Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata
Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi
Lutfiatun Nisa
210210200094
Universitas Padjadjaran
2020
I. PENDAHULUAN
Kpop adalah salah satu genre music yang berasal dari negeri ginseng,
yaitu Korea Selatan. Kpop saat ini sudah tidak asing di telinga masyarakat,
terutama di kalangan remaja. Kpop banyak digemari oleh semua orang,
mulai dari anak muda hingga orang tua. Para penggemar Kpop tidak hanya
berasal dari Korea Selatan, tetapi hampir di seluruh belahan dunia terdapat
penggemar Kpop atau yang biasa disebut dengan Kpopers. Kpop memiliki
sejarah yang cukup panjang sejak pertama kali musik Kpop menggebrak
industri musik di Korea Selatan. Pada tahun 1990-an, banyak grup musik
yang terbentuk di Korea Selatan seperti H.O.T, S.E.S, G.O.D, Sechskies,
Shinhwa, Fin. K.L, dan masih banyak grup lain yang sangat popular pada saat
itu.
Perkembangan music Kpop terus berkembang hingga ke luar negeri.
Kwon Boa adalah seorang penyanyi solo Korea yang pertama kali merajai
Oricon Chart (Original Confidence: Perusahaan Jepang yang bergerak di
bidang music, termasuk tangga lagu dan tangga album) di Jepang tahun
2002. Boa menempatkan keenam albumnya di chart berturut-turut selama
2002-2007. Hal inilah yang membuat Kpop semakin dikenal di dunia.
Setiap idol Kpop kebanyakan memiliki nama resmi untuk para fansnya.
Tiap kelompok penggemar disebut Fandom (Fans Kingdom). Misalnya
Fandom Blackpink adalah Blink, Fandom NCT adalah NCTZen, Fandom Exo
adalah Exo-L, Fandom Twice adalah Once, Fandom Big Bang adalah VIP,
Fandom Super Junior adalah ELF, Fandom iKON adalah iKONIC, Fandom
SHINee adalah Shawol, Fandom SNSD adalah Sone, Fandom Treasure adalah
Teume, Fandom Red Velvet adalah Reveluv, Fandom GOT7 adalah Ahgase,
Fandom Astro adalah Aroha, dan masih banyak fandom lainnya. Nama
Fandom tersebut dibuat untuk memudahkan para idol memanggil fansnya
dan untuk membedakan fans tiap idol.
Fanwar tidak dapat dipisahkan dari dunia kpopers. Sejak dahulu
Fanwar sudah sering terjadi. Fanwar adalah perang yang terjadi antar
sesama fans. Fanwar dapat terjadi di dalam fandom yang sama maupun
fandom yang berbeda. Fanwar ini dapat disebabkan oleh banyak hal bahkan
yang mungkin terlihat sepele namun selalu dapat membangkitkan emosi
para fans. Biasanya para fans dari kedua fandom yang berbeda seringkali
membanding-bandingkan idol mereka. Bahkan ada pula yang menjatuhkan
idol lain sehingga fans dari idol yang dijatuhkan tersebut marah dan saling
adu argument dan merasa idolnya yang paling bagus. Padahal setiap idol
memiliki talentanya masing-masing dan tidak perlu dibanding-bandingkan
dengan idol lain. Sifat yang terlalu bangga dengan apa yang dimiliki oleh
idolnya juga menjadi salah satu penyebab mengapa fans tersebut
menjatuhkan idol lain.
Fanwar yang terjadi dengan sesama fandom biasanya karena seorang
fans hanya menyukai salah satu member dalam grup tersebut dan tidak
menyukai member lainnya. Selain itu, yang menyebabkan Fanwar sesama
Fandom karena sang idol dikabarkan sedang berpacaran dengan orang lain.
Idol yang berpacaran sering menjadi bahan perdebatan antara fans yang
setuju dan tidak setuju dengan adanya kabar tersebut. Maka dari itu banyak
idol yang berpacaran diam-diam dibelakang kamera.
II. KEJADIAN FANWAR YANG PERNAH TERJADI
Fanwar lain yang pernah terjadi yaitu antara Army dan Exo-L (sebutan
untuk fans Exo). Pada tahun 2014, BTS melakukan comeback (istilah kpop
ketika sang idol merilis lagu atau album baru) dengan albumnya yang
berjudul Skool Luv Affair. Logo yang digunakan oleh BTS untuk albumnya ini
dinilai mirip dengan logo Exo dalam album Xoxo yang sudah dirilis satu
tahun sebelum BTS merilis albumnya. Selain logonya yang mirip, konsep
dalam kedua album tersebut juga memiliki banyak kesamaan. Tentu saja hal
ini membuat Exo-L menyatakan bahwa BTS mengikuti konsep Exo. Army
yang tidak terima idol nya dituduh plagiat tidak tinggal diam dan terus
beradu argument dengan Exo-L. Dalam wawancaranya dengan salah satu
media Korea, Suga, salah satu member BTS menyatakan, “Selama ini kami
berencana menggunakan konsep anak sekolahan, tapi ternyata konsep kami
kebetulan punya kemiripan dengan senior kami.” Kemudian ia melanjutkan,
“Ini merupakan sebuah kehormatan dibandingkan dengan senior kami, Exo.
Aku rasa Exo punya keunikan gaya mereka sendiri, dan begitu juga dengan
kami. Jika kami bekerja keras, aku percaya kami (BTS) juga bisa menjadi ikon
seperti Exo.”
Selain Fanwar yang terjadi antar sesama Fandom, Fanwar yang terjadi
di dalam fandom yang sama juga pernah terjadi. Biasanya karena fans
tersebut hanya mengidolakan salah satu anggota atau tidak menyukai salah
satu anggota dari grup tersebut. Salah satu contoh Fanwar yang pernah
terjadi di dalam sesama fans yaitu Blink. Salah satu anggota Pink Panda
(grup dance cover asal Indonesia), Natya Shina menjadi perbincangan
hangat di sosial media bahkan media asing. Ia menyatakan opininya di
media sosial bahwa Jennie salah satu anggota Blackpink pemalas dan
kurang maksimal dalam melakukan tariannya di atas panggung. Tentunya
opini Natya tersebut mengundang banyak hujatan untuk dirinya dari Blink
lainnya. Blink berbondong-bondong memberikan komentar pedas untuk
Natya Shina. Ia menolak untuk meminta maaf atas komentarnya dan juga
menjelaskan bahwa ia bukan anti-fans.
Lastriani. (2018). Fanwar: Perang antar Fans Idol Kpop di Media Sosial.
Jurnal Emik, 1(1), 87–100.
Koreaboo.com. (2020, 24 Agustus). Pink Panda’s Natya Shina Under Fire For
Calling BLACKPINK’s Jennie “Lazy”. Diakses pada 4 Desember 2020,
dari https://www.koreaboo.com/news/pink-pandas-natya-shina-fire-
calling-blackpinks-jennie-lazy/