Anda di halaman 1dari 53

PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS

DEDY IRAWAN, SKM, MKM


KASUBBAG PERENCANAAN, EVALUASI & PELAPORAN
DINKES PROVINSI SUMATERA SELATAN

Palembang, 23 November 2017


PERTANYAAN DASAR PROSES PERENCANAAN

Dimana kita? Analisis Situasi &


Penetapan Prioritas
Kemana kita ingin pergi? Penetapan
Tujuan/Target
Bagaimana kita sampai Strategi/ Intervensi
kesana? /Kegiatan
Bagaimana kita Indikator/Sumber
mengetahui bahwa kita Informasi
sudah sampai ?
3
Siklus Manajemen

Planning (1)

Monitoring REPORTING
Budgeting
Evaluation (4) (2)

Implementation (3)

Dr. Nyoman Anita D, drg., M.S


SIKLUS PERENCANAAN
Analisis
Situasi

Prioritas/
Evaluasi Penentapan
Tujuan

Pelaksanaan
Penetapan
dan
Alternatif
Pemantauan

Penyusunan
Program dan
Kegiatan
5
Peran dan Fungsi Puskesmas
Pukesmas merupakan ujung tombak pelayan
kesehatan masyarakat yang mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Pusat pembinaan peran serta masyarakat
2. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat
3. Pusat pengembangan kesehatan masyarakat
Oleh karena itu kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas perlu
dilakukan perencanaan yang terarah dan mantap secara terus menerus.
Perencanaan di Puskesmas dikenal sebagai Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP).
PTP mulai dikembangkan sejak tahun 1992, konsep ini adalah
pengembangan dari metode perencanaan sebelumnya yang biasa dikenal
dengan Micro Planning.
PTP bersama dengan minilokakarya dan stratifikasi Puskesmas
merupakan satu kesatuan dari manajemen Puskesmas.
Pada dasarnya PTP memuat 2 (dua) macam rencana
kegiatan yang akan disusun, yaitu :

1. Rencana Usulan Kegiatan (RUK), berisi usulan kegiatan tahun fiskal


mendatang.
2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), berisi rencana pelaksanaan
kegiatan tahun anggaran yang bersangkutan, sesuai alokasi anggaran
yang diterima.
Tahap Perencanaan Tingkat Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan
2. Tahap Analisa Situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA)
1. Tahap Persiapan
 Tujuan tahap ini adalah membentuk tim perencana tingkat
Puskesmas.
 Menyiapkan informasi situasi program (kegiatan, hasil, bahan lain
yang diperlukan) serta informasi kebijakan kesehatan yang diperlukan
dalam perencanaan.
 Susunan tim perencana di tingkat Puskesmas dapat terdiri dari staf
Puskesmas ditambah anggota dari dinas lintas sektor terkait (tingkat
kecamatan).
Tahap 1 Lanjutan...
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam tahap persiapan :
a. Pedoman kerja Puskesmas jilid kesatu.
b. Buku pedoman perencanaan tingkat Puskesmas.
c. Pedoman lokakarya mini Puskesmas.
d. Hasil kegiatan tahun lalu dan hasil stratifikasi Puskesmas.
e. Target dan Sasaran yang akan dicapai
f. Petunjuk perencanaan lain, misalnya dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
g. Format daftar usulan kegiatan (DUK).
h. Informasi lain, misalnya informasi epidemiologi dan
demografi (vital statistik).
Tahap 2 Analisis Situasi

Tahap ini biasanya cukup sulit karena :

a. Biasanya banyak masalah-masalah yang dijumpai.


b. Ketidakjelasan masalah dan sering terdapat keterkaitan diantara
masalah-masalah yang ada.
c. Kurangnya data atau informasi yang dapat dikumpulkan.
Pengertian Analisis Situasi, tujuan dan manfaat
Analisis Situasi dalam Perencanaan Kesehatan

Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan program


kesehatan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita.
Analisis situasi sangat menentukan keberhasilan program,
apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai
realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan
implementasi program nantinya.
Ketika analisis Situasi sudah tidak tepat, maka
perencanaan juga akan tidak sesuai, karena masalah
yang diambil dalam analisis situasi “ TIDAK MAMPU ”
menangkap realita dan situasi sesungguhnya di
masyarakat

Diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi guna


menentukan prioritas masalah sebagai langkah awal perencanaan
program kesehatan
Kerangka konsep dan sistimatika analisis situasi
kesehatan

konsep Henrik L Blum

determinan derajat kesehatan penduduk, yaitu:


1.Genetika dan kependudukan, 2. Lingkungan
Kesehatan, 3. Perilaku kesehatan, dan 4. Program
dan pelayanan kesehatan.
HAL-HAL YANG PERLU DIANALISA :
1.Demografi, 2.Masalah dan kecendrungan kesehatan,
3.Perilaku kesehatan, 4.Lingkungan kesehatan, 5.Program dan
pelayanan kesehatan, 6.Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
7.Kebijakan pembangunan daerah.
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN ANALISIS SITUASI ???

1. Situasi wilayah
2. Situasi kesehatan penduduk dan determinan kesehatan
3. Kinerja program kesehatan
4. Situasi dan kapasitas sistem kesehatan di daerah
1.Situasi wilayah
Wilayah kesehatan adalah suatu entitas yang mencakup elemen sbb:
(1) geografis,
(2) administrative,
(3) demografis,
(4) lingkungan fisik, kimia dan biologis,
(5) sosial budaya dan
(6) kegiatan ekonomi dan industri.

1. Diperoleh denominator dalam penetapan indikator situasi


kesehatan ( untuk menghitung morbiditas dan mortalitas)
2. Mengukur kinerja program kesehatan dan penetapan target
tahun yang akan datang
3. Diketahui determinan atau risiko kesehatan yang ada di
wilayah kabupaten/kota
1. berpengaruh thd kesehatan penduduk. Geografis ===== perubahan
fungsi lahan yg langsung atau tdk langsung

2.Pemekaran wilayah administrative


Desa Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan dst
A B C D E
Desa-A1            
Desa-A2            
Desa-B1            
Desa-B2            
Desa-B3            
Desa-C1            
Desa dst…            
3. Demografi
No Kelompok Kec-A Kec-B Kec-C dst
1 Total jumlah penduduk        
2 PUS        
3 Ibu hamil        
4 Ibu melahirkan        
5 Neonatus (Bayi baru lahir)        
6 Bayi        
7 Balita        
8 Anak usia SD        
9 Anak usia remaja (SLTP dan        
SLTA)
10 Usia produktif (angkatan        
kerja)
11 Penduduk usia lanjut (Lansia)        
4. Lingkungan
No Indikator lingkungan kes Lokasi
Kec-A Kec-B Kec-C dst
1 Ketersediaan air bersih (% RT)        
2 Ketersediaan jamban (% RT)        
3 Pembuangan sampah        
4 Polusi (asap ? Mekuri ? pestisida,        
dll?)
5 Pencemaran limbah industri (*)        
6 Vektor nyamuk DBD        
7 Vektor nyamuk Malaria        
8 Vektor penyakit lainnya (rabies)        
  Dst        

Analisa factor resiko lingkungan


5. Lingkungan social budaya ( institusi social dan nilai nilai budaya)

No Indikator sosial-budaya Lokasi


Kabupaten Kec-A Kec-B dst
  Institusi        
1 Sekolah SD        
2 Sekolah SLTP        
3 Sekolah SLTA        
4 Institusi pendidikan lain        
5 Tempat ibadah (masjid, gereja, kuil, dll)        
5 Dll        
  Modal sosial        
1 Organisasi arisan        
2 LSM setempat        
3 Tokoh panutan masy        
4 Dll        
  Nilai budaya (*)        
1 Positif untuk kesehatan        
2 Hambatan utk kesehatan        
6. Kegiatan ekonomi dan industri
No Indikator sosial-budaya Lokasi
Kabupaten Kec-A Kec-B dst
1 Pasar tradisional        
1 Pasar tumpah (*)        
2 Pasar modern        
3 Rumah pemotongan hewan        
4 Pabrik pengolahan makanan        
5 Pengolahan/produksi makanan RT        
6 Industri produksi lainnya (textile, dll)        
7 Kegiatan penambangan        
8 Dst        
2. Data Khusus Capaian Kesehatan
Kematian Neonatal
Kematian Ibu
800 755 180 165
739 149 155
700 657 160 146
600 552 579 140

120 120
500
100
400 80

300 60

200 40

20
100
0
0 2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015

Kasus Gizi Kurang


8732
10000
6855
5265 5266
5000 3199

0
2011 2012 2013 2014 2015
KEMATIAN BAYI DAN BALITA
250

200 197
184

150
123 Kematian Bayi
117 108
98 Kematian Balita
100 94

65 55
50 44

0
2011 2012 2013 2014 2015
1. PERSENTASE RUMAH SEHAT TAHUN 2015

120
Realisasi Kabupaten %
72,97 % Target
100
70,80 % Ogan Komering Ulu 74,4
Ogan Komering Ilir 46,7
80 Muara Enim 69,3
Lahat 87,5
Musi Rawas 91,9
Musi Banyuasin 81,3
60 Banyuasin 97,2
OKU Selatan 69,6
OKU Timur 64,7
40 Ogan Ilir 71
Empat Lawang 66
Kota Palembang 68,1
20 Kota Prabumulih 68,8
Kota Pagar Alam 45,9
Kota Lubuk Linggau 80,6
0 Muratara 0
u ir t s n n n r ir g g h u a li Pali 0
g Ul g Il Enim aha awa asi asi lata imu n Il an ban uli Alam gga atar Pa atan
in rin a u u
L R y y e T ga aw m um r in r l Sumatera Selatan 72,97
er me uar si an an U S KU O at L ale ab aga k L Mu a Se
u B B p P P P ur r
m o
Ko n K M M u si OK O m ota ta ota Lub at
e
E Jumlah Rumah Sehat
an ga M K Ko K ta Su
m
Og O Ko Target
Realisasi
13/01/2016
2. PERSENTASE TTU SEHAT TAHUN 2015

Target 70,00
%
Kab / Kota % MS
Realisasi OKU 68,0
84,60%
OKI 71,7
Muara Enim 86,6
Lahat 87,5
Musi Rawas 64,4
Musi Banyuasin 100,0
Banyuasin 80,2
OKU selatan 78,7
OKU Timur 90,3
Ogan Ilir 91,9
Empat Lawang 86,2
Kota Plg 97,0
Kota Prabumulih 84,7
Kota Pagar Alam 100,0
Kota Lubuk Linggau 89,8
Muratara -
Pali 86,7
Sumsel 84,6

13/01/2016
3. PERSENTASE KELUARGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP AIR
BERSIH DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PENDUDUK MEMILIKI AKSES


AIR BERSIH :
100
Ogan Komering Ulu 63,07
Target : 90 Realisasi :
Ogan Komering Ilir 74,10
70,40 % 71,67 %
80 Muara Enim 81,44
70 Lahat 70,35
Musi Rawas 84,08
60
Musi Banyuasin 49,18
50 Banyuasin 69,27
40 OKU Selatan 47,40
OKU Timur 67,00
30
Ogan Ilir 51,04
20
Empat Lawang 52,56
10 Muratara 65,46
0 Pali 54,74
lu ir m at s in in n r ir g a li g ih m u L Kota Palembang 90,38
RSIH g U g Il Eni Lah awa uas uas lata imu n Il wan atar Pa ban ul Ala gga MSE
BE in ri ra
n i R ny ny Se T ga La ur m um ar Lin SU Kota Prabumulih 76,18
IR mer me ua us i Ba Ba KU OKU O pat M P ale rab Pag uk
S A Ko Ko M M s
u O
Em a P
ot ota Kota a Lu
b Kota Pagar Alam 22,25
K SE an gan M K K t Kota Lubuk Linggau 89,95
K I A Og O Ko
ILI SUMSEL 71,67
EM
M
K
UDU
ND
PE

13/01/2016
PROGRAM SURVEILANS (1)

1. AFP non Polio Rate


( ≥ 2 per 100.000 populasi < 15 tahun )

8
Rate ' 15
7 Target

0
PROGRAM SURVEILANS (2)

2. Discarded Campak ( ≥ 2 per 100.000 populasi)

2,5

Rate ' 15
1,5
Target

0,5

Ket : Hasil laboratorium belum semuanya selesai sehingga masih banyak kab/kota yang masih nihil
Pencapaian Konfirmasi laboratorium hanya 33% dari target minimal > 50% yang harus dicapai dalam 1 tahun
KONDISI BANGUNAN
KABUPATEN / PUSKESMAS KETERANGAN KONDISI
NO KOTA Rusak Rusak Rusak BANGUNAN PKM
Baik
Ringan Sedang Berat
1 Ogan Komering Ulu 17 0 0 0
2 Ogan Komering Ilir 22 1 6 0
terdapat satu PKM yang belum input
3 Muara Enim 20 0 0 0 data kondisi PKM pada ASPAK yaitu
Tanjung Enim
4 Penukal Abab
Lematang Ilir 7 0 0 0
5 Lahat 16 0 6 11
6 Musi Rawas Utara 2 2 4 0
terdapat satu PKM yang belum input
7 Musi Rawas data kondisi PKM pada ASPAK yaitu
18 0 0 0 Megang Sakti
terdapat satu PKM yang belum input
data kondisi PKM pada ASPAK yaitu
8 Musi Banyuasin 24 2 1 0 Suka Damai
9 Banyuasin 18 2 0 11
Ogan Komering Ulu
10 Selatan 17 0 2 0
KONDISI BANGUNAN PUSKESMAS
KABUPATEN KETERANGAN KONDISI
NO
/ KOTA Rusak Rusak Rusak BANGUNAN PUSKESMAS
Baik
Ringan Sedang Berat
11 Ogan Komering terdapat satu PKM yang belum input
Ulu Timur data kondisi PKM pada ASPAK yaitu Kota
21 0 0 0 Baru

12 Ogan Ilir
11 8 5 1

13 Empat Lawang
9 0 0 1

14 Palembang
26 3 7 3

15 Prabumulih
7 0 1 1

16 Pagaralam
3 0 2 2

17 Lubuk Linggau
7 0 0 2
terdapat 4 PKM data Kondisi belum
Jumlah dicantumkan YAITU OKU Timur, Muba,
245 18 34 32 Mura, Muara Enim
Morbiditas : rawat jalan/rawat inap rs dan puskesmas (10 penyakit utama)

No Nama penyakit (D/) Jumlah %


1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      
8      
9      
10      
no Jenis pelayanan Standar pelyn indikator Target Kinerja
Minimal thn yll ( pencapa
ian thn
ini )
1 Pelayanan Kes 1 Pely ANC ( K4 ) % Cakupan ............. ..............
Ibu K4
2 Pelayanan % Cak ............. ..............
Perslnan linakes
NON SPM
2 dst
Pembiayaan Kesehatan ( hasil DHA )

No Keterangan 2012 2013 2014 2015


1 Total APBD
2 APBD
Kesehatan
3 % alokasi APBD
Kesehatan
4 BOK ( DAK Non
Fisik )
5 ADD
6 DBHCHT
7 Pajak Rokok dll
Tahap 3 Tahap penyusunan RUK

Pada tahap ini perlu pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan


sebagai berikut :
• a. Identifikasi penyebab masalah.
• b. Perumusan pendekatan pemecahan masalah.
• c. Penyusunan RUK.
Identifikasi Masalah
• Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi
• masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang diperoleh
• dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan
sumber daya.
Penetapan Prioritas Masalah
• Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus,
ketidaktersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan Tim. Bila tidak
dicapai kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.
• Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam
metode seperti kriteria matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb.
Merumuskan masalah
• Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana
masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(what, who, when, where, and how).
MASALAH DAN PENYEBAB
Rendahnya Cakupan
Komplikasi Kebidanan yang
ditangani

Terlambat mencapai RS Terlambat mendapatkan


Terlambat Mengambil
Rujukan dan Rujukan Tidak pertolongan Adekuat di RS
Keputusan
Efektif Rujukan

Sistem administrasi
Sosial Budaya Kondisi geografis sulit
pelayanan tdk efektif

Tidak Ada Biaya Medis dan Non Kurang tersedianya alat Tdk tersedia tenaga
Medis transportasi kesehatan yang
dibutuhkan (SPOG,
Keluarga tdk mengerti tanda Anastesi, Anak dll)
Tenaga kesehatan yang
bahaya yg mengancam ibu kurang terampil
Tenaga kesehatan kurang
terampil
Tenaga Kesehatan terlambat
Monitoring pasien selama
melakukan
rujukan tdk dilakukan/tdk Sarana dan prasarana tdk
pencegahan/mengidentifikasi
ditindaklanjuti lengkap/tdk tersedia
bahaya

Kurangnya informasi di
masyarakat tentang
Lemahnya advokasi pada kemampuan faskes dlm
pasien dan keluarga oleh pelayanan rujukan
tenaga kesehatan
TUJUAN DAN SASARAN
Peningkatan Cakupan
Penangangan Komplikasi
Kebidanan

Mencegah keterlambatan Mencegah keterlambatan


Mencegah keterlambatan
mencapai RS Rujukan dan mendapatkan pertolongan
mengambil keputusan
Rujukan Tidak Efektif Adekuat di RS Rujukan

Meningkatnkan pengetahuan Tersedianya Faskes yang Peningkatan efektifitas


ibu dan keluarga memenuhi standar di sistem administrasi
daerah sulit pelayanan

Penyediaann pembiayaan tersedianya alat


pelayanan persalinan gratis transportasi yang memadai tersedia tenaga kesehatan
yang dibutuhkan (SPOG,
Peningkatan pengetahuan Anastesi, Anak dll)
keluarga tentang komplikasi Tersedianya tenaga
kebidanan yang mengancam kesehatan (Bidan)
ibu Tersedianya tenaga
kesehatan yang terampil

Meningkatnya kemapuan
Peningkatan kompetnsi tenaga bidan dalam monitoring Tersedianya sarana dan
bidan (Pelatihan APN) selama rujukan prasarana lengkap

Peningkatan informasi di
Peningkatan advokasi pada masyarakat tentang
pasien dan keluarga oleh kemampuan faskes dlm
tenaga kesehatan pelayanan rujukan
PENETAPAN ALTERNATIF
KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Perencanaan yang
berhasil harus mengalir
tahap demi tahap

Successful planning process should


flow from step to step
Semua tahap harus
berhubungan satu sama
lain dan konsisten dengan
pernyataan misi

All steps should relate to


and be consistent with the
mission statement
Tahap 4 Tahap penyusunan RPK ( POA )

• RPK berisi kegiatan, sarana, dana, tenaga yang


dibutuhkan, jadwal waktu, pembagian tugas dan
tanggung jawab para pelaksana.
• Penyusunan RPK dilakukan melalui suatu pembahasan
dalam Mini Lokakarya intern yang dihadiri semua staf
Puskesmas, dan dipimpin kepala Puskesmas, serta
dalam Mini Lokakarya ekstern yang dihadiri oleh dinas
sektoral terkait dan pihak kecamatan.
Dalam menyusun RUK (POA) yang penting diperhatikan adalah :
a. Penjadwalan yang meliputi penentuan waktu, penentuan lokasi dan
sasarannya, dan pengorganisasian.
b. Pengalokasian sumber daya yang meliputi penentuan besarnya dana
yang diperlukan, sumbernya dari mana dan bagaimana
pemanfaatannya, harus dirinci jenis dan jumlah tenaga yang
diperlukan.
c. Pelaksanaan kegiatan yang meliputi persiapan kegiatan,
penggerakan pelaksanaan, serta pengawasan, pengendalian dan
penilaian.
ILUSTRASI
KATA-KATA BIJAK
• Perencanaan yang baik menyelesaikan 50% masalah;
• Salah dalam perencanaan berarti merencanakan kegagalan;
• Perencanaan yang baik tidak ada artinya jika tidak di
wujudkan;
• Orang sukses selalu punya rencana dan berusaha
mewujudkannya.

Anda mungkin juga menyukai