Menulis adalah pekerjaan yang banyak diimpikan oleh banyak orang. Dengan menulis,
mungkin Anda bisa menumpahkan ide-ide cemerlang Anda atau menuliskan hal yang tidak bisa
Anda katakan.
Tapi, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa penulis bertugas untuk
menulis deskripsi suatu produk untuk memasarkannya, sedangkan penulis lainnya bisa
menempuh jalan seperti J.K. Rowling yang menjadi seorang penulis fiksi terkenal. Tapi,
kesempatan lebih terbuka lebar untuk para penulis deskripsi mengenai suatu produk daripada
menjadi penulis terlaris.
Seorang content writer yang sukses sebenarnya memiliki kehidupan yang bisa ditiru. Para
content writer bisa menulis seuah content di rumah dan untuk banyak atau sedikitnya content,
mereka yang menentukan. Namun, para penulis content juga bisa mengalami kesulitan, terutama
dalam hal ekonomi. Mereka hanya pandai menulis, tetapi mereka tidak memiliki keterampilan
yang dibutuhkan untuk bisa berhasil.
Keterampilan menulis saja tidak cukup bagi seorang content writer. Jika Anda ingin menjadi
seorang content writer yang sukses, Anda juga memerlukan keterampilan serta keahlian yang
dapat dipasarkan.
1. Menguasai Gaya Penulisan yang Berbeda
Alasan mengapa seorang content writer harus menguasai gaya penulisan adalah
karena setiap bentuk tulisan memiliki gayanya tersendiri. Seperti halnya berita yang
disampaikan dalam gaya AP, lebih singkat, dan berisi paragraf informasi yang berbobot.
Contoh lainnya adalah Blogging, yaitu kepribadian, ramah, dan sering berisi opini.
Salinan iklan pendek dan persusasif. Tetapi, bagaimanapun, setiap kategori adalah sebuah
content, dan setiap content writer harus menguasai gaya menulis mereka lebih berharga
dan lebih laris.