Anda di halaman 1dari 304

SENSUS PENDUDUK 2020 (SP2020)

MERUPAKAN SENSUS PENDUDUK YANG KE-7

DASAR PELAKSANAAN SP2020


UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik
UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
UU No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan
PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik

United Nations Recommendation 2017


Population and Housing Census 2020

Statistik Hayati
Perpres No. 39 Tahun 2019 Perpres No. 62 Tahun 2019
2
SENSUS PENDUDUK 2020 (SP2020)

Pendataan Lengkap di Tahun 2020


Tujuan: Menyediakan Data Jumlah, Komposisi, Distribusi, Dan Karakteristik
Penduduk Menuju SATU DATA KEPENDUDUKAN INDONESIA

Pendataan secara Sampel di Tahun 2021


Tujuan: Mengumpulkan data-data terkait parameter demografi (kelahiran,
migrasi, dan kematian), pendidikan, disabilitas, ketenagakerjaan, perumahan,
dan informasi penting lainnya

3
Pendataan Long Form SP2020 di Tahun 2021

MODA PENGUMPULAN DATA VARIABEL YANG DIKUMPULKAN


AGUSTUS-SEPTEMBER 2021 (83 Pertanyaan)
Individu Disabilitas
CAPI PAPI (13 pertanyaan) (11 pertanyaan)

Fertilitas
Pendidikan dan
dan Mortalitas
Komunikasi
SAMPEL (22 pertanyaan)
(4 pertanyaan)
- Sampel 3,5% keluarga (±3 Migrasi/Mobilitas Perumahan
juta KK) atau sekitar 190 (18 pertanyaan) (10 pertanyaan)
ribu Blok Sensus OUTPUT
- Sekitar 55 ribu petugas Parameter Demografi, Ketenagakerjaan
Indikator SDGs dan RPJMN (5 pertanyaan)
- Estimasi level kabupaten
TIMELINE
SP2020LONGFORM
Pengadaan Instumen LF (Apr-Jul 2021)
- Pengolahan (Okt-Nov 2021)
- Kuesioner LF (pusat)
- Pedoman LF (prov) Entry data dan Scanning
- Perlengkapan Petugas
(pemanfaatan stok SP2020) - Evaluasi dan Pelaporan
(Des 2021)

2021 JAN - MAR APR - JUN JUL - SEP OKT - DES

- Workshop Intama - Pelatihan Inda (Juli 2021)


Ujicoba SP Longform (Juni 2021) - Publisitas LF (Juli - Agustus 2021)
- Persiapan (Jan 2021) - Pelatihan Innas - Pelatihan Petugas (Agustus 2021)
- Pelaksanaan UC LF (Feb 2021) (Juni 2021) - Pendataan Lapangan LF dan Verifikasi
- Pengolahan & Evaluasi (Mar - Rekrutmen Petugas Kematian Maternal (Agt – Sep 2021)
2021) (Mei-Juli 2021) - Penjaminan Kualitas (Sep 2021)
INDIKATOR PENTING YANG DIHASILKAN DARI LONG FORM

Fertilitas CBR, TFR, ASFR

Mortalitas CDR, ASDR, IMR, CMR, U5MR, MMR

Migrasi Seumur Hidup, Migrasi Total, Migrasi Risen,


Migrasi Migrasi Internasional, Komuter, Stok Migran

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Jenis


Ketenagakerjaan Pekerjaan, Dan Status Pekerjaan

Penduduk Menurut Jenis Kesulitan dan


Disabilitas Tingkat Kesulitan yang Dialami

Pendidikan Ijazah tertinggi, Bahasa

Bahan Utama Bangunan (Atap, Dinding, Lantai);


Perumahan Pertanahan
6
PROTOKOL KESEHATAN

Penggunaan APD dapat berupa: • Menjaga jarak setidaknya 1 meter


(1) masker yang menutupi hidung dan • Lakukan interaksi dengan responden di
mulut hingga dagu (WAJIB), tempat terbuka (seperti: teras rumah
(2) Face shield atau tempat yang lebih terbuka)
(3) hand sanitizer karena risiko penularan Covid-19 lebih
rendah
Perlu diingat agar masker tidak diletakkan • Tidak melibatkan anak-anak atau
di dagu serta dianjurkan mengenakan baju lansia dan tidak berkerumun
lengan panjang.

Membawa cairan antiseptik berbasis


Harus melakukan tes
alkohol (hand sanitizer)
pemeriksaan COVID-19
Mencuci tangan dengan sabun
Petugas diwajibkan melakukan tes
sebelum dan setelah kegiatan
pemeriksaan COVID-19 yang
Setelah melakukan tugas, pelaksanaannya dikoordinir oleh BPS
sesampainya di rumah Petugas kabupaten/kota. Jika hasil tes
HARUS membersihkan seluruh pemeriksaan reaktif/positif maka harus
tubuh, pakaian, dan alat-alat tugas. ada penggantian petugas.

7
TUJUAN
1 Organisasi Lapangan pada Long Form SP2020

Setelah
Tugas dan tanggung jawab Koseka, Kortim,
mempelajari 2 dan Petugas Pendataan Lapangan (PPL)
bahan ini, peserta
diharapkan dapat 3 Tata Cara Berwawancara
memahami:

2
ORGANISASI LAPANGAN LONG FORM-SP2020
Lihat Buku 4A Halaman 19
BEBAN TUGAS
Koseka
✓ Koseka mengawasi seluruh tim long form
SP2020 yang bertugas di kecamatan yang
menjadi wilayah tugasnya.
Kortim Kortim Kortim ✓ Satu koseka membawahi sekitar 3 (tiga)
Kortim. Koseka dapat bekerja lintas
kecamatan.
✓ Satu tim pencacahan terdiri dari 1 (satu)
Kortim yang membawahi sekitar 3 (tiga)
PPL PPL PPL PPL.
✓ Satu PPL bertugas pada 4-5 BS.
Koseka : Koordinator Sensus Kecamatan ✓ Masing-masing BS terdiri dari 16 rumah
PPL : Petugas Pendataan Lapangan tangga sampel.

3
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


1. Mematuhi semua klausul yang tertera dalam kontrak kerja, khususnya bagi
Koseka non organik.
2. Mengikuti pelatihan petugas bersama dengan Kortim dan PPL.
3. Membantu BPS kabupaten/kota dalam rekrutmen Kortim dan PPL sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan.
4. Bersama Kortim mendistribusikan daftar sampel pendataan long form SP2020
kepada PPL.
5. Menyiapkan dan mendistribusikan buku pedoman pendataan long form SP2020
kepada Kortim di wilayah tugasnya.
6. Mendistribusikan kuesioner pendataan long form SP2020 kepada Kortim.

4
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


7. Menyiapkan dan mengatur pembagian perlengkapan petugas (surat tugas, tanda
pengenal, Alat Pelindung Diri (APD), dan ATK) kepada Kortim saat pelatihan petugas.
8. Melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat (camat, kepala desa/lurah, dan
ketua/pengurus SLS) terkait pendataan long form SP2020.
9. Melakukan koordinasi dengan Kortim.
10. Menjembatani koordinasi antara petugas baik Kortim maupun PPL dengan
ketua/pengurus SLS.
11. Bersama Kortim menyusun jadwal pengawasan lapangan untuk setiap BS di wilayah
tugasnya.
12. Membantu BPS kabupaten/kota dalam membagi wilayah kerja dan menentukan
alokasi Kortim dan PPL.

5
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


13. Menerima rekapitulasi wilayah lockdown dari Kortim untuk selanjutnya melaporkan
kepada BPS kabupaten/kota.
14. Menerima hasil cetak DSRT dari BPS kabupaten/kota dan selanjutnya menyerahkan
kepada Kortim.
15. Menerima laporan dari Kortim untuk responden yang menolak diwawancara atau
tidak dapat ditemui selama masa pendataan. Kemudian melaporkan kepada BPS
kabupaten/kota.
16. Mengatur jalannya pendataan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
17. Bersama Kortim melakukan pengawasan lapangan dan monitoring kegiatan selama
periode pelaksanaan pemutakhiran dan pendataan penduduk.
18. Mengkoordinir pertemuan rutin antara Koseka, Kortim, dan PPL pada minggu
pertama dan minggu ketiga pendataan.
6
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


19. Membantu Kortim dan PPL dalam memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.
20. Memastikan Kortim dan PPL melaksanakan instruksi BPS kabupaten/kota terkait
Tindak Lanjut Hasil Temuan Petugas PK.
21. Apabila wilayah tugasnya terpilih sebagai sampel PK, Koseka berkoordinasi dengan
petugas PK mempersiapkan instrumen pendukung keperluan PK, khususnya terkait
informasi sampel PK.
22. Memastikan Kortim dan PPL melaksanakan instruksi BPS kabupaten/kota terkait
Tindak Lanjut Hasil Temuan Petugas PK.
23. Bersama Kortim dan PPL memperbaiki dan mencegah terulangnya kesalahan yang
telah ditemukan oleh Petugas PK, baik terkait SOP maupun isian SP2020-C2.
24. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Instruksi Tindak Lanjut Temuan PK sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
7
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


25. Melaporkan hasil pelaksanaan Instruksi Tindak Lanjut Temuan PK sesuai ketentuan
yang ditetapkan kepada BPS kabupaten/kota melalui media/sarana yang
memungkinkan.
26. Mendampingi PPL dan Kortim dalam melakukan wawancara kepada responden yang
sebelumnya menolak diwawancara. Jika responden masih menolak untuk
diwawancara, maka Koseka meminta pendampingan dari BPS kabupaten/kota.
27. Melaporkan progres kegiatan lapangan ke dalam kartu kendali.
28. Mengentri kartu kendali ke dalam Kaizala.
29. Mengumpulkan dokumen hasil pendataan dari Kortim.
30. Memeriksa kelengkapan jumlah dan kesesuaian identitas wilayah dokumen hasil
pendataan lapangan dari Kortim (Peta WB-2020, LF SP2020.P, LF SP2020.DSRT,
SP2020-RP2, SP2020-RP3, SP2020-C2, SP2020-RC2, dan SP2020-V).
8
Lihat Buku 2A Halaman 12-14

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOSEKA


31. Memeriksa isian dokumen hasil pendataan lapangan.
32. Mengirimkan dokumen hasil pendataan lapangan yang sudah diperiksa ke Subbagian
Umum BPS kabupaten/kota.
33. Mengumpulkan semua sisa dokumen dan perlengkapan yang tidak terpakai.
34. Membuat laporan pelaksanaan lapangan sesuai wilayah tugasnya.
35. Memastikan Kortim telah melakukan pemeriksaan dokumen.
36. Memastikan bahwa Kortim dan PPL telah mengisi blok keterangan petugas dengan
lengkap.
37. Memastikan bahwa Kortim telah mengumpulkan dokumen untuk setiap BS wilayah
tugasnya.
38. Memastikan kelengkapan dokumen hasil pendataan.
39. Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh BPS kabupaten/kota.
9
Lihat Buku 4A Halaman 19-21

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR TIM (KORTIM)

1. Mengikuti pelatihan petugas pendataan long form SP2020;


2. Mematuhi semua klausul yang tertera dalam kontrak kerja;
3. Mendistribusikan dokumen pendataan (Peta WB-2020, LF SP2020.P, LF
SP2020.DSRT dan SP2020-C2) dan perlengkapan petugas (surat tugas, tanda
pengenal, alat pelindung diri, dan ATK), kepada PPL;
4. Mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan alat pelindung diri selama
melaksanakan tugas (memakai masker, mencuci tangan/menggunakan hand
sanitizer, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
5. Menerima daftar wilayah tugas yang telah ditetapkan oleh BPS kabupaten/kota
(SP2020-RP2);

10
Lihat Buku 4A Halaman 19-21

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR TIM (KORTIM)


6. Bersama dengan PPL melakukan koordinasi dengan Ketua/Pengurus SLS untuk
menginformasikan adanya kegiatan pendataan long form SP2020 dan meminta ijin
untuk melakukan pendataan;
7. Bersama dengan PPL melakukan persiapan dengan mengatur strategi, menyusun
jadwal kegiatan, dan menjadwalkan rapat/pertemuan;
8. Membagi wilayah tugas masing-masing PPL;
9. Mendampingi PPL dalam melaksanakan pemutakhiran terutama pada awal
kegiatan lapangan;
10. Menerima daftar sampel rumah tangga (LF SP2020.DSRT) dari Koseka untuk
diserahkan pada PPL;
11. Mendampingi PPL ketika melakukan wawancara dengan kuesioner SP2020-C2 pada
rumah tangga sampel, terutama pada awal pendataan; 11
Lihat Buku 4A Halaman 19-21

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR TIM (KORTIM)


12. Membantu menyelesaikan masalah yang ditemui PPL dalam pelaksanaan lapangan
dengan mengacu pada buku pedoman serta penegasan-penegasan;
13. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian antara dokumen SP2020-RC2, SP2020-C2, LF
SP2020.P, LF SP2020.DSRT, SP2020-V, dan sketsa Peta WB-2020;
14. Memeriksa konsistensi isian dokumen hasil pendataan, dan meminta PPL untuk
memperbaiki isian jika ditemukan kesalahan, atau melakukan kunjungan ulang jika
diperlukan;
15. Mengisi kode wilayah administrasi, kode negara dan kewarganegaraan, Suku, Bahasa,
KBLI dan KBJI pada dokumen hasil pendataan berdasarkan buku pedoman
pengkodean;
16. Melakukan verifikasi kematian maternal menggunakan kuesioner SP2020-V;
17. Mengumpulkan dokumen hasil pendataan yang sudah diperiksa (SP2020-RC2, SP2020-
C2, LF SP2020.P, LF SP2020.DSRT, SP2020-V, dan sketsa Peta WB-2020) kepada Koseka;
12
Lihat Buku 4A Halaman 19-21

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR TIM (KORTIM)


18. Rekapitulasi wilayah lockdown dan melaporkan ke Koseka;
19. Berkoordinasi dengan Petugas PK mempersiapkan instrumen pendukung keperluan
PK, khususnya terkait informasi sampel PK;
20. Bersama dengan PPL melaksanakan instruksi BPS Kab/Kota terkait tindak lanjut hasil
temuan Petugas PK;
21. Bersama dengan PPL memperbaiki dan mencegah terulangnya kesalahan yang
ditemukan oleh Petugas PK, baik terkait SOP maupun isian SP2020-C2;
22. Melaporkan Hasil pelaksanaan Instruksi Tindak Lanjut temuan PK sesuai ketentuan
yang ditetapkan;
23. Melakukan tugas lain dari Koseka secara langsung maupun tidak langsung, sesuai
petunjuk di dalam buku pedoman.

13
Lihat Buku 4A Halaman 21-22

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN (PPL)

1. Mengikuti pelatihan petugas long form SP2020;


2. Mematuhi semua klausul yang tertera dalam kontrak kerja;
3. Menerima daftar wilayah tugas dan dokumen pendataan: buku pedoman, peta
WB-2020, Daftar LF SP2020.P, Daftar SP2020-RP3, Daftar LF SP2020.DSRT, Daftar
SP2020-C2, Daftar SP2020-RC2 serta perlengkapan petugas (surat tugas, tanda
pengenal, alat pelindung diri, dan ATK);
4. Mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan alat pelindung diri selama
melaksanakan tugas (memakai masker, mencuci tangan/menggunakan hand
sanitizer menjaga jarak, dan tidak berkerumun);
5. Bersama dengan Kortim melakukan persiapan untuk mengatur strategi,
menyusun jadwal kegiatan dan menjadwalkan rapat/pertemuan;
14
Lihat Buku 4A Halaman 21-22

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN (PPL)


6. Bersama dengan Kortim melakukan koordinasi dengan Ketua/Pengurus SLS
setempat untuk menginformasikan adanya kegiatan pendataan long form SP2020
dan meminta izin untuk melakukan pendataan;
7. Bersama Kortim melakukan pengenalan wilayah tugas dengan menelusuri batas
wilayah BS dengan berpedoman pada sketsa peta WB-2020;
8. Melakukan pemutakhiran rumah tangga di wilayah tugasnya dengan
menggunakan Daftar LF SP2020.P dan Peta WB-2020;
9. Memeriksa kesesuaian nomor urut bangunan tempat tinggal untuk setiap rumnah
tangga di peta WB-2020 dengan yang tercantum di daftar LF SP2020.P;
10. Memeriksa (memastikan kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi) dan merapikan
isian Dokumen LF SP2020.P;
11. Menerima daftar sampel rumah tangga LF SP2020.DSRT dari Kortim;
15
Lihat Buku 4A Halaman 21-22

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN (PPL)


12. Melakukan pendataan rumah tangga sampel dengan menggunakan kuesioner
SP2020-C2;
13. Memeriksa (memastikan kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi) dan merapikan
isian daftar SP2020-C2;
14. Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan bersama Kortim;
15. Mengisi kuesioner SP2020-RC2;
16. Menyusun dokumen hasil pendataan setiap BS dengan susunan sebagai berikut:
dokumen LF SP2020.P, sketsa peta WB-2020, dokumen LF SP2020.DSRT, dokumen
SP2020-RC2, dan dokumen SP2020-C2 yang diurutkan sesuai nomor urut rumah
tangga;
17. Menyerahkan dokumen hasil pendataan yang sudah diurutkan untuk setiap BS
kepada Kortim;
16
Lihat Buku 4A Halaman 21-22

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN (PPL)


18. Memperbaiki isian Dokumen LF SP2020.P dan Dokumen SP2020-C2 yang dinyatakan
salah/keliru oleh Kortim atau melakukan kunjungan ulang jika diperlukan;
19. Melaporkan wilayah lockdown kepada Kortim;
20. Bersama dengan Kortim melaksanakan instruksi Koseka yang telah diberikan oleh
BPS Kab/Kota berdasarkan Tindak Lanjut Hasil Temuan petugas PK di wilayah sampel
PK;
21. Untuk wilayah yang menjadi sampel PK, bersama petugas PK, Koseka dan Kortim PPL
melakukan reviu, konfirmasi, dan perbaikan jika ada kesalahan yang ditemukan oleh
Petugas PK
22. Melakukan tugas lain dari Kortim secara langsung maupun tidak langsung, sesuai
petunjuk di dalam buku pedoman.

17
Lihat Buku 4A Halaman 49-50

TATA CARA BERWAWANCARA

1 Tata Krama dan Sopan Santun

2 Komunikasi dua arah antara PPL dan responden

3 Fokus pada maksud dan tujuan wawancara

4 Apresiasi pada responden selama wawancara berlangsung

18
Lihat Buku 4A Halaman 49
TATA CARA BERWAWANCARA

1 Tata Krama dan Sopan Santun


Tata krama dan sopan santun dalam berkunjung serta berwawancara perlu disesuaikan dengan adat
istiadat setempat (kearifan lokal), antara lain:
a. Memerhatikan waktu yang tepat untuk berkunjung;
b. Berpakaian rapi dan sopan, dan mengenakan alat pelindung diri antara lain masker, face shield, dan
sarung tangan;
c. Selalu mematuhi protokol kesehatan 5M antara lain memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi;
d. Meminta izin dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam;
e. Memperkenalkan diri dengan menunjukkan tanda pengenal PPL dan menjelaskan maksud dan
tujuan kunjungan;
f. Memberikan pengertian yang jelas tentang perlunya kegiatan pendataan long form SP2020;
g. Menjelaskan bahwa keterangan yang diberikan oleh responden dan anggota keluarga akan
dirahasiakan. 19
Lihat Buku 4A Halaman 49-50
TATA CARA BERWAWANCARA

2 Komunikasi dua arah antara PPL dan responden

Agar informasi yang didapat mudah dan akurat, maka PPL perlu memerhatikan hal-hal
berikut:
a. Menggunakan bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh responden. Jika
diperlukan, pertanyaan dapat diterjemahkan dari Bahasa Indonesia menjadi bahasa
daerah/lokal dengan tidak mengubah arti setiap pertanyaan;
b. PPL bersikap simpatik (ramah dan sopan) sehingga menciptakan suasana akrab;
c. PPL bersikap sabar ketika menghadapi sikap responden yang tidak diharapkan (misalnya
menolak memberikan keterangan) dan bersikap persuasif (berhati-hati dan tidak
menyinggung perasaan) untuk mendapatkan keterangan khususnya pertanyaan
yang sifatnya sensitif misalnya kematian. Jika usaha persuasif mengalami kegagalan,
PPL melaporkan kepada Kortim.
20
Lihat Buku 4A Halaman 50
TATA CARA BERWAWANCARA

3 Fokus pada maksud dan tujuan wawancara

Menyadari pentingnya akurasi informasi yang diberikan oleh responden pada saat
wawancara maka PPL harus fokus pada maksud dan tujuan wawancara:
a. Memastikan setiap pertanyaan pada kuesioner sudah terisi dengan benar;
b. Mengikuti alur pertanyaan pada kuesioner. Ketika pembicaraan responden dirasakan
mulai menyimpang dari alur, maka kembalikan pembicaraan secara bijaksana dan
simpatik;
c. Probing (pertanyaan penelusuran) dan klarifikasi perlu dilakukan oleh PPL untuk
menggali jawaban responden. Probing dilakukan ketika jawaban responden tidak
jelas, tidak wajar, atau tidak sesuai pertanyaan;
d. PPL tidak mengarahkan jawaban responden. Biarkan responden menjawab apa
adanya dan spontan.
21
Lihat Buku 4A Halaman 50
TATA CARA BERWAWANCARA

4 Apresiasi pada Responden Selama Wawancara Berlangsung

a. PPL secara bijak menampung pendapat responden, meskipun tidak terkait


langsung dengan pertanyaan;
b. PPL dilarang memberi tanggapan/komentar negatif ataupun menunjukkan sikap
merendahkan atas jawaban-jawaban responden;
c. Ketika wawancara selesai, PPL mengucapkan terima kasih dan memberitahukan ke
responden mengenai kemungkinan adanya konfirmasi ketika diperlukan untuk
klarifikasi data.

22
PENEGASAN INTAMA
MITIGASI COVID-19

Rumah Tangga terkena COVID-19 ?

1 Terdapat ART yang tidak


terkena COVID-19
Menemui ART yang tidak
terkena COVID-19

2 ART terkena COVID-19


(Isolasi Mandiri)
Diwakilkan oleh ART lain
yang mengetahui

Catatan: Wawancara dengan telepon terkendala masalah biaya.


BPS tidak menyediakan pulsa untuk petugas

23
TUJUAN Instrumen apa saja yang digunakan pada
1 Long Form SP2020
Setelah
mempelajari 2 Buku pedoman apa saja yang digunakan
pada Long Form SP2020
bahan ini, peserta
diharapkan dapat
memahami:
3 Alur Kerja KOSEKA – KORTIM – PPL

2
Lihat Buku 4A Halaman 7 - 8

INSTRUMEN DAN BUKU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN


KOSEKA KORTIM PPL

Buku Pedoman Petugas Pendataan Lapangan


Buku Pedoman PPL -- √ --
Wilayah PAPI Long Form SP2020

Buku Pedoman Kortim Buku Pedoman Koordinator Tim Wilayah PAPI Long
-- √ --
Form SP2020

Buku Pedoman Koseka Buku Pedoman Koordinator Sensus Kecamatan


-- √ --
Wilayah PAPI Long Form SP2020

Daftar Sampel -- √ --
Wilayah Daftar Sampel Wilayah Blok Sensus (SP2020.DSBS) -- √ --
(LF SP2020.DSBS)

3
Lihat Buku 4A Halaman 7 - 8

INSTRUMEN DAN BUKU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN


KOSEKA KORTIM PPL

SP2020-RP1 Daftar Wilayah Tugas Koordinator Sensus Kecamatan -- √ --

SP2020-RP2 Daftar Wilayah Tugas Koordinator Tim -- √ --

SP2020-RP3 Daftar Wilayah Tugas Petugas Pendataan Lapangan -- √ --

Daftar Daftar nama-nama keluarga dari hasil SP2020-DP -- √ --


Pemutakhiran dalam cakupan BS yang akan dimutakhirkan -- √ -- -- √ --
(LF SP2020.P) keberadaan dan informasinya.

4
Lihat Buku 4A Halaman 7 - 8

INSTRUMEN DAN BUKU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN


KOSEKA KORTIM PPL

WB-2020 Peta wilayah BS sebagai panduan wilayah kerja -- √ --

Daftar Sampel -- √ --
Daftar Sampel Rumah Tangga dalam Blok -- √ -- -- √ --
Rumah Tangga Sensus (SP2020.DSRT-BS)
(LF SP2020.DSRT)

SP2020-C2 Kuesioner untuk mendata rumah tangga sampel -- √ --

SP2020-RC2 Rekap Dokumen SP2020-C2 -- √ --

SP2020-V Daftar Verifikasi Kematian Maternal -- √ --


5
BUKU PEDOMAN KOSEKA

Buku Pedoman
Koordinator Sensus
Kecamatan Wilayah
PAPI Long Form SP2020

6
BUKU PEDOMAN KORTIM

Buku Pedoman
Koordinator Tim
Wilayah PAPI Long
Form SP2020

7
BUKU PEDOMAN PPL

Buku Pedoman
Petugas Pendataan
Lapangan Wilayah PAPI
Long Form SP2020

8
LF SP2020-DSBS Lihat Buku 4A Halaman 25

CONTOH DAFTAR SAMPEL WILAYAH (LF SP2020-DSBS)

8
SP2020-RP1 Lihat Buku 2A Halaman 25

DAFTAR WILAYAH TUGAS KOORDINATOR SENSUS KECAMATAN

Tulis nama
dan kode
KOSEKA
Kolom [3]:
Isikan Desa di Kolom [2]
termasuk Wilayah Kota [K]
atau Perdesaan [P]

Kolom [2]: Nama


Desa/Kelurahan Sampel
(Disalin dari Daftar
Sampel Wilayah)

9
SP2020-RP2 Lihat Buku 3A Halaman 43

DAFTAR WILAYAH TUGAS KOORDINATOR TIM

Tulis nama
dan kode
KOSEKA,
KORTIM
Kolom [3]:
Isikan Desa di Kolom [2]
termasuk Wilayah Kota [K]
atau Perdesaan [P]

Kolom [2]: Nama


Desa/Kelurahan Sampel
(Disalin dari Daftar
Sampel Wilayah)

10
SP2020-RP3 Lihat Buku 4A Halaman 137

DAFTAR WILAYAH TUGAS PETUGAS PENDATAAN LAPANGAN

Tulis nama
dan kode
KOSEKA,
KORTIM, PPL
Kolom [3]:
Isikan Desa di Kolom [2]
termasuk Wilayah Kota [K]
atau Perdesaan [P]

Kolom [2]: Nama


Desa/Kelurahan Sampel
(Disalin dari Daftar
Sampel Wilayah)

11
PETA WILAYAH Lihat Buku 4A Halaman 26

CONTOH PETA WILAYAH (WB-2020)

12
LF SP2020.P Lihat Buku 4A Halaman 27

CONTOH DAFTAR PEMUTAKHIRAN (LF SP2020.P)

Blok Rekapitulasi diisi


Setelah Pemutakhiran
Blok Sensus Selesai
dilakukan

13
LF SP2020.P Lihat Buku 4A Halaman 28

CONTOH DAFTAR PEMUTAKHIRAN (LF SP2020.P)

14
LF SP2020.DSRT Lihat Buku 4A Halaman 29

CONTOH DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA (LF SP2020.DSRT)

Ringkasan Hasil
Pemutakhiran (Disalin
dari Daftar
Pemutakhiran) dan
Kondisi Sampel

15
LF SP2020.DSRT Lihat Buku 4A Halaman 29

CONTOH DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA (LF SP2020.DSRT)

16
SP2020-C2 Lihat Buku 4A Halaman 148

➢ Merupakan kuesioner untuk PPL


mendata rumah tangga sampel
➢ dalam bentuk PAPI/kertas

17
SP2020-RC2 Lihat Buku 4A Halaman 147

➢ Merupakan rekap dokumen


SP2020-C2

18
SP2020-V Lihat Buku 3A Halaman 75

➢ Digunakan Kortim untuk melakukan


verifikasi kematian maternal

19
ALUR KERJA KOSEKA – KORTIM – PPL WILAYAH PAPI
Persiapan dan Pelatihan Pelaksanaan Lapangan
Kecamatan (Koseka)
Koordiator Sensus

▪ Rekrutmen Kortim dan PPL Koordinasi dengan Koseka menyerahan LF Memeriksa dokumen hasil pencacahan
▪ Bersama Kortim mengalokasikan daftar sampel tokoh masyarakat SP2020.P dan peta kepada dari Kortim (Peta WB-2020, LF
kepada PPL (camat, kepala BPS Kab/Kota. BPS Kab/Kota SP2020.P, LF SP2020.DSRT, SP2020-
▪ Mendistribusikan Buku Pedoman, kuesioner, desa/lurah, dan akan melakukan entry dan RP2, SP2020-RP3, SP2020-C2, SP2020-
Alat Pelindung Diri (APD), dan ATK kepada penarikan sampel
ketua/pengurus SLS) RC2, dan SP2020-V)
Kortim

Kortim menyerahkan LF
SP2020.P dan peta titik Melakukan verifikasi kematian
Koordinator Tim

▪ Mendistribusikan dokumen pencacahan bangunan yang telah


maternal dengan daftar SP2020-V
kepada PPL (Buku Pedoman, Peta WB-2020, dimutakhirkan kepada
LF SP2020.P, LF SP2020.DSRT, SP2020-C2, dan Bersama PPL, Koseka
(Kortim)

SP2020-RC2) berkoordinasi dengan


▪ Menerima daftar wilayah tugas Kortim ketua/pengurus SLS Kortim menerima hasil Menerima dan memeriksa dokumen
(SP2020-RP2) pemutakhiran dari PPL hasil pencacahan dari PPL.
(SP2020.P) dan
memeriksanya

Melakukan pendataan dengan


Petugas Pendataan

PPL mengenali SP2020-C2 dan SP2020-RC2.


wilayah tugas dengan
Lapangan (PPL)

Peta WB-2020
▪ Menerima dokumen pencacahan dari Kortim
Menerima daftar sampel rumah tangga
▪ Menerima daftar wilayah tugas PPL (SP2020- PPL melakukan pemutakhiran rumah LF SP2020.DSRT dari Kortim. Daftar
RP3) tangga dengan LF SP2020.P dan Peta Sampel Rumah Tangga (DSRT) akan
WB-2020 didistribusikan kepada PPL melalui
Koseka dan Kortim secara berjenjang
20
TUJUAN 1 Penjelasan Umum Pemutakhiran

Setelah 2 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga

mempelajari 3 Tahapan Umum Pemutakhiran

bahan ini, peserta


4 Mekanisme Pemutakhiran Rumah Tangga
pada Blok Sensus
diharapkan dapat
memahami: Tata Cara Penulisan dan Identifikasi
5 Rumah Tangga dengan Daftar LF
SP2020.P

2
1. Penjelasan Umum
Pemutakhiran

3
BUKU 4A
Hal.58
Apakah Blok Sensus?

Blok Sensus (BS) adalah Bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang
merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.

Kriteria blok sensus adalah sebagai berikut:


⮚ Setiap wilayah desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa blok sensus.
⮚ Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam
maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat (SLS), seperti: RT, RW, dusun,
lingkungan, dan sebagainya diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS
tersebut jelas (batas alam atau buatan).
⮚ Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan
4
BUKU 4A
Hal.59 JENIS BLOK SENSUS

⮚ Blok sensus biasa (B) adalah blok sensus yang muatannya antara 120 sampai 180 rumah
tangga atau bangunan sensus tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal
atau gabungan keduanya dan sudah jenuh.

⮚ Blok sensus khusus (K) adalah blok sensus yang mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100
orang, kecuali untuk Lembaga pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang
termasuk dalam blok sensus khusus, antara lain: asrama militer (tangsi) dan daerah
perumahan militer dengan pintu keluar masuk yang dijaga.

⮚ Blok sensus persiapan (P) adalah blok sensus yang kosong. Contoh: sawah, kebun, tegalan,
rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur), atau bekas permukiman yang terbakar.

Cakupan dalam pendataan LF SP2020 adalah Blok Sensus Biasa


5
Apakah Satuan Lingkungan Setempat (SLS)?

Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah


satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan.

► Istilah SLS bisa berbeda antardaerah, seperti rukun tetangga


(RT), rukun warga (RW), dusun, atau lingkungan.
► Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang
hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong.

6
SATU BLOK
SENSUS BISA
MENCAKUP
Batas SLS

BEBERAPA Batas BS

SLS RT.004/RW.002

Contoh di samping
SLS yang tercakup
dalam Blok Sensus
adalah: RT.007/RW.003
- RT.003/ RW.002, 004
- RT.004/ RW.002
003A
- Sebagian RT.003/RW.002
RT.007/RW.003 003
001 002

7
Konsep Bangunan[1]

ATA P
►Bangunan adalah tempat berlindung DINDING
tetap maupun sementara, yang
mempunyai dinding, lantai dan atap

►Bangunan terdiri atas:


• Bangunan Tempat Tinggal (BTT)
• Bangunan Bukan Tempat Tinggal
(BBTT)

L A N TA I
8
Konsep Bangunan[2]

►BTT adalah bangunan yang ►Cakupan Pendataan LF SP2020:


memiliki pintu keluar masuk BANGUNAN TEMPAT TINGGAL
sendiri dan berfungsi sebagai MAUPUN BUKAN TEMPAT
tempat tinggal penduduk TINGGAL YANG BERPENGHUNI

►BBTT adalah bangunan yang ►Bangunan TANPA PENGHUNI


tidak berfungsi sebagai TIDAK DICATAT pada Peta
tempat tinggal penduduk, maupun Daftar Pemutakhiran
seperti toko, restoran/rumah
makan, tempat ibadah
bengkel, salon dan lain-lain
9
Konsep Bangunan[3]

Apabila 1 bangunan terdiri dari beberapa unit


tempat tinggal (misal: bangunan kos-kosan,
apartemen, rusun, dsb), penomoran bangunan
ditulis sejumlah unit tempat tinggal.

Contoh:
Dalam 1 bangunan kos-kosan terdiri dari 11 unit
kamar kos yang berpenghuni. Maka nomor
bangunannya diurutkan dari kamar kos pertama
sampai kamar kos ke-11.
10
CONTOH BANGUNAN
Tempat Tinggal

Rumah Tempat Rumah Apartemen


Tinggal Susun
11
CONTOH BANGUNAN
Bukan Tempat Tinggal

Tempat Ibadah Kantor Sekolah

Pasar Tempat Usaha


12
BUKU 4A
Hal.57 Konsep Kependudukan [1]

► Penduduk yang sedang bepergian 1 tahun atau


► Pendataan LF SP2020 menggunakan konsep lebih, atau yang telah berada pada suatu tempat
“de jure” atau konsep “dimana seseorang tinggal selama 1 tahun atau lebih, didata di mana
biasanya menetap/bertempat tinggal” (usual mereka tinggal pada saat pendataan.
residence) dan konsep “de facto” atau
konsep “dimana seseorang berada pada saat
► Penduduk yang menempati rumah kontrak/sewa
pendataan”
(tahunan/bulanan) dianggap sebagai penduduk
yang bertempat tinggal tetap.
► Untuk penduduk yang bertempat tinggal
tidak tetap, didata dimana mereka biasanya
► Penduduk adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
bertempat tinggal.
dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia;
13
BUKU 4A
Hal.57 Konsep Kependudukan [2]
TIDAK TERMASUK PENDUDUK

TERMASUK PENDUDUK
a) Tamu yang tengah berkunjung (kurang dari 1 tahun)
dan tidak bermaksud menetap;
a) Mereka yang tinggal menetap 1 tahun
b) Mereka yang tengah bepergian ke wilayah lain
atau lebih;
selama 1 tahun atau lebih;
b) Mereka yang tinggal kurang dari 1
c) Sudah pindah dan bermaksud menetap di wilayah
tahun tetapi bermaksud/berencana
tujuan meskipun belum 1 tahun meninggalkan
menetap selama minimal 1 tahun;
tempat tinggal ini;
c) Mereka yang sedang bepergian ke
d) Sudah bertempat tinggal di wilayah lain dengan
wilayah lain kurang dari 1 tahun dan
mengontrak/sewa/kos meskipun kadang-kadang
tidak bermaksud menetap di wilayah
berkunjung ke rumah keluarga atau orangtuanya;
tujuan.
e) Anggota Korps Diplomatik negara asing dan anggota
rumah tangganya yang tinggal di Indonesia.
14
BUKU 4A
Hal.58 Konsep Kependudukan [3]

RUMAH TANGGA BIASA


► Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari
► Seorang atau sekelompok orang yang
bapak, ibu dan anak.
mendiami sebagian atau seluruh
► Rumah tangga sering diartikan keluarga.
bangunan fisik atau sensus dan biasanya
Petugas harus hati-hati, satu keluarga tidak
tinggal bersama serta makan bersama
selalu satu rumah tangga atau sebaliknya.
dari satu dapur.
► Kriteria rumah tangga lebih
► Yang dimaksud dengan satu dapur adalah
mempertimbangkan aspek satu pengelolaan
pengurusan kebutuhan sehari-harinya
urusan “dapur” atau kebutuhan sehari-hari.
dikelola menjadi satu.
► Rumah tangga yang dicatat dalam pendataan
► Satu rumah tangga dapat terdiri dari satu
LF SP2020 hanya rumah tangga biasa.
anggota rumah tangga atau lebih.

15
BUKU 4A
Hal.58 Konsep Kependudukan [4]

Beberapa kasus untuk anggota rumah tangga yang bekerja, sekolah, dan kuliah

a) Orang yang bekerja di luar BS b) Untuk anak-anak yang masih c) Bagi yang sedang kuliah
dan pulang minimal seminggu sekolah SD, SMP, SMA (atau (universitas maupun sekolah
sekali secara rutin, maka sederajat) yang bersekolah di luar dengan tingkat pendidikan di
dicatat di tempat tinggal rumah dan tidak tinggal bersama orang atas SMA) di luar BS dan tidak
tangganya (berlaku untuk tuanya/rumah tangganya dicatat di tinggal bersama dengan
Kepala Rumah Tangga dan tempat tinggal orang rumah tangganya, maka
Anggota Rumah Tangga). tuanya/rumah tangganya. dicatat di tempat tinggalnya
Sedangkan untuk yang pulang Termasuk yang bersekolah di saat kuliah.
lebih dari seminggu dicatat di boarding school.
tempat tinggal saat bekerja.

16
Konsep Kependudukan [5]

17
Konsep Kependudukan [6]

18
Konsep Kependudukan [7]

19
Konsep Kependudukan [8]

20
2. Instrumen Pemutakhiran
Rumah Tangga

21
BUKU 4A INSTRUMEN PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA
Hal.25

✓ Daftar wilayah tugas petugas lapangan (Kortim/PPL)


Daftar Sampel LF SP2020.DSBS ✓ Berisi informasi kode nama provinsi sampai desa/kelurahan, dll
Blok ✓ Setiap sampel BS akan dilengkapi peta BS

✓ Peta wilayah BS yang dihasilkan dari pembentukan BS tahun 2020


Peta Wilayah WB-2020 ✓ Untuk membantu petugas lapangan mengenali wilayah tugasnya
Blok Sensus ✓ Untuk mengetahui posisi keluarga/rumah tangga dan bangunan,
serta untuk menggambarkan dan memutakhirkan posisi bangunan
tempat tinggal keluarga/rumah tangga baru.

✓ Berisi nama-nama kepala keluarga pada BS terpilih hasil pendataan


Daftar LF SP2020.P lapangan SP2020 kondisi Bulan September 2020
pemutakhiran

✓ Untuk menuliskan sejumlah sampel rumah tangga yang diambil dari


Daftar Sampel LF SP2020.DSRT hasil pemutakhiran
Rumah Tangga ✓ Rumah tangga dalam daftar ini akan diwawancarai dengan SP2020-C2

22
3. Tahapan Umum
Pemutakhiran

23
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.30

1. Pengenalan dan 2. Identifikasi 3. Identifikasi rumah


penelusuran wilayah keberadaan tangga dalam
tugas BS keluarga keluarga

5. Update/ 4. Mengumpulkan
6. Penarikan sampel
penggambaran titik informasi variabel
rumah tangga
bangunan pada peta long form

Pencacahan ruta
sampel dengan C2
24
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.30

1. Pengenalan dan penelusuran wilayah tugas BS

Tujuan: Hal-hal yang harus diperhatikan:


✓ memastikan kesesuaian antara peta a) Penelusuran wilayah: mengenali dan memastikan batas-
wilayah tugas dengan kondisi lapangan batas luar wilayah, mengenali landmark khusus
✓ mengenali batas-batas dan cakupan
wilayah sehingga kejadian lewat cacah b) Cakupan Wilayah Tugas BS
atau tumpang tindih pencacahan dapat ✓ BS merupakan wilayah kerja statistik yang dapat terdiri
dihindari dari 1 (satu) SLS utuh, gabungan beberapa SLS utuh atau
sebagian/penggalan dari suatu SLS.
Instrumen:
✓ Batas dan cakupan wilayah yang dijadikan acuan
✓ Daftar sampel (DSBS) pemutakhiran adalah batas BS
✓ Peta BS (WB-2020) ✓ Jika BS terdiri dari sebagian/penggalan SLS maka harus
diperhatikan lebih teliti batas penggalan SLS yang
merupakan batas BS tersebut.
c) Dilakukan oleh PPL didampingi Kortim.
25
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.31

2. Identifikasi Keberadaan Keluarga

 Daftar pemutakhiran berisi informasi nama kepala keluarga hasil verifikasi lapangan SP2020 pada September
2020.
 Keluarga adalah seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK), tidak termasuk
mereka yang terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal bersama keluarga tersebut.
 Jika tidak memiliki KK, konsep keluarga mengacu pada UU No.52 tahun 2009, yang menyatakan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya;
 Anggota keluarga adalah orang-orang yang nama dan identitas biodatanya tercantum dalam KK dan orang-
orang yang telah tinggal/ menetap atau bermaksud menetap bersama dengan keluarga tersebut selama
setahun atau lebih (UU No. 23 Tahun 2006).

26
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.31

2. Identifikasi Keberadaan Keluarga

Pada tahap awal, identifikasi dahulu keberadaan keluarga-keluarga tersebut:

Ditemukan Tidak ditemukan Keluarga baru


 Informasi nama/alamat sama  Nama tidak dikenali berdasarkan  Nama kepala keluarga yang
 Terdapat perbedaan nama informasi warga masyarakat ada di lapangan belum
karena adanya perubahan setempat tercetak di dalam daftar.
peran kepala keluarga,  Pindah keluar cakupan atau
 Bisa disebabkan karena baru
misalnya akibat perceraian bukan termasuk cakupan wilayah
ataupun meninggal dunia, sampel pindah ke BS tersebut atau
namun struktur anggota keluarga tersebut sudah
 Meninggal dan tidak memiliki
keluarga yang lain tetap anggota keluarga (keluarga lama tinggal di BS tersebut
 Pindah bangunan tempat tunggal) namun baru mendaftarkan
tinggal namun masih dalam KK baru.
cakupan wilayah sampel.
27
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.32

3. Identifikasi Rumah Tangga dalam Keluarga

► Unit pendataan adalah pendekatan rumah tangga.

► Rumah tangga yang dimaksud berdasarkan pada konsep household yang digunakan secara
internasional

► Orang yang bertanggung jawab dalam rumah tangga tersebut disebut sebagai kepala rumah tangga
(KRT).

► Konsep Rumah Tangga dan ART


Rumah tangga merupakan seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan bersama dari satu dapur.
Yang dimaksud dengan satu dapur adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi
satu.

28
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.32

3. Identifikasi Rumah Tangga dalam Keluarga

Termasuk rumah tangga biasa: 4. Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami
1. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan satu kamar dalam satu bangunan sensus atau
sensus, tetapi makannya diurus sendiri; bangunan fisik, walaupun pengelolaan makannya
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, sendiri-sendiri, maka setiap kamar dianggap satu
tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan satu rumah tangga biasa;
sensus tersebut masih dalam blok sensus yang sama, 5. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus
maka dianggap sebagai satu rumah tangga; lembaga pemasyarakatan, dan sejenisnya yang
3. Pemondok dengan makan (indekos) yang jumlah tinggal sendiri maupun bersama anak istri, serta
pemondoknya kurang dari 10 orang dengan makan, anggota rumah tangga lainnya dianggap rumah
pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga tangga biasa.
induk semangnya. Jika yang mondok dengan makan 10
orang atau lebih, maka rumah tangga yang menerima
pondokan dengan makan merupakan rumah tangga
biasa, sedang yang mondok dengan makan dianggap
sebagai rumah tangga khusus;

29
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.33

3. Identifikasi Rumah Tangga dalam Keluarga

► Daftar pemutakhiran (prelist) ► Kasus yang mungkin ditemui dalam melakukan konversi ini adalah, sebagai
yang digunakan bersumber berikut:
dari hasil SP2020 yang a) Satu KK merupakan satu rumah tangga, jika makan/minum dan pemenuhan
menggunakan konsep keluarga kebutuhan seluruh anggota keluarga dalam 1 (satu) manajemen
berdasarkan pendekatan kartu pengelolaan.
keluarga, oleh karena itu perlu b) Satu KK terdapat beberapa (n) rumah tangga, jika makan/minum dan
dilakukan konversi dari pemenuhan kebutuhan anggota keluarga terbagi dalam beberapa
pendekatan keluarga menjadi pengelolaan.
rumah tangga. c) Beberapa (m) KK tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga
❑ Jika beberapa keluarga dalam makan/minum dan pemenuhan
kebutuhan seluruh anggota keluarga tergabung dalam 1 (satu)
pengelolaan yang sama.
❑ Beberapa KK ini dapat tinggal dalam bangunan tempat tinggal yang
sama maupun berbeda, dalam cakupan wilayah sampelnya. Jika
pengelolaan keluarga dilakukan oleh keluarga lain di luar blok sensus,
maka keluarga ini dianggap “ditemukan”dan statusnya dianggap rumah
tangga. 30
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.33

4. Mengumpulkan Informasi Variabel Long Form pada Rumah Tangga

Variabel yang dikumpulkan:

► Pendidikan KRT: pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh Kepala Rumah Tangga (KRT) yang digunakan
sebagai implicit stratification dalam penarikan sampel rumah tangga. Variabel ini dibagi dalam 4 kategori:
1 = <SMP (termasuk SD/sederajat dan tidak/belum sekolah)
2 = SMP
3 = SMA
4 = PT (termasuk DI-DIV, S1-S3)

► Jumlah Anggota Rumah Tangga (ART) diperinci menurut jenis kelamin.

► Kejadian kematian dalam 5 (lima) tahun terakhir, yaitu ada/tidaknya mantan ART di rumah tangga
tersebut yang meninggal dunia dalam 5 (lima) tahun terakhir atau sejak Januari 2016. Mantan ART
meliputi: istri, suami, anak, orang tua, famili lain, atau lainnya yang sebelumnya merupakan ART dan
meninggal dunia pada kurun waktu tersebut. 31
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.34

5. Update/Penggambaran Titik Bangunan pada Peta

► Dilakukan bersamaan dengan ► Tahapan : ► Jika kegiatan pemutakhiran


kunjungan pemutakhiran secara a) Mengunjungi bangunan selesai:
door to door dengan nomor urut a) Peta hasil lapangan long
► PPL mendatangi nama-nama bangunan terkecil pada form SP2020 dikumpulkan
pada daftar pemutakhiran peta dan disimpan di BPS
dimulai dari nomor bangunan b) Melanjutkan ke bangunan Kabupaten/Kota fungsi
terkecil pada peta WB-2020 dan di sebelahnya secara IPDS.
dilanjutkan secara berurutan berurutan dan memeriksa b) Peta hasil lapangan long
hingga selesai dalam satu kali kesesuaian nama kepala form SP2020 di-scan dan
kunjungan sesuai cakupan keluarga dengan lokasinya di-rename sesuai petunjuk
wilayah sampel pada peta. teknis digitalisasi
► PPL akan dibekali peta WB- bangunan.
2020 yang telah dilengkapi
dengan titik bangunan hasil
SP2020. 32
BUKU 4A TAHAPAN UMUM PEMUTAKHIRAN
Hal.35

6. Penarikan Sampel Rumah Tangga

► Hasil pemutakhiran akan diperiksa oleh Kortim

► Kortim akan menyerahkan 1 (satu) set hasil pemutakhiran yaitu LF SP2020.P dan peta
titik bangunan yang telah dimutakhirkan kepada Koseka

► Koseka menyerahkan kepada BPS Kabupaten/Kota

► Entri pemutakhiran dan penarikan sampel rumah tangga dilakukan oleh IPDS
Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi yang disediakan

► Daftar Sampel Rumah Tangga (DSRT) akan didistribusikan kepada PPL melalui Koseka
dan Kortim secara berjenjang

33
4. Mekanisme Pemutakhiran
Rumah Tangga Pada Blok Sensus

34
BUKU 4A MEKANISME PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS
Hal.35

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemutakhiran:

a) Jika BS mencakup beberapa SLS utuh

✓ Pemutakhiran dilakukan secara lengkap per SLS yang menjadi cakupan BS, artinya diselesaikan utuh
satu SLS kemudian baru berpindah ke SLS berikutnya. Dimulai dari SLS pertama pada daftar.
✓ Penomoran bangunan dilakukan independen per SLS, sehingga ketika berpindah ke wilayah SLS
berikutnya maka nomor urut bangunan dimulai lagi dari 1 (satu).
✓ Nomor urut rumah tangga menyambung dari SLS satu dengan SLS berikutnya.
✓ Rumah tangga baru dituliskan pada baris kosong sesuai dengan SLS posisi tempat tinggalnya.
✓ Jika terjadi perubahan batas SLS akibat terjadinya pemekaran/penggabungan SLS setelah bulan
September 2020, yang dijadikan acuan adalah batas dan wilayah SLS yang tercantum pada peta WB-
2020.
✓ Jika terjadi ketidaksesuaian batas SLS pada peta WB-2020 sehingga menyebabkan sebagian KK
berada di luar BS, laporkan kejadian tersebut kepada Kortim.

35
BUKU 4A MEKANISME PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS
Hal.35

b) Jika BS mencakup sebagian dari SLS

✓ Perhatikan dan cermati peta WB-2020 terutama pada batas perpotongan SLS yang terdapat pada
peta WB-2020.
✓ Daftar LF SP2020.P disusun sedemikian rupa sehingga keluarga yang tercantum dalam daftar telah
sesuai dengan batas BS.
✓ Jika masih ditemukan nama Kepala Keluarga yang bukan cakupan BS, maka dapat diidentifikasi
sebagai “tidak ditemukan”.

36
BUKU 4A MEKANISME PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS
Hal.36

Diagram Alur
Pemutakhiran
pada Wilayah Blok
Sensus

37
BUKU 4A MEKANISME PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA PADA BLOK SENSUS
Hal.36

Diagram Alur
Pemutakhiran
pada Wilayah Blok
Sensus
(lanjutan)

38
5. TATA CARA PENULISAN DAN
IDENTIFIKASI RUMAH TANGGA
DENGAN DAFTAR LF SP2020.P

39
BUKU 4A TATA CARA PENULISAN DAN IDENTIFIKASI RUMAH TANGGA DENGAN DAFTAR LF SP2020.P
Hal.37

1. Keterangan Keluarga/Rumah Tangga (Blok V Daftar LF SP2020.P)

► Blok V daftar LF SP2020.P terdiri atas 18 kolom

► Kolom (1) sampai kolom (5) sudah terisi (preprinted) dari hasil SP2020 yang dapat
dimutakhirkan

► Kolom (6) dan seterusnya diisi sesuai kondisi lapangan

► Pada halaman terakhir daftar diberi baris kosong yang berfungsi untuk menuliskan
rumah tangga baru yang belum ada dalam daftar pemutakhiran

40
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.40

2. Satu keluarga terdiri dari satu rumah tangga ► Jika suatu keluarga yang ada dalam daftar
pemutakhiran ditemukan, setelah
diidentifikasi dalam keluarga tersebut
seluruh anggota keluarga yang tinggal
dalam bangunan tempat tinggalnya
berada dalam 1 (satu) pengelolaan
makan/minum dan kebutuhan sehari hari
► Dalam kasus ini dapat disimpulkan 1
(keluarga) terdiri dari 1 (satu) rumah
tangga.
► Tuliskan 1 (satu) pada kolom (7)
pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan keluarga, kemudian beri
nomor urut rumah tangga pada kolom (8)
dan isikan kode 3 pada kolom (9).
41
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.40

3. Satu Keluarga Terdapat Beberapa Rumah Tangga

► Jika dalam suatu Contoh:


keluarga pengelolaan Nurjani tinggal bersama istri, anak-anak, menantu dan cucunya, juga
makan/minum dan menyewakan kamar untuk orang lain. Seluruh yang tinggal di rumah
kebutuhan sehari-hari tersebut tergabung dalam satu kartu keluarga.
terdiri dari lebih dari 1
(satu) pengelolaan, Anaknya Andri bersama istri dan cucunya, serta penyewa kamar Badrun
maka dalam kasus ini dan istrinya ternyata bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-
dalam keluarga harinya secara terpisah dari Nurjani.
tersebut terbagi dalam
lebih dari 1 (satu) Maka, untuk mendekati konsep rumah tangga, Andri dan Badrun harus
rumah tangga. ditambahkan dalam daftar pemutakhiran sebagai rumah tangga baru,
yang merupakan pecahan rumah tangga Nurjani.
➢ Rumah tangga Nurjani → rumah tangga 1
➢ Rumah tangga Andri → rumah tangga 2
➢ Rumah tangga Badrun → rumah tangga 3 42
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.41

3. Satu Keluarga Terdapat Beberapa Rumah Tangga a) Untuk Nurjani: pengelolaan


makan/minum keluarga kolom (7)
diberi kode-3 (lebih dari 1
pengelolaan). Kolom (8) diisi 11,
sesuai urutan terakhir rumah tangga
yang sudah dimutakhirkan, dan
kolom (9) berkode 3 karena Nurjani
merupakan Kepala Keluarga sekaligus
Kepala Rumah Tangga.

b) Untuk Andri: Keluarga Andri


merupakan pecahan dari keluarga
Nurjani namun masih dalam satu
kartu keluarga (KK) dan tinggal dalam
bangunan tempat tinggal yang sama,
maka isian nomor urut keluarga dan
nomor urut bangunan tempat tinggal
diisi sama dengan KK Nurjani.
Kemudian beri nomor urut rumah
tangga pada kolom (8) melanjutkan
nomor terakhir yang sudah
dimutakhirkan.
43
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.42

4. Beberapa Keluarga Tergabung Dalam Satu Rumah Tangga

a) Dua keluarga (KK) sama-sama terdaftar/ada dalam daftar pemutakhiran, baik tinggal pada bangunan
yang sama atau tidak.

✓ Tinggal bersama dalam bangunan tempat tinggal yang sama ditandai dengan nomor urut bangunan
yang sama, namun nomor urut keluarganya berbeda.
✓ Salah satu kepala keluarga teridentifikasi sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
kebutuhan dari 2 (dua) keluarga.
✓ Dalam kasus ini dapat disimpulkan 2 (dua) keluarga tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga.
✓ Keluarga satu sebagai penanggung jawab sehingga KK-nya sebagai KRT, sedangkan keluarga yang
ditanggung seluruhnya menjadi ART rumah tangga tersebut.
✓ KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga kolom (7) diisi dengan kode 1, KK yang
ditanggung pada kolom (7) diisi kode 0.
✓ Kolom (8) Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut diisi sama. Nomor urut bangunan dan
nomor urut keluarga sesuai dengan yang tercantum dalam daftar pemutakhiran.
44
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.42

4. Beberapa Keluarga Tergabung Dalam Satu Rumah Tangga

Contoh Pengisian
untuk Beberapa
Keluarga Tergabung
Menjadi Satu Rumah
Tangga

45
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.42

4. Beberapa Keluarga Tergabung Dalam Satu Rumah Tangga

Contoh Pengisian untuk Kepala Keluarga Penanggungjawab


b) KK yang bertanggung jawab terhadap Belum Ada Dalam Daftar
rumah tangga belum ada di daftar
pemutakhiran.

✓ Keluarga yang tercantum dalam daftar


pemutakhiran kebutuhannya
ditanggung keluarga lain yang
Namanya belum tercantum pada
daftar.
✓ Untuk keluarga yang menanggung
kebutuhan rumah tangga dituliskan
pada baris kosong sebagai rumah
tangga baru.
✓ Sedangkan keluarga yang ditanggung
diberi kode 0 pada kolom (7)
pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan anggota keluarga. 46
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.43

5. Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Daftar Pemutakhiran

► Rumah tangga “baru” Cara penulisan rumah tangga baru:


ditambahkan dalam baris kosong a) Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal.
jika ditemukan dalam 1 (satu) b) Isikan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga, alamat dari keluarga asal.
keluarga terdapat lebih dari 1 c) Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan
(satu) pengelolaan kebutuhan rumah tangga yang sudah ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor
dan makan/minum sehari-hari urut bangunan yang sama.
(lebih dari 1 rumah tangga). d) Jika rumah tangga baru menempati bangunan yang belum ada (belum
tergambar) pada peta, maka gunakan nomor bangunan terdekatnya ditambah
► Misal: dalam suatu keluarga dengan abjad. Kemudian lakukan update titik bangunan seperti pada Subbab
terdapat n pengelolaan (rumah 4.4.7.
tangga) maka akan ditambahkan e) Isikan (-) pada kolom (6) keberadaan keluarga
sebanyak (n-1) rumah tangga f) Isikan 1 (satu) pada kolom (7)
dalam baris kosong yang g) Nomor urut rumah tangga melanjutkan nomor urut terbesar dalam daftar
disediakan. pemutakhiran.
h) Isikan informasi variabel pendidikan, jumlah ART dan kejadian kematian untuk
rumah tangga baru tersebut.
47
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.44

5. Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Daftar Pemutakhiran

Contoh Pengisian untuk Rumah Tangga Baru Dalam Satu KK

48
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.44

6. Tata cara Menambahkan Keluarga Baru pada Daftar Pemutakhiran

► Jika pada pelaksanaan pemutakhiran terdapat keluarga baru yang belum tercantum dalam daftar pemutakhiran (ketika
SP2020 belum ada atau masih bergabung dengan salah satu KK di dalam BS tersebut) maka dapat dimasukkan dalam
baris kosong yang disediakan.

► Tata cara menambahkan keluarga baru adalah sebagai berikut:


a) Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal.
b) Nomor urut keluarga diisi dengan melanjutkan nomor urut bangunan terbesar pada BS tersebut.
c) Isikan nama Kepala Keluarga dan alamat keluarga baru.
d) Jika keluarga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan keluarga yang sudah ada di daftar pemutakhiran,
isikan dengan nomor urut bangunan yang sama dengan keluarga yang ada di daftar.
e) Jika keluarga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar) pada peta, nomor urut bangunan
menggunakan nomor bangunan tempat tinggal keluarga yang terdekatnya kemudian ditambahkan dengan abjad.
Kemudian lakukan update titik bangunan seperti pada Subbab 4.4.7. Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta.
f) Lakukan tahapan selanjutnya sama seperti pada keluarga yang tercetak dalam daftar pemutakhiran, yaitu dimulai
dengan melakukan identifikasi pengelolaan kebutuhan dari keluarga, nomor urut rumah tangga, nama KRT, dan
seterusnya.
49
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.45

6. Tata cara Menambahkan Keluarga Baru pada Daftar Pemutakhiran

Contoh Pengisian untuk Keluarga Keluarga Baru Dalam Satu Rumah Tangga

50
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.45

7. Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta

► Jika ditemukan bangunan berpenghuni yang belum Contoh Penambahan Titik dan Nomor Bangunan
tercantum pada peta dan daftar pemutakhiran, PPL Pada Peta WB-2020
dapat menyisipkan gambar titik bangunan pada peta
dan menambahkan nomor bangunan dengan
huruf/alphabet. Informasi rumah tangga dituliskan
dalam daftar pemutakhiran pada baris kosong yang
tersedia.

► Misalnya di antara bangunan nomor 138 dan 139 ada


bangunan yang dihuni oleh keluarga yang baru pindah
dan memenuhi konsep rumah tangga, maka PPL
menggambar titik dan memberi nomor bangunan 138A.

51
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.45

7. Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta

Tata cara penulisan/penggambaran bangunan untuk kasus ketidaksesuaian antara nomor urut bangunan pada Peta WB-
2020 dan Daftar LF SP2020.P:
1) Jika posisi titik bangunan pada peta tidak sesuai dengan lapangan:
✓ Coret titik bangunan yang salah pada peta.
✓ Jika nomor bangunan belum digunakan keluarga lain, gambarkan titik bangunan di lokasi yang baru pada peta dan
beri nomor yang sama.
✓ Jika nomor bangunan sudah digunakan oleh keluarga lain, gambarkan titik bangunan di lokasi yang baru pada peta
dan beri nomor dengan menuliskan nomor bangunan terdekat ditambahkan abjad.

2) Jika nomor bangunan pada daftar pemutakhiran ada, tetapi pada peta tidak ada:
✓ Gambarkan titik bangunan di lokasi sesuai lapangan dan beri nomor sesuai daftar pemutakhiran.

3) Jika nomor bangunan pada peta ada, tetapi pada daftar pemutakhiran tidak ada:
✓ Identifikasi keluarga yang tinggal di bangunan sesuai dengan posisi pada peta, cari keluarga tersebut pada daftar,
jika ada dan belum memiliki nomor bangunan, isikan nomor sesuai pada peta

52
BUKU 4A TATA CARATATA
PENULISAN
CARA PENULISAN
DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI
RUMAH TANGGA
RUMAHDENGAN
TANGGADAFTAR
DENGANLFDAFTAR
SP2020.P
LF
Hal.46

7. Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta

4) Jika ada keluarga/rumah tangga baru (yang tidak ada pada daftar pemutakhiran dan tidak ada pada peta):
✓ Cek apakah keluarga/rumah tangga baru tersebut tinggal bersama keluarga lain di bangunan yang sama. Jika iya,
tuliskan nomor bangunan yang sama pada daftar pemutakhiran. Pastikan titik dan nomor bangunannya sudah
tercantum pada peta.
✓ Jika keluarga/rumah tangga baru tersebut menempati bangunan yang belum tercantum pada daftar pemutakhiran
maupun pada peta, gambarkan titik bangunan baru pada peta dan beri nomor bengunan dengan menambahkan
alphabet setelah nomor bangunan terdekat.

Contoh: Jika bangunan baru terletak di sebelah bangunan bernomor 51, bangunan baru dapat diberi nomor 51A.

5) Jika dalam peta tidak ada titik dan nomor bangunan:


✓ Gambarkan titik dan nomor bangunan pada peta satu per satu bersamaan dengan kunjungan door to door
pemutakhiran keluarga/rumah tangga.

53
TUJUAN  Cara penulisan huruf dan angka
pada kuesioner SP2020-C2
Setelah
mempelajari  Tata cara pengisian Kuesioner
bahan ini, peserta SP2020-C2
diharapkan dapat
memahami:  Blok Pertanyaan pada Kuesioner
SP2020-C2

2
KUESIONER C2
 Kuesioner SP2020-C2 digunakan untuk
mencacah semua anggota rumah
tangga dalam rumah tangga terpilih.
 Terdapat 2 jenis pertanyaan dalam
daftar ini, yaitu pertanyaan yang
ditanyakan pada tiap anggota rumah
tangga dan pertanyaan yang
ditanyakan pada rumah tangga.

3
CARA PENULISAN HURUF DAN ANGKA
PADA KUESIONER SP2020-C2

4
 Penulisan angka dan huruf pada kuesioner SP2020-C2
menjadi hal yang penting dalam pengolahan data
 Pada bagian atas kuesioner SP2020-C2 diberi contoh
angka dan huruf yang standar, yang bisa dibaca dengan
benar oleh mesin pemindai (scanner).
 Alat tulis yang digunakan untuk pengisian kuesioner
adalah pensil 2B.
 Tuliskan angka dan huruf mengikuti contoh berikut ini

5
Tulislah angka/huruf di dalam kotak

Untuk huruf tanpa kotak, penulisan harus terpisah


penulisan untuk masing-masing huruf harus terpisah, yaitu tidak
berdempetan antara satu huruf dengan huruf lainnya

6
Tulislah angka dan huruf dalam
ukuran yang besar tetapi tidak
melewati kotak.

Tulislah angka dan huruf dengan jelas.

Penulisan angka atau huruf tidak boleh terputus.

7
Jika ada kesalahan dalam
penulisan angka atau huruf

Maka hapus angka atau huruf yang salah tersebut sampai bersih,
kemudian tuliskan angka atau huruf yang benar.

Hindari penulisan yang terlalu rapat dan coretan.

Contoh yang harus dihindari:

8
CONTOH PENULISAN ANGKA YANG BENAR

Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5

Angka 6 Angka 7 Angka 8 Angka 9 Angka 0

9
Tata Cara Pengisian
Kuesioner SP2020-C2

10
Mengisi jawaban
di tempat yang
disediakan
menggunakan
pensil 2B.

Lihat Buku Halaman 59 11


Mengisi jawaban di tempat yang disediakan
dan menuliskan kode di kotak yang tersedia

Lihat Buku Halaman 59 12


Mengisikan dengan huruf kapital pada tempat
yang tersedia.

Lihat Buku Halaman 53 13


Menuliskan angka pada tempat dan kotak
yang disediakan.

Lihat Buku Halaman 53 14


Memberikan tanda “ √“ pada kotak yang
disediakan

Lihat Buku Halaman 54 15


Mencoret salah satu pilihan yang bertanda
bintang “*“

Lihat Buku Halaman 54 16


Melingkari salah satu kode yang sesuai,
kemudian menulis kode di kotak yang tersedia

Lihat Buku Halaman 60 17


Memberikan
tanda pada salah
satu kode yang
sesuai.

Lihat Buku Halaman 60 18


Mengikuti instruksi tanda panah (→).
Lihat Buku Halaman 60 19
Menuliskan jawaban selengkapnya dan
membiarkan kosong kotak yang tertulis “Kode
diisi Kortim”
Lihat Buku Halaman 60 20
ART bernama Susi sudah lulus S2 Ekonomi, namun
saat ini sedang melanjutkan kuliah S1 dengan jurusan
yang berbeda (S1 Fakultas Psikologi) semester 5
Sehingga meskipun status Susi sedang bersekolah S1,
namun ijazah tertingginya adalah S2

Mencatat hal-hal yang dianggap penting di Blok


Catatan
Lihat Buku Halaman 60 21
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (P.101-P.114)
❑ Blok ini digunakan untuk
mencatat keterangan pokok
identitas rumah tangga pada
rumah tangga terpilih dan
mengidentifikasi wilayah
administrasi tempat tinggal
rumah tangga agar tidak
terjadi kesalahan dalam
pendataan.

2
Lihat Buku Halaman 60
Cara Pengisian P.101 & P. 109

❑ Pertanyaan 101 s.d 107: Identitas Tempat


Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Desa/Kelurahan, Klasifikasi
Desa/Kelurahan, Nomor Kode Sampel
(NKS), dan Nomor Blok Sensus (NBS),
disalin dari Daftar LF SP2020.DSRT.
❑ Pertanyaan 108. Nomor Urut Bangunan.
Tuliskan nomor urut bangunan fisik
rumah tangga sampel sesuai yang tertera
pada sketsa peta. Disalin dari Daftar LF
SP2020.DSRT Blok V, kolom (4).
❑ Pertanyaan 109. Nomor Urut Rumah
Tangga Sampel (Ruta Sampel). Isikan
nomor urut rumah tangga sesuai Daftar
LF SP2020.DSRT Blok V, kolom (5).
3
Lihat Buku Halaman 60-61
Cara Pengisian P.110 & P. 111

❑ Pertanyaan 110. Alamat


Tuliskan alamat lengkap secara jelas mencakup jalan, nomor rumah, dan nomor SLS (RT/RW). Jika
alamat responden berbeda dengan alamat pada Daftar LF SP2020.DSRT, maka tuliskan alamat
sebenarnya di Kuesioner SP2020-C2 dan berikan catatan.
❑ Pertanyaan 111. Nama Kepala Rumah Tangga. Tuliskan nama kepala rumah tangga. Jika nama KRT
saat pendataan berbeda dengan KRT di LF SP2020.DSRT, maka pada Dokumen SP2020-C2 Blok I
Rincian 111 diisikan nama KRT pada LF SP2020.DSRT dan nama KRT yang sebenarnya serta
diberikan tanda garis miring.
Misalnya : Rumah tangga Pak Rudi terdiri atas dua orang yaitu Pak Rudi dan istrinya yang bernama Yulia. Pada
Daftar LF SP2020.P tercantum nama Pak Rudi sebagai KRT. Pada saat pemutakhiran Pak Rudi masih hidup, tetapi
satu hari setelah pemutakhiran, Pak Rudi meninggal dunia.Pada saat pendataan KRT nya berganti menjadi Yulia.
Penulisan pada isian P. 111 adalah: RUDI/YULIA. Isikan alasan perbedaan nama KRT pada Blok Catatan. Contoh
isian Blok Catatan : Pak Rudi telah meninggal dunia sehingga KRT digantikan oleh istri Pak Rudi (Yulia).
4
Lihat Buku Halaman 61
Cara Pengisian P.112 & P. 113

❑ Pertanyaan 112. Jumlah Anggota Rumah Tangga (ART)


Isikan jumlah anggota rumah tangga, termasuk kepala rumah tangga.
Jumlah ART sama dengan nomor urut terakhir Kolom (1) Blok III yang kolom (2)-
nya terisi.
❑ Pertanyaan 113. Nama dan Nomor HP/Telepon Pemberi Informasi.
Isikan nama pemberi informasi dan nomor HP/telepon anggota rumah tangga yang
bisa dihubungi.

5
Lihat Buku Halaman 61
Cara Pengisian P.114

❑ Pertanyaan 114. Hasil Kunjungan


1. Berhasil. Apabila rumah tangga responden berhasil didata secara lengkap oleh petugas.
2. Menolak. Apabila rumah tangga responden berhasil ditemui, tetapi menolak untuk didata oleh petugas
sampai akhir masa pendataan. Jika penolakan karena waktunya kurang tepat, maka tanyakan apakah ada
waktu lain yang lebih baik, dan buat perjanjian. Jika responden tersebut masih tetap menolak, tuliskan Kode 2
(Menolak) sebagai hasil kunjungan pada halaman sampul, dan laporkan hal tersebut kepada kortim yang
akan mengambil keputusan selanjutnya.
3. Tidak dapat ditemui. Responden tidak dapat ditemui karena alasan kesehatan, sedang pergi, dan lain-lain.
Untuk responden yang sedang mengalami Covid-19 saat pendataan, termasuk dalam kategori tidak dapat
ditemui.
Catatan:
Jika ada responden yang menolak diwawancara atau tidak dapat ditemui, Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota membuat Berita Acara Nonrespon (format terlampir). Kuesioner harus tetap terisi hingga Blok II.
6
Lihat Buku Halaman 146
Contoh Pengisian BLOK I (P.101-114)

7
Lihat Buku Halaman 60

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

❑ Tujuan pengisian blok ini adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggung
jawab melakukan pendataan dan pemeriksaan Daftar SP2020-C2, kode
petugas, dan No HP aktif yang digunakan untuk memudahkan komunikasi,
serta keterangan waktu pelaksanaan pendataan dan pemeriksaan SP2020-C2
2
Lihat Buku Halaman 60

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

KODE PPL KODE KORTIM

No urut No urut No urut PPL Nomor Nomor Isikan


Koseka di Kortim dalam satu urut urut angka “0”
kabupaten Koseka di
/kota dalam satu Kortim: Kortim
kabupaten
Koseka 1 = PPL 1 /kota dalam satu
2 = PPL 2 Koseka
3 = PPL 3

3
 Cara pengisian Kuesioner C2
TUJUAN Blok III
Setelah
mempelajari
bahan ini, peserta  Contoh pengisian Kuesioner
diharapkan dapat C2 Blok III
memahami:

2
BLOK III. SUSUNAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

 Blok III digunakan


untuk mencatat semua
anggota rumah tangga
dalam rumah tangga
terpilih agar tidak ada
yang terlewat cacah.

 Terdiri dari P301 s.d P308

3
Lihat Buku Halaman 57
Konsep Kependudukan
Untuk penduduk yang bertempat tinggal tetap, didata
dimana mereka biasanya bertempat tinggal.
Penduduk yang sedang bepergian 1 tahun atau lebih, atau
yang telah berada pada suatu tempat tinggal selama 1
Pendataan long form SP2020 tahun atau lebih, didata di mana mereka tinggal pada saat
menggunakan konsep “de jure” pendataan.
atau konsep “dimana seseorang
Penduduk yang menempati rumah kontrak/sewa
biasanya menetap/bertempat
(tahunan/bulanan) dianggap sebagai penduduk yang
tinggal” (usual residence) dan bertempat tinggal tetap.
konsep “de facto” atau konsep
“dimana seseorang berada
pada saat pendataan”.

4
Lihat Buku Halaman 57
Konsep Kependudukan
Termasuk penduduk: Tidak termasuk penduduk:
❑ Mereka yang tinggal menetap 1 tahun ❑ Tamu yang tengah berkunjung (kurang dari 1 tahun) dan
atau lebih; tidak bermaksud menetap;

❑ Mereka yang tinggal kurang dari 1 ❑ Mereka yang tengah bepergian ke wilayah lain selama 1
tahun tetapi bermaksud/berencana tahun atau lebih;
menetap selama minimal 1 tahun;
❑ Sudah pindah dan bermaksud menetap di wilayah tujuan
❑ Mereka yang sedang bepergian ke meskipun belum 1 tahun meninggalkan tempat tinggal ini;
wilayah lain kurang dari 1 tahun dan
tidak bermaksud menetap di wilayah ❑ Sudah bertempat tinggal di wilayah lain dengan
tujuan. mengontrak/sewa/kos meskipun kadang-kadang
berkunjung ke rumah keluarga atau orangtuanya;

❑ Anggota Korps Diplomatik negara asing dan anggota rumah


tangganya yang tinggal di Indonesia.

5
Lihat Buku Halaman 57
Konsep Kependudukan
Beberapa istilah kependudukan yang perlu dipahami adalah:

Penduduk Rumah Tangga Biasa

Penduduk adalah Warga Negara Indonesia Seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
(WNI) dan orang asing yang bertempat seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal
tinggal di Indonesia. bersama serta makan bersama dari satu dapur.

Yang dimaksud dengan satu dapur adalah pengurusan


kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi satu.
Petugas harus hati-hati, satu keluarga
tidak selalu satu rumah tangga atau Satu rumah tangga dapat terdiri dari satu anggota rumah tangga
sebaliknya. atau lebih.

Kriteria rumah tangga lebih Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari bapak, ibu dan anak.
mempertimbangkan aspek satu Rumah tangga sering diartikan keluarga.
pengelolaan urusan “dapur” atau
kebutuhan sehari-hari. Rumah tangga yang dicatat dalam pendataan long form SP2020
hanya rumah tangga biasa.
6
Lihat Buku Halaman 58
Konsep Kependudukan
Termasuk Rumah Tangga Biasa:

❑ Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian ❑ Pemondok dengan makan (indekos) yang jumlah
bangunan sensus, tetapi makannya diurus pemondoknya kurang dari 10 orang dengan makan,
sendiri; pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga
induk semangnya. Jika yang mondok dengan makan
❑ Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan 10 orang atau lebih, maka rumah tangga yang
sensus, tetapi makannya dari satu dapur, asal menerima pondokan dengan makan merupakan
kedua bangunan sensus tersebut masih dalam rumah tangga biasa, sedang yang mondok dengan
blok sensus yang sama, maka dianggap sebagai makan dianggap sebagai rumah tangga khusus;
satu rumah tangga;
❑ Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami
❑ Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, satu kamar dalam satu bangunan sensus atau
pengurus lembaga pemasyarakatan, dan bangunan fisik, walaupun pengelolaan makannya
sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama sendiri-sendiri, maka setiap kamar dianggap satu
anak istri, serta anggota rumah tangga rumah tangga biasa;
lainnya dianggap rumah tangga biasa;

7
Lihat Buku Halaman 58
Konsep Kependudukan
Beberapa kasus untuk anggota rumah tangga yang bekerja,
sekolah, dan kuliah:
❑ Orang yang bekerja di luar BS dan pulang minimal seminggu
sekali secara rutin, maka dicatat di tempat tinggal
Anggota rumah tangga adalah rumahtangganya (berlaku untuk Kepala Rumah Tangga dan
semua orang yang biasanya Anggota Rumah Tangga). Sedangkan untuk yang pulang lebih
bertempat tinggal di suatu dari seminggu dicatat di tempat tinggal saat bekerja.
rumah tangga dan atau makan
dari satu dapur, baik yang ❑ Untuk anak-anak yang masih sekolah SD, SMP, SMA (atau
sedang berada di rumah sederajat) yang bersekolah di luar dan tidak tinggal bersama
orang tuanya/rumahtangganya dicatat di tempat tinggal
pada waktu pendataan
orang tuanya/rumahtangganya. Termasuk yang bersekolah di
maupun yang sementara tidak boarding school.
berada di rumah.
❑ Bagi yang sedang kuliah (universitas maupun sekolah dengan
tingkat pendidikan di atas SMA) di luar BS dan tidak tinggal
bersama dengan rumahtangganya, maka dicatat di tempat
tinggalnya saat kuliah.
8
Lihat Buku Halaman 58
Konsep Kependudukan

Kriteria blok sensus adalah sebagai berikut:


❑ Setiap wilayah desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa
blok sensus;

Blok Sensus adalah bagian ❑ Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah
dikenali, baik batas alam maupun buatan. Batas satuan
dari suatu wilayah
lingkungan setempat (SLS), seperti: RT, RW, dusun, lingkungan,
desa/kelurahan yang jorong dan sebagainya diutamakan sebagai batas blok sensus
merupakan daerah kerja bila batas SLS tersebut jelas (batas alam atau buatan);
dari seorang PPL.
❑ Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan.

9
Lihat Buku Halaman 58
Konsep Kependudukan

Jenis blok sensus:


❑ Blok sensus biasa (B) adalah blok sensus yang muatannya
antara 80 sampai 120 rumah tangga, atau bangunan sensus
tempat tinggal, atau bangunan sensus bukan tempat tinggal,
Cakupan dalam atau gabungan keduanya dan sudah jenuh;
pendataan long form
❑ Blok sensus khusus (K) adalah blok sensus yang mempunyai
SP2020 adalah Blok
muatan sekurang-kurangnya 100 orang, kecuali untuk lembaga
Sensus Biasa. pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang
termasuk dalam blok sensus khusus, antara lain: asrama militer
(tangsi) dan daerah perumahan militer dengan pintu keluar
masuk yang dijaga;

❑ Blok sensus persiapan (P) adalah blok sensus yang kosong.


Contoh: sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang
dikosongkan (digusur), atau bekas permukiman yang terbakar.

10
Penduduk di Luar SLS Tempat Tinggal

11
Penduduk di Luar SLS Tempat Tinggal

12
Penduduk di Luar SLS Tempat Tinggal

13
Penduduk di Luar SLS Tempat Tinggal

14
Lihat Buku Halaman 62
Cara Pengisian P.301

Nomor urut anggota rumah


tangga telah tersedia dari
nomor 1 s.d 10. Jika
banyaknya anggota rumah
tangga lebih dari 10 orang,
maka tambahkan
kuesioner baru.
Tuliskan kata Salin Isian Blok I
"Bersambung" pada sudut
kanan atas halaman depan
kuesioner utama dan kata
"Sambungan" pada sudut
kanan atas halaman depan
dari kuesioner tambahan.
Kuesioner Kuesioner
Utama Tambahan
15
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian P.302

Catat anggota rumah


tangga sampai semua
anggota rumah tangga
tercatat pada kuesioner
tambahan dan gabungkan
DANAR DANAR
kedua kuesioner tersebut
WULAN CINTA
dengan cara menyelipkan
VIVI HARI
kuesioner tambahan ke
dalam kuesioner utama. FAHRI
EKO
Pada kuesioner tambahan,
DIAN
lengkapi isian pada Blok I EKA
(Keterangan Tempat). ANIS
FAISAL
BAGUS
Kuesioner Kuesioner
Utama Tambahan 16
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian Blok III

Tanyakan Pertanyaan 302,


303, dan 304 sekaligus (hal
ini ditandai dengan garis
vertikal tebal dalam
Kuesioner SP2020-C2).
Urutan penulisan mengikuti
aturan baku susunan ART.
Setelah semua ART terdaftar,
kemudian tanyakan
Pertanyaan 305, 306, 307,
dan 308.

17
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian Blok III

1 3

18
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian P.302

Pertanyaan 302: Nama Anggota Rumah


Tangga
Tuliskan nama-nama resmi ART (tanpa
gelar akademis, kecuali gelar yang
melekat seperti R, Rr, dsb) pada setiap
baris dalam Kolom (2).

19
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian P.303
Nama ART disusun mengikuti aturan baku berikut ini:
Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari anggota
rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari
rumah tangga atau orang yang dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai
KRT;
Suami adalah suami dari KRT (jika KRT perempuan);
Istri adalah istri/pasangan dari KRT (jika KRT laki-laki);
Anak, mencakup anak kandung, anak tiri, atau anak angkat dari KRT;
Menantu adalah suami/istri/pasangan dari anak kandung, anak tiri
atau anak adopsi/angkat;
Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, atau anak
adopsi/angkat;
Orang tua, yaitu ayah atau ibu dari KRT;
Mertua adalah bapak/ibu dari istri/suami/pasangan KRT;

20
Lihat Buku Halaman 63
Cara Pengisian P.303
Nama ART disusun mengikuti aturan baku berikut ini:
Famili lain adalah mereka yang ada hubungan famili dengan KRT
atau dengan suami/istri KRT, misalnya adik, kakak, bibi, paman,
keponakan, kakek atau nenek;
Pembantu/sopir/asisten rumah tangga/pengasuh adalah orang yang
bekerja sebagai pembantu atau asisten rumah tangga, supir, tukang
kebun termasuk satpam yang menginap/tinggal dan makan di rumah
tangga responden tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa
uang maupun barang;
Lainnya adalah mereka yang tidak ada hubungan famili dengan KRT
atau ART lainnya, yang tinggal di rumah tersebut lebih dari 1 tahun,
seperti tamu, teman, dan orang yang mondok dengan makan
(indekos), termasuk anak pembantu yang juga tinggal dan makan di
keluarga majikannya. Termasuk dalam kategori “lainnya” adalah
mantan menantu yang tidak ada hubungan famili dengan KRT.

21
Lihat Buku Halaman 64
Cara Pengisian P.303
Nama ART disusun mengikuti aturan baku berikut ini:
a. Kepala Rumah Tangga (KRT);
b. Istri/suami/pasangan KRT;
c. Anak yang belum menikah (diurutkan dari yang tertua);
d. Anak yang sudah menikah diikuti dengan pasangannya dan anak-
anaknya;
e. Orang tua/mertua KRT diikuti pasangannya dan anak-anaknya;
f. Orang tua/mertua KRT yang tanpa pasangan;
g. Famili lain yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-
anaknya;
h. Famili lain yang tanpa pasangan;
i. Pembantu/sopir/asisten rumah tangga/pengasuh yang sudah
menikah diikuti pasangannya dan anak- anaknya;
j. Pembantu/sopir/asisten rumah tangga/pengasuh yang tanpa
pasangan;
k. Lainnya yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-
anaknya;
l. Lainnya yang tanpa pasangan;

22
Lihat Buku Halaman 64
Cara Pengisian P.303
Cara penyusunan yang baku, setiap “keluarga inti” (ayah, ibu
dan anak yang belum menikah) akan tersusun berkelompok.

Kelompok teratas adalah “keluarga inti” KRT, disusul oleh


kelompok “keluarga inti” anak-anak kandung, kelompok
“keluarga inti” anak-anak adopsi/tiri, kelompok “keluarga inti”
cucu, kelompok “keluarga inti” orang tua/mertua, kelompok
“keluarga inti” famili lain, kelompok “keluarga inti”
pembantu/sopir/asisten rumah tangga/pengasuh, dan
terakhir kelompok “keluarga inti” lainnya.

Jika urutan susunan ART salah atau tidak mengikuti kaidah


baku, maka pencacah tidak perlu menghapus, tetapi cukup
mengganti nomor urut ART Kolom (1) dengan cara mencoret
yang salah dan menulis yang benar di sampingnya.

23
Lihat Buku Halaman 64
Cara Pengisian P.303
CATATAN:
▪ Famili yang dipekerjakan sebagai pembantu (diberi upah/gaji)
atau anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam
rumah tangga responden dan diperlakukan sebagai pembantu
rumah tangga dianggap sebagai pembantu.
▪ Pada tabel SUSUNAN ART baris pertama kode hubungan
sudah tercetak, yaitu 01. Apabila menggunakan set daftar
tambahan, maka kode ”01” harus dicoret dan diganti dengan
hubungan yang sesuai.
▪ Hanya ada satu orang KRT dalam satu rumah tangga dan
minimal umurnya 10 tahun. Hubungan ART berpusat kepada
KRT. Istri/suami/pasangan boleh saja lebih dari satu dalam
satu rumah tangga.
▪ Untuk rumah tangga biasa yang tinggal di kamar kost, KRT
adalah yang dituakan, atau yang paling senior, atau yang
dianggap mewakili.

24
Lihat Buku Halaman 66
Cara Pengisian P.304

Pertanyaan 304: Jenis Kelamin


➢ Jika “laki-laki” isikan kode 1, jika “perempuan”
isikan kode 2.
➢ Jangan menduga jenis kelamin seseorang
berdasarkan namanya, sebab bisa saja nama
perempuan dan laki-laki mirip.
➢ Misalnya di daerah Jawa Barat sering bernama
“Endang” adalah laki-laki, “Budi” bisa saja
berjenis kelamin perempuan dan “Agustina” tidak
selalu berjenis kelamin perempuan.
➢ Jenis kelamin KRT dan pasangannya, atau
seseorang ART dengan pasangannya harus
berbeda.

25
Lihat Buku Halaman 66
Cara Pengisian P.305

Pertanyaan 305: Tanggal, Bulan, dan Tahun Lahir


➢ Informasi tanggal, bulan dan tahun lahir
merupakan informasi penting untuk
meningkatkan akurasi pencatatan umur.
➢ Penulisan bulan dan tahun lahir berdasarkan
kalender Masehi.
➢ Tanyakan tanggal, bulan, dan tahun lahir.
➢ Jika tanggal, bulan, dan tahun lahir berbeda
dengan dokumen seperti KK, KTP, kartu lahir/akta
kelahiran, dan lain-lain maka cek kembali
kebenarannya kepada responden.

26
Lihat Buku Halaman 66
Cara Pengisian P.305

Pertanyaan 305: Tanggal, Bulan, dan Tahun Lahir


Jika responden tidak mengetahui tanggal, bulan dan
tahun kelahirannya:
• Kotak tanggal, isikan 98.
• Kotak bulan, isikan 98.
• Kotak tahun, isian dapat didekati dengan
mengurangkan tahun pencacahan (2021) dengan
perkiraan umurnya (yang sudah di-probing). Jika
responden benar-benar tidak mengetahui maka
isikan 9998.

27
Lihat Buku Halaman 66
Cara Pengisian P.306

❑ Keterangan umur sangat Pertanyaan 306: Umur


penting dalam data ➢ Umur harus diisi meskipun hanya
kependudukan, karena sebagai merupakan perkiraan terbaik.
data dasar untuk menghitung
kelahiran, kematian, proyeksi ➢ Umur dihitung dalam tahun dengan
penduduk, dan hal yang pembulatan ke bawah atau umur
berhubungan dengan menurut ulang tahun terakhir.
kependudukan ➢ Penghitungan umur didasarkan
pada kalender Masehi.
❑ Biasanya jawaban responden
mengenai umur cenderung
dibulatkan ke atas, sebaiknya
tanyakan kembali apakah sudah
mencapai umur pada jawaban
tersebut.

28
Lihat Buku Halaman 67
Cara Pengisian P.306

Pertanyaan 306: Umur


➢ Perhitungan umur didasarkan pada
00 bulan dan tahun pada saat
pencacahan dikurangi dengan bulan
07 dan tahun lahir pada Kolom (6)
dengan pembulatan ke bawah.

95 ➢ Umur hanya disediakan dua kotak,


bagi yang umurnya kurang dari 10
tahun agar ditambahkan 0 di kotak
Catatan: pertama.
❑ Jika tanggal kelahiran tidak diketahui dan bulan lahir sama ➢ Jika umur 95 tahun atau lebih
dengan bulan pencacahan, maka dianggap sudah berulang diisikan 95.
tahun.
❑ Jika tanggal kelahiran diketahui dan pada saat pencacahan
belum berulang tahun, maka yang dicatat adalah umur saat
ulang tahun terakhir.
29
Lihat Buku Halaman 67
Cara Pengisian P.307

Pertanyaan 307: Status Perkawinan


➢ Belum kawin, adalah status dari seseorang yang belum atau tidak
terikat dalam perkawinan. Termasuk perempuan yang sedang hamil
atau pernah melahirkan tetapi belum pernah berstatus kawin.
➢ Kawin, adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan
pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah.
➢ Cerai hidup adalah status dari mereka yang telah berpisah sebagai
suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Termasuk cerai
hidup adalah mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi
secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk cerai hidup adalah mereka
yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin.
✓ Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/istrinya telah
meninggal dunia dan belum kawin lagi.

Kode untuk status perkawinan dapat dilihat di bawah kotak Blok III.
30
Lihat Buku Halaman 68
Cara Pengisian P.308

Pertanyaan 308: Nomor Urut Ibu


Kandung
➢ Perlu ditanyakan apakah Ibu
Kandung tinggal di rumah tangga ini.
❑ Ibu kandung adalah ➢ Jika ibu kandung tercatat pada
seseorang perempuan yang Kolom (2) maka tuliskan nomor urut
telah melahirkan ART yang ibu kandung sesuai dengan Blok III
Kolom (1).
bersangkutan.
➢ Jika ibu kandung bukan ART (tidak
tercatat pada Kolom (2)) maka isikan
00.
➢ Apabila ibu kandung sudah
meninggal atau tidak diketahui
keberadaannya maka isikan 00.

31
Cara Pengisian Probing di bawah Blok III

❑ Setelah mengisi Blok III, dilakukan probing untuk meyakinkan bahwa tidak ada
ART yang terlewat.
❑ Bacakan setiap pertanyaan dan berikan tanda cek (√) pada kotak yang sesuai.
32
Cara Pengisian Probing di bawah Blok III

Jika ada kotak ‘YA’



yang diberi tanda cek,


TULIS ART tersebut
√ dalam Daftar Blok III.

33
Cara Pengisian Probing di bawah Blok III

Jika ada kotak ‘YA’



yang diberi tanda cek,
√ HAPUS ART tersebut
√ dalam Daftar Blok III.

34
Cara Pengisian Probing di bawah Blok III

Jika ART sudah ditulis dan


dihapus dalam Daftar Blok
√ √ III, tanyakan kembali setiap

pertanyaan probing untuk

meyakinkan bahwa tidak
√ ada ART yang terlewat.

√ √ Jika sudah tidak ada yang


terlewat, tanda cek pada

kotak ‘YA’ dicoret dan
√ berikan tanda cek pada
kotak ‘TIDAK’.

35
Lihat Buku Halaman 65
Contoh Kasus
Rumah tangga Sofyan Hakim terdiri dari 11 ART dengan susunan berikut ini:

3)

4) 4) 4) 4)

36
Lihat Buku Halaman 65
Contoh Kasus
Sehingga urutan susunan ART adalah:

03
04
04
04

04

37
Lihat Buku 4A Hal 107-111

BLOK IV (P.437-P.445)
❑ Pertanyaan 437 s.d 445 ditanyakan pada semua perempuan umur 10-54 tahun.
❑ Perlu berhati-hati dalam melakukan wawancara karena pertanyaan bersifat pribadi.
❑ Dalam pertanyaan ini, yang dicatat adalah riwayat kelahiran anak kandung responden.

TIDAK MENCAKUP:
Anak Anak suami/
Anak yang angkat/ pasangannya
dari istri/
lahir mati anak dari wanita lain
famili lain (anak tiri)

2
Lihat Buku Halaman 108
Cara Pengisian P.437 & P. 438

Pertanyaan 437: Riwayat melahirkan anak


dalam keadaan hidup
Tanyakan pada responden apakah pernah
melahirkan anak dalam keadaan hidup.
Jika jawabannya “Tidak”, hitamkan
lingkaran pada kode 2 dan lanjutkan
pertanyaan ke ART berikutnya atau P.501.

❑ Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan Pertanyaan 438: Jumlah anak yang
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun mungkin hanya dilahirkan dalam keadaan hidup
beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut, bernafas dan menangis. Tanyakan pada responden berapa jumlah
anak yang dilahirkan dalam keadaan hidup.
❑ Anak yang lahir mati adalah anak yang pada waktu dilahirkan tidak Isikan jumlah anak pada kotak yang
menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Anak lahir mati tidak dicatat. tersedia.

3
Lihat Buku Halaman 108
Cara Pengisian P.439

Pertanyaan 439 : Jumlah anak kandung


yang tinggal bersama ibunya

Pertanyaan 439.a: Isikan jumlah anak


kandung laki-laki yang masih hidup dan
tinggal bersama responden di rumah
tangga.
Pertanyaan 439.b: Isikan jumlah anak
kandung perempuan yang masih hidup
Anak kandung yang dicatat pada P.439.a dan P.439.b dan tinggal dengan responden di rumah
tangga.
adalah yang tinggal bersama responden di rumah
tangganya.
Jika tidak ada anak kandung laki-laki atau
perempuan yang tinggal bersama
responden, tulis “00” dalam kotak.

4
Lihat Buku Halaman 108-109
Cara Pengisian P.440

Pertanyaan 440 : Jumlah anak kandung


yang masih hidup dan tinggal di tempat lain

Pertanyaan 440.a: Isikan jumlah anak


kandung laki-laki yang masih hidup tetapi
tinggal di tempat lain pada kotak yang
tersedia.
❑ Pertanyaan pada P.440.a dan P.440.b mengenai anak kandung laki-laki Pertanyaan 440.b: Isikan jumlah anak
maupun perempuan yang masih hidup tetapi tidak tinggal di rumah kandung perempuan yang masih hidup
tangga ibunya (misalnya tinggal dengan keluarga lain, di asrama, diangkat tetapi tinggal di tempat lain pada kotak yang
anak oleh orang lain, atau anak-anak yang sudah menikah/meninggalkan tersedia.
rumah).
❑ Pastikan bahwa responden tidak memasukkan anak yang sudah
Jika tidak ada anak kandung laki-laki atau
meninggal. Untuk anak yang tinggal di luar rumah tangga dan tidak
perempuan yang tinggal di tempat lain, tulis
diketahui kabarnya dianggap masih hidup.
“00” di kotak yang tersedia.

5
Lihat Buku Halaman 109
Cara Pengisian P.441

Pertanyaan 441: Jumlah anak kandung


yang sudah meninggal

Pertanyaan 441.a:Tanyakan jumlah anak


kandung laki-laki yang sudah meninggal
(tidak termasuk yang lahir mati) dan isikan
jawaban pada kotak yang tersedia.
Pertanyaan 441.b: Tanyakan jumlah anak
❑ Pertanyaan mengenai anak yang telah meninggal sangat penting. kandung perempuan yang sudah
Sulit sekali memperoleh data yang akurat mengenai hal ini. meninggal (tidak termasuk yang lahir
mati) dan isikan jawaban pada kotak yang
❑ Beberapa responden mungkin lupa menyebutkan anaknya yang tersedia.
meninggal pada umur sangat muda, sehingga jika dia mengatakan
TIDAK ADA anak yang meninggal, tanyakan lagi: "Apakah ada anak
laki-laki atau perempuan yang lahir hidup meskipun hanya Jika responden tidak mempunyai anak
beberapa saat?". Yang dimaksud dengan beberapa saat mencakup kandung laki-laki atau perempuan yang
beberapa detik, menit, atau jam. sudah meninggal, isikan “00” pada kotak.

6
Lihat Buku Halaman 108-109
Cek Pengisian P.439-P.441

P.438
=
Periksa kembali kesesuaian isian P.439
sampai dengan P.441.
jumlah anak kandung yang pernah
P.439a dilahirkan hidup baik tinggal bersama
Ibu, tidak tinggal bersama Ibu, dan anak
P.439b
+
yang sudah meninggal harus sama
jumlah seluruh anak yang dilahirkan
hidup oleh Ibu.

P.440a P.438 merupakan penjumlahan dari


P.440b
+
P.439 sampai dengan P.441.
P.438 = P.439.a + P.439.b + P.440.a +
P.440.b + P.441.a + P.441.b
P.441a
P.441b 7
Lihat Buku Halaman 109-110
Cara Pengisian P.442

Pertanyaan 442: Riwayat


melahirkan anak dalam keadaan
hidup sejak Januari 2016

Tanyakan pada responden


apakah pernah melahirkan anak
dalam keadaan hidup sejak 1
Januari 2016.

Jika jawabannya “Tidak”, tandai


kode 2 dan lanjutkan pertanyaan
ke ART berikutnya atau P.501.

8
Lihat Buku Halaman 110
Cara Pengisian P.443

Pertanyaan 443: Jumlah anak kandung


yang lahir sejak 1 Januari 2016

Pertanyaan 443.a: Tanyakan berapa jumlah


anak kandung laki-laki yang dilahirkan
dalam keadaan hidup sejak 1 Januari 2016.
Pertanyaan 443.b: Tanyakan berapa jumlah
anak kandung perempuan yang dilahirkan
dalam keadaan hidup sejak 1 Januari 2016.

Isikan jumlahnya pada kotak yang


tersedia. Isikan “00” jika tidak ada anak
kandung laki-laki atau perempuan yang
dilahirkan responden sejak 1 Januari 2016.

9
Lihat Buku Halaman 110
Cara Pengisian P.444

Pertanyaan 444: Jumlah anak


kandung yang lahir sejak 1 Januari
2020

Pertanyaan ini mencakup kejadian


kelahiran anak kandung responden
yang lahir dalam keadaan hidup
sejak 1 Januari 2020.

Jika jawabannya “Tidak”, tandai


kode 2 dan lanjutkan pertanyaan
ke ART berikutnya atau P.501.

10
Lihat Buku Halaman 110-111
Cara Pengisian P.445

Pertanyaan 445: Jumlah anak kandung


yang lahir sejak 1 Januari 2020

Pertanyaan 445.a: Tanyakan berapa jumlah


anak kandung laki-laki yang dilahirkan
dalam keadaan hidup sejak 1 Januari 2020.
Pertanyaan 445.b: Tanyakan berapa jumlah
anak kandung perempuan yang dilahirkan
dalam keadaan hidup sejak 1 Januari 2020.

Isikan jumlahnya pada kotak yang


tersedia. Isikan “00” jika tidak ada anak
kandung laki-laki atau perempuan yang
dilahirkan responden sejak 1 Januari 2020.

11
Contoh Wawancara Blok IV (P.437-P.445)
Selanjutnya Bu, saya mohon izin untuk bertanya tentang riwayat
Bu Ardiena kelahiran anak kandung dari Bu Ardiena. Apakah Bu Ardiena pernah
melahirkan?

Iya Pak, saya pernah melahirkan dua kali.

Apakah bayinya dalam keadaan sehat saat dilahirkan?

Alhamdulillah dua kali melahirkan dalam keadaan sehat semua dan


sampai sekarang juga sehat-sehat.

Alhamdulillah ya Bu, dua anak ibu tadi, laki-laki atau perempuan


ya?
Pak PPL
Alhamdulillah satu laki-laki, satu perempuan, jadi sudah komplit Pak
keluarga kami.
12
Contoh Wawancara Blok IV (P.437-P.445)[lanjutan]

Bu Ardiena
Sekarang anak-anak tinggal bersama Bu Ardiena atau tinggal di
tempat lain?

Tinggal sama saya Pak dua-duanya soalnya kan masih kecil-kecil.

Sejak 1 Januari 2016, apakah Bu Ardiena pernah melahirkan dalam


keadaan hidup?

Oh ya pernah Pak, anak saya yang laki-laki lahirnya 23 Oktober


2017.

Kalau sejak 1 Januari 2020 pernah melahirkan hidup Bu?


Pak PPL
Oh engga Pak, anak perempuan saya itu lahirnya 15 Agustus 2015.
Jadi ya terakhir melahirkan pas 2017 itu.
13
Contoh Pengisian BLOK IV (P.437-P.445)

Pengisian Blok IV P.437-445 (perempuan 10-54 tahun):


P.437 - P.445 tidak diisi jika tidak pernah melahirkan anak dalam keadaan hidup
Kesimpulan temuan di
lapangan:
Ardiena memiliki seorang
putri yang lahir pada 15 0 1
0 2
Agustus 2015 dan seorang 00
putra yang lahir pada 23 0 1
Oktober 2017. Mereka 0 1
hidup dan tinggal bersama 00
dalam satu rumah.
00

00
00

14
 Tujuan Blok V yaitu untuk mencatat
keterangan tentang migrasi keluar
TUJUAN Internasional sejak 1 Agustus/September
2016 sampai saat pendataan.
Setelah  Terdiri dari 8 pertanyaan (P.501 s.d P.508)
tentang:
mempelajari
❑ Mantan ART yang tinggal di luar negeri
bahan ini, peserta ❑ Nama dan Jenis kelamin mantan ART
diharapkan dapat ❑ Negara tempat tinggal mantan ART, tahun
berangkat ke luar negeri dan umur saat berangkat
memahami: ❑ Pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan alasan
utama berangkat ke luar negeri

2
Lihat Buku Halaman 111
Penjelasan Cakupan
► Penduduk dikatakan menjadi migran Internasional
jika orang tersebut tinggal atau menetap di luar
negeri lebih dari 1 tahun atau kurang dari 1 tahun
tetapi bermaksud menetap.

► Yang dicatat dalam blok ini adalah nama dan keterangan perpindahan dari
mantan ART yang sebelum tinggal di luar negeri merupakan anggota rumah
tangga responden, termasuk mantan ART yang tinggal untuk jangka panjang
seperti bekerja dan sekolah, dan tidak termasuk ART yang berpergian
sementara ke luar negeri seperti rekreasi, dinas, berobat, dan ibadah.

Jika terdapat lebih dari dua mantan ART, lanjutkan pengisian dengan menggunakan kuesioner baru.
Tuliskan “Bersambung” pada bagian atas kuesioner, dan “Sambungan” pada bagian atas kuesioner baru.
3
Lihat Buku Halaman 111
Penjelasan Cakupan
DICATAT TIDAK DICATAT

1) Seseorang yang sekarang tinggal di luar negeri 1) Seseorang yang berangkat ke luar negeri
walaupun baru beberapa hari saja, tetapi sebelum Agustus/September 2016 dan sempat
bermaksud menetap di tempat tujuan. pulang setelah Agustus/September 2016 untuk
2) Apabila pendataan dilakukan pada bulan liburan/cuti, kemudian berangkat lagi ke luar
Agustus 2021 maka yang dicatat adalah negeri
keberangkatan ke luar negeri sejak Agustus 2) Seseorang yang masih di penampungan tapi
2016. belum diberangkatkan ke luar negeri dianggap
3) Apabila pendataan dilakukan pada bulan belum pernah ke luar negeri
September 2021 maka yang dicatat adalah
keberangkatan ke luar negeri sejak September
2016.

4
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.501

P.501:
➢ Tanyakan apakah ada mantan ART
yang tinggal di luar negeri yang
berangkat sejak Agustus/September
2016 sampai dengan sekarang.
➢ Bila ada, tandai kotak pada Kode 1
dan isikan jumlahnya, lalu lanjutkan ke
pertanyaan berikutnya.
➢ Bila tidak ada, tandai kotak pada Kode
2 dan lanjutkan ke pertanyaan 601.
➢ Jika terdapat lebih dari satu orang
mantan ART, isikan terlebih dahulu
nama dan jenis kelamin mantan ART.
➢ Lengkapi informasi lainnya terkait
mantan ART yang pertama kemudian
lanjutkan untuk mantan ART berikut.
5
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.501
✓ Jika pendataan dilakukan pada Agustus 2021, maka referensi
waktunya adalah antara Agustus 2016 – Agustus 2021.

Referensi waktu

Agst Sept Agst Sept


2016 2021

✓ Jika pendataan dilakukan pada September 2021, maka referensi


waktunya adalah antara September 2016 – September 2021.

Referensi waktu

Agst Sept Agst Sept


2016 2021
6
6
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.502 – P. 503

P.502: Siapakah nama mantan ART? P. 503: Apa jenis kelamin (Nama)?

Isikan nama-nama mantan ART migran Tandai kode jenis kelamin masing-masing
internasional yang berangkat sejak mantan ART. Jangan menebak jenis
Agustus/September 2016. kelamin mantan ART dari namanya.

7
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.502 – P. 503

Tanyakan P.502 dan P.503


untuk semua mantan ART
migran terlebih dahulu,
baru berlanjut ke P.504
tiap-tiap mantan ART.

8
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.502 – P. 503

Nomor urut mantan ART dimulai dari 1, bukan melanjutkan BERSAMBUNG


nomor urut ART di Blok III

1 2
MAHENDRA AFSUN

SAMBUNGAN

3
ROHAN

9
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.504
P.504 ❖ Jika (Nama) pernah tinggal di beberapa negara tanpa
➢ Tanyakan kepada pulang/tinggal di Indonesia, maka negara tempat tinggal yang
responden, di negara dicatat adalah tempat tinggal pertama setelah meninggalkan
manakah (Nama) bertempat Indonesia.
tinggal.
➢ Tuliskan nama negara ❖ Jika (Nama) pernah tinggal di beberapa negara, namun sempat
tempat tinggal. pulang ke Indonesia dengan jeda tinggal 1 tahun atau lebih,
kemudian dia berangkat dan tinggal lagi ke negara lain, maka yang
➢ Kode negara diisi oleh
dicatat adalah negara keberangkatan yang terakhir.
Kortim.

10
Lihat Buku Halaman 112
Cara Pengisian P.505 – P. 506
P.505
✓ Tanyakan pada responden, pada tahun berapakah (Nama) berangkat ke negara tersebut.
✓ Tahun berangkat mengacu ke negara yang pertama kali (Nama) bertempat tinggal.

P.506
✓ Tanyakan pada responden, pada umur berapakah (Nama) berangkat ke negara tersebut (Mengacu ke
P.504)

11
Contoh Pengisian P.504 – P.506

CONTOH 1
INDONESIA SINGAPURA

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

SINGAPURA

4 0 1 3

2 0 1 9

2 3

12
Contoh Pengisian P.504 – P.506

CONTOH 2
ARAB SAUDI INDONESIA

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

TIDAK MASUK DALAM CAKUPAN BLOK V


13
Contoh Pengisian P.504 – P.506

CONTOH 3
INDONESIA SINGAPURA MALAYSIA

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

SINGAPURA

4 0 1 3

2 0 1 8

2 2

14
Contoh Pengisian P.504 – P.506
cuti/
liburan
CONTOH 4
INDO-
INDONESIA MALAYSIA NESIA MALAYSIA

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

MALAYSIA

4 0 1 1

2 0 1 7

3 1

15
Contoh Pengisian P.504 – P.506

CONTOH 5
INDONESIA SINGAPURA INDONESIA BELANDA

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


► Responden kembali ke Indonesia pada pertengahan 2018 dari Singapura dan berangkat kembali ke luar negeri
(Belanda) pada akhir tahun 2019

BELANDA

4 0 4 6

2 0 1 9

2 9
16
Lihat Buku Halaman 113
Cara Pengisian P.507 – P. 508

P.507
✓ Tanyakan pada responden, pendidikan
tertinggi yang ditamatkan (Nama)
pada saat berangkat ke negara
tersebut.

P.508
✓ Tanyakan alasan utama (Nama)
pindah ke negara tersebut.
✓ Tandai pada kode yang sesuai dengan
jawaban responden.
✓ Jika alasan berangkat selain Kode 1-6,
maka tuliskan alasan pada kotak yang
tersedia.

17
Lihat Buku Halaman 113
Cara Pengisian P. 508

ALASAN PINDAH KARENA:

Kode 1. Pekerjaan → contoh: mendapat pekerjaan di LN, pindah tugas, ganti pekerjaan.
Kode 2. Pendidikan → contoh: tugas belajar.
Kode 3. Ikut suami/istri/orangtua/anak → tanpa memerhatikan alasan pindah dari orang yang
diikutinya.
Kode 4. Ikut saudara kandung/famili lain → tanpa memerhatikan alasan pindah dari orang yang
diikutinya.
Kode 5. Keamanan/politik → misalnya: karena kerusuhan.
Kode 6. Bencana/kerusakan lingkungan → yang terjadi di tempat tinggal lama sehingga tidak layak
ditinggali lagi. Kerusakan lingkungan bisa disebabkan oleh ulah manusia maupun bencana.
Kode 7. Lainnya → selain Kode 1-6, tuliskan alasannya pada kotak.

18
Lihat Buku Halaman 113
Cara Pengisian P. 508

Alasan utama yang dimaksud adalah


alasan/niat pertama kali ketika berangkat.

Contoh:
Istri Pak Adam dan anak-anaknya saat ini tinggal di Korea Selatan karena suaminya
pindah tugas ke Korea Selatan. Setelah tinggal satu minggu di Korea Selatan, istri
Pak Adam mendapatkan pekerjaan sebagai pramusaji di restoran Korea.

Maka alasan pindah bagi:


✓ Pak Adam: pekerjaan
✓ Istri dan anak-anaknya: ikut suami/istri/orang tua/anak

19
Contoh Wawancara Blok V (P.501-P.508)
Petugas : Apakah ada anak, saudara, orang tua, atau kerabat lainnya yang sebelumnya
tinggal di rumah ini namun saat ini sudah tinggal di luar negeri?
Responden : Ada pak, anak saya.
Petugas : Sudah berapa lama anaknya tinggal di luar negeri bu?
Responden : Sekitar 2 tahun pak, kalau tidak salah tahun 2019
Petugas : Sebelum berangkat ke luar negeri, apakah anak ibu tadi memang sehari-harinya
tinggal dan makan di rumah ini?
Responden : Iya pak
Petugas : Ada orang lain gak bu selain anak ibu tadi yang berangkat ke luar negeri?
Responden : Tidak ada pak, anak saya saja
Petugas : Baik, boleh tahu namanya siapa bu?
Responden : Rudi pak.
20
Contoh Wawancara Blok V (P.501-P.508)

Petugas : Jenis kelaminnya Rudi laki-laki ya Bu?


Responden : Bukan pak, perempuan. Nama dia Rudiana Saraswati. Orangnya tomboy
makanya lebih suka dipanggil Rudi
Petugas : Luar negerinya di negara mana bu?
Responden : Malaysia pak.
Petugas : Umur berapa bu dulu ketika Rudi berangkat?
Responden : Sekitar 28 tahun.
Petugas : Pendidikanya apa bu waktu itu?
Responden : Tamat SMA saja pak.
Petugas : Tujuannya apa bu keluar negeri?
Responden : Katanya mau kerja pak.
21
Contoh Pengisian dari Hasil Wawancara Blok V (P.501-P.508)

1
RUDIANA
SARASWATI
Contoh Pengisian dari Hasil Wawancara Blok V (P.501-P.508)
MALAYSIA

2019

28
BLOK VI
❑ Tujuan: menghitung indikator kematian, salah satunya
adalah kematian menurut umur.
❑ Kejadian kematian termasuk kejadian yang sangat kecil
serta banyak dilupakan rumah tangga sehingga perlu
probing dengan teliti dan sabar agar kejadian kematian
dapat ditangkap.
❑ Meskipun saat pemutakhiran kejadian kematian tidak
ditemukan/tidak diinformasikan oleh ruta, tetap
tanyakan dan lakukan probing untuk Blok VI ini untuk
memastikan tidak ada yang terlewat.
❑ Jika terdapat perbedaan isian kematian antara Blok VI
dan daftar pemutakhiran, maka daftar pemutakhiran
tidak perlu disesuaikan.
❑ Terdiri dari P601 s.d P607
2
Lihat Buku 4A Halaman 114-117

Pencatatan Blok VI

Isikan keterangan semua Lahir mati adalah meninggal Keterangan yang dikumpulkan:
orang yang meninggal sejak 1 dalam kandungan/sebelum 1. jumlah ART (ketika itu) yang
Januari 2016 s.d. saat dilahirkan, atau lahir tanpa meninggal
2. nama
pencacahan, tidak termasuk menunjukkan tanda-tanda 3. jenis kelamin
“bayi” yang lahir mati. kehidupan seperti menangis, 4. bulan dan tahun meninggal
denyut nadi, refleks dan gerakan, 5. umur saat meninggal
terutama bila usia janin sudah 22 6. penyebab kejadian meninggal
minggu ke atas.
3
Lihat Buku Halaman 114
Cara Pengisian P.601

CONTOH KASUS:
1. Pak Tuktuk adalah KRT dan tinggal di Jakarta. Pak Tuktuk meninggal pada Feb 2017, maka
kejadian kematiannya dicatat di rumah tangga Pak Tuktuk.
2. Ado adalah anak Bu Tuktuk dan tinggal di kosnya di Bandung. Jika Ado meninggal, rumah
tangga Bu Tuktuk yang di Jakarta tidak mencatatkan kematian Ado (bukan ART).
3. Takya adalah teman Bu Tuktuk dan menginap di rumahnya. Jika Takya meninggal dan
rumah tangga Bu Tuktuk terkena sampel, maka kematian Takya tidak dicatat.
4
Lihat Buku Halaman 114
Cara Pengisian P.601

Apabila ruta pecah setelah kejadian kematian, maka:


a. catat kejadian kematian di ruta yang terpilih sebagai sampel
b. jika kedua ruta terpilih sebagai sampel:
✓ catat di salah satu ruta jika ruta-ruta tersebut masih
dalam wilayah sampel yang sama
✓ catat di kedua ruta jika ruta-ruta tersebut berada di
wilayah sampel yang berbeda

5
Lihat Buku Halaman 114
Cara Pengisian P.601
Contoh: Sejak tahun 2000, Pak Hadi dan istri, Arya (anak Pak Hadi), istri Arya, dan kedua cucunya tinggal dalam
bangunan tempat tinggal yang sama di Desa Sukamaju. Pada tahun 2017, istri Arya meninggal saat melahirkan anak
ketiganya. Setahun kemudian, Arya pindah bekerja dan tinggal di desa Sukamakmur bersama ketiga anaknya.

Istri Arya
meninggal

RUTA HADI ARYA PINDAH (Ruta Pecah)

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


✓ Jika ruta Pak Hadi terpilih sebagai sampel, maka kejadian kematian istri Arya dicatat di ruta Pak Hadi.
✓ Jika ruta Arya terpilih sebagai sampel, maka kejadian kematian istri Arya dicatat di ruta Arya.
✓ Jika keduanya terpilih sebagai sampel, maka:
(a) jika bangunan ruta Pak Hadi dan ruta Pak Arya berada di wilayah sampel yang sama, maka pilih dan catat
di salah satu ruta
(b) Jika berada di BS/SLS yang berbeda, misalkan Pak Hadi tinggal di Desa Sukamaju (Kota Cirebon),
sementara Pak Arya tinggal di Desa Sukamakmur (Kota Indramayu), maka dicatat di kedua ruta
6
Lihat Buku Halaman 115
Cara Pengisian P.602
 Tanyakan berapa jumlah orang yang meninggal di rumah tangga tersebut sejak 1 Januari 2016.
 Isikan pada kotak yang tersedia
 Jika dalam satu rumah tangga terdapat lebih dari 3 (tiga) orang yang meninggal, maka gunakan satu set
kuesioner SP2020-C2 tambahan
BERSAMBUNG
4

1 2 3

Pada Lembar Tambahan:


SAMBUNGAN

4
7
Lihat Buku Halaman 115-117
Alur Pengisian P.603 – P607

} Jika lebih dari satu kejadian kematian:


Isikan dulu no urut, nama, dan jenis
kelamin semua orang yang meninggal

Setelah semua no urut, nama, dan jenis


kelamin orang yang meninggal terisi,
baru lanjutkan melengkapi informasi
terkait kejadian kematian yang pertama
sebelum lanjut ke kejadian kematian
berikutnya.
8
Lihat Buku Halaman 115
Cara Pengisian P.603 dan P.604
 Kejadian kematian yang lebih lama dicatat terlebih dahulu.
 Bila lahir hidup tetapi kemudian meninggal dan belum sempat diberi nama, tuliskan “ BAYI ”.
 Orang yang meninggal dicatat di rumah tangga terakhir tempat tinggal mendiang/almarhum sebelum
meninggal (menggunakan konsep ART).

CONTOH: Surya Sari (PEREMPUAN) meninggal pada 3 September 2019 dan “bayi” (LAKI-LAKI)
meninggal pada 28 Februari 2020

1 2
SURYA SARI BAYI

9
Lihat Buku Halaman 115
Cara Pengisian P.605

➢ Tahun meninggal harus terisi (periode 2016 – 2021), meskipun dengan perkiraan.
➢ Untuk bulan, jika pemberi informasi tidak tahu, maka isikan 98.

CONTOH 1:
Meninggal pada tahun 2017,
Meninggal pada Juni 2018 tapi tidak tahu bulannya

0 6 2 0 1 8 9 8 2 0 1 7

10
Lihat Buku Halaman 115
Cara Pengisian P.605

CONTOH2 : Surya Sari (PEREMPUAN) meninggal pada 3 September 2019 dan “bayi”
(LAKI-LAKI) meninggal pada 28 Februari 2020

0 9 2 0 1 9 0 2 2020

11
Lihat Buku Halaman 116
Cara Pengisian P.606
 Jika meninggal umurnya kurang dari 1
bulan, maka isikan dalam kotak isian Hari.
Kotak isian Bulan dan Tahun dikosongkan.
 Jika kurang dari 2 tahun, maka isikan dalam
kotak isian Bulan. Isian bulan: 01 s.d. 23.
Kotak isian Hari dan Tahun dikosongkan.
 Jika meninggal saat berumur 2 tahun atau
lebih, isikan pada kotak isian Tahun. Kotak
untuk isian Hari dan Bulan dikosongkan.

 Dicatat dengan pembulatan ke bawah.


 Jika saat meninggal berumur 95 tahun ke
atas, maka dicatat 95.

12
Lihat Buku Halaman 116
Cara Pengisian P.606
Contoh pengisian umur saat meninggal:
6 jam 3 hari 1,5 tahun 2 tahun 11 bulan 96 tahun

0 0 0 3

1 8

0 2 9 5

13
Penggalian Informasi Umur pada P.606

Jika responden menjawab umur


Umurnya
saat meninggal adalah 1 tahun, 1 tahun, Mba.
jangan buru-buru kita tulis 12
bulan.
Maaf, Pak. Berapa bulan ya
tepatnya? Mungkin baru 11
Pastikan dan probing kembali bulan atau sudah 13 bulan?
berapakah umur tepat dalam
bulan saat meninggal. Bisa jadi Baru 11 bulan
sebenarnya anak tersebut sih, Mba. Belum 1 1
meninggal pada umur 11 bulan genap 1 tahun.
atau 13 bulan, tetapi responden
membulatkannya dan
mengatakannya sebagai 1 tahun.
14
Lihat Buku Halaman 115-116
Contoh Pengisian P.603-P.606
Contoh pengisian untuk
1 2
kasus Surya Sari dan Bayi
SURYA SARI BAYI

✓ Surya Sari (perempuan)


lahir pada tanggal 3
Maret 1960. Surya Sari
09 2019 02 2020 meninggal pada 3
September 2019
✓ Bayi (laki-laki) lahir pada
00
28 Februari 2020.
Beberapa jam setelah
dilahirkan, bayi
meninggal.
59
15
Lihat Buku Halaman 116-117
Cara Pengisian P.607

Contoh: TBC, demam berdarah, malaria,


hepatitis B, HIV/AIDS.

Tandai hanya di Contoh: sakit jantung, hipertensi, stroke,


salah satu kode! diabetes, kanker, gagal ginjal.

baik dari minuman/makanan/ udara.


Contoh: tertabrak kendaraan;
jatuh/menabrak saat berkendara; dll.

Contoh: terjatuh dari tangga,


terpeleset di kamar mandi,
Misalnya, karena kekerasan atau Terjadi karena sengaja tenggelam di sungai atau danau,
kejahatan (misalnya dipukul mematikan diri sendiri, tertimpa pohon/balok, terbakar, dll.
bagian kepala, kena tusuk pisau misalnya gantung diri,
atau parang akibat kejahatan/ memotong nadi, meminum Contoh: banjir, gunung
perampokan), dll. racun, melompat dari meletus, gempa, tanah
ketinggian, dll. longsor, dll.
16
Contoh Wawancara BLOK VI (P.601.P.607)
“Baik. Sekarang saya akan menanyakan kejadian kematian di rumah
tangga Ibu sejak 2016. Sebelumnya mohon maaf, Bu, kalau tidak
salah, kemarin Ibu bilang memang ada kejadian kematian di rumah
tangga ini ya Bu?”
“Iya, Mba.”
“Yang meninggal berapa ya, Bu?”
“Satu orang, Mba, anak saya.”
“Boleh tahu nama lengkap, Bu?”
“Raihani Fitri.” PPL
“Jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan, Bu?
Bulan dan tahun Raihani meninggal, Bu?”
”Perempuan, Mba. meninggal dulu Mei 2017.”
“Saat Raihani meninggal, umurnya berapa ya, Bu?”
“12 tahun, Mba. Saya ingat dulu meninggal setelah
ulang tahun ke-12 itu.”
“Maaf, Bu, kalau boleh tahu, meninggalnya karena apa ya?”
Responden (Sutinah) “Keserempet mobil, Mba, ketika main sepeda.” 17
Contoh Wawancara BLOK VI (P.601.P.607)
CARA PENGISIAN P.601 – P.607

1
1 2
RAIHANI FITRI

0 5 2 0 1 7

18
I. Penjelasan Pengisian Blok VII
Keterangan Awal Blok VII: Kejadian kehamilan di rumah
tangga sejak 1 Januari 2016
702: Nama Ibu yang mengalami kehamilan

TUJUAN 703: Kondisi Ibu hamil pada saat kehamilan dan masa nifas
704: Bulan dan tahun saat Ibu hamil meninggal

Setelah mempelajari 705: Alasan Ibu hamil meninggal, dibedakan berdasarkan


waktu meninggal yaitu:
bahan ini, petugas
P705a: Meninggal Pada Masa Kehamilan
diharapkan dapat
P705b: Meninggal Pada saat keguguran/pengguguran
memahami:
P705c: Meninggal pada saat persalinan
P705d: Masa dua bulan setelah
persalinan/keguguran/pengguguran
706: Kondisi akhir dari kehamilan

II. Contoh Kasus Blok VII


Bagian 1

Penjelasan Pengisian Blok VII


BLOK VII
 Pertanyaan pada blok ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi terkait riwayat
kehamilan, kelahiran dan kematian
maternal yang terjadi di rumah tangga
responden sejak 1 Januari 2016. Tuliskan
nama dan nomor urut ART Pemberi
Informasi. Nama dan nomor urut ART yang
memberi informasi dapat diketahui dengan
melihat di Blok III pada P.301 dan P.302.

Pemberi informasi pada Blok ini adalah yang


bersangkutan. Jika yang bersangkutan
berhalangan, yang memberi informasi
adalah orang yang mengetahui

4
Cara Pengisian P.701(1)

Keterangan Awal Blok VII:


Keterangan Kejadian kehamilan
di rumah tangga sejak 1 Januari
2016
✓ Tanyakan kepada responden
apakah ada kejadian kehamilan
di rumah tangga ini sejak 1
Januari 2016.
✓ Jika ada, maka tanyakan berapa
jumlah kehamilan yang terjadi
sejak 1 Januari 2016 tersebut.
✓ Jika tidak ada, maka lanjut ke
pertanyaan 801.
Cara Pengisian P.701(2)

Yang dikatakan kejadian kehamilan


adalah semua kejadian kehamilan
tanpa melihat akhir dari kejadian
kehamilan tersebut dalam referensi
waktu 1 Januari 2016 sampai
sekarang.
Catatan
✓ Satu orang bisa saja mengalami
kehamilan lebih dari sekali, catat
seluruh kejadian kehamilan yang
terjadi pada rumah tangga
tersebut sejak 1 Januari 2016.
✓ Jika dalam satu rumah tangga
terdapat lebih dari 4 (empat)
kehamilan, maka gunakan satu set
kuesioner SP2020-C2 tambahan.
Cara Pengisian P.701(3)

Catatan
✓ Berikan keterangan “Bersambung”
pada sudut kanan atas dari
kuesioner yang pertama dan
“Sambungan” pada lembar
tambahan.

BERSAMBUNG SAMBUNGAN
Cara Pengisian P.701(3)

✓ Selanjutnya isikan urutan


kehamilan serta bulan dan tahun
awal kehamilan. Urutan
disesuaikan dengan bulan dan
tahun kejadian. Kejadian yang lebih
lama dicatat terlebih dahulu.
Ajukan pertanyaan terkait
kehamilan tersebut dimulai dari
urutan pertama.
✓ Jika ada kejadian kehamilan yang
dimulai tahun 2015 dan masih
berlangsung hingga tahun 2016,
dicatat pada pertanyaan 701.
Pengisian bulan dan tahun
merujuk pada awal kehamilan.
Alur Pengisian P.702 – P.710

✓ Jika lebih dari satu kejadian


kehamilan, maka isikan nomor
urut kehamilan, bulan dan tahun
kehamilan, dan nama Ibu yang
mengalami kehamilan pertama,
selanjutnya isikan nomor urut
kehamilan, bulan dan tahun
kehamilan, dan nama ibu yang
mengalami kehamilan berikutnya,
dst.

✓ Setelah itu, baru ditanyakan


untuk masing-masing kejadian
kehamilan yang pertama (P.703 –
P.710), lanjut ke kejadian
kehamilan berikutnya.
Cara Pengisian P.702 – P.704(1)

Pertanyaan 702: Sejak 1 Januari 2016,


siapakah nama ibu yang mengalami
kehamilan?
✓ Tanyakan nama Ibu yang
mengalami kehamilan dan isikan
pada kotak-kotak yang tersedia.

Pertanyaan 703: Apakah pada masa


kehamilan sampai dengan masa nifas,
(Nama ibu) masih hidup?
Tanyakan apakah pada masa
kehamilannya tersebut, ibu masih
hidup. Jika jawabannya adalah “Ya”,
maka lanjutkan ke P.706. Jika jawaban
“Tidak” lanjutkan ke pertanyaan
berikutnya.
Cara Pengisian P.702 – P.704(2)

Pertanyaan 704: Bulan dan tahun


berapa (Nama Ibu) meninggal?
✓ Tanyakan bulan dan tahun kejadian
kematian dan tuliskan pada kotak
yang sesuai.
✓ Tahun meninggal harus terisi
(periode 2016 – 2021), meskipun
dengan perkiraan.
✓ Untuk bulan, jika pemberi informasi
01 2018
tidak tahu, maka isikan 98.

Contoh
✓ Kejadian kematian pada bulan
Januari tahun 2018 maka ditulis
seperti gambar disamping:
Cara Pengisian P.705(1)

Pertanyaan 705: Apakah (Nama ibu)


meninggal pada:
P705a: Meninggal Pada Masa
Kehamilan
✓ Tanyakan apakah almarhumah
meninggal pada masa kehamilan.
✓ Jika jawaban “Ya”, tandai kotak
dengan kode 1, lanjutkan ke P.706.
Jika jawaban tidak tandai kotak
pada kode 2 dan lanjutkan ke
pertanyaan berikutnya.
Cara Pengisian P.705(2)

P705b: Meninggal Pada saat


keguguran/pengguguran
✓ Tanyakan apakah almarhumah
meninggal pada masa
keguguran/pengguguran.
✓ Jika jawaban “Ya”, tandai kotak
dengan kode 1, lanjutkan ke P.706.
Jika jawaban tidak tandai kotak
pada kode 2 dan lanjutkan ke
pertanyaan berikutnya.
Cara Pengisian P.705(3)

P705c: Meninggal pada saat


persalinan
✓ Tanyakan apakah almarhumah
meninggal saat persalinan atau
melahirkan.
✓ Jika jawaban “Ya”, tandai kotak
dengan kode 1, lanjutkan ke P.706.
Jika jawaban tidak tandai kotak
pada kode 2 dan lanjutkan ke
pertanyaan berikutnya.
Cara Pengisian P.705(4)

P705d: Masa dua bulan setelah


persalinan/keguguran/pengguguran?
✓ Tanyakan apakah almarhumah
meninggal pada masa 2 bulan
setelah
persalinan/keguguran/penggugura
n.
✓ Isikan sesuai jawaban responden.
Cara Pengisian P.706(1)

Pertanyaan 706: Bagaimana akhir


dari kehamilan tersebut?
✓ Tanyakan bagaimana akhir dari
kehamilan tersebut, apakah saat ini
masih hamil, mengalami
keguguran/digugurkan, lahir mati
ataukah lahir hidup. Tandai kotak
sesuai dengan jawaban responden.
✓ Jika jawaban berkode 1, 2 atau 3
maka lanjutkan ke P.801, dan jika
jawaban berkode 4, lanjutkan ke
pertanyaan berikutnya.
Cara Pengisian P.706(2)

✓ Keguguran adalah kehamilan yang


berakhir sebelum waktunya tanpa
disengaja dan umur janin tersebut
kurang dari 28 minggu.
✓ Digugurkan adalah jika responden
sengaja untuk mengakhiri
kehamilan tersebut.
✓ Lahir mati adalah jika bayi tersebut
dilahirkan pada usia kehamilan 28
minggu atau lebih, namun bayi
tidak menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.
 Kegunaan Blok VIII untuk mendapatkan
TUJUAN informasi perumahan dan pertanahan
dari rumah tangga.
Setelah
 Terdiri dari 10 pertanyaan (P.801
mempelajari
s.d P.810) tentang:
bahan ini, peserta ✓ Status kepemilikan bangunan dan tanah
diharapkan dapat ✓

Dasar kepemilikan tanah
Luas tanah
memahami: ✓

Bahan bangunan atap, dinding, lantai
Penguasaan tanah di tempat lain (jumlah bidang,
dasar kepemilikan, pemilik)

2
2 KONTRAK:
Lihat Buku Halaman 121-122
1 disewa dalam jangka waktu
MILIK SENDIRI:
merupakan milik KRT atau
tertentu berdasarkan 2 SEWA:
perjanjian kontrak pembayaran sewa teratur
salah seorang anggota
rumah tangga dan terus menerus tanpa
batasan waktu tertentu.

5 3
LAINNYA: BEBAS SEWA:
Misalnya rumah/tanah 4 diperoleh dari pihak lain (baik
famili/bukan famili/orang tua yang
adat. DINAS:
Bangunan/tanah dimiliki dan disediakan oleh tinggal di tempat lain) dan ditempati
suatu instansi tempat bekerja salah satu tanpa mengeluarkan pembayaran
anggota rumah tangga baik dengan apapun.
membayar sewa maupun tidak.

P.801 P.802
3
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 1.
Sertifikat Hak Milik
Merupakan jenis sertifikat
yang pemiliknya memiliki
hak penuh atas
kepemilikan tanah pada
kawasan dengan luas
tertentu yang telah
disebutkan dalam
sertifikat tersebut.

4
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 2. Kode 3.
Sertifikat Hak Sertifikat Hak
Guna Bangunan (SHGB) Guna Usaha

adalah hak khusus


Pemegang SHGB berhak untuk mengusahakan
mendirikan bangunan di atas tanah yang bukan
tanah yang memiliki sertifikat miliknya sendiri atas
jenis tersebut tetapi tanah yang dikuasai
kepemilikan tanah atau lahan langsung oleh negara
menjadi milik negara. untuk perusahaan
pertanian, perikanan
atau peternakan.

5
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 5.
Kode 4. Sertifikat Hak Milik
Sertifikat Hak Pakai Atas Satuan
Rumah Susun

Hak pakai adalah hak untuk


menggunakan dan/atau adalah bukti sah atas
memungut hasil dari tanah yang kepemilikan sebuah unit
dikuasai langsung oleh negara dalam suatu apartemen
atau tanah milik orang lain, yang atau rumah susun
memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh
pejabat yang berwenang.

6
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 6. Kode 6. Kode 6. Kode 6.


Akta Jual Beli Akta Waris Akta Hibah Akta Lelang
Akta Jual Beli (AJB) merupakan Akta Waris adalah Akta Hibah adalah akta Akta Lelang atau Akta
dokumen yang membuktikan adanya akta yang dibuat yang dibuat untuk Risalah Lelang adalah
peralihan hak atas tanah dari oleh pejabat menerangkan bahwa berita acara yang
pemilik sebagai penjual kepada berwenang, yang tanah yang dimiliki dibuat oleh pejabat
pembeli sebagai pemilik baru. AJB isinya membuktikan merupakan tanah lelang yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta kepemilikan tanah pemberian secara merupakan akta
Tanah (PPAT) jual beli tanah dibayar warisan. sukarela tanpa imbalan. outentik yang
lunas. mempunyai kekuatan
pembuktian
sempurna atas tanah.

7
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 7. Kode 7. Kode 7.


Letter C Girik Petok D
Letter C adalah tanda bukti kepemilikan atas tanah Girik adalah surat pertanahan yang Petok D adalah alat
oleh seseorang yang berbentuk buku dan berfungsi menunjukkan penguasaan lahan bukti pembayaran
sebagai catatan penarikan pajak dan keterangan untuk keperluan perpajakan. Di pajak tanah oleh sang
mengenai identitas tanah pada zaman kolonial. dalam surat ini dapat ditemui pengguna tanah. Surat
Namun pada masa kini, Letter C masih kerap nomor, luas tanah, serta pemilik ini sangat lemah jika
digunakan sebagai identitas kepemilikan tanah dan hak atas tanah karena jual-beli difungsikan sebagai
menjadi bukti transaksi jual beli tanah. atau warisan. surat kepemilikan atas
tanah

8
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 8. Kode 8.
Tanah Garapan Tanah Gogol Gilir
Definisi tanah garapan menurut Keputusan Tanah gogol gilir adalah tanah pertanian milik
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama dimana para warga dapat
Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan menggarapnya secara bergilir dengan syarat
Standar Mekanisme Ketatalaksanaan tertentu
Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan
yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Contoh di daerah Purworejo: tanah pekulen, yaitu
Kabupaten/Kota (“SK Kepala BPN”) adalah sawah komunal desa yang pemanfaatannya
sebidang tanah yang sudah atau belum dilekati dibagi-bagi kepada sejumlah petani penduduk inti
dengan sesuatu hak yang dikerjakan dan baik secara tetap maupun secara giliran berkala
dimanfaatkan oleh pihak lain baik dengan
persetujuan atau tanpa persetujuan yang
berhak dengan atau tanpa jangka waktu
tertentu.

9
P.803 Lihat Buku Halaman 123

Kode 10.
Kode 9. Lainnya Tidak Ada Bukti Kepemilikan

Lainnya, seperti tanah Adat. Tidak ada bukti kepemilikan.

Tuliskan dasar penguasaan/pemilikan tanah


pada kotak yang tersedia

10
Lihat Buku Halaman126

P.804

Luas tanah bangunan tempat tinggal


adalah ukuran luas bidang tanah dengan
batas-batas yang jelas, yang didalamnya
terdapat bangunan rumah tempat
tinggal yang ditempati beserta
pekarangannya (jika ada).

11
P.805 Lihat Buku Halaman 126
Beton: Asbes: Ijuk: Bambu:

Ijuk: Kayu/Sirap:

Genteng: terbuat dari tanah Seng: terbuat dari Lainnya:


liat yang dicetak dan dibakar, bahan seng, termasuk
termasuk genteng keramik, decrabond (seng yang misalnya kardus,
metal/logam, tanah liat, atau dilapisi epoxy dan kaca, dll.
fiber/polycarbonate. acrylic), dan garvalum.

12
P.806 Lihat Buku Halaman 127

Tembok Kayu Plesteran Bambu Batang Kayu Bambu Anyaman Bambu


13
P.807 Lihat Buku Halaman 128

Marmer: Keramik: Parket berarti Vinil adalah karpet


menyusun potongan- yang berbahan
potongan kayu untuk dasar dari
dijadikan penutup campuran karet
lantai. dan plastik

Tegel adalah ubin yang Teraso adalah jenis lantai Semen: Bambu:
dibuat dari semen. yg dibuat dari batu alam
kecil-kecil, diaduk dulu
adukan kapur pasir, dituang
di atas dasar batu, lalu
digiling.
14
P.808 Lihat Buku Halaman 129

✓ Memiliki tanah di tempat lain adalah jika KRT/pasangan/anaknya memiliki tanah di tempat lain
selain dari yang ditempatinya saat pencacahan. Pasangan/anak dari KRT yang dimaksud adalah
yang merupakan anggota rumah tangga.
✓ Tidak termasuk memiliki tanah lain, jika mahasiswa kost menjadi sampel, dan memiliki tanah di
kampung halaman (milik orang tuanya) maka dianggap tidak memiliki rumah karena mahasiswa
tersebut bukan lagi ART di rumah tangga orang tuanya.

15
Lihat Buku Halaman 130

P.809

Tuliskan jumlah bidang tanah pertanian dan


non-pertanian yang dikuasai/dimiliki pada kotak yang
tersedia

16
PENEGASAN Batas tanah pertanian
“WORKSHOP yang dikuasai (P.809a = 3
bidang tanah)
INTAMA”
Kandang P.804 = isikan sesuai luas batas merah
Tanya: Ayam
tanah pekarangan di (Girik)
Kandang
belakang rumah yang sangat Sapi (Akte
luas untuk ternak dll apakah Jual Beli)
tercakup? apakah yang
hanya ada dalam PBB? Sawah
(Sertifikat P.808 = ya (karena punya lahan
Jawab: Hak Milik) pertanian untuk kandang sapi, kandang
Tanah yg ditempati ayam, dan sawah – sesuai batas ungu)
bangunan : isikan di P.804

tanah yang sangat luas


tersebut jika sebagian
digunakan untuk pertanian Rumah
atau non pertanian maka P.809a = 3 (yaitu tanah untuk
masuk ke P.809 (bukan kandang sapi, kandang ayam, dan
Batas Rumah /
P.804) tanah yang sawah)
Total Tanah yang
ditempati (P.804)
dimiliki responden
P.810 Lihat Buku Halaman 130

✓ Berikan kode sesuai jawaban responden


01. Sertifikat Hak Milik
02. Sertifikat Hak Guna Bangunan
03. Sertifikat Hak Guna Usaha
04. Sertifikat Hak Pakai
05. Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
06. Akta (Jual Beli/Waris/Hibah/Lelang)
07. Leter C/Girik/Petok D/Sejenisnya
08. Tanah Garapan/Tanah Gogol Gilir
09. Lainnya, (tuliskan)
10. Tidak Ada Bukti Kepemilikan

✓ Jika P.809 terisi lebih dari 5 bidang tanah, maka


dipilih 5 terbesar

18
Ibu Citra, saya akan menanyakan pertanyaan tentang rumah tempat Part-1
tinggal Ibu, apa status kepemilikan bangunan ini? Apakah milik
sendiri, atau kontrak, sewa, atau punya saudara, atau lainnya ?

Rumah ini milik kami sendiri, Mba.

tanah dan bangunan nya milik sendiri ya Bu?

Iya

Kalau jenis bukti kepemilikan tanah rumah ini, apakah berupa


sertifikat hak milik, atau sertifikat lainnya?

Sertifikat hak milik, Mba

Untuk luas tanahnya berapa Bu? Seperti yang tertera di sertifikat?

tanahnya 72 meter persegi mba

Atap rumah ini paling banyak memakai bahan dari apa ya Bu?
(Sesaat sebelum masuk ke rumah tangga, PPL dapat mengamati atap
rumah terluas agar dapat mengonfirmasi jawaban responden.)
Part-2

Atap rumah ini kayaknya pakai genteng ya mba,

Kalau dindingnya Bu? Paling banyak pakai bahan apa?

Rumah kami pakai kayu, Mba. Biar terasa seperti


kemping terus gitu hehe

Hehe, enak ya Bu, berasa liburan terus. Kalau lantainya dari kayu juga?

Iya, kecuali kamar mandi pakai keramik

Apakah bapak, atau Bu Citra, atau yang tinggal di rumah tangga ini
punya rumah atau tanah di tempat lain Bu?
Iya ada satu rumah di kampung, tapi kami
kontrakkan.
Kalau tanah pertanian, ada juga?

Gak ada mbak, rumah saja


Part-3
Rumah yang di kampung itu atas nama siapa Bu sertifikatnya? Bu
Citra atau Bapak?

Sertifikatnya atas nama suami saya, Pak Sena

Bukti kepemilikan rumahnya sertifikat hak milik atau lainnya bu?

Kayaknya kami belum mengurus sertifikatnya


Mba, baru ada akta jual beli.

Baik Ibu Citra, terima kasih atas waktunya untuk diwawancarai oleh
kami. Jawaban dari Ibu kami jamin kerahasiaannya.

Sama-sama, Mba

Kalau begitu kami pamit Ibu. Tadi kami sempat menanyakan no.HP
Ibu, jika ada jawaban yang perlu diperjelas, boleh kami menelefon
ke nomor tersebut?

Oh, iya boleh mba. Melalui WA juga gapapa

Baik, terima kasih Bu Citra.


CONTOH PENGISIAN BLOK VIII
Rumah Ibu Citra berdinding dan lantai kayu, beratap genteng. Tanah di rumah
milik Bu Citra seluas 72 meter persegi, dengan bukti kepemilikan sertifikat hak
milik. Suami Bu Citra (no.urut ART 01) mempunyai 1 rumah di kampung yang
sekarang dia kontrakkan. Rumah di kampung itu mempunya bukti kepemilikan
akta jual beli
72
BLOK VIII
01
06
0
1
BLOK VIII
TUJUAN
Setelah 1 Tujuan Kuesioner SP2020-V
mempelajari
2
Tata Cara Pengisian
bahan ini, peserta Kuesioner SP2020-V

diharapkan dapat
memahami:

2
Kuesioner
SP2020-V
 Ditujukan untuk mendapatkan
informasi kejadian kematian
ibu.
 Terdiri dari 7 BLOK

 Informasi kejadian kematian


yang terjadi sejak 1 Januari
2016 s.d. saat pencacahan
 Satu set kuesioner SP2020-V
digunakan untuk satu BS

3
TATA CARA PENGISIAN KUESIONER SP2020-V

 Ketika melakukan pengecekan dokumen SP2020-C2 dari PPL, ► Informasi yang dikumpulkan tentang kejadian
Kortim melakukan pengisian kuesioner SP2020-V. kematian yang terjadi di rumah tangga sejak 1
 Jika dari pengisian kuesioner SP2020-V ditemukan indikasi Januari 2016 s.d. saat pencacahan
kematian maternal maka Kortim mengunjungi rumah tangga  Satu set kuesioner SP2020-V digunakan untuk
tersebut untuk melakukan verifikasi. mencatat kejadian kematian di rumah tangga
 Keterangan yang diverifikasi adalah informasi penduduk yang sampel dalam satu BS
meninggal:  Data kejadian kematian yang ada di kuesioner
 Umur ketika meninggal SP2020-V harus sama dengan Daftar SP2020-C2
Blok VI dan Blok VII
 Bulan dan tahun lahir
 Bila terjadi perbedaan, maka perbaiki Daftar
 Bulan dan tahun meninggal
SP2020-C2 Blok VI dan Blok VII
 Apakah meninggal pada masa kehamilan, masa
 Pengisian kuesioner dilakukan dengan
keguguran/pengguguran, saat persalinan, masa dua
menggunakan pensil
bulan setelah persalinan/ keguguran/ pengguguran
 Tempat meninggal
 Sebab meninggal perempuan berumur 10-54 tahun
4
Lihat Buku Halaman 42

BLOK I (P.1101-P.1106)
❑ Blok I digunakan untuk
mengidentifikasi wilayah
administrasi tempat tinggal rumah
tangga
❑ Terdiri dari P.1101 s.d P.1106.

Salin dari Daftar LF SP2020.DSRT Blok I


(Keterangan Tempat)
❑ Nama dan kode provinsi
❑ Nama dan kode kabupaten/kota
❑ Nama dan kode kecamatan
❑ Nama dan kode desa/kelurahan
❑ Klasifikasi desa/kelurahan
❑ Nomor Blok Sensus (NBS)
5
Lihat Buku Halaman 42

BLOK II (Pemberi Informasi)


a) Blok ini berisi nama pemberi
informasi dan harus berumur 10
tahun ke atas.
b) Ketentuan pengisian Blok II:
✓ Jika rumah tangga tidak dikunjungi
maka Nama dan No.urut ART
ditulis “-“.
✓ Jika rumah tangga yang perlu
dikunjungi tidak dapat ditemui
sampai akhir waktu pencacahan
maka beri tanda “-“ untuk Nama
dan No.urut ART serta tulis
keterangan di blok catatan.

6
Lihat Buku Halaman 42

BLOK III (Ringkasan)

► Jumlah rumah tangga sampel sama dengan ► Contoh:


P1301: banyaknya rumah tangga yang terdapat pada jika di dalam satu BS hanya
Daftar SP2020-C2 terdapat satu rumah tangga non
Jumlah Rumah
respon, maka P.1301 akan tetap
Tangga Sampel ► Jumlah rumah tangga sampel dalam satu BS terisi 16 rumah tangga dan rumah
adalah sekitar 16 rumah tangga tangga non respon di tambahkan
► Jika pada saat pendataan lapangan terdapat keterangan pada Blok VII. Catatan.
rumah tangga non respon (SP2020-C2 non respon)
maka rumah tangga non response tetap ditulis dan
beri keterangan pada Blok. VII Catatan.
7
Lihat Buku Halaman 42

BLOK III (Ringkasan)

 P1302: Jumlah Anggota  P1303: Jumlah Peristiwa  P1304: Jumlah Kematian


Rumah Tangga Sampel di Kematian di BS ini yang Berhubungan
BS ini Jumlahkan P.1504 pada dengan Kehamilan di BS
Jumlahkan P.1503 pada Blok V dari setiap rumah ini
Blok V dari setiap rumah tangga sampel. Jumlahkan P.1505 pada
tangga sampel Blok V dari setiap rumah
tangga sampel

8
Lihat Buku Halaman 43

BLOK IV (Keterangan Petugas)

Cara pengisian blok IV sama dengan cara pengisian pada Blok II Daftar SP2020-C2

9
Lihat Buku Halaman 43

BLOK V (Keterangan Rumah Tangga)

► P.1501: Nomor Urut Rumah Tangga Sampel ► P.1505: Jumlah kematian yang berhubungan dengan
Nomor urut rumah tangga sampel berurut dari nomor kehamilan (LIHAT P.1612a, 1612b, 1612c, dan P.1612d
01 s.d. 16. YANG SALAH SATU JAWABANNYA BERKODE 1)
► P.1502: Nama KRT
Nama KRT disalin dari Daftar SP2020-C2 Blok I P.111. P1505 merupakan rekap dari 1601, 1602, 1603 dan
► P.1503: Jumlah ART (SP2020-C2 P.301) 1604 dan diisi setelah semua almarhumah terisi.
Jumlah ART didapatkan dari Daftar SP2020-C2 Blok III Jumlah kematian yang berhubungan dengan
P.301 (baris terakhir yang kolom 2-nya terdapat isian). kehamilan didapatkan dari Blok VI P.1612a, 1612b,
► P.1504: Jumlah Kematian (SP2020-C2 Blok VI) 1612c, dan P1612d yang salah satu jawabannya
Jumlah kematian didapatkan dari Daftar SP2020-C2 Blok berkode 1 untuk semua kejadian kematian di rumah
VI P.602. tangga.

10
Lihat Buku Halaman 44

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1601

► P. 1601: Periksa apakah ada ibu yang meninggal ► Jika salah satu dari P.705a, P.705b, P.705c, dan P.705d berkode
pada masa kehamilan atau masa keguguran/ 1, beri tanda pada kode 1 di P.1601. Jika P.705a, P.705b, P.705c,
pengguguran atau saat persalinan atau masa dua dan P.705d berkode 2 maka beri tanda pada kode 2.
bulan setelah persalinan/ keguguran/
pengangguran (Salah satu dari P.705a, P.705b,
P.705c, dan P.705d jawabannya berkode 1)

► Lihat Daftar SP2020-C2 Blok VII P.705a, P705b,


P.705c, dan P.705d.

11
Lihat Buku Halaman 44

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1602

► P.1602: Periksa apakah di rumah ► Tandai kode 1 jika P.604


tangga ini ada kejadian kematian berkode 2 dan P.606
perempuan berumur 10-54 tahun berumur 10-54 tahun.
sejak 1 Januari 2016 (P.604 berkode 2
dan P.606 berumur 10-54 tahun) ► Tandai kode 2 jika P.604
tidak berkode 2 dan P.606
► Lihat Daftar SP2020-C2 Blok VI P.604 tidak berumur 10-54 tahun.
dan P.606

12
Lihat Buku Halaman 44

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1603

► P.1603: Pria Berstatus Cerai Mati ► Salin nama laki-laki yang berstatus cerai mati dari Daftar SP2020-C2
Berumur 10 Tahun Keatas Blok III pada kotak yang tersedia.
► Tandai kode 2 jika P.304≠1; P.306 <10; P.307 ≠ 4
► Lihat Daftar SP2020-C2 Blok III
P.304, P.306 dan P.307

► Tandai kode 1 jika P304=1;


P306>=10; P307= 4.

13
Lihat Buku Halaman 44

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1604

► P.1604: Periksa apakah di rumah tangga ini ► Tandai kode 1 jika P306=0-5 tahun; P308=00, tulis nama ART berumur
ada ART berumur 0-5 tahun dan ibu 0-5 tahun dari Daftar SP2020-C2 Blok III pada kotak yang tersedia
kandungnya tidak tinggal di rumah tangga
ini (P306=0-5; P308=00) ► Tandai kode 2 jika P.306≠0-5 tahun dan P.308≠00.

► Lihat Daftar SP2020-C2 Blok III P306 dan


P308

14
Lihat Buku Halaman 44

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► Apabila P.1601 s.d P.1604 berkode 1 maka: ► Jika P.1601=1 lanjutkan ke P.1608
a) jika merujuk pada perempuan yang sama maka pilih ► Jika P.1602=1 lanjutkan ke P.1608
salah satu dari P.1601, P.1602, P.1603 atau P.1604 ► Jika P.1603=1 lanjutkan ke P.1605
untuk melanjutkan ke isian berikutnya ► Jika P.1604=1 lanjutkan ke P.1606
► Jika P.1601, P. 1602, P.1603 dan P.1604 berkode
b) jika merujuk pada perempuan yang berbeda maka 2, maka STOP
P.1601, P.1602, P.1603, atau P.1604 memiliki masing-
masing isian dengan menuliskan jawaban pada ► Isian pada P.1605 s.d P.1612 bisa disalin dari
kuesioner SP2020-V tambahan. Pastikan terdapat daftar SP2020-C2 Blok VI dan/atau Blok VII.
keterangan “Bersambung” pada sudut kanan atas ► Kemudian dilakukan verifikasi dengan
dari kuesioner yang pertama dan “Sambungan” menanyakan langsung ke rumah tangga yang
pada bagian atas kuesioner tambahan. Pastikan bersangkutan.
isian Blok V dan Blok VI pada kuesioner tambahan
terisi lengkap.

15
Lihat Buku Halaman 45

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1605: Pria Berstatus Cerai Mati

P.1605 Tanyakan apakah istri dari pria berstatus cerai mati meninggal sejak 1
Januari 2016. Tandai jawaban yang sesuai. Bila jawaban berkode 1, lanjutkan
ke P.1608 dan bila jawaban berkode 2, maka STOP.

16
Lihat Buku Halaman 45

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1606: Status Kelangsungan Hidup Ibu Kandung ART 0-5 Tahun

P.1606 Tanyakan apakah ibu kandung dari ART 0-5 Tahun masih hidup. Tandai
jawaban yang sesuai. Bila jawaban berkode 1, maka STOP. Bila jawaban
berkode 2 lanjutkan ke P.1607.

17
Lihat Buku Halaman 45

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1607
► P.1607: Waktu Meninggalnya Ibu Kandung

Tanyakan apakah ibu kandung ART 0-5 tahun meninggal sejak 1 Januari 2016. Tandai
jawaban yang sesuai. Bila jawaban berkode 1 lanjutkan ke P.1608. Bila jawaban
berkode 2 maka STOP.

Bila P.1601, 1602, 1605 dan 1607 merujuk pada almarhumah yang sama, maka cukup
sekali saja ditanyakan, jika almarhumah lebih dari satu gunakan kuesioner cadangan

18
Lihat Buku Halaman 45

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

P.1608
► P.1608: Pertanyaan 1608: Nama Almarhumah
Tanyakan siapa nama almarhumah dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

19
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1609: Umur Almarhumah Saat Meninggal


Tanyakan berapa umur almarhumah saat meninggal, tuliskan umur dalam tahun dan
P.1609 isikan dalam kotak yang tersedia. Jika almarhumah berumur kurang dari 10 tahun
atau lebih dari 54 tahun maka STOP pertanyaan.

20
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1610: Bulan dan Tahun Lahir Almarhumah


Tanyakan bulan dan tahun lahir almarhumah, dan isikan pada kotak yang tersedia.
P.1610 Jika bulan dan tahun lahir tidak tahu maka isikan “98” untuk bulan dan “9998” untuk
tahun.

21
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1611: Bulan dan Tahun Meninggal Almarhumah

P.1611 Tanyakan bulan dan tahun berapa almarhumah meninggal, tuliskan dan isikan pada
kotak yang tersedia. Jika bulan lahir tidak tahu maka isikan “98”, untuk tahun harus
terisi meskipun dengan perkiraan terbaik.

22
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1612a: Meninggal Pada Masa


Kehamilan

► Tanyakan apakah almarhumah


meninggal pada masa kehamilan.

► Jika jawaban berkode 1, tanyakan


berapa umur kehamilan tersebut
dan tuliskan jawaban dalam bulan
kemudian isikan pada kotak yang
tersedia, lanjutkan ke P.1613.
► Jika jawaban “tidak” maka tandai
kode 2 dan lanjutkan ke P.1612b.
P.1612a

23
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1612b: Meninggal Pada Masa


Keguguran/ Pengguguran

► Tanyakan apakah almarhumah


meninggal pada masa keguguran/
pengguguran. Bila jawaban
berkode 1 lanjutkan ke P.1613.
► Bila jawaban berkode 2 maka
lanjutkan ke P.1612c.

P.1612b

24
Lihat Buku Halaman 46

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1612c: Meninggal Pada Saat


Persalinan

► Tanyakan apakah almarhumah


meninggal pada saat persalinan.
Bila jawaban berkode 1 lanjutkan
ke P.1613.
► Bila jawaban berkode 2 maka
lanjutkan ke P.1612d.

P.1612c

25
Lihat Buku Halaman 47

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1612d: Meninggal Pada Masa


Dua Bulan setelah Persalinan/
Keguguran/Pengguguran

► Tanyakan apakah almarhumah


meninggal pada masa 2 bulan
setelah persalinan/ keguguran/
pengguguran.
► Jika jawaban berkode 1, tuliskan
jawaban dalam hari dan isikan
dalam kotak yang tersedia dan
lanjutkan ke P.1613.
► Jika jawaban tidak, tandai kode 2
dan STOP pertanyaan. P.1612d

26
Lihat Buku Halaman 47

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1613: Tempat Kejadian Kematian

P.1613 Tanyakan kepada pemberi informasi dimanakah tempat almarhumah meninggal atau
dimana kejadian kematian tersebut. Beri tanda salah satu kode jawaban yang sesuai.
Bila jawaban “Lainnya”, tuliskan nama tempat tersebut pada kotak yang tersedia.

27
Lihat Buku Halaman 47

BLOK VI (VERIFIKASI KEMATIAN MATERNAL)

► P.1614: Sebab Kematian


P.1614 Tanyakan kepada pemberi informasi utama, apakah sebab kematian almarhumah
tersebut. Tandai salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

28
Lihat Buku Halaman 47

BLOK VII (CATATAN)

Blok ini bertujuan untuk


mencatat segala
permasalahan yang
ditemui saat melakukan
verifikasi kematian
maternal.

29
TUJUAN ➢ Rekap terhadap Kuesioner C2
(Kuesioner Untuk Mendata Rumah
Setelah Tangga)
mempelajari
bahan ini, peserta ➢ Terdiri dari Blok I s.d. Blok V
diharapkan dapat
memahami:

2
Cara Pengisian RC2

➢ Kortim menerima daftar wilayah


tugas yang telah ditetapkan oleh BPS
Kabupaten/Kota (Daftar SP2020-
RC2)
➢ Petugas Pendataan Lapangan
menerima Daftar SP2020-RC2 dari
Kortim dan melakukan rekap
dokumen SP2020-C2 dalam satu
Blok Sensus menggunakan daftar
tersebut

3
Cara Pengisian Blok I

JAMBI 15
SUNGAI PENUH 72
Salin dari Daftar LF SP2020-DSRT PONDOK TINGGI 031
SUNGAI JERNIH 001
✓ Provinsi (P.101)
2
✓ Kabupaten/Kota (P.102)
005B
✓ Kecamatan (P.103)
✓ Desa/Kelurahan (P.104)
✓ Klasifikasi Desa/Kelurahan (P.105)
✓ Nomor Kode Sampel (P.105a)

4
Cara Pengisian Blok II

0 1 8
1 5
0 1
0 0 4 7

Lakukan Rekapitulasi Banyaknya Jumlah Set, Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Anggota Rumah
Tangga dalam satu blok sensus dari Kuesioner C2

5
Cara Pengisian Blok III

Lakukan Pemeriksaan Rekapitulasi C2 dengan menanyakan pertanyaan pada Blok III.


Beri tanda (√) jika sudah diperiksa.

6
Cara Pengisian Blok IV

Kode PPL dan Kortim


disediakan 5 kotak
GILANG ANTONI
01 09 05 09 ✓ Dua digit pertama adalah
0 1 0 1 1 nomor urut Koseka di
kabupaten/kota
LIA SUNDARI ✓ Dua digit kedua adalah
02 09 06 09
0 1 0 1 0 nomor urut Kortim dalam
satu Koseka
AHMAD BASORI ✓ Satu digit terakhir adalah
03 09 07 09
0 1 0 0 0 nomor urut PPL dalam satu
Kortim:
▪ 1 = PPL 1
Kode Koseka disediakan 5 kotak ▪ 2 = PPL 2, dan
✓ Dua digit pertama adalah nomor urut Koseka ▪ 3 = PPL 3
di kabupaten/kota ✓ Satu digit terakhir untuk
✓ Tiga digit terakhir untuk Kortim diisi angka Kortim diisi angka “0”
“000”
7

Anda mungkin juga menyukai