PEMBAHASAN
Oleh karena itu, dukungan psikososial adalah semua bentuk kegiatan yang berfokus
untuk menguatkan faktor resiliensi (aspek psikologis) dan relasi sosial individu dengan
lingkungannya (aspek sosial). Dalam situasi bencana seseorang dapat melanjutkan
hidupnya untuk dapat kembali normal tidak dapat dilakukan seorang diri saja. Apalagi
anak masih sangat membutuhkan orang dewasa untuk kelangsungan hidup dan tumbuh
kembangnya. Mereka membutuhkan dukungan dari keluarga dan komunitas dalam
membantu mengatasi permasalahan bersama-sama, yang berkaitan dengan ekonomi,
sosial, dan keamanan. Begitupula dengan lingkungan sosial juga tergantung dengan
kondisi orang-orang yang ada di lingkungannya. Dengan demikian, dukungan psikososial
pasca bencana adalah dukungan yang diberikan untuk memulihkan kesejahteraan
psikologis dan sosial dari komunitas yang terkena bencana, dalam hal ini adalah
dukungan psikososial bagi anak dan lingkungannya.
Bentuk Dukungan Psikososial, ada dua jenis dukungan psikososial yang dapat diberikan
dalam situasi bencana, yaitu kegiatan sosial dan kegiatan yang bersifat bantuan psikologis
yang berdampak langsung pada aspek psikologis penyintas. Keduanya saling berkaitan
dan dapat meningkatkan pemulihan psikososial pada anak.
Dukungan psikososial bagi anak korban bencana alam memiliki tujuan sebagai berikut:
1. melindungi dan meningkatkan kesejahteraan psikososial anak, termasuk terhindar
dari kekerasan dan penelantaran.
2. mencegah, mengurangi resiko, dan menangani masalah atau gangguan kesehatan
mental akibat bencana pada anak dan keluarganya.
3. memberikan layanan lebih lanjut yang dibutuhkan anak (lintas sektor).
Dukungan psikososial yang diberikan seawal mungkin dapat mempercepat pemulihan
dan dapat menurunkan resiko seorang anak mengalami permasalahan yang lebih berat di
masa yang akan datang. Tujuan lain dari dukungan psikososial adalah meningkatkan
resiliensi (ketangguhan) dari masing-masing anak untuk dapat menghadapi situasi saat ini
ketika bencana dan masa depan. Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk
bangkit meski telah menghadapi berbagai permasalahan ataupun situasi yang tidak
menyenangkan
Dalam pelaksanaannya, informasi apa saja yang dicari dari anak masyarakat antara lain:
5. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dari awal kegiatan dilaksanakan. Hal yang bisa dievaluasi
terkait:
a) bagaimana berjalannya kegiatan dalam sesi tersebut, seperti partisipasi dan ketertarikan
anak dalam kegiatan yang ada,
b) kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan bersama anak,
c) kesesuaian dalam cara penyampaian kegiatan bersama anak,
d) dinamika atau interaksi antar anak, keterlibatan atau kerja sama antar pendamping,
e) apakah ada anak yang memerlukan perhatian khusus dan perlu ditindaklanjuti lebih
jauh, misal terlalu menarik diri, tampak sangat sedih, atau ada indikasi mengalami
kekerasan