Bismillah Semhas Firdaus
Bismillah Semhas Firdaus
2
3
LATAR BELAKANG
DM
(hiperglikemi
)
- 537 juta orang mengidap DM pada 2021,
ROS >>
diperkirakan meningkat menjadi 783 juta
pada 2045. (x) antioksidan
- 19,47 juta kasus terjadi di Indonesia, Stres
peringkat 5 urutan DM global. oksidatif
(IDF, 2022)
Kardiomiopati
- Penyakit kardiovaskular merupakan diabetik
penyebab kematian paling umum pada
penderita DM. - Salah satu bentuk komplikasi kardiovaskular DM yang
(Glovaci, Fan, dan Wong, 2019) sering terjadi adalah kardiomiopati diabetik.
(Salvatore, dkk. 2021)
IDF (2022) “13 Indonesia-diabetes-report.pdf.” Pune: IDF, hal. 1–2. Glovaci, D., Fan, W. dan Wong, N. D. (2019) “Epidemiology of Diabetes Mellitus and Cardiovascular
Disease,”
BPJS Kesehatan (2020) “INFO BPJS Edisi 104,” Jakarta Pusat: 56 BPJS Kesehatan, hal.
LATAR BELAKANG
ROS
Azemi, A. K., Mokhtar, S. S. dan Rasool, A. H. G. (2020) “Clinacanthus nutans Leaves Extract Reverts Endothelial Dysfunction in Type 2 Diabetes Rats by Improving Protein 4
Expression of eNOS,”
LATAR BELAKANG
Dalam Islam, dasar dalam meneliti terapi herbal sebagai alternative pengobatan merujuk
pada Firman Allah SWT:
Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami
tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? [Ash Shu'ara":7].
5
Rumusan Masalah Tujuan
6
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Akademis
1. Memberikan informasi potensi ekstrak ethanol daun Clinacanthus nutans dalam
memperbaiki gambaran histopatologi otot jantung pada tikus model diabetes melitus.
2. Menjadi dasar rujukan bagi penelitian selanjutnya terkait ekstrak ethanol daun
Clinacanthus nutans dalam memperbaiki gambaran histopatologi otot jantung pada
tikus model diabetes melitus.
Manfaat Aplikatif
1. Membantu pengembangan Clinacanthus nutans sebagai obat herbal yang bermanfaat
dalam pencegahan komplikasi jantung pada pasien diabetes melitus. 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
8
DIABETES MELITUS
Pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau tubuh menjadi resisten.
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
1. DM tipe 1
Hasil pemeriksaan glukosa plasma
2. DM tipe 2
puasa (minimal 8 jam) lebih dari 126
3. DM gestasional
mg/dl disertai dengan trias gejala DM.
4. DM tipe lain
(Kemenkes, 2020)
(Perkeni, 2021)
KOMPLIKASI
PERKENI (2021) Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. (2021). PB PERKENI. 7 ed, Global Initiative for Asthma. 7 ed.
Kemenkes (2020) “Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020,” Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 9
Papatheodorou, K. dkk. (2018) “Complications of Diabetes 2017 Konstantinos,” Journal of Diabetes Research, 2018, Arti, hal. 4.
KARDIOMIOPATI DIABETIK
Perubahan structural dan fungsional otot jantung pada pasien diabetes melitus.
Peningkatan
Diabetes Kerusakan
radikal bebas Stres oksidatif
melitus (ROS) kardiomiosit
Tan, Y. dkk. (2020) “Mechanisms of diabetic cardiomyopathy and potential therapeutic strategies: preclinical and clinical evidence,” 10
Murtaza, G. et al. (2019) “Diabetic cardiomyopathy - A comprehensive updated review,” Progress in Cardiovascular Diseases, 62(4), hal. 315–326.
HISTOPATOLOGI KARDIOMIOPATI DIABETIK
a b.
. normal (a), gambaran sel otot jantung kardiomiopati diabetik yang mengalami
Gambaran sel otot jantung
degenerasi (b), ditandai dengan adanya degenerasi sitoplasma (area segi empat) dan inti piknotik (anak panah)
Al-Rasheed, Nawal M. dkk. (2017) “Simvastatin Ameliorates Diabetic Cardiomyopathy by Attenuating Oxidative Stress and Inflammation in Rats,” 11
CLINACANTHUS NUTANS
Taksonomi
Kingdom : Plantae;
- Clinacanthus nutans (Burm. f.) Lindau, banyak digunakan di
Filum : Magnoliophyta;
Indonesia sebagai obat tradisional diabetes dan peradangan.
Kandungan fitokimia sebagai antioksidan menekan stress oksidatif.
Kelas : Magnoliopsida;
(Abdullah dan Kasim, 2017)
Subkelas : Asteridae;
Pesanan : Lamiales;
Keluarga : Acanthaceae;
Alam, A. dkk. (2016) “Clinacanthus nutans: A review of the medicinal uses, pharmacology and phytochemistry,” Lindau 12
Abdullah dan Kasim, K. (2017) “In-Vitro Antidiabetic Activity of Clinacanthus nutans Extracts,”
KERANGKA TEORI
13
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS
14
KERANGKA KONSEP
15
HIPOTESIS
H0
• Tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol daun Clinacanthus
nutans terhadap morfologi jantung tikus model diabetes melitus.
H1
• Pemberian ekstrak etanol daun Clinacanthus nutans dapat memperbaiki
gambaran histopatologi otot jantung tikus model diabetes melitus.
16
BAB 4 METODE PENELITIAN
17
DESAIN PENELITIAN
- Desain Penelitian
• True experimental
- Variabel Penelitian
• Variabel Bebas : Dosis ekstrak etanol daun Clinacanthus
nutans
• Variabel Terikat : Gambaran histologi preparat jantung
tikus model diabetes melitus.
• Variabel Perancu : Stres, kondisi kandang, sterilitas pakan,
air minum, dan sanitasi.
18
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu
• Mei – Oktober 2022
Lokasi
Materia Medica Batu, untuk determinasi tumbuhan C. nutans.
Laboratorium Fitokimia Prodi Farmasi UIN Malang, untuk dilakukan ekstraksi daun C. nutans.
Laboratorium Hewan Coba Prodi Pendidikan Dokter UIN Malang, untuk dilakukan
pemeliharaan, pembuatan hewan coba tikus model diabetes melitus, dan pengambilan organ
jantung.
Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya, untuk dilakukan pembuatan preparat jantung tikus.
Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang, untuk pengamatan preparat jantung.
19
POPULASI DAN SAMPEL PENE LITIAN
20
KARAKTERISTIK SAMPEL
21
DEFINISI OPERASIONAL
2 Tikus model diabetes Tikus Rattus novergicus strain Wistar Glukometer mg/dL Rasio
melitus yang diinjeksi STZ intraperitoneal dengan
dosis 45 mg/kgBB kemudian didiagnosis
DM apabila GDP > 200 pada hari ketujuh.
3 Kelainan morfologi Preparat jantung tikus yang diberi Mikroskop cahaya - Interval
jantung pewarnaan HE dan pengamatan Olympus BX51
mikroskopis dengan pembesaran 400x.
22
PEMBUATAN EKSTRAK DAUN CN
Pembuatan Larutan
Determinasi Preparasi Ekstraksi UAE Ekstrak Daun CN
untuk Sonde
1.Daun CN 1.Daun dicuci dan 1.1g simplisia daun 1.Pembuatan Sediaan
dideterminasi di dikeringkan. CN + etanol 70% 10 NA CMC 0,5%.
Materia Medika 2.Dihaluskan dan ml. 2.Persiapan sediaan
Batu. diayak. 2.Disonifikasi ke larutan ekstrak
3.Dianalisis kadar air. dalam UAE dengan kedalam gelas baker.
frekuensi 42 kHz 3.Sonde sesuai berat
selama 10-30 menit. badan tikus.
3.Filtrat dimasukkan
ke dalam rotatory
evaporator.
4.Dioven pada suhu
400C.
23
PERLAKUAN HEWAN COBA
Pengambilan dan
Perawatan Induksi DM Perlakuan
preparasi sampel
Tikus diaklimatisasi 1.Tikus dipuasakan 8- 1.Dilakukan 1.Terminasi tikus
selama 7 hari dengan 10 jam sebelum randomisasi tikus dilakukan dengan
12 jam siklus gelap injeksi STZ. menjadi 5 kelompok injeksi ketamine
terang. 2.STZ diinjeksi dengan perlakuan. intramuscular.
1.Pakan standar 40g per dosis 45 mg/kgBB 2.Tikus diperlakukan 2.Tikus difiksasi di
ekor setiap hari. yang dilarutkan sesuai pembagian papan datar dan
2.Minum menggunakan dengan buffer sitrat. kelompok selama 28 dibedah.
air. 3.Injeksi dilakukan di hari. 3.Organ jantung
3.Kandang dibersihkan abdomen secara diambil dan dicuci
setiap hari. intraperitoneal. dengan NaCl 0,9%.
4.Pengecekan BB dan 4.7 hari kemudian 4.Sampel difiksasi
GDP. dilakukan pengecekan dalam NBF 10%
BB dan GDP. sebelum dikirim ke
5.Diagnosis DM jika lab. RS Soetomo.
GD > 200 mg/dL.
24
PENGAMATAN PREPARAT HISTOLOGI
25
Barış, V. Ö. et al. (2019) “Protective effect of taurine against doxorubicin-induced cardiotoxicity in rats: echocardiographical and histological findings,”
ALUR PENELITIAN
Aklimatisasi tikus
Injeksi STZ
Pengajuan etik putih selama 7
intraperitoneal
hari
Pengambilan data
Pembuatan
pengamatan Analisis Data
preparat
preparat jantung
26
ANALISIS DATA
27
BAB 5 & 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
BB DAN GDP KELOMPOK
NORMAL
• K1-K2
Injeksi STZ menyebabkan DM sehingga terjadi SO yang dapat
merusak jaringan miokardium (Ighodaro, 2018).
• K2-P1,P2,P3
Gambar 1
Terdapat perbaikan jaringan secara tidak langsung dengan
Tabel 1
menekan SO oleh efek antioksidan CN (Zuraida et al., 2017).
P • Antar Perlakuan
Kelompok Hasil
K1 K2 P1 P2 P3
Karena tingkat efektifitas antar dosis yang serupa, maka
K1 61,58% 3,65 - 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* penggunaan praktis disarankan untuk memilih dosis yang
K2 85,52% 3,10 - 0,000* 0,000* 0,001*
terendah, sehingga efek toksisitas yang ditimbulkan minimal
(Manoj et al., 2020).
P1 72,73% 3,74 - 1,000 0,656
• K1-P1,P2,P3
P2 72,67% 4,79 - 0,639
Perbaikan yang ditimbulkan belum dapat menyerupai seperti
P3 75,74% 3,63 -
kondisi ketika masih sehat.
Ighodaro, O. M. (2018) “Molecular pathways associated with oxidative stress in diabetes mellitus,” Biomedicine and Pharmacotherapy
Zuraida, Z. et al. (2017) “FENOL, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BATANG PULAI 31
Manoj, K. M. et al. (2020) “Acute toxicity of cyanide in aerobic respiration: Theoretical and experimental support for murburn explanation,”
KETERBATASAN PENELITIAN
• Masih terdapat bagian lain dari jantung yang dapat diamati selain
miokardium.
histopatologi.
32
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
33
KESIPULAN SARAN
34
TERIMA KASIH
35