Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Suwarni
SMKN 3 Kota Lubuklinggau, Jl. Pioneer No. 46 B Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I
e-mail : suwarni_llg@yahoo.co.id

Abstract: This research aimed at describing the management of the industrial working practice at
vocational high school 3 Lubuklinggau. The methode of study used is qualitative descriptive. The
subject of the study is the principal and the staff, head of study program, work team, advisors of
the the industrial working practice, instructur of industry, student, and the school’s partner. The
result of the study concluded as follow: (1) the planning has been well performed, (2) the
organizing was performed by the work team only, (3) students activities at the workshop by using
daily journal, (4) the monitoring and evaluation were done using journal and monitoring system.

Key word: management, industrial working practice

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen praktik kerja industri di
SMK Negeri 3 Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah: kepala sekolah beserta stafnya, ketua jurusan, pokja prakerin,
guru pembimbing prakerin dan instruktur di dunia usaha/industri, siswa, dan institusi pasangan
SMK. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan telah berjalan sesuai dengan rencana, (2)
pengorganisasian hanya dilakukan oleh kelompok kerja (pokja) prakerin, (3) kegiatan siswa di
bengkel menggunakan jurnal harian, (4) pengawasan dan evaluasi menggunakan sistem jurnal dan
monitoring.

Kata kunci: manajemen, praktik kerja industri

PENDAHULUAN siswi melaksanakan dengan cara terjun langsung


Praktik kerja industri adalah salah satu ke suatu perusahaan atau instansi pemerintah
program yang ada di SMK, merupakan salah maupun swasta untuk melatih kemampuan siswa
satu kegiatan yang mengutamakan keahlian dan siswi SMK ke dunia kerja dan bisa dekat dengan
keterampilan pada siswa siswi. Pelaksanaan masyarakat.
praktik kerja industri adalah sebagai perwujudan Pelaksanaan praktik kerja industri
kebijakan yang pada umumnya di laksanakan dilakukan dengan mempertimbangkan dunia
pada dua tempat yaitu di sekolah dan dunia kerja atau industri untuk dapat menerima siswa
usaha, perusahaan atau instansi. Kegiatan ini serta jadwal praktik sesuai dengan kondisi
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu setempat. Praktik kerja industri memerlukan
siswa siswi sekolah menengah kejuruan agar perencanaan secara tepat oleh pihak sekolah dan
mengetahui bagaimana cara kerja atau pihak industri, agar dapat terselenggara dengan
menangani pekerjaan dengan baik. efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan praktik
Harapan utama dari praktik kerja industri kerja industri, proses langkah-langkah pelak-
adalah agar siswa dapat mengetahui bagaimana sanaan praktik harus tetap mengacu pada desain
keadaan dunia kerja. Seperti di ketahui dalam pembelajaran yang telah ditetapkan.
garis besar haluan negara tahun 1998 ditetapkan Salah satu bentuk perwujudan kebijakan
bahwa pendidikan bersifat kemasyarakatan, pada sekolah menengah kejuruan adalah
seperti kursus dan keterampilan, begitupun diterapkannya praktik kerja industri yang
dengan praktik kerja industri (prakerin) yang merupakan bagian dari program pendidikan
dilaksanakan oleh SMK, agar siswa dan siswi sistem ganda. Pelaksanaan prakerin pada SMK
dapat mengenali dunia kerja dengan sesung- didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang
guhnya. Selama itu pula bahwa praktik kerja tertuang dalam Undang-Undang nomor 2 tahun
industri (prakerin) wajib dilaksanakan oleh para 1989 tentang Sisdiknas, PP Nomor 20 tahun
siswa dan siswi di SMK. Prakerin adalah salah 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor
satu syarat untuk mengikuti ujian nasional. 39 tahun 1992 tentang Peran serta Masyarakat
Dalam praktik kerja industri (prakerin) siswa dalam Pendidikan Nasional. Kepmendikbud

1
2 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Tampak Siring (status withdrawn), dan SMP
Kejuruan, Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 Negeri 1 Cilacap (status withdrawn).
tentang kurikulum SMK, dan Undang-undang SMK Negeri 3 Lubuklinggau khususnya
No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan program keahlian teknik sepeda motor (TSM)
Nasional. telah bekerjasama dengan pihak dunia
Salah satu lembaga pendidikan yang usaha/industri yang terkenal yaitu PT. Yamaha
menerapkan praktik kerja industri adalah SMK Indonesia Motor Manufacturing Jakarta melalui
Negeri 3 Lubuklinggau. Penerapan program PT. Thamrin Brothers Lubuklinggau Sumatera
praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Selatan yang telah membuat MOU yang
Lubuklinggau telah cukup lama melaksanakan meliputi: (1) SMK donasi (yamaha donasi
prakerin yaitu sejak tahun pelajaran 1994/1995 engine) yang berada di level C, yaitu bantuan
yang dahulu istilahnya masih menggunakan alat praktik berupa 3 unit mesin yamaha v-ixion,
pendidikan sistem ganda (PSG). Sesuai dengan 1 unit mesin yamaha jupiter Z program hidup
sejarahnya, sekitar tahun 1965 di Lubuklinggau mesin, dimana pemberian dilaksanakan pada
terdapat Sekolah Teknik Menengah dengan hari jum’at tanggal 25 Februari 2011, (2) kelas
nama STM, terhitung mulai tanggal 01 Agustus binaan yamaha yang berada di level B untuk unit
1965 dengan Surat Perintah Menteri Pendidikan produksi (UP), yaitu bantuan berupa 1 unit
dan Kebudayaan Nomor: 136/Dirpt/BI/65 sepeda motor program perawatan berkala,
tanggal 08 Oktober 1965, STM berubah menjadi dimana pemberian dilaksanakan di Palembang
sekolah negeri dengan nama STM Negeri 3 pada tanggal 19 Juni 2013 (kelas binaan ini
Lubuklinggau dengan program keahlian: sudah berjalan selama 1 tahun), (3) kelas
bangunan gedung, dan mesin. Seiring dengan industriyamahayang berada di level A, yaitu
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, bantuan berupa 3 unit sepeda motor program
maka terhitung tanggal 01 januari 1970 kelas yamaha, dimana pemberian dilaksanakan
menambah program keahlian Listrik dengan di Palembang pada tanggal 19 November 2014,
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan, dan (4) program yamaha sendiri yaitu yamaha
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan engine school (YES), yaitu sekolah khusus
Republik Indonesia Nomor: 306/Set/DDT/70 alumni program keahlian teknik sepeda motor,
tanggal 13 April 1970, kemudian pada tahun dimana proses pembelajaran dilakukan selama 6
pelajaran 1986/1987 ditambah dua program bulan yang meliputi 4 bulan teori dan 2 bulan
keahlian lagi yakni program keahlian elektronika magang (telah berjalan selama 1 tahun semenjak
dan otomotif. Dan akhirnya sekarang berubah tahun 2013). Dimana semua ini bisa terlaksana
nama menjadi SMK Negeri 3 kota Lubuklinggau karena berawal dari praktik kerja industri
dengan beberapa bidang studi keahlian (prakerin) siswa yang telah dilakukan selama ini,
didalamnya yaitu : teknologi dan rekayasa serta sehingga dilakukanlah MOU pihak sekolah
teknologi informasi dan komunikasi, yang dengan pihak dunia usaha/industri untuk
meliputi program keahlian: (1) teknik gambar meningkatkan kompetensi siswa/siswi dalam
bangunan, (2) teknik audio video, (3) teknik melakukan prakerin.
komputer jaringan, dan (4) teknik otomotif. Dari tahun ke tahun pelaksanan praktik
SMK Negeri 3 Lubuklinggau juga merupakan kerja industri tidak berjalan sesuai dengan tujuan
sekolah eks rintisan sekolah bertaraf semula. Kendala pelaksanaan praktik kerja
internasional (RSBI). industri tidak hanya berasal dari luar sekolah
SMK Negeri 3 Lubuklinggau merupakan saja, tetapi berasal dari sekolah. Masih ada
salah satu sekolah teknologi terpercaya yang ada kepala sekolah yang belum memahami secara
di Lubuklinggau yang sudah memiliki sertifikat benar serta memberikan respon positif tentang
ISO Qscert : 9001:2008 dalam pelayanan mutu pelaksanaan praktik kerja industri, karena yang
yang dikeluarkan dan dilisensi oleh negara bersangkutan belum mengerti secara utuh
Jerman ditetapkan pada tanggal 07 Oktober 2009 tentang program praktik kerja industri sendiri.
dan merupakan satu diantara enam sekolah yang Berdasarkan hal diatas maka peneliti ingin lebih
ada di Indonesia dengan status valid. Dimanake dalam meneliti tentang bagaimana manajemen
enam sekolah tersebut meliputi: SMA Negeri 2 praktik kerja industri (prakerin) di SMK Negeri
Purwokerto (status withdrawn), SMA Negeri AJi 3 Lubuklinggau agar berjalan lebih baik.
Barang (status expired), SMK Negeri 3 Berdasarkan latar belakang masalah di
Lubuklinggau (status valid), SMK Swasta Paba atas, adapun rumusan masalah umum dalam
Binjai (status withdrawn), SMK Negeri 1 penelitian ini adalah tentang “bagaimana
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 3

manajemen praktik kerja industri (prakerin) (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
dilaksanakan oleh SMK Negeri 3 hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
Lubuklinggau?”. Berdasarkan rumusan masalah makna dari pada generalisasi. Sedangkan
umum penelitian kemudian dijabarkan dalam menurut Arikunto (2010:185) penelitian kasus
rumusan masalah khusus sebagai berikut : adalah suatu penelitian yang dilakukan secara
1. Bagaimana perencanaan praktik kerja industri intensif terinci dan mendalam terhadap suatu
di SMK Negeri 3 Lubuklinggau ? organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau
2. Bagaimana pengorganisasian praktik kerja dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau ? meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit.
3. Bagaimana proses pelaksanaan praktik kerja Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau ? kasus lebih mendalam.
4. Bagaimana proses pengawasan dan evaluasi Subyekdalam penelitian iniadalah SMK
praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Negeri 3 Lubuklinggau. Pemilihan lokasi ini
Lubuklinggau? menggunakan sampling purposive yaitu teknik
Sesuai rumusan masalah diatas, maka penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk Sugiyono (2007:124). Adapun objek kajiannya
mendeskripsikan manajemen praktik kerja dalam penelitian ini adalah program manajemen
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau, praktik kerja industri yang meliputi: (a) kepala
sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini sekolah beserta stafnya, (b) ketua program
adalah untuk mendeskripsikan: keahlian, (c) pokja prakerin, (d) guru
1. Perencanaan praktik kerja industri di SMK pembimbing prakerin dan instruktur di dunia
Negeri 3 Lubuklinggau. usaha/industri (e) siswa, dan (f) institusi
2. Pengorganisasian praktik kerja industri di pasangan SMK.
SMK Negeri 3 Lubuklinggau. Teknik pengumpulan data dalam
3. Proses pelaksanaan praktik kerja industri di penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu:
SMK Negeri 3 Lubuklinggau. observasi, wawancara, dan dokumentasi.
4. Proses pengawasan dan evaluasi praktik kerja Dalam penelitian ini, yang menjadi
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau. instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Oeh
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebab itu, segala sesuatu yang ingin dicari, baik
memberikan pemahaman tentang pelaksanaan mengenai masalah, sumber data, fokus
Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 3 Kota penelitian, bahkan desain penelitian sendiri
Lubuklinggau dengan rincian sebagai berikut: belum mempunyai bentuk yang pasti, segala
1. Dalam bidang keilmuan, hasil penelitian ini sesuatunya di lapangan sesuai dengan kondisi
diharapkan dapat memperluas kajian ilmu, objektif yang ada.
khusus dalam bidang pelaksanaan praktik
kerja industri. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Bagi dinas pendidikan kota Lubuklinggau, Hasil
sebagai bahan pertimbangan pengembangan 1. Perencanaan Praktik Kerja Industri
program praktik kerja industri di Sekolah Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam
Menengah Kejuruan. pencarian tempat dunia usaha/industri di SMK
3. Bagi sekolah, memberikan masukan dan Negeri 3 Lubuklinggau pihak sekolah yang
informasi tentang manajemen praktik kerja mencarikan bengkel tempat praktik kerja
industrisehingga menghasilkan manajemen industri. Adapun kriteria tempat dunia
yang baik. usaha/industri adalah bengkel yang resmi, yang
terkenal, bengkel yang sudah menjalin kerja
METODE sama dengan pihak sekolah, pekerjaan yang
Berdasarkan permasalahan yang akan relevan dengan kompetensi siswa, pekerjaan
diteliti maka rancangan penelitian adalah dengan yang banyak dilakukan di bengkel, lokasi tidak
menggunakan metode deskriptif kualitatif berada jauh dari sekolah dan rumah tempat
melalui pendekatan studi kasus. Menurut tinggal siswa, jika berada di luar kota
Sugiyono (2011:15) Metode penelitian kualitatif Lubuklinggau maka resiko dikenakan biaya
adalah metode penelitian yang digunakan untuk sendiri. Khusus program keahlian teknik
meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana otomotif pihak sekolah yang menentukan du/di
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik untuk siswa prakerin, kalau tahun-tahun
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi sebelumnya siswa yang mencari sendiri bengkel
4 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

untuk mereka prakerin. Pihak dunia usaha/ kesediaan tempat kerja industri. Karena salah
industri yang ikut terlibat dalam kegiatan satu prinsip kerjasama SMK dengan industri
prakerin di SMK Negeri 3 Lubukliinggau dalam pelaksanaan prakerin adalah kerjasama
sebanyak 47 institusi pasangan yang meliputi 10 saling mengisi, saling melengkapi, dan saling
bengkel program keahlian teknik sepeda motor, membantu untuk keuntungan kedua belah pihak.
8 bengkel program keahlian teknik otomotif, 23 Hasil penelitian diperoleh bahwa
institusi pasangan program keahlian teknik persiapan utama untuk pelaksanaan prakerin
komputer jaringan, dan 6 institusi pasangan adalah persiapan diri peserta didik sebagai
program keahlian teknik gambar bangunan. subjek dari program prakerin ini. Persiapan diri
Hasil penelitian diperoleh bahwa jadwal tersebut berhubungan dengan sikap, sopan
pelaksanaan praktik kerja industri di SMK santun dan kecakapan serta keterampilan yang
Negeri 3 Lubuklinggau dilakukan tiga periode. dimiliki siswa. Untuk hal ini pihak sekolah
Untuk periode pertama dan kedua dilaksanakan sudah membekali peserta didik dari kegiatan
prakerin program keahlian otomotif. Periode belajar mengajar sejak kelas satu.
pertama dilaksanakan pada tanggal 01 Tahap perencanaan praktik kerja industri
September 2014 sampai dengan 29 November selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah
2014 Kelas II TKR 1, periode kedua dilakukan administrasi-administrasi yang melengkapi
pada tanggal 22 Desember 2014 sampai dengan kegiatan prakerin. Hasil penelitian diperoleh
20 Maret 2015 Kelas II TKR 2 dan II TSM, dan bahwa untuk kelancaran pelaksanaan prakerin
periode ketiga dilakukan pada bulan Juni 2015 pihak sekolah membuat perencanaan yang
sampai dengan Agustus 2015 program keahlian matang sehinga nanti diperoleh hasil yang baik
teknik otomotif, teknik gambar bangunan dan untuk kegiatan prakerin ini. Untuk tahap
teknik komputer jaringan. perencanaan menitikberatkan pada penyiapan
Siswa/siswi peserta praktik kerja industri data-data tentang tempat prakerin siswa, surat
di SMK Negeri 3 Lubuklinggau adalah seluruh permohonan ke du/di, dan lembar kesediaan
siswa/siswi yang sudah memiliki keterampilan pihak industri untuk menerima siswa prakerin.
dasar. Karena program praktik kerja industri Sebelum siswa diberangkatkan ke bengkel ada
adalah satu kesatuan program mulai dari kelas persiapan-persiapan yang dilakukan yaitu
satu sampai dengan kelas tiga, maka siswa dapat dimulai dengan pengadaan buku panduan
dikirim ke industri sejak kelas dua semester prakerin, buku jurnal kegiatan, daftar hadir,
pertama. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembekalan prakerin, sampai pembuatan surat
apabila siswa telah memiliki keterampilan boleh tugas untuk guru yang terlibat dalam
dilaksanakan pada kelas berapa saja, karena pelaksanaan prakerin.
nanti siswa akan belajar sendirinya atau terjun Keselamatan kerja adalah faktor yang
langsung di bengkel dengan didampingi oleh sangat diperhatikan oleh sekolah dan institusi
instruktur bengkel jadi mereka memperoleh pasangan tempat siswa melaksanakan praktik
pengalaman yang nyata dan ilmu sebenarnya di kerja industri karena perusahaan menganggap
bengkel. keselamatan kerja merupakan hal yang paling
Hasil penelitian diperoleh bahwa untuk penting disamping faktor-faktor lainnya.
program keahlian teknik gambar bangunan Keselamatan kerja mutlak diperlukan bagi
(TGB) dilakukan praktik kerja industri pada seorang siswa yang ingin melaksanakan praktik
kelas III. Hal ini disebabkan materi teori kerja industri, supaya bisa bekerja secara
kejuruan dan praktik dasar kejuruan sudah nyaman dan aman. Dari hasil penelitian
diajarkan pada kelas I dan II maka akan lebih diperoleh bahwa : untuk menjamin keselamatan
baik jika prakerin TGB dilakukan di kelas III, siswa selama mengikuti praktik kerja industri
kemudian juga kebanyakan proyek-proyek maka pihak sekolah mendaftarkan asuransi
pemerintah banyak dilakukan di bulan juni. kepada siswa tersebut. Supaya ada hal-hal yang
Untuk program keahlian teknik komputer tidak diinginkan/kecelakaan ada bisa yang
jaringan (TKJ) praktik kerja industri dilakukan menjaminnya. Asuransi yang dipakai adalah
di kelas III. Hal tersebut dilakukan karena asuransi “siswa koe” dari bumi putera.
kemampuan siswa sudah bisa menguasai materi- Pendaftaran asuransi dilakukan oleh pihak
materi yang diajarkan selama ini. Untuk program sekolah menggunakan dana dari iuran siswa.
keahlian teknik otomotif prakerin dilaksanakan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
di kelas II dan kelas III. Pratik kerja industri bisa bahwa: selama ini penyusunan program
saja dilaksanakan kapanpun tergantung pendidikan dan pelatihan bersama dengan du/di
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 5

dilakukan dengan cara mengadakan survei, persentase 25 % dari guru normatif dan adaftif,
observasi berbicara langsung dengan du/di 75 % guru produktif, sehingga tidak ada
mengenai pelajaran dan materi pekerjaan di kecemburuan sosial diantara sesama guru.
du/di. Selama ini jenis-jenis pekerjaan yang ada Adapun peran guru pembimbing adalah
di du/di sudah relevan dengan kompetensi yang melaksanakan kegiatan bimbingan siswa yang
ada di sekolah. Agar relevan menyamakan melaksanakan praktik kerja industri (prakerin).
(menyinkronisasi) kurikulum/mata pelajaran, Peran guru pem-bimbing yang tinggi akan
mengajarkan praktik yang sering dilakukan di meningkatkan prestasi praktik industri siswa.
du/di. Kemudian melibatkan instruktur/guru, 3. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
kepala bengkel, du/di, forcman du/di, kurikulum Untuk mendeteksi perkembangan para
dan staf dalam penyusunan program dan siswa peserta praktik kerja industri di dunia
pelatihan bersama. usaha/industri diperlukan suatu perangkat yang
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: dapat memberikan informasi tentang kualitas
sebelum melaksanakan kegiatan prakerin, pihak dan jenis kegiatan praktik siswa. Perangkat yang
sekolah mengadakan sosialisasi kepada dimaksud “jurnal kegiatan siswa”, jurnal ini
wali/orang tua siswa pada hari senin tanggal 15 berfungsi sebagai suatu bentuk laporan kegiatan
Desember 2014 sedangkan sosialisasi untuk siswa selama bekerja di dunia usaha/industri
lingkungan sekolah dilaksanakan pada hari serta “daftar hadir siswa” yang berfungsi untuk
kamis tanggal 18 Desember 2014. Kemudian mengetahui tingkat kehadiran siswa selama
pemberangkatan siswa ke du/di pada hari senin mengikuti kegiatan praktik kerja industri.
tanggal 22 Desember 2014 dengan diantar oleh Berdasarkan hasil penelitian yang
guru pembimbing. Dimana sosialisasi berguna dilakukan tempat siswa prakerin, didapat data
memperlancar proses awal dalam persiapan bahwa setiap siswa diberikan buku jurnal
praktek kerja industri. Dalam sosialisasi tersebut kegiatan harian, dimana jurnal ini harus diisi
terdapat poin-poin yang penting bahwa peranan oleh siswa sebagai bahan catatan kegiatan
orang tua juga cukup dominan dalam rangka selama peserta melaksanakan prakerin. Yang
membantu anak untuk memilih tempat praktek, diisi siswa adalah laporan kegiatan, dan laporan
prakerin diharapkan meningkatkan pengetahuan kemajuan praktik. Hasil kegiatan siswa tersebut
siswa di bidangnya masing-masing, orang tua diparaf oleh instruktur du/di. Cara pengisian
tidak usah takut dengan anaknya masing-masing jurnal kegiatan tidak begitu sulit, sehingga siswa
karena selain mendapatkan fasilitas dari sekolah, mudah membuatnya dengan tulisan tangan.
peserta prakerin juga mendapatkan asuransi 4. Pengawasan/Monitoring dan Evaluasi
dalam masa prakerin. Praktik Kerja Industri
2. Pengorganisasian Praktik Kerja Industri Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bahwa: dalam pelaksanaan praktik kerja industri
penyelenggara prakerin hanya pihak sekolah di SMK Negeri 3 Lubuklinggau yang menjadi
melalui kelompok kerja (pokja) PSG. Tim pokja sasaran monitoring adalah siswa dan komponen
PSG telah dibentuk pada tanggal 09 September prakerin dengan segala aspeknya. Pelaksanaan
2014 yang terdiri dari ketua, wakil ketua, monitoring dilakukan oleh guru pembimbing dan
sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, dan tim pokja PSG. Waktu pelaksanaan monitoring
koordinator masing-masing prodi keahlian adalah pada saat siswa melaksanakan kegiatan
teknik bangunan, teknik elektronika, teknik praktik kerja industri di dunia usaha/industri
otomotif dan teknik informatika. Sedangkan sedang berlangsung. Kegiatan monitoring
majelis sekolah belum terbentuk sampai saat ini disesuaikan dengan jadwal yang telah disusun
yang ada hanya komite sekolah. Kami selaku tim oleh pokja PSG. Untuk guru pembimbing
pokja PSG mempunyai tugas dan fungsi: minimal monitoring dilakukan sebanyak 3 kali.
menyusun rencana pelaksanaan prakerin,
membuat kerjasama dengan du/di untuk menjadi Pembahasan
pasangan SMK dalam melaksanakan bersama 1. Perencanaan Praktik Kerja Industri
program prakerin, merumuskan mekanisme dan Perencanaan adalah memikirkan apa yang
prosedur pelaksanaan prakerin, mengevaluasi akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
dan memonitor pelaksanaan prakerin. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
guru pembimbing prakerin terdiri daru guru memenuhi tujuan tersebut. Perencanaan
produktif, normatif dan adaftif dengan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
6 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi- Jumlah guru yang berlatar belakang pendidikan
fungsi lainnya tak dapat berjalan. dengan program studi yang sesuai dengan
Penyusunan kegiatan praktik kerja industri program keahlian yang ada di SMK Negeri 3
di SMK Negeri 3 Lubuklinggau dilaksanakan Lubuklinggau (guru produktif) berjumlah 35
oleh tim pokja pendidikan sistem ganda, dalam orang, dengan rincian 30 orang guru PNS dan 5
hal ini adalah wakil kepala sekolah bidang orang guru honor. Dengan rincian guru produktif
humas bersama dengan ketua program keahlian pada program keahlain teknik gambar bangunan
dan disetujui oleh kepala sekolah. Dimana dalam berjumlah 10 orang, teknik audio video
penyusunan program kerja ini melihat berjumlah 6 orang, teknik komputer jaringan
kebutuhan-kebutuhan yang akan dilaksanakan berjumlah 5 orang, dan teknik otomotif
dalam kegiatan praktik kerja industri. Kebutuhan berjumlah 14 orang. Jika dilihat dari jumlah guru
yang pertama berdasarkan kebutuhan siswa produktif yang kurang maka pihak sekolah
peserta prakerin, kebutuhan guru pembimbing melakukan pengangkatan guru tidak tetap, hal
untuk melakukan monitoring, banyak jumlah ini disebabkan karena ada guru yang sudah
siswa, jadwal pelaksanaan prakerin. dimana pensiun dan pindah ke jabatan struktural di
semua itu membutuhkan perencanaan yang tepat pemerintahan. Padahal siswa Smk memerlukan
sehingga diperoleh hasil yang baik. guru produktif agar skill atauketerampilan yang
Hal utama yang dilakukan dalam mereka dapat di sekolah bisa diterapkan saat
perencanaan prakerin adalah mengidentifikasi mereka melakukan praktik kerja industri.
siswa calon peserta prakerin serta melakukan Berdasarkan hasil penelitian disalah satu
survei dan analisis kebutuhan tempat bengkel kharisma indo motor diperoleh jumlah
pelaksanaan prakerin. Sebab hal ini yang akan instruktur bengkel yang mendampingi siswa
menjadi dasar bagi sekolah dalam melakukan peserta prakerin ada tiga orang, karena jumlah
pemetaan lokasi prakerin sesuai dengan siswa peserta prakerin dibengkel tersebut ada
kompetensi masing-masing siswa. tiga orang maka untuk mendampingi siswa yang
Tahap perencanaan merupakan tahap bekerja di dampingi satu orang satu instruktur,
merencanakan aspek-aspek yang berperan dalam dan siswa tersebut selalu mengikuti kegiatan
pengelolaan dan keberhasilan kegiatan belajar instruktur bengkel tersebut. Tapi tidak semua
mengajar di sekolah dan di industri pasangan. dunia usaha/industri mempunyai instruktur
Aspek-aspek yang berperan dalam menentukan bengkel yang banyak dan mereka kebanyakan
proses belajar mengajar di sekolah dan institusi tidak mau mengajari ilmu yang mereka peroleh.
pasangan (industri) menurut Dikmenjur (1997:3) Hal inilah yang menjadi kendala bahwa siswa
antara lain: akan berhasil apabila pihak institusi pasangan
a. Guru dan Instruktur dan guru dapat memahami konsep praktik kerja
Guru merupakan tenaga pendidik yang industri.
bertugas menyiapkan siswa memasuki pekerjaan Namun demikian kenyataan yang ada
(lini produksi) yang ada di industri pasangan. menunjukkan, bahwa guru dan instruktur belum
Persiapan oleh guru di sekolah meliputi sepenuhnya memiliki kemampuan yang
kemampuan normatif, adaftif serta teori dipersyaratkan dalam melaksanakan praktik
kejuruan. kerja industri, sebagaimana dinyatakan
Instruktur merupakan tenaga pembimbing Dikmenjur (1997). Bahwa permasalahan yang
dari du/di yang menjadi institusi pasangan, dihadapi adalah guru pada saat ini belum
bertugas membimbing, mengarahkan, membina, memiliki wawasan industri dan tenaga instruktur
memotivasi siswa yang melaksanakan praktik belum memiliki wawasan kependidikan
kerja industri agar produktif dan bersikap b. Siswa
profesional. Persiapan di du/di meliputi Merupakan peserta dalam kegiatan
komponen praktik keahlian profesi agar siswa prakerin yang dilaksanakan di dunia usaha/
mempunyai kompetisi untuk melaksanakan industri. Sebelum pelaksanaan prakerin di du/di,
tugas secara profesional. setiap siswa hendaknya telah memiliki
SMK Negeri 3 Lubuklinggau mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai,
81 orang guru yang terdiri dari 65 orang guru sehingga dapat memperoleh pengalaman nyata
berstatus PNS dan 16 orang guru tidak tetap sekaligus dapat berkontribusi kepada du/di.
(guru honor). Latar belakang pendidikan guru Untuk itu sebelum dikirim ke institusi pasangan,
dengan rincian yaitu S2 sebanyak 12 orang, S1 siswa perlu disiapkan dan dibekali dengan
sebanyak 67 orang dan D-III sebanyak 2 orang.
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 7

berbagai pengetahuan dan keterampilan yang siswa telah memiliki kompetensi dan
memadai. keterampilan yang memadai. Karena salah satu
Pembekalan siswa sebelum prakerin prinsip kerjasama SMK dengan industri dalam
adalah kegiatan yang harus dilaksanakan pelaksanaan prakerin adalah kerja sama saling
mengingat banyaknya masalah yang harus mengisi, saling melengkapi dan saling
dihadapi siswa dalam kegiatan prakerin yang membantu kedua belah pihak (link and match),
lamanya satu tahun itu. Masalah-masalah yang maka waktu pelaksanaan praktik kerja industri
harus dihadapi siswa akan juga mempengaruhi dapat disesuaikan dengan waktu yang cocok
perilaku siswa di perusahaan/industri, sehingga dengan kebutuhan industri.
mau tidak mau akan mempengaruhi hubungan c. Alat dan Bahan
kerja sama antara pihak sekolah dengan industri. Peralatan merupakan perangkat yang
Berdasarkan hasil penelitian di SMK membantu dalam memperoleh hasil yang cepat,
Negeri 3 Lubuklinggau pembekalan dilaksana- tepat, dan efisien. Dalam proses belajar
kan selama dua hari pada hari selasa tanggal 16 mengajar dibutuhkan peralatan yang memadai,
desember 2014 dan hari rabu tanggal 17 baik spesifikasi maupun jumlah. Agar
Desember 2014 di aula SMK Negeri 3 pelaksanaan prakerin dapat memberikan manfaat
Lubuklinggau yang dipandu oleh wakil kepala yang optimal bagi siswa, sekolah, dan du/di
sekolah bidang humas sekaligus ketua panitia maka perlu dipersiapkan jenis peralatan yang
prakerin. Peserta pembekalan meliputi siswa relevan antara sekolah dan du/di sehingga terjadi
klas II TKR 2 dan II TSM yang berjumlah 41 kontinuitas proses belajar siswa.
orang. Adapun materi dari pembekalan meliputi: Bahan merupakan material yang
(1) konsep prakerin, (2) sikap dan perilaku digunakan untuk membuat suatu produk. Bahan
bekerja di dunia usaha/industri, (3) orientasi terdiri dari bahan pokok dan bahan penunjang.
dunia usaha/industri, (4) jurnal prakerin, (5) Kesesuaian bahan antara yang ada di sekolah
program prakerin bidang kendaraan ringan, (6) dan du/di dapat menunjang pencapaian tujuan
program prakerin bidang sepeda motor. Selama pembelajaran.
mengikuti pembekalan peserta dengan seksama Dari hasil pengamatan bahwa SMK
mengikuti jalannya pembekalan dan pengarahan Negeri 3 Lubuklinggau memiliki peralatan-
dengan tertib sehingga kegiatan bisa berjalan peralatan yang sangat kurang. Dimana dalam
dengan lancar. proses belajar mengajar di bengkel sekolah
Setelah seluruh siswa selesai mengikuti siswa harus bergantian menggunakan alat-alat
pembekalan prakerin, siswa diantar oleh guru tersebut. Siswa dibagi beberapa kelompok dan
pembimbing yang ditunjuk oleh wakil kepala secara bergantian untuk menggunakan alat
sekolah bidang humas melalui surat tugas guru tersebut. Jika hal ini selalu dilakukan bergantian
pembimbing, diantar ke tempat prakerin sesuai siswa yang sudah dan belum melaksanakan
denga jadwal yang ditentukan. Pada periode praktik banyak waktu kosong jadi hal demikian
kedua proses pengantaran siswa ke tempat kurang efektif dalam proses pembelajaran.
prakerin dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 Seharusnya untuk mendukung proses belajar
Desember 2014. Dokumen yang diberikan pihak mengajar siswa harus memahami materi-materi
sekolah kepada peserta prakerin adalah jurnal yang ada di sekolah sebelum mereka
kegiatan harian prakerin, daftar hadir selama diberangkatkan ke bengkel-bengkel. Berdasar-
prakerin, kartu peserta asuransi kecelakaan dan kan hasil penelitian (Sunyoto, 2013) bahwa
surat pengantar prakerin. penguasaan alat praktik mempunyai pengaruh
Dari hasil penelitian di SMK Negeri 3 positif terhadap hasil praktik, pihak sekolah
Lubuklinggau bahwa pihak sekolah menetapkan dapat menyediakan fasilitas praktik yang
siswa peserta prakerin ada di kelas II (dua) dan memadai, sehingga anak didik dapat melatih
kelas III (tiga) yaitu 3 periode. Untuk program keterampilan dalam memanfaatkan dan
keahlian teknik otomotif melakukan prakerin di menggunakan peralatan-peralatan dengan baik,
kelas II dikarenakan siswa program keahlian guru diharapkan dapat memberikan contoh
otomotif sangat banyak sedangkan dunia penggunaan alat-alat praktik secara langsung,
usaha/industri yang terlibat sedikit maka sehingga keterampilan anak didik dalam
dilakukan secara bergilir, sedangkan program pemanfaatan alat praktik akan semakin
keahlian teknik gambar bangunan, teknik audio meningkat, bagi siswa dapat menggunakan
video, dan teknik komputer jaringan melak- dengan baik, maka akan lebih mudah dalam
sanakan prakerin dikelas III hal ini dikarenakan penggunaannya merawat peralatan praktik
8 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

dengan baik, karena dengan peralatan-peralatan zaman tidak karena masih menggunakan
dan membantu dalam meningkatkan keteram- perlatan-peralatan yang lama.
pilan mereka. Dari hasil pengamatan bahwa SMK
d. Bahan Ajar Negeri 3 Lubuklinggau belum melakukan
Merupakan susunan materi yang akan sinkronisasi kurikulum dengan pihak dunia
diajarkan pada siswa dalam mencapai tingkat usaha/industri dengan cara duduk bersama.
keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan Pihak sekolah hanya mendatangi langsung ke
di dunia kerja. Bahan ajar yang diajarkan di bengkel dengan membawa lembar pemetaan
sekolah dan industri harus komplementer, program/mata diklat. Dimana hal ini kurang
mengarah kepada pembentukan kompetensi efektif dan memerlukan waktu yang lama,
yang utuh. sehingga kurikulum yang ada di SMK Negeri 3
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Lubuklinggau belum ideal dengan dunia
SMK Negeri 3 Lubuklinggau melaksanakan usaha/industri. Menurut Dikmenjur (1997:4)
praktik kerja industri menggunakan metode bahwa karakteristik kurikulum praktik kerja
block release yang diselenggarakan tiga bulan di industri meliputi : kurikulum dikembangkan,
bengkel. Pelaksanaan yang menggunakan block dilaksanakan dan evaluasi bersama antara
release, yaitu waktu belajar dibagi pada hitungan sekolah dan dunia kerja, materi kurikulum
bulan atau semester. Dalam arti proses belajar diorganisasikan berdasarkan kelompok
dilakukan di sekolah beberapa bulan atau kompetensi (bukan mata pelajaran), bersifat
semester secara terus menerus, kemudian bulan dinamis dapat dikembangkan setiap saat.
atau semester berikutnya di industri. Menurut e. Metode
kurikulum SMK (Dikmenjur, 2008) bahwa Merupakan cara penyampaian materi yang
prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan Misalnya: diskusi, demonstrasi, ceramah, dan
industri/asosiasi profesi sebagai institusi sebagainya. Perlu digunakan metode yang tepat
pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang optimal dengan mempertimbangkan karakteristik
merupakan satu kesatuan program dengan materi dan sasaran siswa.
menggunakan berbagai bentuk alternatif Dari hasil pengamatan di SMK Negeri 3
pelaksanaan, seperti day release, block release, Lubuklinggau bahwa metode pengajaran yang
dan sebagainya. dilakukan guru-guru produktif menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian yang metode ceramah, diskusi, demonstrasi. Metode
dilakukan pada aspek penyusunan kurikulum/ ini sudah umum digunakan. Karena dunia
program pendidikan dan pelatihan bersama pendidikan saat ini adalah banyak tidak
antara SMK Negeri 3 Lubuklinggau dengan efektifnya metode belajar-mengajar. Sehingga
institusi pasangan diperoleh tidak ada satupun apa yang dihasilkan dari keinginan dan
program pelatihan yang dibuat oleh sekolah dan kemampuan guru dalam mengajar dan siswa
institusi pasangan. Sehingga siswa yang dikirim dalam belajar tidak optimal. Kadang guru lebih
ke dunia usaha/industri tidak menggunakan nyaman dengan metode pemberian tugas, tapi
kurikulum yang jelas, padahal konsep praktik siswanya justru lebih bisa menangkap jika ada
kerja industri itu menggunakan kurikulum yang penjelasan dari guru. Untuk itulah dalam
sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan menggunakan metode belajar harus memper-
menyinkronkan kurikulum yang ada di sekolah hatikan mengganti sifat galak dan tertutup
dengan yang ada di dunia usaha/industri. dengan sifat akrab dan terbuka (tapi tetap tegas
Institusi pasangan sebagai satu kesatuan utuh untuk masalah prinsip), selalu update tentang
yang saling melengkapi, serta pengaturan perkembangan zaman dan menceritakannya
kegiatan belajar mengajar yang dapat dijadikan dalam setiap pembelajaran, menjadikan setiap
acuan bagi para pengelola dan pelaku pelajaran dengan cara menguhubungkannya
pendidikan di lapangan, sehingga pada dengan kehidupan sehari-hari dan isu-isu aktual,
gilirannya siswa dapat menguasai kompetensi menyelipkan pembelajaran etika dan moral
yang relevan dan sesuai dengan disyaratkan oleh sebagai langkah penyeimbangan kecerdasan
dunia kerja, tapi kenyataannya di lapangan siswa, membuat siswa kagum dengan ciri khas
banyak materi yang tidak relevan bahkan materi guru sehingga pentransferan ilmu menjadi lebih
yang diajarkan di sekolah sedikit ketinggalan mudah, berusaha untuk mengenali setiap siswa
sebagai langkah perubahan image menjadi lebih
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 9

akrab dan terbuka, memacu siswa untuk aktif Lubuklinggau dilaksanakan acara sosialisasi
bertanya, menghindari memberikan tugas yang prakerin kepada orangtua/wali siswa kelas II
sekedar menyalin dari buku cetak, dan meminta TKR 2 dan II TSM yang dihadiri pengawas
feedback dari siswa tentang metode mengajar pembina dari dinas pendidikan, kepala sekolah,
yang mereka inginkan. Jika hal tersebut wakil kepala sekolah bidang humas, ketua
dilakukan maka proses belajar mengajar akan komite dan ketua program keahlian. Kepala
menjadi efektif dengan menggunakan metode sekolah dengan semangat menyampaikan
apapun, karena siswa SMK Negeri 3 berbagai informasi secara detail dan jelas dari
Lubuklinggau kebanyakan siswa laki-laki maka sesi pembukaan, penempatan prakerin, tanya
kita tidak boleh menggunakan kekerasan dalam jawab sampai penutup. Antusiasme dari bapak /
mendidik mereka. Mendidik dan mengajar ibu orang tua/wali siswa pun tidak kalah ,
mereka penuh keterbukaan dan kelembutan, terbukti dengan banyaknya bapak/ibu orang tua
serta sportifitas yang diutamakan, jika dilihat yang mengajukan pertanyaan.
dari hasil pengamatan bahwa pada umumnya Sedangkan sosialisasi untuk lingkungan
guru produktif sudah menerapkan sistem sekolah dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18
pengajaran tersebut. Desember 2014. Tetapi sosialisai untuk dunia
f. Jadwal usaha/industri tidak dilakukan di lingkungan
Merupakan perangkat pelaksanaan sekolah melainkan pihak sekolah melakukan
kegiatan baik di sekolah maupun industri sosialisasi dengan mendatangi langsung ke
mengenai siapa, apa, dan dimana kegiatan institusi pasangan selama beberapa hari . Hal ini
tersebut berlangsung. sangat menyulitkan pihak sekolah karena
Pelaksanaan praktik kerja industri di SMK institusi pasangan banyak sedangkan waktunya
Negeri 3 Lubuklinggau dilakukan 3 periode. yang digunakan tidak serempak sebaiknya
Periode pertama dilakukan pada pada tanggal 01 dilakukan sosialisasi untuk du/di secara serentak
September 2014 sampai dengan 29 November sekalian membahas program pendidikan dan
2014 kelas II TKR 1, periode kedua dilakukan pelatihan bersama tapi sampai saat ini pihak
pada tanggal 22 Desember 2014 sampai dengan sekolah tidak pernah melakukannya.
20 Maret 2015 hanya dua kelas yaitu kelas II g. Waktu
TKR 2 dan II TSM hal tersebut dikarenakan Merupakan lamanya pelaksanaan
bengkel resmi tempat siswa praktik terbatas pelatihan di du/di. Lamanya pelatihan hendak-
sedangkan siswa kita sangat banyak maka nya disesuaikan dengan pencapaian target
khusus untuk program keahlian otomotif kompetensi sesuai dengan standar keahlian. Di
dilakukan 3 gelombang., dan periode ketiga sekolah, siswa mempelajari teori-teori umum,
dilakukan pada awal bulan Juni 2015 sampai teori dasar kejuruan, dan praktik dasar kejuruan.
dengan Agustus 2015 siswa kelas tiga program Di institusi pasangan, siswa melaksanakan
keahlian teknik otomotif, teknik gambar praktik keahlian produktif. oleh karena itu, perlu
bangunan dan teknik komputer jaringan, tanggal direncanakan secara matang lamanya waktu
belum ditentukan menunggu surat dari Diknas pembelajaran di sekolah dan lamanya waktu
Pendidikan kapan jadwal pelaksanaan ulangan pelatihan di institusi pasangan.
umum bersama. Jadwal pelaksanaan ini sudah h. Perangkat Lunak/Administratif
efektif karena disesuaikan dengan kalender Perangkat lunak/administratif merupakan
pendidikan dari dinas pendidikan. perangkat untuk pelaksanaan proses belajar
Sebelum siswa melaksanakan praktik mengajar yang berbeda antara di sekolah dengan
kerja industri di bengkel maka pihak sekolah di du/di. Yang termasuk ke dalam perangkat
mengadakan sosialisasi terlebih dahulu. lunak tersebut ialah: (a) jurnal siswa, merupakan
Sosialisasi dilakukan supaya orang tua siswa, instrumen yang digunakan oleh siswa pada saat
guru dan lingkungan sekolah serta pihak dunia melakukan praktik keahlian di institusi
usaha/industri memahami jadwal pelaksanaan pasangan. Melalui jurnal kegiatan siswa dapat
prakerin. diketahui praktik yang dilakukan siswa di
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di institusi pasangan dalam rangka mencapai
SMK Negeri 3 Lubuklinggau bahawa dalam kompetensi yang diharapkan. (b) administrasi
rangka meningkatkan mutu pendidikan di SMK program dan kesiswaan, adalah perangkat
Negeri 3 Lubuklinggau tepatnya pada hari senin administratif yang digunakan dalam praktik
tanggal 15 Desember 2014 tepatnya pukul 09.00 keahlian di institusi pasangan, antara lain : daftar
Wib bertempat di ruang aula SMK Negeri 3 kehadiran siswa dan tat tertib siswa. (c)
10 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

perangkat supervisi, merupakan perangkat Berdasarkan hasil penelitian yang


pengendali dalam pelaksanaan kegiatan belajar dilakukan pada aspek perencanaan program
mengajar. Ada dua jenis perangkat yang kerja praktik kerja industri SMK Negeri 3
digunakan : untuk perangkat di sekolah berupa Lubuklinggau dalam mencari tempat du/di sudah
supervisi, perangkat di institusi pasangan berupa berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan
pengawasan/monitoring. aturan/prosedur yang ada. Karena pihak sekolah
Jurnal kegiatan harian siswa adalah sendiri yang mencari tempat du/di dan sekolah
merupakan instrumen yang digunakan oleh juga menerima usulan dari siswa tempat du/di.
siswa pada saat melakukan praktik keahlian Institusi pasangan yang dicari pihak sekolah
produktif selama siswa melaksanakan praktik adalah bengkel-bengkel resmi dan bengkel-
kerja industri. Dan dari jurnal inilah para guru bengkel serta instansi pemerintahan yang sudah
pembimbing dapat mengetahui perkembangan menjalin kerjasama dengan pihak sekolah.
dan kemajuan siswa selama mengikuti prakerin Dimana institusi pasangan sebagai mitra yang
di dunia usaha/industri, dalam rangka mencapai telah mengadakan kesepakatan kerjasama
kompetensi yang diharapkan. dengan pihak sekolah, dalam keterlaksanaan
Administrasi prakerin selanjutnya adalah penyelenggaraan praktik kerja industri
kartu asuransi siswa. Untuk menjamin kese- diharapkan kedua belah pihak secara sungguh-
lamatan siswa selama mengikuti praktik kerja sungguh dapat aktif setiap kegiatan yang sesuai
industri maka sekolah harus memperhatikan dengan wewenang dan tanggungjawabnya
keamanan dan kesehatan siswa dan menjaga masing-masing mulai dari tahap perencanaan,
agar tidak dieksploitasi perusahaan. Banyak penyelenggaraan proses pembelajaran sampai
tempat praktik kerja industri yang rawan bagi dengan tahap penilaian.
siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Untuk pencarian dunia usaha/industri
ketua pokja PSG adalah bahwa untuk mengatasi setiap program keahlian di SMK Negeri 3
kemungkinan terjadinya kerawanan dan Lubuklinggau berbeda-beda. Untuk program
kecelakaan maka pihak sekolah mendaftarkan keahlian teknik otomotif pencarian dunia
asuransi untuk siswanya. Asuransi yang usaha/industri melibatkan bengkel-bengkel resmi
digunakan adalah asuransi “siswa koe” dari yang ada di kota Lubuklinggau bahkan ada juga
Bumi Putera. Kemudian pihak sekolah juga yang berada di luar kota Lubuklinggau. Program
mengantisipasi dan mengatasinya dengan cara keahlian teknik gambar bangunan melibatkan
membicarakan dengan industri tentang perusahaan dan instansi pemerintahan. Program
kewajiban dan hak siswa, serta jaminan keahlian teknik audio video pencarian dunia
perlindungan keamanan dan kesehatan bagi usaha/industri melibatkan duni usaha/industri
siswa serta melakukan monitoring serta dalam wilayah kota Lubuklinggau,pekerjaan
pengawasan secara teratur terhadap kegiatan yang banyak dilakukan dibengkel. Sedanghkan
praktik kerja industri. untuk program keahlian teknik komputer
Selain persiapan buku petunjuk prakerin, jaringan melibatkan toko-toko komputer dan
buku jurnal kegiatan siswa, daftar hadir siswa instansi pemerintahan, untuk toko-toko
selama prakerin dan kartu asuransi siswa, komputer jenis pekerjaan yang dilakukan siswa
administrasi lain yang harus dilakukan oleh peserta prakerin sudah relevan, tetapi yang
pihak sekolah antara lain: (1) menentukan menjadi kendala apabila siswa melaksanakan
industri dan menghubunginya, (2) menyiapkan prakerin di instansi pemerintahan jenis
administrasi atau surat-surat untuk industri dan pekerjaannya tidak relevan, siswa banyak hanya
surat ijin orang tua siswa, (3) melakukan duduk-duduk saja, dan mereka hanya mengetik
pembekalan kepada siswa sebelum ditempatkan tugas-tugas yang diberikan di kantor sehingga
di dunia usaha/industri baik pengetahuan, materi yang diperoleh siswa sangat tidak
keterampilan, maupun tentang cara belajar di relevan, ini menjadi pekerjaan rumah yang
du/di (bimbingan prakerin). sangat besar bagi program keahlian teknik
Yang paling penting dalam pelaksanaan komputer jaringan dalam mengirimkan siswanya
praktik kerja industri adalah mencari tempat ke dunia usaha/industri, karena di wilayah kota
dunia usaha/industri atau institusi pasangan Lubuklinggau tidak ada perusahaan resmi
untuk bekerja sama dalam menerima siswa dibidang komputer yang ada hanya diluar
prakerin, karena pihak dunia usaha/industri wilayah kota Lubuklinggau dan jika siswa ingin
sangat menentukan keberhasilan siswa sekolah melaksanakan prakerin diluar kota Lubuklinggau
menengah kejuruan. biayanya sangat besar dan ditanggung oleh siswa
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 11

sendiri tidak ada bantuan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan prakerin, bahwa keberadaan
maupun perusahaan. majelis sekolah di SMK Negeri 3 Lubuklinggau
i. Pembiayaan (Capital Cost) belum terbentuk.
Merupakan biaya tetap yang harus ada Pengorganisasian dilakukan untuk
dalam pelaksanaan prakerin. Biaya ini meliputi menghimpun dan mengatur semua sumber-
fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam sumber yang diperlukan, termasuk manusia,
pelaksanaan prakerin. sehingga rencana yang telah dibuat dan
Pembiayaan praktik kerja industri di SMK dilaksanakan dengan lancar. Pengukuran
Negeri 3 Lubuklinggau menggunakan dana BOS efektifitas pengorganisasian menurut teori
(biaya operasional sekolah) dan dana iuran dari Siagian (1996) yang menyebutkan bahwa dalam
wali siswa. Dana BOS digunakan untuk biaya penyelenggaraan fungsi pengorganisasian
administrasi, membayar transport guru pem- terdapat lima pertanyaan yaitu : (1) siapa
bimbing dan panitia kelompok kerja (pokja) melakukan apa?, (2) siapa bertaggung jawab
prakerin pada saat monitoring sedangkan biaya kepada siapa? (3) siapa yang berhubungan
iuran dari wali siswa sebesar tiga puluh enam dengan siapa dan dalam hal apa?, (4) saluran
ribu rupiah hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi apa yang terdapat dalam organisasi,
siswa yaitu untuk buku petunjuk prakerin, buku bagaimana cara memanfaatkannya dan untuk
jurnal harian siswa, daftar hadir siswa selama kepentingan apa?, dan (5) jaringan informasi apa
prakerin, dana untuk pembekalan siswa selama yang terdapat dalam organisasi.
dua hari, pembuatan kartu asuransi siswa dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)
sertifikat siswa jika telah melaksanakan kegiatan sebelum kegiatan prakerin di SMK Negeri 3
prakerin. Untuk menentukan biaya enam puluh Lubuklinggau dibantu wakil kepala sekolah
ribu tersebut pihak komite sekolah mengundang bidang humas/industri membuat struktur
wali siswa agar tidak terjadi kesalahan dalam organisasi yang dilengkapi dengan uraian tugas
komunikasi mengenai biaya prakerin. dan tanggung jawab, (2) adanya forum rapat
2. Pengorganisasian Praktik Kerja Industri pada setiap tahapan kegiatan prakerin yang
Menurut Dikmenjur (1997:1) Organisasi dihadiri oleh pokja PSG untuk mengetahui
pelaksana prakerin pada SMK terdiri atas 3 kelancaran kegiatan dan hambatan-hambatan
(tiga) organisasi yang masing-masing yang ditemui, (3) sebelum kegiatan prakerin
independen, yaitu (1) sekolah menengah dilaksanakan, sekolah selalu memberikan
kejuruan, (2) dunia usaha/industri, dan (3) pengarahan kepada siswa dan pemberian
majelis sekolah. Jadi yang mengelola prakerin di informasi kepada orang tua/wali siswa tentang
SMK adalah ketiga organisasi tersebut. Agar peranan prakerin dan di SMK dan cara
pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik pelaksanaan prakerin.
maka semua kegiatan perlu terkoordinasi dengan Dari penelitian menunjukkan bahwa
baik. Sebagai koordinator seluruh kegiatan perlu terlihat dengan jelas proses pengelompokkan
terkoordinasi dengan baik. Sebagai koordinator orang-orang , alat-alat, tugas-tugas, wewenang
seluruh kegiatan adalah majelis sekolah, dan tanggung jawab yang sedemikian rupa
sedangkan sekolah dan dunia usaha/industri sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
adalah melaksanakan kegiatan prakerin. digerakkan secara utuh dalam rangka pencapaian
Dari hasil penelitian bahwa yang tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
merencanakan, dan melaksanakan praktik kerja Apabila hasil penelitian dibandingkan dengan
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau adalah teori diatas menunjukkan bahwa pengor-
kelompok kerja pendidikan sistem ganda (pokja ganisasian dalam kegiatan prakerin sudah
PSG), yang anggota-anggotanya terdiri dari berjalan dengan baik.
ketua-ketua program keahlian teknik bangunan, Hasil penelitian menujukkan bahwa SMK
teknik elektronika, teknik informatika dan teknik Negeri 3 Lubuklinggau telah mengklasifikasikan
otomotif, wakil-wakil dari guru mata pelajaran tahap-tahap kegiatan yang direncanakan mulai
produktif, normatif dan adaftif. Dan sebagai dari perencanaan program wakil kepala sekolah
koordinator pelaksanaan prakerin adalah wakil bidang humas/industri, pembentukan pokja,
kepala sekolah bidang humas/industri. rapat persiapan prakerin dengan guru dan orang
Berdasarkan pengamatan dan hasil tua siswa, pembuatan administrasi prakerin,
wawancara dapat disimpulkan bahwa sekolah penempatan siswa di dunia usaha/industri,
tidak pernah melibatkan pengurus majelis pelaksanaan prakerin, pelaksanaan monitoring,
sekolah baik dalam merencanakan, maupun pelaksanaan uji komputensi, sertifikasi,
12 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

pembuatan laporan, dan evaluasi program. baik dan setiap siswa harus mencatat setiap
Tahap-tahap kegiatan tersebut oleh wakil kepala aktifitas yang dilakukan di du/di. Dari catatan
sekolah bidang humas/industri selaku ketua tersebut akan diketahui berbagai jenis
pokja PSG/koordinator prakerin diwujudkan kompetensi yang telah dilakukan oleh siswa.
dalam program rencana secara tertulis, yang Kemudian siswa peserta prakerin diharuskan
selanjutnya diketahui dan disetujui oleh kepala mengisi daftar hadir setiap hari dan membuat
sekolah. SMK Negeri 3 Lubuklinggau juga telah laporan kegiatan/jurnal kegiatan harian. Dan
menguraikan latar belakang pengetahuan siswa semua kegiatan yang dilakukan siswa ditulis
dengan mewujudkannya pada standar kom- dalam jurnal setiap hari, kemudian siswa
petensi yang diharapkan selama siswa mengikuti meminta paraf dari instruktur bengkel. tetapi ada
prakerin. penetapan standar kompetensi dapat siswa yang mengisi jurnal hariannya di kertas
mengembangkan dan meningkatkan keteram- coretan terlebih dahulu kemudian setelah pulang
pilan-keterampilan yang alat-alatnya tidak ke rumah siswa tersebut menyalin kegiatannya
dijumpai di sekolah. Penentuan metode pelatihan ke dalam jurnal supaya jurnal hariannya tidak
dan lokasi berhubungan dengan latar belakang kotor dan meminta tandatangan instrukturnya
program studi/program keahlian. Hal ini menjadi perminggu.
dasar seleksi bagi orang yang akan dilatih. Pihak 4. Pengawasan/Monitoring dan Evaluasi
sekolah selalu berusaha menempatkan siswanya Praktik Kerja Industri
di instansi/perusahaan yang sesuai dengan Pengawasan dan evaluasi praktik kerja
program studi/program keahliannya sehingga industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau
mereka mendapatkan instruktur yang sesuai. dilakukan oleh guru pembimbing dan tim pokja
Pihak SMK Negeri 3 Lubuklinggau juga selalu PSG dari sekolah. Dimana monitoring dilakukan
mengembangkan evaluasi program secara sebanyak 3 kali dan petugas monitoring
bertahap, selanjtnya berusaha untuk menindak- dilengkapi lembar instrumen monitoring yang
lanjuti rencana-rencana yang telah dibuat. harus diisi oleh instruktur di du/di dan
Pelatihan untuk instruktur tentang prakerin dan ditandatangani oleh pimpinan tempat siswa
guru pembimbing untuk melakukan on the job melaksanakan prakerin. Sistem evaluasi belum
tranning sampai saat ini belum pernah dilakukan. sepenuhnya berjalan dengan baik. Pelaksanaan
Perbandingan teori di atas dengan hasil monitoring dilaksanakan oleh guru terhadap
penelitian menunjukkan bahwa pengorgansi- siswa yang melaksanakan prakerin masih ada
sasian praktik kerja industri di SMK Negeri 3 yang tidak sesuai dengan jadwal yang
Lubuklinggau sudah berjalan dengan baik direncanakan, disebabkan oleh aktifitas guru
walaupun majelis sekolah belum terbentuk yang padat dalam melaksanakan tugas pokoknya
3. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri sebagai pengajar dan pendidik di sekolah.
Setelah siswa diserah terimakan dari pihak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sekolah kepada pihak dunia usaha/industri, maka selama prakerin siswa diwajibkan mengisi jurnal
untuk selanjutnya siswa harus melaksanakan kegiatan yang berisi pekerjaan-pekerjaan yang
prakerin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dilakukan setiap hari sehingga ketika guru
institusi pasangan. Karena prakerin ini pembimbing melakukan monitoring akan segera
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengetahui tingkat relevansi pekerjaan yang
dari proses pembelajaran SMK, maka selama telah dilakukan dengan standar kompetensi yang
melaksanakan prakerin, proses pembelajaran telah ditetapkan. Pihak SMK Negeri 3
siswa dilaksanakan di industri, dengan materi Lubuklinggau tidak segan-segan untuk
sesuai dengan kompetensi kerja yang dikerjakan memindahkan siswa ke tempat lain yang sesuai
selama mengikuti prakerin. dengan bidang keahlian yang diharapkan.
Untuk mendeteksi perkembangan para Kepala sekolah selaku penanggungjawab
siswa di dunia usaha/industri diperlukan suatu prakerin pada setiap tahap kegiatan prakerin
perangkat yang dapat memberikan informasi selalu melakukan komunikasi formal dan
tentang kualitas dan jenis kegiatan prakerin informal dengan pokja prakerin untuk
siswa. Perangkat yang dimaksud adalah jurnal mengetahui seberapa jauh kegiatan prakerin
kegiatan siswa. Jurnal ini berfungsi sebagai telah dilaksanakan dan hambatan-hambatan apa
suatu bentuk laporan kegiatan siswa selama yang ditemui sehingga memerlukan jalan keluar
melaksanakan prakerin di dunia usaha/industri. sesegera mungkin.
Pelaksanaan praktik kerja industri di SMK Setelah selesai melakukan praktik kerja
Negeri 3 Lubuklinggau sudah berjalan dengan industri (prakerin), diharapkan ada tindak lanjut
Suwarni, Manajemen Praktik Kerja Industri 13

hubungan antara perusahaan (du/di) tersebut hari. Dan daftar hadir selalu diisi setiap hari
dengan SMK Negeri 3 Lubuklinggau untuk dengan cara memaraf jam kehadiran dan jam
diadakan kerja sama yang saling menguntungkan kepulangan. (4) Pengawasan dan evaluasi
antara kedua belah pihak dengan mou praktik kerja indusri yang dilakukan mengguna-
(memorandum of understanding) kerja sama kan sistem jurnal. sehingga ketika guru
tersebut antara lain : (1) du/di dapat dijadikan pembimbing melakukan monitoring akan segera
sebagai tempat prakerin untuk tahun-tahun mengetahui tingkat relevansi pekerjaan yang
selanjutnya, (2) du/di dapat dijadikan tempat telah dilakukan dengan standar kompetensi yang
magang bagi guru-guru produktif, (3) du/di telah ditetapkan. Dimana guru pembimbing dan
dapat dijadikan sebagai penguji eksternal uji pihak sekolah melakukan monitoring sebanyak
kompetensi keahlian (ukk), (4) du/di dapat tiga kali.
dijadikan mitra pemenuhan kebutuhan SMK, (5)
du/di dapat menampung setiap lulusan SMK. Saran
Tindak lanjut hubungan antara SMK Berdasarkan hasil penelitian di SMK
Negeri 3 Lubuklinggau dengan du/di pasca Negeri 3 Lubuklinggau, maka saran-saran yang
kegiatan prakerin menjadi tanggung jawab dapat disampaikan melalui penelitian ini adalah
sepenuhnya waka. humas SMK Negeri 3 saran bagi dinas pendidikan Kota Lubuklinggau:
Lubuklinggau. (a) agar dinas pendidikan terus mendorong
Dari hasil penelitian di SMK Negeri 3 sekolah meningkatkan dan memperluas
Lubuklinggau secara umum terdapat kerjasama dengan dunia usaha/industri sebagai
pengawasan suatu proses. Oleh karena itu mitra sekolah dalam upaya meningkatkan
pengawasan dilihat sebagai suatu proses pada kompetensi profesional peserta didik, (b)
kegiatan prakerin dapat dikatakan sudah efektif. diharapkan dinas pendidikan bisa memfasilitasi
sekolah untuk melakukan Mou dengan industri
SIMPULAN DAN SARAN yang relevan dalam upaya peningkatan kualitas
Simpulan lulusan dimasa mendatang yang benar-benar siap
Berdasarkan hasil penelitian dan memasuki dunia kerja, (c) memfasilitasi agar
pembahasan mengenai manajemen praktik kerja terbentuknya majelis sekolah di masing-masing
industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau, dapat SMK.
ditarik simpulan secara umum bahwa Saran bagi SMK Negeri 3 Lubuklinggau:
manajemen praktik kerja industri sudah berjalan (a) memperkuat kerjasama dengan du/di dengan
dengan baik. Sedangkan simpulan secara khusus, melakukan Mou terlebih dahulu, sehingga
adalah sebagai berikut : (1) perencanaan praktik kerjasama yang terjalin lebih terarah, (b)
kerja industri telah berjalan sesuai dengan penyusunan program pendidikan dan pelatihan
rencana yang telah dibuat oleh sekolah, yaitu bersama harus melibatkan pihak dunia
meliputi: (a) pihak sekolah mengadakan usaha/industri, (c) melakukan penelusuran
kerjasama dengan dunia usaha/industri, (b) keterserapan lulusan/alumni sekolah pada
proses pelaksanaan prakerin dilakukan tiga industri, (d) segera membentuk majelis sekolah,
periode, (c) pembekalan yang dilaksanakan (e) tempat prakerin sebaiknya bukan saja di
untuk siswa prakerin terjadwal, (d) sosialisasi sekitar sekolah dimana SMK itu berada, tetapi
telah dilakukan baik untuk guru, wali siswa dan juga pada du/di yang maju di luar Kota
dunia usaha/industri, (e) administrasi untuk Lubuklinggau, (f) agar selalu mensosialisasikan
seluruh peserta prakerin sudah disiapkan oleh tentang konsep prakerin baik kepada warga
pihak sekolah. (2) Pengorganisasian praktik sekolah, maupun para stake holder pendidikan,
kerja industri di SMK Negeri 3 Lubuklinggau sehingga mereka mampu memahami dan
hanya dilakukan oleh kelompok kerja (pokja) mengembangkan konsep-konsep prakerin, (g)
PSG sedangkan majelis sekolah belum durasi praktik kerja industri yang dijalankan
terbentuk. (3) Pelaksanaan praktik kerja industri selama ini hanya tiga bulan agar ditinjau lagi,
di SMK Negeri 3 Lubuklinggau meliputi dan sebaiknya minimal siswa melakukan praktik
kegiatan siswa di bengkel menggunakan jurnal kerja di industri selama lima bulan, (h) frekuensi
harian, secara keseluruhan peserta prakerin telah monitoring terhadap pelaksanaan prakerin di
membuat dan mengisi jurnal kegiatan di bengkel industri perlu ditingkatkan, (i) harus menjaga
setiap harinya setelah melakukan praktik, keharmonisan dengan pihak dunia usaha/industri
kemudian meminta paraf instruktur dari dunia dalam rangka melaksanakan kebijakan link and
usaha/industri sebagai pengesahannya setiap match yang menjadi kebijakan pemerintah.
14 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 1-14

Saran bagi dunia usaha/industri : (a) du/di 03/praktek-kerja-industri.html (diunduh


harus merasa memiliki kewajiban kepada SMK tanggal 3 Desember 2014)
untuk membantu peningkatan kualitas prakerin, Depdikbud. 1997. Administrasi Pendidikan
(b) kesediaan untuk meluangkan waktu bersama- Sistem Ganda. Jakarta: Direktorat
sama pokja prakerin untuk duduk bersama Pendidikan Menengah Kejuruan.
menyinkronkan materi kurikulum yang diajarkan Dikmenjur. 2008. Kurikulum SMK. Jakarta:
baik di sekolah maupun yang dilatihkan di dunia Dikmenjur
kerja, (c) komunikasi dengan pihak sekolah http://e-journal.ikip-veteran.ac.id/index.php/gar-
perlu diintensifkan dalam upaya mengurangi dan/article/view/110
permasalahan yang muncul dari siswa selama Sondang P. Siagian. 1996. Manajemen Sumber
kegiatan prakerin berlangsung, baik melalui guru Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
pembimbing sekolah yang bertugas memonitor Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan
kegiatan siswa atau melalui komunikasi melalui (Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R
telepon. & D ). Bandung: Alfabeta
Sunyoto, Agus. 2013. Pengaruh Penguasaan
Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik
DAFTAR RUJUKAN Siswa. Jurnal Ilmiah IKIP Veteran
Semarang. Vol 3 No 1
Arikunto.2010.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Aziziah. 2011. Praktik Kerja Industri.
http://pklal-ittihad.blogspot.com/2011/

Anda mungkin juga menyukai