Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

AL-QUR’AN DAN HADIST

Dikerjakan oleh :
ALMIRA CHERYL QONITA
KELAS 7A
NOMOR ABSEN : 1

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) 1

MADIUN
KEKUASAAN DAN RAHMAT ALLAH

A. Kekuasaan Allah Terlihat di Alam Raya


Allah memang tidak terlihat oleh kasat mata manusia, nsmun keberadaan-Nya hanya dapat
dirasakan oleh keyakinan dan keimanan. Secara kasat mata pun sebenarnya hakikat Allah
itu ada, bisadilihat dari terbentangnya alam semesta ini. Adanya langit, bumi beserta
seluruh isinya di antara keduanya merupakan tanda-tanda keberadaan Allah. Allah
bersumpah demi alam semesta raya yang keindahannya merupakan bukti tentang
kebenaran-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam surah Asy-Syams Ayat 1-10.
1. Lafal dan Terjemahan Surah Asy-Syams Ayat 1-10
1. ‫س َوض ُٰحىهَ ۖا‬ ِ ‫َوال َّش ْم‬
2. ‫َو ْالقَ َم ِر اِ َذا ت َٰلىهَا‬
3. ‫ار اِ َذا َج ٰلّىهَا‬
ِ َ‫َوالنَّه‬
4. ‫َوالَّي ِْل اِ َذا يَ ْغ ٰشىهَ ۖا‬
5. ‫َوال َّس َم ۤا ِء َو َما بَ ٰنىهَ ۖا‬
6M.‫ض َو َما طَ ٰحىهَ ۖا‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬
7. ‫س َّو َما َس ٰ ّوىهَ ۖا‬ٍ ‫َونَ ْف‬
8. ‫ َوتَ ْق ٰوىهَ ۖا‬M‫فَا َ ْلهَ َمهَا فُجُوْ َرهَا‬
9. ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن زَ ٰ ّكىهَ ۖا‬
10. ‫اب َم ْن َد ٰ ّسىهَ ۗا‬
َ ‫َوقَ ْد َخ‬
:Artinya
“(1) Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari (2) demi bulan apabila mengiringinya (3)
demi siang apabila menampakkannya (4) demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)
(5) demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan) (6) demi bumi serta
penghamparannya (7) demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya (8) maka Dia
mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya (9) ungguh beruntung orang
yang menyucikannya (jiwa itu) (10) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”. (QS. As-
Syams, 1-10)
2. Penjelasan Qs Asy-Syam (1-10)
a. Tujuh Fenomena alam yang menakjubkan 
Pada awal surah asy-Syams ini (ayat 1-7), Allah Swt. menunjukkan sebagian dari
betapa luar biasa ciptaan-Nya: matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa
manusia. Semuanya berjalan teratur dalam hukum yang telah ditentukan-Nya
(sunnatullah), yaitu: 
1) “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” yakni sinarnya, yaitu waktu naiknya
setelah munculnya, yakni, cahayanya dan manfaat yang bersumber darinya.
Sedangkan Qatadah mengatakan: wadluhaaHaa (“Pada pagi hari”) yakni siang
secara keseluruhan. Ibu Jarir mengatakan bahwa yang benar adalah dengan
mengatakan: “Allah bersumpah dengan matahari dan siangnya, karena sinar
matahari yang paling tampak jelas adalah pada siang hari”. 
2) “Dan bulan apabila mengiringinya” “Yakni mengikutinya.” yaitu, ketika matahari
tenggelam, bulan muncul. Sedangkan Qatadah mengatakan: “Yakni jika
mengikutinya pada malam bulan purnama, jika matahari tenggelam maka
rembulan akan muncul. Ibnu Zaid mengatakan: “Bulan mengikutinya pada
pertengahan pertama setiap bulan. Kemudian matahari mengikutinya, dimana
bulan mendahuluinya pada pertengahan terakhir setiap bulan.”
3) “Dan siang apabila menampakkannya” yakni siang apabila terang benderang.”
dengan siang ketika nampak jelas dengan cahayanya dan sinarnya dan
menyingkap kegelapan. 
4) “Dan malam apabila menutupinya” Yakni jika malam menutupi matahari, yaitu
saat matahari terbenam sehingga seluruh ufuk menjadi gelap. 
5) “Dan langit serta pembinaannya” “yaitu langit dan pembangunannya,
peninggiannya yang demikian hebat yang amat sempuna indah. 
6) “Dan bumi serta penghamparannya”, yakni Allah Swt. membentangkan dan
memperluasnya sehingga memungkinkan seluruh makhluk untuk memanfaatkan
bumi dengan berbagai seginya.
7) “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”, yakni penciptaan yang
sempurna lagi tegak pada fitrah yang lurus. 
8) “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya)” Yakni Allah mengenalkan dan memahamkannya tentang
ketakwaan dan kebaikannya, dan kefasikan dan keburukan. 
b. Sumpah Allah Swt. 
Setelah Allah Swt. bersumpah dengan hal-hal (ciptaan-Nya) di atas, ayat 9 dan 10
surah asy-Syams ini menjelaskan apa yang hendak ditekankan Allah Swt. dengan
sumpah-sumpah di atas, yaitu: 
1) Sungguh beruntung dan akan meraih segala apa yang diharapkannya siapa yang
menyucikan jiwa dan mengembangkan dirinya. Firman Allah :
‫قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن زَ ٰ ّكىهَ ۖا‬
sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),
Makna asal kata  ‫زَ ٰ ّكى‬   adalah bertambahnya kebaikan, sehingga yang dimaksud
dengan ayat tersebut adalah bahwa siapa saja yang berusaha untuk menyucikan,
memperbaiki, dan mengisi jiwa dengan memperbanyak amalan ketaatan dan
kebaikan, serta menjauhi segala keburukan, maka pastilah dia akan beruntung.
Berarti bahwa beruntunglah orang yang mensucikan dirinya, yakni dengan
menaati Allah Swt., dan membersihkannya dari aklak tercela dan berbagai hal
yang hina. 
2) Sungguh merugilah siapa yang memendamnya, yakni menyembunyikan kesucian
jiwanya. ‫خَاب َم ْن َد ٰ ّسىهَ ۗا‬
َ ‫وقَ ْد‬  "Sesungguhnya
َ merugilah orang yang mengotorinya.”)
yakni mengotorinya, dengan membawa dan meletakkannya pada posisi
menghinakan dan menjauhkan dari petunjuk sehingga dia berbuat maksiat dan
meninggalkan ketaatan kepada Allah. Dan mungkin juga mempunyai pengertian:
Dan merugilah orang-orang yang jiwanya dibuat kotor oleh-Nya. Makna asal kata
ّ ٰ ‫د‬ “adalah menutupi. Orang yang bermaksiat, artinya dia telah menutupi
“ ‫ى‬MM‫َس‬
jiwanya yang mulia dengan melakukan berbagai macam dosa, menguburnya
dengan berbagai hal yang rendah dan hina, menghancurkan dan merusaknya
dengan melakukan berbagai hal yang tercela, sehingga jiwanya pun menjadi jiwa
yang rendah dan hina. Sehingga dengan hal itu, jiwa tersebut berhak mendapatkan
kesengsaraan dan kerugian (di akhirat). 
 Zaid bin Argam berkata: “Rasulullah Saw. pernah mengajarkan doa kepada kami
dan kami pun mempelajarinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-
Mu dari hati yang tidak pernah khusyu’ dan dari jiwa yang tidak pernah merasa
puas, dan juga ilmu yang tidak bermanfaat serta doa yang tidak dikabulkan.” (HR.
Muslim)
B. Menjadi Hamba-Nya yang Cerdas
1. Lafal dan Terjemah Surah Ali Imran Ayat 190
‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّي ِْل َوالنَّه‬
Mِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
2. Penjelasan Surah Ali Imran Ayat 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,” (Qs. Ali-Imran 190)
            Dari surah diatas, didapat isi kandungannya, yaitu bahwasanya ke-Agungan Allah
SWT itu sangat besar dan luas. Seluruh ciptaan Allah mampu berjalan dengan tertib,
teratur, rapi, dan begitu indah menunjukan betapa Maha Agungnya Allah SWT. Segala
ciptaan Allah SWT hanya dapat diketahui bagi mereka orang-orang yang
mempergunakan pikirannya untuk berpikir.

Anda mungkin juga menyukai