Anda di halaman 1dari 5

Tentiranku Forensik By.Warfarin.

Luka Memar
1. Visum Et Repertum (4A)
Keterangan tertulis seorang dokter atas
permintaan penyidik mengenai apa yg dilihat
dan ditemukan untuk peradilan dan keadilan
Syarat Visum= 1) tidak boleh meminta surat
visum untuk peristiwa yg telah lampau 2) Tidak
boleh meminta visum bila Px anggota polri 3)
Tidak boleh meminta visum bila korban
meninggal dunia (karena harus otopsi) Bagian” *hijau_7_hari. merah_1_hari. Biru_diantaranya.
Surat Visum= Projustisia, Pembukaan, Habis itu kuning sampai sembuh
Pemberitaan, Kesimpulan, Penutup Kualifikasi *Rumus=
Luka= Luka Ringan (Tidak menyebabkan Lo_Le_Jen_D_U_=_Lokasi_Letak(X&Y)_
gangguan pekerjaan) Luka Sedang Jenis_Deskripsi_Ukuran
(Menyebabkan gangguan pekerjaan sementara *Untuk_Jenis_luka_Memar&Lecet_Deskripsinya
waktu) Luka Berat (menimbulkan cacat berat cukup_=_Warna_Bentuk_Tepi
verminking, lumpuh, kehilangan salah satu *Untuk_Jenis_luka_Terbuka_=_Me_Te_Su_Jem
pancaindra, keguguran) but_Da_Da_=_Memar_Tepi_Sudut_Jembatan_D
*I_Guguk_Caca_Lumpuh_=_Indra_Keguguran_K asar_Dalam
ecacatan_Kelumpuhan

2. Traumatologi (4A)
Macam Jenis Kekerasan= [TaTu] Kekerasan Tajam
*Ir_Ba_Tu_=_Iris_Bacok_Tusuk, Kekerasan
Tumpul *Le_Me_Sho_=_Lecet_Memar_Sobek
Luka pada Kulit

Luka Lecet/ Bebras./ Abrasi


Tentiranku Forensik By.Warfarin.

3. Thanatologi Forensiik (4A) 4. Asfikssia (4A)


Lima Alat Bukti sah = Merupakan kondisi kegagalan sel menerima dan
1. Keterangan saksi mengolah oksigen
2. Keterangan ahli → Saksi Ahli Patofisiologi
3. Surat → Visum Et Repertum 1. Sianosis
4. Petunjuk -Akibat CO2 darah naik
5. Keterangan terdakwa -Mati wajar → Coronary insufficiency
Thanatologi Meliputi = 2. Kongesti
1. Lebam Mayat/ Livormortis -Oxigenasi jaringan menurun - dilatasi kapiler -
2. Kaku Mayat/ Rigormortis darah stasis - venus return turun - aliran
3. Pembusukan/ Dekomposisi pulmonal turun - oxigenasi
Lebam Mayat= 3. Edema
1. Warna = -Kongesti vena : karna peningkatan tekanan
-Normal : merah biru. hydrostatik
-Asfiksia : merah gelap.
-Co,cn,dingin : merah terang.(*CO CON)
-Potas,Chlorat : merah coklat
2. Ekstravasal/Intravasal =
-Grade 1 = LM lama hilang, Timbul LM baru (20-60 menit)
-Grade 2 = LM lama tdk hilang, Timbul LM baru
-Grade 3 = LM lama tdk hilang, Tdk timbul LM baru (6-10 jam)
-Intravasal = ditekan hilang (Grade 1)
-Extravasal = ditekan tidak hilang (Grade 3)
3. Distribusi =
- Luas : Asfiksia.
- Tidak Luas : Perdarahan.
4. Kaku Mayat =

4. Ptekie (Tardieu’s spots)


-Hipoxia lokal
5. Darah menjadi encer
-Enzim fibrinolisin (wajah, leher)
*Mulai 2 sampai 12 jam 6. Pengosongan jantung sisi kiri
5. Pembusukan = -Congestive death lain → P Venous meningkat
1.warna kehijauan diperut kanan bawah → Klasifikasi
daerah caecum. 1. Suffocation (bekap)
2.balloning wajah. -Mekanisme : Hipoxic hypoxia (O2 tidak masuk
3.keluar cairan kemerahan dr hidung,mulut. darah)
4.bullae dikulit. -Otopsi : memar sekitar mulut dan bibir
5.kuku dan rambut mudah dilepas → 1 mg. 2. Chocking (tersedak)
6.rongga perut dpt pecah → 1 – 2 mg -Mekanisme : Hipoxic hypoxia
7.didapatkan larva lalat. -Otopsi : ada benda asing di faring-laring
3. Corpus alineum (tersedak benda asing), Laryng
oedema, Laryngspasm
Tentiranku Forensik By.Warfarin.

4. Throttling (Pencekikan ) C. Gas Co2 : sumur tua, tambang. TES Ca(OH)2 →


-Mekanisme : hipoksia hipoksik, vagal reflx keruh Ca(CO3)2
-Otopsi : memar di leher, bekas kuku, fraktur os D. Gas H2S : industry kulit. TES Pb Asetat
hyoid/tulang rawan thyroid. Bila korban *Vagal reflek = Tekanan langsung atau
troattling masih hidup terdapat perdarahan manipulasi baroreseptor yang terletak di sinus
frakmen tulang hyoid, bila korban sudah mati karotis (badan karotid) dapat menyebabkan
maka tidak ada perdarahan di sekitar frakmen bradikardia refleks atau henti jantung total.
tulang hyoidnya Mekanisme ini bekerja melalui busur refleks
5. Garotting / ligature / Strangulation saraf vagal yang muncul di ujung saraf kompleks
(Penjeratan) sinus karotis.
-Mekanisme : hipoksia hipoksik
-Otopsi : bekas jerat HORIZONTAL, simpul mati,
simpul >1.
4. Drawning (4A)
6. Hanging (gantung diri) -Primary Drowning :
-Mekanisme : hipoksia hipoksik 1. Wet drowning : air asin (edema paru) air
-Otopsi : bekas jerat VERTICAL, fraktur os tawar (VF)
vertebrae servikalis, lebam di bawah semua alat 2. Dry drowning : Vagal reflek, Hipoksia hipoksik
gerak, simpul hidup, simpul 1 Air tawar Air laut
7. Traumatica (kompresi dada) Dekompensasi kordis, Edem paru
-Mekanisme : Hypoxic Hypoxia (tanda asfiksia : VF
kemerahan/memar pada dada) -Darah
-Otopsi : tanda cedera luar (-), fraktur costae hemokonsentrasi.
8. Drowning (tenggelam) -Darah hemodilusi. -Na ion plasma naik.
-Mekanisme : Vagal reflek, Hypoxic hypoxia, -K ion plasma naik. -Dipijat : cairan (+).
Ventricular fibrilasi (air tawar), edem paru (air -Dipijat : cairan (-). -Elektrolit Cl - : AV
asin) -Elektrolit Cl - : AV Ki < Ki > AV Ka. *karena
-Otopsi : Kulit → Bleached, Washer Woman’s, AV Ka. AV ka itu kan dari
Cutis Ancerina, Wrinkling. Ada Diatom Di Pleura BJ plasma : Ki < Ka. paru yg mengalami
-Air Tawar : Lebih Hipotonik Dibanding Plasma edema paru akibat
→ Air Masuk Ke Sirkulasi → eritrosit lisis → air asin
kalium naik, natrium dan kloride turun → VF BJ plasma : Ki < Ka.
-Air asin : hipertonik dibanding plasma → Pemeriksaan Luar
ekstraksi plasma dari darah ke alveoli → Edem -Pakaian & tubuh basah dan dingin.
Pulmo, dan dekompensasi kordis -Lebam mayat merah gelap./ tanda asfiksia
Non-Mekanik -Kulit telapak tangan & kaki keriput (washer
1. Lingkungan woman hand & feet)
- Oksigen atmosfer rendah atau tidak ada -M.Erector pilli → cutis anserina. Buih halus
- Kapal selam, anasthesia bedah, pendingin pada hidung & mulut. Cadaveric spasme.
ekspired Pemeriksaan
2. Toxicologi Pemeriksaan Dalam
A. Suffocation Inhalation : Korban berlebihan Ptechien (+). buih pada saluran nafas. Lambung
menghisap gas tertentu saat dibekap → → cairan > Benda asing dalam alveoli.
kebutuhan O2 → tidak terpenuhui Pemeriksaan Khusus
B. Gas Co : lebam merah terang. TES ALKALI Longsap proef (+), Gettler Test (+), BJ plasma,
DILUTION Diatome analysis
Tentiranku Forensik By.Warfarin.

5. Sudden Death (4A)


Adalah kematian yg terjadi dalam kurun waktu
<24 Jam
Dikalsifikasikan dalam = 1. Kematian Wajar
(diakibatkan oleh keberadaan penyakit APAPUN)
2. Kematian tidak wajar (TIDAK diakibatkan oleh
penyakit)
Lokasi oclusi a.coronaria = R.descendens
a.coronaria sinistra. 45-65%
Macroscopic =
Bila hidup > 8 jam.
Myocard warna kepucatan.
Penyembuhan → merah kebiruan.
Necrotic → kekuningan (24 jam). Antemortem → dicatat di formulir kuning
Terdapat garis-2 merah & pucat → Trigoid Postmortem → dicatat di formulir merah muda
Terdapat Hemoperikardium
Battered Child Syndrome =
Bila Bayi / anak kurang atau sama dengan 5
7. Kejahatan Seksual (4A)
tahun mengalami kekerasan fisik BERULANG Pemeriksaan langsung sperma
hingga MENINGGAL Hapusan → Malachite green.
Baeechi → Bercak dikain -
6. Bencana Masal (4A) Pemeriksaan Cairan Sperma
Acid fosfatase → Ungu
kejadian mendadak & tidak terduga serta Florosence → coklat
menimbulkan kerugian harta benda & nyawa Barberio → kuning-hijau
manusia lebih dari 30 orang.
Pembagian bencana :
1.Tk I : korban > 300
2.Tk II : korban 100 - 299
3.Tk III : korban 50 - 99
4.Tk IV : korban 30 – 49
DVI = Disaster Victim Identification
Data Primer =
Sidik jari, Catatan Gigi, DNA
*1 saja yg teridentifikasi → identik
Data Primer =
Data medis, Properti, Ftografi
*minimal 2 data sekuder teridentifikasi→
identik
Tentiranku Forensik By.Warfarin.

Anda mungkin juga menyukai