Anda di halaman 1dari 2

ISA ALANA DAVA FARELL

592211238494
T2D/13

Peraturan  Pembuangan Sampah dilaut


(1) Tunduk pada ketentuan-ketentuan peraturan 4, 5 dan 6 dari Lampiran ini: 
   (a) pembuangan ke laut semua plastik, termasuk tapi tidak terbatas pada tali
sintetis, jaring ikan sintetis, tas plastik dan abu sisa pembakaran produk plastik
yang mungkin mengandung racun atau residu logam berat, adalah dilarang; 
   (b) pembuangan ke laut atas sampah berikut ini wajib dilakukan sejauh mungkin
dari daratan terdekat, tetapi dalam hal dilarang dilarang apabila jarak dari daratan
terdekat kurang dari : 
(i) 25 mil laut untuk material penyekat, pengeras dan pembungkus yang dapat
mengapung; 
(ii) 12 mil laut untuk sampah makanan dan semua sampah lainnya termasuk
produk kertas, kain, kaca, logam, botol, peralatan dapur dan sampah sejenis yang
tidak terpakai;
   (c) pembuangan ke laut untuk sampah sebagaimana diuraikan dalam sub ayat
(b)(ii) dari peraturan ini dapat diijinkan apabila telah lolos melalui mesin
penghancur atau pencacah dan dilakukan sejauh mungkin dari daratan, tetapi
dalam hal dilarang karena jarak dari daratan terdekat kurang dari 3 mil laut.
Sampah yang telah dihancurkan atau dicacah tersebut wajib dapat melewati
suatu saringan dengan lubang tidak lebih dari 25 mm. 
(2) Apabila sampah bercampur dengan buangan lainnya yang memiliki
persyaratan pembuangan lebih ketat yang wajib berlaku.

MARPOL mempunyai "6 technical annexes". Annex ini merupakan


ketentuan yang diperuntukkan bagi semua kapal, kecuali kapal-kapal kecil.
6 Regulasi oleh MARPOL
Annex I
Lampiran pertama Marpol 73/78 berisi tentang aturan pencegahan polusi yang berasal
dari minyak. Aturan ini memuat pencegahan polusi minyak baik dari kegiatan
operasional maupun kegiatan insidentil. Dalam aturan ini juga disebutkan bahwa kapal
tanker minyak baru wajib memiliki lambung ganda serta jadwal penggantian dengan
kapal yang sudah ada. Dengan penggunaan lambung ganda di kapal tanker minyak,
terdapat pengurangan resiko pencemaran laut akibat kebocoran minyak yang dapat
tumpah ke laut.
 
Annex II
Lampiran kedua Marpol 73/78 memuat tentang pengendalian pencemaran oleh zat cair
berbahaya dalam jumlah besar. Aturan ini menjelaskan tentang pembuangan serta
langkah-langkah pengendalian pencemaran oleh zat cair berbahaya dalam jumlah
besar. Selain itu, lampiran ini juga merinci tentang pembuangan residu yang tidak
diperbolehkan dalam jarak 12 mil dari darat. 
Annex III
Lampiran ketiga Marpol 73/78 menjelaskan tentang pencegahan dari polusi zat
berbahaya dalam bentuk kemasan. Aturan ini berisi persyaratan umum atas
standarisasi pengemasan, penamaan kemasan, pelabelan kemasan, batasan kuantitas
serta beberapa pengecualian dalam pengemasan. Selain itu, zat-zat berbahaya yang
dimaksud merupakan zat yang termasuk dalam polusi laut sesuai dengan kode IMDG
(International Maritime Dangerous Goods).
Annex IV
Selanjutnya lampiran keempat Marpol 73/78 memuat tentang aturan pencegahan dari
polusi penyaluran limbah. Aturan ini berisi tentang persyaratan untuk mengontrol polusi
sampah laut akibat penyaluran limbah. Selain itu, lampiran ini juga menyebutkan
pelarangan pembuangan limbah yang diizinkan yaitu jika kapal memiliki instalasi
pengelolaan limbah yang telah disetujui. 
Annex V
Lampiran kelima Marpol 73/78 berisi tentang pencegahan pencemaran dari kapal.
Aturan ini memuat tentang jenis-jenis sampah yang dapat dibuang, penentuan jarak
dapat dibuangnya sampah, serta cara pembuangan sampah. Selain itu, bagian paling
penting dalam lampiran ini adalah pelarangan pembuangan semua jenis bentuk plastik
ke laut.
Annex VI
Lampiran keenam Marpol 73/78 menjelaskan tentang aturan pencegahan polusi udara
yang disebabkan oleh kapal. Aturan ini memuat bahwa kapal yang beroperasi harus
mengikuti batasan emisi nitrogen dan sulfur oksida serta pelarangan keras bahwa kapal
tidak boleh menggunakan bahan perusak ozon secara sengaja. 
Aturan yang dibuat dalam Marpol 73/78 sangat lengkap dalam pencegahan berbagai
macam polusi akibat kegiatan kapal yang ada di laut. Dengan aturan ini, para pemimpin
di seluruh dunia harus tegas menjalankan dan menertibkan

Anda mungkin juga menyukai