Studi Kelayakan Teknis Dan Ekonomis Konversi Kapal
Studi Kelayakan Teknis Dan Ekonomis Konversi Kapal
net/publication/266228444
Article
CITATIONS READS
0 894
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Wasis Dwi Aryawan on 26 May 2018.
Abstrak --- Konversi kapal khususnya tanker, akhir- Di sisi lain, bidang transportasi laut yang
akhir ini marak dilakukan, karena mempunyai nilai mengangkut batu bara sedang berkembang signifikan.
ekonomis yang lebih menguntungkan dan waktu Departemen Perindustrian dan Perdagangan
pembuatan yang bisa lebih cepat dari membuat sebuah memperkirakan tahun 2010 akan banyak kebutuhan kapal
kapal baru. Banyak kapal tanker yang dikonversi karena
kapal-kapal tersebut sudah berumur cukup tua dan tidak
laut. Khusus untuk sektor batu bara saja, sekitar 37 unit
bisa beroperasi lagi karena adanya peraturan MARPOL kapal Handymax dan 55 unit kapal laut akan dibutuhkan.
73/78 mengenai double hull dan double bottom.Pada Oleh karena itu, dibutuhkan banyak kapal muat curah
penelitian ini akan dibahas mengenai konversi kapal (bulk carrier) guna mengangkut batu bara baik untuk
pengangkut minyak (Tanker) MARLINA XV (IMO number tujuan dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).
7925778) menjadi kapal pengangkut muatan curah Cadangan batu bara Indonesia yang tercatat di
batubara (Bulk Carrier) dengan pertimbangan dalam Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral adalah 19
menyikapi adanya kebutuhan dalam pengiriman batubara miliar ton, termasuk sepuluh besar di dunia. Indonesia
berkalori rendah untuk PLTU 2 Papua Jayapura juga menjadi negara pengekspor batu bara terbesar kedua
(2x10MW) yang membutuhkan batubara sebesar 250,000
ton/tahun. Analisa teknis yang dilakukan yaitu kapal hasil
di dunia, setelah Australia sekitar 160 juta ton pada 2008.
konversi harus dapat memenuhi beberapa kriteria seperti: Harga batubara yang terus membaik membuat sektor ini
karakteristik ruang muat kapal bulk carrier, Lambung makin menggiurkan bagi investor. Selain itu batubara
Timbul minimum , kekuatan konstruksi kapal memenuhi juga tidak terpengaruh langsung dengan kondisi krisis
Rules BKI, verifikasi desain dengan menggunakan FEM pangan dan minyak mentah yang terjadi secara global.
Analysis berdasarkan CSR ,dan stabilitas kapal berdasarkan Dalam beberapa tahun terakhir, batubara telah
IMO. Sedangkan analisa ekonomis dapat dihitung biaya memainkan peran yang cukup penting bagi perekonomian
yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah konversi kapal Indonesia. Sektor ini memberikan sumbangan yang cukup
dari tanker menjadi bulk carrier. Setelah dilakukan besar terhadap penerimaan negara yang jumlahnya
perhitungan didapatkanlah kapal bulk carrier dengan
kapasitas ruang muat sebesar 24,139 ton batubara berkalori
meningkat setiap tahun. Pada 2004 misalnya, penerimaan
rendah dengan massa jenis 1,346 ton/m3 pada sarat kapal negara dari sektor batubara ini mencapai Rp 2,57 triliun,
10,252 m. Tegangan maksimal yang terjadi pada kapal pada 2007 telah meningkat menjadi Rp 8,7 triliun, dan
secara memanjang sebesar 1465.33 (Kg/cm2) memenuhi diperkirakan mencapai Rp 10,2 triliun pada 2008 dan
tegangan ijin yang diberikan BKI dan stabilitas kapal lebih dari Rp 20 triliun pada 2009. Sementara itu,
memenuhi kriteria stabilitas IMO. Sedangkan biaya untuk perannya sebagai sumber energi pembangkit juga
konversi kapal adalah sebesar 105.290.220.300,00 rupiah. semakin besar. Saat ini sekitar 71,1% dari konsumsi
batubara domestik diserap oleh pembangkit listrik, 17%
Kata kunci : MT MARLINA XV, Konversi tanker untuk industri semen dan 10,1% untuk industri tekstil dan
kertas.
menjadi bulk carrier. Sejalan dengan hal diatas mengenai batubara yang
digunakan sebagai bahan baku dalam industri pembangkit
I. PENDAHULUAN listrik, pemerintah memiliki program percepatan
pembangunan pembangkit listrik dengan menggunakan
Berdasarkan data European Maritime Safety bahan bakar batubara, pemerintah melalui Peraturan
Agency (EMSA), kapal-kapal tanker single hull yang ada Presiden Nomor 71 tahun 2006 telah menugaskan kepada
saat ini berjumlah 488 kapal. Sekitar 274 tidak PT PLN (Persero) untuk melakukan pembangunan proyek
menunjukkan pergerakkan atau sudah tidak beroperasi 10,000 MW yang tersebar di seluruh Indonesia dan salah
lagi sejak tahun 2005. Salah satunya adalah Kapal Tanker satunya adalah PLTU 2 Papua Jayapura (2x10MW) .
Marlina XV.Kapal Marlina XV (IMO Number 7925778) Lokasi PLTU 2 Papua Jayapura (2x10 MW) ini berada di
adalah kapal berjenis tanker, salah satu kapal yang Desa Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura,
dimiliki PT. Sukses Ocean Khatulistiwa Line (Soechi Papua dengan titik koordinat Latitude S 2o 36.796’;
Line), Jakarta. Kapal ini dibangun pada tahun 1983 dan Longitude E140o 47.321’.
sampai saat ini masih menggunakan konstruksi single
hull dan single bottom. Kapal ini mempunyai ukuran
panjang 170,485 meter, lebar 26 meter, dan sarat 10,99
meter dengan kapasitas 29990 DWT. Berdasarkan
peraturan MARPOL 73/78, kapal-kapal tanker
berkapasitas lebih dari 5.000 DWT harus menggunakan
double hull dan double bottom. Peraturan ini berlaku
sejak 5 April 2005. Jadi, Kapal Tanker Marlina XV
sekarang sudah tidak diizinkan beroperasi lagi jika belum
menerapkan konstruksi double hull dan double bottom.
II. KAJIAN TEKNIS KONVERSI KAPAL TANKER
MENJADI BULK CARRIER
Bracket In Double
15 14 -
Bottom Structure
20 Crossties 1 14 -
21 Crossties 2 13 -
Gambar 10 Hydromax Report Longitudinal Strength B1
Gambar 8 Ilustrasi Kondisi B1 Condition
Dengan menggunakan running pada hydromax Terlihat bahwa untuk kapal kosong didapatkan
maka didapatkanlah nilai dari gaya lintang dan momen nilai momen terbesar pada nilai 52.090 ton.m , nilai ini
maksimal yang terjadi pada kapal saat kondisi B1 dan nantinya yang akan dibandingkan dari nilai tegangan
keadaan air tenang. Didapatkan grafik untuk gaya lintang yang di ijinkan oleh BKI , nilai ini harus lebih kecil dari
dan momen air tenang dari Hydromax Result Window. nilai tegangan ijin yang diberikan BKI. Nilai momen
pada air tenang ini selanjutnya akan digunakan untuk
60 2.5 400 Legend
Buoy ancy
Weight
pemeriksaan pada air bergelombang (sagging &
2
300
Net Load
Shear
Moment hogging.)
40
1.5
Moment
Setelah momen maksimum ditemukan maka kita
200
20
1
Weight bisa memeriksa apakah nilai tegangan yang terjadi pada
kapal masih memenuhi nilai atau lebih kecil dari nilai
Moment tonne.mx10^3
0 0 0
-0.5
-100
Buoyancy
nilai dari Momen maksimum dibagi dengan modulus
-20
-1
penampang. Untuk pemeriksaan tegangan ini dilakukan
-1.5
-200
Shear pada dua bagian yaitu deck dan bottom. Maka nilai yang
-40
-2
-300 diijinkan oleh BKI adalah:
Long. Pos. m
Buoyancy = -4.097 t/m Long. Pos. = 0.000 m
400000.000
200000.000 MSw
MT
Lloyd Register Fenite Element Method (FEM).
0.000
AE ST1 ST3 ST5 ST7 ST9 ST11 ST13 ST15 ST17 ST19 ST21 ST23 ST25 ST27 ST29 ST31 ST33 ST35 ST37 ST39FORE
0.5
(Jansumarno,2010). Didapat nilai total waktu untuk
0
pengerjaan konversi kapal ini di salah satu galangan di
-0.5 Indonesia yaitu selama 174 hari.
-1
-1.5
-2
0 40 80 120 160
Heel to Starboard deg.
Gambar 13 Grafik Nilai Stabilitas Kondisi B1