Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA 7

MINI PROPOSAL

KEBIASAAN MENCUCI KEPALA DENGAN BAWANG PUTIH: UJI


AKTIVITAS JAMUR MALASSEZIA FURFUR PADA EKSTRAK ETANOL
BAWANG PUTIH UNTUK MENGATASI INFEKSI KULIT

Syailendra Purwanto
M. Rizki Anugrah Pratama

A. Pendahuluan

B. Kajian pustaka
1. Jamur malassezia furfur
Jamur Malassezia Furfur merupakan flora normal yang terdapat pada mukosa
kulit. Jamur ini berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal,
hifanya berbatang pendek dan bengkok. Malassezia Furfur menghasilkan
konidia sangat kecil (mikrokonidia) pada hifanya, disamping itu juga
meghasilkan makrokonidia besar, multiseptat, berbentuk gelondong yang lebih
besar dari mikrokonidianya. Gambaran mikroskopis Malassezia Furfur
menunjukkan sel-sel yeast yang beragam yaitu berbentuk bulat, oval, elips,
silindris, secara umum berupa gambaran sel-sel bulat telur kecil.
2. Allicin bawang putih
Allicin adalah salah satu senyawa yang ada di bawang putih (Alliun Sativum)
yang dapat digunakan sebagi pengobatan penyakir kulit, seperti Jamur
Malssezia Furfur.

|1
3. Infeksi kulit
Infeksi kulit merupakan gangguan pada kulit yang salah satunya dapat disebabkan
oleh bakteri. Gatal yang disertai dengan ruam kemerahan bisa menjadi salah satu
gejala adanya infeksi kulit.
4. Antijamur
Antijamur adalah obat yang bersifsat fungisida dan dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi kulit.

Beda penelitian kamu dengan penelitian sebelumya adalah


Penelitian saat ini menggunakan judul” KEBIASAAN MENCUCI KEPALA
DENGAN BAWANG PUTIH: UJI AKTIVITAS JAMUR MALASSEZIA
FURFUR PADA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH UNTUK
MENGATASI INFEKSI KULIT”. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif
dengan metode eksperimen.

Persamaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah:


1. Objek yang diliti adalah sama-sama Jamur Malassezia Furfur
2. Metode yang digunakan sama-sama eksperimen

Sedangan perbedaan penelitian ini dengan sebelumya adalah :


1. Subjek dalam penelitian sebelumnya adalah ekstrak bawang putih dan kulit
bawang putih sedangkan dalam penelitian ini yang digunakan adalah
eksreak bawang putih saja
2. Fokus penelitian sebelumnya adalah mengetahui zona hambat Jamur
Malassezia Furfur sedangkan penelitian ini fokus penelitiannya adalah
mengatasi infeksi kulit akibat Jamur Malssezia Furfur

C. Metodologi
Jenis penelitian/ metode yang digunakan
Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan data
secara eksperimen. Eksperimen dilakukan untuk mendapatkan formula atau

|2
komposisi terbaik dalam membuat Ekstrak Etanol Bawang Putih. Indikator
keberhasilan dalam penelitian ini adalah menemuka formula atau komposisi terbaik
ekstrak etanol bawang putih untuk menghambat Jamur Malassezia Furfur.

Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini membutuhkan eksperimen dan pengujian laboratorium.
Eksperimen akan dilakukan di Laboratorium Kimia MAN 3 Palembang, sedangkan
pengujian aktivitas jamur Malassezia Furufur denan ekstrak etanol bawang putih
dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya.
Penelitian akan dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari Maret – Juni 2023.

Material penelitian/ alat dan bahan penelitian/ subjek penelitian


Perlengkapan-Perlengkapan Yang Digunakan Merupakan Rotary Evaporator
(Buchi®), Timbangan Analitik, Autoklaf (Napco®), Hot Plate, Spektrofotometer
Uv-Vis, Inkubator, Oven, Cangkir Petri, Pipet Mikro, Tabung Respon, Erlemeyer,
Gelas Piala, Batang Pengaduk, Gelas Ukur, Pinset, Lampu Spiritus, Jarum Ose,
Kertas Cakram, Pipet Tetes Dan Jangka Sorong. Sedangkan Bahan Yang
Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Etanol 70%, Aquadest, Nacl 0,9%, Bahan
Baku Pembanding Ketokonazol Untuk Jamur, Dan Media Sabouraud Dekstrosa
Agar (Sda) (Merck®). Mikroba Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah
Jamur Yang Diisolasi Langsung Dari Penderita Infeksi Penyakit Kulit Panu. Jamur
Yang Diperoleh Diidentifikasi Larutan Koh 20%.

Cara pengambilan data/ cara melakukan penelitian


1. Pengambilan sampel

|3
Sampel yang digunakan ialah umbi bawang Rimpang putih. Sampel
diambil dengan mengupas terlebih dahulu bawang putih. Selanjutnya,
daging bawang putih dipotong hingga 1-2cm. Lalu, bawang ditumbuk
dengan kasar.

2. Pembuatan ekstrak etanol bawang putih


Sampel (bawang putih) sebanyak 1 kg, dikupas dan dicuci, kemudian
dicacah dan diresapi dengan pelarut etanol 70% selama 5 hari. sampel
harus Jauhkan dari sinar matahari dan aduk lagi dan lagi. lalu saring dan
Ampas direndam dalam cairan Filtrasi hingga 3 kali pemrosesan. Maserati
Dikonsentrasikan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan sampai
diperoleh ekstrak kental.

Komposisi ekstrak Bawang putih Pelarut etanol


etanol
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3

3. Isolasi Dan Pemurnian Mikroba


Setiap mikroorganisme yang tumbuh akan melakukannya Kolonisasi
terjadi setelah inkubasi, dan koloni ini dari satu sel dan kemudian diisolasi
ke media agar lain dengan bantuan jarum Operasikan secara aseptis, lalu
inkubasi dalam-dalam Inkubasi memakan waktu 3-5 hari. pemindahan ini
ulangi sampai diperoleh isolat murni. ras apapun ditanam ke dalam miring
Tabung steril berisi media SDA sebagai budaya murni.

4. Pengujian aktivitas antimikroba

|4
Tangguhkan koloni mikroba uji dalam NaCl secara fisiologis dengan
pengenceran tabung dan homogenkan. Kuantitas penggunaan
mikroorganisme dalam suspense Spektrofotomer UV-Vis dengan transmisi
25%untuk bakteri pada panjang gelombang 580 nm 90% transmisi,
panjang gelombang 530 nm digunakan untuk jamur. Dengan kekeruhan
seperti itu pertumbuhan mikroorganisme uji tidak teralu padat dan
terdistribusi secara merata.

Cara menganalisis data


Penentuan Kegiatan Antimikroba Dengan Metoda Difusi Agar Sehabis
Media Inokulum Disiapkan, Kemudian Cakram Steril Ditanamkam Kemedia Uji
Memakai Pinset Steril. Larutan Sampel Dengan Tiap-Tiap Konsentrasi Dipipet
Dengan Pipet Mikro 10 µl, Serta Diteteskan Pada Cakram. Cangkir Petri Ditutup,
Kemudia Diinkubasi Pada Temperatur 25o Sepanjang 72 Jam. Diamati Hambatan
Perkembangan Mikroba Uji Yang Terjadi Dan Diukur Diameter Hambatan
Pertumbuhan Yang Terbentuk Dengan Jangka Sorong. Kontrol Negatif
Digunakan Kertas Cakram Steril Yang Ditetesi Dengan 10 µl Etanol 70% Serta
Kontrol Positif Digunakan Ketokonazol Buat Medium Sda.

Data Analisis Dengan Penentuan Kegiatan Antimikroba Dengan Metode


Difusi Agar Bakteri Yang Telah Diingkubasi Terlihat Di Zona Hambat Di Daerah
Sekitar Cakram. Selain Itu Metode Difusi Sangat Mudah Dilakukan Karena Tidak
Menggunakan Alat Khusus Dan Memiliki Fleksibilitas Yang Besar.

D. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan adalah penelitian akan dapat mengatasi Jamur Malassezia
furfur terhadap ekstrak etanol bawang putih melalui hasil eksperimen. Dengan hasil
ini diharapkan dapat mencegah infeksi kulit dari aktivitas jamur Mallassezia
Furfur.

|5
E. Daftar Pustaka

Nst, Rahmah Musyirna; Susanti, Emma; Rahman, Sumiati(2013)


. ISOLASI JAMUR PENYEBAB INFEKSI KULIT DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK
ETANOL BAWANG PUTIH (Allium Sativum L.) DAN LENGKUAS MERAH (Alpinia Purpurata
K.Schum). Jurnal photon, 3(2), 39-46.
Putra, Syah Ahmad; Sukohar, Asep(2018). Pengaruh Allicin Pada Bawang Putih ( Allium
Sativum L.)Terhadap Aktivitas Candida Albicanssebagai Terapi Candidiasis . Jurnal
Agromedicine Unila, 5(2), 601-605.
Ariana, Diah(2018). Perbedaan Zona Hambat Terhadap Jamur Malassezia Furfur Antara
Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Putih ( Allium Sativum Linn) Dengan Ekstrak Kulit Umbi
Bawang Putih (Allium Sativum Linn). Jurnal Muhammadiyah Medical Laboratory
Technologist, 1(2), 166-176.

|6
INDEKS JURNAL YANG DIGUNAKAN
Author Nst, Rahmah Musyirna; Susanti, Emma; Rahman, Sumiati
Title ISOLASI JAMUR PENYEBAB INFEKSI KULIT DAN UJI AKTIVITAS
ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium Sativum L.) DAN
LENGKUAS MERAH (Alpinia Purpurata K.Schum)
Journal Name Jurnal photon
Volume 3
No 2
Years 2013
Pages 39-46

Author Putra, Syah Ahmad; Sukohar, Asep


Title Pengaruh Allicin Pada Bawang Putih ( Allium Sativum L.)Terhadap Aktivitas
Candida Albicanssebagai Terapi Candidiasis
Journal Name Agromedicine Unila
Volume 5
No 2
Years 2018
Pages 601-605

Author Ariana, Diah


Title Perbedaan Zona Hambat Terhadap Jamur Malassezia Furfur Antara
Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Putih ( Allium Sativum Linn) Dengan
Ekstrak Kulit Umbi Bawang Putih (Allium Sativum Linn)
Journal Name Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Volume 1
No 2
Years 2018
Pages 166-176

|7

Anda mungkin juga menyukai