Anda di halaman 1dari 3

Mata kuliah : pancasila

Kelas : A3

Semester :1

Prodi : komunikasi dan penyiaran islam

Kelompok 9

1. Aufa zakkya adnin (04040122085)


2. Lathifatul qolbi (04040122100)
3. Angga putra wijaya (04040122081)

PUAN MAHARANI DAN AKSINYA YANG NYELEWENG DARI


PANCASILA

Nama puan maharani menjadi trending topic di twitter bersama dengan


#DPRpenghianat. Beberapa berita menampilkan puan dan wakil ketua DPR aziz
syamsudin sempat berdiskusi saat politikus demokrat berbicara. “menghilangkan hak-
hak rakyat rakyat kecil. Kalau mau dihargai tolong ha......” belum sempat Irwan
menyelesaikan kalimatnya saat Puan mematikan mikrofon.

Saat itu, tangan Puan terlihat bergerak dan seakan menekan suatu tombol. Di saat
bersamaan, suara Irwan hilang.

Aksi Puan ini mendapat kritik dari petinggi Partai Demokrat, Andi Arief. "Anggota
Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja
kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani,"
cuitnya, Selasa, 6 Oktober 2020.

Disinilah aksi puan yang kami maksud menyeleweng dengan pancasila sila ke-4
dimana puan maharani menolak adanya pendapat DPR yang membela rakyat kecil
dengan me mute mic DPR yang tengah berpendapat.
Secara tidak langsung pula puan maharani telah menunjukkan bahwa dirinya hanya
ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengesahkan RUU cipta kerja atau
omnibus law dimana RUU tersebut dianggap banyak merugikan hak-hak pekerja dan
para buruh.

Contohnya dalam UU cipta kerja terdapat waktu kerja eksploitatif dimana lembur
para buruh yang tadinya hanya 3 jam dalam sehari kini mnjadi 4 jam dalam sehari
yang mana upah nya juga masih minimum yang didasarkan pada mekanisme pasar
berdasarkan PP nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.

Disini juga dapat dilihat adanya pemimpin yang dzolim dan rakus dimana awal
pemilihan sudah bergimmick tentang kesejahteraan rakyat kecil tapi pada khirnya dia
pula lah yang menyengsarakan rakyat kecil.

Dimana letak kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak saan dalam
permusyawaratan perwakilan jika pemimpinnya saja acuh pada kesejahteraan dan
hanya mementingkan kesejahteraan pribadinya saja.

Disini dapat disimpulkan bahwa indonesia sangat minim akan pemimpin yang bijak,
adil, jujur dan tidak dzolim.

Maka dari itu saran dari kami adalah penanaman karakter pancasila untuk remaja
zaman sekarang dimana kelak mereka lah yang akan menjadi pemimpin indonesia,
dan untuk para rakyat indonesia diharap juga tidak tergoda oleh iming-imimg dan
gimmick yang diungkapkan para pejabat sebelum pemilihan agar tidak salah plih
pemimpin.

Kasus menguak dari


https://nasional.tempo.co/read/1393388/viral-puan-maharani-diduga-matikan-
mikrofon-saat-politikus-demokrat-interupsi

Anda mungkin juga menyukai