai tempat usaha yang
penyimpanan yang telah terbit,
dapat menjamin sesuai dengan
peraturan
perundang-
organisasi;
undangan;
5. Memiliki program 3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
pelatihan personel menguasai usaha;
yang mencakup sarana/
SK No 050755 C
0
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 77

kebutuhan tempat
rencana yang dapat
pelaksanaanya ; menjamin
terjaganya
6. Memiliki jalur
mutu;
layanan
pengaduan 4. Mempunyai
konsumen. tenaga PJTOH 4. Selama melakukan
sesuai usaha.
7. Sarana:
persyaratan;
a. Tersedia sarana dan
kebersihan;
5. Menjalankan 5. Selama melakukan
b. Tersedia pest kegiatan usaha usaha.
control; sesuai dengan
persyaratan dan
c. Tersedia area standar yang
karantina,
telah
penolakan
ditetapkan.
(rejected] dan
pelulusan
(released)-,
d. Tersedia area
SK No 050754 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 78

penolakan
( rejected ) yang
berada di lokasi
yang terkunci;
e. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang memadai;
f. Tersedia ruang
penyimpanan
yang memadai
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan;
g. Ruang
penyimpanan
terpisah dengan
komoditi lain;
h. Tersedia
pallet/ rak
untuk
SK No 050753 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 79

penyimpanan;
i. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
j. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi.
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian;
c. Prosedur
pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
SK No 050752 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.80

penerimaan
barang;
e. Prosedur
penyimpanan
barang;
f. Prosedur
pengeluaran
barang;
g- Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
SK No 050751 C
0
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.81

suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
penarikan
Kembali
(Recall);
1. Prosedur
pengembalian
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan.
SK No 050750 C
m
*
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.82

55. 47726 Perdagangan 1 . Memiliki Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1 . Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Eceran penangungjawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ Menengah, dan Besar
Barang dan teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga; Risiko Tinggi
Obat Farmasi (PJTOH); secara
2. Sesuai ketentuan
untuk Hewan periodik;
di Apotik dan 2. Menyampaikan
menguasai Lembaga;
Bukan di laporan dan
sarana / peralatan
Apotik permohonan
untuk melakukan
persetujuan
kegiatan
perubahan
usahanya;
apabila terjadi
3. Memiliki atau perubahan
menguasai tempat data terhadap
penyimpanan obat izin usaha yang
peraturan
perundang-
organisasi;
undangan;
5. Memiliki jalur 3. Memiliki atau
menguasai 3. Selama melakukan
layanan
usaha;
pengaduan sarana/
SK No 050749 C
©
&
ty
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.83

konsumen. peralatan dan
tempat
6. Sarana:
penyimpanan
a. Tersedia obat hewan
sarana yang dapat
kebersihan; menjamin
terjaganya
b. Tersedia pest mutu;
control;
4. Selama melakukan
4. Mempunyai
c. Tersedia area
tenaga PJTOH
usaha;
penolakan
sesuai
( rejected ) yang
persyaratan;
berada di
dan
lokasi yang 5. Selama melakukan
terkunci; 5. Menjalankan usaha.
kegiatan usaha
d. Tersedia
sesuai dengan
ventilasi dan
persyaratan
penerangan
dan standar
yang memadai;
yang telah
e. Tersedia ruang ditetapkan.
penyimpanan
yang memadai
SK No 050748 C
0
4L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 84

No. Pcmenuhan Pemenuhan Keterangan
sesuai dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
f. Ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah
dengan
komoditi lain;
g. Tersedia
pallet/ rak
untuk
penyimpanan
obat hewan;
h. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
i. Tersedia alat
pemantau
suhu yang
SK No 050747 C
©
4*2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 85

dikalibrasi.
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian obat
hewan;
c. Prosedur
pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
SK No 050746 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 86

pengeluaran
obat hewan;
g. Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur
terkait sistem
K3 (Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pemilihan jasa
pest control;
k. Prosedur
_penarikan _
SK No 050745 C
©
4E
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 87

Kembali obat
hewan (Recall);
1. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
m. Prosedur
pemusnahan
obat hewan;
SK No 050744 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.88

56. 47727 Perdagangan 1. Memiliki Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Eceran Obat penangung jawab Kementerian/ Menengah, dan Besar
Tradisional teknis obat Lembaga Risiko Menengah Rendah
untuk Hewan hewan (PJTOH);
2. Memiliki atau
menguasai
sarana/ peralatan
untuk
melakukan
kegiatan
usahanya;
3. Memiliki atau
menguasai
tempat
penyimpanan
obat hewan yang
dapat menjamin
terjaganya mutu;
4. Memiliki
Struktur
organisasi
SK No 050743 C
©
#
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.89

5. Memiliki jalur
layan an
pengaduan
konsumen;
6. Sarana:
a. Tersedia
sarana
kebersihan;
b. Tersedia pest
control;
c. Tersedia area
penolakan
( rejected)
yang berada
di lokasi yang
terkunci;
d. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang
SK No 050742 C
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.90

Kode KBL1 Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
memadai;
e. Tersedia
tempat
penyimpanan
yang
memadai
sesuai
dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
f. ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah
dengan
komoditi lain;
g. Tersedia
pallet/ rak
untuk
penyimpanan
SK No 050741 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 91

obat hewan;
h. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
i. Tersedia alat
pemantau
suhu yang
dikalibrasi;
7. Tersedia
prosedur berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian
obat hewan;
c. Prosedur
pengarsipan
dokumen;
SK No 050740 C
©
is*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.92

d. Prosedur
penerimaan
obat hewan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g. Prosedur
penanganan
produk
kembalian
dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur
terkait sistem
K3
(Kesehatan
dan
Keselamatan
SK No 050739 C
ihAr
%JXj
%
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II. 2. A.93

Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
k. Prosedur
pemusnahan
obat hewan.
8. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik; dan
9. Menyampaikan
laporan dan
permohonan
persetujuan
perubahan
SK No 050738 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 94

apabila terjadi
perubahan data
terhadap izin
usaha yang telah
terbit, sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050737 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.95

57. 47728 Perdagangan 1. Memiliki Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Eceran penangung jawab Kementerian/ Menengah, dan Besar
Kosmetik teknis obat Lembaga Risiko Menengah Rendah
untuk Hewan hewan (PJTOH);
2. Memiliki atau
menguasai
sarana / peralatan
untuk
melakukan
kegiatan
usahanya;
3. Memiliki atau
menguasai
tempat
penyimpanan
obat hewan yang
dapat menjamin
terjaganya mutu;
4. Memiliki
struktur
organisasi;
SK No 050736 C
0
#
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 96

5. Memiliki jalur
layanan
pengaduan
konsumen;
6. Sarana:
a. Tersedia
sarana
kebersihan;
b. Tersedia pest
control;
c. Tersedia area
penolakan
{rejected)-,
yang berada
di lokasi yang
terkunci;
d. Tersedia
ventilasi dan
penerangan
yang;
SK No 050735 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 97

memadai;
e. Tersedia
tempat
penyimpanan
yang
memadai
sesuai
dengan
kriteria
penyimpanan
obat;
f. ruang
penyimpanan
obat hewan
terpisah
dengan
komoditi lain;
g. Tersedia
pallet/ rak
untuk
penyimpanan
SK No 050734 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.98

obat he wan;
h. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
i. Tersedia alat
pemantau
suhu yang
dikalibrasi.
7. Tersedia
prosedur berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan;
b. Prosedur
pengadaan /
pembelian
obat hewan;
c. Prosedur
pengarsipan
dokumen
SK No 050733 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.99

d. Prosedur
penerimaan
obat he wan;
e. Prosedur
penyimpanan
obat hewan;
f. Prosedur
pengeluaran
obat hewan;
g. Prosedur
penanganan
produk
kembalian
dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur
terkait sistem
K3
(Kesehatan
dan
Keselamatan
SK No 050732 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 100

Kerja)
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
pengembalian
obat hewan
kepada
pemasok;
k. Prosedur
pemusnahan
obat hewan.
8. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik; dan
9. Menyampaikan
laporan dan
permohonan
persetujuan
perubahan
SK No 050731 C
©
&
*5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 101

apabila terjadi
perubahan data
terhadap izin
usaha yang telah
terbit, sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050730 C
0
■5>
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 102

58. 47729 Perdagangan 1 . Memiliki Sesuai ketentuan 1. Menyampaikan 1 . Sesuai ketentuan Usaha Mikro, Kecil,
Eceran penangungjawab Lembaga OSS laporan Kementerian/ Menengah, dan Besar
Khusus teknis obat hewan kegiatan usaha Lembaga; Risiko Menengah Tinggi
Barang dan (PJTOH); secara periodik;
Obat 2. Menyampaikan
2. Memiliki atau
Farmasi, Alat laporan dan 2. Sesuai ketentuan
menguasai
Kedokteran, permohonan Kementerian/
sarana / peralatan
Parfum dan persetujuan Lembaga;
untuk melakukan
Kosmetik perubahan
kegiatan usahanya;
Lainnya apabila terjadi
penyimpanan yang usaha yang
dapat menjamin telah terbit,
terjaganya mutu; sesuai dengan
ketentuan
peraturan
organisasi;
perundang-
5. Memiliki jalur undangan;
layanan pengaduan 3. Memiliki atau 3. Selama melakukan
konsumen; menguasai usaha;
6. Sarana: sarana/
peralatan dan
SK No 050729 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 103

a. Tersedia sarana tempat
kebersihan; penyimpanan
obat hewan
b. Tersedia pest
yang dapat
control; menjamin
c. Tersedia area terjaganya
penolakan mutu;
(rejected) yang
4. Mempunyai 4. Selama melakukan
berada di lokasi
tenaga PJTOH usaha;
yang terkunci;
sesuai
d. Tersedia persyaratan;
ventilasi dan dan
5. Selama melakukan
penerangan
5. Menjalankan usaha.
yang memadai;
kegiatan usaha
e. Tersedia tempat sesuai dengan
penyimpanan persyaratan dan
yang memadai standar yang
sesuai dengan telah ditetapkan
kriteria
penyimpanan;
f. ruang
penyimpanan
SK No 050728 C
0
$r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 104

obat hewan
terpisah dengan
komoditi lain;
g- Tersedia
pallet/ rak
untuk
penyimpanan
obat hewan;
h. Tersedia alat
pemadam
kebakaran;
i. Tersedia alat
pemantau suhu
yang
dikalibrasi.
berupa:
a. Prosedur
kebersihan
ruangan
SK No 050727 C
0
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 105

b. Prosedur
pengadaan/
pembelian;
c. Prosedur
pengarsipan
dokumen;
d. Prosedur
penerimaan;
e. Prosedur
penyimpanan;
f. Prosedur
pengeluaran;
g. Prosedur
penanganan
produk
kembalian dan
kadaluwarsa;
h. Prosedur terkait
sistem K3
(Kesehatan dan
SK No 050726 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 106

Keselamatan
Kerja);
i. Prosedur
pemantauan
suhu;
j. Prosedur
penarikan
kembali ( Recall)
untuk golongan
obat keras;
k. Prosedur
pengembalian
kepada
pemasok;
1. Prosedur
pemusnahan.
SK No 050725 C
e
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 107

59. 75000 Aktivitas Persyaratan Khusus Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Selama melakukan Usaha kecil (Ambulatori)
Kesehatan Lembaga OSS memelihara usaha Risiko Menengah Tinggi
a. Pernyataan
Hewan fasilitas,
memiliki fasilitas,
perlengkapan,
perlengkapan,
peralatan,
peralatan,
dan/atau instalasi dan/atau
instalasi farmasi
farmasi sesuai
sesuai dengan
dengan yang
yang
dipe rsyaratkan
dipersyaratkan
untuk Ambulatori,
sesuai dengan
Klinik Hewan,
ketentuan
atau RSH sesuai
peraturan
dengan ketentuan
perundang-
peraturan
undangan
perundang-
mengenai
undangan
pelayanan jasa
mengenai
medik veteriner;
pelayanan jasa
medik veteriner; 2. Menggunakan
obat hewan yang
b. Menggunakan
terdaftar; dan
dan/atau
memperdagang- 3. Memenuhi
SK No 050724 C
&
&
PRES IDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A. 108

Kode KBLI Judui KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
kan obat hewan persyaratan
yang memiliki kesejahteraan
nomor hewan.
pendaftaran
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
c. Memenuhi
persyaratan
kesejahteraan
hewan:
- Rasa bebas dari
rasa lapar, haus
dan malnutrisi
- Rasa bebas dari
rasa tidak
nyaman fisik
dan suhu udara
- Rasa bebas dari
SK No 050723 C
©
&
3*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 109

rasa sakit,
cedera, dan
penyakit
- Rasa bebas dari
rasa takut dan
tertekan
- Rasa bebas
untuk
menampilkan
perilaku
alaminya
d. Pernyataan pada
poin a berupa
surat keterangan
pemenuhan
persyaratan teknis
yang diterbitkan
berdasarkan
penilaian teknis
oleh Dinas Daerah
Kabupaten / Kota.
SK No 050722 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 110

Persyaratan SDM:
1. Tenaga Medik
Veteriner
a. Tenaga Medik
Veteriner dalam
melaksanakan
Pelayanan Jasa
Medik Veteriner
wajib memiliki
SIP DRH;
b. SIP DRH
sebagaimana
dimaksud
dapat diberikan
kepada:
1) Tenaga
Medik
Veteriner
dengan
status
SK No 050721 C
e
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. Ill

Warga
Negara
Indonesia;
atau
2) Tenaga
Medik
Veteriner
dengan
status
warga
negara
asing untuk
Dokter
Hewan
Spesialis.
2. Tenaga Paramedik
Veteriner
Tenaga Paramedik
Veteriner dan
Sarjana Kedokteran
hewan dalam
memberikan
SK No 050720 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 112

Pelayanan Jasa
Medik Veteriner
secara mandiri
wajib memiliki SIPP
dengan rincian
SIPP:
a. SIPP Keswan
untuk Tenaga
Paramedik
Veteriner
kesehatan
hewan dan
sarjana
kedokteran
hewan;
b. SIPP
Inseminator
untuk Tenaga
Paramedik
Veteriner
inseminasi
buatan dan
SK No 050719 C
0
4L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 113

sarjana
kedokteran
hewan;
c. SIPP PKb untuk
Tenaga
Paramedik
Veteriner
pemeriksaan
kebuntingan
dan sarjana
kedokteran
hewan; atau
d. SIPP ATR
untuk Tenaga
Paramedik
Veteriner
asisten teknik
reproduksi dan
sarjana
kedokteran
hewan
SK No 050718 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 114

60. 75000 Aktivitas Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Sesuai ketentuan Usaha Menengah (Klinik
Kesehatan surat bukti Lembaga OSS memelihara Kementerian/ hewan) Risiko Tinggi
Hewan kepemilikan atau fasilitas, Lembaga
kontrak lahan dan perlengkapan,
bangunan unit peralatan,
pelayanan kesehatan dan/atau
hewan. instalasi farmasi
sesuai dengan
yang
Persyaratan khusus:
dipersyaratkan
a. Pernyataan sesuai dengan
memiliki fasilitas, ketentuan
perlengkapan, peraturan
peralatan, perundang-
dan/atau instalasi undangan
farmasi sesuai mengenai
dengan yang pelayanan jasa
dipersyaratkan medik veteriner;
untuk Ambulatori,
2. Menggunakan
Klinik Hewan,
obat hewan yang
atau RSH sesuai
terdaftar; dan
dengan ketentuan
peraturan _ 3. Memenuhi
SK No 050717 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 115

perundang- persyaratan
undangan kesejahteraan
mengenai hewan.
pelayanan jasa
medik veteriner;
b. menggunakan
dan/atau
memperdagangkan
obat hewan yang
memiliki nomor
pendaftaran
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
c. memenuhi
persyaratan
kesejahteraan
hewan:
- Rasa bebas dari
_rasa lapar, haus
SK No 050716 C
©
s
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 116

dan malnutrisi;
- Rasa bebas dari
rasa tidak
nyaman fisik dan
suhu udara;
- Rasa bebas dari
rasa sakit,
cedera, dan
penyakit;
- Rasa bebas dari
rasa takut dan
tertekan;
- Rasa bebas
untuk
menampilkan
perilaku
alaminya.
d. pernyataan pada
poin a berupa
surat keterangan
pemenuhan
persyaratan teknis
yang diterbitkan
SK No 050715 C
©
&
4gt
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 117

berdasarkan
penilaian teknis
oleh Dinas Daerah
Kabupaten / Kota.
e. memiliki perizinan
pemakaian
radiologi atau x
ray dari Badan
Pengawas Tenaga
nuklir (BAPETEN)
f. memiliki instalasi
pembuangan
limbah klinik dan
rumah sakit
hewan atau
berkerjasama
dengan Lembaga
lain dalam
pengelolaan
limbah.
SK No 050714 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 118

61. 75000 Aktivitas 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Sesuai ketentuan Usaha besar (Rumah
Kesehatan Umum: Lembaga OSS memelihara Kementerian/ sakit hewan) Risiko Tinggi
Hewan fasilitas, Lembaga
surat bukti
perlengkapan,
kepemilikan atau
peralatan,
kontrak lahan dan
bangunan unit dan/atau
instalasi farmasi
pelayanan
sesuai dengan
kesehatan hewan.
yang
dipersyaratkan
sesuai dengan
2 . Persyaratan
ketentuan
khusus:
peraturan
a. Pernyataan perundang-
memiliki undangan
fasilitas, mengenai
perlengkapan, pelayanan jasa
peralatan, medik veteriner;
dan/atau 2. Menggunakan
instalasi
obat hewan yang
farmasi sesuai
terdaftar; dan
dengan yang
dipersyaratkan 3. Memenuhi
SK No 050713 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 119

untuk persyaratan
Ambulatori, kesejahteraan
Klinik Hewan, hewan.
atau RSH
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
mengenai
pelayanan jasa
medik
veteriner.
b. menggunakan
dan /atau
memperdagan
gkan obat
hewan yang
memiliki
nomor
pendaftaran
sesuai dengan
ketentuan
SK No 050712 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 120

peraturan
perundang-
undangan;
c. memenuhi
persyaratan
kesejahteraan
hewan:
1) Rasa bebas
dari rasa
lapar, haus
dan
malnutrisi
2) Rasa bebas
dari rasa
tidak
nyaman
fisik dan
suhu
udara
3) Rasa bebas
dari rasa
SK No 050711 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 121

sakit,
cedera,
dan
penyakit
4) Rasa bebas
dari rasa
takut dan
tertekan
5) Rasa bebas
untuk
menampilk
an
perilaku
alaminya
d. Pernyataan
pada poin a
berupa surat
keterangan
pemenuhan
persyaratan
teknis yang
diterbitkan
SK No 050710 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 122

berdasarkan
penilaian
teknis oleh
Dinas Daerah
Kabupaten/
Kota;
e. Memiliki
perizinan
pemakaian
radiologi atau
x ray dari
Badan
Pengawas
Tenaga nuklir
(BAPETEN);
f. Memiliki
instalasi
pembuangan
limbah klinik
dan rumah
sakit hewan
atau
SK No 050709 C
©.
&
PRES1DEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.123

berkerjasama
dengan
Lembaga lain
dalam
pengelolaan
limbah.
SK No 050708 C
e
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 124

62. 01111 Pertanian Menerapkan 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Jagung budidaya tanaman Risiko Rendah
(usaha pangan yang baik
budidaya dan benar (good
(meliputi agriculture
antara lain practices).
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Jagung).
SK No 050707 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 125

63. 01111 Pertanian Menerapkan 1 tahun Usaha Menengah Risiko
Jagung budidaya tanaman Menengah Rendah
budidaya dan benar ( good
antara lain practices) .
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Jagung).
SK No 050706 C
&
©
0
%%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 126

64. 01111 Pertanian 1. Rencana kerja Sesuai ketentuan Menerapkan 1 tahun Usaha Besar Risiko
Jagung usaha budidaya. lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti penguasaan
lahan usaha.
antara lain 3. Perizinan practices).
penyediaan lingkungan.
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Jagung).
SK No 050705 C
e
&
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 127

65. 01111 Pertanian 1. Menerapkan 1. 1 tahun; Usaha Mikro dan Kecil
Jagung budidaya Risiko Menengah Rendah
(usaha tanaman
perbenihan pangan yang
jagung). baik dan benar
( good agriculture
practices);
2. Menerapkan 2. 1 tahun;
standar mutu
benih;
3. Membuktikan 3. Sesuai ketentuan
lokasi produksi Kementerian / Le-
benih bukan mbaga
daerah endemis
(akan
disediakan
informasi
spasial).
SK No 050704 C
0
*4S
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 128

66. 01111 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 tahun Usaha Menengah dan
Jagung kelayakan teknis lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
(usaha sebagai produsen tanaman pangan Tinggi
perbenihan atau pengedar yang baik dan
jagung). benih dari benar (good
Institusi agriculture
Pengawasan dan practices);
Sertifikasi Benih;
2. Menerapkan 2. 1 tahun
2. Keterangan standar mutu
memiliki atau benih; dan
menguasai sarana
untuk produksi
lokasi produksi Kementerian/
benih atau untuk
benih bukan Lembaga
peredaran benih;
daerah endemis
3. Keterangan (akan disediakan
memiliki tenaga informasi spasial).
kerja yang
mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050703 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A. 129

4. Tempat usaha
produksi atau
peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha;
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial);
dan
6. Perizinan
lingkungan.
SK No 050702 C
&
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 130

Gandum budidaya tanaman Risiko Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Gandum).
SK No 050701 C
m
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 131

No. Pemenuhan Pcmenuhan Keterangan
68. 01112 Pertanian Menerapkan 1 tahun Usaha Menengah
Gandum budidaya tanaman Risiko Menengah Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Gandum).
SK No 050700 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 132

Gandum usaha budidaya. lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti penguasaan
lahan usaha.
antara lain 3. Perizinan practices) .
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Gandum)
SK No 050699 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 133

Gandum budidaya Risiko Menengah Rendah
(usaha tanaman
gandum). baik dan benar
(goodagriculture
practices);
standar mutu
benih; dan
benih bukan Lembaga
daerah endemis
(akan
disediakan
informasi
spasial).
SK No 050698 C
0
&
4X
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 134

Gandum kelayakan teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
(usaha sebagai produsen tanaman Tinggi
perbenihan atau pengedar pangan yang
gandum). benih dari baik dan benar
Institusi (good agriculture
Pengawasan dan practices) ;
Sertifikasi Benih;
2. Menerapkan
2. 1 tahun
menguasai sarana
3. Membuktikan
untuk produksi 3. Sesuai ketentuan
lokasi produksi
benih atau untuk Kementerian/
benih bukan
peredaran benih; Lembaga
daerah endemis
3. Keterangan (akan
memiliki tenaga disediakan
kerja yang informasi
mempunyai spasial).
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan;
SK No 050697 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 135

4. Tempat usaha
produksi atau
peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha;
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial);
dan
6. Perizinan
lingkungan.
SK No 050696 C
0
%%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 136

Kedelai budidaya tanaman Risiko Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
per tanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kedelai).
SK No 050695 C
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 137

Kedelai budidaya tanaman Menengah Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kedelai).
SK No 050694 C
gr
e
&
★;
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 138

Kedelai usaha budidaya; Lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti penguasaan
lahan usaha; dan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kedelai).
SK No 050693 C
©
&
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 139

Kedelai budidaya Risiko Menengah Rendah
(usaha tanaman
kedelai). baik dan benar
(good
agriculture
practices) ;
standar mutu
benih; dan
benih bukan Lembaga;
daerah endemis
(akan
disediakan
informasi
spasial).
SK No 050692 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 140

76. 01113 Pertanian 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 tahun; Usaha Menengah dan
Kedelai kelayakan teknis Lembaga OSS bu didaya Besar Risiko Menengah
(usaha sebagai produsen tanaman Tinggi
perbenihan atau pengedar pangan yang
kedelai). benih dari Institusi baik dan benar
Pengawasan dan (good
Sertifikasi Benih; agriculture
practices) ;
2. Keterangan
memiliki atau 2. Menerapkan 2. 1 tahun;
menguasai sarana standar mutu
untuk produksi benih; dan
benih atau untuk
peredaran benih;
lokasi produksi Kementerian / Lem¬
3. Keterangan benih bukan baga
memiliki tenaga daerah
kerja yang endemis (akan
mempunyai disediakan
pengetahuan dan informasi
keterampilan di spasial).
bidang
perbenihan;
4, Tempat _ usaha
SK No 050691 C
&
*
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 141

produksi atau
peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan usaha;
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial);
dan
6. Perizinan
lingkungan.
SK No 050690 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2.A. 142

Kacang budidaya tanaman Risiko Rendah
Tanah (usaha pangan yang baik
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kacang
tanah) .
SK No 050689 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 143

Kacang budidaya tanaman Menengah Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan / atau
pascapanen)
tanaman
kacang
tanah).
SK No 050688 C
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 144

Kacang usaha budidaya; Lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti penguasaan
lahan usaha; dan
penyediaan lingkungan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kacang
tanah).
SK No 050687 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 145

Kacang budidaya
Risiko Menengah Rendah
Tanah (usaha tanaman pangan
perbenihan yang baik dan
kacang benar (good
tanah) . agriculture
practices) ;
standar mutu
benih; dan
3. Membuktikan
lokasi produksi 3. Sesuai ketentuan
benih bukan Kementerian/
daerah endemis Lembaga.
(akan disediakan
informasi
spasial).
SK No 050686 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 146

Kacang kelayakan teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
Tanah (usaha sebagai produsen tanaman pangan Tinggi
kacang benih dari Institusi benar (good
tanah). Pengawasan dan agriculture
Sertifikasi Benih; practices) ;
2. Keterangan 2. Menerapkan 2. 1 tahun
memiliki atau standar mutu
menguasai sarana benih; dan
untuk produksi
benih atau untuk
peredaran benih;
benih bukan Lembaga
3. Keterangan daerah endemis
memiliki tenaga (akan disediakan
mempunyai spasial).
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang perbenihan;
4. Tempat usaha
produksi atau
SK No 050685 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 147

peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan usaha;
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial);
dan
6. Perizinan
lingkungan.
SK No 050684 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 148

Kacang Hijau budidaya tanaman Risiko Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemeliharaan
panen,
dan / atau
pascapanen)
tanaman
kacang hijau)
SK No 050683 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 149

Kacang Hijau budidaya tanaman Menengah Rendah
(meliputi agriculture practices)
antara lain
penyediaan
saprodi yang
tepat,
per tanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kacang
hijau).
SK No 050682 C
0
&
<sr
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 150

Kacang Hijau usaha budidaya; Lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti penguasaan
lahan usaha; dan
(meliputi agriculture practices)
antara lain 3. Perizinan maksimal 1 tahun
penyediaan lingkungan. izin usaha.
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman
kacang
hijau).
SK No 050681 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 151

85. 01115 Pertanian 1. Menerapkan 1. 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Kacang Hijau budidaya
(usaha tanaman pangan
perbenihan yang baik dan
kacang hijau) benar (good
agriculture
practices).
2. Menerapkan 2. 1 tahun
standar mutu
benih.
3. Membuktikan
benih bukan Kementerian/
daerah endemis Lembaga
(akan disediakan
informasi
spasial).
SK No 050680 C
rfl*
f-X
C5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 152

Kacang Hijau kelayakan teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
(usaha sebagai produsen tanaman pangan Tinggi
kacang benih dari benar (good
hijau). Institusi agriculture
Pengawasan dan practices)',
Sertifikasi Benih;
2. Menerapkan
2. Keterangan 2 . tahun
standar mutu
menguasai
sarana untuk 3. Membuktikan 3. Sesuai ketentuan
produksi benih lokasi produksi Kementerian /
atau untuk benih bukan Lembaga
peredaran benih; daerah endemis
(akan disediakan
3. Keterangan
informasi
memiliki tenaga
spasial).
kerja yang
mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan;
SK No 050679 C
m
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 153

4. Tempat usaha
produksi atau
peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha;
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial);
dan
6. Perizinan
lingkungan.
SK No 050678 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 154

87. 01116 Pertanian Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha mikro dan kecil
aneka kacang melakukan Kementerian / Risiko rendah.
hortikultura budidaya yang baik Lembaga.
(Budidaya melalui penerapan
Hortikultura GAP.
Aneka Kacang
Hortikultura).
88. 01116 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Melakukan 1. Selama Usaha menengah dan
aneka kacang prasarana sesuai lembaga OSS. budidaya yang melakukan usaha; Besar risiko menengah
hortikultura lokasi tempat baik melalui tinggi.
(Budidaya usaha; penerapan
Hortikultura GAP;
2. Memiliki
Aneka Kacang
AMDAL/UKL/UPL 2. Memiliki 2. Selama
Hortikultura).
sesuai peraturan Standar melakukan usaha;
perundang- Operasional
undangan. Prosedur
SOP/ Standar
budidaya lain
(Spesifik
komoditas dan
SK No 050677 C
©
ift
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 155

lokasi); dan
3. Menyampaikan 3. Setiap 12 bulan.
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050676 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 156

89. 01116 Pertanian 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama melakukan Usaha mikro kecil,dan
aneka kacang kompetensi lembaga OSS. peraturan usaha. menengah.
hortikultura sebagai produsen perbenihan; dan Risiko menengah rendah.
(Perbenihan atau pengedar
2. Melaporkan
Hortikultura benih dari 2. Setiap 6 bulan.
kegiatan usaha
Aneka Kacang Institusi
secara periodik.
Hortikultura) . Pengawasan dan
Sertifikasi Benih;
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih;
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang;
SK No 050675 C
0
&
m%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 157

perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050674 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 158

90. 01116 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha besar risiko
aneka kacang kompetensi lembaga OSS. peraturan melakukan usaha; Menengah tinggi.
hortikultura sebagai produsen Perbenihan;
(Usaha atau pengedar
2. Melaporkan
perbenihan). benih dari 2. Setiap 6 bulan;
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik;
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih; 3. Melakukan 3. Selama
kemitraan melakukan usaha.
2. Keterangan
dengan pelaku
memiliki atau
usaha mikro-
menguasai sarana
kecil; dan
produksi benih
atau peredaran 4. Melaksanakan
benih; corporate social
resposibility
3. Keterangan
(CSR).
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan; dan
SK No 050673 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 159

4. Keterangan
menguasai
tempat usaha
produksi.
SK No 050672 C
0
&
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 160

91. 01117 Pertanian Biji- Melakukan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
bijian budidaya sesuai Kementerian / Lembag ha Risiko Rendah
Penghasil pedoman budidaya a
Minyak Makan yang baik (GAP)
(budidaya
wijen)
SK No 050671 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 161

92. 01117 Pertanian Biji- 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
bijan umum adalah: Lembaga OSS teknologi Kementerian / Lembag ha Risiko Menengah
Penghasil Rencana kerja pembukaan a Tinggi
Minyak Makan pembangunan lahan tanpa
(budidaya kebun termasuk bakar dan
wijen) rencana fasilitasi mengelola
pembangunan sumber daya
kebun alam secara
masyarakat lestari;
sekitar.
2. Penerapan
teknik budidaya
2. Persyaratan yang baik dan
khusus usaha: benar;
a. Memiliki 3. Penerapan
sumber daya sistem
manusia, pengendalian
sarana, organisme
prasarana pengganggu
dan sistem tumbuhan (OPT);
untuk
4. Penerapan
melakukan
Upaya
pengendalian
Pengelolaan
SK No 050670 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 162

organisme Lingkungan
pengganggu (UKL) dan Upaya
tumbuhan Pemantauan
(OPT); Lingkungan
(UPL) sesuai
b. Memiliki
peraturan
sumber daya
perundang-
manusia,
undangan;
sarana,
prasarana 5. Menyampaikan
dan sistem peta digital
untuk lokasi Izin Usaha
melakukan Perkebunan
pembukaan skala 1:100.000
lahan tanpa atau 1:50.000
bakar serta (cetak peta dan
pengendalian file elektronik)
kebakaran; disertai dengan
koordinat yang
c. Persetujuan
lengkap sesuai
masyarakat
dengan
hukum adat,
peraturan
untuk lahan
perundang-
yang _
SK No 050669 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.163

digunakan undangan;
seluruhnya
6. Pengusahaan
atau sebagian
lahan paling
berada di atas
lambat 2 (dua)
tanah hak
tahun setelah
ulayat;
pemberian
d. Kesepakatan status hak atas
antara tanah;
perusahaan
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
dengan
kebun
masyarakat
masyarakat
sekitar
sekitar
tentang
dilaksanakan
aktivitas
dalam jangka
usaha
waktu paling
perkebunan
lambat 3 (tiga)
mencakup
tahun sejak hak
batas-batas
guna usaha
wilayah kerja
diberikan.
perusahaan
perkebunan; 8. Kemitraan
dengan Pekebun,
SK No 050668 C
©
€
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 164

e. Kesanggupan karyawan dan
memfasilitasi masyarakat
pembangu- sekitar;
nan kebun
9. Menjaga
masyarakat
kelestarian
sekitar
fungsi
dilengkapi
lingkungan dan
dengan
keragaman
rencana kerja
sumber daya
dan rencana
genetik serta
pembiayaan;
mencegah
f. Kesanggupan berjangkitnya
melaksanaka organisme
n kemitraan pengganggu
dengan tumbuhan (OPT);
Pekebun,
10. Pelaksanaan
karyawan dan
tanggung jawab
masyarakat
sosial dan
sekitar
lingkungan
perkebunan.
sesuai dengan
ketentuan
peraturan _
SK No 050667 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 165

perundang-
undangan; dan
11. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050666 C
©
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 166

93. 01117 Pertanian Biji- 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat Risiko Menengah
bijian usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Lembag Tinggi
Penghasil (bersertifikat dan pembukaan a
Minyak Makan berlabel) ; lahan tanpa
(produksi bakar dan
2. Pencatatan data
wijen) mengelola
benih yang
sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan; dan
lestari;
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
organisme
pengganggu
tumbuhan (OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan Upaya
Pemantauan
Lingkungan
SK No 050665 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 167

(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050664 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 168

94. 01118 Pertanian Biji- Melakukan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
bijian budidaya sesuai Kementerian / Lembag ha Risiko Rendah
Penghasil pedoman budidaya a
Bukan Minyak yang baik (GAP)
Makan (usaha
budidaya
kapas)
SK No 050663 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 169

95. 01118 Pertanian Biji- 1. Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
bijian adalah: Lembaga OSS teknologi Kementerian / Lembag ha Risiko Menengah
Penghasil Rencana kerja pembukaan a Tinggi
Bukan Minyak pembangunan lahan tanpa
Makan (usaha kebun termasuk bakar dan
budidaya rencana fasilitasi mengelola
kapas) pembangunan sumber daya
kebun masyarakat alam secara
sekitar. lestari.;
2. Penerapan teknik
2. Persyaratan khusus budidaya yang
usaha baik dan benar;
a. Memiliki sumber 3. Penerapan sistem
daya manusia, pengendalian
sarana, organisme
prasarana dan pengganggu
sistem untuk tumbuhan (OPT);
melakukan
4. Penerapan Upaya
pengendalian
Pengelolaan
organisme
Lingkungan (UKL)
pengganggu
dan Upaya
tumbuhan (OPT)
Pemantauan
SK No 050662 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 170

b. Memiliki sumber Lingkungan (UPL)
daya manusia, sesuai peraturan
sarana, perundang-
prasarana dan undangan;
sistem untuk
5. Menyampaikan
melakukan
peta digital lokasi
pembukaan
Izin Usaha
lahan tanpa
Perkebunan skala
bakar serta
1:100.000 atau
pengendalian
1:50.000 (cetak
kebakaran;
peta dan file
c. persetujuan elektronik)
masyarakat disertai dengan
hukum adat, koordinat yang
untuk lahan lengkap sesuai
yang digunakan dengan peraturan
seluruhnya atau perundang-
sebagian berada undangan;
di atas tanah
6. Pengusahaan
hak ulayat;
lahan paling
d. Kesepakatan lambat 2 (dua)
antara tahun setelah
SK No 050661 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 171

perusahaan pemberian status
perkebunan hak atas tanah;
dengan
7. Fasilitasi
masyarakat
pembangunan
sekitar tentang
kebun
aktivitas usaha
masyarakat
perkebunan
sekitar
mencakup
dilaksanakan
batas-batas
dalam jangka
wilayah kerja
waktu paling
perusahaan
lambat 3 (tiga)
perkebunan;
tahun sejak hak
e. Kesanggupan guna usaha
memfasilitasi diberikan;
pembangunan
8. Kemitraan
kebun
dengan Pekebun,
masyarakat
karyawan dan
sekitar
masyarakat
dilengkapi
sekitar;
dengan rencana
kerja dan 9. Menjaga
rencana kelestarian fungsi
lingkungan dan
SK No 050660 C
-
f\
%Xt
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 172

pembiayaan; keragaman
sumber daya
f. Kesanggupan
genetik serta
melaksanakan
mencegah
kemitraan
berjangkitnya
dengan
organisme
Pekebun,
pengganggu
karyawan dan
tumbuhan (OPT);
masyarakat
sekitar 10. Pelaksanaan
perkebunan; tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
11. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050659 C
SSJf*
©
€★;
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 173

96. 01118 Pertanian Biji- 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat Risiko Menengah
bijian usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Lembag Tinggi
Penghasil (bersertifikat dan pembukaan a
Bukan Minyak berlabel); lahan tanpa
Makan bakar dan
2. Pencatatan data
(produksi mengelola
benih yang
benih) sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan; dan
lestari;
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
SK No 050658 C
a
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 174

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin
mutu yang
dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050657 C
★;
gs
©
%
H
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 175

97. 01119 Pertanian Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Mikro dan Kecil
Serealia budidaya tanaman Risiko Rendah
Lainnya, pangan yang baik
Aneka Kacang dan benar (good
dan Biji-Bijian agriculture practices)
Penghasil
Minyak
Lainnya
(usaha
budidaya
meliputi
antara lain
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Serealia
Lainnya, _
SK No 050656 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 176

Aneka Kacang)
SK No 050655 C
0»
Nt
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 177

98. 01119 Pertanian Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Menengah Risiko
Serealia budidaya tanaman Menengah Rendah
Aneka Kacang dan benar ( good
Penghasil
M inyak
Lainnya
(usaha budi
daya (meliputi
antara lain
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan / atau
pascapanen)
Tanaman
Serealia
Lainnya,
Aneka Kacang)
SK No 050654 C
©
*A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 178

99. 01119 Pertanian 1 . Rencana kerja Sesuai ketentuan Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Besar
Serealia usaha budidaya. Lembaga OSS budidaya tanaman
Risiko Menengah Tinggi
2. Bukti
Aneka Kacang dan benar (good
penguasaan
lahan usaha.
Penghasil
Minyak 3. Perizinan
Lainnya Lingkungan.
(usaha
budidaya
meliputi
antara lain
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman
Serealia
Lainnya, _
SK No 050653 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 179

Aneka Kacang)
100. 01119 Pertanian 1. Menerapkan 1. 1 (satu) tahun. Usaha Mikro dan Kecil
Serealia budidaya Risiko Menengah Rendah
Lainnya, tanaman
Aneka Kacang pangan yang
dan Biji-Bijian baik dan benar
Penghasil (good
Minyak agriculture
Lainnya practices) .
2. 1 (satu) tahun.
(Usaha
2. Menerapkan
Perbenihan
standar mutu
Serealia
3. Sesuai ketentuan
SK No 050652 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 180

Lainnya, benih. kementerian /
Aneka Kacang) lembaga.
3. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan
disediakan
informasi
spasial).
SK No 050651 C
©
i£r
4SL
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2.A. 181

No. Pcmcnuhan Pemenuhan Keterangan
101. 01119 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 (satu) tahun Usaha Menengah dan
Serealia Kelayakan Teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
Lainnya, sebagai produsen tanaman Tinggi
Aneka Kacang atau pengedar pangan yang
dan Biji-Bijian benih dari baik dan benar
Penghasil Institusi (good
Minyak Pengawasan dan agriculture
Lainnya Sertifikasi Benih; practices).
2. 1 (satu) tahun
(Usaha
2. Keterangan 2. Menerapkan
Perbenihan
Serealia
menguasai benih. 3. Sesuai ketentuan
Lainnya,
sarana untuk kementerian/
Aneka Kacang) 3. Membuktikan
produksi benih lembaga
lokasi produksi
atau untuk
benih bukan
peredaran benih;
daerah endemis
3. Keterangan (akan
mempunyai spasial).
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang _
SK No 050650 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 182

perbenihan;
4. Tempat Usaha
Produksi atau
Peredaran Benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha.
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi
spasial).
6. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050649 C
©
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2.A. 183

102. 01121 Pertanian Padi Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Mikro dan Kecil
Hibrida (usaha budidaya tanaman Risiko Rendah
budi daya pangan yang baik
(meliputi dan benar (good
antara lain agriculture practices)
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman Padi
Hibrida)
SK No 050648 C
©
to¬
rn.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 184

103. 01121 Pertanian Padi Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Menengah
Hibrida (usaha budidaya tanaman Risiko Menengah Rendah
(meliputi dan benar ( good
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman Padi
Hibrida)
SK No 050647 C
©
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 185

104. 01121 Pertanian Padi 1. Rencana kerja Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Besar Risiko
Hibrida (usaha usaha budi daya. budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. bukti penguasaan
lahan usaha.
penyediaan 3. Perizinan
saprodi yang Lingkungan.
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
tanaman Padi
hibrida)
SK No 050646 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 186

105. 01121 Pertanian Padi 1 . Menerapkan 1. 1 (satu) tahun Usaha Mikro dan Kecil
Hibrida budidaya
(Usaha tanaman pangan
Perbenihan yang baik dan
Padi Hibrida) benar (good
agriculture
practices) .
2. Menerapkan 2. 1 (satu) tahun
standar mutu
benih.
3. Sesuai ketentuan
2. Membuktikan
lokasi produksi Kementerian /
Lembaga
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi
spasial).
SK No 050645 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 187

106. 01121 Pertanian Padi 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 (satu) tahun Usaha Menengah dan
Hibrida Kelayakan Teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
(Usaha sebagai produsen tanaman pangan Tinggi
Perbenihan atau pengedar yang baik dan
Padi Hibrida). benih dari benar (good
Institusi agriculture
Pengawasan dan practices).
Sertifikasi Benih. 2. 1 (satu) Tahun
2. Menerapkan
memiliki atau benih.
3. Sesuai ketentuan
menguasai
3. Membuktikan kementerian/
sarana untuk
lokasi produksi lembaga
produksi benih
benih bukan
atau untuk
daerah endemis
peredaran benih.
(akan disediakan
3. Keterangan informasi
memiliki tenaga spasial).
kerja yang
mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang _
SK No 050644 C
©
ft
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 188

perbenihan.
4. Tempat Usaha
Produksi atau
Peredaran Benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha.
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial).
6. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050643 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 189

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Bcrusaha
107. 01122 Pertanian Padi Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Mikro dan Kecil
Inbrida Usaha budidaya tanaman
Risiko Rendah
Budi Daya pangan yang baik
(meliputi dan benar ( good
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman Padi
Inbrida
SK No 050642 C
©
&
<a
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
II. 2. A. 190

108. 01122 Pertanian Padi Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Menengah Risiko
Inbrida Usaha budidaya tanaman Menengah Rendah
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman Padi
Inbrida)
SK No 050641 C
★i
&
0
%)
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 191

109. 01122 Pertanian Padi 1. Rencana kerja Sesuai ketentuan Menerapkan 1 (satu) tahun Usaha Besar Risiko
Inbrida Usaha usaha budidaya. Lembaga OSS budidaya tanaman Menengah Tinggi
2. Bukti
penguasaan
lahan usaha.
penyediaan
saprodi yang 3. Perizinan
tepat, Lingkungan.
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
Tanaman Padi
Inbrida
110. 01122 Pertanian Padi 1. Menerapkan 1. 1 (satu) tahun Usaha Mikro dan Kecil
Inbrida (Usaha budidaya Risiko Menengah Rendah
Perbenihan tanaman pangan
Padi Inbrida) yang baik dan
benar (good
agriculture
practices) .
SK No 050640 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 192

2. Menerapkan 2. 1 (satu) tahun
standar mutu
benih.
3. Sesuai ketentuan
3. Membuktikan
lokasi produksi kementerian/
lembaga
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi
spasial).
SK No 050639 C
©
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II. 2.A. 193

111. 01122 Pertanian Padi 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 (satu) tahun. Usaha Menengah dan
Inbrida (Usaha Kelayakan Teknis Lembaga OSS budidaya Besar Risiko Menengah
Perbenihan sebagai produsen tanaman Tinggi
Padi Inbrida). atau pengedar pangan yang
benih dari baik dan benar
Institusi {good
Pengawasan dan agriculture
Sertifikasi Benih. practices).
2. Keterangan 2. Menerapkan
2. 1 (satu) tahun.
menguasai benih.
sarana untuk
produksi benih
lokasi produksi kementerian/
atau untuk
benih bukan lembaga.
peredaran benih.
daerah endemis
3. Keterangan (akan
mempunyai spasial).
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang _
SK No 050638 C
©
W
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 194

perbenihan.
4. Tempat Usaha
Produksi atau
Peredaran Benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha.
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi spasial).
6. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050637 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 195

112. 01131 Pertanian Memiliki/ menguasai Komitmen untuk Selama melakukan Usaha mikro dan kecil
hortikultura lahan usaha/ kebun melakukan usaha. Risiko rendah.
sayuran daun untuk budidaya. budidaya yang baik
Hortikultura GAP.
Sayuran
Daun).
113. 01131 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. Selama Usaha menengah dan
hortikultura prasarana sesuai lembaga OSS. melakukan melakukan usaha. besar.
sayuran daun lokasi tempat budidaya yang
Risiko menengah tinggi.
(Budidaya usaha. baik melalui
Hortikultura penerapan GAP.
2. Memiliki
Sayuran
Daun). AMDAL/UKL/UPL 2. Memiliki Standar 2. Selama
sesuai peraturan Operasional melakukan usaha.
perundang- Prosedure SOP
undangan. / standar
budidaya lain
(spesifik
komoditas dan
lokasi ).
3. Menyampaikan 3. 6 bulan.
laporan kegiatan
SK No 050636 C
e
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 196

usaha secara
periodik.
SK No 050635 C
0
4H
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 197

114. Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama melakukan Usaha mikro, kecil dan
hortikultura kompetensi lembaga OSS. peraturan usaha. menengah.
sayuran daun sebagai produsen Perbenihan.
Risiko menengah rendah.
2. Melaporkan
kegiatan usaha
Sayuran Institusi
secara periodik.
Daun). Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
SK No 050634 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 198

perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050633 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 199

115. 01131 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Sesuai ketentuan Usaha besar.
hortikultura kompetensi lembaga OSS. peraturan Kementerian / Lemb
sayuran daun sebagai produsen Perbenihan. aga Selama
(Perbenihan atau pengedar melakukan usaha.
2. Melaporkan
Hortikultura benih dari Institusi
kegiatan usaha 2.Setiap 6 bulan.
Sayuran Pengawasan dan
secara periodik.
Daun). Sertifikasi Benih.
3. Kemitraan
2. Keterangan 3.Selama melakukan
dengan pelaku
memiliki atau usaha.
usaha mikro
menguasai sarana
kecil.
produksi benih
atau peredaran 4. Melaksanakan 4. Selama melakukan
benih. corporate social usaha.
resposibility
3. Keterangan
(CSR).
memiliki sumber
day a manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4, Keterangan _
SK No 050632 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 200

menguasai tempat
usaha produksi.
116. 01132 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha mikro, kecil dan
hortikultura kompetensi lembaga OSS. peraturan melakukan usaha. menengah.
buah sebagai produsen Perbenihan.
2. Melaporkan
kegiatan usaha
Buah). Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan _
SK No 050631 C
e
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 201

memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050630 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 202

117. 01132 Pertanian 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Sesuai ketentuan Usaha besar.
hortikultura kompetensi lembaga OSS. peraturan kementerian/ Risiko menengah tinggi.
buah sebagai produsen perbenihan. lembaga selama
(Perbenihan atau pengedar melakukan usaha.
2. Melaporkan
Hortikultura benih dari
kegiatan usaha 2. Setiap 12 bulan.
Buah). Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih. 3. Kemitraan
3. Selama
dengan pelaku
2. Keterangan melakukan usaha.
usaha mikro-
memiliki atau
kecil.
menguasai
sarana produksi 4. Melaksanakan 4. Selama
benih atau corporate social melakukan usaha.
peredaran benih. resposibility
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050629 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 203

4 . Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
118. 01132 Pertanian Memiliki / menguasai 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha mikro kecil
hortikultura lahan usaha/ kebun pernyataan kementerian/ Risiko rendah.
buah untuk budidaya. melakukan lembaga.
(Budidaya budidaya yang
Hortikultura baik sesuai SOP.
Buah). 2. Selama
2. Membuat
melakukan usaha.
catatan kegiatan
usaha.
SK No 050628 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 204

No.
Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan Keterangan
Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha
119. 01132 Pertanian Memiliki/ menguasai 1. Melakukan 1. Selama Usaha menengah.
Hortikultura lahan usaha/ kebun budidaya yang melakukan usaha. Risiko menengah rendah.
Buah untuk budidaya. baik melalui
(Budidaya penerapan GAP.
Hortikultura
2. Produk yang 2. Sesuai ketentuan
Buah).
dihasilkan kementerian /
memenuhi lembaga.
standar mutu
dan persyaratan
keamanan
pangan.
3. Membuat
3. Setiap 12 Bulan.
catatan kegiatan
usaha dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050627 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 205

120. 01132 Pertanian 1. Membuat rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 bulan. Usaha besar risiko
hortikultura usaha. Lembaga OSS. kegiatan menengah tinggi.
buah (Budi usahanya secara
2. Pernyataan
daya periodik.
memliki / mengua-
Hortikultura
Buah).
sai Lahan/kebun 2. Kebun/Lahan 2. Sesuai ketentuan
untuk usaha usaha kementerian/
budidaya yang teregistrasi lembaga.
sesuai dengan dalam
RUTW. penerapan
3. Peryataan GAP/atau sudah
memiliki serifikat
ketersediaan
GAP.
tenaga kerja yang
3. Sesuai ketentuan
terampil untuk 3. Membuat
usaha budidaya. prosedur kerja kementerian/
lembaga.
dalam
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
sarana prasarana 4. Selama
yang memadai 4. Melakukan melakukan usaha.
untuk usaha transfer
teknologi. 5. Selama
budidaya
(dilengkapi melakukan usaha.
5. Melakukan
dokumen.
SK No 050626 C
©
0
PRES1DEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 206

perizinan sarana kemitraan
prasarana jika dengan usaha
diperlukan). mikro, kecil dan
menengah.
5. Pernyataan
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
121. 01133 Pertanian Memiliki / menguasai Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha mikro dan kecil
hortikultura lahan usaha/ kebun melakukan Kementerian / Lembag risiko rendah.
sayuran buah untuk budidaya. budidaya yang baik a
Hortikultura GAP.
Sayuran
SK No 050625 C
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 207

Buah).
122. 01133 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. 6 bulan. Usaha menengah dan
hortikultura prasarana sesuai lembaga OSS. melakukan besar.
sayuran buah lokasi tempat budidaya yang Risiko menengah tinggi.
(Budidaya usaha. baik melalui
2. Memiliki
Sayuran
AMDAL/UKL/UPL 2. Memiliki Standar
Buah). 2. Sesuai ketentuan
sesuai peraturan Operasional
Kementerian / Lemb
perundang- Prosedur SOP/
aga.
undangan. standar
budidaya Iain
(Spesifik
komoditas dan
lokasi).
3. menyampaikan 3. Setiap 12 bulan.
laporan kegiatan
usaha secara
SK No 050624 C
#ÿ*
©
V PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 208

periodik.
SK No 050623 C
oi#
©
£
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 209

123. 01133 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha mikro, kecil dan
hortikultura kompetensi lembaga OSS peraturan melakukan usaha. menengah.
sayuran buah sebagai produsen perbenihan.
(perbenihan atau pengedar
2. Melaporkan
kegiatan usaha
Sayuran Institusi
secara periodik.
Buah). Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
8K No 050622 C
0
&
&
w.
m%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 2 10

4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050621 C
0
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2.A. 211

124. 01133 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha besar, risiko,
hortikultura kompetensi lembaga OSS. peraturan melakukan usaha. menengah, tinggi.
sayuran buah sebagai produsen Perbenihan
(perbenihan atau pengedar Selama
Hortikultura benih dari melakukan
Sayuran Institusi usaha.
Buah). Pengawasan dan
2. Melaporkan
Sertifikasi Benih. 2. 6 bulan.
kegiatan usaha
2. Keterangan secara periodik
memiliki atau paling lambat 6
menguasai bulan.
sarana produksi
3. Kemitraan
benih atau
dengan pelaku 3. Setiap 12 bulan.
peredaran benih.
usaha mikro
3. Keterangan kecil.
memiliki sumber
4. Melaksanakan
daya manusia
corporate social 4. Selama
yang mempunyai
resposibility melakukan usaha.
pengetahuan dan
(CSR).
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050620 C
0
<8
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 212

4. Keterangan
menguasai
tempat Usaha
Produksi.
125. 01134 Pertanian Memiliki / menguasai Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha mikro,dan kecil
Hortikultura lahan usaha/ kebun melakukan kementerian / risiko rendah.
sayuran umbi untuk budidaya. budidaya yang baik. lembaga.
(Budi Daya
Hortikultura
Sayuran
Umbi).
126. 01134 Pertanian Memiliki 1. Melakukan 1 . Selama Usaha menengah, dan
hortikultura AMDAL/UKL/UPL budidaya yang melakukan usaha. besar.
sayuran umbi sesuai peraturan baik melalui Risiko menengah, tinggi.
(Budi Daya perundang- penerapan GAP.
Hortikultura undangan.
2. Memiliki Standar
Sayuran
Operasional 2. Selama
Umbi).
Prosedur SOP / melakukan usaha.
standar
budidaya lain
S!< No 050619 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 213

(Spesifik
komoditas dan
lokasi).
3. Setiap 12 bulan.
3. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050618 C
©
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 214

127. 01134 Pertanian 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha mikro, kecil, dan
hortikultura kompetensi lembaga OSS peraturan melakukan usaha. menengah.
sayuran umbi sebagai produsen Perbenihan Risiko menengah, rendah.
2. Melaporkan
kegiatan usaha
Sayuran Institusi
secara periodik.
Umbi). Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2 . Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050617 C
aP
(+r
wLr\i
%
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 215

4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050616 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 2 16

128. 01134 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha besar, risiko
hortikultura kompetensi lembaga OSS peraturan melakukan menengah, tinggi.
sayuran umbi sebagai produsen Perbenihan. usaha.
2. Melaporkan 2. Setiapl2 bulan.
Hortikultura benih dari
kegiatan usaha
Sayuran Institusi
secara periodik.
Umbi). Pengawasan dan
dengan pelaku 3. Selama
2. Keterangan
usaha mikro- melakukan
memiliki atau
kecil. usaha.
menguasai
benih atau corporate social melakukan
peredaran benih. resposibility usaha.
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050615 C
0
1%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 2 17

4. Keterangan
menguasai
tempat usaha
produksi.
SK No 050614 C
★:
©
tT
$
M
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 2 18

129. 01135 Pertanian Menerapkan 1 tahun Usaha mikro dan kecil.
aneka umbi budidaya tanaman
Risiko rendah.
palawija pangan yang baik
(Usaha Budi dan benar (good
Daya (meliputi agriculture
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
(Tanaman
Aneka Umbi
Palawija)
SK No 050613 C
0
'3
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 219

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Be rusaha
130. 01135 Pertanian Menerapkan 1 tahun Usaha menengah.
aneka umbi budidaya tanaman
(Usaha Budi dan benar ( good
penyediaan
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
(Tanaman
Aneka Umbi
Palawija).
SK No 050612 C
©
$ ★;
m.%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 220

131. 01135 Pertanian 1. Rencana kerja Sesuai ketentuan Menerapkan 3 tahun. Usaha besar
aneka umbi usaha budidaya. lembaga OSS. budidaya tanaman
2. Bukti penguasaan
(Usaha Budi dan benar (good
lahan usaha.
antara lain 3. Perizinan practices) .
saprodi yang
tepat,
pertanaman,
pemelihara-
an, panen,
dan/atau
pascapanen)
(Tanaman
Aneka Umbi
Palawija).
SK No 05061 1 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 22 1

132. 01135 Pertanian 1. Menerapkan 1. 1 tahun. Usaha mikro.
aneka umbi standar mutu
palawija Risiko menengah rendah.
benih.
(Usaha
2. Membuktikan
Perbenihan).
benih bukan kementerian/
daerah endemis lembaga.
(akan
disediakan
informasi
spesial).
SK No 050610 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 222

133. 01135 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan Paling lambat 2 Sesuai ketentuan Usaha kecil, menengah
aneka umbi kelayakan teknis lembaga OSS. tahun menerapkan lembaga OSS. dan besar.
palawija sebagai produsen standar mutu
(Usaha atau pengedar benih.
Perbenihan). benih dari
Institusi
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana untuk
produksi benih
atau untuk
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki tenaga
kerja yang
mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang _
SK No 050609 C
©
&
4E
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 223

perbenihan.
4. Tempat usaha
produksi atau
peredaran benih
sesuai dengan
persyaratan
usaha.
5. Membuktikan
lokasi produksi
benih bukan
daerah endemis
(akan disediakan
informasi
spasial).
6. Perizinan
lingkungan.
-SK No 050608 C
©
9
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 224

134. 01136 Pertanian Memiliki/menguasai Komitmen Sesuai ketentuan Usaha mikro dan Kecil
jamur (Budi lahan usaha/kebun melakukan Kementerian/ Lembaga Risiko Rendah.
Daya untuk budidaya. budidaya yang baik
Hortikultura melalui penerapan
Jamur). GAP.
135. 01136 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Melakukan 1. Selama Usaha Menengah dan
Jamur (Budi prasarana sesuai Lembaga OSS budidaya yang melakukan usaha Besar
Daya lokasi tempat baik melalui Risiko Menengah Tinggi
Hortikultura usaha penerapan GAP
Jamur)
2. Memiliki 2. Memiliki Standar
AMDAL/UKL/UP Operasional 2. Selama
L sesuai Prosedure - SOP melakukan usaha
peraturan /standar
perundang- budidaya lain
undangan (Spesifik
komoditas dan
lokasi)
3. Menyampaikan
laporan kegiatan 3. setiap 6 bulan
usaha secara
periodik
SK No 050607 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 225

136. 01136 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1 . Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro Kecil dan
Jamur Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan menengah
(Perbenihan sebagai produsen Perbenihan kegiatan usaha Risiko Menengah Rendah
Hortikultura atau pengedar
2 . Melaporkan 2. Setiap 6 bulan
Jamur) benih dari
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih
2 . Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050606 C
tp
&
a
*2
1
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II. 2.A. 226

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi
3K No 050605 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 227

137. 01136 Pertanian 1 . Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Besar
Jamur Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha
(Perbenihan sebagai produsen Perbenihan
2. Melaporkan
Jamur) benih dari 2. Setiap 6 bulan
kegiatan usaha
Institusi
secara periodic
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih 3. Kemitraan 3. Selama
dengan pelaku melakukan
2. Keterangan
usaha mikro- kegiatan usaha
memiliki atau
kecil
menguasai
sarana produksi 4. Melaksanakan
4. Selama
benih atau corporate social
peredaran benih. melakukan usaha
resposibility
(CSR)
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050604 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 228

4. Keterangan
menguasai
tempat Usaha
Produksi.
138. 01137 Pertanian Bit Melakukan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Gula dan budidaya sesuai Kementerian/ ha
Tanaman pedoman budidaya Lembaga Risiko Rendah
Pemanis yang baik (GAP)
bukan tebu
(Budidaya
Stevia)
SK No 050603 C
0
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 229

139. 01137 Pertanian Bit 1. Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Gula dan adalah : Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha
Tanaman Rencana kerja pembukaan Lembaga Risiko Menengah Tinggi
Pemanis pembangunan lahan tanpa
bukan tebu kebun termasuk bakar dan
(Budidaya rencana fasilitasi mengelola
Stevia) pembangunan sumber daya
sekitar lestari;
2. Persyaratan 2. Penerapan
khusus usaha teknik budidaya
yang baik dan
a. Memiliki
benar
sumber daya
manusia, 3. Penerapan
sarana, sistem
prasarana dan pengendalian
sistem untuk organisme
melakukan pengganggu
pengendalian tumbuhan
organisme (OPT);
pengganggu
4. Penerapan
tumbuhan
Upaya
SK No 050602 C
©
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 230

(OPT) Pengelolaan
Lingkungan
b. Memiliki
(UKL) dan Upaya
sumber daya
Pemantauan
manusia,
Lingkungan
sarana,
(UPL) sesuai
prasarana dan
peraturan
sistem untuk
perundang-
melakukan
undangan;
pembukaan
lahan tanpa 5. Menyampaikan
bakar serta peta digital
pengendalian lokasi Izin
kebakaran; Usaha
Perkebunan
c. persetujuan
skala 1:100.000
masyarakat
atau 1:50.000
hukum adat,
(cetak peta dan
untuk lahan
file elektronik)
yang
disertai dengan
digunakan
koordinat yang
seluruhnya
lengkap sesuai
atau sebagian
dengan
berada di atas
peraturan _
SK No 050601 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 231

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Kewajiban
Persyaratan
tanah hak perundang-
ulayat; undangan;
d. Kesepakatan 6. Pengusahaan
antara lahan paling
perusahaan lambat 2 (dua)
perkebunan tahun setelah
dengan pemberian
masyarakat status hak atas
sekitar tanah;
tentang
7. Fasilitasi
aktivitas
pembangunan
usaha
kebun
perkebunan
masyarakat
mencakup
sekitar
batas-batas
dilaksanakan
wilayah kerja
dalam jangka
perusahaan
waktu paling
perkebunan;
lambat 3 (tiga)
e. Kesanggupan tahun sejak hak
memfasilitasi guna usaha
pembangunan diberikan;
kebun
8. Kemitraan
SK No 050600 C
©
&
&
&
Sk
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 232

masyarakat dengan
sekitar Pekebun,
dilengkapi karyawan dan
dengan masyarakat
rencana kerja sekitar;
dan rencana
9. Menjaga
pembiayaan;
kelestarian
f. Kesanggupan fungsi
melaksanakan lingkungan dan
kemitraan keragaman
dengan sumber daya
Pekebun, genetik serta
karyawan dan mencegah
masyarakat berjangkitnya
sekitar organisme
perkebunan pengganggu
tumbuhan
(OPT); dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
SK No 050399 C
-i
%Xi
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 233

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050598 C
©
I3r
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 234

140. 01137 Pertanian Bit 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat Risiko Menengah
Gula dan usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/ Tinggi
Tanaman (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Pemanis berlabel) lahan tanpa
bukan tebu bakar dan
2. Pencatatan data
(Produksi mengelola
benih yang
Benih Stevia) sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan
lestari;
3. Pencatatan
2. penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT);
3. penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan Upaya
Pemantauan
SK No 050597 C
©
#
'5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 235

Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. memelihara
sumber benih.
6. menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
141. 01 139 Pertanian Memiliki / menguasai Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Sayuran, Lahan Usaha/kebun melakukan Kementerian/ Risiko Rendah
Buah dan untuk budidaya budidaya yang baik Lembaga
Aneka Umbi
Lainnya
SK No 050596 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 236

Kewajiban
Persyaratan
(Budi Daya
Pertanian
Sayuran,
Buah dan
Aneka Umbi
Lainnya)
142. 01139 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. melakukan 1. Selama melakukan Usaha Menengah dan
Sayuran, prasarana sesuai Lembaga OSS budidaya yang usaha Besar
Buah dan lokasi tempat baik melalui Risiko Menengah Tinggi
Aneka Umbi usaha penerapan GAP -
Lainnya 2. Selama melakukan
2. Memiliki 2. Memiliki Standar
usaha
(Budi Daya AMDAL/UKL/UPL Operasional
Pertanian sesuai peraturan Prosedure - SOP
Sayuran, perundang- / standar
Buah dan undang. budidaya lain
Aneka Umbi (Spesifik
Lainnya) komoditas dan
lokasi)
3. Menyampaikan 3. Setiap 6 bulan
laporan kegiatan
usaha secara
SK No 050595 C
fir
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 237

periodik
SK No 050594 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 238

143. 01139 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1 . Selama Usaha Mikro Kecil dan
Hortikultura Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha menengah
Sayuran sebagai produsen Perbenihan
Lainnya atau pengedar 2. Setiap 6 bulan
2. Melaporkan
(Perbenihan benih dari
kegiatan usaha
Hortikultura Institusi
secara periodik
Lainnya) Sertifikasi Benih
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050593 C
©
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 239

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi
SK No 050592 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 240

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Bcrusaha
144. 01139 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Besar
Hortikultura Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha
Sayuran sebagai produsen Perbenihan
Lainnya atau pengedar
2. Melaporkan
(Perbenihan benih dari 2. Setiap 6 bulan
kegiatan usaha
secara periodic
Lainnya) Sertifikasi Benih 3. Kemitraan 3. Selama
dengan pelaku melakukan
2. Keterangan mikro
usaha kegiatan usaha
memiliki atau
kecil
menguasai
4. Selama
melakukan usaha
peredaran benih. resposibility
(CSR)
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
3K No 01-0591 C
0
#
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 24 1

4. Keterangan
menguasai
tempat Usaha
Produksi.
145. 01140 Perkebunan 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Tebu umum adalah: Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha (Sesuai ketentuan
Rencana kerja pembukaan Lembaga Kementerian / Lembaga)
pembangunan lahan tanpa Risiko Tinggi
kebun termasuk bakar dan
rencana fasilitasi mengelola
kebun alam secara
masyarakat lestari.
sekitar
2. Penerapan
2. Persyaratan teknik
khusus usaha; budidaya yang
baik dan benar.
a. Memiliki
sumber daya 3. Penerapan
manusia, sistem
sarana,_ pengendalian
SK No 050590 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 242

prasarana organisme
dan sistem pengganggu
untuk tumbuhan
melakukan (OPT).
pengendalian
4. Penerapan
organisme
Upaya
pengganggu
Pengelolaan
tumbuhan
Lingkungan
(OPT);
(UKL) dan
b. Memiliki Upaya
sumber daya Pemantauan
manusia, Lingkungan
sarana, (UPL) sesuai
prasarana peraturan
dan sistem perundang-
untuk undangan.
melakukan
5. Menyampaikan
pembukaan
peta digital
lahan tanpa
lokasi Izin
bakar serta
Usaha
pengendalian
Perkebunan
kebakaran;
skala 1:100.000
SK No 050589 C
gp
g A '
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.243

c. persetujuan atau 1:50.000
masyarakat (cetak peta dan
hukum adat, file elektronik)
untuk lahan disertai dengan
yang koordinat yang
digunakan lengkap sesuai
seluruhnya dengan
atau peraturan
sebagian perundang-
berada di undangan.
atas tanah
6. Pengusahaan
hak ulayat;
lahan paling
perusahaan pemberian
perkebunan status hak atas
dengan tanah.
masyarakat
7. Fasilitasi
sekitar
pembangunan
tentang
kebun
akti vitas
masyarakat
usaha
sekitar
perkebunan
SK l\o 050588 C
©
0
«r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 244
Bidang Usaha Jangka VVaktu Jangka Waktu

mencakup dilaksanakan
batas-batas dalam jangka
wilayah kerja waktu paling
perusahaan lambat 3 (tiga)
perkebunan; tahun sejak
hak guna
e. Kesanggupan
usaha
memfasilitasi
diberikan.
pembanguna
n kebun 8. Kemitraan
masyarakat dengan
sekitar pekebun,
dengan masyarakat
rencana kerja sekitar.
dan rencana
9. Menjaga
pembiayaan;
kelestarian
melaksanaka lingkungan dan
n kemitraan keragaman
dengan sumber daya
Pekebun, genetik serta
karyawan _ mencegah _
SK No 050587 C
m
0
0
%
% w.
>#
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 245

dan berjangkitnya
masyarakat organisme
sekitar pengganggu
perkebunan. tumbuhan
(OPT).
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11 . Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
146. 01140 Perkebunan 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat Risiko Menengah
Tebu usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Lemba- Tinggi
(Produksi (bersertifikat dan pembukaan ga
lahan tanpa
SK No 050586 C
4*
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 246

Benih Tebu) berlabel) . bakar dan
mengelola
2. Pencatatan data
sumber daya
benih yang
alam secara
diproduksi dan
lestari.
diedarkan.
2. Penerapan
3. Pencatatan sistem
kegiatan setiap
pengendalian
tahapan
Organisme
pembenihan.
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan _
UK No 050585 C
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 247

perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
147. 01140 Perkebunan Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Tebu daya sesuai Kementerian / Risiko Rendah
pedoman budi daya Lembaga
yang baik (GAP).
SK No 050584 C
©
&
4s
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 248

148. 01150 Perkebunan 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1 . Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Tembakau umum adalah Lembaga OSS teknologi Kementerian / ha Risiko Menengah
(Usaha Budi rencana kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Daya pembangunan lahan tanpa
Tembakau) kebun termasuk bakar dan
kebun alam secara
masyarakat lestari.
sekitar.
2. Penerapan
2. Persyaratan teknik budi daya
khusus usaha: yang baik dan
benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
sarana, pengendalian
prasarana Organisme
dan sistem Pengganggu
untuk Tumbuhan
melakukan (OPT).
pengendalian
4. Penerapan
Organisme
Upaya
SK No 050583 C < t
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 249

Pengganggu Pengelolaan
Tumbuhan Lingkungan
(OPT); (UKL) dan Upaya
Pemantauan
b. Memiliki
Lingkungan
sumber daya
(UPL) sesuai
manusia,
peraturan
sarana,
perundang-
prasarana
undangan.
dan sistem
untuk 5. Menyampaikan
melakukan peta digital
pembukaan lokasi Izin
lahan tanpa Usaha
bakar serta Perkebunan
pengendalian skala 1:100.000
kebakaran; atau 1:50.000
(cetak peta dan
c. persetujuan
file elektronik)
masyarakat
disertai dengan
hukum adat,
koordinat yang
untuk lahan
lengkap sesuai
yang
dengan
digunakan
peraturan _
SK No 0jCj32 J
©
m
w
4t
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 250

seluruhnya perundang-
atau undangan.
sebagian
6. Pengusahaan
berada di
lahan paling
atas tanah
lambat 2 (dua)
hak ulayat;
tahun setelah
d. Kesepakatan pemberian
antara status hak atas
perusahaan tanah.
perkebunan
7. Fasilitasi
dengan
pembangunan
masyarakat
kebun
sekitar
masyarakat
tentang
sekitar
aktivitas
dilaksanakan
usaha
dalam jangka
perkebunan
waktu paling
mencakup
lambat 3 (tiga)
batas-batas
tahun sejak hak
wilayah kerja
guna usaha
perusahaan
diberikan.
perkebunan;
8. Kemitraan
SK No 050581 C
©
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 251

e. Kesanggupan dengan
memfasilitasi pekebun,
pembanguna karyawan dan
n kebun masyarakat
masyarakat sekitar.
sekitar
9. Menjaga
dilengkapi
kelestarian
dengan
fungsi
rencana kerja
lingkungan dan
dan rencana
keragaman
pembiayaan.
sumber daya
3. Kesanggupan genetik serta
melaksanakan mencegah
kemitraan berjangkitnya
dengan Pekebun, Organisme
karyawan dan Pengganggu
masyarakat Tumbuhan
sekitar (OPT).
perkebunan.
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
SK No 050580 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.252

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050579 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 253

149. 01150 Perkebunan 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Tembakau usul benih Lembaga OSS. teknologi Kementerian/ ha Risiko Rendah
(Produksi (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Benih berlabel). lahan tanpa
Tembakau) bakar dan
2. Pencatatan data
mengelola
benih yang
sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050578 C
©
4L
PRESIDEN
REPLJBUK INDONESIA
II. 2.A. 254

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050577 C
0
P RESIDEN
REPL1BLIK INDONESIA
II. 2. A. 255

150. 01150 Perkebunan Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Tembakau daya sesuai Kementerian / ha Risiko Rendah
(Usaha Budi pedoman budi daya Lembaga
Daya yang baik (GAP).
Tembakau)
151. 01160 Pertanian 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Tanaman umum adalah Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha (Sesuai ketentuan
Berserat rencana kerja pembukaan Lembaga Kementerian/ Lembaga)
(Budidaya pembangunan lahan tanpa Risiko Tinggi
Rami, Jute, kebun termasuk bakar dan
Rosella, rencana fasilitasi mengelola
Kapuk, Abaca) pembangunan sumber daya
kebun alam secara
masyarakat lestari.
sekitar.
2. Penerapan
2. Persyaratan teknik
khusus usaha: budidaya yang
baik dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
_ prasarana Organisme
SK NO05U576C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 256

untuk Tumbuhan
melakukan (OPT).
pengendalian
4. Penerapan
Organisme
Upaya
Pengganggu
Pengelolaan
Tumbuhan
Lingkungan
(OPT);
(UKL) dan
b. Memiliki Upaya
sumber daya Pemantauan
manusia, Lingkungan
sarana, (UPL) sesuai
prasarana peraturan
dan sistem perundang-
untuk undangan.
melakukan
5. Menyampaikan
pembukaan
peta digital
lahan tanpa
lokasi Izin
bakar serta
Usaha
pengendalian
Perkebunan
kebakaran;
skala 1:100.000
c. persetujuan atau 1:50.000
SK No 050575 C
0
&
4L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 257

masyarakat (cetak peta dan
hukum adat, file elektronik)
untuk lahan disertai dengan
yang koordinat yang
digunakan lengkap sesuai
seluruhnya dengan
atau peraturan
sebagian perundang-
berada di undangan.
atas tanah
6. Pengusahaan
hak ulayat;
lahan paling
dengan tanah.
masyarakat
7. Fasilitasi
sekitar
pembangunan
tentang
kebun
aktivitas
masyarakat
usaha
sekitar
perkebunan
dilaksanakan
mencakup
SK No 050574 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 258

batas-batas dalam jangka
wilayah kerja waktu paling
perusahaan lambat 3 (tiga)
perkebunan; tahun sejak
hak guna
e. Kesanggupan
usaha
memfasilitasi
diberikan.
pembanguna
n kebun 8. Kemitraan
masyarakat dengan
sekitar Pekebun,
dengan masyarakat
rencana kerja sekitar.
dan rencana
9. Menjaga
pembiayaan;
kelestarian
melaksanaka lingkungan dan
n kemitraan keragaman
dengan sumber daya
Pe kebun, genetik serta
karyawan mencegah
dan berjangkitnya
SK No 050573 C
©
%Sfc
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 259

masyarakat organisme
sekitar pengganggu
perkebunan. tumbuhan
(OPT).
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050572 C
©
«
PRESiDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 260

152. 01160 Pertanian 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat Risiko Menengah
Tanaman usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Tinggi
Berserat (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
(Produksi berlabel). lahan tanpa
Benih Rami, bakar dan
2. Pencatatan data
Jute, Rosella, mengelola
benih yang
Kapuk, sumber daya
diproduksi dan
Abaca) alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050571 C
&
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 261

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
153. 01160 Pertanian Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Tanaman daya sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Berserat pedoman budi daya Lembaga
(Budi daya yang baik (GAP)
Rami, Jute,
SK No 050570 C
©
*&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 262

Rosella,
Kapuk,
Abaca)
154. 01269 Perkebunan 1. Persyaratan Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Buah umum adalah Lembaga OSS teknologi Kementerian / ha (Sesuai ketentuan
Oleaginous rencana kerja pembukaan Lembaga Kementerian / Lembaga)
lainnya (Budi pembangunan lahan tanpa Risiko Tinggi
daya kebun termasuk bakar dan
Tanaman rencana fasilitasi mengelola
Zaitun) pembangunan sumber daya
sekitar. lestari.
khusus usaha: teknik Budi
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
sarana, sistem
sistem untuk Organisme
melakukan Pengganggu
pengendalian Tumbuhan
SK No 050569 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 263

Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT);
Pengelolaan
b. Memiliki Lingkungan
sumber daya (UKL) dan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
prasarana dan Lingkungan
sistem untuk (UPL) sesuai
melakukan peraturan
pembukaan perundang-
lahan tanpa undangan.
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran;
lokasi Izin
c. persetujuan Usaha
masyarakat Perkebunan
hukum adat, skala 1:100.000
untuk lahan atau 1:50.000
yang (cetak peta dan
digunakan _ file elektronik)
SK No 050568 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 264

seluruhnya disertai dengan
atau sebagian koordinat yang
berada di atas lengkap sesuai
tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan.
antara
perusahaan 6. Pengusahaan
perkebunan lahan paling
dengan lambat 2 (dua)
masyarakat tahun setelah
sekitar tentang pemberian
aktivitas usaha status hak atas
perkebunan tanah.
mencakup
7. Fasilitasi
batas-batas
pembangunan
wilayah kerja
kebun
perusahaan
masyarakat
perkebunan;
sekitar
e. Kesanggupan dilaksanakan
memfasilitasi dalam jangka
pembangunan waktu paling
SK No 050567 C
©
48.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 265

kebun lambat 3 (tiga)
masyarakat tahun sejak
sekitar hak guna
dilengkapi usaha
dengan diberikan.
rencana kerja
8. Kemitraan
dan rencana
dengan
pembiayaan;
Pekebun,
f. Kesanggupan kaiyawan dan
melaksanakan masyarakat
kemitraan sekitar.
dengan
9. Menjaga
Pekebun,
kelestarian
kaiyawan dan
fungsi
masyarakat
lingkungan dan
sekitar
keragaman
perkebunan.
sumber daya
genetik serta
mencegah
berjangkitnya
organisme
pengganggu
SK No 050566 C
©
w
m.
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
II. 2.A. 266

tumbuhan
(OPT).
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11 . Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
Buah usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/ Tinggi
Oleaginous (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
lainnya berlabel). lahan tanpa
(Produksi bakar dan
2. Pencatatan data
Benih mengelola
benih yang
Tanaman sumber daya
SK No 050565 C
4ÿ
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 267

Zaitun) diproduksi dan alam secara
diedarkan. lestari.
3. Pencatatan 2. Penerapan
kegiatan setiap sistem
tahapan pengendalian
pembenihan. organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
SK No 050564 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 268

yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050563 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 269

Buah daya sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Oleaginous pedoman budi daya Lembaga
lainnya (Budi yang baik (GAP).
daya
Tanaman
Zaitun)
SK No 050562 C
©
I®
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 270

157. 01191 Pertanian 1. Melakukan usaha 1 tahun Usaha kecil luas lahan
Tanaman Budi daya sesuai <25 ha risiko rendah
Pakan Ternak pedoman budi
(Budi Daya daya tanaman
Tanaman pakan ternak yang
Pakan baik.
Ternak)
2. Paling lambat 1
tahun telah
memenuhi self
declare terhadap
standar kegiatan
usaha pertanian
tanaman pakan
ternak.
SK No 050561 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 271

158. 01191 Pertanian 1. Melakukan 1 tahun Usaha menengah dan
Tanaman usaha Budi daya besar luas lahan >25 ha
Pakan Ternak sesuai pedoman risiko menengah rendah
(Budi Daya budi daya
Tanaman tanaman pakan
Pakan ternak yang
Ternak) baik.
2. Paling lambat 1
tahun telah
memenuhi self
declare terhadap
standar kegiatan
usaha pertanian
tanaman pakan
ternak.
SK No 050560 C
0
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 272

159. 01191 Pertanian 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Tingkat risiko menengah
Tanaman usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / tinggi
Pakan Ternak (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
(Produksi berlabel). lahan tanpa
Benih bakar dan
2. Pencatatan data
Tanaman mengelola
benih yang
Penutup sumber daya
diproduksi dan
Tanah) alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
SK No 050559 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 273

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin
mutu yang
dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara
periodik.
SK No 050558 C
0
w
m
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 274

160. 01191 Pertanian 1. Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha luas lahan > 25 ha
Tanaman adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian / risiko menengah tinggi
Pakan Ternak kerja pembukaan Lembaga
(Budi Daya pembangunan lahan tanpa
Tanaman kebun termasuk bakar dan
Penutup rencana fasilitasi mengelola
Tanah) pe mbangu nan sumber daya
sekitar. lestari.
2. Penerapan
2. Persyaratan teknik Budi
khusus usaha: daya yang baik
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
prasarana dan Organisme
sistem untuk Pengganggu
melakukan Tumbuhan
pengendalian (OPT).
Organisme
4. Penerapan
Pengganggu
Upaya
SK No 050557 C
©
&
&
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II. 2.A. 275

Tumbuhan Pengelolaan
(OPT); Lingkungan
(UKL) dan
b. Memiliki
Upaya
sumber daya
Pemantauan
manusia,
Lingkungan
sarana,
(UPL) sesuai
prasarana dan peraturan
sistem untuk
perundang-
melakukan
undangan.
pembukaan
pengendalian lokasi izin
kebakaran; usaha
perkebunan
c. persetujuan
skala
masyarakat
1:100.000 atau
hukum adat,
1:50.000 (cetak
untuk lahan
peta dan file
yang
elektronik)
digunakan
disertai dengan
seluruhnya
koordinat yang
atau sebagian
lengkap sesuai
SK No 050556 C
f+
\Cd
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 276

berada di atas dengan
tanah hak peraturan
ulayat; perundang-
undangan.
d. Kesepakatan
antara 6. Pengusahaan
peru sahaan lahan paling
perkebunan lambat 2 (dua)
dengan tahun setelah
masyarakat pemberian
sekitar status hak atas
tentang tanah.
akti vitas
7. Fasilitasi
usaha
pembangunan
perkebunan
kebun
mencakup
masyarakat
batas-batas
sekitar
wilayah kerja
dilaksanakan
perusahaan
dalam jangka
perkebunan;
waktu paling
e. Kesanggupan lambat 3 (tiga)
memfasilitasi tahun seiak
pembangunan hak guna
SK No 050555 C
0
♦
QL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 277

kebun usaha
masyarakat diberikan.
sekitar
8. Kemitraan
dilengkapi
dengan
dengan
pekebun,
rencana kerja
karyawan dan
dan rencana
masyarakat
pembiayaan;
sekitar.
f. Kesanggupan
9. Menjaga
melaksanakan
kelestarian
kemitraan
fungsi
dengan
lingkungan
pe kebun,
dan
kaiyawan dan
keragaman
masyarakat
sumber daya
sekitar
genetik serta
perkebunan.
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
SK No 050554 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 278

10. Pelaksanaan
tanggung
jawab sosial
dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
1 1 . Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara
periodik.
161. 01191 Pertanian Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha luas lahan <25 ha
Tanaman daya sesuai Kementerian/ risiko rendah
Pakan Ternak pedoman budi daya Lembaga
(Budi Daya yang baik (GAP)
Tanaman
Penutup
Tanah)
SK No 050553 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 279

162. 01192 Perbenihan 1. Melakukan 1 tahun Usaha kecil, menengah
Tanaman usaha dan besar risiko
Pakan Ternak perbenihan menengah rendah
dan sesuai pedoman
Pembibitan perbenihan
Bit (Bukan tanaman pakan
Bit Gula) ternak yang baik.
2. Paling lambat 1
tahun telah
memenuhi self
declare terhadap
standar kegiatan
usaha
perbenihan
tanaman pakan
ternak.
SK No 050552 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 280

163. 01193 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro Kecil
Tanaman Lahan Usaha/ kebun Lembaga OSS pernyataan Kementerian / Risiko Rendah
Bunga (Budi untuk Budi daya melakukan Lembaga.
Daya Budi daya yang
2. Selama
Pertanian baik sesuai
melakukan usaha.
Tanaman SOP.
Bunga)
2. Membuat
catatan
kegiatan usaha.
164. 01193 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan 1. Melakukan 1. Selama Usaha Menengah Risiko
Tanaman Lahan Usaha/ kebun Lembaga OSS Budi daya yang melakukan usaha. Menengah Rendah
Bunga (Budi untuk Budi daya baik melalui
2. Sesuai ketentuan
Daya penerapan GAP.
kementerian /
Pertanian
2. Produk yang lembaga.
Tanaman
dihasilkan
Bunga) 3. Setiap 12 Bulan.
memenuhi
standar mutu
dan
persyaratan
keamanan
pangan.
SK No 050551 C
Sÿi -
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 281

3. Membuat
catatan
kegiatan usaha
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050550 C
0
4$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 282

165. 01193 Pertanian 1. Membuat Rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 bulan. Usaha Besar Risiko
Tanaman Usaha. Lembaga OSS kegiatan Menengah Tinggi
Bunga (Budi usahanya
2. Pernyataan
Daya secara periodik.
Pertanian memiliki/
menguasai 2. Kebun/Lahan 2. Sesuai ketentuan
Tanaman
lahan/kebun usaha kementerian/
Bunga)
untuk usaha Budi teregistrasi lembaga.
daya yang sesuai dalam
dengan RUTW. penerapan
3. Peryataan GAP/sudah
memiliki
ketersediaan
serifikat GAP.
tenaga kerja yang
3. Sesuai ketentuan
usaha Budi daya. prosedur kerja kementerian/
lembaga.
dalam
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
yang memadai 4. Melakukan melakukan
untuk usaha Budi transfer usaha.
daya (dilengkapi teknologi.
5. Selama
dokumen
5. Melakukan melakukan
perizinan sarana
SK No 050549 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 283

prasarana jika kemitraan usaha.
diperlukan). dengan usaha
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air, serta tata
kelola limbah.
166. 01194 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro, Kecil, dan
Pembibitan Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Risiko
Tanaman sebagai produsen Perbenihan. usaha. Menengah Rendah
Bunga atau pengedar
2. Melaporkan 2. Setiap 12 bulan.
kegiatan usaha
secara periodik.
Tanaman Pengawasan dan
SK No 050548 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 284

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Kewajiban
Persyaratan
Bunga) Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
167. 01194 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Besar Risiko
Pembibitan Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha. Menengah Tinggi
Tanaman sebagai produsen Perbenihan.
SK No 050547 C
0
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A. 285

Bunga atau pengedar 2. Melaporkan
benih dari kegiatan usaha
(Perbenihan 2. Setiap 12 bulan.
Institusi secara periodik.
Hortikultura
Pengawasan dan
Tanaman 3. Kemitraan
Sertifikasi Benih
Bunga) dengan pelaku 3. Selama
2. Keterangan usaha mikro, melakukan usaha.
memiliki atau kecil.
menguasai
4. Melaksanakan
sarana produksi 4. Selama
Corporate Social
benih atau melakukan usaha.
Resposibility
peredaran benih.
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
SK No 050546 C
©
4S
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 286

Usaha Produksi.
tanaman umum adalah Lembaga OSS teknologi kementerian/ ha Risiko Menengah
semusim Rencana kerja pembukaan lembaga Tinggi
lainnya (Budi pembangunan lahan tanpa
Daya kebun termasuk bakar dan
Tanaman rencana fasilitasi mengelola
Semusim) pembangu nan sumber daya
sekitar lestari.
2. Penerapan
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
prasarana Organisme
untuk Tumbuhan
melakukan (OPT).
SK No 050545 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 287

pengendalian 4. Penerapan
Organisme Upaya
Pengganggu Pengelolaan
Tumbuhan Lingkungan
(OPT); (UKL) dan
Upaya
b. Memiliki
Pemantauan
sumber daya
Lingkungan
manusia,
(UPL) sesuai
sarana,
peraturan
prasarana
perundang-
dan sistem
undangan.
untuk
melakukan 5. Menyampaikan
pembukaan peta digital
lahan tanpa lokasi Izin
bakar serta Usaha
pengendalian Perkebunan
kebakaran; skala 1:100.000
atau 1:50.000
c. Persetujuan
(cetak peta dan
masyarakat
file elektronik)
hukum adat,
disertai dengan
untuk lahan
koordinat yang
SK No 050544 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 288

yang lengkap sesuai
digunakan dengan
seluruhnya peraturan
atau sebagian perundang-
berada di undangan.
atas tanah
6. Pengusahaan
hak ulayat;
lahan paling
dengan tanah.
masyarakat
7. Fasilitasi
sekitar
pembangunan
tentang
kebun
aktivitas
masyarakat
usaha
sekitar
perkebunan
dilaksanakan
mencakup
dalam jangka
batas-batas
waktu paling
wilayah kerja
lambat 3 (tiga)
perusahaan
tahun_sejak
SK No 050543 C
©
&
4*3:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 289

perkebunan; hak guna
usaha
e. Kesanggupan
diberikan.
memfasilitasi
pembangu- 8. Kemitraan
nan kebun dengan
masyarakat Pekebun,
sekitar kaiyawan dan
dilengkapi masyarakat
dengan sekitar.
rencana kerja
9. Menjaga
dan rencana
kelestarian
pembiayaan;
fungsi
dan
lingkungan dan
f. Kesanggupan keragaman
melaksana- sumber daya
kan genetik serta
kemitraan mencegah
dengan berjangkitnya
Pekebun, Organisme
karyawan Pengganggu
dan Tumbuhan
masyarakat (OPT).
SK No 050542 C
©
«
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 290

sekitar. 10. Pelaksanaan
Perkebunan. tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050541 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 291

tanaman usul benih Lembaga OSS teknologi kementerian / Tinggi
semusim (bersertifikat dan pembukaan lembaga
lainnya ytdl berlabel). lahan tanpa
(Produksi bakar dan
2. Pencatatan data
Benih mengelola
benih yang
Tanaman sumber daya
diproduksi dan
Semusim alam secara
diedarkan.
Lain) lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050540 C
0
4SE
PRESIDEN
REPU'BLIK INDONESIA
II. 2.A. 292

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050539 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 293

170. 01 199 Pertanian Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
tanaman daya sesuai kementerian/ Risiko Rendah
semusim pedoman Budi daya lembaga
lainnya ytdl yang baik
(Budi Daya
Tanaman
Semusim)
171. 01 199 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro,Kecil,
tanaman kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Risiko
semusim sebagai produsen Perbenihan. usaha. Menengah Rendah
lainnya ytdl atau pengedar
kegiatan usaha
Hortikultura) Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
SK No 050538 C
e
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 294

memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
172. 01 199 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Besar Risiko
tanaman Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Tinggi
semusim sebagai produsen Perbenihan. usaha.
lainnya ytdl atau pengedar
kegiatan usaha
secara periodik.
tanaman Pengawasan dan
3. Selama
semusim Sertifikasi Benih. 3. Kemitraan
melakukan
lainnya) dengan pelaku
2. Keterangan usaha.
usaha mikro-
memiliki atau
kecil. 4. Selama
menguasai
melakukan
SK No 050537 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 295

benih atau Corporate Social usaha.
peredaran benih. Resposibility
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050536 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 296

173. 01210 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan I. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Buah Anggur lahan usaha/kebun Lembaga OSS pernyataan kementerian/ Risiko Rendah
(Budi Daya untuk Budi daya melakukan lembaga.
Hortikultura Budi daya yang
Buah Anggur) baik sesuai
SOP.
2. Membuat 2. Selama
catatan melakukan
kegiatan usaha. usaha.
SK No 050535 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 297

174. 01210 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Melakukan 1. Selama Usaha Menengah
Buah Anggur lahan usaha/kebun Lembaga OSS Budi daya yang melakukan Risiko Menengah Rendah
(Budi Daya untuk Budi daya baik melalui usaha.
Buah Anggur) 2. Produk yang 2. Sesuai ketentuan
dihasilkan Kementerian/
memenuhi Lembaga.
stand ar mutu
dan
persyaratan
keamanan
pangan.
3. Setiap 12 Bulan.
3. Membuat
catatan
kegiatan usaha
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050534 C
©
w
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 298

175. 01210 Pertanian 1. Membuat Rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 bulan. Usaha Besar
Buah Anggur Usaha. Lembaga OSS kegiatan Risiko Menengah Tinggi
(Budi Daya usahanya
2. Pernyataan
Hortikultura secara periodik.
memliki / menguas
Buah Anggur)
ai Lahan/kebun 2. Kebun / Lahan 2. Sesuai ketentuan
untuk usaha Budi usaha Kementerian/
daya yang sesuai teregistrasi Lembaga.
dengan RUTW. dalam
penerapan
3. Peryataan
ketersediaan GAP/atau
sudah memiliki
tenaga kerja yang
serifikat GAP.
terampil untuk
usaha Budi daya. 3. Membuat
3. Sesuai ketentuan
prosedur kerja Kementerian/
4. Pernyataan Lembaga.
dalam
ketersediaan
memenuhi
sarana prasarana
standar K3L.
yang memadai
untuk usaha Budi 4. Melakukan
daya (dilengkapi transfer 4. Selama
dokumen teknologi. melakukan
perizinan sarana usaha.
5. Melakukan
prasarana jika 5. Selama
SK No 050533 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 299

diperlukan) . kemitraan melakukan
dengan usaha usaha.
5. Pernyataan
Mikro, Kecil
menerapkan GAP
dan Menengah.
terutama menjaga
konservasi ladhan
dan air serta tata
kelola limbah.
SK No 050532 C
0
is*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.300

176. 01210 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. selama Usaha Mikro.Kecil,
Buah Anggur Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Risiko
(Perbenihan sebagai produsen Perbenihan. usaha. Menengah Rendah
2. Melaporkan 2. setiap 12 bulan.
Buah Anggur) benih dari
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050531 C
m
g A "
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 301

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050530 C
0
V
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.302

Buah Anggur Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Tinggi
(Perbenihan sebagai produsen Perbenihan. usaha.
Buah Anggur) benih dari
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
3. Selama
melakukan
dengan pelaku
usaha mikro
memiliki atau
kecil.
menguasai
benih atau Corporate Social melakukan
peredaran benih. Resposibility usaha.
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050529 C
©
■ff
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.303

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050528 C
©
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 304

Buah- umum: Rencana Lembaga OSS teknologi kementerian / ha Risiko Menengah
Buahan kerja pembukaan lembaga Tinggi
Tropis dan pembangunan lahan tanpa
Subtropis kebun termasuk bakar dan
(Budi Daya rencana fasilitasi mengelola
Kurma) pembangunan sumber daya
sekitar. lestari.
2. Persyaratan 2. Penerapan Budi
khusus usaha daya yang baik
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
prasarana Organisme
untuk Tumbuhan
melakukan (OPT).
pengendalian
4. Penerapan
Organisme
Upaya
Pengganggu
Pengelolaan
SK No 050527 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 305

Tumbuhan; Lingkungan
(OPT) (UKL) dan
Upaya
b. Memiliki
Pemantauan
sumber daya
Lingkungan
manusia,
(UPL) sesuai
sarana,
peraturan
prasarana
perundang-
dan sistem
undangan.
untuk
melakukan 5. Menyampaikan
pembukaan peta digital
lahan tanpa lokasi Izin
bakar serta Usaha
pengendalian Perkebunan
kebakaran; skala 1:100.000
atau 1:50.000
c. Persetujuan
(cetak peta dan
masyarakat
file elektronik)
hukum adat,
disertai dengan
untuk lahan
koordinat yang
yang
lengkap sesuai
digunakan
dengan
seluruhnya
peraturan
SK No 050526 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.306

atau sebagian perundang-
berada di undangan.
atas tanah
6. Pengusahaan
hak ulayat;
lahan paling
dengan tanah.
masyarakat
7. Fasilitasi
sekitar
pembangunan
tentang
kebun
aktivitas
masyarakat
usaha
sekitar
perkebunan
dilaksanakan
mencakup
dalam jangka
batas-batas
waktu paling
wilayah kerja
lambat 3 (tiga)
perusahaan
tahun sejak
perkebunan;
hak guna
e. Kesanggupan usaha
memfasilitasi diberikan.
SK No 050525 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.307

pembanguna 8. Kemitraan
n kebun dengan
masyarakat Pekebun,
sekitar karyawan dan
dilengkapi masyarakat
dengan sekitar.
rencana kerja
9. Menjaga
dan rencana
kelestarian
pembiayaan;
fungsi
dan
lingkungan dan
f. Kesanggupan keragaman
melaksana- sumber daya
kan genetik serta
kemitraan mencegah
dengan berjangkitnya
Pekebun, Organisme
karyawan Pengganggu
dan Tumbuhan
masyarakat (OPT).
sekitar
10. Pelaksanaan
perkebunan.
tanggung jawab
sosial dan
SK No 050524 C
Hf
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.308

lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050523 C
!#
©
&
48.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 309

Buah- usul benih Lembaga OSS teknologi kementerian / Tinggi
Buahan (bersertifikat dan pembukaan lembaga
Tropis dan berlabel). lahan tanpa
Subtropis bakar dan
2. Pencatatan data
(Produksi mengelola
benih yang
Benih Kurma) sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050522 C
0
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.310

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050521 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.311

180. 01220 Pertanian Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Buah- daya sesuai kementerian/ Risiko Rendah
Buahan pedoman Budi daya lembaga
Tropis dan yang baik
Subtropis
(Usaha Budi
daya Kurma)
181. 01220 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro Kecil Risiko
Buah- lahan usaha/kebun Lembaga OSS pernyataan kementerian/ Rendah
Buahan untuk Budi daya melakukan lembaga.
Tropis dan Budi daya yang
Subtropis baik sesuai
(Budi Daya SOP.
Hortikultura
Buah-
catatan melakukan usaha.
Buahan
kegiatan usaha.
Tropis dan
Subtropis)
SK No 050520 C
gP
%F*‘
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.312

182. 01220 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Melakukan 1. Selama Usaha Menengah Risiko
Buah- lahan usaha/ kebun Lembaga OSS Budi daya yang melakukan Menengah Rendah
Buahan untuk Budi daya baik melalui usaha.
Tropis dan penerapan GAP.
Subtropis
2. Produk yang
(Budi Daya 2. Sesuai ketentuan
dihasilkan
Hortikultura kementerian/
memenuhi
Buah- lembaga.
standar mutu
Buahan
dan
Tropis dan
persyaratan
Subtropis)
keamanan
pangan.
3. Setiap 12 Bulan.
3. Membuat
catatan
kegiatan usaha
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050519 C
©
4*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.313

183. 01220 Pertanian 1. Membuat rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 bulan. Usaha Besar Risiko
Buah- usaha. Lembaga OSS. kegiatan Menengah Tinggi.
Buahan usahanya
2. Pernyataan
Tropis dan secara periodik.
Subtropis memliki/
menguasai 2. Kebun/lahan 2. Sesuai ketentuan
(Budi daya
hortikultura lahan/kebun usaha kementerian/
untuk usaha Budi teregistrasi lembaga.
buah-buahan
tropis dan
subtropis).
3. Pernyataan GAP/ atau
sudah memiliki
ketersediaan
serifikat GAP.
tenaga kerja yang
terampil 3. 3. Sesuai ketentuan
untuk Membuat
usaha Budi daya. prosedur kerja kementerian/
lembaga.
dalam
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
sarana prasarana
yang memadai 4. Melakukan
untuk usaha Budi transfer 4. Selama
daya (dilengkapi teknologi. melakukan
usaha.
dokumen
5. Melakukan
perizinan sarana 5. Selama
SK No 050518 C
©
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.314

prasarana jika kemitraan melakukan
diperlukan). dengan Usaha usaha.
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
184. 01220 Pertanian 1. Keterangan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro Kecil dan
Buah- kompetensi peraturan melakukan Menengah Risiko
Buahan sebagai produsen perbenihan. usaha. Menengah Rendah.
Tropis dan atau pengedar
Subtropis benih dari
kegiatan usaha
(perbenihan Institusi
secara periodik.
hortikultura Pengawasan dan
buah-buahan Sertifikasi Benih.
tropis dan
2. Keterangan
subtropis).
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
SK No 050517 C
©
%%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.315

peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050516 C
e
4S
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.316

Buah- kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Tinggi.
Buahan sebagai produsen perbenihan. usaha.
Tropis dan atau pengedar
2. Melaporkan 2. Setiap 12 (dua
Subtropis benih dari
kegiatan usaha belas) bulan.
(perbenihan Institusi
secara periodik.
hortikultura Pengawasan dan
buah-buahan Sertifikasi Benih 3. Kemitraan
3. Selama
tropis dan dengan pelaku
2. Keterangan melakukan
subtropis) usaha mikro
memiliki atau usaha.
kecil
menguasai
4. Selama
melakukan
benih atau Corporate Social
usaha.
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050515 C
©
0
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 317

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
186. 01230 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Buah Jeruk lahan usaha/ kebun Lembaga OSS pernyataan kementerian/ Risiko Rendah.
(Budi daya untuk Budi daya. melakukan lembaga.
hortikultura Budi daya yang
buah jeruk) baik sesuai
SOP.
catatan melakukan
SK No 050514 C
©
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 318

Buah Jeruk lahan usaha/ kebun Lembaga OSS Budi daya yang melakukan Menengah Rendah.
(Budi daya untuk Budi daya baik melalui usaha.
hortikultura penerapan GAP.
buah jeruk)
2. Produk yang
2. Sesuai ketentuan
dihasilkan
memenuhi kementerian/
lembaga.
standar mutu
dan
persyaratan
keamanan
pangan.
3. Membuat
catatan
kegiatan usaha 3. Setiap 12 (dua
belas) bulan.
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050513 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.319

188. 01230 Pertanian 1. Membuat rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 (dua Usaha Besar Risiko
Buah Jeruk usaha. Lembaga OSS kegiatan betas) bulan. Menengah Tinggi.
(Budi daya usahanya
2. Pernyataan
hortikultura secara periodik
memliki /
buah jeruk). 2. Sesuai ketentuan
menguasai 2. Kebun/lahan kementerian/
lahan/kebun usaha
lembaga.
untuk usaha Budi teregistrasi
3. Pernyataan GAP/atau
sudah memiliki
ketersediaan 3. Sesuai ketentuan
sertifikat GAP.
tenaga kerja yang lementerian/
terampil untuk 3. Membuat lembaga.
usaha Budi daya. prosedur kerja
dalam
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
yang memadai 4. Melakukan melakukan
5. Selama
dokumen
5. Melakukan melakukan
perizinan sarana
SK No 050512 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 320

diperlukan). dengan Usaha
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
SK No 050511 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.321

Kodc KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
189. 01230 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1 . Selama Usaha Mikro, Kecil,
Buah Jeruk Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha. Menengah Risiko
(perbenihan sebagai produsen perbenihan. Menengah Rendah.
hortikultura atau pengedar
2. Melaporkan
buah jeruk). benih dari 2. Setiap 12 (dua
kegiatan usaha
Institusi belas) bulan.
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050510 C
0
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.322

4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050509 C
©
&
4s
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.323

Buah Jeruk kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha Menengah Tinggi.
(perbenihan sebagai produsen perbenihan.
buah jeruk). atau pengedar
2. Melaporkan
benih dari 2. Setiap 12 (dua
kegiatan usaha
Institusi betas) bulan
secara periodik.
Pengawasan dan
3. Selama
melakukan
dengan pelaku
usaha mikro
memiliki atau
kecil.
menguasai
benih atau Corporate Social melakukan
peredaran benih. Resposibility usaha.
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050508 C
0
43r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.324

4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
191. 01240 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Buah Apel lahan usaha /kebun Lembaga OSS. pernyataan Kementerian/ Risiko Rendah.
dan Buah untuk Budi daya. melakukan Budi Lembaga.
Batu ( pome daya yang baik
and stone sesuai SOP
fruits) (budi 2. Selama
2. Membuat
daya buah melakukan
catatan
apel dan usaha.
kegiatan usaha
buah batu
( Pome and
SK No 050507 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 325

Stone Fruits))
SK No 050506 C
0
41
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
II. 2.A. 326

Buah Apel lahan usaha/ kebun Lembaga OSS. Budi daya yang melakukan Menengah Rendah.
dan Buah untuk Budi daya. baik melalui usaha.
Batu (Pome penerapan GAP.
and Stone
2. Produk yang
Fruits) (Budi 2. Sesuai ketentuan
dihasilkan
Daya Buah kementerian/
memenuhi
Apel dan lembaga.
standar mutu
Buah Batu
dan
(Pome and
persyaratan
Stone Fruits)).
keamanan
pangan.
3. Setiap 12 (dua
3. Membuat
belas) bulan.
catatan
kegiatan usaha
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050505 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.327

Buah Apel usaha. Lembaga OSS kegiatan betas) bulan. Menengah Tinggi.
dan Buah usahanya
2. Pernyataan
Batu (pome secara periodik.
and stone memliki/ 2. Sesuai ketentuan
Fruits) (Budi
menguasai 2. Kebun/lahan kementerian/
lahan/kebun usaha
daya buah lembaga.
apel dan
buah batu
(Pome and
Stone Fruits)) 3. Peryataan GAP/atau
sudah memiliki
ketersediaan
serifikat GAP.
tenaga kerja yang
terampil untuk 3. Membuat 3. Sesuai ketentuan
usaha Budi daya. prosedur kerja Kementerian/
dalam Lembaga.
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
sarana prasarana
4. Selama
melakukan
untuk usaha Budi transfer
usaha.
dokumen 5. Selama
5. Melakukan
perizinan sarana melakukan
SK No 050504 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.328

diperlukan) . dengan Usaha
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
SK No 050503 C
©
s
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 329

194. 01240 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan I. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro dan Kecil,
Buah Apel lahan usaha/kebun lembaga OSS. peraturan melakukan Risiko Rendah.
dan Buah untuk Budi daya. perbenihan. usaha.
Batu (pome
2. Malaporkan 2. Setiap 12 (dua
and stone kegiatan usaha belas) bulan.
fruits)
secara periodik.
(perbenihan
hortikultura
buah apel
dan buah
batu (pome
and stone
fruits)).
SK No 050502 C
0
£
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.330

Buah Apel kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Tinggi.
dan Buah sebagai produsen perbenihan. usaha.
Batu (pome atau pengedar
and stone benih dari
fruits) Institusi
secara periodik.
(perbenihan Pengawasan dan 3. Selama
hortikultura Sertifikasi Benih 3. Kemitraan melakukan
buah apel dengan pelaku usaha.
2. Keterangan
dan buah usaha mikro
memiliki atau 4. Selama
batu ( pome kecil.
menguasai melakukan
and stone
sarana produksi 4. Melaksanakan usaha.
fruits)).
benih atau Corporate Social
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 051000 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.331

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
196. 01251 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Buah Beri lahan usaha/ kebun Lembaga OSS. pernyataan kementerian/ Risiko Rendah.
(Budi daya untuk Budi daya. melakukan lembaga.
hortikultura Budi daya yang
buah beri). baik sesuai
SOP.
catatan melakukan
SK No 050999 C
©
*
43;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.332

Buah Beri lahan usaha/kebun Lembaga OSS. Budi daya yang melakukan Menengah Rendah.
(Budi daya untuk Budi daya. baik melalui usaha.
buah beri)
2. Produk yang
2. Sesuai ketentuan
dihasilkan
memenuhi kementerian/
lembaga.
standar mutu
dan
persyaratan
keamanan
pangan.
3. Setiap 12 (dua
3. Membuat
belas) Bulan
catatan
kegiatan usaha
dan
melaporkan
secara periodik.
SK No 050998 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.333

Buah Beri usaha. Lembaga OSS kegiatan belas) bulan. Menengah Tinggi.
(Budi daya usahanya
2. Pernyataan
hortikultura secara periodik.
buah beri) memliki/
menguasai 2. Kebun/lahan
lahan/kebun usaha 2. Sesuai ketentuan
untuk usaha Budi teregistrasi Kementerian/
daya yang sesuai dalam Lembaga.
3. Peryataan GAP/atau
sudah memiliki
ketersediaan
serifikat GAP.
tenaga kerja yang
3. Sesuai ketentuan
usaha Budi daya. prosedur kerja
dalam kementerian/
4. Pernyataan lembaga.
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
sarana prasarana
yang memadai 4. Melakukan 4. Selama
untuk usaha Budi transfer melakukan
daya (dilengkapi teknologi. usaha.
dokumen 5. Selama
5. Melakukan
perizinan sarana melakukan
SK No 050997 C
0
45:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.334

diperlukan) dengan Usaha
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
199. 01251 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro,Kecil,
Buah Beri kompetensi Lembaga OSS. peraturan melakukan usaha. Menengah Risiko
(perbenihan sebagai produsen perbenihan. Menengah Rendah.
2. Melaporkan
buah beri). benih dari 2. Setiap 12 (dua
kegiatan usaha
Institusi
SK No 050996 C
©.
©
<9
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.335

Pengawasan dan secara periodik belas) bulan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050995 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.336

200. 01251 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1 . Selama Usaha Besar Risiko
Buah Beri Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha. Menengah Tinggi.
(perbenihan sebagai produsen Perbenihan.
2. Melaporkan
buah beri). benih dari 2. Setiap 12 (dua
kegiatan usaha
Institusi belas bulan.
secara periodik.
Pengawasan dan
3. Selama
melakukan usaha.
dengan pelaku
2. Keterangan
usaha mikro
memiliki atau
kecil.
menguasai sarana
produksi benih 4. Melaksanakan
4. Selama
atau peredaran Corporate Social
melakukan usaha.
benih. Resposibility
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050994 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 337

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050993 C
&
4gt
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.338

201. 01252 Pertanian 1. Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Buah Biji adalah: Lembaga OSS teknologi kementerian/ ha Risiko Menengah
Kacang- Rencana kerja pembukaan lembaga Tinggi.
Kacangan pembangunan lahan tanpa
(usaha Budi kebun termasuk bakar dan
daya jambu rencana fasilitasi mengelola
mete). pembangunan sumber daya
sekitar. lestari.
khusus usaha teknik Budi
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
manusia, 3. penerapan
sarana, sistem
Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
SK No 050992 C
©
■&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 339

(OPT). Pengelolaan
Lingkungan
b. Memiliki
(UKL) dan Upaya
sumber daya
Pemantauan
manusia,
Lingkungan
sarana,
(UPL) sesuai
prasarana dan
peraturan
sistem untuk
perundang-
melakukan
undangan.
pembukaan
kebakaran. Usaha
Perkebunan
c. Persetujuan
skala 1:100.000
masyarakat
atau 1:50.000
hukum adat,
(cetak peta dan
untuk lahan
file elektronik)
yang
disertai dengan
digunakan
koordinat yang
seluruhnya
lengkap sesuai
atau sebagian
dengan
berada di atas
peraturan _
SK No 050991 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.340

ulayat. undangan.
antara lahan paling
dengan pemberian
sekitar tentang tanah.
aktivitas usaha
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
mencakup
kebun
batas-batas
masyarakat
wilayah kerja
sekitar
perusahaan
dilaksanakan
perkebunan.
dalam jangka
e. Kesanggupan waktu paling
memfasilitasi lambat 3 (tiga)
pembangunan tahun sejak hak
kebun guna usaha
sekitar
8. Kemitraan
SK No 050990 C
0
4*
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.34 1

dilengkapi dengan
dengan Pekebun,
rencana kerja karyawan dan
dan rencana masyarakat
pembiayaan. sekitar.
f. Kesanggupan 9. Menjaga
melaksanakan kelestarian
kemitraan fungsi
dengan lingkungan dan
Pekebun, keragaman
karyawan dan sumber daya
masyarakat genetik serta
sekitar mencegah
perkebunan. berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
SK No 050989 C
J#9
©
★:
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.342

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
SK No 050988 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 343

Buah Biji usul benih Lembaga OSS. teknologi kementerian / Tinggi.
Kacang- (bersertifikat dan pembukaan lembaga.
Kacangan berlabel). lahan tanpa
(produksi bakar dan
2. Pencatatan data
benih jambu mengelola
benih yang
mete) sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan Upaya
Pemantauan
SK No 050987 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.344

Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan kegiatan
usaha secara
periodik.
203. 01252 Pertanian Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas Lahan <25
Buah Biji daya sesuai kementerian / lembaga ha Risiko Rendah
Kacang- pedoman Budi daya
SK No 050986 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.345

Kacangan yang baik (GAP)
204. 01253 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro,Kecil,
Sayuran kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha Menengah Risiko
Tahunan sebagai produsen Perbenihan Menengah Rendah.
2. Setiap 12 (dua
2. Melaporkan belas) bulan
hortikultura benih dari
kegiatan usaha
sayuran Institusi
secara periodik.
tahunan). Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
SK No 050985 C
0
*
4SL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.346

bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
205. 01253 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan Komitmen untuk Sesuai dengan Usaha Mikro Kecil Risiko
Sayuran lahan usaha/ kebun Lembaga OSS. melakukan Budi ketentuan Rendah.
Tahunan untuk Budi daya. daya yang baik. kementerian /
(Budi daya lembaga
hortikultura
sayuran
tahunan).
SK No 050984 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.347

206. 01253 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. Selama Usaha Besar Risiko
Sayuran prasarana sesuai Lembaga OSS. melakukan Budi melakukan usaha. Menengah Tinggi.
Tahunan lokasi tempat daya yang baik
(budiaya usaha. melalui
2. Memiliki
sayuran
AMDAL/UKL/UPL 2. Memiliki Standar 2. Selama
tahunan).
sesuai peraturan Operasional melakukan usaha.
perundang- Prosedure
undangan. (SOP) /standar
Budi daya lain
(spesifik
komoditas dan
lokasi).
3. Menyampaikan 3. Setiap 12 (dua
laporan kegiatan belas)bulan.
usaha secara
periodik.
SK No 050983 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.348

Sayuran Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Tinggi.
Tahunan sebagai produsen perbenihan. usaha.
sayuran Institusi
secara periodik.
Tahunan) Pengawasan dan 3. Selama
Sertifikasi Benih 3. Kemitraan melakukan
dengan pelaku usaha.
2. Keterangan
usaha mikro-
memiliki atau 4. Selama
kecil.
menguasai sarana melakukan
produksi benih 4. Melaksanakan usaha.
atau peredaran Corporate Social
benih. Resposibility
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050982 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 349

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
208. 01259 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Buah Semak lahan usaha/ kebun Lembaga OSS. pernyataan kementerian/ Risiko Rendah.
Lainnya (Budi untuk Budi daya. melakukan lembaga.
daya Budi daya yang
hortikultura baik sesuai
buah semak SOP.
lainnya)
catatan melakukan
SK No 050981 C
0
&
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.350

Buah Semak Lahan Usaha/kebun Lembaga OSS Budi daya yang melakukan usaha. Menengah Rendah
Lainnya (Budi untuk Budi daya baik melalui
Daya penerapan GAP.
Hortikultura 2. Sesuai ketentuan
2. Produk yang
Buah Semak kementerian/
dihasilkan
Lainnya) lembaga.
memenuhi
standar mutu
dan persyaratan
keamanan
pangan.
3. Setiap 12 (dua
3. Membuat
belas) bulan.
catatan
kegiatan usaha
dan melaporkan
secara periodik.
SK No 050980 C
©
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A. 351

Buah Semak usaha Lembaga OSS kegiatan belas) bulan. Menengah Tinggi.
Lainnya (Budi usahanya
2. Pernyataan
daya secara periodik.
hortikultura memliki/
menguasai 2. Kebun/Lahan
buah semak
lainnya) lahan/kebun usaha 2. Sesuai ketentuan
untuk usaha Budi teregistrasi kementerian/
daya yang sesuai dalam lembaga.
3. Peryataan GAP/atau
sudah memiliki
ketersediaan
serifikat GAP.
tenaga kerja yang
usaha Budi daya. prosedur kerja 3. Sesuai ketentuan
dalam kementerian/
4. Pernyataan lembaga.
memenuhi
ketersediaan
standar K3L.
sarana prasarana
yang memadai 4. Melakukan 4. Selama melakukan
dokumen 5. Selama melakukan
5. Melakukan usaha.
perizinan sarana
SK No 050979 C
&
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.352

prasarana jika kemitraan
diperlukan). dengan usaha
Mikro, Kecil
5. Pernyataan
dan Menengah.
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
211. 01259 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro, Kecil,
Buah Semak kompetensi Lembaga OSS. peraturan melakukan Menengah Risiko
Lainnya sebagai produsen perbenihan. usaha. Menengah Rendah.
2. Melaporkan
kegiatan usaha
buah semak Institusi 2. Setiap 12 (dua
SK No 050978 C
©
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.353

lainnya) . Pengawasan dan secara periodik. belas) bulan.
Sertifikasi Benih.
2. Keterangan
memiliki atau
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050977 C
0
0
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.354

Buah Semak Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha. Menengah Tinggi.
Lainnya sebagai produsen Perbenihan.
2. Melaporkan
hortikultura benih dari 2. Setiap 12 (dua
kegiatan usaha
buah semak Institusi belas) bulan.
secara periodik .
lainnya) Pengawasan dan
Sertifikasi Benih. 3. Kemitraan 3. Selama
dengan pelaku melakukan usaha.
2. Keterangan
usaha mikro-
memiliki atau
kecil.
menguasai sarana
4. Selama
melakukan usaha.
atau peredaran corporate social
benih. resposibility
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050976 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.355

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
SK No 050975 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.356

213. 01261 Perkebunan 1. Persyaratan umum Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan > 25
Buah Kelapa adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
(Budi Daya) kerja pembukaan Lembaga Tinggi
pembangunan lahan tan pa
sekitar. lestari.
2. Penerapan
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
melakukan Tumbuhan
pengendalian (OPT).
Organisme
4. Penerapan
Pengganggu
Upaya
SK No 050974 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 357

(OPT); Lingkungan
(UKL) dan
b. Memiliki
Upaya
sumber daya
Pemantauan
manusia,
Lingkungan
sarana,
(UPL) sesuai
prasarana dan
peraturan
sistem untuk
perundang-
melakukan
undangan.
pembukaan
lahan tan pa 5. Menyampaikan
kebakaran; Usaha
Perkebunan
c. Persetujuan
skala 1:100.000
masyarakat
atau 1:50.000
hukum adat,
(cetak peta dan
untuk lahan
file elektronik)
yang
disertai dengan
digunakan
koordinat yang
seluruhnya
lengkap sesuai
atau sebagian
dengan
SK No 050973 C
©
m
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 358

berada di atas peraturan
ulayat; undangan.
an tara lahan paling
dengan pemberian
aktivitas usaha
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
mencakup
kebun
batas-batas
masyarakat
wilayah kerja
sekitar
perusahaan
dilaksanakan
perkebunan;
dalam jangka
pembangunan tahun sejak
kebun hak guna
masyarakat usaha
SK No 050972 C
iX-
%A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.359

sekitar diberikan.
dilengkapi
8. Kemitraan
dengan
dengan
rencana kerja
pekebun,
dan rencana
karyawan dan
pembiayaan;
masyarakat
f. Kesanggupan sekitar.
melaksanakan
9. Menjaga
kemitraan
kelestarian
dengan
fungsi
Pekebun,
lingkungan dan
karyawan dan
keragaman
masyarakat
sumber daya
sekitar
genetik serta
perkebunan.
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
SK No 050971 C
j*#
?ÿ'
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.360

sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050970 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.361

Buah Kelapa usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Tinggi
Benih) berlabel). lahan tanpa
bakar dan
2. Pencatatan data
mengelola
benih yang
sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050969 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.362

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050968 C
a
a
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A.363

215. 01261 Perkebunan Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Buah Kelapa daya sesuai Kementerian / Risiko Rendah
(Budi Daya) pedoman Budi daya Lembaga
yang baik (GAP)
Buah Kelapa usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Tinggi
Sawit (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
(Perbenihan) berlabel). lahan tanpa
bakar dan
2. Pencatatan data
mengelola
benih yang
sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
SK No 050967 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.364

Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan BeruSaha
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050966 C
V
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 365

Buah Kelapa adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian / ha (Sesuai ketentuan
Sawit (Budi kerja pembukaan Lembaga Kementerian / Lembaga)
Daya) pembangunan lahan tanpa Risiko Tinggi
sekitar. lestari.
2. Penerapan
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
melakukan Tumbuhan
pengendalian (OPT).
Organisme
4. Penerapan
Pengganggu
Upaya
SK No 050965 C
0
4
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.366

(OPT); Lingkungan
(UKL) dan
b. Memiliki
Upaya
sumber daya
Pemantauan
manusia,
Lingkungan
sarana,
(UPL) sesuai
prasarana dan
peraturan
sistem untuk
perundang-
melakukan
undangan.
pembukaan
kebakaran; Usaha
Perkebunan
c. Persetujuan
skala 1:100.000
masyarakat
atau 1:50.000
hukum adat,
(cetak peta dan
untuk lahan
file elektronik)
yang
disertai dengan
digunakan
koordinat yang
seluruhnya
lengkap sesuai
atau sebagian
dengan _
SK No 050964 C
©
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2.A.367

berada di atas peraturan
ulayat; undangan.
antara lahan paling
dengan pemberian
aktivitas usaha
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
mencakup
kebun
batas-batas
masyarakat
wilayah kerja
sekitar
perusahaan
dilaksanakan
perkebunan;
dalam jangka
pembangunan tahun sejak
kebun hak guna
masyarakat usaha
SK No 050963 C
!#
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 368

sekitar diberikan.
dilengkapi
8. Kemitraan
dengan
dengan
rencana kerja
Pekebun,
dan rencana
karyawan dan
pembiayaan;
masyarakat
f. Kesanggupan sekitar.
melaksanakan
9. Menjaga
kemitraan
kelestarian
dengan
fungsi
Pekebun,
lingkungan dan
karyawan dan
keragaman
masyarakat
sumber daya
sekitar
genetik serta
perkebunan;
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
SK No 050962 C
¥Jt
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.369

sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050961 C
©
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2. A. 370

218. 01262 Perkebunan Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Buah Kelapa daya sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Sawit (Budi pedoman Budi daya Lembaga
Daya) yang baik (GAP)
SK No 050960 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.371

No. Pemenuhan Pcmcnuhan Keterangan
Tanaman usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/ Tinggi
Untuk Bahan (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Minuman berlabel). lahan tanpa
(Produksi bakar dan
2. Pencatatan data
Benih Kopi, mengelola
benih yang
Kakao dan sumber daya
diproduksi dan
Teh) alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050959 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.372

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050958 C
©
tty
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.373

Untuk Bahan pedoman Budi daya Lembaga
Minuman yang baik (GAP)
(Budi Daya
Kopi, Kakao
dan Teh)
Tanaman adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian / ha Risiko Menengah
Untuk Bahan kerja pembangunan pembukaan Lembaga Tinggi
Minuman kebun termasuk lahan tanpa
(Budi Daya rencana fasilitasi bakar dan
Kopi dan pembangunan mengelola
Kakao) kebun masyarakat sumber daya
sekitar alam secara
lestari.
2. Persyaratan khusus 2. Penerapan
usaha: teknik Budi
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
_
sarana, sistem
SK No 050957 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 374

No.
Perizinan Berusaha
Pemenuhan Perizinan Berusaha
Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT).
Pengelolaan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
melakukan peraturan
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran;
lokasi Izin
c. Persetujuan Usaha
SK No 050956 C
©
$
3.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 375

digunakan file elektronik)
tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan.
antara
perkebunan tanah.
mencakup
7. Fasilitasi
batas-batas
pembangunan
wilayah kerja
kebun
perusahaan
masyarakat _
SK No 050955 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 376

perkebunan; sekitar
dilaksanakan
e. Kesanggupan
dalam jangka
memfasilitasi
waktu paling
pembangunan
lambat 3 (tiga)
kebun
tahun sejak
masyarakat
hak guna
sekitar
usaha
dilengkapi
diberikan.
dengan
rencana kerja 8. Kemitraan
dan rencana dengan
pembiayaan; Pekebun,
karyawan dan
f. Kesanggupan
masyarakat
melaksanakan
sekitar.
kemitraan
dengan 9. Menjaga
Pekebun, kelestarian
karyawan dan fungsi
masyarakat lingkungan dan
sekitar keragaman
perkebunan sumber daya
genetik serta
SK No 050954 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.377

mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
1 1. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
Tanaman adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha (Sesuai ketentuan
Untuk Bahan kerja pembukaan Kementerian/ Lembaga)
SK No 050953 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.378

Minuman pembangunan lahan tanpa Lembaga Risiko Tinggi
(Budi Daya
Teh)
sekitar. lestari.
2. Penerapan
dan benar.
a. Memiliki
manusia, sistem
melakukan Tumbuhan
pengendalian (OPT).
Organisme
4. Penerapan
Pengganggu
Upaya
Tumbuhan
Pengelolaan
(OPT);
Lingkungan
b. Memiliki (UKL) dan
SK No 050952 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.379

No.
Perizinan Berusaha
Pemenuhan
Perizinan Berusaha
sumber daya Upaya
manusia, Pemantauan
sarana, Lingkungan
prasarana dan (UPL) sesuai
sistem untuk peraturan
melakukan perundang-
pembukaan undangan.
lahan tanpa
5. Menyampaikan
bakar serta
peta digital
pengendalian
lokasi Izin
kebakaran;
Usaha
c. persetujuan Perkebunan
masyarakat skala 1:100.000
hukum adat, atau 1:50.000
untuk lahan (cetak peta dan
yang file elektronik)
digunakan disertai dengan
seluruhnya koordinat yang
atau sebagian lengkap sesuai
berada di atas dengan
tanah hak peraturan
ulayat; perundang-
SK No 050951 C
&
*QL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.380

d. Kesepakatan undangan.
antara
6. Pengusahaan
perusahaan
lahan paling
perkebunan
lambat 2 (dua)
dengan
tahun setelah
masyarakat
pemberian
sekitar tentang
status hak atas
aktivitas usaha
tanah.
perkebunan
mencakup 7. Fasilitasi
batas-batas pembangunan
wilayah kerja kebun
perusahaan masyarakat
perkebunan; sekitar
dilaksanakan
e. Kesanggupan
dalam jangka
memfasilitasi
waktu paling
pembangunan
lambat 3 (tiga)
kebun
tahun sejak
masyarakat
hak guna
sekitar
usaha
dilengkapi
diberikan.
dengan
rencana kerja 8. Kemitraan
SK No 050950 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.38 1

dan rencana dengan
pembiayaan; pekebun,
kaiyawan dan
f. Kesanggupan
masyarakat
melaksanakan
sekitar.
kemitraan
dengan 9. Menjaga
Pekebun, kelestarian
karyawan dan fungsi
masyarakat lingkungan dan
sekitar keragaman
perkebunan. sumber daya
genetik serta
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
SK No 050949 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.382

sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Lada (Budi adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Daya) kerja pembukaan Lembaga Tinggi
pembangunan lahan tanpa
sekitar. lestari.
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
sarana, sistem
SK No 050948 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 383

Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT);
Pengelolaan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
melakukan peraturan
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran;
lokasi Izin
SK No 050947 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 384

No.
Perizinan Berusaha
tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan.
antara
perkebunan tanah.
mencakup
7. Fasilitasi
batas-batas
pembangunan
wilayah kerja
kebun
perusahaan
masyarakat
perkebunan;
sekitar
SK No 050946 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.385

sekitar hak guna
dilengkapi usaha
dengan diberikan.
rencana kerja
8. Kemitraan
dan rencana
dengan
pembiayaan;
Pekebun,
f. Kesanggupan karyawan dan
kemitraan sekitar.
dengan
9. Menjaga
Pe kebun,
kelestarian
kaiyawan dan
fungsi
masyarakat
lingkungan dan
sekitar
keragaman
perkebunan;
sumber daya
genetik serta
mencegah
berjangkitnya
SK No 050945 C
%w.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.386

Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050944 C
©
w
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.387

Lada usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian / Tinggi
Perbenihan) berlabel). lahan tanpa
bakar dan
2. Pencatatan data
mengelola
benih yang
sumber daya
diproduksi dan
alam secara
diedarkan.
lestari.
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050943 C
e
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.388

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050942 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.389

225. 01281 Perkebunan Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Lada (Budi daya sesuai Kementerian/ ha Risiko Rendah
Daya) pedoman Budi daya Lembaga
yang baik (GAP)
Cengkeh adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
(Budi Daya) kerja pembukaan Lembaga Tinggi
pembangunan lahan tanpa
sekitar. lestari.
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
sarana, sistem
SK No 050941 C
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.390

sistem untuk organisme
melakukan pengganggu
pengendalian tumbuhan
Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT).
Pengelolaan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
melakukan peraturan
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran.
lokasi Izin
SK No 050940 C
©
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.39 1

berada di atas Lengkap sesuai
tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan.
antara
perkebunan tanah.
mencakup
7. Fasilitasi
batas-batas
pembangunan
wilayah kerja
kebun
perusahaan
masyarakat
perkebunan;
sekitar _
SK No 050939 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.392

sekitar hak guna
dilengkapi usaha
dengan diberikan.
rencana kerja
rencana
8. Kemitraan
dan
dengan
pembiayaan;
Pekebun,
f. Kesanggupan karyawan dan
kemitraan sekitar.
dengan
9. Menjaga
Pekebun,
kelestarian
karyawan dan
fungsi
masyarakat
lingkungan dan
sekitar
keragaman
perkebunan
sumber daya
genetik serta
mencegah _
SK No 050938 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 393

be rjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
227. 01282 Perkebunan 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Risiko Menengah Tinggi
Cengkeh usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/
lahan tanpa
SK No 050937 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.394

Benih) berlabel) bakar dan
mengelola
2. Pencatatan data
sumber daya
benih yang
alam secara
diproduksi dan
lestari.
diedarkan.
2. penerapan
Pencatatan
sistem
kegiatan setiap
pengendalian
tahapan
Organisme
pembenihan.
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT).
3. penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan _
SK No 050936 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.395

No.
Perizinan Berusaha
perundang-
undangan.
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu.
5. Memelihara
sumber benih.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
228. 01282 Perkebunan Melakukan Budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Cengkeh daya sesuai Kementerian/ ha Risiko Rendah
(Budi Daya) pedoman Budi daya Lembaga
yang baik (GAP) .
229. 01283 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha Mikro Kecil
Cabai (Budi Lahan Usaha/ kebun Lembaga OSS melakukan Budi Kementerian / Risiko Rendah
Daya untuk budi daya daya yang baik Lembaga
Hortikultura melalui penerapan
SK No 050935 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 396

Cabai) GAP.
230. 01283 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. Selama Usaha Menengah
Cabai (Budi prasarana sesuai Lembaga OSS melakukan melakukan BesarRisiko Menengah
Daya lokasi tempat Budi daya yang kegiatan usaha Tinggi
Hortikultura usaha. baik melalui
Cabai) penerapan GAP.
2. Memiliki
AMDAL / UKL / UPL 2. Memiliki
sesuai peraturan Standar 2. Selama
perundang- Operasional melakukan
undangan. Prosedur (SOP) kegiatan usaha
/ standar budi
daya lain
(spesifik
komoditas dan
lokasi).
3. Setiap 12 bulan
3. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050934 C
&
&
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.397

231. 01283 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1 . Selama Usaha Mikro, Kecil,
Cabai Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha Menengah Risiko
(Perbenihan sebagai produsen perbenihan. Menengah Rendah
2. Melaporkan
Cabai) benih dari 2. Setiap 6 bulan
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik.
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih.
2 . Keterangan
memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih.
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
SK No 050933 C
0
$r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.398

4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
Cabai Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan usaha Risiko Menengah Tinggi
(Perbenihan sebagai produsen Perbenihan
2. Melaporkan
Cabai) benih dari 2. Setiap 12 bulan
kegiatan usaha
Institusi
secara periodik
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih. 3. Kemitraan 3. Selama
dengan pelaku melakaukan
2. Keterangan
usaha mikro- kegiatan usaha
memiliki atau
kecil
menguasai sarana
4. Selama
atau peredaran corporate social
melakaukan
benih. resposibility
kegiatan usaha
(CSR)
3. Keterangan
memiliki sumber
SK No 050932 C
€
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.399

daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 050931 C
0
"&
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.400

No.
Perizinan Berusaha
Kode KBLI Judul KBLI Perizinan Berusaha
Tanaman adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Aromatik/Pen kerja pembukaan Lembaga Tinggi
yegar (Budi pembangunan lahan tanpa
daya Nilam kebun termasuk bakar dan
dan Sereh rencana fasilitasi mengelola
wangi) pembangunan sumber daya
sekitar. lestari.
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
sarana, sistem
Organisme (OPT).
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
SK No 050930 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 401

(OPT) Pengelolaan
Lingkungan
b. Memiliki
(UKL) dan
sumber daya
Upaya
manusia,
Pemantauan
sarana,
Lingkungan
prasarana dan
(UPL) sesuai
sistem untuk
peraturan
melakukan
perundang-
pembukaan
undangan.
lahan tanpa
bakar serta 5. Menyampaikan
pengendalian peta digital
kebakaran; lokasi Izin
Usaha
c. Persetujuan
Perkebunan
masyarakat
skala 1:100.000
hukum adat,
atau 1:50.000
untuk lahan
(cetak peta dan
yang
file elektronik)
digunakan
disertai dengan
seluruhnya
koordinat yang
atau sebagian
lengkap sesuai
berada di atas
dengan
SK No 050929 C
0
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 402

tanah hak peraturan
ulayat; perundang-
undangan.
d. Kesepakatan
antara 6. Pengusahaan
perusahaan lahan paling
perkebunan lambat 2 (dua)
dengan tahun setelah
masyarakat pemberian
sekitar status hak atas
tentang tanah.
aktivitas
7. Fasilitasi
usaha
pembangunan
perkebunan
kebun
mencakup
masyarakat
batas-batas
sekitar
wilayah kerja
dilaksanakan
perusahaan
dalam jangka
perkebunan;
waktu paling
e. Kesanggupan lambat 3 (tiga)
memfasilitasi tahun seiak
pembangunan hak guna
kebun usaha
SK No 050928 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 403

sekitar
8. Kemitraan
dilengkapi
dengan
dengan
Pekebun,
rencana kerja
karyawan dan
dan rencana
masyarakat
pembiayaan;
sekitar.
f. Kesanggupan
9. Menjaga
melaksanakan
kelestarian
kemitraan
fungsi
dengan
lingkungan dan
Pekebun,
keragaman
karyawan dan
sumber daya
masyarakat
genetik serta
sekitar
mencegah
perkebunan;
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
SK No 050927 C
fit
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 404

sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050926 C
v#
k;
!ÿ
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 405

No. Kode Pemenuhan Pemenuhan Keterangan
Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
KBLI Persyaratan Kewajiban
Aromatik/Pe- (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
nyegar berlabel); lahan tanpa
(Produksi bakar dan
2. Pencatatan data
Benih Nilam mengelola
benih yang
dan Sereh sumber daya
diproduksi dan
Wangi) alam secara
diedarkan;
lestari;
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
SK No 050925 C
©
1ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 406

Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050924 C
©
*
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 407

235. 01284 Perkebunan Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Tanaman daya sesuai Kementerian/ ha Risiko Rendah
Aromatik/Pen pedoman budi daya Lembaga
yegar (Budi yang baik (GAP).
Daya Nilam
dan Sereh
Wangi)
Tanaman adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian / ha Risiko Menengah
Obat atau kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Biofarmaka pembangunan lahan tanpa
Rimpang kebun termasuk bakar dan
(Budi daya rencana fasilitasi mengelola
Ginseng) pembangunan sumber daya
sekitar; lestari;
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar.
sumber daya
manusia,_ 3. Penerapan _
SK No 050923 C
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 408

sarana, sistem
Organisme (OPT);
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT);
Pengelolaan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
melakukan peraturan
lahan tanpa undangan;
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran;
lokasi Izin
c. Persetujuan Usaha
SK No 050922 C
0
43
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 409

tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan;
antara
sekitar pemberian
ten tang status hak atas
aktivitas tanah;
usaha
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
mencakup
kebun
SK No 050921 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 4 10

batas-batas masyarakat
wilayah kerja sekitar
perusahaan dilaksanakan
perkebunan; dalam jangka
waktu paling
e. Kesanggupan
lambat 3 (tiga)
memfasilitasi
tahun sejak
pembangunan
hak guna
kebun
usaha
masyarakat
diberikan;
sekitar
dilengkapi 8. Kemitraan
dengan dengan
rencana kerja Pekebun,
dan rencana karyawan dan
pembiayaan; masyarakat
sekitar;
f. Kesanggupan
melaksanakan 9. Menjaga
kemitraan kelestarian
dengan fungsi
Pekebun, lingkungan dan
kaiyawan dan keragaman
masyarakat sumber daya
SK No 050920 C
©
<*5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.411

sekitar genetik serta

perkebunan. mencegah
berjangkitnya
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT);
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050919 C
©
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 412

Obat atau (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Biofarmaka berlabel); lahan tanpa
Rimpang bakar dan
2. Pencatatan data
(Produksi mengelola
benih yang
Benih sumber daya
diproduksi dan
Ginseng) alam secara
diedarkan; dan
lestari;
3. Pencatatan Penerapan
2.
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050918 C
©
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 413

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan.
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050917 C
©
#
4*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 414

Tanaman daya sesuai Kementerian / Lemba- Risiko Rendah
Obat atau pedoman budi daya ga-
Biofarmaka yang baik (GAP).
Rimpang
(Budi Daya
Ginseng)
239. 01285 Pertanian Memiliki / menguasai Sesuai ketentuan Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Tanaman lahan usaha/kebun Lembaga OSS. melakukan budi Kementerian / Lemba- Risiko Rendah
Obat atau untuk budi daya. daya yang baik ga.
Biofarmaka melalui penerapan
Rimpang GAP
(Budi Daya
Hortikultura
Tanaman
Obat atau
Biofarmaka
Rimpang)
SK No 050916 C
0
&
%
PRES1DEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 415

No. Kode Pemenuhan Perizinan Berusaha
Judul KBLI Perizinan Berusaha
Tanaman Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah
Obat atau sebagai produsen Perbenihan; usaha; Risiko Menengah Rendah
Biofarmaka atau pengedar
2. Melaporkan
Rimpang benih dari
kegiatan usaha
(Perbenihan Institusi 2. Setiap 12 bulan.
secara periodik.
Hortikultura Pengawasan dan
Tanaman Sertifikasi Benih;
Obat atau
2. Keterangan
Biofarmaka
memiliki atau
Rimpang)
menguasai
sarana produksi
benih atau
peredaran benih;
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang_
SK No 050915 C
e
♦
a
PRESIDEN
REPU0LIK INDONESIA
II. 2.A. 416

perbenihan; dan
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
Tanaman Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Risiko Menengah Tinggi
Obat atau sebagai produsen Perbenihan; usaha;
2. Melaporkan 2. Selama
Rimpang benih dari
kegiatan usaha melakukan
(Perbenihan Institusi
secara periodik; kegiatan usaha;
Tanaman Sertifikasi Benih. 3. Kemitraan 3. Selama
Obat atau dengan pelaku melakukan
2. Keterangan
Biofarmaka usaha mikro- kegiatan usaha;
memiliki atau
Rimpang) kecil; dan
menguasai
resposibiliti)
SK No 050914 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 417

peredaran benih. (CSR)

3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan.
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
242. 01285 Pertanian Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25 ha
Tanaman melakukan budi Kementerian/ Risiko Rendah
Obat atau daya yang baik Lembaga.
Biofarmaka (GAP Permentan
Rimpang No. 57 Tahun 2012
Tentang Pedoman
Budi Daya
Tanaman Obat
SK No 050913 C
0
0
4»
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 418

Yang Baik).
243. 01285 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. Selama Usaha Menengah dan
Tanaman prasarana sesuai Lembaga OSS melakukan melakaukan BesarRisiko Menengah
Obat atau lokasi tempat Budi daya yang kegiatan usaha Tinggi
Biofarmaka usaha; dan baik melalui
Rimpang penerapan
2. Memiliki
(Budi Daya GAP;
Hortikultura AMDAL/UKL/UPL
sesuai peraturan 2. Memiliki 2. Selama
Tanaman
perundang- Standar melakaukan
Obat atau
undangan. Operasional kegiatan usaha
Biofarmaka
Prosedure
Rimpang)
SOP / standar
budi daya lain
(Spesifik
komoditas dan
lokasi); dan 3. Setiap 12 bulan
3. Menyampaikan
SK No 050912 C
©
#
4i
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.419

laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
Tanaman umum adalah Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Obat atau rencana kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Biofarmaka pembangunan lahan tanpa
Non Rimpang kebun termasuk bakar dan
(Budi Daya rencana fasilitasi mengelola
Benih Kina, pembangunan sumber daya
Adas, Pinang, kebun masyarakat alam secara
Gambir) sekitar. lestari;
khusus usaha. teknik budi
daya yang baik
a. Memiliki sumber
SK No 050911 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.420

daya manusia, dan benar;

sarana,
3. Penerapan
prasarana dan
sistem
sistem untuk
pengendalian
melakukan
Organisme
pengendalian
Pengganggu
Organisme
Tumbuhan
Pengganggu
(OPT);
Tumbuhan
(OPT); 4. Penerapan
Upaya
b. Memiliki sumber
Pengelolaan
daya manusia,
Lingkungan
sarana,
(UKL) dan
prasarana dan
Upaya
sistem untuk
Pemantauan
melakukan
Lingkungan
pembukaan
(UPL) sesuai
lahan tanpa
peraturan
bakar serta
perundang-
pengendalian
undangan
kebakaran;
5. Menyampaikan
c. Persetujuan
SK No 050145 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 421

masyarakat peta digital

hukum adat, lokasi Izin
untuk lahan Usaha
yang digunakan Perkebunan
seluruhnya atau skala 1:100.000
sebagian berada atau 1:50.000
di atas tanah hak (cetak peta dan
ulayat; file elektronik)
disertai dengan
d. Kesepakatan
koordinat yang
antara
lengkap sesuai
perusahaan
dengan
perkebunan
peraturan
dengan
perundang-
masyarakat
undangan;
sekitar tentang
aktivitas usaha 6. Pengusahaan
mencakup batas- lambat 2 (dua)
batas wilayah tahun setelah
kerja perusahaan pemberian
perkebunan; status hak atas
tanah;
e. Kesanggupan
SK No 050144 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 422

memfasilitasi 7. Fasilitasi
pembangunan pembangunan
kebun kebun
masyarakat masyarakat
sekitar sekitar
dilengkapi dilaksanakan
dengan rencana dalam jangka
kerja dan waktu paling
rencana lambat 3 (tiga)
pembiayaan; tahun sejak
hak guna
f. Kesanggupan
usaha
melaksanakan
diberikan;
kemitraan
dengan Pekebun, 8. Kemitraan
karyawan dan dengan
masyarakat Pekebun,
sekitar karyawan dan
perkebunan; masyarakat
sekitar;
9. Menjaga
kelestarian
fungsi_
SK No 050143 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.423

lingkungan dan
keragaman
suraber daya
genetik serta
mencegah
berjangkitnya
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT);
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
11 . Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
SK No 050142 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 424

secara periodik.
Obat atau (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Biofarmaka berlabel); lahan tanpa
Non Rimpang bakar dan
2. Pencatatan data
(Produksi mengelola
benih yang
Benih Kina, sumber daya
diproduksi dan
Adas, Pinang, alam secara
diedarkan; dan
Gambir) lestari;
3. Pencatatan
2. Penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT)
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
SK No 050141 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 425

Lingkungan
(UKL) dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050140 C
©
&
42r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 426

246. 01286 Pertanian Melakukan budi Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Tanaman daya sesuai Kementerian / ha Risiko Rendah
Obat atau pedoman budi daya Lembaga
Biofarmaka yang baik (GAP).
Non Rimpang
(Budi Daya
Kina, Adas,
Pinang,
Gambir)
247. 01286 Pertanian Memiliki/ menguasai Sesuai ketentuan Komitmen untuk Sesuai ketentuan Usaha Mikro dan Kecil
Tanaman Lahan Usaha/ kebun Lembaga OSS melakukan budi Kementerian/ Risiko Rendah
Obat atau untuk budi daya daya yang baik Lembaga
Biofarmaka melalui penerapan
Non Rimpang GAP
(Budi Daya
Hortikultura
Tanaman
Obat atau
Biofarmaka
Non
Rimpang)
SK No 050139 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.427

Tanaman Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakukan Menengah Risiko
Obat atau sebagai produsen Perbenihan; usaha; Menengah Rendah
2. Melaporkan
Non Rimpang benih dari
kegiatan usaha
(Perbenihan Institusi 2. Setiap 12 bulan
secara periodik.
Tanaman Sertifikasi Benih;
Obat atau
2. Keterangan
Biofarmaka
memiliki atau
Non
menguasai
Rimpang)
sarana produksi
benih atau
peredaran benih;
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang_
SK No 050138 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.428

perbenihan; dan
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
Tanaman Kompetensi Lembaga OSS peraturan melakaukan Risiko Menengah Tinggi
Obat atau sebagai produsen Perbenihan; kegiatan usaha;
2. Melaporkan 2. Setiap 12 bulan;
Non Rimpang benih dari
kegiatan usaha
(Perbenihan Institusi
secara periodik;
Tanaman Sertifikasi Benih; 3. Kemitraan
Obat atau dengan pelaku 3. Selama
2. Keterangan
Biofarmaka usaha mikro- melakaukan
memiliki atau
Non kecil; dan kegiatan usaha;
menguasai
Rimpang)
benih atau corporate social melakaukan
peredaran benih; resposibility kegiatan usaha
(CSR).
3. Keterangan
memiliki sumber
daya _ manusia
SK No 050137 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.429

yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan; dan
4. Keterangan
menguasai tempat
Usaha Produksi.
250. 01286 Pertanian Usaha Luas lahan <25 ha

Tanaman Risiko Rendah
Obat atau
Biofarmaka
Non Rimpang
SK No 050136 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 430

251. 01286 Pertanian 1. Perizinan Sesuai ketentuan 1. Telah 1. Selama Usaha Menengah dan
Tanaman prasarana sesuai Lembaga OSS melakukan melakaukan Besar Risiko Menengah
Obat atau lokasi tempat Budi daya yang kegiatan usaha Tinggi
Biofarmaka usaha; dan baik melalui
2. Selama
Non Rimpang penerapan
2. Memiliki melakaukan
(Budi Daya GAP;
AMDAL/UKL/UPL kegiatan usaha
Hortikultura
sesuai peraturan 2. Memiliki
Tanaman 3. Setiap 12 bulan
perundang- Standar
Obat atau
undangan. Operasional
Biofarmaka
Prosedur - SOP
Non
Rimpang) / standar budi
daya lain
(Spesifik
komoditas dan
lokasi); dan
3. menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050135 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 431

Tanaman umum adalah Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Rempah- rencana kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Rempah, pembangunan lahan tanpa
Aromatik/Pen kebun termasuk bakar dan
yegar, dan rencana fasilitasi mengelola
Obat Lainnya pembangunan sumber daya
(Budi Daya kebun masyarakat alam secara
Kemiri, sekitar. lestari;
Panili, Kayu
Manis, Pala)
khusus usaha: teknik budi
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar;
sumber daya
sarana, sistem
Organisme (OPT);
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
SK No 050134 C
©
QL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 432

(OPT); Upaya
Pengelolaan
b. Memiliki
Lingkungan
sumber daya
(UKL) dan
manusia,
Upaya
sarana,
Pemantauan
prasarana dan
Lingkungan
sistem untuk
(UPL) sesuai
melakukan
peraturan
pembukaan
perundang-
lahan tanpa
undangan;
bakar serta
pengendalian 5. Menyampaikan
kebakaran; peta digital
lokasi Izin
c. Persetujuan
Usaha
masyarakat
Perkebunan
hukum adat,
skala 1:100.000
untuk lahan
atau 1:50.000
yang
(cetak peta dan
digunakan
file elektronik)
seluruhnya
disertai dengan
atau sebagian
koordinat yang
berada di atas
SK No 050133 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 433

tanah hak lengkap sesuai

ulayat; dengan
peraturan
d. Kesepakatan
perundang-
antara
undangan;
perusahaan
perkebunan 6. Pengusahaan
dengan lahan paling
masyarakat lambat 2 (dua)
sekitar tahun setelah
tentang pemberian
aktivitas status hak atas
usaha tanah;
perkebunan
7. Fasilitasi
mencakup
pembangunan
batas-batas
kebun
wilayah kerja
masyarakat
perusahaan
sekitar
perkebunan;
dilaksanakan
e. Kesanggupan dalam jangka
memfasilitasi waktu paling
pembangunan lambat 3 (tiga)
kebun tahun_sejak
SK No 050132 C
0
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 434

masyarakat hak guna

sekitar usaha
dilengkapi diberikan;
dengan
8. Kemitraan
rencana kerja
dengan
dan rencana
Pekebun,
pembiayaan;
karyawan dan
f. Kesanggupan masyarakat
melaksanakan sekitar;
kemitraan
9. Menjaga
dengan
kelestarian
Pekebun,
fungsi
karyawan dan
lingkungan dan
masyarakat
keragaman
sekitar
sumber daya
perkebunan
genetik serta
mencegah
berjangkitnya
organisme
pengganggu
tumbuhan
SK No 050131 C
e
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 435

(OPT);
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050130 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 436

Kewajiban
KBLI Persyaratan
Rempah- (bersertifikat dan pembukaan Lembaga
Rempah, berlabel); lahan tan pa
Aromatik/Pen bakar dan
2. Pencatatan data
yegar, dan mengelola
benih yang
Obat Lainnya sumber daya
diproduksi dan
(Produksi alam secara
diedarkan; dan
Benih Kemiri, lestari;
Panili, Kayu 3. Pencatatan
2. Penerapan
Manis, Pala) kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050129 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 437

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050128 C
U Ir
&<
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 438

Rempah- pedoman Budi daya Lembaga
Rempah, yang baik (GAP)
Aromatik/Pen
- yegar, dan
Obat Lainnya
(Budi Daya
Kemiri,
Panili, Kayu
Manis, Pala)
SK No 050127 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 439

Karet dan adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Tanaman kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Penghasil pembangunan lahan tanpa
Getah kebun termasuk bakar dan
Lainnya (Budi rencana fasilitasi mengelola
Daya Karet) pembangunan sumber daya
sekitar. lestari;
2. Penerapan
dan benar;
a. Memiliki
manusia, sistem
melakukan Tumbuhan
pengendalian (OPT);
Organisme
4. Penerapan
Pengganggu
SK No 050126 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 440

Tumbuhan Upaya
(OPT). Pengelolaan
Lingkungan
b. Memiliki
(UKL) dan
sumber daya
Upaya
manusia,
Pemantauan
sarana,
Lingkungan
prasarana dan
(UPL) sesuai
sistem untuk
peraturan
melakukan
perundang-
pembukaan
undangan;
lahan tanpa
bakar serta 5. Menyampaikan
pengendalian peta digital
kebakaran; lokasi Izin
Usaha
c. persetujuan
Perkebunan
masyarakat
skala 1:100.000
hukum adat,
atau 1:50.000
untuk lahan
(cetak peta dan
yang
file elektronik)
digunakan
disertai dengan
seluruhnya
koordinat yang
atau sebagian
SK No 050125 C
0
«
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.44 1


tanah hak dengan
ulayat; peraturan
perundang-
d. Kesepakatan
undangan;
antara
sekitar pemberian
tentang status hak atas
aktivitas tanah;
usaha
7. Fasilitasi
perkebunan
pembangunan
mencakup
kebun
batas-batas
masyarakat
wilayah kerja
sekitar
perusahaan
dilaksanakan
perkebunan;
dalam jangka
pembangunan tahun _sejak
SK No 050124 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.442

kebun hak guna

masyarakat usaha
sekitar diberikan;
dilengkapi
8. Kemitraan
dengan
dengan
rencana kerja
Pekebun,
dan rencana
karyawan dan
pembiayaan;
masyarakat
f. Kesanggupan sekitar;
melaksanakan
9. Menjaga
kemitraan
kelestarian
dengan
fungsi
Pekebun,
lingkungan dan
karyawan dan
keragaman
masyarakat
sumber daya
sekitar
genetik serta
perkebunan;
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
SK No 050123 C
0
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.443

No, Kode Pemenuhan Pemenuhan Keterangan
(OPT) dan
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; dan
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050122 C
©
w
-1&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 444

256. 01291 Perkebunan 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Risiko Menengah Tinggi
Karet dan usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/
Penghasil berlabel); lahan tanpa
Getah bakar dan
2. Pencatatan data
Lainnya mengelola
benih yang
(Produksi sumber daya
diproduksi dan
Benih Karet) alam secara
diedarkan; dan
lestari;
3. Pencatatan
2. penerapan
kegiatan setiap
sistem
tahapan
pengendalian
pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
3. penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 050121 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.445

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
dan
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 050120 C
0
*&
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 446

Karet dan daya sesuai Kementerian / Risiko Rendah
Tanaman pedoman budi daya Lembaga
Penghasil yang baik (GAP).
Getah
Lainnya (Budi
Daya Karet)
Cemara dan adalah rencana Lembaga OSS teknologi Kementerian/ ha Risiko Menengah
Tanaman kerja pembukaan Lembaga Tinggi
Tahunan pembangunan lahan tanpa
Lainnya (Budi kebun termasuk bakar dan
daya Jarak rencana fasilitasi mengelola
Pagar, Aren, pembangunan sumber daya
Sagu, Kemiri kebun masyarakat alam secara
Sunan dan sekitar. lestari;
Tanaman
Tahunan
lainnya)
daya yang baik
a. Memiliki
dan benar;
sumber daya
manusia,_ 3. Penerapan _
SK No 0501 19 C
©
a#
m
M
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.447

sarana, sistem
Organisme (OPT);
Pengganggu
4. Penerapan
Tumbuhan
Upaya
(OPT);
Pengelolaan
manusia, Upaya
sarana, Pemantauan
melakukan peraturan
lahan tanpa undangan;
bakar serta
5. Menyampaikan
pengendalian
peta digital
kebakaran;
lokasi Izin
c. perse cuju an Usaha
SK No 002008 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 448

yang digunakan (cetak peta dan
seluruhnya file elektronik)
atau sebagian disertai dengan
berada di atas koordinat yang
tanah hak lengkap sesuai
ulayat; dengan
peraturan
d. Kesepakatan
perundang-
antara
undangan;
perusahaan
perkebunan 6. Pengusahaan
dengan lahan paling
masyarakat lambat 2 (dua)
sekitar tentang tahun setelah
aktivitas usaha pemberian
mencakup tanah;
batas-batas
7. Fasilitasi
wilayah kerja
pembangunan
perusahaan
kebun
SK No 050147 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 449

perkebunan; masyarakat
sekitar
e. Kesanggupan
dilaksanakan
memfasilitasi
dalam jangka
pembangunan
waktu paling
kebun
lambat 3 (tiga)
masyarakat sejak
tahun
sekitar
hak guna
dilengkapi
usaha
dengan rencana
diberikan;
kerja dan
rencana 8. Kemitraan
pembiayaan; dengan
Pekebun,
f. Kesanggupan
karyawan dan
melaksanakan
masyarakat
kemitraan
sekitar;
dengan
Pekebun, 9. Menjaga
kaiyawan dan kelestarian
masyarakat fungsi
sekitar lingkungan dan
perkebunan; keragaman
sumber daya
SK No 050146 C
aA»
*
&
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.450

genetik serta
mencegah
berjangkitnya
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
10. Pelaksanaan
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan;
11. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik;
SK No 050118 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 451

259. 01299 Pertanian 1. Dokumen asal Sesuai ketentuan 1. Penerapan Sesuai ketentuan Risiko Menengah Tinggi
Cemara dan usul benih Lembaga OSS teknologi Kementerian/
Tahunan berlabel); lahan tanpa
Lainnya bakar dan
2. Pencatatan data
(Produksi mengelola
benih yang
Benih Jarak sumber daya
diproduksi dan
Pagar, Aren, alam secara
diedarkan;
Sagu, Kemiri lestari;
Sunan dan 3. Pencatatan
2. Penerapan
Tanaman kegiatan setiap
sistem
Tahunan tahapan
pengendalian
lainnya) pembenihan.
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
(OPT);
3. Penerapan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL) dan
Upaya _
SK No 0501 17 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.452

Pemantauan
Lingkungan
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-
undangan;
4. Menjamin mutu
yang dihasilkan
sesuai standar
mutu;
5. Memelihara
sumber benih;
6. Menyampaikan
laporan
kegiatan usaha
secara periodik.
SK No 0501 16 C
&.
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.453

Cemara dan daya sesuai Kementerian/ Risiko Rendah
Tanaman pedoman budi daya Lembaga
Tahunan yang baik (GAP).
Lainnya (Budi
daya Jarak
Pagar, Aren,
Sagu, Kemiri
Sunan dan
Tanaman
Tahunan
lainnya)
261. 01301 Pertanian Memiliki / menguasai 1. Membuat 1. Sesuai ketentuan Usaha Mikro Kecil
Tanaman lahan usaha/ kebun pernyataan kementerian/ Risiko Rendah.
Hias (Budi untuk Budi daya. melakukan lembaga;
daya Budi daya yang
2. Selama
hortikultura baik sesuai
melakukan
tanaman SOP; dan
kegiatan usaha.
hias).
2. Membuat
catatan
kegiatan usaha.
SK No 050115 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 454

262. 01301 Pertanian Memiliki/ menguasai 1. Melakukan 1. Selama Usaha Menengah Risiko
Tanaman lahan usaha/ kebun Budi daya yang melakukan Menengah Rendah.
Hias (Budi untuk Budi daya. baik melalui kegiatan usaha.
daya penerapan GAP;
2. Sesuai ketentuan
hortikultura
2. Produk yang kementerian/
tanaman
dihasilkan lembaga.
hias).
memenuhi
3. Setiap 12 bulan.
standar mutu
dan persyaratan
keamanan
pangan; dan
3. Membuat
catatan
kegiatan usaha
dan melaporkan
secara periodik.
SK No 0501 14 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 455

263. 01301 Pertanian 1. Membuat rencana Sesuai ketentuan 1. Melaporkan 1. Setiap 12 bulan; Usaha Besar Risiko
Tanaman usaha; lembaga OSS. kegiatan Menengah Tinggi.
2. Sesuai ketentuan
Hias (Budi usahanya secara
2. Pernyataan kementerian/
day a periodik;
memliki/ lembaga;
hortikultura
menguasai 2. Kebun/lahan
tanaman 3. Sesuai ketentuan
lahan/kebun usaha
hias). kementerian/
lembaga;
dengan RUTW; penerapan GAP 4. Selama
dan/atau sudah melakukan
3. Pernyataan
memiliki kegiatan usaha;
ketersediaan
serifikat GAP;
tenaga kerja yang 5. Selama
terampil untuk 3. Membuat melakukan
usaha Budi daya; prosedur kerja kegiatan usaha.
dalam
4. Pernyataan
memenuhi
ketersediaan
standar K3L;
sarana prasarana
untuk usaha Budi transfer
daya. (dilengkapi teknologi; dan
dokumen
5. Melakukan
SK No 050113 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 456

perizinan sarana kemitraan

prasarana jika dengan Usaha
diperlukan); dan Mikro, Kecil dan
Menengah.
5. Pernyataan
menerapkan GAP
terutama menjaga
konservasi lahan
dan air serta tata
kelola limbah.
264. 01302 Pertanian 1. Keterangan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Selama Usaha Mikro Kecil dan
Pengembang- kompetensi lembaga OSS. peraturan melakukan Menengah Risiko
biakan sebagai produsen perbenihan; dan kegiatan usaha; Menengah Rendah.
Tanaman atau pengedar
(perbenihan benih dari institusi
kegiatan usaha
SK No 0501 12 C
0
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 457

hortikultura pengawasan dan secara periodik.

pengembang- sertifikasi benih;
biakan
2. Keterangan
tanaman).
memiliki atau
menguasai sarana
produksi benih
atau peredaran
benih;
3. Keterangan
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan; dan
4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
SK No 0501 11 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 458

Pengembang- kompetensi lembaga OSS. peraturan melakukan usaha; Menengah Tinggi.
biakan sebagai produsen perbenihan;
2. Setiap 12 bulan;
Tanaman atau pengedar
2 . Melaporkan
(perbenihan benih dari institusi 3. Selama
kegiatan usaha
hortikultura pengawasan dan melakukan
secara periodik;
pengembang- sertifikasi benih; kegiatan usaha;
biakan 3. Kemitraan
2. Keterangan
tanaman) . dengan pelaku 4. Selama
memiliki atau
usaha mikro- melakukan
menguasai sarana
kecil; dan kegiatan usaha.
produksi benih
atau peredaran 4. Melaksanakan
benih; Corporate Social
Resposibility
3. Keterangan
(CSR).
memiliki sumber
daya manusia
yang mempunyai
pengetahuan dan
keterampilan di
bidang
perbenihan; dan
SK No 050110 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 459

4. Keterangan
menguasai tempat
usaha produksi.
266. 01411 Pembibitan Menerapkan Cara Paling lambat 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
dan Budi Pembibitan Sapi Rendah
Daya Sapi Potong yang Baik
Potong
(Pembibitan)
SK No 050109 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 460

267. 01411 Pembibitan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah dan
dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan; Besar Risiko Tinggi
Daya Sapi manajemen -turan lainnya;
Potong usaha;
2. Menyampaikan
(Pembibitan) 2. Setiap triwulan;
2. Prasyarat instalasi laporan
pengolahan populasi dan
limbah; produksi per
triwulan;
3. Keterangan
3. Sesuai ketentuan
mengenai jenis 3. Menyampaikan
komoditas, galur laporan Kementerian/-
Lembaga;
dan lokasi usaha realisasi
peternakan; dan rencana kerja
pembangunan
4. Rekomendasi bibit
unit usaha
dan/atau benih
peternakan;
yang akan
dan
dikembangkan 4. Sesuai ketentuan
dari komisi bibit 4. Melakukan Kementerian/
ternak dalam hal kemitraan Lembaga.
galur yang akan usaha selama
digunakan melakukan
merupakan galur kegiatan usaha
SK No 050108 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 461

baru. sesuai dengan

peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Sapi Rendah
Daya Sapi Potong yang Baik
Potong
(Pembibitan)
SK No 050107 C
e #>
e
*«a yr.
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 462

269. 01411 Pembibitan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah Risiko

dan Budi Cara Budi Daya bulan; Menengah Rendah
Daya Sapi Sapi Potong
Potong (Budi yang Baik;
Daya)
2. Memenuhi self 2. Paling lambat 6
declare terhadap bulan;
standar kegiatan
usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Menyampaikan 3. Setiap triwulan.
laporan populasi
dan produksi
SK No 050106 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 463

270. 01411 Pembibitan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko Tinggi
dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/ pera bulan;
Potong (Budi usaha;
2. Menyampaikan
Daya)
2. Prasyarat instalasi laporan 2. Setiap triwulan;
limbah; produksi;
3. Keterangan 3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
mengenai jenis laporan Kementerian/-
komoditas, galur realisasi Lembaga;
dan lokasi usaha rencana kerja
peternakan; dan pembangunan
unit usaha 4. Paling lambat 6
peternakan; bulan dan
dan/atau benih dan dilakukan selama
yang akan
dikembangkan 4. Melakukan usaha.
dari komisi bibit kemitraan
ternak dalam hal usaha selama
galur yang akan melakukan
digunakan kegiatan usaha
merupakan galur sesuai dengan
SK No 050105 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 464

baru. peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Pembibitan Sapi Rendah
Daya Sapi Perah yang Baik
Perah
(Pembibitan)
SK No 050104 C
0
4&L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 465

Perah usaha;
2. Menyampaikan
limbah; produksi;
3. Sesuai ketentuan
3. Keterangan 3. Menyampaikan Kementerian/-
mengenai jenis laporan Lembaga;
komoditas, galur realisasi
unit usaha
4. Rekomendasi bibit 4. Paling lambat 6
peternakan;
dan/atau benih dan
bulan dan
yang akan dilakukan selama
dikembangkan 4. Melakukan usaha.
SK No 050103 C
0
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.466

baru. peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Sapi Rendah
Daya Sapi Perah yang Baik
Perah (Budi
Daya)
SK No 050102 C
©
«%
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.467


Daya Sapi Sapi Perah yang
Perah (Budi Baik;
Daya) 2. Paling lambat 6
2. Memenuhi self
bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050101 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.468

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan;
Perah (Budi usaha;
2. Menyampaikan
Daya) 2. Setiap triwulan;
limbah; produksi;
3. Sesuai ketentuan
3. Keterangan 3. Menyampaikan kementerian/-
mengenai jenis laporan lembaga;
unit usaha
peternakan;
dan/atau benih dan
yang akan
dikembangkan 4. Melakukan 4. Paling lambat 6
dari komisi bibit kemitraan bulan dan
ternak dalam hal usaha selama dilakukan selama
galur yang akan melakukan usaha.
SK No 050100 C
©
43:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 469

baru. peraturan
perundang-
undangan .
276. 01413 Pembibitan Menerapkan Cara Paling lambat 6 bulan Usaha Mikro Kecil
dan Budi Pembibitan Kerbau Risiko Rendah
Daya Kerbau yang Baik
Potong
(Pembibitan)
SK No 050099 C
©
4L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 470

Daya Kerbau manajemen usaha; -turan lainnya;
Potong
2. Prasyarat instalasi 2. Menyampaikan
pengolahan laporan
limbah; populasi dan
produksi;
3. Keterangan
3. Sesuai ketentuan
komoditas, galur laporan
kementerian / lem¬
baga;
pembangunan
unit usaha
dan / atau benih
peternakan;
yang akan
dan
dikembangkan
dari komisi bibit 4. Melakukan 4. Paling lambat 6
ternak dalam hal kemitraan bulan dan
galur yang akan usaha selama dilakukan selama
digunakan melakukan usaha.
baru. sesuai dengan
SK No 050098 C
©
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 47 1

peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Kerbau Risiko Rendah
Daya Kerbau yang Baik
Potong (Budi
Daya)
SK No 050097 C
©
m%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 472

Daya Kerbau Kerbau yang
Potong (Budi Baik;
Daya)
2. Memenuhi self
declare terhadap 2. Paling lambat 6
standar kegiatan bulan;
usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
laporan populasi
dan produksi.
SK No 050096 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 473

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera- bulan.
Daya Kerbau manajemen turan lainnya;
Potong (Budi usaha;
2. Menyampaikan
2. Prasyarat instalasi laporan populasi
pengolahan dan produksi;
limbah;
3. Keterangan laporan realisasi Kementerian/-
mengenai jenis rencana kerja Lembaga;
komoditas, galur pembangunan
dan lokasi usaha unit usaha
peternakan; dan peternakan; dan
4. Rekomendasi bibit 4. Melakukan 4. Paling lambat 6
dan/atau benih kemitraan bulan dan
yang akan usaha selama dilakukan selama
dikembangkan melakukan usaha.
dari komisi bibit kegiatan usaha
ternak dalam hal sesuai dengan
galur yang akan peraturan
digunakan meru- perundang-
pakan galur baru undangan.
SK No 050095 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 474

Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Kewajiban
KBLI Persyaratan
dan Budi Pembibitan Kerbau Rendah
Daya Kerbau Perah yang Baik
Perah
(Pembibitan)
Daya Kerbau manajemen -turan lainnya;
Perah usaha;
2. Menyampaikan
limbah; produksi;
3. Sesuai ketentuan
3. Keterangan 3. Menyampaikan Kementerian/-
unit usaha
4. Rekomendasi bibit 4. Paling lambat 6
peternakan;
dan /atau benih bulan dan
yang akan 4. Melakukan dilakukan selama
dikembangkan kemitraan
SK No 050094 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.475

dari komisi bibit usaha selama usaha.

ternak dalam hal melakukan
galur yang akan kegiatan usaha
digunakan sesuai dengan
merupakan galur peraturan
baru. perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Kerbau Rendah
Daya Kerbau Perah yang Baik
Perah (Budi
Daya)
SK No 050093 C
©
★;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.476

284. 01414 Pembibitan 1. Menerapkan Paling lambat 6 Usaha Menengah Risiko

Daya Kerbau Kerbau yang
Perah (Budi Baik;
Daya)
2. Memenuhi self
declare 2. Paling lambat 6
terhadap bulan;
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050092 C
©
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 477

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan;
Daya Kerbau manajemen -turan lainnya;
Perah (Budi usaha;
2. Menyampaikan
limbah; produksi;
3. Sesuai ketentuan
3. Keterangan 3. Menyampaikan Kementerian/
mengenai jenis laporan Lembaga.
unit usaha
peternakan;
dan/atau benih dan
yang akan
dikembangkan 4. Melakukan 4. Paling lambat 6
dari komisi bibit kemitraan bulan dan
ternak dalam hal usaha selama dilakukan selama
galur yang akan melakukan usaha.
SK No 050091 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 478

baru. peraturan
perundang-
undangan.
286. 01420 Peternakan Menerapkan Cara Paling lambat 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
Kuda dan Pembibitan Kuda Rendah
Sejenisnya yang Baik
(Pembibitan)
SK No 050090 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.479

287. 01420 Peternakan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah Besar

Kuda dan Cara Budi Daya bulan; Risiko Menengah Rendah
Sejenisnya Kerbau yang
(Pembibitan) Baik;
2. Memenuhi self
terhadap bulan;
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
288. 01420 Peternakan Menerapkan Cara Paling lambat 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
Kuda dan Budi Daya Kuda Rendah
Sejenisnya yang Baik
(Budi daya)
SK No 050089 C
%
M
H
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 480

289. 01420 Peternakan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah Risiko

Kuda dan Cara Budi Daya bulan; Menengah Rendah
Sejenisnya Kerbau yang
(Budi Daya) Baik;
2. Memenuhi self
terhadap bulan;
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi
SK No 050088 C
©
«
PRESIDFN
REPUB'. '3 INDONESIA
II. 2.A.481

290. 01420 Peternakan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko
Kuda dan kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan; Menengah Tinggi
Sejenisnya manajemen -turan lainnya;
(Budi Daya) usaha;
2. Menyampaikan
2. Setiap triwulan;
limbah; produksi;
3. Sesuai ketentuan
unit usaha
peternakan;
dan/atau benih
dan 4. Paling lambat 6
yang akan
bulan dan
dikembangkan 4. Melakukan
dilakukan selama
usaha.
SK No 050087 C
©
*
4s
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 482

baru. peraturan
perundang-
undangan.
291. 01430 Peternakan 1. Memenuhi self 1. Paling lambat 6 Risiko Menengah Rendah
unta dan declare bulan.
sejenisnya terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
2. Setiap Semester.
2. Menyampaikan
laporan _
SK No 050086 C
Ht'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 483

populasi dan
produksi.
dan Budi Pembibitan Rendah
Daya Domba Kambing/ Domba
Potong yang Baik
(Pembibitan)
dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pe- bulan; Besar Risiko Menengah
Daya Domba manajemen raturan Tinggi
Potong usaha; lainnya;
2. Setiap triwulan;
(Pembibitan)
2. Keterangan 2. Menyampaikan
mengenai jenis laporan
komoditas, galur populasi dan
dan lokasi usaha produksi;
3. Sesuai ketentuan
peternakan;
3. Menyampaikan Kementerian/-
3. Rekomendasi bibit laporan Lembaga.
dan/atau benih realisasi
SK No 050085 C
©
<*K
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 484

yang akan rencana kerja

dikembangkan pembangunan 4. Paling lambat 6
dari komisi bibit unit usaha bulan dan
ternak dalam hal peternakan; dilakukan selama
galur yang akan usaha.
4. Melakukan
digunakan
kemitraan
merupakan galur
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Rendah
Potong (Budi yang Baik
Daya)
SK No 050084 C
©
m
€
*%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.485


Daya Domba Kambing/-
Potong (Budi Domba yang
Daya) Baik;
declare bulan;
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyam paikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050083 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.486

296. 01441 Pembibitan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko
dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan; Menengah Tinggi
Daya Domba manajemen -turan lainnya;
Potong (Budi usaha;
2. Menyampaikan
2. Keterangan laporan
mengenai jenis populasi dan
komoditas, galur produksi;
3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
3. Menyampaikan Kementerian/
peternakan; dan
laporan Lembaga;
3. Rekomendasi bibit realisasi
dan/atau benih rencana kerja
yang akan pembangunan
dikembangkan unit usaha
4. Paling lambat 6
dari komisi bibit peternakan;
bulan dan
ternak dalam hal dan
galur yang akan dilakukan selama
4. Melakukan usaha.
digunakan
kemitraan
merupakan galur
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050082 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.487

peraturan
perundang-
undangan.
Daya Kambing/ Domba
Kambing yang Baik
Potong
(Pembibitan)
SK No 050081 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 488

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pera bulan; Besar Risiko Menengah
Daya manajemen -turan lainnya; Tinggi
Kambing usaha;
2. Menyampaikan
Potong 2. Setiap triwulan;
(Pembibitan)
3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Lem-baga;
ternak dalam hal dan 4. Paling lambat 6
galur yang akan bulan dan
4. Melakukan
digunakan dilakukan selama
kemitraan
merupakan galur usaha.
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050080 C
©
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 489

peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi Daya Risiko Rendah
Daya Kambing/ Domba
Kambing yang Baik
Potong (Budi
Daya)
SK No 050079 C
##
0
&
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 490

300. 01442 Pembibitan 1. Menerapkan Paling lambat 6 Usaha Menengah

dan Budi Cara Budi Daya bulan. Risiko Menengah Rendah
Daya Kambing/ -
Kambing Domba yang
Potong (Budi Baik;
Daya)
declare bulan.
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050078 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 49 1

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/GFP/pe- bulan; Menengah Tinggi
Daya manajemen raturan
Kambing usaha; lainnya;
Potong (Budi 2. Setiap triwulan;
Daya)
3. Sesuai ketentuan
peternakan; Kementerian/
3. Menyampaikan Lembaga; dan
3. Rekomendasi bibit laporan
dan/atau benih realisasi
dikembangkan pembangunan
dari komisi bibit unit usaha
4. Paling lambat 6
ternak dalam hal bulan dan
peternakan;
galur yang akan dan
dilakukan selama
digunakan usaha.
4. Melakukan
merupakan galur
kemitraan
baru.
usaha selama
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050077 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.492

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
Daya Kambing/Domba
Kambing yang Baik
Perah
(Pembibitan)
SK No 050076 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 493

Daya manajemen -turan lainnya; Tinggi
Kambing usaha;
2. Menyampaikan
Perah 2. Setiap triwulan;
(Pembibitan)
3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Lembaga;
dan / atau benih rencana kerja
4. Paling lambat 6
dan bulan dan
ternak dalam hal
dilakukan selama
galur yang akan
4. Melakukan usaha.
digunakan
kemitraan
merupakan galur
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050075 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 494

peraturan
perundang-
undangan.
Daya Kambing/ Domba
Kambing yang Baik
Perah (Budi
Daya)
SK No 050074 C
e
&
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 495


Daya Kambing/ Dom-
Kambing ba yang Baik;
Perah (Budi
2. Memenuhi self
Daya)
terhadap bulan;
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050073 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.496

Daya manajemen -turan lainnya;
Kambing usaha;
2. Menyampaikan
Perah (Budi 2. Setiap triwulan;
Daya)
3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Lembaga;
ternak dalam hal dan
galur yang akan
4. Melakukan 4. Paling lambat 6
digunakan
kemitraan bulan dan
merupakan galur
usaha selama dilakukan selama
baru.
melakukan usaha.
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050072 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 497

peraturan
perundang-
undangan.
Daya Domba Kambing/ sDomba
Perah yang Baik
(Pembibitan)
SK No 050071 C
e
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 498

Judul KBLI Perizinan Bcrusaha Perizinan Berusaha
Daya Domba manajemen -turan lainnya; Tinggi
Perah usaha;
2. Menyampaikan
3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Lembaga;
4. Melakukan
digunakan dilakukan selama
kemitraan
merupakan galur usaha.
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050070 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.499

peraturan
perundang-
undangan.
Perah (Budi yang Baik
Daya)
SK No 050069 C
©
V
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.500


Daya Domba Kambing/ Dom¬
Perah (Budi ba yang Baik;
Daya)
2. Memenuhi self
2. Paling lambat 6
declare
bulan;
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050068 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.501

Daya Domba manajemen -turan lainnya;
Perah (Budi usaha;
2. Menyampaikan 2. Setiap triwulan;
Daya)
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Kementerian /
3. Rekomendasi bibit realisasi Lembaga;
4. Melakukan dilakukan selama
digunakan
kemitraan usaha.
merupakan galur
usaha selama
baru.
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050067 C
©
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 502

peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050066 C
©A *
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 503

312. 01445 Produksi 1. Menerapkan Cara Paling lambat 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
Bulu Domba Budi Daya Rendah
Mentah/ Raw Kambing/ Domba
Wool yang Baik; dan
2. Menerapkan cara
produksi bulu
domba
mentah/rain woll
yang baik.
SK No 050065 C
©
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 504

313. 01445 Produksi 1. Menerapkan Paling lambat 6 bulan Usaha Menengah Risiko
Bulu Domba Cara Budi Daya Menengah Rendah
Mentah/Raii; Kambing/ Dom¬
Wool ba yang Baik;
2. Menerapkan
cara produksi
bulu domba
mentah yang
baik; dan
3. Memenuhi self
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
budi daya.
SK No 050064 C
©
ft
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.505

314. 01445 Produksi 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko Tinggi
Bulu Domba kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan;
Mentah / Raw manajemen peraturan
Wool usaha; lainnya;
2. Prasyarat instalasi
laporan
pengolahan
populasi dan
limbah;
produksi; 3. Sesuai ketentuan
unit usaha
peternakan;
dan /atau benih 4. Sesuai ketentuan
dan
yang akan Kementerian/
dikembangkan 4. Melakukan Lembaga.
SK No 050063 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.506

baru peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050062 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.507

315. 01450 Peternakan 1. Menerapkan 1 . Paling lambat 6 Usaha Mikro Kecil

Babi Cara bulan; Risiko Menengah Rendah
Pembibitan dan
Budi Daya Babi
Yang Baik;
2. Paling lambat 6
2. Memenuhi self
bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; 3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050061 C
©
*
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.508

316. 01450 Peternakan 1. Memenuhi 14 Hari 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah
Babi kesesuaian sistem GBP/ GFP/ bulan;
manajemen peraturan
usaha; lainnya;
2. Keterangan
laporan
mengenai jenis
populasi dan
komoditas, galur
produksi; 3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha
peternakan; dan
laporan Lembaga;
dan / atau benih rencana kerja
dari komisi bibit peternakan; 4. Paling lambat 6
dan bulan dan
ternak dalam hal
dilakukan selama
galur yang akan 4. Melakukan
kemitraan usaha.
digunakan
merupakan galur usaha selama
baru. melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
peraturan _
SK No 050060 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.509

perundang-
undangan.
SK No 050059 C
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.510

317. 01450 Peternakan 1. Memenuhi 14 Hari 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko Tinggi
Babi kesesuaian sistem GBP/ GFP/ bulan;
manajemen peraturan
2. Setiap triwulan;
usaha; lainnya;
2. Menyam pai kan
Iaporan
pengolahan
populasi dan
limbah;
produksi;
3. Sesuai ketentuan
mengenai jenis Iaporan
Kementerian /
rencana kerja Lembaga;
dan lokasi usaha
unit usaha
peternakan;
dan /atau benih
yang akan
4. Melakukan bulan dan
dikembangkan
kemitraan dilakukan selama
dari komisi bibit
usaha selama usaha.
ternak dalam hal
melakukan
galur yang akan
kegiatan usaha
digunakan
sesuai dengan
merupakan galur
peraturan _
SK No 050058 C
©
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 511

baru. perundang-
undangan.
318. 01461 Budi daya 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Mikro Kecil Risiko
Ayam Ras Cara Budi daya bulan; Menengah Rendah
Pedaging Ayam Ras
Pedaging Yang
Baik;
2. Telah 2. Paling lambat 6
memenuhi self bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya;
3. Menyampaikan 3. Setiap bulan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050057 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 512

319. 01461 Budi daya 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah dan
Ayam Ras kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP /GFP/ bulan; Besar
Pedaging manajemen peraturan Risiko Tinggi
usaha; lainnya;
pengolahan laporan 2. Setiap bulan;
limbah; dan populasi dan
produksi per
3. Mengenai jenis
bulan;
komoditas, galur
dan lokasi usaha 3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
peternakan. laporan Kementerian/
realisasi Lembaga;
rencana kerja
pembangunan
unit usaha
peternakan;
4. Melakukan
kemitraan
4. Paling lambat 6
bulan dan
usaha selama
melakukan dilakukan selama
kegiatan usaha usaha.
SK No 050056 C
0
1S>
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.513

sesuai dengan
peraturan
perundang
undangan; dan
5. Memiliki Cold 5. Sesuai ketentuan
Storage dan Kementerian /
Rumah Potong Lembaga.
He wan Unggas
(RPHU).
SK No 050055 C
SSfl*
0
%
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A. 514

320. 01462 Budi daya 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Mikro Kecil
Ayam Ras Cara Budi daya bulan; Risiko Menengah Rendah
Petelur Ayam Ras
Petelur Yang
Baik;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050054 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 515

321. 01462 Budi daya 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah dan
Ayam Ras kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar Risiko Tinggi
Petelur manajemen peraturan
usaha; lainnya;
pengolahan laporan 2. Setiap triwulan;
produksi;
3. Mengenai jenis
komoditas, galur 3. Menyampaikan
dan lokasi usaha laporan 3. Sesuai ketentuan
peternakan. realisasi Kementerian/
rencana kerja Lembaga; dan
pembangunan
unit usaha
peternakan;
dan
4. Paling lambat 6
usaha selama usaha.
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050053 C
©
ss
£
%m.
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.516

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050052 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.517

322. 01463 Pembibitan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Mikro Kecil Risiko
Ayam Lokal Cara bulan; Menengah Rendah
dan pembibitan
Persilangan- Ayam Asli dan
nya Lokal Yang
Baik;
2. Telah
2. Paling lambat 6
memenuhi self
bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya;
3. Menyampaikan
laporan
3. Setiap triwulan.
populasi dan
produksi.
SK No 050051 C
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.518

Ayam Lokal kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar Risiko Tinggi
dan manajemen peraturan
Persilangan- usaha; lainnya;
nya 2. Setiap triwulan;
pengolahan laporan
produksi;
3. Keterangan
komoditas, galur laporan 3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha realisasi Kementerian /
peternakan; dan rencana kerja Lembaga;
pembangunan
unit usaha
dan /atau benih
peternakan;
yang akan
dan
dikembangkan 4. Paling lambat 6
dari komisi bibit 4. Melakukan bulan dan
ternak dalam hal kemitraan dilakukan selama
galur yang akan usaha selama usaha.
digunakan melakukan
SK No 050050 C
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 519

baru. sesuai dengan

peraturan
perundang-
undangan.
324. 01464 Budi daya Menerapkan Cara 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
Ayam Lokal Budi daya Ayam Rendah
dan Buras yang Baik
Persilangan-
nya
SK No 050049 C
& ~
e A
CrC
%
PRES1DEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.520

325. 01464 Budi daya 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Menengah Risiko
Ayam Lokal Cara Budi daya bulan; Menengah Rendah
dan Ayam Buras
Persilangan- Yang Baik;
nya
2. Telah
memenuhi self 2. Paling lambat 6
declare bulan;
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050048 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 52 1

326. 01464 Budi daya 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Besar Risiko Tinggi
Ayam Lokal kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan;
dan manajemen peraturan
Persilangan- usaha; lainnya;
nya
produksi;
3. Mengenai jenis
komoditas, galur 3. Menyampaikan
dan lokasi usaha laporan 3. Sesuai ketentuan
peternakan. realisasi Kementerian/
pembangunan
unit usaha
peternakan;
dan
4. Paling lambat 6
usaha selama usaha.
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050047 C
&
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.522

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
327. 01465 Pembibitan Menerapkan Cara 6 bulan Usaha Mikro Kecil

dan Budi Pembibitan Itik
Risiko Rendah
daya Itik yang Baik
dan/atau
Bebek
(Pembibitan)
SK No 050046 C
e
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.523

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar Risiko Tinggi
daya Itik manajemen peraturan
dan/atau usaha; lainnya;
Bebek
produksi;
3. Keterangan
komoditas, galur laporan 3. Sesuai ketentuan
dan lokasi usaha realisasi Kementerian/
peternakan; dan rencana kerja Lembaga;
pembangunan
unit usaha
dan /atau benih
peternakan;
yang akan
dan
dikembangkan 4. Paling lambat 6
dari komisi bibit 4. Melakukan bulan dan
ternak dalam hal kemitraan dilakukan selama
galur yang akan usaha selama usaha.
digunakan melakukan
SK No 050045 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.524

baru. sesuai dengan

peraturan
perundang-
undangan.
329. 01465 Pembibitan Menerapkan Cara 6 bulan Usaha Mikro Kecil Risiko
dan Budi Budi daya Itik yang Rendah
daya Itik Baik
dan/atau
Bebek
SK No 050044 C
Nt
%ÿA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.525

dan Budi Cara Budi daya bulan; Menengah Rendah
daya Itik Itik Lokal Yang
dan/atau Baik;
Bebek (Budi 2. Paling lambat 6
2. Telah
daya) bulan;
memenuhi self
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050043 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.526

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan;
daya Itik manajemen peraturan
2. Setiap triwulan;
dan/atau usaha; lainnya;
Bebek (Budi
daya)
pengolahan laporan
produksi;
3. Keterangan
3. Sesuai ketentuan
Kementerian /
komoditas, galur laporan
Lembaga;
pembangunan
unit usaha
dan /atau benih
peternakan; 4. Paling lambat 6
yang akan
dikembangkan 4. Melakukan bulan dan
dari komisi bibit
dilakukan selama
kemitraan
ternak dalam hal
usaha
usaha selama
SK No 050042 C
0
13>
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 527

baru. peraturan
perundang-
undangan.

dan Budi Pembibitan Burung
Risiko Rendah
daya Burung Puyuh yang Baik
Puyuh
(Pembibitan)
SK No 050041 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.528

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar
daya Burung manajemen peraturan
Risiko Tinggi
Puyuh usaha; lainnya;
(Pembibitan)
mengenai jenis laporan 2. Setiap triwulan;
peternakan.; dan 3. Sesuai ketentuan
3. Menyampaikan
3. Rekomendasi bibit laporan Kementerian/
Lembaga;
dan /atau benih realisasi
ternak dalam hal peternakan;
galur yang akan dan
4. Paling lambat 6
digunakan
merupakan galur
baru.
usaha selama usaha.
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050040 C
&
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 529

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.

dan Budi Budi daya Burung
Risiko Rendah
daya Burung Puyuh yang Baik
Puyuh (Budi
daya)
SK No 050039 C
©
&
%&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.530


dan Budi Cara Budi daya bulan; Menengah Rendah
daya Burung Burung Puyuh
Puyuh (Budi Yang Baik;
daya) 2. Paling lambat 6
2. Telah
bulan;
memenuhi self
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050038 C
©
&
&
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.531

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Menengah Tinggi
daya Burung manajemen peraturan
Puyuh (Budi usaha; lainnya;
daya)
mengenai jenis laporan 2. Setiap triwulan;
peternakan; dan 3. Sesuai ketentuan
3. Menyampaikan
3. Rekomendasi bibit Kementerian /
laporan
dan /atau benih Lembaga;
realisasi
galur yang akan dan
digunakan 4. Paling lambat 6
merupakan galur
baru.
usaha selama usaha.
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050037 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 532

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050036 C
m V#
©
%
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.533

337. 01467 Pembibitan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Risiko Menengah Rendah

dan Budi cara bulan;
daya Burung Pembibitan dan
Merpati Budi daya
Burung Merpati
yang baik;
2. Telah
2. Paling lambat 6
memenuhi self
bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Menyampaikan
laporan 3. Setiap triwulan.
populasi dan
produksi.
SK No 050035 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 534

338. 01468 Pembibitan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Mikro Kecil Risiko
Ayam Ras kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Menengah Tinggi
manajemen peraturan
usaha; lainnya;
2. Setiap bulan;
peternakan.
3. Menyampaikan
laporan 3. Sesuai ketentuan
realisasi Kementerian/
pembangunan
unit usaha
peternakan;
dan
4. Paling lambat 6
usaha selama usaha.
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050034 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.535

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050033 C
©
&
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.536

Ayam Ras kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar
manajemen peraturan
Risiko Tinggi
usaha; lainnya;
2. Menyampaikan 2. Setiap bulan;
laporan
pengolahan
populasi dan
limbah;
produksi;
3. Sesuai ketentuan
komoditas, galur realisasi Kementerian/
Lembaga;
unit usaha
peternakan;
dan / atau benih
yang akan
dikembangkan
dari komisi bibit
usaha selama usaha.
ternak dalam hal
melakukan
galur yang akan
kegiatan usaha
digunakan
sesuai dengan
merupakan galur
peraturan _
SK No 050032 C
&
«
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.537

baru. perundang-
undangan.

dan Budi GBP /GFP/ bulan;
daya Ternak peraturan
Unggas lainnya;
Lainnya 2. Telah
2. Paling lambat 6
memenuhi self
bulan.
declare
terhadap
standar
_ kegiatan usaha
SK No 050031 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.538

pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Setiap triwulan.
3. M enyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
341. 01491 Pembibitan 1. Menerapkan Paling lambat 6 Risiko Menengah Rendah

daya Burung peraturan
Unta lainnya;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya;
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
SK No 050030 C
©
0#
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.539

produksi.
342. 01492 Pengusahaan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Risiko Menengah Rendah

Kokon / Kepo GBP /GFP/ bulan;
mpong Ulat peraturan
Sutera lainnya;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050029 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 540


daya Lebah peraturan
lainnya;
2. Telah
memenuhi self
2. Paling lambat 6
declare
bulan;
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
produksi.
dan Budi Pembibitan Rusa Rendah
daya Rusa yang Baik
(Pembibitan
SK No 050028 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.541

Rusa)
dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Besar Risiko Menengah
daya Rusa manajemen peraturan Tinggi
(Pembibitan usaha; lainnya;
Rusa) 2. Menyampaikan 2. Setiap triwulan;
2. Keterangan
peternakan; dan 3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
laporan Kementerian/
realisasi Lembaga;
dan /atau benih
rencana kerja
yang akan
pembangunan
dikembangkan
unit usaha
dari komisi bibit
peternakan;
ternak dalam hal
dan
galur yang akan
4. Melakukan 4. Paling lambat 6
digunakan
kemitraan bulan dan
merupakan galur
baru. usaha selama dilakukan selama
melakukan
SK No 050027 C
0
45:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.542

kegiatan usaha usaha.

sesuai dengan
peraturan.
perundang-
undangan
dan Budi Budi daya Rusa Rendah
daya Rusa yang Baik
(Budi daya)
dan Budi GBP /GFP/ bulan. Menengah Rendah
daya Rusa peraturan
(Budi daya) lainnya;
SK No 050026 C
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A.543

memenuhi self bulan.

declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya;
3. Menyampaikan
3. Setiap triwulan.
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050025 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.544

dan Budi kesesuaian sistem Lembaga OSS GBP/ GFP/ bulan; Menengah Tinggi
daya Rusa manajemen peraturan
(Budi daya) usaha; lainnya;
2. Keterangan
peternakan; dan 3. Menyampaikan 3. Sesuai ketentuan
laporan Kementerian/
realisasi Lembaga;
dan /atau benih
rencana kerja
yang akan
pembangunan
dikembangkan
unit usaha
dari komisi bibit
peternakan;
ternak dalam hal 4. Paling lambat 6
dan
digunakan 4. Melakukan dilakukan selama
merupakan galur kemitraan usaha.
baru. usaha selama
melakukan
kegiatan usaha
sesuai dengan
SK No 050024 C
0
0
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.545

peraturan
perundang-
undangan.
dan Budi Budi daya Kelinci Rendah
daya Kelinci yang Baik
SK No 050023 C
★:
8
&
8
4a
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 546

350. 01495 Pembibitan 1. Menerapkan Usaha Menengah Risiko

dan Budi Cara Budi daya Menengah Rendah
daya Kelinci Kelinci Yang
Baik;
2. Telah
memenuhi self
declare
terhadap
standar
Setiap triwulan
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
3. Menyampaikan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050022 C
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.547

351. 01495 Pembibitan 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan Usaha Besar Risiko
dan Budi kesesuaian Lembaga OSS GBP/ GFP/ Menengah Tinggi
daya Kelinci manajemen peraturan
usaha; lainnya;
peternakan; dan
3. Menyampaikan
3. Rekomendasi bibit laporan
dan /atau benih realisasi
galur yang akan dan
digunakan
4. Melakukan
merupakan galur
kemitraan
baru.
usaha selama
melakukan
kegiatan usaha
SK No 050021 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.548

sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
SK No 050020 C
0
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 549


daya Cacing peraturan
lainnya;
2. Telah
2. Paling lambat 6
memenuhi self
bulan;
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
laporan
populasi dan
produksi.
SK No 050019 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.A.550

353. 01497 Pembibitan Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Pemenuhan 1. Sesuai ketentuan Usaha
dan Budi persyaratan standar Lembaga OSS komitmen Kementerian/ Risiko Menengah Tinggi
daya Burung Nomor Kontrol untuk Lembaga;
Walet Veteriner (NKV) penerapan
jaminan
keamanan
produk hewan
(NKV);
Level I untuk
unit usaha
yang
produknya
akan di
eksport;
standar NKV Lembaga.
minimal Level II
untuk unit
SK No 050018 C
0
W
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.551

No. Kode Perizinan Berusaha
Judul KBLI Perizinan Berusaha
usaha yang
produknya
akan
dilalulintaskan
antar provinsi;
4. Sesuai ketentuan
4. Memiliki Kementerian /
Layout/ desain Lembaga;
bangun;
5. Maksimal 5
5. Memiliki tahun.
rancangan
penanganan
limbah; dan
6. Pelaporan.
SK No 050017 C
e
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.552

daya Aneka peraturan
Ternak lainnya;
Lainnya 2. Paling lambat 6
2. Telah
bulan;
memenuhi self
declare
terhadap
standar
kegiatan usaha
pembibitan dan
Budi daya; dan
laporan
populasi dan
produksi
SK No 050016 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 553

Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Bcrusaha
355. 01622 Jasa 1. Surat Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Selama pelaku usaha Menengah tinggi
Perkawinan Permohonan; Lembaga OSS memelihara menjalankan kegiatan
ternak fasilitas, usaha
2. Surat Izin Praktik
perlengkapan,
untuk Dokter
peralatan
Hewan; dan
sesuai
3. Surat Izin peraturan
Pelayanan perundangan
Paramedik untuk mengenai jasa
Paramedik aram veteriner;
Veteriner.
2. Menggunakan
obat hewan
yang terdaftar;
3. Memenuhi
persyaratan
kesejahteraan
hewan;
4. Untuk
Paramedik
Veteriner harus
dibawah
SK No 050015 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 554

penyeliaan
dokter hewan;
dan
5. Untuk hewan
pemaceknya
memenuhi
persyaratan
sebagai
pejantan
pemacek dan
memenuhi
persyaratan
kesehatan
hewan.
356. 01623 Jasa 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha Mikro dan Kecil
Penetasan kesesuaian Lembaga OSS GHP/peraturan bulan.
Telur manajemen lainnya.
usaha;
2. Menyampaikan
2. Setiap minggu.
2. Keterangan Setting
mengenai jenis Hatching
komoditas, strain Record (SHR).
SK No 050014 C
fix;
ft
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.555

dan lokasi usaha 3. Menyampaikan 3. Setiap bulan.

peternakan. laporan
produksi.
357. 01623 Jasa 1. Memenuhi Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. Paling lambat 6 Usaha menangah dan
Penetasan kesesuaian Lembaga OSS GHP/peraturan bulan; besar Risiko Tinggi
Telur manajemen lainnya;
usaha; dan 2. Setiap minggu;
2. Menyampaikan
2. Keterangan Setting
mengenai jenis Hatching
komoditas, strain Record (SHR);
dan lokasi usaha
3. Menyampaikan
peternakan. 3. Setiap bulan;
laporan
produksi; dan
laporan Kementerian /
realisasi Lembaga.
rencana kerja
pembangunan
unit usaha
SK No 050013 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.556

peternakan.
358. 01629 Jasa Memenuhi self Paling lambat 6 bulan Risiko Rendah
Peternakan declare terhadap
Lainnya standar kegiatan
usaha jasa
peternakan lainnya
359. 01611 Jasa Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Pengolahan pengolahan lahan Risiko Rendah
Lahan tanaman pangan
yang baik dan
benar
360. 01611 Jasa Menerapkan cara 1 tahun Usaha Menengah Risiko
Pengolahan pengolahan lahan Menengah Rendah
Lahan tanaman pangan
yang baik dan
benar
SK No 050012 C
0
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.557

361. 01611 Jasa 1. Pernyataan akan Sesuai ketentuan Menerapkan cara 1 tahun Usaha Besar Risiko
Pengolahan menerapkan GHP Lembaga OSS pengolahan lahan Menengah Tinggi
Lahan untuk benih; tanaman pangan
yang baik dan
2. Bukti kepemilikan
benar
atau penguasaan
alat; dan
3. Izin Lingkungan.
362. 01612 Jasa Telah menerapkan 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Pemupukan, cara pemupukan,
Risiko Rendah
Penanaman penanaman bibit/
Bibit/ Benih benih dan
dan pengendalian hama
Pengendalian dan gulma tanaman
Hama dan pangan yang baik
SK No 050011 C
©
$
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2.A.558

Gulma dan benar
363. 01612 Jasa Telah menerapkan 1 tahun Usaha Menengah

Pemupukan, cara pemupukan,
Penanaman penanaman bibit /
Bibit/ Benih benih dan
dan pengendalian hama
Pengendalian dan gulma tanaman
Hama dan pangan yang baik
Gulma dan benar
SK No 050010 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.559

364. 01612 Jasa 1. Sertifikat atau Sesuai ketentuan Menerapkan cara 1 tahun Usaha Besar Risiko
Pemupukan, kompetensi dalam Lembaga OSS pemupukan, Menengah Tinggi
Penanaman melakukan penanaman bibit/
Bibit/ Benih aplikasi pestisida benih dan
dan atau bah an pengendalian hama
Pengendalian pengendali dan gulma tanaman
Hama dan lainnya secara 6 pangan yang baik
Gulma tepat dari instansi dan benar
terkait;
2. Bukti penguasaan
sarana prasarana
pengendalian yang
memenuhi
standar SNI; dan
3. Perizinan
Lingkungan.
SK No 050009 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.560

365. 01613 Jasa Menerapkan cara 1 Tahun Usaha Mikro dan Kecil
Pemanenan pemanenan
Risiko Rendah
tanaman pangan
yang baik dan
benar
366. 01613 Jasa Menerapkan cara 1 Tahun Usaha Menengah Risiko

Pemanenan pemanenan Menengah Rendah
tanaman pangan
yang baik dan
benar
367. 01613 Jasa 1. Pernyataan akan Sesuai ketentuan Menerapkan cara 1 tahun Usaha Besar Risiko
Pemanenan menerapkan Lembaga OSS pemanenan Menengah Tinggi
menerapkan cara tanaman pangan
pemanenan yang baik dan
tanaman pangan benar
yang baik dan
benar;
2. Bukti
Kepemilikan /
Penguasaan Alat;
SK No 050008 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.561

dan
3. Perizinan
Lingkungan.
368. 01614 Jasa Penyem¬ Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
protan dan penyemprotan dan
Risiko Rendah
Penyerbukan penyerbukan
Melalui tanaman pangan
Udara yang baik dan
benar
Penyempro¬ penyemprotan dan Menengah Rendah
tan dan penyerbukan
Penyerbukan tanaman pangan
Melalui yang baik dan
Udara benar
SK No 050007 C
0
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.562

370. 01614 Jasa Penyem¬ 1. Pernyataan akan Sesuai ketentuan Menerapkan GHP 1 tahun Usaha Besar Risiko
protan dan menerapkan cara Lembaga OSS untuk Menengah Tinggi
Penyerbukan penyemprotan penyemprotan dan
Melalui dan penyerbukan; penyerbukan
Udara tanaman pangan
2. Bukti
Kepemilikan/
Penguasaan Alat;
dan
3. Perizinan
Lingkungan.
371. 01619 Jasa Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil
Penunjang dukungan Risiko Rendah
Pertanian penunjang tanaman
Lainnya pangan yang baik
dan benar
Penunjang dukungan Menengah Rendah
Pertanian penunjang tanaman
Lainnya pangan yang baik
dan benar
SK No 050006 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.563

Judul KBLI Perizinan Berusaha Perizinan Bcrusaha
373. 01619 Jasa 1. Pernyataan Sesuai ketentuan 1. Menyediakan 1. Selama Usaha Besar Risiko
Penunjang kelayakan sarana Lembaga OSS sarana melakukan Menengah Tinggi
Pertanian penunjang penunjang usaha.
Lainnya pertanian yang pertanian yang
disediakan; layak; dan
2. 1 tahun.
2. Bukti 2. Menerapkan
Kepemilikan/ penggunaan
Penguasaan Alat; sarana
dan penunjang
sesuai dengan
3. Perizinan
GHP.
Lingkungan.
374. 01621 Jasa 1. Surat Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Selama pelaku usaha Usaha kecil Risiko
Pelayanan permohonan; Lembaga OSS memelihara menjalankan kegiatan Menengah Tinggi
Kesehatan fasilitas, usaha
2. Pas foto berwarna
Ternak perlengkapan,
ukuran 4x6
(Dokter peralatan
(empat kali enam)
Hewan untuk sesuai yang
sebanyak 2 (dua)
WNI) dipersyaratkan
lembar;
dengan
3. Fotokopi ijazah ketentuan
dokter hewan; peraturan
SK No 050005 C
f+r
C5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 564

4. Fotokopi sertifikat perundang-

kompetensi dokter undangan
hewan yang mengenai jasa
diterbitkan oleh pelayanan
organisasi profesi kesehatan
kedokteran ternak;
hewan;
2. Menggunakan
5. Fotokopi surat obat hewan
rekomendasi dari yang terdaftar;
organisasi profesi dan
kedokteran hewan
3. Memenuhi
cabang setempat;
persyaratan
6. Fotokopi surat kesejahteraan
rekomendasi dari hewan.
dinas daerah
kabupaten / kota;
dan
7. Surat keterangan
pemenuhan
tempat praktik
dokter hewan.
SK No 050004 C
©
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.565

375. 01621 Jasa 1. Surat Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Selama pelaku usaha Usaha kecil Risiko
Pelayanan permohonan; Lembaga OSS memelihara menjalankan kegiatan Menengah Tinggi
Kesehatan fasilitas, usaha
2. Pas foto berwarna
ukuran 4x6
(Dokter peralatan sesuai
(empat kali enam)
Hewan untuk yang
sebanyak 2 (dua)
WNA) dipersyaratkan
lembar;
dengan
3. Fotokopi ijazah ketentuan
dokter hewan dan peraturan
terjemahannya perundang-
dalam bahasa undangan
paramedik oleh mengenai jasa
penerjemah pelayanan
tersumpah; kesehatan
ternak;
4. Fotokopi ijazah/
sertifikat dokter 2. Menggunakan
hewan spesialis obat hewan yang
dan terdaftar; dan
terjemahannya
3. Memenuhi
dalam bahasa
persyaratan
paramedic oleh
kesejahtcraan
SK No 050003 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 566

Kewajiban
KBLI Persyaratan
penerjemah hewan.
tersumpah;
5. Fotokopi
perjanjian
bilateral atau
multilateral
antara pihak
paramedic dengan
pihak parame
atau lembaga
internasional
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan;
6. Mampu berbahasa
paramedic dengan
parame secara
lisan dan tulisan
yang dibuktikan
dengan sertifikat
SK No 050002 C
e
w
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 567

lulus ujian bahasa

paramedic dari
lembaga bahasa
paramedic
perguruan tinggi
negeri di
paramedic,
7. Fotokopi sertifikat
kompetensi
sebagai dokter
hewan spesialis
dari parame
asalnya;
8. Fotokopi surat izin
praktik dari
parame asal;
•9. Tidak memiliki
masalah etika
profesi dan
pelanggaran
hukum di negara
SK No 050001 C
0
*a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.568

asal yang
dibuktikan
dengan surat
keterangan
tertulis dari
pejabat otoritas
veteriner negara
asal;
10. Fotokopi kartu
anggota dari
organisasi profesi
dokter hewan dari
negara asal;
11. Terdaftar sebagai
anggota organisasi
profesi kedokteran
hewan di
Indonesia;
12. Surat pernyataan
kemitraan dengan
dokter hewan
SK No 052500 C
©
m
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 569

Indonesia;
13. Fotokopi sertifikat
kompetensi di
bidang penyakit
hewan tropik di
Indonesia;
14. Memenuhi
standar
kompetensi yang
sama dengan
dokter hewan
spesialis
Indonesia sesuai
dengan jenis
pelayanan yang
diberikan yang
dibuktikan
dengan surat
keterangan dari
organisasi profesi
kedokteran hewan
SK No 052499 C
©i#
©
0
©
&
PPESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 570

di Indonesia;
15. Surat pernyataan
bersedia
mengikuti
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan dan
etika profesi;
16. Surat keterangan
tempat praktik
dokter hewan; dan
17. Tenaga Medik
Veteriner dengan
status warga
negara asing
untuk dokter
hewan spesialis.
SK No 052498 C
©
*<3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A. 571

376. 01621 Jasa Sesuai ketentuan 1. Memenuhi dan Selama pelaku usaha Usaha kecil Risiko
Pelayanan Pelayanan Paramedik Lembaga OSS memelihara menjalankan kegiatan Menengah Tinggi
Kesehatan Veteriner: fasilitas, usaha
1. Surat
(Dokter peralatan sesuai
Permohonan;
Hewan yang
Pelayanan 2. Pas foto berwarna dipersyaratkan
Paramedik ukuran 4x6 dengan
Veteriner) (empat kali enam) ketentuan
sebanyak 2 (dua) peraturan
lembar; perundang-
undangan
3. Fotokopi ijazah
mengenai jasa
sarjana
pelayanan
kedokteran
kesehatan
hewan, ijazah ternak;
diploma
Kesehatan Hewan, 2. Menggunakan
ijazah sekolah obat hewan yang
kejuruan bidang terdaftar; dan
Kesehatan Hewan
3. Memenuhi
dan memiliki
persyaratan
sertifikat kesejahteraan
SK No 052497 C
0
&
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.572

kompetensi yang hewan.

dikeluarkan oleh
Lembaga
Sertifikasi Profesi
dan memiliki
sertifikat
pelatihan yang
dikeluarkan oleh
Badan SDM
Kementerian
Pertanian.
Ketentuan
mengenai
pelatihan bagi
paramedik
veteriner diatur
melalui Peraturan
Menteri;
4. Surat
rekomendasi dari
organisasi profesi
paramedik _
SK No 052496 C
©
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.573

veteriner;
5. Surat keterangan
pemenuhan
persyaratan
Tempat Pelayanan
Paramedik
Veteriner; dan
6. Surat
rekomendasi
sebagaimana
dimaksud pada
angka 4 (empat)
dikecualikan jika
di wilayah
kabupaten / kota
belum terdapat
organisasi profesi
paramedik
veteriner.
SK No 052495 C
0
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.574

377. 01630 Jasa Pasca 1. Persyaratan Sesuai ketentuan Usaha Luas lahan <25
Panen Khusus: Kementerian / Lemba- ha Risiko Rendah
ga
a. Berbentuk
Kelompok
Tani/Gabu-
ngan Kelompok
Tani
(Gapoktan)
yang terdaftar
dalam Sistim
Penyuluhan
Pertanian
(Simluhtan)Dok
umen kerja
sama/kemitra-
an/MoU
dengan
offtaker/ peru-
sahaan / pelaku
usaha.
2. Persyaratan
SK No 052494 C
0
Sb
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.575

Umum :
a. Dokumen
Lahan atau
lokasi usaha
industri
pengolahan
tidak dalam
keadaan
sengketa
dari Dinas
Kabupaten/
Kota;
b. Sudah ada
kesepakatan
atau MoU
antara
kelompok
tani/ gabu-
ngan
kelompok
tani dengan
pemilik _
SK No 052493 C
0
&
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. A.576

lahan
terhadap
lahan atau
lokasi yang
digunakan
sebagai
prasarana
usaha
industri
pengolahan
atau surat
hibah dari
pemilik
lahan
kepada
kelompok
tani/gabu-
ngan
kelompok
tani;
c. Usaha
industri
SK No 052492 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.577

pengolahan
terintegrasi
dengan
kebun.
SK No 052491 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A.578

378. 01630 Jasa Pasca Menerapkan cara 1 tahun Usaha Mikro, Kecil dan
Panen penanganan Menengah Risiko
pascapanen Menengah Rendah
tanaman pangan
yang baik dan
benar (good
handling practices)
SK No 052490 C
0
0
£
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 579

KBLI Persyaratan Kcwajiban
379. 01630 Jasa Pasca 1. Pernyataan Sesuai ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 tahun; Usaha Besar Risiko
Panen kesanggupan Lembaga OSS cara Menengah Tinggi
memenuhi penanganan
persyaratan GHP; pascapanen
tanaman
2. Surat Keterangan
pangan yang
Penguasaan
baik dan benar
gudang;
(good handling
3. Bukti practices)-,
Kepemilikan /Peng 2. Sesuai ketentuan
2. Alat yang
uasaan Alat; dan Kementerian /
digunakan
Lembaga;
4. Perizinan menggunakan
Lingkungan. SNI/PTM;
gudang, teknisi Kementerian/
alat; Lembaga;
operator alat Kementerian/
yang terlatih; Lembaga;
5. Ketersediaan 5. Sesuai ketentuan
alat untuk Kementerian/
SK No 052489 C
0
0
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.A. 580

mobilisasi; Lembaga;
6. Ketersediaan 6. Sesuai ketentuan
sparepart. Kementerian/
Lembaga.
380. 01640 Pemilihan Menerapkan 1 tahun Usaha Mikro dan Kecil,
benih standar perbenihan Risiko Rendah
tanaman yang baik
untuk
pengembang-
biakan
381. 01640 Pemilihan Menerapkan 1 tahun Usaha Menengah,
benih standar perbenihan Risiko Menengah Rendah
tanaman yang baik
untuk
pengembang-
biakan
SK No 052488 C
©
&
a
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2. A. 581

No. Kode Perizinan Berusaha
Pemenuhan
Perizinan Berusaha
Judul KBLI Persyaratan Kewajiban
KBLI
382. 01640 Pemilihan 1. Pernyataan akan Sesuai Ketentuan 1. Menerapkan 1. 1 Tahun; Usaha Besar,
benih menerapkan GHP Lembaga OSS GHP untuk Risiko Menengah Tinggi
tanaman untuk benih; benih; dan
untuk 2. Selama
2. Bukti kepemilikan 2. Menerapkan
pengembang- melakukan
atau penguasaan standar K3L.
biakan usaha.
alat; dan
3. Perizinan
lingkungan.
SK No 052487 C
0
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.1
B. DAFTAR PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN USAHA (NON-KBLI)
SEKTOR PERTANIAN
KBLI Terkait Persyaratan Kewajiban

Perizinan Berusaha
No. Jangka Waktu Keterangan
Non-KBLI Kode Jangka Waktu
Judul KBLI Rincian Rlnclan
KBLI Pemenuhan Pemenuhan
1. Pelepasan varietas Pertanian 1. Dokumen Sesuai Setelah memiliki tanda Sesuai
01111
tanaman pangan Jagung teknis minimal: Ketentuan Pendaftaran / Pelepasan Ketentuan
Kementerian / Varietas Tanaman yang Kementerian/
a. ringkasan Lembaga berlaku efektif, Pelaku Lembaga
proposal Usaha dalam
Pertanian
01112 ( executive melaksanakan kegiatan
Gandum
summary)-, usahanya memiliki
b. silsilah kewajiban:
01113 Pertanian varietas; a. menjamin ketersediaan
Kedelai c. matrik Benih Penjenis (BS) ;
keunggulan b. menjamin kebenaran
Pertanian
01114 varietas varietas yang diedarkan
kacang tanah
terhadap sesuai deskripsi;
pembanding;
c. menarik benih yang
01115 Pertanian d. nama beredar apabila
kacang hijau varietas yang keputusan pelepasan
diusulkan
SK No 052485 C
d*
&
\
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.2

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non-KBLI Kode Judul KBLI Rincian
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
dan disetujui varietas benih tersebut
oleh Pusat dicabut;
Pertanian PVTPP;
d. menjamin bahwa benih
01119 serealian e. deskripsi FI akan dihasilkan di
lainnya varietas, dalam negeri dan
untuk pengembangan produksi
varietas untuk lima tahun ke
Pertanian hibrida depan.
01121
Padi Hibrida deskripsi
tetua juga
dilampirkan.
Pertanian
01122 2. Dokumen
Padi Inbrida
administrasi
minimal:
a. rencana
Pertanian pengembang¬
01135 aneka umbi an produksi
palawija benih untuk
lima tahun
ke depan;
b. surat
SK No 052484 C
©
m
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.3

Perizinan Berusaha
No. Jangka Waktu
Keterangan
KBLI
Judul KBLI Rincian Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
pernyataan
bermeterai
dari pemilik
bahwa benih
penjenis
( breeder seed)
tersedia
dalam jumlah
yang cukup
untuk
perbanyak-
kan lebih
lanjut;
c. tanda daftar
dari Pusat
PVTPP untuk
varietas
lokal;
d. surat izin
dari pemilik
varietas
untuk
SK No 052483 C
JSS#
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II.2.B.4

Perizinan Berusaha
varietas
introduksi.
Jasa Persyaratan Umum Sesuai Memenuhi dan memelihara Sesuai
71202 Pengujian Ketentuan fasilitas, perlengkapan, Ketentuan
1. Surat
Laboratorium Kementerian / peralatan sesuai yang Kementerian/
Permohonan
Lembaga dipersyaratkan. Lembaga
dengan
Aktivitas pernyataan
75000 Kesehatan kebenaran dan
Hewan keabsahan
dokumen dan
Pelayanan Jasa data
2. Laboratorium bermeterai;
Veteriner
2. Laboratorium
Aktivitas veteriner yang
Pelayanan akan
86903 melakukan
Penunjang
Kesehatan pelayanan
pemeriksaan
dan pengujian
penyakit hewan
harus
SK No 052482 C
©
0
£
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.5

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non KBLI Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
memenuhi
persyaratan
laboratorium
dan cara ber-
laboratorium
yang baik.
(Permentan 44
tahun 2007);
3. Tersedia
pasokan listrik
yang
berkelanjutan
dan terjamin
stabilitasnya;
4. Tersedia
pasokan air
yang sesuai
dengan
peruntukkan-
nya;
5. Memiliki
SK No 052481 C
e
&
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.6

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non-KBLI Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
Penanggung
Jawab Teknis
sekurang-
kurangnya
seorang Dokter
Hewan;
6. Memiliki tenaga
teknis dan
administrasi
sekurang-
kurangnya satu
orang analis
laboratorium,
satu orang
Paramedik
Veteriner dan
satu orang
tenaga
administrasi;
7. Dokter Hewan
penanggung
jawab telah
SK No 052480 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.7

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
memiliki nomor
registrasi; dan
8. Memiliki
kemampuan uji
di bidang
patologi,
parasitologi,
bakteriologi,
virologi, dan
biomolecular.
3. Registrasi Produk Industri Persyaratan Umum Sesuai 1. Nomor Registrasi Sesuai
Hewan Pengolahan Ketentuan Produk Hewan Ketentuan
1. Registrasi
Dan Kementerian/ dicantumkan pada Kementerian/
10130 dilakukan
Pengawetan Lembaga kemasan; dan Lembaga
terhadap
Produk 2. Menyampaikan laporan
Produk Hewan
Daging Dan kegiatan usaha dan
berupa pangan
Daging kelayakan produknya.
segar asal
Unggas
hewan yang
Kegiatan dikemas untuk
10120
Rumah diedarkan
Potong Dan sebagaimana
SK No 052479 C
©
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.8

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pengepakan dalam tabel
Daging lampiran 4
Unggas ketentuan ini;
dan
Kegiatan
Rumah 2. Persyaratan
10110
Potong Dan administrasi
Pengepakan Produk Hewan
Daging yang
Bukan diproduksi di
Unggas luar negeri
melampirkan
Perdagangan fotokopi surat
46323 Besar Daging rekomendasi
Dan Daging pemasukan
Olahan Produk Hewan.
Lainnya
Persyaratan Khusus
Perdagangan
46321 Besar Daging 1. Persyaratan
Sapi Dan administrasi
Daging Sapi Produk Hewan
Olahan yang
SK No 052478 C
&
&
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.9

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non-KBLI Kode Judul KBLI
Jangka Waktu Jangka Waktu
Rincian Rincian
Perdagangan diproduksi di
46322
Besar Daging dalam negeri
Ayam Dan melampirkan
Daging Ayam
a. nomor
Olahan
kontrol
veteriner;
b. persyaratan
keamanan
Pemungutan
02307 dan mutu
Madu
Produk
Hewan yang
dibuktikan
dengan hasil
laboratorium
veteriner
yang
01493 terakreditasi;
Pembibitan
Dan c. rancangan
Budidaya
label yang
Lebah
menyertai
SK No 052477 C
©
PRESIDEN
REPLtBUK INDONESIA
II. 2. B. 10

Perizinan Berusaha
Industri Produk
10510
Pengolahan Hewan yang
Susu Segar dikemas;
Dan Krim
d. contoh jenis
Perdagangan dan kemasan
Besar Bahan Produk
46319 Makanan Hewan;
Dan
e. sertifikat
Minuman
halal bagi
Hasil
yang
Pertanian
dipersyarat-
Lainnya
kan dari
Perdagangan otoritas halal
46325 Besar Telur yang
Dan Hasil berwenang.
Olahan Telur 2. Persyaratan
administrasi
46326 Perdagangan Produk Hewan
Besar Susu yang
Dan Produk diproduksi di
Susu
SK No 052476 C
0
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 11

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Judul KBLI Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
KBLI
luar negeri:
a. berasal dari
Perdagangan negara dan
Besar unit usaha
46327
Minyak Dan yang sudah
Lemak disetujui
Hewani pemasukkan-
nya oleh
47214 Perdagangan Pemerintah
Eceran Hasil Indonesia
Peternakan dan
tercan turn
Perdagangan dalam laman
47219
Eceran Hasil Direktorat
Pertanian Kesmavet
Lainnya dengan
Perdagangan melampirkan
Besar Bahan fotokopi
Makanan surat
46329 rekomendasi
Dan
Minuman pemasukan
Hasil Produk
SK No 052475 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.12

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Peternakan Hewan;
Dan
b. memenuhi
Perikanan
persyaratan
Lainnya
keamanan
dan mutu
Produk
Hewan yang
dibuktikan
dengan
fotokopi
sertifikat
kesehatan
Produk
Hewan
(Certificate of
Health),
fotokopi
sertifikat asal
Produk
Hewan
( Certificate of
Origin),_
SK No 052474 C
gs
©
&
*]
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 13

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
fotokopi
sertifikat
analisa
(Certificate of
Analysis),
dan fotokopi
sertifikat
halal
(Certificate
Halal) bagi
yang
dipersyarat-
kan;
c. memenuhi
persyaratan
keamanan
dan mutu
produk
hewan yang
dibuktikan
dengan hasil
ujl yang
SK No 052473 C
#V - \
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 14

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
diterbitkan
oleh
laboratorium
veteriner
yang
terakreditasi;
d. melampirkan
rancangan
label yang
menyertai
produk
hewan yang
dikemas di
tubs dalam
Bahasa
Inggris dan
Bahasa
Indonesia;
e. mencantum-
kan nomor
registrasi
unit usaha
SK No 052472 C
fX;
PRESIDEN
REPUSLIK INDONESIA
II. 2. B. 15

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
dari Negara
asal di dalam
label
kemasan;
dan
f. Melampirkan
contoh jenis
dan kemasan
produk
hewan.
4. Pendaftaran Pakan 10801 Industri Pendaftaran Pakan Sesuai 1. Melaporkan produksi Sesuai
Ransum Dalam Negeri Ketentuan pakan; Ketentuan
Makanan Kementerian / Kementerian/
1. Persyaratan 2. Tidak menggunakan
Hewan Lembaga Lembaga
Umum hormon sintetik pada
pakan; dan
a. Pelaku Usaha
yang dapat 3. Melakukan
Industri
mendaftar- perpanjangan tiga
Konsentrat
10802 kan pakan bulan sebelum masa
Makanan
adalah orang berlaku nomor
Hewan
perseorangan Pendaftaran Pakan
atau
SK No 052471 C
©
*a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 16

Perizinan Berusaha
No.
Jangka Waktu Keterangan
korporasi habis.
baik yang
berbadan
hukum
maupun yang
tidak
berbadan
hukum yang
melakukan
kegiatan
pembuatan
Pakan
dan/atau
memasukkan
Pakan
dengan
maksud
untuk
diedarkan;
dan
b. Pelaku usaha
dalam
SK No 052470 C
©
$
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 17

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian Rincian
memperoleh
nomor
pendaftaran
pakan harus
mengajukan
permohonan
kepada
Direktur
Jenderal
melalui
Kepala
PPVTPP
secara
daring.
2. Persyaratan
Khusus
a. Non-UMKM
1) Sertifikat
lulus
pengujian;
_2) Sertifikat
SK No 052469 C
©
$
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.18

Perizinan Berusaha Keterangan
No. Jangka Waktu Jangka Waktu
Non-KBLI Kode Judul KBLI Rincian Rincian
Cara
Pembuat-
an Pakan
yang Baik
(CPPB)
Type A;
3) Contoh
label;
4) Jenis
Bahan
Pakan yang
digunakan
dan
persentase;
5) Jenis
pelengkap
pakan dan
imbuhan
pakan yang
digunakan.
SK No 052468 C
0
0
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 19

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
b. UMKM
1) Sertifikat
lulus
pengujian;
2) Minimal
sertifikat
Cara
Pembuatan
Pakan yang
Baik
(CPPB)
Type B;
3) Contoh
label;
4) Jenis
bahan
pakan yang
digunakan
dan
persentase;
SK No 052467 C
V
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.20

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
KBLI Pememihan Pc menuhan
5) Jenis
pelengkap
pakan dan
imbuhan
pakan yang
digunakan;
c. Khusus
untuk pakan
kontrak ( Toll
Manufactur¬
ing)
1) Sertifikat
lulus
pengujian;
2) Sertifikat
CPPB
produsen
pakan
penerima
kontrak
( Type A
SK No 052466 C
£
%
s
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 21

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
untuk non-
UMKM dan
minimal
Type B
untuk
UMKM);
3) Perjanjian
kontrak;
4) Contoh
label;
5) Jenis
bahan
pakan yang
digunakan
dan
persentase;
6) Jenis
pelengkap
pakan dan
imbuhan
pakan yang
SK No 052465 C
©
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B. 22

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
digunakan.
Pendaftaran Pakan
Impor
1. Persyaratan
Umum
Persyaratan
administrasi:
NIB yang
berlaku sebagai
Angka Pengenal
Impor,
pengesahan
Tanda Daftar
Perusahaan,
dan hak akses
Kepabeanan.
2. Persyaratan
Khusus
a. Certificate of
_ Analysis_
SK No 052464 C
©
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 23

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
(CoA) dari
laboratorium
yang
ditunjuk
Negara Asal;
b. Ceritificate
Good
Manufactur¬
ing Practices
(GMP) dari
Negara Asal;
c. Contoh label;
d. Jenis bahan
pakan yang
digunakan
dan
persentase;
dan
e. Jenis
pelengkap
pakan dan
SK No 052463 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 24

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
imbuhan
pakan yang
digunakan.
Pengalihan Nomor
Pendaftaran Pakan
1. Surat
Keputusan
Nomor
Pendaftaran
Pakan;
2. Pernyataan dari
Pemohon
sebagai pemilik
Nomor
Pendaftaran
Pakan bahwa
bersedia
mengalihakan
Nomor
Pendaftaran
Pakan;
SK No 052462 C
©
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
II. 2. B. 25

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
3. Pernyataan dari
perusahaan
penerima
pengalihan
Nomor
Pendaftaran
Pakan bahwa
bersedia
menerima
Nomor
Pendaftaran
Pakan; dan
4. Akte Notaris
tentang
kesepakatan
pengalihan
Nomor
Pendaftaran
Pakan antara
pemilik Nomor
Pendaftaran
Pakan dengan
SK No 052461 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 26

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
perusahaan
penerima
pengalihan
Nomor
Pendaftaran
Pakan.
5. Sertifikat Cara 10801 Industri 1. Persyaratan Sesuai 1. Menindaklanjuti Sesuai
Pembuatan Pakan Ransum Umum: Surat Ketentuan hasil Ketentuan
yang Baik (CPPB) Makanan permohonan Kementerian / Le ketidaksesuaian Kementerian/
Hewan kepada mbaga penilaian Tim Audit; Lembaga
Direktur
2. Menerapkan cara
Jenderal
10802 Industri pembuatan pakan
Peternakan dan
Konsentrat yang baik dalam
Kesehatan
Makanan proses produksi.
Hewan.
Hewan
2. Persyaratan
Khusus
a. Non-UMKM
1) Foto udara
lokasi/de-
nah lokasi
SK No 052460 C
0
0
Q
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 27

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
lengkap
dengan
batasan-
batasan-
nya;
2) Alur
proses
produksi
dan denah
tata letak
alat
produksi;
dan
3) Sistem
jaminan
mutu yang
terdoku-
mentasi.
b.UMKM
1) Foto
SK No 052459 C
0
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 28

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
lokasi;.
2) Alur
proses
produksi
dan denah
tata letak
alat
produksi;
3) Pernyataan
penerapan
jaminan
mutu;
3. Pengalihan
Sertifikat CPPB
a. Sertifikat
CPPB;
b. Surat
permohonan
pengalihan
sertifikat
SK No 052458 C
ell
VJtl
%ry
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 29

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian
CPPB kepada
Direktur
Jenderal;
c. Akta Notaris
tentang
kesepakatan
pengalihan
sertifikat
CPPB.
6. Sertifikasi Nomor 10110 Kegiatan Persyaratan Umum Sesuai 1. Nomor Kontrol Sesuai
Kontrol Veteriner Rumah Sertifikasi NKV Ketentuan Veteriner wajib Ketentuan
Potong Dan diwajibkan untuk Kementerian/ dicantumkan pada Kementerian/
Pengepakan unit usaha produk Lembaga kemasan; Lembaga
Daging hewan atau
2. Mengajukan
Bukan sebagaimana dalam
permohonan re-
Unggas tabel
sertifikasi setelah
1 . Persyaratan habis masa berlaku
administrasi (5 Tahun);
permohonan
3. Dilakukan
10120 Kegiatan sertifikasi NKV
surveilans secara
Rumah dengan
SK No 052457 C
©
PRESIDEN
REPU8LIK INDONESIA
II. 2. B.30

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Potong Dan melampirkan: berkala sesuai
Pengepakan tingkat NKV nya;
a. surat kuasa
Daging
bermeterai 4. Menerapkan sistem
Unggas
apabila penjaminan
10130 Industri diwakilkan keamanan produk
Pengolahan oleh orang hewan secara
Dan lain; konsisten.
Pengawetan
b. fotokopi izin
Produk
usaha atau
Daging Dan
surat tanda
Daging
daftar
Unggas
usaha;
01462 Budidaya c. surat
Ayam Ras
rekomendasi
Petelur dari Dinas
01464 Budidaya Daerah
Ayam Lokal kabupaten/
Dan kota.
Persilangan- 2. Persyaratan
nya khusus unit
SK No 052456 C
f-X
C5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.31

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
01465 Pembibitan usaha produk
Dan Budi he wan harus
Daya Itik memenuhi
Dan/Atau persyaratan
Bebek teknis meliputi:
01466 Pembibitan a. prasarana
Dan Budi dan sarana
Daya Burung memenuhi
Puyuh persyaratan
higiene dan
01469 Pembibitan sanitasi,
Dan biosecurity,
Budidaya dan
Ternak kesejahtera-
Unggas an hewan;
Lainnya
b. menjalankan
01412 Budi Daya praktik
Sapi Perah veteriner
01414 Pembibitan yang baik
Dan dan
Budidaya melampirkan
SK No 052455 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.32

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kerbau Perah hasil
pengujian
01443 Pembibitan yang
Dan dipersyarat-
Budidaya kan dari
Kambing laboratorium
Perah eksternal
terakreditasi;
01444 Pembibitan
Dan c. mempunyai
Budidaya dokter
Domba Perah hewan yang
tidak
10510 Industri berstatus
Pengolahan aparatur
Susu Segar sipil negara
Dan Krim sebagai
Industri penanggung
10799 jawab teknis
Makanan
Lainnya bagi Unit
Usaha yang
47214 Pedagang dipersyarat-
Eceran Hasil
SK No 052454 C
0
&
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.33

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Peternakan kan;
d. memiliki
46321 Perdagangan pekerja
Besar Daging teknis
Sapi Dan dengan
Daging Sapi kompetensi
Olahan di bidang
46322 Perdagangan higiene dan
Besar Daging sanitasi atau
Ayam Dan kesejahtera-
Daging Ayam an hewan
Olahan bagi yang
dipersyarat-
46323 Perdagangan kan.
Besar Daging
Dan Daging
Olahan
46326 Perdagangan
Besar Susu
Dan Produk
Susu
SK No 052453 C
★i
0
0
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B. 34

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
46327 Perdagangan
Besar
Minyak Dan
Lemak
Hewan
47214 Pedagang
Eceran Hasil
Peternakan
52102 Aktivitas
Cold Storage
(untuk
Produk
Hewan)
52101 Pergudangan
dan
Penyimpanan
(Produk
Hewan
Kering)
SK No 052452 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.35

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
46325 Perdagangan
Besar Telur
Dan Hasil
Olahan Telur
01493 Pembibitan
dan Budi
Daya Lebah
01497 Pembibitan
dan
Budidaya
Walet
10531 Pengolahan
Ice Cream
10590 Pengolahan
Produk Susu
Lainnya
10799 Industri
Makanan
Lainnya
SK No 052451 C
0
0
P RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.36

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
15111 Industri
Pengawetan
Kulit
10801 Industri
Ransum
Makanan
Hewan
46329 Perdagangan
besar bahan
makanan
dan
minuman
hasil
Peternakan
dan
perikanan
lainnya
47111 Perdagangan
Eceran
Berbagai
SK No 052450 C
0
* ©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.37

No. Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
Non-KBLI Rincian
Judul KBLI Rincian
Macam
Barang Yang
Utamanya
Makanan,
Minuman
Atau
Tembakau di
Supermaket/
Minimarket
15112 Industri
Penyamakan
Kulit
Izin Pendaftaran Obat 20233 Industri Pendaftaran baru: Sesuai 1. Menjamin obat Sesuai
Hewan Kosmetik ketentuan hewan yang ketentuan
1. Memiliki izin
untuk Hewan Kementerian / diedarkan tidak Kementerian /
usaha importir
Lembaga melebihi waktu Lembaga
7. 21013 Industri dan /atau
kadaluarsa nomor
Produk produsen obat
pendaftarannya;
Farmasi hewan;
untuk Hewan 2. Menjamin obat
2. Hasil
hewan yang
persetujuan
SK No 052449 C
0
&
*5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 38

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian Rincian
Industri penilai diedarkan
21014 Bahan pendaftaran obat memenuhi standar
Farmasi hewan (PPOH) keamanan, khasiat
untuk Hewan dan/atau komisi dan mutu;
obat hewan
3. Menjamin obat
(KOH) terhadap
Industri hewan diedarkan
dokumen teknis
21023 Produk Obat memiliki
(dossier) obat
Tradisional penandaan / stiker,
hewan;
untuk Hewan label dan tanda
3. Sertifikat sesuai yang
keamanan disetujui saat
Industri lingkungan dari didaftarkan;
Bahan Baku Komisi
21024
Obat 4. Melakukan
Keamanan
Tradisional penarikan kembali
Hayati Produk
untuk Hewan (recall) obat hewan
Rekayasa
yang tidak sesuai
Genetik, untuk
ketentuan;
46444 Perdagangan obat hewan yang
Besar Obat berasal dari 5. Melakukan tindak
Farmasi produk rekayasa lanjut terhadap obat
untuk Hewan genetik/ hewan produk
SK No 052448 C
mm
&
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.39

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
genetically kembalian (return)
modified sesuai ketentuan;
Perdagangan organism (GMO);
6. Menjamin obat yang
46445 Besar Obat 4. Sertifikat hasil diedarkan
Tradisional pengujian mutu mempunyai
untuk Hewan dari Balai Besar komposisi, isi atau
Pengujian Mutu kandungan yang
Perdagangan dan Sertifikasi sesuai dengan yang
46446 Besar Obat Hewan didaftarkan; dan
Kosmetik (BBPMSOH).
7. Menyampaikan
untuk Hewan 5. Khusus obat laporan eksistensi
hewan produksi nomor pendaftaran
Perdagangan dalam negeri: obat hewan per
Besar Bahan tahun.
46447 1) Sertifikat cara
Farmasi Pembuatan
untuk obat hewan
Manusia dan yang baik
Hewan (CPOHB)
sesuai dengan
46448 Perdagangan ruang lingkup
Besar Bahan obat hewan
SK No 052447 C
0
m
$
a
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.40

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
KBLI
Judul KBLI Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
Baku Obat yang
Tradisional didaftarkan;
untuk
2) Surat
Manusia dan
Pernyataan
Hewan
yang berisi
kesanggupan
menerapkan
CPOHB dan
memperoleh
sertifikat
Perdagangan CPOHB
Besar Alat selambat
Laboratorium lambatnya 1
, Alat tahun setelah
46692
Farmasi dan nomor
Alat pendaftaran
Kedokteran obat hewan
untuk Hewan pertama kali
diterbitkan.
6. Khusus obat
hewan impor:
SK No 052446 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 41

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
1) Sertifikat
keterangan
asal
(Certificate of
Origin) yang
dikeluarkan
oleh lembaga
berwenang di
negara asal;
2) Sertifikat
keterangan
bebas jual
(Certificate of
Free Sale)
yang
dikeluarkan
oleh lembaga
berwenang di
negara asal;
3) Sertifikat
GMP
(Certificate of
SK No 049876 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.42

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Good
Manufacturing
Practices)/
sertifikat yang
setara yang
dikeluarkan
oleh lembaga
berwenang di
negara asal;
4) Sertifikat
GMO/Non-
GMO
(Certificate of
GMO/ nonGM
O) untuk
produk
probiotik,
enzim, asam
amino dan
biologik yang
dikeluarkan
oleh lembaga
SK No 049875 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 43

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
kompeten di
negara asal;
5) Sertifikat
registrasi
(Certificate of
Registration)
yang
dikeluarkan
oleh otoritas
berwenang di
negara asal;
6) Dalam hal
Sertifikat
registrasi
tidak
diterbitkan
oleh
pemerintah
negara asal,
maka harus
melampirkan
( Veterinary
SK No 049874 C
0
*&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.44

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
health
certificate / dok
umen yg
setara yang
menyatakan
bahwa
berdasarkan
peraturan di
negara
tersebut,
produk
tersebut tidak
dipersyaratka
n diregistrasi
dan
pemerintah
negara asal
melakukan
pengawasan
terkait mutu,
khasiat dan
keamanan
produk _
SK No 049873 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 45

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
tersebut,
diterbitkan
oleh
pemerintah
negara asal;
Butir 1. sampai
dengan 6. disahkan
oleh Perwakilan
Republik Indonesia
di negara tempat
sertifikat
dikeluarkan.
7. Surat
penunjukan (Letter
of Appointment) dari
principal.
8. Surat hasil
penilaian
kesesuaian
penerapan GMP (On-
site review) untuk
SK No 049872 C
Hr
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 46

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
obat hewan yang
didaftarkan untuk
pertama kali
merupakan obat
hewan dengan
ruang lingkup
sediaan baru
dan/atau berasal
dari
produ sen / pabrik
yang belum pernah
melakukan
pemasukan untuk
sediaan yang akan
didaftarkan.
9. Khusus untuk
obat hewan kontrak
(toll manufacturing ):
a. Sertifikat
CPOHB
SK No 049871 C
!ÿ
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.47

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
produsen
obat hewan
penerima
kontrak
yang masih
berlaku
sesuai
dengan
bentuk
sediaan Obat
yang
dikontrakk-
an;
b. Perjanjian
kontrak toll
manufacturi¬
ng.
10. Khusus obat
hewan lisensi
a. Produsen
obat hewan
SK No 049870 C
★i
jp
0
£
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 48

Perizinan Berusaha
No. Jangka Waktu Jangka Waktu Keterangan
Non-KBLI Kode
dalam
negeri;
b. Perjanjian
lisensi.
antara
pemberi
lisensi dan
penerima
lisensi;
c. Sertifikat
Good
Manufacturin
g Practices
(GMP)
produsen
obat hewan
pemberi
lisensi yang
masih
berlaku
sesuai
dengan _
SK No 049869 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.49

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
bentuk
sediaan obat
hewan yang
dilisensikan;
dan
d. Sertifikat
CPOHB
produsen
obat hewan
penerima
lisensi yang
masih
berlaku
sesuai
dengan
bentuk
sediaan obat
hewan yang
dilisensikan.
Industri Pendaftaran ulang: Sesuai 1. Menjamin obat Sesuai
20233
Kosmetik ketentuan hewan yang ketentuan
1. Surat keputusan
untuk Hewan Kementerian / Le diedarkan tidak Kementerian /
SK No 049868 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.50

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
nomor mbaga melebihi waktu Lembaga
pendaftaran obat kadaluarsa nomor
Industri hewan; pendaftarannya ;
21013 Produk 2. Pernyataan dari 2. Menjamin obat
Farmasi pimpinan hewan yang
untuk Hewan perusahaan diedarkan
bahwa obat memenuhi standar
Industri hewan yang mutu;
21014 Bahan didaftarkan
3. Menjamin obat
Farmasi ulang tidak
hewan diedarkan
untuk Hewan mengalami
memiliki label dan
perubahan
tanda sesuai yang
komposisi, lokasi
Industri disetujui saat
pabrik, proses
21023 Produk Obat didaftarkan;
produksi, self life
Tradisional (umur simpan 4. Melakukan
untuk Hewan obat), rute penarikan ( recall)
pemberian, obat hewan yang
Industri hewan target, tidak sesuai
21024
Bahan Baku dan/atau bahan ketentuan;
Obat kemasan;
5. Melakukan tindak
Tradisional
SK No 049867 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.51

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Untuk 3. Sertifikat hasil lanjut terhadap obat
Hewan pengujian mutu produk kembalian
dari Balai Besar (return) sesuai
Pengujian Mutu ketentuan;
Perdagangan
dan Sertifikasi
46444 Besar Obat 6. Menjamin obat yang
Obat Hewan
Farmasi diedarkan
(BBPMSOH);
untuk Hewan mempunyai isi atau
4. Khusus obat kandungan yang
hewan produksi sesuai dengan yang
Perdagangan dalam negeri: didaftarkan; dan
46445 Besar Obat sertifikat CPOHB
Tradisional 7. Menyampaikan
sesuai dengan
untuk Hewan laporan eksistensi
ruang lingkup
nomor pendaftaran
obat hewan yang
obat hewan per
Perdagangan didaftarkan;
tahun.
46446 Besar 5. Khusus obat
Kosmetik hewan impor:
untuk Hewan surat
penunjukan
46447 Perdagangan (letter of
Besar Bahan appointment)
SK No 049866 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.52

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Farmasi dari principal;
untuk
6. Khusus obat
Manusia dan
hewan lisensi
Hewan
a. Perjanjian
lisensi
Perdagangan
antara
Besar Bahan
pemberi
46448 Baku Obat
lisensi dan
Tradisional
penerima
untuk
lisensi;
Manusia dan
Hewan b. Sertifikat
GMP
produsen
Perdagangan
obat hewan
Besar Alat
pemberi
Laboratorium lisensi yang
, Alat
46692 masih
Farmasi dan
berlaku
Alat sesuai
Kedokteran
dengan
untuk Hewan
bentuk
SK No 049865 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.53

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian Rincian
sediaan obat
hewan yang
dilisensikan;
c. Sertifikat
CPOHB
produsen
obat hewan
penerima
lisensi yang
masih
berlaku
sesuai
dengan
bentuk
sediaan obat
hewan yang
dilisensikan.
Industri Persetujuan Sesuai Menjamin keamanan, Sesuai
20233
Kosmetik perubahan nomor ketentuan khasiat, dan mutu obat ketentuan
untuk Hewan pendaftaran obat Kementerian/ hewan Kementerian /
hewan: Lembaga Lembaga
SK No 049864 C
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.54

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Industri 1. Perubahahan
21013 Produk komposisi, lokasi
Farmasi pabrik, proses
untuk Hewan produksi, shelf
life, rute
pemberian,
Industri hewan target,
21014 Bahan
Farmasi dan/atau bahan
kemasan
untuk Hewan
1) Hasil
persetujuan
Industri PPOH
Produk Obat terhadap
21023
Tradisional dokumen
Untuk teknis
Hewan (dossier) obat
hewan;
Industri 2) Surat
21024 Bahan Baku keputusan
Obat nomor
Tradisional pendaftaran
untuk Hewan
SK No 049863 C
0
*
PRESIDENi
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.55

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
obat hewan;
dan
Perdagangan 3) Sertifikat
46444 Besar Obat hasil
Farmasi pengujian
untuk Hewan mutu dari
Balai Besar
Perdagangan Pengujian
46445 Besar Obat Mutu dan
Tradisional Sertifikasi
untuk Hewan Obat Hewan
(BBPMSOH).
Perdagangan 2. Perubahan
46446 Besar indikasi,
Kosmetik dan/atau waktu
untuk Hewan henti obat
1) Hasil
Perdagangan persetujuan
46447 PPOH
Besar Bahan
Farmasi terhadap
untuk dokumen
SK No 049862 C
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.56

Perizinan Bcrusaha
Non-KBLI Kode
Manusia Dan teknis
Hewan (dossier) obat
hewan;
Perdagangan 2) Surat
Besar Bahan keputusan
46448 Baku Obat nomor
Tradisional pendaftaran
untuk obat hewan.
Manusia dan
3. Perubahan nama
Hewan nama
produk,
pabrik, ukuran
wadah / kemasan
Perdagangan , dan/atau
Besar Alat volume kemasan
Laboratorium 1) Hasil
, Alat persetujuan
46692
Farmasi dan terhadap
Alat dokumen
Kedokteran teknis
untuk Hewan (dossier) obat
hewan;
SK No 049861 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.57

Perizinan Berusaha
2) Surat
keputusan
nomor
pendaftaran
obat hewan.
4. Perubahan
desain
label/ etiket
1) Surat
Keputusan
nomor
pendaftaran
obat hewan;
2) justifikasi
perubahan
desain
label/ etiket.
20233 Industri Persetujuan Sesuai Menjamin keamanan, Sesuai
Kosmetik Pengalihan Nomor ketentuan khasiat, dan mutu obat ketentuan
untuk Hewan Pendaftaran Obat Kementerian/ hewan Kementerian /
SK No 049860 C
w
0
&
<5
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.58

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Hewan: Lembaga Lembaga
a. Surat
Industri keputusan
21013 Produk nomor
Farmasi pendaftaran
untuk Hewan obat hewan;
b. Pernyataan
Industri dari
21014 Bahan pemohon
Farmasi sebagai
untuk Hewan pemilik
nomor
Industri pendaftar
21023 Produk Obat bahwa
Tradisional bersedia
untuk Hewan mengalihkan
nomor
pendaftaran;
21024 Industri
Bahan Baku c. Pernyataan
Obat dari
Tradisional perusahaan
SK No 049859 C
0
3 I
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.59

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
untuk Hewan penerima
pengalihan
nomor
Perdagangan pendaftaran
46444 Besar Obat bahwa
Farmasi
bersedia
untuk Hewan menerima
pengalihan
Perdagangan nomor
46445 Besar Obat pendaftaran;
Tradisional d. Akte notaris
untuk Hewan tentang
kesepakatan
Perdagangan pengalihan
46446 Besar nomor
Kosmetik pendaftaran
untuk Hewan an tara
pemilik
nomor
46447 Perdagangan pendaftaran
Besar Bahan dengan
Farmasi
SK No 049858 C
& A "
ITT
*0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.60

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
untuk perusahaan
Manusia dan penerima
Hewan pengalihan
nomor
pendaftaran;
Perdagangan
Besar Bahan e. Sertifikat
46448 Baku Obat hasil
Tradisional pengujian
untuk mutu dari
Manusia dan Balai Besar
Hewan Pengujian
Mutu dan
Sertifikasi
Perdagangan Obat Hewan
Besar Alat (BBPMSOH)
Laboratorium yang
, Alat diterbitkan
46692
Farmasi dan untuk obat
Alat hewan dari
Kedokteran perusahaan
untuk Hewan penerima
pengalihan
SK No 049857 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.61

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
nomor
pendaftaran.
f. Khusus
pengalihan
nomor
pendaftaran
produk
dalam negeri
1) Dokumen
induk
obat
hewan
(Drug
master
file/ DMF)\
2) Pernyata-
an dari
perusah-
aan
penerima
pengalih-
SK No 049856 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.62

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
an nomor
pendafta-
ran
bahwa
seluruh
dokumen
induk
obat
hewan
beserta
proses
produksin
ya tidak
mengala-
mi
perubah-
an dan
masih
sesuai
formulasi
yang
didaftark-
SK No 049855 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.63

No. Non-KBLI Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
an.
g. Khusus
pengalihan
nomor
pendaftaran
produk
impor:
1) Pernyata-
an dari
principal
bahwa
sudah
tidak
bekerja
sama
dengan
perusaha
an pemilik
nomor
pendafta¬
ran, dan
_kerja_
SK No 049854 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.64

Perizinan Berusaha
No.
sama
dialihkan
ke
perusah-
aan
penerima
pengalih-
an nomor
pendafta-
ran;
2) Letter of
appointme
nt dari
principal
ke
perusah-
aan
penerima
pengalih-
an nomor
pendafta-
ran.
SK No 049853 C
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.65

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
h. Khusus
pengalihan
nomor
pendaftaran
produk
impor ke
produsen
dalam negeri
1 ) Dokumen
induk
obat
hewan
(Drug
master
file/ DMF)\
2) Pernyata-
an dari
perusah-
aan
penerima
pengalih¬
an nomor
SK No 049852 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.66

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
pendaftar
an bahwa
seluruh
dokumen
induk
obat
hewan
beserta
proses
produksin
ya tidak
mengala-
mi
perubah-
an dan
masih
sesuai
formulasi
yang
didaftark-
an.
Apabila
terjadi
SK No 049851 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.67

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
KBLI Pcmenuhan Pemenuhan
perubah-
an pada
proses
pembuat-
an,
formulasi,
komposisi
, dan hal
pengawa-
san mutu
maka
harus
didaftark-
an
sebagai
produk
baru.
3) Pernyataa
n dari
principal /
produsen
bahwa
SK No 049850 C
0
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.68

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
sudah
tidak
bekerja
sama
dengan
perusaha
an pemilik
nomor
pendaftar
an dan
proses
produksi
obat
hewan
dialihkan
ke
perusaha
an
penerima
pengaliha
n nomor
pendaftar
an.
SK No 049849 C
!ÿ
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.69

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
21013 Industri Persetujuan Sesuai Menjamin keamanan, Sesuai

Produk Penggunaan ketentuan khasiat, dan mutu obat ketentuan
Farmasi Darurat Obat Kementerian / hewan. Kementerian/
untuk Hewan Hewan: Lembaga Lembaga
1. Produsen obat
hewan dalam
negeri;
2. Surat
pernyataan
pendaftar yang
menyatakan
antara lain:
1) Obat hewan
yang
didaftarkan
dibutuhkan
segera dalam
rangka
penanggulan-
SK No 049848 C
&
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.70

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
gan penyakit
yang
menyebabkan
kematian
hewan di
beberapa
wilayah dan
belum ada
alternatif
pengobatan
yang
memadai;
2) Bertanggung
jawab
terhadap
mutu obat
hewan;
3) Melakukan
uji lapang
untuk
memastikan
efektivitas
SK No 049847 C
0
£
4SL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.71

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
dan
keamanan;
4) Melakukan
monitoring
efek samping
obat hewan
(MESOH);
5) Melaporkan
realisasi
produksi dan
distribusi
obat hewan
selama
persetujuan
penggunaan
darurat, serta
laporan hasil
MESOH
kepada
Direktur
Jenderal
Peternakan
SK No 049846 C
0
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 72

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non -KBLI Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
dan
Kesehatan
Hewan.
3. Proposal uji
lapang.
4. Hasil
perse tujuan
PPOH dan/atau
KOH terhadap
dokumen teknis
(dossier) obat
hewan dan
persetujuan
terhadap huruf c
dan huruf d;
5. Sertifikat
keamanan
lingkungan dari
Komisi
Keamanan
Hayati Produk
SK No 049845 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 73

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rekayasa
Genetik, untuk
obat hewan yang
berasal dari
produk rekayasa
genetik/ genetical
ly modified
organism (GMO).
6. Sertifikat
CPOHB sesuai
dengan ruang
lingkup obat
hewan yang
didaftarkan.
20233 Industri 1. Memiliki Izin Sesuai 1. Menjamin pembuatan Sesuai
Kosmetik Usaha Produsen ketentuan obat hewan dilakukan ketentuan
Sertifikat Cara
untuk Hewan Obat Hewan; Kementerian/ secara konsisten dan Kementerian/
Pembuatan Obat
8. Lembaga sesuai dengan standar Lembaga
Hewan yang Baik 2. Memiliki rencana
pembuatan obat hewan
(CPOHB) Industri pembuatan obat
21013 yang telah ditetapkan;.
Produk hewan (master
Farmasi design) dan 2. Menyampaikan laporan
SK No 049844 C
0
&
<5
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.74

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
untuk Hewan daftar obat hasil inspeksi/ audit
hewan yang internal/ self
akan dibuat. assessment/ eksternal
Industri
CPOHB;
21014 Bahan 3. Denah
Farmasi bangunan 3. Menyampaikan laporan
untuk Hewan (layout) pabrik apabila terjadi
yang dilengkapi perubahan atas fasilitas
dengan sistem produksi obat hewan;
Industri tata udara, tata
21023 Produk Obat 4. Melakukan penarikan
pengolahan air
Tradisional (recall) obat hewan yang
dan pengolahan
untuk Hewan tidak sesuai ketentuan;
limbah yang
dan
sesuai dengan
pedoman cara 5. Melakukan tindak
pembuatan obat lanjut terhadap obat
Industri hewan yang produk kembalian
Bahan Baku baik; ( return) sesuai
21024 Obat ketentuan.
4. Dokumen induk
Tradisional cara pembuatan
untuk Hewan
obat hewan yang
baik (site master
file/SMF) atau
SK No 049843 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.75

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
panduan
mutu / dokumen
setara yang
menguraikan
dengan lengkap
proses bisnis
pembuatan obat
he wan;
5. Persetujuan
Penilai Cara
Pembuatan Obat
Hewan yang
Baik (CPOHB);
6. Dokumen
panduan / manu¬
al, prosedur,
instruksi kerja,
dan formulir
mutu;
7. Untuk
resertifikasi
SK No 049842 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.76

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
(permohonan
ulang)
melampirkan
daftar
perubahan
bermakna sejak
inspeksi CPOHB
terakhir; dan
surat hasil
corrective action
and preventive
action (CAPA)
dan daftar
penyimpanan
sejak inspeksi
CPOHB terakhir;
8. Cara Pembuatan
Obat Hewan
yang Baik
(CPOHB)
meliputi:
a. Pembuatan
SK No 049841 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.77

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Jangka Waktu
Rincian
Jangka Waktu
KBLI Pcmcnuhan Pemenuhan
obat hewan
(sediaan
biologik,
farmasetik,
dan premiks);
b. Pembuatan
Kosmetik
hewan; dan
c. Pembuatan
Obat
Tradisional
untuk Hewan.
75000 Praktik Dokter Sesuai 1. Memenuhi dan Sesuai
Hewan untuk WNI: ketentuan memelihara fasilitas, ketentuan
Praktik Dokter Kementerian / Le perlengkapan, peralatan Kementerian/
1. Surat
Hewan dan 01621 Aktivitas mbaga sesuai yang Lembaga
Permohonan
9. Pelayanan Paramedik Kesehatan dipersyaratkan ;
Veteriner (Dokter Hewan
2. Dalam pelayanan jasa
Hewan WNI 2. Pas foto
medik veteriner tenaga
01622 berwarna
medik veteriner
ukuran 4x6
melaksanakan segala
31< No 049742 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 78

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Non KBLI Kode Jangka Waktu Jangka Waktu
(empat kali urusan kesehatan
enam) hewan berdasarkan
sebanyak 2 kompetensi medik
(dua) lembar; veteriner yang
diperolehnya dalam
3. Fotokopi
Pendidikan kedokteran
ijazah dokter
hewan dan dapat
hewan;
dibantu oleh tenaga
4. Fotokopi paramedik veteriner
sertifikat dan sarjana kedokteran
kompetensi hewan yang menjadi
dokter kompetensinya dan
hewan yang dilakukan di bawah
diterbitkan penyeliaan dokter
oleh hewan;
organisasi
3. Tenaga kesehatan
profesi
hewan wajib mematuhi
kedokteran
kode etik dan (untuk
hewan;
dokter hewan) wajib
5. Fotokopi memegang teguh
surat sumpah atau janji
rekomendasi profesinya;
SK No 049741 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.79

Perizinan Berusaha
No. Kode Jangka Waktu Keterangan
Non-KBLI Jangka Waktu
dari 4. Menggunakan dan/atau
organisasi memperdagangkan obat
profesi hewan yang memiliki
kedokteran nomor pendaftaran
hewan sesuai dengan
cabang ketentuan peraturan
setempat; perundang-undangan ;
6. Fotokopi 5. Memenuhi persyaratan
surat kesejahteraan hewan.
rekomendasi
dari Dinas
Daerah
Kabupaten /
Kota; dan
7. Surat
keterangan
pemenuhan
tempat
praktik
dokter
hewan.
SK No 049740 C
&
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.80

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
75000 Praktik Dokter Sesuai 1. Memenuhi dan Sesuai
Hewan untuk WNA ketentuan memelihara fasilitas, ketentuan
Kementerian / Le perlengkapan, peralatan Kementerian/
1. Surat
01621 mbaga sesuai yang Lembaga
permohonan
dipersyaratkan;
2. Pas foto
berwarna
medik veteriner
ukuran 4x6
Praktik Dokter melaksanakan segala
(empat kali
Hewan dan Aktivitas urusan kesehatan
enam)
Pelayanan Paramedik Kesehatan hewan berdasarkan
sebanyak 2
Veteriner (Dokter Hewan kompetensi medik
(dua) lembar;
Hewan WNA) veteriner yang
01622 3. Fotokopi diperolehnya dalam
ijazah dokter Pendidikan kedokteran
hewan dan hewan dan dapat
terjemahan- dibantu oleh tenaga
nya dalam paramedik veteriner
bahasa dan sarjana kedokteran
Indonesia hewan yang menjadi
oleh kompetensinya dan
penerjemah dilakukan di bawah
3K Mo 049739 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.81

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
tersumpah; penyeliaan dokter
hewan.
4. Fotokopi
ijazah/sertifi 3. Tenaga kesehatan
kat Dokter hewan wajib mematuhi
Hewan kode etik dan (untuk
Spesialis dan dokter hewan) wajib
terjemahan- memegang teguh
nya dalam sumpah atau janji
bahasa profesinya;
Indonesia
4. Menggunakan dan /atau
oleh
memperdagangkan obat
penerjemah
hewan yang memiliki
tersumpah;
nomor pendaftaran
5. Fotokopi sesuai dengan
perjanjian ketentuan peraturan
bilateral perundang-undangan;
atau dan
multilateral
5. Memenuhi persyaratan
antara pihak
kesejahteraan hewan.
Indonesia
dengan
pihak negara
SK No 049738 C
g A._
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.82

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
atau
lembaga
internasional
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan;
6. Mampu
berbahasa
Indonesia
dengan
lancar
secara lisan
dan tulisan
yang
dibuktikan
dengan
sertifikat
lulus ujian
bahasa
SK No 049737 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.83

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Indonesia
dari lembaga
bahasa
Indonesia
perguruan
tinggi negeri
di Indonesia;
7. Fotokopi
Sertifikat
Kompetensi
sebagai
dokter
hewan
spesialis dari
negara
asalnya;
8. Fotokopi
surat izin
praktik dari
negara asal;
9. Tidak
SK iio 049736 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.84

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
memiliki
masalah
etika profesi
dan
pelanggaran
hukum di
negara asal
yang
dibuktikan
dengan surat
keterangan
tertulis dari
pejabat
otoritas
veteriner
negara asal;
10. Fotokopi
kartu
anggota dari
organisasi
profesi
Dokter
SK No 049735 C
&
<2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.85

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Hewan dari
negara asal;
1 1. Terdaftar
sebagai
anggota
organisasi
profesi
kedokteran
hewan di
Indonesia;
12. Surat
pernyataan
kemitraan
dengan
dokter
hewan
Indonesia;
13. Fotokopi
sertifikat
kompetensi
_di bidang
SK No 049734 C No ( -3 C SK
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.86

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian Rincian
penyakit
hewan tropik
di Indonesia;
14. Memenuhi
standar
kompetensi
yang sama
dengan
dokter
hewan
spesialis
Indonesia
sesuai
dengan jenis
pelayanan
yang
diberikan
yang
dibuktikan
dengan surat
keterangan
dari
\ V. ' f
-- SK r.
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.87

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
KBLI Pemenuhan Pemeiiuhan
organisasi
profesi
kedokteran
hewan di
Indonesia;
15. Surat
pernyataan
bersedia
mengikuti
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
dan etika
profesi;
16. Surat
keterangan
tempat
praktik
dokter
hewan;
Sr; iVo r-4v7 3.z c

0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.88

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian Rincian
17. Tenaga
medik
veteriner
dengan
status warga
negara asing
untuk
Dokter
Hewan
spesialis.
75000 1. Surat Sesuai 1. Memenuhi dan Sesuai

Permohonan; ketentuan memelihara fasilitas, ketentuan
Praktik Dokter Kementerian / perlengkapan, peralatan Kementerian /
2. Pas foto
Hewan dan 01621 Aktivitas Lembaga sesuai yang Lembaga
berwarna
Pelayanan Paramedik Kesehatan dipersyaratkan;
ukuran 4x6
Veteriner (Paramedik Hewan (empat kali 2. Melaksanakan
Veteriner)) enam) sebanyak pelayanan keswan di
01622 2 (dua) lembar; bawah penyeliaan
dokter hewan;
3. Fotokopi ijazah
SK No 049731 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.89

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
sarjana 3. Menggunakan dan/atau
kedokteran memperdagangkan obat
hewan, ijazah hewan yang memiliki
diploma nomor pendaftaran
Kesehatan sesuai dengan
hewan, ijazah ketentuan peraturan
sekolah perundang-undangan ;
kejuruan dan
bidang
Kesehatan
kesejahteraan hewan;
Hewan dan
memiliki
sertifikat
kompetensi
yang
dikeluarkan
oleh Lembaga
Sertifikasi
Profesi dan
memiliki
sertifikat
pelatihan yang
dikeluarkan
SK No 049730 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.90

Perizinan Berusaha
No. Kode Jangka Waktu Jangka Waktu Keterangan
Non-KBLI Judul KBLI Rincian Rincian
oleh Badan
SDM
Kementerian
Pertanian.
Ketentuan
mengenai
pelatihan bagi
paramedik
veteriner diatur
melalui
Peraturan
Menteri;
4. Surat
rekomendasi
dari organisasi
profesi
paramedik
veteriner; dan
5. Surat
keterangan
pemenuhan
persyaratan
SK No 049729 C
fX?
%s PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.91

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Tempat
Pelayanan
Paramedik
Veteriner; dan
6. Surat
rekomendasi
sebagaimana
dimaksud pada
angka 5
dikecualikan
jika di wilayah
kabupaten / kot
a belum
terdapat
organisasi
profesi
paramedik
veteriner.
SK No 049728 C
★
&
&
<5
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.92

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Izin Praktik Dokter 75000 Aktivitas Dokter Hewan Sesuai 1. Memenuhi dan Sesuai
Hewan dan Kesehatan (Terintegrasi) Ketentuan memelihara fasilitas, Ketentuan
Paramedik Veteriner Hewan Kementerian / Le perlengkapan, peralatan Kementerian/
1. Surat
Terintegrasi (Yang mbaga sesuai yang Lembaga
Permohonan;
bekerja di dipersyaratkan;
Perusahaan Bidang 2. Pas foto
Peternakan dan berwarna ukuran
Keswan) (Praktik 4x6 (empat kali
medik veteriner
Dokter Hewan enam) sebanyak
melaksanakan segala
Terintegrasi) 2 (dua) lembar;
urusan kesehatan
10 3. Fotokopi ijazah hewan berdasarkan
Dokter Hewan; kompetensi medik
veteriner yang
4. Fotokopi
diperolehnya dalam
Sertifikat
Pendidikan kedokteran
Kompetensi
hewan dan dapat
Dokter Hewan
dibantu oleh tenaga
yang diterbitkan
paramedik veteriner
oleh organisasi
dan sarjana kedokteran
profesi
hewan yang menjadi
kedokteran
kompetensinya dan
hewan;
dilakukan di bawah
SK No 049727 C
>
ET A--
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.93

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
5. Fotokopi surat penyeliaan dokter
rekomendasi dari hewan;
organisasi profesi
3. Tenaga kesehatan
kedokteran
hewan wajib mematuhi
hewan yang
kode etik dan (untuk
berkedudukan di
dokter hewan) wajib
Pusat;
memegang teguh
6. Fotokopi surat sumpah atau janji
keterangan dari profesinya;
Perusahaan
4. Menggunakan dan/ atau
bahwa dokter
memperdagangkan obat
hewan tersebut
hewan yang memiliki
benar bekerja di
nomor pendaftaran
Perusahaan;
sesuai dengan
7. Pernyataan ketentuan peraturan
memiliki fasilitas, perundang-undangan;
perlengkapan,
peralatan praktik
dan / atau
instalasi farmasi
sesuai dengan
yang __
SK No 049726 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.94

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
dipersyaratkan;
Izin Praktik Dokter 75000 Aktivitas Pelayanan Sesuai 1. Memenuhi dan Sesuai
Hewan dan Kesehatan Paramedik Veteriner Ketentuan memelihara fasilitas, Ketentuan
Paramedik Veteriner Hewan (Terintegrasi) Kementerian/ perlengkapan, peralatan Kementerian/
Terintegrasi (Yang Lembaga sesuai yang Lembaga
1. Surat
bekerja di dipersyaratkan;
Permohonan;
Perusahaan Bidang
2. melaksanakan
Peternakan dan 2. Pas foto
pelayanan keswan di
Keswan) (Pelayanan berwarna
bawah penyeliaan
Paramedik Veteriner ukuran 4x6
dokter hewan;
Terintegrasi) (empat kali
enam) sebanyak 3. Menggunakan dan/atau
2 (dua) lembar; memperdagangkan obat
hewan yang memiliki
3. Fotokopi ijazah
nomor pendaftaran
sarjana
sesuai dengan
kedokteran
ketentuan peraturan
hewan, ijazah
perundang-undangan;
diploma
Kesehatan 4. Memenuhi persyaratan
Hewan, ijazah kesejahteraan hewan;
SK No 049725 C
0
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.95

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
sekolah
kejuruan
bidang
Kesehatan
Hewan dan
memiliki
sertifikat
kompetensi
yang
dikeluarkan
oleh Lembaga
Sertifikasi
Profesi dan
memiliki
sertifikat
pelatihan yang
dikeluarkan
oleh Badan
SDM
Kementerian
Pertanian.
Ketentuan
mengenai _
SK No 049724 C
0
0
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.96

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
pelatihan bagi
paramedik
veteriner diatur
melalui
Peraturan
Menteri;
4. Fotokopi surat
keterangan dari
Perusahaan
bahwa dokter
he wan tersebut
benar bekerja di
Perusahaan;
5. Surat
rekomendasi
dari organisasi
profesi
paramedik
veteriner.
SK No 049723 C
★
0
©
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.97

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
01411 Pembibitan 1. Persyaratan Sesuai Menjaga dan memelihara Sesuai
Dan Umum ketentuan kesehatan hewan; Ketentuan
Budidaya Melengkapi Kementerian/ melakukan surveilan Kementerian/
Sapi Potong administrasi Lembaga secara rutin; melaksanakan Lembaga
(Pembibitan) berupa: biosecurity/ biosafety;
melaporkan kasus penyakit
a. Surat
hewan di unit usaha
permohonan
Pembibitan peternakan.
01412 Dan
Kompartemen Bebas/ Budidaya b. Surat Izin
11 Bebas Kasus Sapi Perah Usaha
Penyakit Hewan (Budidaya) Peternakan /
Pembibitan/
Penetasan.
Pembibitan 2. Persyaratan
Dan Khusus
Budidaya
01413 a. Perusahaan
Kerbau
Potong yang akan
(Pembibitan) mengajukan
komparte-
men bebas/
SK No 049722 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.98

Perizinan Berusaha
Peternakan bebas kasus
Kuda dan penyakit
01420
Sejenisnya hewan harus
(Budidaya) memenuhi
persyaratan
sesuai
Pembibitan aturan
Dan pemerintah.
Budidaya
01441 3. Persyaratan
Domba teknis
Potong
pengajuan
(Pembibitan)
terdiri dari:
a. Dokumen
Pembibitan prosedur
Dan operasional
Budidaya standar:
01443
Kambing 1) Tatalak-
Perah sana
(Pembibitan) produksi
dan
SK No 049721 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B.99

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
kesehatan
ternak;
Pembibitan 2) Pemilihan
Dan bibit;
Budidaya
3) Pemberi-
Domba Perah
01444 an pakan;
(Pem bibitan)
4) Biosekuri-
ti;
5) Program
vaksinasi;
01450 Peternakan dan
Babi 6) Prosedur
tetap
pengawa-
Budidaya san pada
01461 Ayam Ras titik kritis
Pedaging b. Bersedia
dilakukan
SK No 049720 C
0
£
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 100

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
01462 Budidaya inspeksi
Ayam Ras berdasarkan
Petelur skema
komparte-
men bebas
Pembibitan penyakit
01463 Ayam Lokal hewan yg
dan disusun oleh
Persilangan- Lembaga
nya Inspeksi yg
ditetapkan
Dirjen PKH
Budidaya a.n. Menteri,
01464 Ayam Lokal dan
dan dilakukan
Persilangan oleh
nya Inspektur/
auditor
beserta Tim
01465 Pembibitan yang
dan ditugaskan;
Budidaya Itik
SK No 049719 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 101

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
dan/atau c. Bersedia
Bebek menyampaik
an dokumen
dan catatan
Pembibitan yang
01468 mendukung
Ayam Ras
pada saat
dilaksana-
Pembibitan kan
dan inspeksi;
01466 Budidaya d. Bersedia
Burung melakukan
Puyuh rekonfirmasi
(Budidaya) melalui
iSIKHNAS
untuk
01467 Pembibitan memperta-
dan hankan
Budidaya status bebas
Burung dengan
Merpati melaporkan
SK No 049718 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 102
KBLI Terkait Persyaratan Kcwajiban

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
informasi
sekurang-
Pembibitan kurangnya
dan berupa:
01469 Budidaya 1) hasil
Ternak surveilans
Unggas
Lainnya
2) hasil
investiga-
Pembibitan si
01491 dan terhadap
Budidaya kasus
Burung Unta yang
muncul;
3) Perubah-
Pembibitan an
01495 Dan terhadap
Budidaya isi
Kelinci dokumen
persyarat-
SK No 049717 C
0
<&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 103

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pembibitan an teknis.
01497 dan (jenis
Budidaya persyarat
Burung an teknis
Walet sebagai
rekonfirm
-asi); dan
Pembibitan
e. Bersedia
dan
01499 melakukan
Budidaya
rekonfirmasi
Aneka
sekali dalam
Ternak
setahun
Lainnya
dengan
periode 1
Januari s.d.
31
Desember,
Jasa
dilaporkan
01623 Penetasan
paling
Telur
lambat pada
tanggal 31
Januari
SK No 049716 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 104

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
tahun
berikutnya.
Sertifikat Veteriner 62023 Aktivitas Setiap Orang yang Sesuai Menyampaikan laporan Sesuai
Lalu Lintas He wan, Penyediaan mengajukan ketentuan realisasi pengiriman ketentuan
Produk Hewan, dan Sertifikat permohonan Kementerian / Le Kementerian /
Media Pembawa Elektronik Sertifikat Veteriner mbaga Lembaga
Penyakit Hewan dan Layanan Lalu Lintas Hewan,
Lainnya Antar yang Produk Hewan, dan
kabupaten/Kota atau Mengguna- Media Pembawa
Provinsi Dalam kan Sertifikat Penyakit Hewan
Negara Kesatuan Elektronik Lainnya Antar
12. Republik Indonesia Kabupaten / Kota
atau Provinsi Dalam
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
harus memenuhi:
Persyaratan Umum:
a. Surat
permohonan;
b. Surat
Rekomendasi
SK No 049715 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 105

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemasukan dari
kabupaten / kota
penerima untuk
Hewan, Produk
Hewan, dan
Media Pembawa
Penyakit Hewan
Lainnya yang
dilalulintaskan
an tar
kabupaten/ kota
dalam satu
provinsi atau
Surat
rekomendasi
pemasukan dari
provinsi
penerima dan
Surat
rekomendasi
pengeluaran dari
provinsi
pengirim untuk
SK No 049714 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 106

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
hewan, produk
he wan, dan
media pembawa
penyakit hewan
lainnya yang
dilalulintaskan
antar provinsi.
c. Rekomendasi
Pengeluaran dari
Provinsi
didasarkan
kepada
Rekomendasi
Pemasukan dari
Provinsi
Penerima.
d. Rekomendasi
Pemasukan dan
Rekomendasi
Pengeluaran
memuat
SK No 049713 C
&
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 107

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
informasi:
1) Nama
pemohon;
2) Alamat;
3) Provinsi
Asal;
4) Kabupaten/
Kota Tujuan;
5) Jenis; dan
6) Persyaratan
Teknis.
e. Rekomendasi
Pemasukan atau
Rekomendasi
Pengeluaran
berlaku selama
tidak ada
perubahan
persyaratan
SK No 049712 C
&
0
0L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 108

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
teknis.
f. Sertifikat
veteriner berlaku
1 (satu) kali
pengiriman atau
30 (tiga puluh)
hari
Persyaratan Khusus
Hasil uji dari
laboratorium
veteriner yang
terakreditasi atau
yang ditetapkan
oleh Menteri.
Pembibitan 1 . Surat Sesuai 1. Menindaklanjuti hasil Sesuai

13 Sertifikat Cara 01411 dan Permohonan ketentuan ketidaksesuaian Ketentuan
Budidaya Ternak
Budidaya ditujukan Kementerian/ Kementerian /
SK No 049711 C
0
<5f
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 109

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
yang Baik Sapi Potong kepada: Lembaga penilaian Tim Audit. Lembaga
a. Direktur 2. Pernyataan komitmen
Pembibitan Jenderal untuk melaksanakan
dan Peternakan GFP secara
01412
Budidaya dan berkelanjutan.
Sapi Perah Kesehatan
3. Bersedia dilakukan
Pembibitan Hewan
surveilance paling
dan dalam hal
kurang 1 kali dalam 1
Budidaya kegiatan
periode sertifikat.
01413 Kerbau usaha
Potong berada di
lintas
provinsi
dan/atau
Pembibitan untuk
dan perluasan
01414
Budidaya pasar dalam
Kerbau Perah negeri atau
Peternakan luar negeri;
01420 Kuda b. Kepala Dinas
Sejenisnya yang
SK No 049710 C
©
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. no

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pembibitan membidangi
dan fungsi
01441 Budidaya peternakan
Domba dan
Potong kesehatan
hewan di
Pembibitan Provinsi
dan dalam hal
Budidaya kegiatan
01442
Kambing
usaha
Potong
berada di
lintas daerah
Pembibitan kabupaten/
dan kota dalam
01443 Budidaya satu
Kambing provinsi;
Perah c. Kepala Dinas
Pembibitan yang
dan membidangi
01444 fungsi
Budidaya
Domba Perah peternakan
SK No 049709 C
&
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. Ill

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Peternakan dan
01450
Babi kesehatan
hewan di
Budidaya
kabupaten/
01461 Ayam Ras
Kota dalam
Pedaging
hal kegiatan
Budidaya usaha
01462 Ayam Ras berada di
Petelur daerah
kabupaten/
Pembibitan kota.
Ayam Lokal
01463 dan 2. Foto udara
Persilangan- lokasi/ denah
nya lokasi lengkap
dengan batas-
Budidaya batasannya;
Ayam Lokal
dan 3. Alur proses
01464 produksi dan
Persilangann
ya denah tata letak
alat produksi;
SK No 049708 C
0
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 112

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pembibitan 4. Dokumen
dan jaminan mutu /
Budidaya Itik SOP; dan
01465
dan/atau 5. Pernyataan
Bebek
bahwa telah
melaksanakan
Pembibitan budidaya ternak
dan yang baik.
01466 Budidaya
Burung
Puyuh
Pembibitan
dan
01467 Budidaya
Burung
Merpati
Pembibitan
01468
Ayam Ras
01469 Pembibitan
dan
SK No 049707 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 113

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Rincian
Jangka Waktu
Judul KBLI Rincian
Budidaya
Ternak
Unggas
Lainnya
Pembibitan
dan
01491 Budidaya
Burung Unta
Pengusahaan
01492 Kokon/
Kepompong
Ulat Sutera
Pembibitan
dan
01493
Budidaya
Lebah
Pembibitan
01494 dan
Budidaya
SK No 049706 C
&
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 114

Perizinan Berusaha
Jangka Waktu
Rincian
Rusa
Pembibitan
dan
01495
Budidaya
Kelinci
Pembibitan
dan
01496
Budidaya
Cacing
Pembibitan
dan
01497
Budidaya
Wallet
Pembibitan
dan
Budidaya
01499
Aneka
Ternak
Lainnya
SK No 049705 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 115

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
Non-KBLI Jangka Waktu Jangka Waktu
Kode Judul Rincian Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
14. Sertifikat Cara Pembibitan 1. Surat Sesuai 1. Menindaklanjuti hasil Sesuai
Pembibitan Ternak dan permohonan ketentuan ketidaksesuaian ketentuan
01411
yang Baik Budidaya ditujukan Kementerian/ penilaian tim audit; Kementerian/
Sapi Potong kepada: Lembaga Lembaga
2. Pernyataan komitmen
Pembibitan a. Direktur untuk melaksanakan
dan Jenderal GFP secara
01412
Budidaya Peternakan berkelanjutan; dan
Sapi Perah dan
3. Bersedia dilakukan
Kesehatan
Pembibitan surveilance paling
Hewan
dan kurang 1 kali dalam 1
dalam hal
Budidaya periode sertifikat.
kegiatan
01413 Kerbau usaha
Potong berada di
lintas
provinsi
Pembibitan dan/atau
dan untuk
01414 perluasan
Budidaya
Kerbau Perah pasar dalam
SK No 049704 C
m 8$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
>1
II. 2. B. 116

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Peternakan negeri atau
01420 Kuda luar negeri;
Sejenisnya
b. Kepala Dinas
Pembibitan yang
dan membidangi
01441 Budidaya fungsi
Domba peternakan
Potong dan
kesehatan
Pembibitan hewan di
dan provinsi
Budidaya dalam hal
01442
Kambing kegiatan
Potong usaha
berada di
Pembibitan lintas daerah
dan kabu paten/
01443 Budidaya kota dalam
Kambing satu
Perah provinsi;
SK No 049703 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 117

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pembibitan c. Kepala Dinas
dan yang
01444
Budidaya membidangi
Domba Perah fungsi
peternakan
Peternakan
01450 dan
Babi kesehatan
Budidaya hewan di
01461 Ayam Ras kabupaten/
Pedaging kota dalam
hal kegiatan
Budidaya usaha
01462 Ayam Ras berada di
Petelur daerah
Pembibitan kabupaten/
Ayam Lokal kota.
01463 dan 2. Foto udara
Persilangan-
nya
lokasi/denah
lokasi lengkap
Budidaya dengan batas-
01464 Ayam Lokal batasannya;
dan
SK No 049702 C
JgF A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 118

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Persilangan- 3. Alur proses
nya produksi dan
denah tata
letak alat
Pembibitan produksi;
dan
Budidaya Itik 4. Dokumen
01465 jaminan mutu/
dan/atau
Bebek SOP; dan
5. Pernyataan
Pembibitan bahwa telah
dan melaksanakan
01466 Budidaya budidaya
Burung ternak yang
Puyuh baik.
Pembibitan
dan
01467 Budidaya
Burung
Merpati
SK No 049701 C
0
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 119

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pembibitan
01468
Ayam Ras
Pembibitan
dan
Budidaya
01469
Ternak
Unggas
Lainnya
Pembibitan
dan
01491 Budidaya
Burung Unta
Pengusahaan
01492 Kokon/
Kepompong
Ulat Sutera
Pembibitan
01493 dan
Budidaya
SK No 049700 C
0
&
PRESIDEN
REPLJBLIK INDONESIA
II. 2. B.120

Pcrizinan Berusaha
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Lebah
Pembibitan
dan
01494 Budidaya
Rusa
Pembibitan
dan
01495
Budidaya
Kelinci
Pembibitan
dan
01496
Budidaya
Cacing
Pembibitan
dan
01497
Budidaya
Wallet
SK No 049699 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 121

Perizinan Berusaha
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Pembibitan
dan
Budidaya
01499
Aneka
Ternak
Lainnya
SK No 049698 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 122

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Sertifikasi benih Sesuai Produsen benih dalam Sesuai
tanaman pakan ketentuan memproduksi benih bina ketentuan
ternak Kementerian / wajib: Kementerian/
Lembaga Lembaga
Persyaratan umum
1. Bertanggungjawab atas
mutu benih bina yang
Sertifikasi benih diproduksi;
bina:
2. Mendokumentasikan
01191 Pertanian 1. Untuk data benih yang
Sertifikasi Benih
Tanaman memperoleh diproduksi; dan
15. Tanaman Pakan
Pakan sertifikat,
Ternak 3. Memberikan keterangan
Ternak produsen benih
kepada pengawas benih
bina harus
dan/atau pengawas
mengajukan
mutu pakan jika
permohonan
diperlukan.
sertifikasi benih
kepada: Petani, kelompok tani, atau
gabungan kelompok tani,
a. UPT yang
dan produsen benih dalam
melaksana-
memproduksi benih
kan urusan
varietas lokal wajib:
Pemerintah-
SK No 049697 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 123

Perizinan Berusaha
Non-KBLI Kode Judul Rincian Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
an di bidang 1. Bertanggungjawab atas
pengawasan mutu benih varietas
dan lokal yang diproduksi;
sertifikasi
2. Mendokumentasikan
benih
data benih yang
tanaman
diproduksi; dan
hijauan
pakan 3. Kesediaan memberikan
ternak; keterangan kepada
pengawas benih
b. UPTD; atau
dan/atau pengawas
c. Produsen mutu pakan jika
benih bina diperlukan.
yang
mendapat-
kan
sertifikat
dari lembaga
sertifikasi
sistem mutu
yang
terakreditasi.
SK No 049696 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 124

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
2. Pengajuan
permohonan
sertifikasi harus
dilengkapi
dengan
persyaratan:
a. Surat izin
produksi
benih bina
dari
bupati/wali-
kota atau
rekomendasi
dari kepala
UPT/UPTD;
b. Surat
penetapan
kebun
sumber
benih yang
dikeluarkan
oleh
SK No 049695 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 125

Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Direktur
Jenderal
atas nama
Menteri; dan
c. Sesuai
dengan
prosedur
sertifikasi.
Sertifikasi benih
varietas lokal:
1. Benih varietas
lokal yang telah
didaftarkan oleh
Kepala Dinas
kepada Direktur
Jenderal dengan
tembusan
Kepala
UPT/UPTD
dapat dilakukan
SK No 049694 C
&
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 126

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
sertifikasi;
2. Untuk
mendapatkan
sertifikasi,
produsen benih
harus mengikuti
prosedur
sertifikasi benih
bina atau sistem
standarisasi
nasional;
3. Sertifikasi benih
varietas lokal
diajukan oleh:
a. Petani;
b. Kelompok
tani;
c. Gabungan
kelompok
tani; atau
SK No 049693 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 127

Perizinan Berusaha
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
d. UPT/UPTD.
4. Untuk
memperoleh
sertifikat benih
varietas lokal,
petani,
kelompok tani,
gabungan
kelompok tani,
UPT/UPTD
harus
mengajukan
permohonan
sertifikasi
kepada
UPT/UPTD
setelah didaftar
oleh Dinas.
Persyaratan khusus
Sertifikasi benih
SK No 049692 C
&
*5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 128

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
bina:
Prosedur sertifikasi
meliputi:
1. Pemeriksaan:
a. Kebenaran
benih
sumber;
b. Lapangan
dan
pertanaman;
2. Pengujian
laboratorium.
Sertifikasi benih
varietas lokal
Prosedur sertifikasi
benih varietas lokal
terdiri dari:
1. Pemeriksaan
pendahuluan
SK No 049691 C
0
*<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 129

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
dan
pertanaman.
2. Pengujian
laboratorium.
Perbenihan 1. Peredaran benih Pengedar benih bina

Tanaman tanaman pakan mempunyai kewajiban:
01192
Pakan ternak
Ternak dan persyaratan 1. Bertanggung jawab atas
SK No 049690 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 130

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
Pembibitan umum mutu benih yang
Bit (Bukan benih bina dan diedarkan;
Bit Gula) benih varietas
2. Melakukan pencatatan
lokal dapat
dan penyimpanan
diedarkan oleh:
dokumen benih yang
a. Perseorang- diedarkan selama 1
an (satu) tahun; dan
(peternak,
3. Memberikan data atau
kelompok
keterangan yang
ternak,
diperlukan Dinas.
dan/atau
gabungan
kelompok
peternak); Pengedar benih varietas
lokal mempunyai
b. Badan
kewajiban:
usaha
bidang
usaha benih
1. Bertanggung jawab atas
pakan
ternak; atau
mutu benih yang
diedarkan;
c. UPT
2. Memberikan data atau
SK No 049689 C
&
«
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 131

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
dan/atau keterangan yang
UPTD. diperlukan Dinas.
2. Benih bina dan
benih varietas
lokal yang akan
diedarkan harus
berlabel.
3. Pengedar benih
sebagaimana
dimaksud pada
angka 2 harus
memperoleh
rekomendasi
dari UPT/UPTD.
4. Dalam hal
UPT/UPTD
sebagai
pengedar benih
harus
memperoleh
rekomendasi:
SK No 049688 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 132

Perizinan Berusaha
No. Jangka Waktu
Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
a. UPT oleh
Direktur
Jenderal;
b. UPTD oleh
Dinas sesuai
kewenanga-
nnya.
5. Untuk
memperoleh
rekomendasi
dari UPTD/ UPT
pengedar benih
mengajukan
permohonan
secara manual
atau daring
kepada
UPT/ UPTD yang
melaksanakan
tugas dan fungsi
di bidang
pengawasan dan
SK No 049687 C
0
&
4*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 133

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
sertifikasi benih
tanaman pakan
ternak.
6. Permohonan
harus dilengkapi
dengan
persyaratan
administrasi
sebagai berikut:
a. Surat
keterangan
kepemilikan
/penguasa-
an sarana
penyimpan-
an benih.
7. Apabila dalam
jangka waktu 14
(empat belas)
hari kerja
sebagaimana
SK No 049686 C
0
■'&
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 134

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
dimaksud dalam
angka 7 tidak
melengkapi
persyaratan
administrasi,
maka
permohonan
dianggap ditarik
kembali.
8. Apabila
pemohon telah
memenuhi
persyaratan
administrasi
sebagaimana
dimaksud dalam
angka 6,
dilakukan
penilaian
persyaratan
kelayakan
teknis oleh
SK No 049685 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 135

Perizinan Berusaha
No.
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Wastukan
UPT/UPTD.
Persyaratan khusus
1. Penilaian
persyaratan
kelayakan
teknis dilakukan
terhadap
kesesuaian dan
kebenaran
dokumen
persyaratan
teknis.
2 . Apabila hasil
penilaian
kelayakan
teknis tidak
memenuhi
persyaratan,
dilakukan
SK No 049684 C
★
Sr i
<0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 136

Pcrizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
penolakan
secara tertulis
kepada
pemohon
disertai dengan
alasan
penolakan.
3. Apabila hasil
penilaian
kelayakan
teknis
memenuhi
persyaratan
diterbitkan
rekomendasi
pengedar benih
oleh:
a. UPTD/UPT
untuk
Perseorang-
an dan
badan
SK No 049683 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 137

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
usaha;
b. dinas untuk
UPTD;
c. Direktur
Jenderal
untuk UPT.
Pelepasan varietas Sesuai Setelah memiliki tanda Sesuai
tanaman pakan ketentuan pendaftaran / pelepasan ketentuan
ternak Kementerian / varietas tanaman yang Kementerian/
Lembaga berlaku efektif, pelaku Lembaga
usaha dalam
Persyaratan umum
melaksanakan kegiatan
Pertanian
Pelepasan Varietas 1. Proses usahanya memiliki
Tanaman
16. Tanaman Pakan 01191 pelepasan dibagi kewajiban:
Pakan
Ternak menjadi 3
Ternak 1. Menjamin ketersediaan
tahapan, yaitu:
benih penjenis (BS);
a. Pengujian;
2. Menjamin kebenaran
b. Evaluasi dan varietas yang diedarkan
penilaian sesuai deskripsi;
proses
3. Menarik benih yang
SK No 049682 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 138

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
permohonan beredar apabila
pengujian keputusan pelepasan
serta varietas benih tersebut
evaluasi dan dicabut;
penilaian
4. Menjamin bahwa benih
dilakukan di
FI akan dihasilkan di
Ditjen teknis
dalam negeri; dan
secara
manual; dan 5. Pengembangan
produksi untuk 5 (lima)
c. Pelepasan
tahun ke depan, kecuali
varietas
untuk varietas tanaman
(secara
perkebunan.
online).
2. Sebelum Direktorat Jenderal
mengusulkan Peternakan dan
permohonan Kesehatan Hewan
pengujian dalam melakukan
rangka pemeriksaan
pelepasan, pemenuhan kewajiban
penyelenggara melalui mekanisme
pemuliaan pengawasan ( post -
mengusulkan audit) ._
SK No 049681 C
jr A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 139

Perizinan Berusaha
No. Non-KBLI Jangka Waktu Jangka Waktu Keterangan
Pcmcnuhan Pemenuhan
penamaan
varietas TPT
kepada PPVTPP
untuk
mendapatkan
perse tujuan
penamaan
varietas sebagai
salah satu
syarat
permohonan
pelepasan
varietas TPT.
3. Permohonan
pelepasan
varietas
tanaman
dilakukan oleh:
a. Perseora-
ngan;
b. badan
SK No 049680 C
0
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
II. 2. B. 140

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
usaha;
c. badan
hukum; atau
d. instansi
pemerintah.
4. Dalam
melakukan
pelepasan
varietas TPT,
Direktur
Jenderal
dibantu oleh
Tim Penilai
Varietas
Tanaman Pakan
Ternak (TPV
TPT).
5. Sebelum
dilakukan
pelepasan oleh
Dirjen PKH
SK No 049679 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 141

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
calon varietas
yang akan
dilepas terlebih
dahulu harus
dilakukan
pengujian oleh
Penyelenggara
Pemuliaan.
Penyelenggara
Pemuliaan
melakukan
pengujian sesuai
dengan
ketentuan
mengenai
persyaratan dan
tata cara uji.
Persyaratan khusus
1. Pengujian calon
varietas TPT
dilakukan
melalui uji
SK No 049678 C
Hr
%5*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 142

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemcnuhan Pemenuhan
adaptasi, uji
mutu hasil dan
uji potensi
produksi benih.
2. Evaluasi dan
penilaian:
a. Evaluasi dan
penilaian
oleh TPV TPT
dilakukan
terhadap
keunggulan
dan
kesesuaian
calon
varietas yang
akan
dilepas;
b. Kesesuaian
terhadap
_ keunggulan
SK No 049677 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 143

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
dan
kesesuaian
calon
varietas yang
akan
dilepas;
c. Hasil
evaluasi dan
penilaian
kelayakan
calon
varietas
dalam
bentuk
berita acara
evaluasi dan
penilaian
oleh TPV TPT
disampaikan
kepada
penyelengga-
ra
SK No 049676 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 144

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
pemuliaan
dalam
jangka
waktu paling
lama 3 (tiga)
hari kerja
sejak
pelaksanaan
sidang; dan
d. Hasil
evaluasi dan
penilaian
kelayakan
calon
varietas
dapat
berupa:
lJPerbaikan;
2)Penolakan;
3)Rekomen-
dasi untuk
dilepas._
SK No 049675 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 145

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
3. Pelepasan
varietas
a. Kelengkapan
dokumen
yang harus
dipenuhi
oleh
penyelengga-
ra
pemuliaan:
1) Ringkas-
an
laporan
hasil
akhir
pelaksa-
naan
penguji-
an;
2) Surat
keteran-
Ran
SK No 049674 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 146

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
persetuj-
uan
nama
varietas;
3) Pernyat-
aan dari
pemilik
bahwa
benih
penjenis
(breeder
seed )
tersedia,
baik
dalam
jumlah
yang
cukup
untuk
perbany-
akan
lebih
lanjut;
SK No 049673 C
0
'ySr
45
PRESIDEN
REPUBLIC INDONESIA
II. 2. B. 147

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
4) Rencana
pengem-
bangan
produksi
benih
untuk 5
(lima)
tahun
kedepan;
5) Rekomen
dasi Tim
Penilai
Varietas;
6) Deskripsi
varietas;
dan
7) Foto
morfologi
varietas.
b. Untuk
pelepasan
varietas lokal
selain
SK No 049672 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.148

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
pada huruf
a) harus
melampirkan
tanda daftar.
c. Untuk
pelepasan
varietas
introduksi,
selain
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
pada huruf
a), harus
melampirkan
izin dari
pemilik _
SK No 049671 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 149

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
varietas.
d. Untuk
pelepasan
varietas
hibrida,
Selain
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
pada huruf
a), harus
melampirkan
deskripsi
tetua.
e. Untuk
pelepasan
calon
varietas
hibrida
introduksi
yang
SK No 049670 C
V
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 150

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
benihnya
dapat
diproduksi
di Indonesia,
selain
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
pada huruf
a), harus
dilengkapi
dengan surat
jaminan dari
pengusul.
f. Untuk
varietas yang
telah
terdaftar di
PPVTPP
nama
varietas yang
SK No 049669 C
0
£
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 151

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
diusulkan
harus sesuai
dengan yang
tercantum
dalam
pendaftaran
varietas.
g. Setelah
memenuhi
persyaratan
pelepasan,
penyelengga-
ra
pemuliaan
mengajukan
permohonan
pelepasan
TPT kepada
Dirjen PKH
melalui
Kepala
PPVTPP
SK No 049668 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 152

Perizinan Berusaha
No. Jangka VVaktu Jangka Waktu
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
secara
daring
sesuai
dengan
ketentuan
pelayanan
perizinan
berusaha
terintegrasi
secara
elektronik.
h. Kepala
PPVTPP
setelah
menerima
permohonan
pelepasan
paling lama
2 (dua) hari
kerja sudah
selesai
memeriksa
SK No 049667 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 153

No.
Pemenuhan Pemenuhan
kelengkapan
dokumen.
i. Hasil
pemeriksaan
kelengkapan
dokumen,
dinyatakan:
1) Tidak
lengkap,
permoh-
onan
ditolak
dan
disertai
alasan
penolak-
annya;
atau
2) Lengkap,
permoh-
onan
SK No 049666 C
&
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 154

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
disampa-
ikan
kepada
Dirjen.
j. Dirjen
setelah
menerima
permohonan
pelepasan,
melakukan
pemeriksaan
persyaratan
yang
disampaikan
oleh PPVTPP
dan
memberikan
persetujuan
pelepasan
paling lama
5 (lima) hari
kerja.
SK No 049665 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 155

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
k. Persetujuan
pelepasan
diterbitkan
dalam
bentuk
Keputusan
Menteri.
1. Dirjen PKH
menyampai-
kan
Keputusan
persetujuan
pelepasan
kepada
penyelengga-
ra
pemuliaan
melalui
PPVTPP.
Perbenihan Penarikan varietas Sesuai Setelah memiliki tanda/SK Sesuai
01192 Tanaman tanaman pakan ketentuan penarikan varietas ketentuan
Pakan Kementerian/ tanaman yang berlaku Kementerian/
SK No 049664 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 156

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Ternak dan ternak: Lembaga efektif, pelaku psaha tidak Lembaga
Pembibitan diperbolehkan
Bit (bukan Persyaratan melaksanakan kegiatan
bit gula) umum usaha pengembangan
varietas benih yang
terhadap varietas
dimaksud dan menarik
TPT yang telah
benih yang beredar.
dilepas dan
dianggap tidak
memberikan
manfaat dan/atau
tidak memenuhi
kelayakan
berdasarkan
laporan dari
petugas lapangan
atau pun
masyarakat,
Menteri yang dalam
pelaksanaannya
dimandatkan
kepada Direktur
Jenderal dapat
SK No 049663 C
©
*<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.157

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
melakukan
penarikan varietas
TPT.
Varietas TPT yang

tidak memberikan
manfaat dan/atau
tidak memenuhi
kelayakan apabila:
1. Menyebarkan
organisme
pengganggu
tumbuhan,
hama, dan/atau
penyakit baru
yang berbahaya;
dan/atau
2. Menimbulkan
dampak negatif
terhadap
lingkungan _
SK No 049662 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 158

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
hidup,
kesehatan
tanaman lain,
kesehatan
hewan dan/atau
kesehatan
manusia.
Persyaratan
khusus
Untuk
mengetahui
varietas yang
tidak
memberikan
manfaat
dan/atau tidak
memenuhi
kelayakan
dilakukan
evaluasi secara
berkala oleh
Direktur
SK No 049661 C
s#
★
&
&
€
3
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 159

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Jenderal dengan
menugaskan
TPV TPT.
Jika hasil
evaluasi terbukti
varietas tersebut
menyebarkan
organisme
pengganggu
tumbuhan,
hama, dan/atau
penyakit baru
yang berbahaya
dan/atau
menimbulkan
dampak negatif
terhadap
lingkungan
hidup,
kesehatan
manusia,
dan/atau
kesehatan
SK No 049660 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 160

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
hewan, TPV
menyampaikan
usulan
penarikan
kepada Dirjen
dalam bentuk
laporan hasil
evaluasi
pelepasan
varietas TPT
oleh TPV.
Penarikan
varietas
ditetapkan
dengan
Keputusan
Menteri yang
ditandatangani
oleh Direktur
Jenderal dan
disampaikan
kepada
Penyelenggara
SK No 049659 C
&
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 161

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pemuliaan
melalui PVTPP
Pertambang- Persyaratan Umum: Sesuai 1 . Memenuhi syarat Sesuai
an Mineral, ketentuan pendaftaran; ketentuan
08919 1. Mengisi formulir
Bahan Kimia Kementerian/ Kementerian/
pendaftaran; 2. Pelaku usaha yang
dan Bahan Lembaga Lembaga
telah memiliki nomor
Pupuk 2. Memiliki konsep
pendaftaran wajib
label dan
melaporkan hasil
deskripsi
produksi per 6 (enam)
pupuk;
bulan.
Pertambang-
Pendaftaran Pupuk 3. Memiliki surat
17. an Mineral,
(An-Organik) tanda bukti
Bahan Kimia
pendaftaran
20121 dan Bahan
merek / sertifikat
Pupuk
merek;
4. Memiliki bukti
pembayaran
Industri PNBP;
20122 Pupuk
5. Memiliki
Buatan sertifikat hasil
Tunggal Hara
SK No 049658 C
B
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 162

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Makro Primer uji mutu
berdasarkan
SNI, dalam hal
Industri SNI belum
Pupuk ditetapkan
Buatan digunakan
Majemuk persyaratan
20123 Hara Makro teknis minimal
Primer (PTM); dan
6. Memiliki laporan
hasil uji
efektivitas dari
Industri lembaga uji yang
Pupuk ditunjuk.
Buatan
20124 Campuran Persyaratan
Hara Makro khusus:
Primer 1. Bahan baku
produk aman
dari jenis bahan
20125 Industri kimia yang
Pupuk Hara
SK No 049657 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 163

Perizinan Berusaha
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Makro dapat
Sekunder membahayakan,
tidak bersifat
Industri
patogen, bukan
20126 Pupuk Hara
termasuk
Mikro
limbah bahan
Industri berbahaya dan
20127 Pupuk beracun (B3)
Pelengkap kategori 2 dan
bukan bahan
Industri baku yang
Pupuk dilarang
20129 Lainnya (koto ran
manusia,
kotoran babi,
Perdagangan bangkai (selain
Besar Pupuk ikan);
46652
dan Produk
Agrokimia 2 . Cara
penggunaan dan
Perdagangan dosis produk
47763 Eceran jelas tertera di
Pupuk dan
SK No 049656 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 164

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pemberantas kemasan
Hama sehingga tidak
terjadi
penggunaan
berlebih yang
Perdagangan membahayakan
Eceran Kaki pengguna dan
Lima dan Los mengkontamin-
47845 Pasar Pupuk asi lingkungan
dan (keanekaragam-
Pemberantas an hayati, air,
Hama tanah dan
udara).
Pertambang- Persyaratan umum: Sesuai 1. Memenuhi syarat Sesuai
08919 an Mineral, ketentuan pendaftaran; dan ketentuan
1 . Mengisi formulir
Pendaftaran (pupuk Bahan Kimia Kementerian / Kementerian /
pendaftaran; 2. Pelaku usaha yang
organik, pupuk dan Bahan Lembaga Lembaga
hayati, dan Pupuk 2. Memiliki surat
pendaftaran wajib
pembenah tanah) izin usaha
melaporkan hasil
perdagangan
20121 Industri (SIUP)/ tanda
bulan.
Pupuk daftar usaha
SK No 049655 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 165

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Alam/Non perdagangan
Sintetis Hara (TDUP) pupuk;
Makro Primer
3. Memiliki konsep
Industri label dan
Pupuk deskripsi
Buatan pupuk;
Tunggal Hara
20122 4. Memiliki surat
Makro Primer
tanda bukti
pendaftaran
merek/sertifikat
merek;
Industri 5. Memiliki bukti
Pupuk pembayaran
Buatan PNBP;
20123 Majemuk
Hara Makro 6. Memiliki
sertifikat hasil
Primer uji mutu
Industri berdasarkan
20124 Pupuk SNI, dalam hal
Buatan SNI belum
SK No 049654 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 166

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Campuran ditetapkan
Hara Makro digunakan
Primer persyaratan
teknis minimal
(PTM); dan
Industri
7. Memiliki laporan
Pupuk Hara
20125 hasil uji
Makro
efektivitas dari
Sekunder
lembaga uji yang
Industri ditunjuk.
Pupuk Hara Persyaratan
20126 Mikro
khusus:
1 . Bahan baku
produk
Industri aman dari
Pupuk jenis bahan
20127 Pelengkap kimia yang
dapat
membahay-
akan, tidak
SK No 049653 C
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 167

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
Industri bersifat
Pupuk patogen,
Lainnya bukan
20129 termasuk
limbah
bahan
berbahaya
dan beracun
Perdagangan (B3) kategori
Besar Pupuk
2 dan bukan
46652 dan Produk bahan baku
Agrokimia yang
dilarang
(kotoran
Perdagangan manusia,
Eceran kotoran
47763 Pupuk dan babi,
Pemberantas bangkai
Hama (selain ikan);
Perdagangan 2. Cara
47845 Eceran Kaki penggunaan
Lima dan Los dan dosis
SK No 049652 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 168

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pasar Pupuk produk jelas
dan tertera di
Pemberantas kemasan
Hama sehingga
tidak terjadi
penggunaan
berlebih
yang
membaha-
yakan
pengguna
dan
mengkonta-
minasi
lingkungan
(keanekara-
gaman
hayati, air,
tanah dan
udara) .
SK No 049651 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 169

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
18. Pendaftaran Industri Persyaratan umum: Sesuai 1. Memenuhi syarat Sesuai
Pestisida Kimia Dasar ketentuan pendaftaran; dan ketentuan
1. Formulir
(Percobaan) Anorganik Kementerian/ Kementerian /
20112 pendaftaran 2. Pelaku usaha yang
Gas Industri Lembaga Lembaga
pestisida yang telah memiliki nomor
telah diisi; pendaftaran wajib
melaporkan hasil
2. Pernyataan yang
Industri berhak
bulan.
Kimia Dasar menandatangani
Anorganik surat dalam
20111 Khlor dan rangka
Alkali pendaftaran;
3. Sertifikat merek
atau bukti
pendaftaran
Industri merek;
Kimia Dasar
20114 Anorganik 4. Surat jaminan
Lainnya suplai bahan
aktif atau bahan
teknis dari
SK No 049650 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 170

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Industri pemasok
Kimia Dasar dan/atau akses
Organik Yang data
20115 Bersumber pendaftaran dari
dari Hasil pemasok (letter
Pertanian of authorization)
bagi yang
memproduksi
Industri sendiri;
Kimia Dasar
5. Surat jaminan
Organik
suplai bahan
Untuk Bahan
aktif atau bahan
Baku Zat
20116 teknis dari
Warna dan bagi
pemasok
Pigmen, Zat
yang tidak
warna dan
memproduksi
Pigmen
sendiri (Letter of
Access)-,
Industri 6. Surat izin
20118 Kimia Dasar produksi yang
Organik Yang dikeluarkan oleh
SK No 049649 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 171

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Menghasilk- badan yang
an Bahan berwenang di
Kimia negara asal
Khusus tentang
pembuatan
bahan aktif atau
Industri bahan teknis
Kimia Dasar (manufacturing
20119 Organik license)',
Lainnya
Bukti penguasaan
sarana produksi
(pabrik bahan aktif
Industri Zat atau bahan teknis,
20213 Pengatur pabrik formulasi,
Tumbuh atau pabrik
Industri pengemasan) di
Kimia Dasar dalam negeri yang
Organik Yang dibuktikan dengan
20117 Bersumber surat izin industri
Dari Minyak pestisida; dan
Bumi, Gas
Alam dan
SK No 049648 C
0
£
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 172

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Batu Bara Persyaratan teknis :
1. Sertifikat
Industri analisis
Bahan Baku (certificate of
Pemberantas analysis/ Co A )
20211 Hama dari
(Bahan Aktif) laboratorium uji
mutu;
Industri 2. Kromatogram
Pemberantas hasil analisis
Hama bahan aktif atau
20212 (Formulasi) bahan teknis
dari
laboratorium uji
mutu kecuali
Perdagangan pestisida alami,
Besar Pupuk feromon,
46652 atraktan, ZPT,
dan Produk
Agrokimia dan rodentisida;
dan
47763 Perdagangan
3. Sertifikat
Eceran
SK No 049647 C
0
&
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 173

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pcmenuhan Pemenuhan
Pupuk dan komposisi
Pemberantas formulasi
Hama (certificate of
composition/
CoC) dari
pembuat
formulasi.
4. Khusus untuk
Perdagangan pestisida
Eceran Kaki terbatas,
Lima dan Los pengguna harus
47845 Pasar Pupuk memiliki
dan sertifikat dan
Pemberantas mengikuti
Hama pelatihan.
Mengikuti dosis,
anjuran yang
berada pada label
kemasan pestisida.
SK No 049646 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 174

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pendaftaran Industri 1. Memiliki nomor Sesuai 1. Memenuhi syarat Sesuai
Pestisida (Tetap) Kimia Dasar pendaftaran ketentuan pendaftaran. ketentuan
Anorganik percobaan Kementerian / Kementerian/
20112 2. Pelaku usaha yang
Gas Industri pestisida. Lembaga Lembaga
2. Sertifikat hasil pendaftaran wajib
analisis uji melaporkan hasil
mutu, kecuali produksi per 6 (enam)
Industri feromon dan bulan.
Kimia Dasar
atraktan.
Anorganik
20111 Khlor dan 3. laporan hasil uji
Alkali toksisitas akut
oral dan akut
dermal, kecuali
untuk Pestisida
Industri biologi, ZPT,
Kimia Dasar feromon, dan
20114 Anorganik atraktan;
Lainnya 4. Laporan hasil uji
toksisitas
SK No 049645 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 175

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Industri lingkungan
Kimia Dasar untuk
Organik yang komoditas padi
Bersumber sawah, kecuali
20115 dari Hasil feromon,
Pertanian atraktan, dan
rodentisida;
5. Untuk
pengelolaan
Industri
tanaman, hasil
Kimia Dasar
pengujian
Organik
efikasi terhadap
Untuk Bahan
organisme
Baku Zat sasaran sesuai
20116 Warna dan
ketentuan yang
Pigmen, Zat
berlaku dan
Warna dan
dilaksanakan
Pigmen
pada 2 (dua)
lokasi sentra
komoditi
20118 Industri berbeda untuk
Kimia Dasar
SK No 049644 C
0
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 176

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Organik yang masing-masing
Menghasil- organisme dan
kan Bahan komoditi
Kimia sasaran kecuali
Khusus ZPT, feromon,
atraktan,
rodentisida, dan
Industri pestisida alami
Kimia Dasar dilaksanakan
20119 Organik pada 1 (satu)
Lainnya lokasi sentra
komoditi;
6. 1 (satu) unit
Industri Zat pengujian
Pengatur efikasi hanya
20213 Tumbuh untuk 1 (satu)
komoditi dan 1
(satu) organisme
Industri sasaran; dan
20117 Kimia Dasar
Organik yang 7. Hasil pengujian
Bersumber antagonis untuk
SK No 049643 C
0
€
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
II. 2. B. 177

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Dari M inyak pendaftaran
Bumi, Gas formulasi
Alam dan pestisida
Batu Bara berbahan aktif
majemuk bidang
penggunaan
pengelolaan
Industri tanaman,
Bahan Baku kecuali ZPT,
Pemberantas pestisida biologi,
20211 Hama feromon,
(Bahan Aktif] atraktan, dan
rodentisida.
Industri
Pemberantas
Hama
20212 (Formulasi)
SK No 049642 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 178

No.
Pemenuhan Pemenuhan
Perdagangan
Besar Pupuk
dan Produk
46652 Agrokimia
Perdagangan
Eceran
Pupuk dan
47763 Pemberantas
Hama
Perdagangan
Eceran Kaki
Lima dan Los
47845 Pasar Pupuk
dan
Pemberantas
Hama
SK No 049641 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 179

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Industri 1. Pendaftaran 1. Memenuhi syarat Sesuai
Kimia Dasar pestisida pendaftaran; dan ketentuan
20112 Anorganik sementara Kementerian/
2. Pelaku usaha yang
Gas Industri diberikan dalam Lembaga
hal keadaan pendaftaran wajib
serangan melaporkan hasil
Industri pengganggu produksi per 6 bulan.
Kimia Dasar secara massal
20111 Anorganik (outbreaks) di
Khlor dan wilayah tertentu Sesuai
Pendaftaran
Alkali dan tidak ada ketentuan
Pestisida
pestisida yang Kementerian/
(Sementara) Industri
terdaftar untuk Lembaga
Kimia Dasar
20114 organisme
Anorganik
pengganggu
Lainnya
dimaksud;
Industri 2. Kejadian
Kimia Dasar
serangan
Organik yang organisme
20115
Bersumber pengganggu
dari Hasil secara massal
Pertanian (outbreaks)
SK No 049640 C
0
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 180

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
diusulkan oleh
Dinas yang
Industri memiliki fungsi
Kimia Dasar di bidang
Organik pertanian dan
Untuk Bahan atau kesehatan
Baku Zat di wilayah
20116 Warna dan propinsi atau
Pigmen, Zat kabupaten / kota
warna dan kepada
Pigmen Direktorat
Jenderal Teknis;
3. Pendaftaran
Industri pestisida
Kimia Dasar sementara
Organik Yang diberikan
Menghasilka kepada pemilik
20118 n Bahan nomor
Kimia pendaftaran
Khusus pestisida atau
produk pestisida
SK No 049639 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 181

Perizinan Berusaha
Keterangan
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Industri yang mampu
Kimia Dasar mengendalikan
Organik organisme
20119 Lainnya pengganggu
secara massal
(outbreaks);
4. Pendaftaran
Pengatur pestisida
Tumbuh
20213 sementara
berlaku sampai
dengan kejadian
serangan
Industri organisme
Kimia Dasar pengganggu
Organik Yang secara massal
Bersumber (outbreak) dapat
20117 Dari Minyak dikendalikan
Bumi, Gas atau paling lama
Alam dan 1 (satu) tahun;
Batu Bara
5. Keberhasilan
SK No 049638 C
&
&
<3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 182

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
pengendalian
organisme
Industri pengganggu
Bahan Baku dikeluarkan oleh
Pemberantas dinas yang
20211 Hama mewakili fungsi
(Bahan Aktif) di bidang
pertanian dan
atau kesehatan
Industri di wilayah yang
Pemberantas terserang
Hama outbreaks.
20212 (Formulasi)
Persyaratan
Khusus
1 Memenuhi hasil
Perdagangan uji mutu
Besar Pupuk formulasi dan
46652
dan Produk bahan teknis
■Agrokimia olahan (TK)
pestisida;
47763 Perdagangan
Eceran 2. Hasil uji efikasi
SK No 049637 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 183

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan
Pemenuhan
Pupuk dan dan residu;
Pemberantas
3. Hasil uji
Hama
toksisitas (oral
dan dermal,
sensitisasi dan
iritasi); dan
Perdagangan
Eceran Kaki 4. Hasil uji
Lima dan Los toksisitas
47845 Pasar Pupuk lingkungan.
dan
Pemberantas
Hama
19. Sertifikasi Alat dan Industri Persyaratan Umum: Sesuai Pelaku usaha yang telah Sesuai
Me sin Pertanian Mesin Ketentuan mendapatkan sertifikat Ketentuan
28210 1. Memiliki Merek
Pertanian
dagang/Tanda
Kementerian / produk, harus memenuhi Kementerian/
dan Lembaga. perjanjian lisensi. Lembaga.
Daftar Merek;
Kehutanan
2. Memiliki surat
penunjukan
SK No 049636 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II.2.B.184

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Industri Alat sebagai importir
Potong dan (Jika produk
25931 Perkakas impor);
Tangan
3. Memiliki Surat
untuk
Keterangan
Pertanian
Penunjukan
sebagai
perwakilan
perusahaan
Industri
dari negara
28250 Mesin
pengimpor bagi
Pengolahan
alsintan yang
Makanan,
berasal dari
Minuman,
impor;
dan
Tembakau 4. Melampirkan
dokumen sistem
mutu
perusahaan
produsen
Perdagangan
46530 produk
Besar Mesin,
(panduan mutu
Peralatan
dan daftar induk
SK No 049635 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 185

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
dan dokumen); dan
Perlengkapan
5. Melampirkan
Pertanian
surat
pernyataan
penerapan
sistem
manajemen
mutu ISO 9001
atau revisinya.
Persyaratan
Khusus:
1. Menjaga
keselamatan
kerja pengguna
alat dan mesin
pertanian;
2. Menjaga
keamanan
lingkungan
hidup;
SK No 049634 C
★,
*Pw i
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 186

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
3. Menerapkan
sistem
manajemen
mutu
perusahaan
sesuai ISO 9001
atau revisinya
secara
konsisten; dan
4. Mentaati
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
terkait alat dan
mesin pertanian.
Sertifikasi Benih 0114 Perkebunan 1. Surat Sesuai 1 . Menjaga dan Sesuai
20. Tanaman tebu permohonan Ketentuan bertanggung jawab Ketentuan
Perkebunan sertifikasi; Kementerian/ terhadap mutu benih; Kementerian /
01140 Perkebunan Lembaga. Lembaga.
21. 2. Memiliki izin 2. Pemasangan label;
tebu
usaha produksi
SK No 049633 C
0
$
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 187

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
0115 Perkebunan benih tanaman 3. Pembayaran
tembakau perkebunan; penerimaan negara; dan
3. Dokumen 4. Laporan penyaluran
penguasaan benih.
sapras dan
lahan;
4. Ketersediaan
tenaga
perbenihan;
22.
5. Dokumen asal
usul benih
(DO /surat
keterangan);
6. Rekaman
pemeliharaan
KSB dan peta
lokasi
pembibitan.
23. Pendaftaran 01133 Pertanian A. Persyaratan Sesuai Sesuai

Varietas Tanaman Hortikultura administrasi Ketentuan Ketentuan
SK No 049632 C
<3» >
f-X-'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 188

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Hortikultura Sayuran Persyaratan Kementerian / Kementerian/
Buah untuk Lembaga Lembaga
Pendaftaran
01230 Pertanian Pemohon
Buah Jeruk
pendaftaran
01283 Pertanian varietas
Cabai hortikultura
melampirkan:
47819 Perdagangan
Eceran Kaki 1. Surat
Lima Dan permohonan
Los Pasar bermaterai
Komoditi dan ditanda
Tanaman tangani oleh
Hias Dan penguasa/pe
Hasil milik
Pertanian varietas ke
Lainnya PPVTPP;
01132 Pertanian 2. Proposal
Hortikultura pendaftaran
Buah varietas;
SK No 049631 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 189

Pemenuhan Pemenuhan
01220 Pertanian 3. Hasil uji
Buah- keunggulan;
Buahan
4. Hasil uji
Tropis Dan
kebenaran;
Subtropis
5. Surat
01269 Perkebunan
pernyataan
Buah
kesanggu-
Oleaginous
pan untuk
Lainnya
melaksana-
kan
47762 Perdagangan perbanyakan
Eceran benih yang
Tanaman memenuhi
Hias, Bibit standar
Buah- mutu atau
Buahan Dan persyaratan
Tanaman teknis
Obat minimal;
01210 Pertanian 6. Surat
Buah Anggur pernyataan
SK No 049630 C
0
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 190

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
kesanggu-
pan
46203 Perdagangan menjamin
Besar Bunga kebenaran
Dan varietas yang
Tanaman diedarkan
Hias sesuai
dengan
01131 Pertanian deskripsi;
Hortikultura
Sayuran 7. Surat
pernyataan ♦
Daun
kesanggu-
01199 Pertanian pan
Tanaman memelihara
Semusim arsip benih
Lainnya atau
YTDL tanaman
01259 Pertanian yang
Buah Semak didaftarkan
Lainnya sebagai
SK No 049629 C
Ur
\!5i
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 191

Pemenuhan Pemenuhan
01116 Pertanian varietas asli
Aneka (autentik);
Kacang
8. Surat
Hortikultura
pernyataan
01194 Pertanian kesanggu-
Pembibitan pan menarik
Tanaman benih yang
Bunga beredar
apabila
01253 Pertanian varietas
Sayuran benih
Tahunan tersebut
tanda
daftarnya
dicabut;
9. Memberikan
penamaan
varietas yang
didaftarkan
sesuai
dengan
peraturan
SK No 049628 C
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 192

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
perundang-
undangan
dibidang
perlindu-
ngan
varietas
tanaman;
10. Surat
jaminan
pemohon
bagi varietas
introduksi
yang
menyatakan
dalam
jangka
waktu 2
(dua) tahun
setelah
didaftar,
benih harus
diproduksi
SK No 049627 C
m
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 193

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
di dalam
negeri,
sepanjang
benihnya
dapat
diproduksi
di dalam
negeri.
01302 Pertanian B. Proses
Pengembang pemeriksaan
biakan dan penilaian
Tanaman varietas
01139 Pertanian 1. Sekretariat
Hortikultura TP2VH
Sayuran menginventa
Lainnya risasi dan
mencatat
01252 Pertanian proposal
Buah Biji pendaftaran
Kacang- yang
Kacangan,
SK No 049626 C
0
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 194

No.
Pemenuhan Pemenuhan
01289 Pertanian diusulkan;
Tanaman
2. Rapat
Rempah-
pemeriksaan
Rempah,
dan
Aromatik/ penilaian
Penyegar,
varietas oleh
Narkotik Dan
TP2VH
Obat Lainnya
dilakukan
01136 Pertanian pada minggu
Jamur pertama
setiap bulan;
01251 Pertanian
Buah Beri 3. Hasil rapat
pemeriksaan
01285 Pertanian dan
Tanaman penilaian
Obat Atau varietas oleh
Biofarmaka TP2VH
Rimpang dilaporkan
01134 Pertanian Ke Dirjen
Hortikultura Hortikultura;
Sayuran
SK No 049625 C
★,
A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 195

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Umbi 4. Hasil
pemeriksaan
01240 Pertanian dan
Buah Apel penilaian
Dan Buah pendaftaran
Batu (Pome varietas yang
And Stone dinyatakan
Fruits) tidak lulus,
dengan surat
01286 Pertanian Ketua
Tanaman TP2VH
Obat Atau disampaikan
Biofarmaka ke PPVTPP
Non Rimpang untuk
dikirim ke
pemohon
pendaftaran;
C. Penerbitan
Surat
Keterangan
SK No 049624 C
e<50
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 196

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pendaftaran
Varietas
1. Hasil
pemeriksaan
dan
penilaian
pendaftaran
yang
dinyatakan
lulus,
selanjutnya
di up load di
website
(http: / /horti
kultura.pert
anian.go.id);
2. Jika selama
pengumu-
man tidak
ad a
sanggahan
dari pihak
SK No 049623 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 197

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
lain,
diterbitkan
tanda daftar.
Dan apabila
ada
sanggahan
TP2VH
melakukan
klarifikasi;
3. TP2VH
melaksana-
kan
klarifikasi
dan
memberikan
keputusan;
4. Varietas
yang telah di
up load
selama 30
hari dan
tidak ada
SK No 049622 C
Sr
0
$
m
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 198

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
sanggahan
dari pihak
lain, akan
dibuatkan
Surat
Keterangan
Tanda Daftar
yang ditanda
tangani oleh
Direktur
Jenderal
Hortikultur
Kementeri
Pertanian;
5. Sekretariat
Pendaftaran
Varietas
mengiirim-
kan SK
Tanda Daftar
yang sudah
di tanda
SK No 049621 C
&
*&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 199

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
tangani ke
PPVTPP
untuk
diteruskan
ke pemohon
pendaftaran.
Sertifikat Penerapan 01630 Jasa pasca 1. Surat keterangan Sesuai Komitmen untuk konsisten Sesuai
Penanganan Yang panen informasi Ketentuan menerapkan standar Ketentuan
Baik PSAT produk; dan Kementerian/ penanganan yang baik Kementerian/
46201 Perdagangan
2. Memenuhi Lembaga PSAT / sanitasi higienis Lembaga
besar padi
standar
dan palawija
penerapan
46311 Perdagangan penanganan yang
24. besar beras baik PSAT.
46312 Perdagangan
besar buah-
buahan
46313 Perdagangan
besar
sayuran
SK No 049620 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 200

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
46319 Perdagangan
besar bahan
makanan
dan
minuman
hasil
pertanian
lainnya
47111 Perdagangan
eceran
berbagai
macam
barang yang
utamanya
makanan,
minuman
atau
tembakau di
minimarket/
supermarket/
hypermarket.
SK No 049619 C
0
#
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 201

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
47211 Perdagangan
eceran padi
dan palawija
47212 Perdagangan
eceran buah-
buahan
47213 Perdagangan
eceran
sayuran
47219 Perdagangan
eceran hasil
pertanian
lainnya
47241 Perdagangan
eceran beras
10313 Industri
Pengeringan
Buah-
Buahan dan
SK No 049618 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 202

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Sayuran
10612 Industri
penggilingan
aneka
kacang
(termasuk
leguminous)
10613 Industri
Penggilingan
Aneka Umbi
Dan Sayuran
(Termasuk
Rhizoma)
10631 Industri
Penggilingan
Padi Dan
Penyosohan
Beras
10632 Industri
Penggilingan
SK No 049617 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 203

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Dan
Pembersihan
Jagung
10772 Industri
Bumbu
Masak Dan
Penyedap
Masakan
Registrasi PSAT 01630 Jasa Pasca 1. Surat Sesuai 1. Mencantumkan nomor Sesuai
Produksi Dalam Panen. keterangan ketentuan registrasi PSAT pada ketentuan
Negeri Usaha Kecil informasi kementerian / label dan/atau kementerian/
47111 Perdagangan produk; lembaga. kemasan;
(PSAT- PD UK). lembaga.
Eceran
Berbagai 2. Komitmen 2. Komitmen menerapkan
Macam memenuhi standar penanganan
25. yang baik PSAT minimal
Barang yang standar
Utamanya penanganan level 3;
Makanan, yang baik PSAT
3. Komitmen memenuhi
Minuman minimal level 3;
standar keamanan dan
atau
3. Komitmen mutu PSAT sesuai
Tembakau di
memenuhi ketentuan
Minimarket/
SK No 049616 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 204

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Supermarket standar perundangan-
/ keamanan dan undangan;
Hypermarket mutu PSAT
sesuai
ketentuan desain
ketentuan
47211 Perdagangan kemasan dan label
perundangan-
Eceran Padi sesuai perundangan-
undangan; dan
dan Palawija. undangan;
4. Komitmen
47212 Perdagangan 5. Menyampaikan laporan
memenuhi
Eceran produksi dan peredaran
ketentuan
Buah- kepada penerbit
desain kemasan
Buahan. perizinan berusaha 1
dan label sesuai
(satu) kali dalam 1
47213 Perdagangan perundangan-
(satu) tahun.
Eceran undangan.
Sayuran.
47219 Perdagangan
Eceran Hasil
Pertanian
Lainnya.
47241 Perdagangan
Eceran
SK No 049615 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 205

Non-KBLI Rincian
Kode Judul Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
Beras.
10313 Industri
Pengeringan
Buah-
Buahan dan
Sayuran.
10612 Industri
Penggilingan
Aneka
Kacang
(termasuk
leguminous).
10613 Industri
Penggilingan
Aneka Umbi
dan Sayuran
(termasuk
rhizoma).
10631 Industri
Penggilingan
SK No 049614 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 206

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
Padi dan
Penyosohan
Beras.
10632 Industri
Penggilingan
dan
Pembersihan
Jagung.
10772 Industri
Bumbu
Masak dan
Penyedap
Masakan.
Veterinary Health 46205 Perdagangan Persyaratan Umum Sesuai a. Pelaku usaha dan Sesuai
Certificate (VHC) Besar ketentuan instansi/ lembaga yang ketentuan
Pelaku usaha,
Pengeluaran Hewan Binatang kementerian/ telah memperoleh kementerian/
orang perorangan,
26. Laboratorium. Hidup. lembaga. veterinary health lembaga.
instansi / lembaga
certificate pengeluaran
46209 Perdagangan pada saat
wajib menyampaikan
Besar Hasil melakukan
laporan realisasi
Pertanian pengajuan
SK No 049613 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 207

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
dan Hewan permohonan pengeluaran hewan
Hidup pengeluaran laboratorium; dan
Lainnya. hewan
b. Laporan realisasi
laboratorium
01721 Penangkaran pengeluaran hewan
memenuhi
Primata. laboratorium wajib
persyaratan
mencantumkan alasan
administrasi
01722 Penangkaran dalam hal pelaku usaha
sebagai berikut:
Mamalia. dan instansi/lembaga
a. Persyaratan tidak merealisasikan
administrasi izin pengeluaran.
bagi orang
perorangan
untuk
pengeluaran
hewan
laboratorium,
sebagai
berikut:
1) Membuat
surat
permohonan
_ pengeluaran
SK No 049612 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 208

Non-KBLI Rincian
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
hewan yang
ditujukan
kepada
Menteri
Pertanian cq.
Direktorat
Jenderal
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan;
2) Memiliki
rekomendasi
pengeluaran
hewan yang
diterbitkan
oleh otoritas
veteriner
kabupaten/
kota dengan
tembusan
kepada Dinas
SK No 049611 C
&
0
<5
35
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 209

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Daerah
Provinsi;
3) Surat kuasa
jika
pengurusan
pengeluaran
dikuasakan.
b. Persyaratan
administrasi
bagi pelaku
usaha dan
instansi/
lembaga untuk
pengeluaran
hewan
laboratorium,
sebagai
berikut:
1) Membuat
surat
_permohonan
SK No 049610 C
&
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 210

No. Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
pengeluaran
hewan yang
ditujukan
kepada
Menteri
Pertanian cq.
Direktorat
Jenderal
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan;
2) Memiliki
rekomendasi
pengeluaran
hewan yang
dikeluarkan
dari Dinas
Daerah
Provinsi atau
Dinas
Daerah
SK No 049609 C
0
*
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 211

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Kabupaten /
Kota;
3) Memiliki
profll
perusahaan
atau
instansi/
lembaga;
4) Memiliki
surat izin
CITES untuk
hewan
dilindungi.
Peryaratan Khusus
Pelaku usaha,
orang
perorangan dan
instansi/
lembaga pada
saat melakukan
pengajuan _
SK No 049608 C
&
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 212

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
permohonan
pemasukan
hewan
laboratorium
persyaratan
teknis,
dipersyaratkan
oleh negara
tujuan dalam
bentuk
veterinary health
certificate.
27. Pemasukan Telur 46209 Perdagangan Persyaratan Umum Sesuai Menyampaikan laporan Sesuai
Specific Pathogen Besar Hasil ketentuan realisasi pemasukan telur ketentuan
Pelaku usaha
Free (SPF) Pertanian Pertanian kementerian/ SPF secara manual/ daring kementerian/
(badan usaha
Hortikultura dan Hewan lembaga. setiap 1 bulan. lembaga.
yang berbadan
Sayuran Buah Hidup
hukum), atau
(perbenihan Lainnya.
instansi
hortikultura
SK No 049607 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 213

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
sayuran buah). 47754 Perdagangan pemerintah
Eceran dalam
Pakan pemasukan telur
Ternak/ SPF dapat
Unggas/ memilih
Ikan dan pengajuan
Hewan permohonan
Peliharaan. berdasarkan
jenis telur SPF
yang akan
dimasukkan
beserta tujuan
penggunaan
telur SPF dengan
memenuhi
persyaratan
administrasi:
Persyaratan
administrasi
yang harus
dipenuhi ketika
mengajukan _
SK No 049606 C
ss
m
&
<5
$
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 214

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
permohonan
pemasukan
pertama kali
meliputi:
a. Surat
Permohonan;
b. Invoice;
c. Dokumen
pendukung:
1) Certificate of
analysis',
2) Specification
product/
ingredients
products',
3) Health
certificate',
4) Certificate of
origin.
SK No 049605 C
[ÿ:& K.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 215

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Persyaratan
administrasi
pada saat
pengajuan
permohonan
izin pemasukan
selanjutnya/
seterusnya
meliputi:
a. Surat
permohonan
pemasukan;
b. Invoice;
c. Dokumen
pendukung:
1) Certificate of
analysis;
2) Specification
product/
ingredients
SK No 049604 C
a* i>,
Ugr
\>-,d
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 216

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
products;
3) Health
certificate;
4) Certificate of
origin.
Persyaratan Khusus
Pelaku usaha
pada saat
melakukan
pengajuan
permohonan
pemasukan telur
SPF memenuhi
persyaratan
teknis sebagai
berikut:
a. Persyaratan
negara asal
harus bebas
dari penyakit
SK No 049603 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 217

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
yang sesuai
dengan
ketetapan
oleh Badan
Kesehatan
Hewan Dunia
(OIE
Terrestrial
Animal Health
Code) atau
sesuai dengan
ketentuan
yang berlaku;
b. Penc.egahan
penyakit
hewan
dilakukan
dengan
menerapkan
persyaratan
teknis
kesehatan
SK No 049602 C
&
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 218

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
hewan ( health
requirement)
yang
dibuktikan
dengan health
certificate dari
negara asal;
c. Pencegahan
penyakit
hewan di
tempat-
tempat
pemasukan
dan
pengeluaran
dilakukan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan di
bidang _
SK No 049601 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 219

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
karantina
hewan;
d. Setiap
pemasukan
dan
pengeluaran
dilakukan
dengan
pemeriksaan
kesehatan
hewan dan
dokumen;
e. Pemenuhan
persyaratan
untuk uji
laboratorium
harus
dibuktikan
dengan hasil
uji
laboratorium.
SK No 049600 C
0
QL
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 220

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Pendaftaran 01133 Pertanian Persyaratan Sesuai Sesuai
Varietas Tanaman Hortikultura administrasi Ketentuan Ketentuan
Hortikultura Sayuran Kementerian / Kementerian/
Buah Lembaga Lembaga
Persyaratan untuk
Pendaftaran
Pertanian Pemohon
01230 Buah Jeruk pendaftaran
varietas
hortikultura
01283 Pertanian
melampirkan:
Cabai
28. 1. Surat
permohonan
Perdagangan
47819 bermaterai
Eceran Kaki dan ditanda
Lima Dan
tangani oleh
Los Pasar
penguasa/pe
Komoditi
milik
Tanaman
varietas ke
Hias Dan
PPVTPP
Hasil
Pertanian 2. Proposal
Lainnya pendaftaran
SK No 049599 C
y
Ut *
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 221

Non-KBLI Rincian
Kode Judul Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
varietas
01132 Pertanian 3. Hasil uji
Hortikultura keunggulan
Buah
4. Hasil uji
kebenaran
01220
Pertanian
5. Surat
Buah-
pernyataan
Buahan
kesanggupa
Tropis Dan
n untuk
Subtropis
melaksana-
kan
perbanyakan
01269 benih yang
Perkebunan
memenuhi
Buah
standar
Oleaginous
mutu atau
Lainnya
persyaratan
teknis
Perdagangan minimal
47762
Eceran
6. Surat
Tanaman
pernyataan
SK No 049598 C
e
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 222

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Hias, Bibit kesanggupa
Buah- n menjamin
Buahan Dan kebenaran
Tanaman varietas yang
Obat diedarkan
sesuai
dengan
Pertanian
deskripsi
01210 Buah Anggur
7. Surat
pernyataan
Perdagangan
kesanggupa
Besar Bunga
46203 n
Dan
memelihara
Tanaman
arsip benih
Hias
atau
tanaman
Pertanian yang
Hortikultura didaftarkan
01131 Say u ran sebagai
Daun varietas asli
(autentik);
Pertanian 8. Surat
SK No 049597 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 223

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
Tanaman pernyataan
Semusim kesanggupa
01199
Lainnya n menarik
YTDL benih yang
beredar
apabila
Pertanian
varietas
Buah Semak
benih
Lainnya
01259 tersebut
tanda
Pertanian daftarnya
Aneka dicabut;
Kacang
9 . Memberikan
01116 Hortikultura
penamaan
varietas yang
Pertanian didaftarkan
Pembibitan sesuai
Tanaman dengan
01194 peraturan
Bunga
perundang-
undangan
Pertanian
dibidang
Sayuran
SK No 049596 C
&
&
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 224

Perizinan Berusaha
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Tahunan perlindunga
n varietas
01253
tanaman.
10. Surat
jaminan
pemohon
bagi varietas
introduksi
yang
menyatakan
dalam
jangka
waktu 2
(dua) tahun
setelah
didaftar,
benih harus
diproduksi
di dalam
negeri,
sepanjang
benihnya
SK No 049595 C
Hr
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 225

Perizinan Bcrusaha
No. Keterangan
Non KBLI Jangka Waktu Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
dapat
diproduksi
di dalam
negeri;
01302 Pertanian A. Proses
Pengembang pemeriksaan
biakan dan penilaian
Tanaman varietas
1. Sekretariat
01139
Pertanian TP2VH
Hortikultura menginventa
Sayuran risasi dan
Lainnya mencatat
proposal
01252
pendaftaran
Pertanian
yang
Buah Biji
diusulkan.
Kacang-
Kacangan, 2 . Rapat
pemeriksaan
dan
01289 Pertanian
penilaian
Tanaman
SK No 049594 C
©
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 226

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Rempah- varietas oleh
Rempah, TP2VH
Aromatik/ dilakukan
Penyegar, pada minggu
Narkotik Dan pertama
Obat Lainnya setiap bulan
3. Hasil rapat
Pertanian pemeriksaan
01136
Jamur dan
Pertanian penilaian
01251 Buah Beri varietas oleh
TP2VH
dilaporkan
Pertanian
Ke Dirjen
Tanaman
01285 Hortikultura
Obat Atau
Biofarmaka 4. Hasil
Rimpang pemeriksaan
dan
penilaian
Pertanian
pendaftaran
Hortikultura
01134 varietas yang
Sayuran
dinyatakan
SK No 049593 C
©
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 227

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Umbi tidak lulus,
dengan surat
Ketua
Pertanian
01240 TP2VH
Buah Apel
disampaikan
Dan Buah
ke PPVTPP
Batu ( Pome
untuk
and Stone
dikirim ke
Fruits)
pemohon
pendaftaran
Pertanian
01286
Tanaman
Obat Atau
Biofarmaka A. Penerbitan
Non Rimpang Surat
Keterangan
Pendaftaran
Varietas
1. Hasil
pemeriksaan
dan
penilaian
SK No 049592 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 228

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
pendaftaran
yang
dinyatakan
lulus,
selanjutnya
di up load di
website
(http://horti
kultura.pert
anian.go.id)
2. Jika selama
pengumu-
man tidak
ad a
sanggahan
dari pihak
lain,
diterbitkan
tanda daftar.
Dan apabila
ad a
sanggahan
SK No 049591 C
0
4%.
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 229

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
TP2VH
melakukan
klarifikasi.
3. TP2VH
melaksanaka
n klarifikasi
dan
memberikan
keputusan
4. Varietas
yang telah di
up load
selama 30
hari dan
tidak ad a
sanggahan
dari pihak
lain, akan
dibuatkan
Surat
Keterangan
Tanda Daftar
SK No 049590 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 230

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Kode Judul Rincian
Pemenuhan
Rincian
Pemenuhan
yang ditanda
tangani oleh
Direktur
Jenderal
Hortikultura
an Menteri
Pertanian.
5. Sekretariat
Pendaftaran
Varietas
mengiirimka
n SK Tanda
Daftar yang
sudah di
tanda
tangani ke
PPVTPP
untuk
diteruskan
ke pemohon
pendaftaran.
SK No 049589 C
w
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 231

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Sertifikat Penerapan 01630 Jasa pasca 1. Surat Sesuai Komitmen untuk konsisten Sesuai
Penanganan Yang panen keterangan Ketentuan menerapkan standar Ketentuan
Baik PSAT informasi Kementerian/ penanganan yang baik Kementerian/
produk; Lembaga PSAT / sanitasi higienis Lembaga
Perdagangan
46201 2. Memenuhi
besar padi
standar
dan palawija
penerapan
penanganan
Perdagangan yang baik PSAT.
46311 besar beras
29.
Perdagangan
46312
besar buah-
buahan
46313
Perdagangan
besar
say u ran
46319
Perdagangan
besar bahan
SK No 049588 C
0
$
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 232

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
makanan
dan
minuman
hasil
pertanian
lainnya
47111
Perdagangan
eceran
berbagai
macam
barang yang
utamanya
makanan,
minuman
atau
tembakau di
minimarket/
supermarket/
hypermarket
47211
SK No 049587 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 233

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Perdagangan
eceran padi
dan palawija
47212
Perdagangan
eceran buah-
buahan
47213
Perdagangan
eceran
sayuran
47219
Perdagangan
eceran hasil
pertanian
lainnya
47241
Perdagangan
eceran beras
10313
SK No 049586 C
0
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 234

Perizinan Berusaha
Non-KBLI
Pemenuhan Pemenuhan
Industri
Pengeringan
Buah-
Buahan Dan
Sayuran
10612
Industri
penggilingan
aneka
kacang
(termasuk
10613 leguminous)
Industri
Penggilingan
Aneka Umbi
Dan Sayuran
(Termasuk
Rhizoma)
10631
Industri
Penggilingan
Padi Dan
SK No 049585 C
Ur
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 235

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Penyosohan
Beras
10632
Industri
Penggilingan
Dan
Pembersihan
Jagung
10772
Industri
Bumbu
Masak Dan
Penyedap
Masakan
Registrasi PSAT 01630 Jasa pasca 5. Surat Sesuai 6. Mencantumkan nomor Sesuai
Produksi Dalam panen keterangan Ketentuan registrasi PSAT pada Ketentuan
30. Negeri Usaha Kecil informasi Kementerian / Le label dan/atau Kementerian /
(PSAT-PDUK). produk; mbaga kemasan; Lembaga
Perdagangan
47111
eceran 6. Komitmen 7. Komitmen menerapkan
SK No 049584 C
&
4
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 236

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
berbagai memenuhi standar penanganan
macam standar yang baik PSAT minimal
barang yang penanganan level 3;
utamanya yang baik PSAT
makanan, minimal level 3.
standar keamanan dan
minuman
7. Komitmen mutu PSAT sesuai
atau
memenuhi ketentuan
tembakau di
standar perundangan-
minimarket/ keamanan dan undangan;
supermarket/
mutu PSAT
hypermarket 9. Komitmen memenuhi
47211 sesuai
ketentuan desain
Perdagangan ketentuan
kemasan dan label
eceran padi perundangan-
sesuai perundangan-
dan palawija undangan
undangan;
8. Komitmen
47212 10. Menyampaikan laporan
Perdagangan memenuhi
produksi dan peredaran
eceran buah- ketentuan
kepada penerbit
buahan desain kemasan
perizinan berusaha 1
dan label sesuai
(satu) kali dalam 1
perundangan-
47213 Perdagangan (satu) tahun.
undangan
eceran
SK No 049583 C
0
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 237

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
sayuran
47219
Perdagangan
eceran hasil
pertanian
lainnya
47241
Perdagangan
10313 eceran beras
Industri
Pengeringan
Buah-
Buahan Dan
10612 Sayuran
Industri
penggilingan
aneka
kacang
(termasuk
SK No 049582 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 238

Pemenuhan Pemenuhan
10613 leguminous)
Industri
Penggilingan
Aneka Umbi
Dan Sayuran
(Termasuk
10631 Rhizoma)
Industri
Penggilingan
Padi Dan
Penyosohan
10632 Beras
Industri
Penggilingan
Dan
Pembersihan
10772 Jagung
SK No 049581 C
©
<2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 239

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Industri
Bumbu
Masak Dan
Penyedap
Masakan
Veterinary Health 46205 Perdagangan Persyaratan Umum Sesuai c. Pelaku Usaha dan Sesuai
Certificate (VHC) Besar ketentuan Instansi/ Lembaga yang ketentuan
Pelaku usaha,
Pengeluaran Hewan Binatang Kementerian/ telah memperoleh Kementerian/
Orang perorangan,
Laboratorium Hidup Lembaga veterinary health Lembaga
instansi / lembaga
certificate pengeluaran
pada saat
wajib menyampaikan
melakukan
46209 Perdagangan Laporan Realisasi
pengajuan
Besar Hasil Pengeluaran Hewan
31. permohonan
Pertanian Laboratorium.
pengeluaran
Dan Hewan
hewan d. Laporan Realisasi
Hidup
laboratorium pengeluaran hewan
Lainnya
memenuhi laboratorium wajib
persyaratan mencantumkan alasan
01721 administrasi dalam hal Pelaku Usaha
Penangkaran
sebagai berikut: dan Instansi/ Lembaga
Primata
tidak merealisasikan
c. Persyaratan
SK Nc 049580 C
jar
A
OJ
!ÿ
%£>
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 240

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
administrasi Izin Pengeluaran
bagi Orang
01722 Penangkaran
Perorangan
Mamalia
untuk
pengeluaran
hewan
laboratorium,
sebagai
berikut:
1) membuat
surat
permohonan
pengeluaran
hewan yang
ditujukan
kepada
Menteri
Pertanian
cq.
Direktorat
Jenderal
Peternakan
SK No 049579 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 241

Perizinan Berusaha
No.
Pemenuhan Pemenuhan
dan
Kesehatan
Hewan;
2) memiliki
rekomendasi
pengeluaran
hewan yang
diterbitkan
oleh otoritas
veteriner
kabupaten/
kota dengan
tembusan
kepada
Dinas
Daerah
Provinsi;
3) Surat kuasa
jika
pengurusan
pengeluaran
SK No 049578 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 242

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
dikuasakan.
d. Persyaratan
administrasi
bagi Pelaku
Usaha dan
instansi/lemba
ga untuk
pengeluaran
hewan
laboratorium,
sebagai
berikut:
5) membuat
surat
permohonan
pengeluaran
hewan yang
ditujukan
kepada
Menteri
Pertanian cq.
Direktorat
SK No 049577 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 243

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Jenderal
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan.
6) memiliki
rekomendasi
pengeluaran
hewan yang
dikeluarkan
dari Dinas
Daerah
Provinsi atau
Dinas
Daerah
Kabupaten /
Kota;
7) memiliki
profil
perusahaan
atau
instansi/lem
SK No 049576 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 244

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
baga;
8) Memiliki
surat izin
CITES untuk
hewan
dilindungi.
2 . Peryaratan
Khusus
Pelaku usaha,
Orang
perorangan dan
Instansi/Lemba-
ga pada saat
melakukan
pengajuan
permohonan
pemasukan
hewan
laboratorium
persyaratan _
SK No 049575 C
&
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 245

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
teknis,
dipersyaratkan
oleh negara
tujuan dalam
bentuk
veterinary health
certificate.
32. Pemasukan Telur 46209 Perdagangan I. Persyaratan Sesuai Sesuai
Specific Pathogen Besar Hasil Umum ketentuan ketentuan
Menyampaikan laporan
Free (SPF) Pertanian Pertanian Kementerian / Kementerian /
Pelaku usaha realisasi pemasukan telur
Hortikultura Dan Hewan Lembaga Lembaga
(badan usaha SPF secara manual/ daring
Sayuran Buah Hidup
yang berbadan setiap 1 bulan.
(perbenihan Lainnya
hukum), atau
Hortikultura
instansi
Sayuran Buah)
pemerintah
Perdagangan
dalam
47754 Eceran
pemasukan telur
Pakan
SPF dapat
Ternak/Ungg
memilih
as/ Ikan dan pengajuan
Hewan
permohonan
Peliharaan
berdasarkan
SK No 049574 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 246

No. Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
jenis telur SPF
yang akan
dimasukkan
beserta tujuan
penggunaan
telur SPF dengan
memenuhi
persyaratan
administrasi:
Persyaratan
administrasi
yang harus
dipenuhi ketika
mengajukan
permohonan
pemasukan
pertama kali
meliputi:
a. Surat
Permohonan;
b. Invoice;
SK No 049573 C
Ut
«5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 247

Perizinan Berusaha
Pemenuhan Pemenuhan
c. Dokumen
pendukung
1) Certificate
of analysis;
2) Spesificat-
ion
product/ ing
redients
products;
3) Health
certificate;
4) Certificate
of origin.
Persyaratan
administratif
pada saat
pengajuan
permohonan
Izin pemasukan
selanjut/ seteru
SK No 049572 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 248

Pemenuhan Pemenuhan
snya meliputi:
Persyaratan
administrasi
a. Surat
Permohonan
pemasukan;
b. Invoice',
c. Dokumen
pendukung
1 ) Certific¬
ate of
analysis;
2) Spesificat
ion
product/ i
ngredie-
nts
products;
3) Health
certificate
SK No 049571 C
★,
A
#0,
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
II. 2. B. 249

No. Non-KBLI Jangka Waktu Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
4) Certific-
ate of
origin.
II. Persyaratan
Khusus
Pelaku usaha
pada saat
melakukan
pengajuan
permohonan
pemasukan telur
SPF memenuhi
persyaratan
teknis sebagai
berikut:
a. Persyaratan
Negara Asal
harus bebas
dari penyakit
yang sesuai
SK No 049570 C
0
*
PRES.IDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 250

Pemenuhan Pemenuhan
dengan
ketetapan
oleh Badan
Kesehatan
Hewan Dunia
(OIE
Terrestrial
Animal Health
Code) atau
sesuai dengan
ketentuan
yang berlaku;
b. Pencegahan
Penyakit
Hewan
dilakukan
dengan
menerapkan
persyaratan
teknis
kesehatan
hewan ( Health
SK No 049569 C
A
0ÿ
p
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 251

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
Requirement)
yang
dibuktikan
dengan Health
certificate dari
negara asal;
c. Pencegahan
penyakit
hew an
ditempat
tempat
pemasukan
dan
pengeluaran
dilakukan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan di
bidang
karantina
SK No 049568 C
0
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 252

Perizinan Berusaha
No. Keterangan
Pemenuhan Pemenuhan
hewan.
d. Setiap
pemasukan
dan
pengeluaran
dilakukan
dengan
pemeriksaan
kesehatan
hewan dan.
dokumen
e. Pemenuhan
persyaratan
untuk uji
laboratorium
harus
dibuktikan
dengan hasil
uji
laboratorium;
SK No 049567 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 253

Perizinan
No. Berusaha Non- Jangka Keterangan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judul Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
28. Veterinary Health 46209 Perdagangan 1. Persyaratan Umum Sesuai 1. Menyampaikan laporan Sesuai
Certificate (VHC) Besar Hasil ketentuan realisasi Pengeluaran Ketentuan
Pelaku usaha, badan usaha
Pengeluaran Telur Pertanian Kementerian telur SPF. Kementerian/
yang berbadan hukum,
Specific Pathogen Dan Hewan / Lembaga Lembaga
atau instansi pemerintah 2. Laporan realisasi
Free (SPF) Hidup
dalam pemasukan telur SPF pengeluaran wajib
Lainnya
dapat memilih pengajuan disampaikan kepada
permohonan berdasarkan Menteri melalui
jenis telur SPF yang akan Direktur Jenderal.
Perdagangan
keluarkan beserta tujuan
47754 Eceran 3. Laporan realisasi
penggunaan telur SPF
Pakan Pengeluaran wajib
dengan memenuhi
Ternak/Ungg mencantumkan alasan
persyaratan administrasi;
as/ Ikan dan jika pelaku usaha tidak
Hewan merealisasikan Izin
Peliharaan Pengeluaran.
Pengeluaran telur SPF
dapat dilakukan oleh
pelaku usaha setelah
mendapatkan izin
pengeluaran dari Menteri,
jika dipersyaratkan oleh
SK No 049566 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 254

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
negara tujuan;
Persyaratan administrasi
pengajuan permohonan izin
pengeluaran • telur SPF
pertama kali meliputi:
a. Surat Permohonan
Pengeluaran;
b. Dokumen pendukung
lainnya:
1) Certificate of
analysis,
2) Specification
product/ ingredients
products;
3) Health certificate;
4) Certificate of origin.
SK No 049565 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 255

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Rode Judul Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
Persyaratan administratif
pada saat pengajuan
permohonan Izin
pengeluaran kedua dan
seterusnya meliputi:
a. Surat Permohonan;
b. Invoice;
c. Dokumen pendukung
lainnya
1) Certificate of
analysis;
2) Specification
product/ ingredients
products;
3) Health certificate-,
4) Certificate of origin.
SK No 049564 C
N*
!ÿ
PRESIDEN
REPUBLtK INDONESIA
II. 2. B. 256

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
2) Persyaratan Khusus
Pelaku usaha, Orang
perorangan dan
Instansi/Lembaga pada
saat melakukan pengajuan
permohonan pemasukan
hewan laboratorium
persyaratan teknis,
dipersyaratkan oleh negara
tujuan dalam bentuk
Veterinary Health Certificate.
29. Rekomendasi 46205 Perdagangan 1. Persyaratan Umum: Sesuai 1 . Merealisasikan Sesuai

Pemasukan Ternak Besar ketentuan Pemasukan sesuai ketentuan
Pelaku usaha pada saat
Ruminansia Besar Binatang Kementerian dengan masa berlaku Kementerian/
melakukan pengajuan
Hidup /Lembaga dan jumlah yang Lembaga
permohonan pemasukan
tercantum dalam
ruminansia besar memenuhi
persyaratan_ administrasi
Rekomendasi.
SK No 049563 C
JjFi
!N4r
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 257

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judui Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
46209 Perdagangan sebagai berikut:
Besar Hasil
a. Persyaratan pengajuan 2. Menyampaikan laporan
Pertanian
permohonan pemasukan realisasi Pemasukan.
Dan Hewan
bakalan untuk pertama
Hidup
kali meliputi:
Lainnya
3. Menyampaikan laporan
1) Surat permohonan;
stok bakalan yang ada
47752 2) Surat keterangan di kandang.
Perdagangan
mempunyai dokter
eceran
hewan penanggung
Hewan
jawab teknis dari 4. Dilarang
ternak
pimpinan; memindahtangankan
rekomendasi kepada
3) Surat keterangan
01411 pihak lain.
Pembibitan mempunyai sarjana
dan Budi peternakan sebagai
daya Sapi penanggung jawab
Potong formulasi pakan
teknis dari pimpinan;
01413 4) Surat pernyataan
Pembibitan
bersedia
dan Budi
SK No 049562 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 258

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
daya Kerbau merealisasikan
Potong Pemasukan yang
tercantum dalam
Rekomendasi.
b. Persyaratan untuk
pemasukan bakalan
berikutnya meliputi:
1) Surat Permohonan;
2) Surat keterangan
mempunyai dokter
hewan penanggung
jawab teknis dari
pimpinan;
3) Surat pernyataan
bersedia
merealisasikan
pemasukan yang
tercantum dalam
SK No 049561 C
&
<2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 259

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
rekomendasi;
4) Surat keterangan
mempunyai sarjana
peternakan sebagai
penanggung jawab
formulasi pakan
teknis dari pimpinan;
5) Surat pernyataan
bersedia
merealisasikan
pemasukan yang
tercantum dalam
rekomendasi;
6) Laporan realisasi
pemasukan untuk
rekomendasi
sebelumnya; dan
Selain memenuhi
persyaratan administrasi
tersebut, pemasukan sapi
SK No 049560 C
&
$
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 260

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Bakalan untuk pertama

kali dan berikutnya
dilengkapi:
1) Surat pernyataan
kesanggupan
memasukkan,
mengembangbiakkan,
dan menjaga
ketersediaan sapi
Indukan paling rendah
3% (tiga persen) dari
kapasitas kandang; dan
2) Proposal yang memuat
antara lain deskripsi,
tujuan, dan
pengembangbiakan sapi
indukan paling rendah
3% (tiga persen)
Kapasitas Kandang.
3) Kapasitas Kandang
SK No 049559 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 261

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
dihitung berdasarkan:
a. Kandang yang
dimiliki dan/atau
dikuasai oleh
Pelaku Usaha
Peternakan,
Koperasi
Peternak, dan
Kelompok
Peternak; dan
b. Luas kandang
penggemukan
per ekor atau
luas padang
penggembalaan
berpagar
( paddock ) sesuai
dengan pedoman
Budi daya yang
baik.
SK No 049558 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 262

Perizinan
No. Berusaha Non- Jangka
Pemenuhan
Pemcnuhan
c. Persyaratan administrasi
pemasukan indukan dan
jantan produktif pertama
kali meliputi:
b. Surat keterangan
mempunyai dokter
hewan penanggung
jawab teknis dari
pimpinan; dan
d. Persyaratan administrasi
untuk pemasukan
indukan dan jantan
produktif berikutnya
meliputi:
b. Surat keterangan
mempunyai dokter
SK No 049557 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 263

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
hewan penanggung
jawab teknis dari
pimpinan;
c. Laporan realisasi
pemasukan untuk
rekomendasi
sebelumnya; dan
2. Persyaratan Khusus
Pelaku usaha pada saat
melakukan pengajuan
permohonan rekomendasi
pemasukan ruminansia
besar memenuhi
persyaratan teknis yang
meliputi sebagai berikut:
a. Negara asal;
b. Farm atau Registered
_ Premises/ Appro ved
SK No 049556 C
v»
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 264

Perizinan
No. Berusaha Non* Jangka Keterangan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Premises atau nama
lain yang sejenis; dan
c. Ternak Ruminansia
Besar.
a. Persayaratan Negara Asal

1) Negara asal harus
memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a) Bebas dari Penyakit
Mulut dan Kuku
(PMK), Rift Valley
Fever (RVF),
Contagious Bovine
Pleuropneumonia,
Peste des Petit
Ruminant yang
mengacu pada
deklarasi Badan
SK No 049555 C
&
$
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 265

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Kesehatan Hewan
Dunia/ World
Organization for
Animal Health/ Office
International des
Epizooties
(WOAH/OIE);
b) Berstatus negligible
atau controlled
Bovine Spongiform
Encephalopathy
(BSE) risk yang
mengacu pada
deklarasi Badan
Kesehatan Hewan
Dunia/ World
Organization for
International des
Epizooties
(WOAH/OIE) ; dan
SK No 049554 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 266

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
c) Melaksanakan
program monitoring
dan surveilans
residu antibiotik,
hormon, dan bahan
lain yang
membahayakan
kesehatan hewan
dan manusia.
2) Negara Asal yang
berstatus controlled
Bovine Spongiform
Encephalopathy (BSE)
risk sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf b harus
memenuhi persyaratan:
a) Tidak ditemukan
kasus Bovine
Spongiform
Encephalopathy
SK No 049553 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.267

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judul Rincian Waktu Rinclan
Pemenuhan
Pemcnuhan
(BSE) selama 7
(tujuh) tahun
terakhir;
b) Melakukan
surveilans Bovine
Spongiform
Encephalopathy
(BSE) selama 7
(tujuh) tahun
berturut-turut
sesuai dengan
standar dan diakui
oleh Badan
Kesehatan Hewan
Dunia/World
Organization for
International des
Epizooties
(WOAH/OIE);
c) Tidak memberikan
SK No 049552 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 268

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuban
Pemenuhan
pakan yang
mengandung Meat
Bone Meal (MBM)
ruminansia; dan
d) Melaporkan status
dan situasi penyakit
hewan kepada
Badan Kesehatan
Hewan Dunia/ World
Organization for
Animal Health
/Office International
des Epizooties
(WOAH/OIE).
b. Persyaratan Farm atau

Registered
Premises/ Approved _
SK No 049551 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 269

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Premises
Persyaratan Farm atau
Registered
Premises/ Approved
Premises di negara asal
harus memenuhi
persyaratan sebagai
berikut:
1) Berasal dari negara asal
yang telah ditetapkan
oleh Menteri;
2) Tidak sedang terjadi
wabah penyakit hewan
menular;
3) Terdaftar sebagai Farm
atau Registered
Premises / Approved
Premises atau Nama Lain
yang Sejenis dan telah
diaudit oleh otoritas
SK No 049550 C
0
#
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 270

Perizinan
No, Berusaha Non- Jangka Keterangan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
veteriner negara asal;
4) Penerapkan biosekuriti;
5) Tidak memberikan pakan
yang mengandung Meat
Bone Meal (MBM)
ruminansia;
6) Tidak mengeluarkan
Bakalan yang belum
melewati batas henti
(withdrawal time)
antibiotik dan hormon
pertumbuhan;
7) Menerapkan kaidah
dan
8) Menerapkan pedoman
Budi daya ternak yang
baik (good farming
practice)
SK No 049549 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 271

Perizinan
KBL1 Kode Judul Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
c. Persyaratan Ternak
Ruminansia Besar
Ternak Ruminansia Besar
hams memenuhi
persyaratan sehat
dibuktikan dengan sertifikat
kesehatan hewan (animal
health certificate) yang
diterbitkan oleh otoritas
veteriner Negara Asal:
1) Sertifikat Kesehatan
Hewan (Animal Health
Certificate) merupakan
pemenuhan
persyaratan teknis
kesehatan hewan
(health requirement)
Indonesia yang
ditentukan oleh
SK No 049548 C
0
<2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 272

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Direktur Kesehatan
Hewan selaku pejabat
otoritas veteriner
kesehatan hewan.
2) Sertifikat kesehatan
hewan (animal health
certificate) sebagaimana
dimaksud sedikit
memuat:
a) Status dan situasi
penyakit hewan
menular di Negara
Asal, Farm,
Registered
Premises/ Approved
Premises atau Nama
Lain yang Sejenis;
dan
b) Status kesehatan
hewan individu.
SK No 049547 C
Ur
«5 PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 273

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
Persyaratan teknis
kesehatan hewan ( health
requirement) mengacu pada
protokol kesehatan hewan
(health protocol) yang
ditetapkan oleh Direktur
Jenderal selaku pejabat
otoritas veteriner nasional.
d. Spesifikasi Ternak
Ruminansia Besar
1) Spesifikasi Ternak
Ruminansia Besar
untuk sapi Bakalan
dan kerbau Bakalan
sebagai berikut:
a) Berat badan rata-
rata maksimal 450
kilogram
berdasarkan
Pemberitahu an
SK No 049546 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 274

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Impor Barang (PIB);
dan;
b) Berumur maksimal
48 (empat puluh
delapan) bulan yang
dibuktikan dengan
surat keterangan
dari negara asal;
c) Bakalan wajib
digemukkan dalam
jangka waktu paling
cepat 2,5 (dua koma
lima) bulan sejak
selesai dilakukan
tindakan karantina
hewan yang
dibuktikan dengan
sertifikat pelepasan.
SK No 049545 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 275

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Ruminansia Besar
untuk Indukan sebagai
berikut:
a) Organ reproduksi
dan ambing
normal;
b) Sapi berumur 18
(delapan belas)
bulan sampai
dengan 36 (tiga
puluh enam)
bulan;
c) Kerbau berumur
antara 36 (tiga
puluh enam) bulan
sampai dengan 60
(enam puluh)
bulan; dan
d) Bebas dari cacat
fisik seperti cacat
SK No 049544 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 276

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
mata, kaki dan

kuku abnormal,
serta tidak terdapat
kelainan tulang
punggung atau
cacat tubuh
lainnya.
Ruminansia Besar
untuk Jantan Produktif
sebagai berikut:
a) Organ reproduksi
normal;
b) Sapi berumur
antara 24 (dua
puluh empat)
bulan sampai
dengan 36 (tiga
puluh enam)
bulan;
SK No 049543 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 277

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
c) Kerbau berumur
antara 24 (dua
puluh empat)
bulan sampai
dengan 48 (empat
puluh delapan)
bulan; dan
d) Bebas dari cacat
fisik seperti cacat
mata, kaki dan
kuku abnormal,
serta tidak terdapat
kelainan tulang
punggung atau
cacat tubuh
lainnya.
Selain memenuhi spesifikasi
Ternak Ruminansia Besar,
Pemasukan Bakalan,
Indukan, dan Jantan
Produktif narus memenuhi
SK No 049542 C
&
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 278

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
kaidah kesejahteraan
hewan.
30. Rekomendasi 01411 Pembibitan Pemasukan: Sesuai 1. Melaporkan realisasi Sesuai

Pemasukan dan dan Budi ketentuan pemasukan dan Ketentuan
1. Rekomendasi provinsi;
Pengeluaran Benih daya Sapi Kementerian pengeluaran benih Kementerian/
dan/atau Bibit Potong 3. Surat Keputusan / Lembaga dan/atau bibit ternak Lembaga
Ternak Ke Dalam penunjukan instalasi kepada Dirjen PKH
01412 Pembibitan
dan Keluar Wilayah karantina (khusus bibit
dan Budi 2. Menyampaikan
Republik Indonesia ternak);
daya Sapi sertifikat mutu bibit
Perah 4. Surat pernyataan mutu ternak saat sampai di
benih dan/atau bibit ternak; Indonesia
01413 Pembibitan
dan Budi 5. Surat Pernyataan akan 3. Khusus unggas, selain
daya Kerbau menyampaikan sertifikat melaporkan realisasi
Potong pedigree, Pernyataan juga:
keswan, dan Certificate Of
Pembibitan a. menyampaikan
Origin;
dan Budi laporan populasi,
01414
daya Kerbau 6. Saran dan pertimbangan produksi, dan
dari komisi bibit untuk _ _
distribusi setiap
SK No 049541 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 279

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Perah rumpun ternak yang bulan dan
pertama kali dimasukkan;
Peternakan b. tidak melakukan
Kuda dan 7. Benih dan/atau bibit ternak tindakan yang
01420
Sejenisnya yang pertama kali mengakibatkan
dimasukkan sebelum ketidakseimbangan
Pembibitan
diedarkan terlebih dahulu supply dan/atau
01441 dan Budi
harus dilakukan pelepasan terganggunya
daya Domba
rumpun; stabilitas harga
Potong
8. Pernyataan penyebaraan di DOC/ Livebird
Pembibitan
Wilayah Sumber Bibit;
dan Budi
daya 9. Realisasi Import;
01442 Kambing
10. Rencana produksi dan
Potong
distribusi PS dan FS dari
setiap rekomendasi
Pembibitan pemasukkan (khusus
01443 dan Budi unggas RAS);
daya
11. Surat Pernyataan memiliki
Kambing
atau mengusai Rumah
Perah
Potong Hewan Unggas
SK No 049540 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 280

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Pembibitan (RPHU) dan Cold Storage
dan Budi (khusus unggas RAS);
01444
daya Domba
12. Rencana distribusi PS dan
Perah
FS serta rencana pemasaran
Peternakan Live Bird menurut provinsi
Babi dan kabupaten / kota
01450
(khusus unggas RAS);
Budi daya
Ayam Ras
01 Pedaging
Pengeluaran:
461
Budi daya
1. Rekomendasi provinsi;
Ayam Ras
Petelur 2. Surat Keputusan
01462
penunjukan instalasi
Pembibitan
karantina (khusus bibit
Ayam Lokal
ternak);
01463 dan
Persilangan- 4. Surat Pernyataan mutu
nya benih dan/atau bibit ternak
01464 Budi daya 5. Surat Pernyataan keswan;
Ayam Lokal
6. Surat Pernyataan Certificate
SK No 049539 C
©
■A.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 281

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
dan Of Origin;
Persilangan-
7. Saran dan pertimbangan
nya
dari Komisi Bibit untuk
Pembibitan rumpun ternak yang
01465 dan Budi pertama kali dikeluarkan;
daya Itik
8. Realisasi ekspor.
dan/atau
Bebek
Pembibitan
dan Budi
01466
daya Burung
Puyuh
Pembibitan
dan Budi
01467 daya Burung
Merpati
Pembibitan
Ayam Ras
01468
Pembibitan
SK No 049538 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 282

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
dan Budi
daya Ternak
Unggas
01469 Lainnya
Pembibitan
dan Budi
daya Burung
01491 Unta
Pengusahaan
Kokon/Kepo-
mpong Ulat
01492 Sutera
Pembibitan
dan Budi
daya Lebah
01493 Pembibitan
dan Budi
daya Rusa
SK No 049537 C
★
0
f A 1
0
<5
%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 283

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
01494
Pembibitan
dan Budi
daya Kelinci
01495
Pembibitan
dan Budi
daya Cacing
01496
Pembibitan
dan Budi
daya Walet
01497
Pembibitan
dan Budi
daya Aneka
Ternak
SK No 049536 C
0
&
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 284

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
01499 Lainnya
31. Rekomendasi 01411 Pembibitan 1. Rekomendasi dari dinas Sesuai Melaporkan realisasi Sesuai
Pengeluaran dan Budi provinsi; ketentuan pengeluaran ternak kepada ketentuan
Ternak (non bibit daya Sapi Kementerian Dirjen PKH. Kementerian/
2. Saran dan pertimbangan
ternak) dari Potong / Lembaga Lembaga
dari Komisi Bibit untuk
wilayah Republik
01412 Pembibitan SDGH yang akan di
Indonesia
dan Budi dikeluarkan;
daya Sapi
3. Keputusan Penunjukan
Perah
Instalasi Karantina Hewan
01413 Pembibitan Sementara (IKHS) oleh
dan Budi Kepala Badan Karantina;
daya Kerbau
4. Status kesehatan daerah
Potong
asal dan lokasi peternakan
Pembibitan asal;
dan Budi
01414 5. Surat keterangan
daya Kerbau
SK No 049535 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 285

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
Perah penerapan GFP;
Peternakan 6. Surat keterangan
Kuda dan kesehatan hewan yang
01420
Sejenisnya memenuhi persyaratan
kesehatan hewan yang
Pembibitan
ditetapkan oleh negara
01441 dan Budi
tujuan;
daya Domba
Potong 7. Realisasi Pengeluaran.
Pembibitan
01442 dan Budi
daya
Kambing
Potong
Pembibitan
dan Budi
01443 daya
Kambing
Perah
Pembibitan
SK No 049534 C
©
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 286

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
dan Budi
daya Domba
01444
Perah
Peternakan
01450 Babi
Budi daya
Ayam Ras
Pedaging
01461
Budi daya
Ayam Ras
Petelur
01462
Pembibitan
Ayam Lokal
01463 dan
Persilangan-
nya
Budi daya
Ayam Lokal
SK No 049533 C
0
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 287

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenullan
Pemenuhan
dan
Persilangan-
01464
nya
Pembibitan
dan
Budi daya
Itik dan/atau
01465
Bebek
Pembibitan
dan Budi
daya Burung
Puyuh
01466
Pembibitan
dan Budi
daya Burung
01467 Merpati
Pembibitan
Ayam Ras
SK No 049532 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 288

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuban
Pembibitan
dan Budi
01468
daya Ternak
Unggas
Lainnya
01469
Pembibitan
dan Budi
daya Burung
Unta
01491
Pengusahaan
Kokon/Kepo-
mpong Ulat
Sutera
01492
Pembibitan
dan Budi
daya Lebah
Pembibitan
dan Budi
01493 daya Rusa
SK No 049531 C
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 289

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Pembibitan
dan Budi
daya Kelinci
01494
Pembibitan
dan Budi
daya Cacing
01495
Pembibitan
dan Budi
01496 daya Walet
Pembibitan
dan Budi
01497
daya Aneka
Ternak
Lainnya
01499
32. Rekomendasi 46311 Perdagangan 1. Surat Permohonan; Sesuai Menyampaikan laporan Sesuai
ketentuan ketentuan
SK No 049530 C
W
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 290

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Ekspor Beras Besar Beras 2. Surat Pesanan dari Luar Kementerian realisasi. Kementerian /
Negeri; / Lembaga Lembaga
3. Sertifikat organik untuk
Beras Organik.
33. Rekomendasi 46311 Perdagangan 1. Surat Permohonan; Sesuai 1. Menyampaikan laporan Sesuai Izin Final
Impor Beras Besar Beras ketentuan realisasi. ketentuan Kementerian
2. Surat Jaminan Supply dari
Lembaga 2. Menyampaikan laporan Kementerian/ Perdagangan
Negara Asal;
OSS distribusi kecuali untuk Lembaga
3. Surat Serapan Beras Beras ketan.
Ketan lokal untuk impor
Ketan;
4. Pernyataan tidak
diperjualbelikan di pasar
tradisional kecuali untuk
beras ketan;
5. Pernyataan kebutuhan
dari toko modern, hotel
dan restoran dan catering,
rumah sakit, apotik untuk
SK No 049529 C
£i
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 291

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
beras kukus;
6. Sertiflkat pelepasan
karantina tumbuhan bagi
importir yang sudah impor
sebelumnya.
Untuk beras hibah wajib
menyampaikan Sertifikat
hibah dari negara asal, surat
rencana distribusi yang
diketahui Menteri Sosial
atau Pejabat yang ditunjuk
dan surat rekomendasi dari
Badan/Instansi di bidang
penanggulangan bencana
atau penyelenggaraan
bantuan sosial.
34. Rekomendasi 46201 Perdagangan 1. Rencana penggunaan dan Sesuai Menyampaikan laporan Sesuai Izin Final
Impor Jagung Besar Padi rencana pendistribusian ketentuan realisasi ketentuan Kementerian
dan Palawija jagung impor; Lembaga Kementerian/ Perdagangan
OSS Lembaga
2. Surat pernyataan bahwa
SK No 049528 C
S3*
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 292

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
jagung yang diimpor hanya
hanya digunakan sebagai
pembuatan pakan, pangan
dan bahan industri;
3. Surat pernyataan
kesanggupan menyediakan
gudang penyimpanan untuk
menjaga terpenuhinya
persyaratan mutu dan
keamanan Jagung;
4. Laporan realisasi
sebelumnya; dan Surat
pernyataan bermaterai yang
menyatakan bahwa
dokumen yang disampaikan
benar dan sah.
35. Rekomendasi 46201 Perdagangan 1. Surat Permohonan; Sesuai Menyampaikan laporan Sesuai Izin Final
Impor Kedelai Besar Padi ketentuan realisasi ketentuan Kementerian
2. Keamanan pangan segar
dan Palawija Lembaga Kementerian/ Perdagangan
asal tumbuhan (PSAT)
OSS Lembaga
SK No 049527 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 293

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
sesuai dengan ketentuan;
Untuk kedelai yang pertama
kali diimpor dari Negara asal
harus dilengkapi hasil
analisa resiko organisme
pengganggu tumbuhan
karantina dari Badan
Karantina Pertanian.
Impor Ubi Kayu Besar Padi ketentuan realisasi ketentuan Kementerian
OSS Lembaga
3. Untuk Ubi kayu yang
pertama kali diimpor dari
Negara asal harus
dilengkapi hasil analisa
risiko organisme
pengganggu tumbuhan
SK No 049526 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 294

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Impor Gandum Besar Padi ketentuan realisasi ketentuan Kementerian
OSS Lembaga
3. Untuk gandum yang
pertama kali diimpor dari
Negara asal harus
dilengkapi hasil analisa
resiko organisme
pengganggu tumbuhan
38. Izin Pengeluaran 46201 Perdagangan Dokumen persyaratan teknis Sesuai 1. Menyerahkan izin Sesuai Izin final
Benih Besar Padi sesuai tujuan pengeluaran ketentuan pengeluaran benih ketentuan Kementerian
dan Palawija benih pada Permentan Lembaga kepada petugas Kementerian/ Pertanian
tentang Pemasukan dan OSS karantina tumbuhan. Lembaga
Pengeluaran Benih.
2. Melaporkan realisasi
SK No 049525 C
0
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 295

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
pengeluaran benih.
39. Izin Pemasukan 46201 Perdagangan Dokumen persyaratan teknis Sesuai 1 . Menyerahkan izin Sesuai Izin final
Benih Tanaman Besar Padi sesuai tujuan pemasukan ketentuan pemasukan benih ketentuan Kementerian
Pangan dan Palawija benih pada Permentan tentang Lembaga kepada petugas Kementerian/ Pertanian
Pemasukan dan Pengeluaran OSS karantina tumbuhan Lembaga
Benih. dan salinannya kepada
instansi penyelenggara
pengawasan dan
sertifikasi.
2. Melaporkan realisasi
pemasukan benih.
40. Pemasukan Benih 46202 Perdagangan 1. Surat Pernyataan Yang Sesuai 1. Memenuhi standar mutu Sesuai
Tanaman Besar Buah Berhak Bertandatangan; ketentuan varietas. ketentuan
Perkebunan yang 2. Surat Permohonan (PDF); Lembaga 2. Menyampaikan realisasi Kementerian/
Mengandung 3. Information Required for OSS pemasukan benih. Lembaga
Minyak seed introduction/ importer 3. Untuk pemasukan benih
to Indonesia (PDF); dengan tujuan sebagai
4. hak atas tanah (PDF); bahan pameran, pengujian
Perkebunan 5. Rekomendasi Kesiapan mutu benih dan uji
SK No 049524 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 296

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
0114 Tebu Lahan Dari Dinas profisiensi atau validasi
Perkebunan Sesuai metode, sisa benih setelah
Kewenangan; penggunaan, agar
01140 Perkebunan 6. Pernyataan Bahwa Benih dimusnahkan sesuai
Tebu Untuk dibudidayakan di dengan ketentuan
Kebun Sendiri; peraturan perundang-
Perkebunan
0115 7. Bukti Pembelian Benih undangan di bidang
Tembakau
Dalam Negeri Minimal 75% karantina tumbuhan.
Perkebunan Dari Kebutuhan Yang Akan
01150 Tembakau Dibudidayakan.
0116 Pertanian
Tanaman
Berserat
Pertanian
01160 Tanaman
Berserat
Pertanian
SK No 049523 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2.B. 297

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
0119 Tanaman
Semusim
Lainnya
Perkebunan
0126 Buah-
buahan
Penghasil
Minyak
(oleaginous)
Perkebunan
Buah Kelapa
01261
Perkebunan
Buah Kelapa
Sawit
01262
Perkebunan
Buah
Oleaginous
lainnya
SK No 049522 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 298

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
01269
Pertanian
Tanaman
untuk Bahan
0127 Minuman
Pertanian
Tanaman
untuk Bahan
Minuman
01270 Perkebunan
Tanaman
Rempah-
rempah,
0128 Aromatik/Pe
nyegar,
Narkotik dan
Obat
Perkebunan
Lada
SK No 049521 C
igr* A
Hr
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 299

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Perkebunan
Cengkeh
01281
Perkebunan
Tanaman
01282 Aromatik/Pe
nyegar
Pertanian
01284
Tanaman
Obat atau
Biofarmaka
01285
Rimpang
Pertanian
Tanaman
Obat atau
Biofarmaka
01286 Non Rimpang
Pertanian
Tanaman
Narkotika
dan
SK No 049520 C
0
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.300

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Tanaman
Obat
01287
Terlarang
Pertanian
Tanaman
Rempah-
rempah,
Aromatik/Pe
nyegar,
01289
Dan Obat
Lainnya
Perkebunan
Tanaman
Tahunan
Lainnya
0129 Perkebunan
Karet dan
Tanaman
Penghasil
Getah
SK No 049519 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.301

Perizinan
KBLI Kode JuduL Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan Pemenuhan
01291 Lainnya
Pertanian
Ceraara dan
Tanaman
Tahunan
Lainnya
01299
41. Pengeluaran Benih 46202 Perdagangan 1. Perizinan Berusaha produksi Sesuai 1. Menyerahkan izin Sesuai
Tanaman Besar Buah benih; ketentuan pengeluaran benih kepada ketentuan
Perkebunan yang 2. Surat Pernyataan Yang Lembaga petugas karantina Kementerian/
Mengandung Berhak Bertandatangan ; OSS tumbuhan. Lembaga
Minyak 3. Surat Permohonan; 2. Menyampaikan realisasi
46209
4. Surat keterangan pengeluaran benih.
Perdagangan
ketersediaan/tidaknya benih
Besar Hasil
yang dibutuhkan dari sumber
Pertanian
benih luar negeri.
dan Hewan
Hidup
Lainnya
SK No 049518 C
fir
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.302

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
0114 Perkebunan
Tebu
01140
Perkebunan
Tebu
0115
Perkebunan
01150 Tembakau
Perkebunan
Tembakau
0116
Pertanian
Tanaman
Berserat
01160 Pertanian
Tanaman
Berserat
Pertanian
0119 Tanaman
Semusim
Lainnya
SK No 049517 C
©
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.303

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
Perkebunan
Buah-
0126
Buahan
Penghasil
Minyak
(Oleaginous)
Perkebunan
01261 Buah Kelapa
Perkebunan
Buah Kelapa
01262
Sawit
Perkebunan
01269 Buah
Oleaginous
Lainnya
Pertanian
0127 Tanaman
untuk Bahan
Minuman
SK No 049516 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 304

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Pertanian
Tanaman
01270
untuk Bahan
Minuman
Perkebunan
Tanaman
0128
Rempah-
Rempah,
Aromatik/Pe
nyegar,
Narkotik dan
Obat
Perkebunan
Lada
Perkebunan
01281 Cengkeh
Perkebunan
01282 Tanaman
Aromatik/Pe
SK No 049515 C
ipw A
!ÿ
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.305

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
01284 nyegar
Pertanian
Tanaman
Obat atau
01285 Biofarmaka
Rimpang
Pertanian
Tanaman
Obat atau
Biofarmaka
01286
Non Rimpang
Pertanian
Tanaman
Narkotika
dan
01287 Tanaman
Obat
Terlarang
Pertanian
Tanaman
SK No 049514 C
0
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.306

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Rempah-
rempah,
Aromatik/Pe
01289 nyegar, dan
Obat Lainnya
Perkebunan
Tanaman
Tahunan
Lainnya
Perkebunan
0129 Karet dan
Tanaman
Penghasil
01291 Getah
Lainnya
Pertanian
Cemara dan
Tanaman
Tahunan
Lainnya
SK No 049513 C
&
$
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 307

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judui Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
01299
42. Rekomendasi 1150 Perkebunan 1. Pernyataan mengenai Sesuai Melaporkan rekapitulasi Sesuai
Teknis Impor Tembakau rencana impor sesuai ketentuan realisasi impor produk ketentuan
Tembakau kebutuhan riil industri Lembaga tembakau kepada Kementerian/
Perdagangan
46204 dan pernyataan tidak OSS Direktorat Jenderal Lembaga
Besar
memperdagangkan Perkebunan tembusan
Tembakau
dan/atau kepada Kepala Pusat
Rajangan
memindahtangankan Perlindungan Varietas
tembakau yang diimpor Tanaman dan Perizinan
kepada pihak lain, untuk Pertanian.
pemegang API-P;
2. Pernyataan mengenai
rencana distribusi atas
tembakau yang akan
diimpor untuk memenuhi
kebutuhan industri kecil
dan/atau industri yang
tidak melaksanakan
importasi tembakau
berdasarkan kontrak
SK No 049512 C
&
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.308

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode JuduL Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
pemesanan kebutuhan
tembakau dari industri
kecil dan menengah
dan/atau yang tidak
melaksanakan importasi
tembakau sendiri, untuk
pemegang API-U;
3. Laporan rekapitulasi
realisasi impor produk
tembakau sebelumnya;
4. Pernyataan telah
melakukan kemitraan
dengan petani/kelompok
tani tembakau;
5. Pernyataan mengenai
rencana melakukan
penguatan kelembagaan
petanijdan
g. Pernyataan bermaterai
cukup bahwa dokumen
SK No 049511 C
4#
Ur
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.309

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
yang disampaikan benar
dan sah.
43. Rekomendasi 46312 Perdagangan 1 . Persyaratan administrasi: Sesuai 1. Menyampaikan RIPH 1. 30 Hari sejak
Impor Produk Besar Buah- ketentuan kepada menteri yang RIPH terbit.
a. Pelaku Usaha:
Hortikultura (RIPH) buahan Kementerian menyele nggarakan
1) NIB sebagai API- / Lembaga urusan pemerintahan di
Perdagangan
U/API-P; bidang perdagangan
46313 Besar
untuk penerbitan izin
Say u ran 2) Surat pernyataan
impor produk
menggunakan
Perdagangan hortikultura. 2. Sesuai
produk impor
Eceran ketentuan
hortikultura sesuai 2. Selesai melaksanakan
47212 Buah- Kementerian
dengan permohonan pengembangan
buahan /Lembaga.
RIPH bagi pelaku komoditas hortikultura
Perdagangan usaha pemilik strategis di dalam
Eceran nomor induk negeri sesuai
47213 Say u ran berusaha yang rekomendasi impor
berlaku sebagai API- produk hortikultura
Industri
P; strategis yang
Pengasinan/
10311 diterbitkan.
Pemanisan 3) Laporan realisasi
Buah- impor produk
SK No 049510 C
>
\k
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.310

Perizinan
Jangka Waktu
Pemcnuhan Pemenuhan
Buahan dan hortikultura untuk

Sayuran RIPH sebelumnya
baik yang terealisasi
Industri
maupun yang tidak
Pelumatan
terealisasi sesuai
10312 Buah-
dengan RIPH;
buahan dan
Sayuran 4) Surat pernyataan
bermaterai yang
Industri
menyatakan
Pengeringan
dokumen yang
Buah-
10313 disampaikan benar
buahan dan
dan sah.
Sayuran
Industri
Pembekuan b. Persyaratan administrasi
Buah- untuk BUMN:
10314 buahan dan
1) Surat penugasan
Sayuran
dari menteri yang
Industri menyelenggarakan
Pengolahan urusan
dan _ pemerintahan_di
SK No 049509 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.311

Perizinan
Pemenuhan
Pemenuhan
10320 Pengawetan bidang Badan Usaha
Buah- Milik Negara.
buahan dan
2) Nomor induk
Say u ran
berusaha yang
dalam Kaleng
berlaku sebagai API-
Industri U.
Pengolahan
10330 Sari Buah
dan Sayuran c. Persyaratan administrasi
untuk lembaga sosial:
Industri
Pengolahan 1) KTP dan/ atau
10399 dan identitas pimpinan
Pengawetan lembaga sosial;
Lainnya
2) akta pendirian
Buah-
lembaga sosial dan
buahan dan
perubahannya yang
Sayuran
terakhir;
3) Penetapan sebagai
lembaga sosial dari
SK No 049508 C
0
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.312

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
instansi berwenang;
4) Keterangan
pemberian dari
negara asal;
5) Keterangan calon
penerima;
6) Surat pernyataan
tidak akan
memperjual belikan
produk hortikultua;
7) Surat pernyataan
bermaterai yang
menyatakan
dokumen yang
disampaikan benar
dan sah.
d. Persyaratan administrasi
untuk perwakilan negara
SK No 049379 C
&
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.313

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
asing/lembaga
internasional:
1) Identitas pimpinan
dan/atau wakil yang
ditugaskan /
dikuasakan;
2) Surat pernyataan
untuk kebutuhan
internal dan tidak
diperjualbelikan ;
3) Surat pernyataan
bermaterai yang
menyatakan
dokumen yang
disampaikan benar
dan sah.
2. Persyaratan teknis untuk

pelaku usaha, BUMN,
lembaga sosial, dan
SK No 049378 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 314

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judul Rinclan Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
perwakilan negara
asing/lembaga
internasional:
a. Produk Hortikultura
segar harus memenuhi
ketentuan keamanan
Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT)
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Produk hortikultura
segar yang pertama kali
dimasukkan dari
negara asal harus
dilengkapi hasil analisis
risiko organisme
pengganggu tumbuhan
Karantina Pertanian;
SK No 049377 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.315

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode judui Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
c. Sertifikat penerapan
Budi daya yang baik
( Good Agriculture
Practices/ GAP) atau
sertifikat setara lainnya
yang diakui secara
internasional dari
negara asal yang masih
berlaku sampai akhir
waktu impor dilakukan
dan diterjemahkan ke
dalam bahasa
indonesia;
d. Registrasi bangsal
penanganan pasca
panen (Good Handling
Practices / GHP) yang
diterbitkan oleh instansi
yang berwenang dari
negara asal yang masih
berlaku sampai akhir
SK No 049376 C
0
0
41
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.316

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
waktu impor dilakukan
dan diterjemahkan ke
dalam bahasa
indonesia;
e. Surat keterangan dari
eksportir negara asal
mengenai kapasitas
produksi dari
kebun/lahan usaha
yang telah diregistrasi
atau disertifikasi
penerapan Budi daya
yang baik (Good
Agriculture
Practices/ GAP) dan
diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia;
f. Produk hortikultura
yang dapat diimpor
memenuhi karakteristik
SK No 049375 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 317

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
yang ditentukan;
g. Dalam hal suatu negara
telah mendapatkan
pengakuan sistem
pengawasan keamanan
Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT) dan
masih berlaku, tidak
dipersyaratkan
Sertifikat GAP, GHP,
dan surat keterangan
dari eksportir negara
asal mengenai
kapasitas produksi
kebun/lahan usaha.
Persyaratan khusus bagi
pelaku usaha yang melakukan
impor produk hortikultura
strategis wajib telah selesai
melaksanakan pengembangan
komoditas hortikultura
SK No 049374 C
&
&
O'
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.318

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
strategis di dalam negeri,
kecuali bagi pelaku usaha yang
belum pernah mendapatkan
rekomendasi impor produk
hortikultura strategis.
44. Izin Pemasukan 01133 Pertanian l. Persyaratan umum Sesuai 1. Menyerahkan izin 1. Saat benih
dan Pengeluaran Hortikultura Ketentuan pemasukan benih tiba;
(persyaratan administrasi
Benih Hortikultura Sayuran Kementerian kepada petugas 2. 7 Hari kerja
dan teknis)
Buah / Lembaga karantina tumbuhan untuk instansi
a. Persyaratan administrasi dan salinannya kepada pemerintah,
01230 Pertanian
Pemasukan benih dapat instansi yang Pemerhati
Buah Jeruk
dilakukan oleh badan melaksanakan tugas Tanaman dan
Pertanian usaha, instansi pemerintah, dibidang pengawasan Perorangan dan
01283 pemerhati tanaman atau dan sertifikasi benih di 30 Hari kerja
Cabai
perorangan; lokasi pelaku usaha untuk badan
Perdagangan
yang memasukkan usaha.
47819 Eceran Kaki b. Persyaratan Teknis:
benih penyimpanan
Lima dan Los Pemenuhan Komitmen Izin
benih, paling lambat
Pasar Pemasukan dan
pada saat benih tiba di
Komoditi Pengeluaran Benih
tempat Pemasukan;
Tanaman Tanaman untuk pemasukan
Hias dan dan pengeluaran benih 2. Dalam jangka waktu
SK No 049373 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.319

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Hasil tanaman hortikultura terdiri paling lama 7 (tujuh)
Pertanian atas. Hari kerja terhitung
Lainnya sejak pemasukan benih
1) Pemasukan benih tanaman
wajib melaporkan
Pertanian hortikultura Pemasukan
realisasi pemasukan
01132 hortikultura benih dilakukan untuk 11
benih kepada Direktur
Buah tujuan antara lain:
Jenderal dengan
Pertanian a) Untuk tujuan pengadaan tembusan Kepala Pusat.
Buah- benih bermutu yang
01220 Buahan dilakukan badan usaha,
Tropis dan berisi kesanggupan
Subtropis menyampaikan .
Perkebunan (1) Information Required for
01269 Buah Seed
Oleaginous Introduction/ Importation Into
Lainnya The Territory of Republic of
Indonesia; dan
Perdagangan
47762 Eceran (2) Technical Information for
Tanaman Commodity(s) Proposed
Hias, Bibit Exporting to Indonesia
Buah- terhadap pemasukan benih
SK No 049372 C
0
€
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.320

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Buahan dan untuk pertama kali dari
Tanaman jenis tanaman dan/atau
Obat negara asal;
Pertanian (3) Keputusan tanda daftar
01210 Buah Anggur varietas hortikultura;
Perdagangan (4) Pemasukan benih untuk
Besar Bunga tujuan pengadaan benih
46203
dan bermutu dilakukan tidak
Tanaman melebihi 2 (dua) tahun sejak
Hias varietasnya
dilepas / terdaftar , kecuali
Pertanian
untuk benih yang tidak
Hortikultura
dapat diproduksi di
01131 Sayuran
Indonesia.
Daun
b) Untuk tujuan
Pertanian
pengembangan
Tanaman
menghasilkan produk benih
01199 Semusim
yang dilakukan badan
Lainnya
usaha untuk dipasarkan di
YTDL
luar negeri, berisi
SK No 049371 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.321

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Pertanian kesanggupan
Buah Semak menyampaikan:
Lainnya,
(1) Information Required for
01259
Pertanian Seed
Aneka Introduction/ Importation Into
Kacang The Territory of Republic of
01116
Hortikultura Indonesia; dan
Pertanian (2) Technical Information for
Pembibitan Commodity(s) Proposed
Tanaman Exporting to Indonesia
01194
Bunga terhadap pemasukan benih
untuk pertama kali dari
Pertanian
jenis tanaman dan/atau
Sayuran
negara asal;
Tahunan
01253 (3) Proposal perencanaan
Pertanian
produksi;
Pengembang
01302 biakan c) Untuk tujuan
Tanaman pengembangan
menghasilkan produk segar
Pertanian
SK No 049370 C
&
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.322

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Hortikultura usaha, berisi kesanggupan

Sayuran menyampaikan
Lainnya
01139
Pertanian Seed
Buah Biji Introduction/ Importation Into
Kacang- The Territory of Republic of
Kacangan Indonesia; dan
01252
Pertanian (2) Technical Information for
Tanaman Commodity(s) Proposed
Rempah- Exporting to Indonesia
Rempah, terhadap pemasukan benih
01289 Aromatik/ untuk pertama kali dari
Penyegar, jenis tanaman dan/atau
Narkotik dan negara asal;
Obat Lainnya
(3) Proposal perencanaan
Pertanian produksi;
Jamur
d) Untuk benih tetua yang
Pertanian dilakukan badan usaha,
Buah Beri berisi kesanggupan
SK No 049369 C
8
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.323

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
01136 Pertanian menyampaikan:
Tanaman
Obat atau
Seed
01251 Biofarmaka
Rimpang Introduction/ Importation Into
The Territory of Republic of
Pertanian Indonesia;
01285
Hortikultura
(2) Technical Information for
Sayuran
Commodity(s) Proposed
Umbi
Exporting to Indonesia
Pertanian terhadap pemasukan benih
01134
Buah Apel untuk pertama kali dari
dan Buah jenis tanaman dan/ atau
Batu ( Pome negara asal; dan
and Stone
(3) Proposal perencanaan
01240 Fruits) ,
produksi:
Pertanian
e) Untuk pendaftaran varietas
Tanaman
Obat atau
usaha, berisi kesanggupan
Biofarmaka
menyampaikan:
Non
SK No 049368 C
©
9
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.324

Perizinan
Kode Judul Jangka Waktu
KBLI Rincian Waktu Rincian
Pemenuhan
Pemenuhan
01286 Rimpang. (1) Information Required for

Seed
Perdagangan
Besar Padi Introduction/ Importation Into
dan Palawija
Indonesia;
Perdagangan
(2) Technical Information for
Besar Beras
46201 Perdagangan Exporting to Indonesia
Besar Buah- terhadap pemasukan benih
Buahan untuk pertama kali dari
46311 jenis tanaman dan/atau
Perdagangan
negara asal; dan
Besar
Sayuran (3) Ringkasan rancangan uji
46312
adaptasi, observasi
Perdagangan
Besar Bahan dan/atau rencana
kebutuhan benih untuk uji
46313 Makanan
kebenaran varietas
Dan
hortikultura;
Minuman
46319 Hasil f) Untuk uji banding antar
Pertanian laboratorium penguji, uji
SK No 049367 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 325

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Lainnya profisiensi yang dilakukan
oleh badan usaha atau
instansi pemerintah, berisi
kesanggupan
menyampaikan :
(1) Keterangan keikutsertaan
dalam uji banding an tar
laboratorium penguji atau
uji profisiensi dan/ atau
surat pemberitahuan
penyelenggaraan uji
profesiensi dari International
Seed Testing Association
(ISTA) yang masih berlaku;
dan
(2) Pernyataan sebagai
penyelenggaraan uji banding
professional, uji banding
an tar laboratorium, atau
validasi metoda;
SK No 049366 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 326

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
g) Untuk pelaksanaan uji
mutu oleh badan usaha
atau instansi pemerintah,
berisi kesanggupan
menyampaikan :
Seed
Introduction/ Importation Into
Indonesia;
• Technical Information for
terhadap pemasukan benih
untuk pertama kali dari
jenis tanaman dan/ atau
negara asal;
(2) Permohonan pengujian
benih untuk penerbitan
orange dan blue sertifikat;
SK No 049365 C
0
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.327

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
dan
(3) Permohonan pengambilan
contoh benih untuk
kepentingan penerbitan
_
orange dan blue sertifikat;
(4) Untuk pengembangan
penanaman komoditas
hortikultura sebagai
persyaratan Rekomendasi
Impor Produk Hortikultura
oleh badan usaha, berisi
kesanggupan
menyampaikan:
a) Information Required for
Seed
Introduction/ Importation
Into The Territory of
Republic of Indonesia;
b) Technical Information for
SK No 049364 C
0
45
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.328

Perizinan
Pemenuhan
Pemenuhan
terhadap pemasukan
benih untuk pertama
kali dari jenis tanaman
dan / atau negara asal;
dan
c) Sertifikat kompetensi
produsen / pengedar
benih yang diterbitkan
oleh perangkat daerah
yang melaksanakan
suburusan pengawasan
dan sertifikasi benih.
(5) Untuk uji Baru, Unik,
Seragam, Stabil (BUSS) oleh
instansi pemerintah dan
badan usaha, berisi
kesanggupan
menyampaikan:
Seed
SK No 049363 C
0
&
£
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.329

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
terhadap pemasukan
benih untuk pertama
dan/atau negara asal;
dan
c) Proposal rencana
pengujian Baru, Unik,
Seragam, Stabil (BUSS);
(6) Untuk tujuan
pameran / promosi atau
kegiatan lomba oleh
perseorangan, pemerhati
tanaman, instansi
pemerintah, dan badan
SK No 049362 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.330

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
usaha, berisi kesanggupan
menyampaikan:
Seed
Republic of Indonesia)
terhadap pemasukan
benih untuk pertama
dan
c) Undangan keikutsertaan
pameran atau lomba dari
panitia penyelenggara;
(7) Untuk kebutuhan pemerhati
tanaman dan / atau
SK No 049361 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.331

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
perseorangan, berisi
kesanggupan
menyampaikan:
Seed
terhadap pemasukan
benih untuk pertama
c) Jumlah benih yang
dimohonkan paling
banyak:
(a) 10 (sepuluh)
tanaman, terdiri atas
SK No 049360 C
0
*4L
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 332

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
beberapa jenis
dan/atau varietas;
(b) 5 (lima) wadah berisi
paling banyak 25
(dua puluh lima)
planlet, stek, atau
tanaman muda per
wadah; dan / atau
(c) 100 (seratus) butir
per komoditas untuk
koleksi benih acuan.
d) rencana lokasi penanaman,
kecuali untuk koleksi benih
acuan;
a) Pengeluaran benih
tanaman hortikultura
b) Pengeluaran benih
dilakukan apabila:
(1) Kebutuhan benih di
_ dalam negeri telah
SK No 049359 C
&
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 333

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judul Rincian Waktu Rlncian
Pemenuhan
Pemenuhan
tercukupi;
(2) Produksi benih
khusus
diperuntukkan bagi
keperluan pemasaran
di luar negeri;
(3) Menjamin kelestarian
sumber daya genetik;
(4) Untuk keperluan
lomba / pameran /pro
mosi; dan
(5) Tidak merugikan
kepentingan
nasional, artinya:
• Tidak mengeluarkan
tetua/benih sumber yang
berasal dari wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia dan diperbanyak
SK No 049358 C
0
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.334

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
di luar negeri serta
dimasukkan kembali
/ dikomersialisasikan ke
Indonesia; dan/atau
• Tidak mengeluarkan benih

untuk keperluan
menghasilkan produk
turunan hortikultura, yang
berpotensi untuk industri
yang telah atau akan
diproduksi dan/atau
digunakan oleh masyarakat
Indonesia secara luas.
b) Pengeluaran benih tanaman
hortikultura yang dilakukan
oleh badan usaha, instansi
pemerintah, pemerhati
tanaman dan perseorangan.
c) Komitmen yang harus
dipenuhi dalam
SK No 049357 C
0
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B. 335
KBLI Terkait Persyatatan Kcwajiban

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
permohonan pengeluaran
benih:
(1) Proposal pengeluaran benih
yang berisi tujuan
pengneluaran benih, jenis
dan volumenya, (bagi
instansi pemerintah);
(2) Proposal pengeluaran benih
yang berisi tujuan
pengneluaran benih, jenis
dan volumenya, (bagi
instansi pemerintah);
2. Persyaratan khusus:
a. Dalam hal pemasukan
benih untuk pertama
dan/atau negara asal,
permohonan wajid
disertai hasil Analisis
SK No 049356 C
&
&
m.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.336

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Resiko Organisme
Pengganggu Tumbuhan
(AROPT) sesuai aturan
karantina;
b. Untuk pemasukan benih
yang berasal dari produk
rekayasa genetik oleh
instansi pemerintah dan
badan usaha, berisi
kesanggupan
menyampaikan
rekomendasi dari Komisi
Keamanan Hayati
Produk Rekayasa
Genetika (KKHPRG);
c. Dalam hal benih
merupakan jenis
tanaman yang
dilindungi, komitmen
dilengkapi dengan izin
menteri yang
SK No 049355 C
0
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.337

Perizinan
Jangka Waktu
KBLI Kode Judul Rincian Waktu Rinclan
Pemenuhan Pemenuhan
bertanggung jawab di
bidang konservasi
sumber daya alam.
45. Izin Keamanan 01630 Jasa Pasca 1. Surat keterangan informasi Sesuai 4. Komitmen untuk Selama masa
PSAT/ Health Panen produk; Ketentuan konsisten memenuhi berlakunya
Certificate Kementerian persyaratan keamanan sertifikat
Perdagangan 2. Sertifikat Penerapan
46201 /Lembaga PSAT / Health Certificate; standar
Besar Padi Penanganan yang baik
penanganan
dan Palawija PSAT minimal level 2; 5. Komitmen memenuhi
yang
standar penanganan
46311 Perdagangan 3. Sertifikat hasil uji baik/sanitasi
yang baik PSAT;
Besar Beras keamanan dan/atau mutu higienis dan Izin
PSAT sesuai persyaratan 6. Menyampaikan laporan Surat
Perdagangan
negara tujuan atau kepatuhan terhadap Keterangan
Besar Buah-
ketentuan perundang- standar serta informasi Keamanan
46312 buahan
undangan. lain yang berkaitan PSAT/ Health
Perdagangan dengan kegiatan usaha Certificate
Besar kepada penerbit
Sayuran perizinan berusaha 1
46313 (satu) kali dalam 1
Perdagangan
(satu) tahun.
Besar Bahan
SK No 049354 C
&
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.338

Perizinan
No. Berusaha Non' Jangka Keterangan
Jangka Waktu
Pemenuhan Pemenuhan
46319 Makanan
dan
Minuman
Hasil
Pertanian
Lainnya
46. Izin Rumah 01630 Jasa Pasca 1. Surat keterangan informasi Sesuai 1. Komitmen untuk Selama masa
Pengemasan Panen produk; Ketentuan konsisten memenuhi berlakunya
Kementerian persyaratan izin rumah sertifikat
46201 Perdagangan 2. Memiliki pemasok yang
/ Lembaga pengemasan dan standar
Besar Padi memenuhi persyaratan
standar penanganan penanganan
dan Palawija penerapan Good
yang baik yang
Agricultural Practices (GAP)
46311 Perdagangan PSAT/sanitasi higienis; baik/sanitasi
yang dibuktikan dengan
Besar Beras higienis dan izin
sertifikat atau surat 2. Komitmen memenuhi
rumah
46312 Perdagangan keterangan; persyaratan keamanan
pengemasan.
Besar Buah- PSAT;
3. Sertifikat Penerapan
buahan
Penanganan yang Baik 3. Menyampaikan laporan
46313 Perdagangan PSAT minimal level 2; ekspor;
Besar
4. Desain label dan kemasan 4. Menyampaikan kasus
yang memenuhi ketentuan
SK No 049353 C
&
<5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
II. 2. B.339

Perizinan
Jangka Waktu
Pemenuhan
Pemenuhan
Sayuran perundangan-undangan ekspor apabila ada.
atau persyaratan negara
46319 Perdagangan
tujuan apabila
Besar Bahan
dipersyaratkan;
Makanan
dan 5. Sertifikat hasil uji
Minuman keamanan PSAT dari
Hasil laboratorium yang
Pertanian diakreditasi sesuai
Lainnya persyaratan negara tujuan
apabila dipersyaratkan.
SK No 049352 C

Dan/Atau: Daftar Persyaratan Kewajiban

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dan/Atau: Daftar Persyaratan Kewajiban

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

©

A. DAFTAR PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR PERTANIAN

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

16. 10613 Industri 1. Memperhatikan 1. Selama Usaha Mikro dan Kecil

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu

Bidang Usaha Jangka Waktu Jangka Waktu