Anda di halaman 1dari 3

4 Penyebab Mata Merah pada Bayi dan Cara

Menanganinya
  
Mata merah pada bayi bisa saja menandakan bahwa dia mengantuk. Meski begitu,
kondisi ini tidak bisa dianggap remeh, karena terkadang mata bayi yang
merah juga bisa menandakan adanya kondisi atau penyakit tertentu.
Mata merah adalah salah satu masalah mata pada bayi yang cukup sering terjadi.
Sebagian penyebab mata merah pada bayi tidak berbahaya, tetapi sebagian lainnya
bisa menular dan perlu segera diperiksakan ke dokter.

Pengobatan atau penanganan mata merah pada bayi juga tidak boleh sembarangan,
harus disesuaikan dengan penyebabnya dan ditangani oleh dokter.

Penyebab dan Penanganan Mata Merah pada Bayi


Berikut adalah beberapa penyebab mata merah pada bayi yang umum terjadi dan cara
menanganinya:
1. Konjungtivitis
Kondisi ini disebabkan akibat peradangan pada konjungtiva, yaitu bagian
berwarna pink di sisi dalam kelopak mata. Awalnya, konjungtivitis dapat terjadi pada
satu mata, kemudian menjalar ke mata yang lain. Penanganan mata merah pada bayi
akibat konjungtivitis perlu disesuaikan dengan penyebab utamanya.
Berdasarkan penyebabnya, konjungitivitis pada bayi bisa dikategorikan menjadi 3 jenis,
antara lain:

 Konjungtivitis virus, yaitu konjungtivitis yang paling sering terjadi dan bersifat
menular. Umumnya, konjungtivitis akibat virus dapat reda dalam waktu sekitar 1
minggu.
 Konjungtivitis bakteri, yaitu konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri dan
membuat mata bayi mengeluarkan cairan kuning pekat hingga kelopak matanya
tidak dapat terbuka (belekan).
 Konjungtivitis alergi, yaitu konjungtivitis yang tidak bersifat menular, tetapi bayi
dengan mata merah karena alergi ini bisa merasa matanya sangat gatal,
sehingga ia menjadi lebih rewel dan suka mengucek mata.

Untuk membantu meringankan keluhan konjungtivitis virus pada mata bayi, bisa
dilakukan perawatan dengan membasuh mata bayi menggunakan air hangat atau
memberi kompres hangat pada mata bayi menggunakan kain lembut. Jangan lupa
mencuci tangan Anda sebelum dan sesudah melakukan perawatan tersebut.
Sedangkan pada konjungtivitis bakteri, infeksi ini perlu diobati menggunakan antibiotik
tetes mata atau salep antibiotik sesuai resep dokter. Hindari berbagi obat tersebut
dengan orang lain, serta cuci tangan Anda sebelum dan sesudah memberi obat pada
mata bayi.
Pada kasus tertentu, konjungtivitis pada bayi akibat infeksi bakteri ini dapat disebabkan
oleh infeksi serius, seperti klamidia atau gonore.
Sementara itu, konjungtivitis alergi bisa disebabkan oleh zat pemicu alergi atau alergen,
seperti debu, bulu hewan, kutu, hingga zat kimia pada produk tertentu, misalnya sabun
atau sampo bayi. Oleh karena itu, mata merah bayi yang disebabkan karena alergi
perlu diobati dengan obat antialergi dan menghindari faktor pencetusnya.

2. Iritasi mata
Mata merah pada bayi bisa saja disebabkan oleh iritasi. Pemicu iritasi mata bisa
bermacam-macam, mulai dari debu, parfum, hingga polusi, seperti kabut asap
atau asap rokok.
Tak hanya berubah menjadi merah, iritasi mata juga dapat membuat mata bayi menjadi
gatal dan berair (banyak mengeluarkan air mata). Jika mengalami mata merah akibat
iritasi, Si Kecil perlu mendapatkan pengobatan berupa obat tetes mata.

3. Batuk pilek
Batuk pilek juga dapat menyebabkan mata merah pada bayi. Keluhan mata merah
akibat batuk pilek, misalnya pada ISPA atau flu, bisa hilang setelah kondisi tersebut
sembuh.
Namun, bawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami mata merah yang disertai gejala lain,
seperti demam, jarang pipis atau tidak pipis sama sekali, sesak napas, tidak berhenti
batuk, lemas, atau menjadi sangat rewel dan sering menangis.

4. Pembuluh darah pecah


Mata merah pada bayi juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah persis di
bawah konjungtiva (selaput lendir yang menutupi mata). Darah yang keluar tidak dapat
diserap seketika oleh konjungtiva, sehingga mengakibatkan mata merah.
Jika terjadi pada bayi yang baru lahir, kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan pada
mata saat proses persalinan. Mata merah karena pembuluh darah pecah sebenarnya
tidak berbahaya dan akan reda sendiri dalam waktu 1–2 minggu. Jika mata Si Kecil
tetap merah setelah 2 minggu, segera periksakan ke dokter.
Mata merah yang disebabkan oleh konjungtivitis virus biasanya dapat sembuh sendiri
dalam waktu beberapa hari, tanpa pengobatan apa pun. Namun, jika keluhan mata
merah disertai gejala lain, sebaiknya periksakan Si Kecil ke dokter mata untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai