Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas

ISSN 2407-635X Pelayanan Kapal

PENGARUH JADWAL SANDAR DAN KEBERANGKATAN


KAPAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KAPAL
Taufik MR Nina Mutmainah Adrian kristanto Tamara
ITL Trisakti ITL Trisakti ITL Trisakti
Taufik.ganduik@gmail.com mutmainahnina270@gmail.com Adrian.tamara@gmail.com

Abstract
Reality check, there is always a late ship berthing activities or not docking on time at the
port. There are several reasons caused this which leads to the low quality of ship’s services.
This research was conducted at PT. Pertamina Trans Kontinental Balikpapan Branch with
quantitative research method and multiple linear regression analysis test equipment. The t
test and F test were used to test the significance. . Based on the results of the study,there is a
significant effect between ship docking schedule on service quality, and the relationship of
both positive with r value = 0.657 (strong). There is a significant influence between ship
departure to service quality and the relationship between the two is positive with a value of r
= 0.716 (strong). There is a significant effect between joint berthtime and departure
schedules on service quality, with a value of r = 0.75 in the category of strong relationships.
The regression equation is Ŷ = 1.161 + 0.359X1 + 0.624X2.

Keywords: Berth time, departure, service quality

PENDAHULUAN tertentu serta memiliki kecepatan standard


Pelabuhan adalah suatu tempat yang untuk membongkar dalam periode waktu
terdiri atas daratan dan atau perairan dengan tertentu. Terkadang alat-alat bongkar yang
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan digunakan dalam kegiatan bongkar muat
pemerintahan dan kegiatan pengusahaan mengalami kerusakan sehingga
yang dipergunakan sebagai tempat kapal memperlambat kinerja bongkar muat. Karena
bersandar, naik turun penumpang, dan atau kinerja bongkar muat menjadi lama maka
bongkar muat barang, berupa terminal dan terjadi antrian kapal yang cukup banyak dan
tempat berlabuhnya kapal yang dilengkapi perencanaan sandar kapal menjadi tidak
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan oleh perusahaan.
serta sebagai tempat pemindahan intra dan Realisasi waktu sandar kapal terkadang
antarmoda transportasi. tidak sesuai dari rencana yang sudah
Dalam hal kegiatan perencanaan kapal ditetapkan dikarenakan kurangnya Sumber
untuk sandar masih sering terlambat dan Daya Manusia yang bertugas dalam kegiatan
tidak sesuai dengan jadwal. Hal ini bisa penyandaran kapal. Dalam hal ini Sumber
disebabkan karena beberapa faktor daya Manusia sangat dibutuhkan untuk bisa
contohnya seperti kerusakan alat B/M dan menangani dan mengurus kegiatan sandar
antrian kapal. Dalam melakukan kapal seperti mengurus dokumen, mengurus
pembongkaran harus dilengkapi dengan persediaan bahan bakar kapal, dan mengurus
fasilitas atau peralatan pembongkaran yang persediaan fresh water. Maka dari itu
baik. Peralatan pembongkaran harus sesuai Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan
dengan jenis muatan yang dibongkar. tidak sedikit agar kapal yang ingin
Peralatan pembongkaran yang digunakan melakukan sandar dan bongkar muat di
untuk membongkar suatu muatan pelabuhan Balikpapan tidak mengalami
mempunyai kapasitas dan kemampuan

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019 403
http://library.itl.ac.id/jurnal
Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas
ISSN 2407-635X
Pelayanan Kapal

keterlambatan dan tidak terjadi antrian kapal memberikan bantuan pelayanan angkutan
yang cukup banyak. apabila jumlah kapal yang beroperasi
Keberangkatan kapal yang sering berkurang akibat rusak, docking, atau hal-hal
terlambat bisa disebabkan karena kapal tidak lainnya atau siap operasi evaluasi
memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB). penyelamatan/pertolongan kecelakaan kapal.
Kapal dianggap tidak laik laut karena Kapal cadangan dalam jadwal siap operasi
terbukti tidak memenuhi persyaratan (stand by) harus dapat dioperasikan dalam
ketentuan yang ditetapkan peraturan tentang waktu tidak lebih dari 2 (dua) jam setelah
keselamatan kapal seperti sertifikat kapal mendapat perintah operasi dari pejabat yang
ada yang mati, alat keselamatan kurang menetapkan jadwal, (c) Jadwal istirahat (off),
memadai, muatan berlebih/ over draft, merupakan jadwal istirahat operasi kapal
muatan tidak sesuai dengan dokumen pada lintas penyebrangan yang merupakan
muatan, dan buku pelaut mati. Oleh karena kapal cadangan, dan (d) Jadwal docking,
itu sebelum kapal berangkat syahbandar merupakan jadwal kapal untuk docking guna
harus melakukan pengawasan terhadap kapal menjalani perawatan dan harus mengikuti
yang ingin meninggalkan pelabuhan untuk penetapan dari pejabat yang mempunyai
memastikan bahwa kapal, awak kapal dan kewenangan di bidang kelaikan kapal.
muatannya secara teknis- administrative Pada pasal 10 persyaratan pelayanan
telah memenuhi persyaratan keselamatan dan pemenuhan jadwal kapal terdiri dari (a)
kemanan pelayaran serta perlindungan Pemenuhan jadwal perjalanan kapal,
lingkungan maritim. ditentukan berdasarkan Pemenuhan jadwal
Berdasarkan permasalah diatas maka waktu (time table) yang telah ditetapkan oleh
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pejabat yang menetapkan jadwal kapal dan
bagaimana pengaruh jadwal sandar kapal pemenuhan hari operasi berdasarkan jumlah
terhadap kualitas pelayanan, Bagaimana hari operasi dan jumlah trip yang harus
pengaruh keberangkatan kapal terhadap dilayani, (b) Pemenuhan jadwal siap operasi
kualitas pelayanan pada PT Pertamina Trans (stand by), ditentukan berdasarkan
Kontinental dan adakah pengaruh jadwal pernyataan siap operasi dari operator kapal
sandar dan keberangkatan kapal secara dan dapat dioperasikan bila diperintahkan,
bersama-sama terhadap kualitas pelayanan? (c) Pemenuhan jadwal istirahat (off),
ditentukan bredasarkan laporan operator
KAJIAN TEORI kapal dan keberadaan kapalyang angker di
Jadwal Kapal dan Keberangkatan Kapal kolam pelabuhan pada lintas penyebrangan
Menurut SK 73/AP005/DRJD/2003 yang dilayani, (d) Pemenuhan jadwal
tentang Persyaratan Pelayanan Minimal docking, ditentukan oleh adanya pekerjaan
Angkutan Penyebrangan Pasal 9 jadwal docking kapal berdasarkan penetapan jadwal
kapal pada lintas penyebrangan terdiri dari dari pejabat yang mempunyai kewenagan di
(a) Jadwal perjalanan kapal, merupakan bidang kelaikan kapal.
jadwal kapal untuk melakukan operasi yang Waktu Sandar Kapal (Berthing Time),
sekurang-kurangnya meliputi penetapan menurut Direktorat Jenderal Perhubungan
waktu kebrangkatan dan waktu kedatangan Laut (2017), Berthing Time adalah jumlah
terdiri dari jam, hari, bulan dan tahun serta jam selama kapal berada di tambatan sejak
lokasi dermaga keberangkatan dan dermaga tali pertama (first line) diikat di dermaga
kedatangan. Waktu keberangkatan sampai tali terakhir (last line) dilepaskan dari
merupakan waktu kapal meninggalkan dermaga. Menurut Rizki Abrianto (2017),
dermaga dan waktu kedatangan merupakan Berthing Time adalah waktu kapal selama
waktu kapal merapat di dermaga untuk berada di tambatan, dihitung sejak kapal ikat
melakukan kegiatan bongkar/muat, (b) tali sampai dengan selesai lepas tali. BT
Jadwal siap operasi (stand by), merupakan terdiri dari dua komponen yaitu Berth
jadwal kapal cadangan untuk siap operasi Working Time (BWT) dan Not Operation

404 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal
Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas
ISSN 2407-635X Pelayanan Kapal

Time (NOT). Dari definisi-definisi di atas, around Time ( TRT) adalah waktu
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedatangan Kapal berlabuh jangkar di
berthing time adalah jumlah jam selama Dermaga serta waktu keberangkatan Kapal
kapal di tambatan sejak tali pertama diikat di setelah melakukan kegiatan bongkar muat
dermaga sampai dengan lepas tali terakhir barang ( TA s/d TD), (8) Postpone Time (PT)
dilepaskan dari dermaga. adalah waktu tunggu yang disebabkan oleh
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pengurusan administrasi di pelabuhan.
Berthing Time atau waktu sandar kapal (pengurusan dokumen), (9) Berth Working
adalah (1) Man power (Kedisiplinan, Time (BWT) adalah waktu untuk kegiatan
Kerjasama, Penempatan posisi kerja, umlah bongkar muat selama kapal berada di
tenaga kerja bongkar muat, Kompetensi) , tambatan / Dermaga. (Johny Malisan, 2017)
(2) Fasilitas (Standarisasi pelabuhan, Daya
tampung dermaga, Back up area), (3) Kualitas Pelayanan
Machines (Kesiapan alat, Kelengakapan alat Pelayanan sering kali dihubungkan
penunjang, Jumlah alat), (4) Materials dengan bagaimana kualitas pelayanan
(Ketepatan waktu. Jumlah armada. Kapasitas tersebut diberikan. Baik buruknya suatu
muat, Kondisi armada). pelayanan dapat dinilai melalui kualitas
Waktu Tunggu Kapal (Waiting Time), pelayanan yang diberikan oleh
adalah waktu tunggu yang dikeluarkan oleh penyelenggara pelayanan. Berpusat pada
Kapal untuk menjalani proses kegiatan di pemenuhan kebutuhan dan keinginan
dalam area perairan Pelabuhan, bertujuan pelanggan serta penyampainya untuk
untuk mendapatkan pelayanan sandar di mengimbangi harapan pelanggan. Konsep
Pelabuhan atau Dermaga, guna melakukan kualitas bersifat relatif, karena penilaian
kegiatan bongkar dan muat barang di suatu kualitas sangat ditentukan dari perspektif
Pelabuhan. Adapun Indikator kinerja yang digunakan. Pada dasarnya terdapat tiga
pelayanan yang terkait dengan jasa orientasi kualitas yang seharusnya konsisten
Pelabuhan terdiri dari (1) Approach Time antara yang satu dengan yang lain, yaitu
(AT) atau waktu pelayanan pemanduan persepsi pelanggan, produk, dan proses.
adalah jumlah waktu terpakai untuk Kapal Untuk produk jasa pelayanan, ketiga
bergerak dari lokasi lego jangkar sampai ikat orientasi tersebut dapat menyumbangkan
tali di tambatan, (2) Effective Time (ET) atau keberhasilan organisasi ditinjau dari
waktu efektif adalah jumlah waktu efektif kepuasan pelanggan.
yang digunakan untuk melakukan kegiatan Apabila kita ingin sukses memberikan
bongkar muat selama Kapal di tambatan, (3) kualitas pelayanan, kita harus memahami
Idle Time (IT) adalah waktu tidak efektif terlebih dahulu karakteristik tentang
atau tidak produktif atau terbuang selama pelayanan, yaitu (1) Pelayanan sifatnya tidak
Kapal berada di tambatan disebabkan dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan
pengaruh cuaca dan peralatan bongkar muat sifatnya dengan barang jadi, (2) Pelayanan
yang rusak. (4) Not Operation Time (NOT) itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata
adalah waktu jeda, waktu berhenti yang dan merupakan pengaruh yang sifatnya
direncanakan selama Kapal di Pelabuhan. adalah tindakan social, (3) Produksi dan
(persiapan b/m dan istirahat kerja), (5) Berth konsumsi dari pelayanan tidak dapat
Time (BT) adalah waktu tambat sejak first dipisahkan secara nyata, karena pada
line sampai dengan last line, (6) Berth umumnya kejadian bersamaan dan terjadi
Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat ditempat yang sama. Karakteristik tersebut
penggunaan Dermaga adalah perbandingan dapat menjadi dasar bagaimana kita dapat
antara waktu penggunaan Dermaga dengan memberikan pelayanan yang berkualitas.
waktu yang tersedia (Dermaga siap operasi) (Hardiyansyah, 2011)
dalam periode waktu tertentu yang Tingkat pelayanan (level of service)
dinyatakan dalam prosentase, (7) Turn dalam transportasi menurut (Khisty & Lall,

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019 405
http://library.itl.ac.id/jurnal
Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas
ISSN 2407-635X
Pelayanan Kapal

2005) adalah suatu ukuran kualitatif yang Informasi Jadwal dan indicator Kualitas
menjelaskan kondisi kondisi operasiona; Pelayanan yaitu Penampilan Fisik, Kehandalan ,
didalam suatu aliran transportasi dan Ketanggapan, Jaminan, dan Empati.
persepsi dari pengemudi dan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
penumpang terhadap kondisi kondisi Prsamaan garis regresi linear yang
tersebut. Faktor-faktor seperti kecepatan dan menggambarkan hubungan antara Jadwal
waktu tempuh, kebebasan bermanuver, dan Sandar Kapal (X1) dengan Kualitas
kenyaman adalah kondisi-kondisi yang Pelayanan (Y) adalah: Ŷ = 10.290 +
mempengaruhi level of service. 0.767X1. Nilai konstanta sebesar 10.290
Dalam keputusan Menteri menunjukkan bahwa kualitas pelayanan akan
Perhubungan Nomor KM. 32 tahun 2001 sebesar 10.290 jika jadwal sandar kapal sama
tentang Penyelenggaraan Angkutan dengan nol. Artinya kualitas pelayanan akan
Penyebrangan pasal 9 ayat 1, Pelayanan menurun jika tidak ada jadwal sandar kapal.
angkutan penyebrangan wajib memenuhi Dengan koefesien regresi sebesar 0.767
persyaratan sebagai berikut (1) Dilakukan menunjukkan bahwa apabila jadwal sandar
hanya oleh perusahaan angkutan kapal meningkat sebesar 1 unit maka kualitas
penyebrangan, (2) Melayani lintas pelayanan akan meningkat sebesar 0.767 unit
penyebrangan yang ditetapkan, (3) Dilayani dengan asumsi variabel bebas yang lain
oleh kapal yang digunakan untuk melayani konstan. Hasil rhitung > rtabel (0.657> 0.320)
lintas angkutan penyebrangan dan (4) ini berarti terdapat hubungan positif antara
Dioperasikan sesuai dengan system dan jadwal sandar kapal dengan kualitas
prosedur pelayanan yang ditetapkan oleh pelayanan. Adapun tingkat hubungan antara
Dirjen dengan jadwal tetap dan teratur. variabel X1 dan variabel Y masuk dalam
(Kepmen No 32, 2001) kategori kuat. Dari tabel uji keberartian di
atas diperoleh taraf signifikansi 0.000 lebih
METODE PENELITIAN kecil dari 0.05, hal ini menunjukkan bahwa
Penelitian ini dilakukan di PT. hubungan antara variabel X1 dan variabel Y
Pertamina Trans Kontinental dengan sampel adalah signifikan. Besarnya prosentase
seluruh karyawan PT. Pertamina Trans pengaruh jadwal sandar kapal terhadap
Kontinental Cabang Balikpapan yang kualitas pelayanan adalah 43,1%.
berjumlah 40 orang. Metode penelitian yang Persamaan garis regresi linear yang
dipakai adalah metode penelitian kuantitatif menggambarkan hubungan antara variabel
dengan analisis regresi ganda. Analisis Keberangkatan kapal (X2) dengan Kualitas
regresi digunakan untuk menaksir nilai Pelayanan (Y) adalah: Ŷ = 4.985 + 0.889X2.
variabel Y berdasarkan nilai variabel X serta Nilai konstanta sebesar 4.985 menunjukkan
taksiran perubahan variabel Y untuk setiap bahwa Kualitas Pelayanan akan sebesar
satuan perubahan variabel X. Bentuk 4.985 jika keberangkatan kapal sama dengan
persamaan regresi multiple 𝑌 = a + b1X1 + nol. Artinya kualitas pelayanan akan
b2X2 dimana X sebagai variabel bebas menurun jika tidak ada keberangkatan kapal.
terdiri dari X1 Jadwal Sandar, X2 Dengan koefesien regresi sebesar 0.889
Keberangkatan Kapal dan variabel terikat Y menunjukkan bahwa apabila keberangkatan
Kualitas Pelayanan Kapal. Kemudian juga kapal meningkat sebesar 1 unit maka kualitas
dihitung koefisien korelasi untuk melihat pelayanan akan meningkat sebesar 0.889 unit
keeratan hubungan antar variabel dan uji dengan asumsi variabel bebas yang lain
hipotesis. konstan. Hasil r hitung yang diperoleh adalah
Kisi – kisi instrument kuesioner sebesar 0.716, rhitung > rtabel (0.716 >
meliputi indikator Jadwal Sandar Kapal yaitu 0.320), ini berarti terdapat hubungan positif
Informasi Sebelum Kedatangan dan Pelaksanaan antara kedua variabel. Terdapat hubungan
Kapal Sandar, indikator Keberangkatan Kapal positif antara keberangkatan kapal dengan
yaitu Kegiatan Sebelum Keberangkatan dan kualitas pelayanan. Adapun tingkat

406 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal
Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas
ISSN 2407-635X Pelayanan Kapal

hubungan masuk dalam kategori kuat. Uji c. Terdapat pengaruh signifikan antara
taraf signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05, jadwal sandar dan keberangkatan kapal
hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara secara bersama-sama terhadap kualitas
kedua variabel adalah signifikan. Prosentase pelayanan, dengan nilai r = 0,75 kategori
pengaruh keberangkatan kapal terhadap hubungannya kuat.
kualitas pelayanan dengan uji koefisien
determinasi adalah 51.3%. DAFTAR PUSTAKA
Persamaan garis regresi linear yang
menggambarkan hubungan antara variabel Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan
X1 dan X2 dengan Y adalah: Ŷ = 1.161 + Publik. Yogjakarta: Gava Media.
0.359X1 + 0.624X2. Nilai konstanta sebesar
1.161 menunjukkan bahwa kualitas Johny Malisan. (2017). Service Level
pelayanan akan sebesar 1.161 jika jadwal Analysis of Terminal Passenger on
sandar kapal dan keberangkatan kapal secara Balikpapan Port. Jurnal Penelitian
bersamaan sama dengan nol. Artinya kualitas Transportasi Laut, 19.
pelayanan akan menurun jika tidak ada
jadwal sandar kapal dan keberangkatan kapal Kepmen No 32. (2001). Keputusan Menteri
secara bersamaan. Dengan koefesien regresi Perhubungan (KM) 32. Jakarta.
X1 sebesar 0.359 dan X2 sebesar 0.624
menunjukkan bahwa apabila jadwal sandar Khisty, C. J., & Lall, K. (2005). Dasar
kapal meningkat sebesar 1 unit maka kualitas Dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta:
pelayanan akan meningkat sebesar 0.359 unit Erlangga.
dan apabila keberangkatan kapal meningkat
sebesar 1 unit maka kualitas pelayanan akan
meningkat sebesar 0.624 unit. Dari hasil
penghitungan pada tabel di atas diketahui
rhitung yang diperoleh adalah sebesar 0.750
masuk dalam kategori kuat. Hasil uji Fhitung
yang diperoleh adalah sebesar 23.719. Jadi
Fhitung > Ftabel (23.719 > 3.25), ini
menunjukkan bahwa hubungan positif antara
jadwal sandar kapal dan keberangkatan kapal
dengan kualitas pelayanan adalah signifikan.
Prosentase pengaruh jadwal sandar kapal dan
keberangkatan kapal terhadap kualitas
pelayanan dilakukan uji koefisien
determinasi 56,2%

KESIMPULAN
a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
jadwal sandar kapal terhadap kualitas
pelayanan, dan hubungan keduanya
positif dengan nilai r = 0,657 termasuk
kategori hubungannya kuat.
b. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
keberangkatan kapal terhadap kualitas
pelayanan dan hubungan keduanya positif
dengan nilai r = 0,716 termasuk kategori
hubungannya kuat.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019 407
http://library.itl.ac.id/jurnal
Pengaruh Jadwal Sandar Dan Keberangkatan Kapal Terhadap Kualitas
ISSN 2407-635X
Pelayanan Kapal

Halaman ini sengaja dikosongkan.

408 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 3 Mei 2019
http://library.itl.ac.id/jurnal

Anda mungkin juga menyukai