Anda di halaman 1dari 4

1.

ETIOLOGI
Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu :
a) Faktor Endogen
1. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria, Suatu kelainan herediter yang
resesif autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat
tubuli proksimal.
2. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.
b) Faktor eksogen
1. Infeksi, Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk
amonium akan mengubah pH uriun menjadi alkali dan akan
mengendapkan garam-garam fosfat sehinggga akan mempercepat
pembentukan batu yang telah ada.
2. Obstruksi dan statis urin Mempermudah terjadinya infeksi
3. Jenis kelamin, Lebih banyak ditemukan pada laki-laki
4. Ras
5. Keturunan
6. Air minum
7. Pekerjaan
8. Makanan
9. Suhu

1 PATOFISIOLOGI
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah,
jaringan yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-
kira tiga perempat dari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan
cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan juga
peningkatan bahan-bahan organic akibat infeksi saluran kemih atau urin ststis
sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah dengan adanya
infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi ammonium yang berakibat
presipitasi kalsium dan magnesium pospat (long. 1996 : 323)
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian
dijadikan dalam beberapa teori ;

1. Teori supersaturasi
Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu ginjal mendukung
terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya
agresi kristal kemudian timbul menjadi batu.
2. Teori matriks
Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10% heksose, 3-5
heksosamin dan 10% air. Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-
kristal sehingga menjadi batu.
3. Teori kurang inhibitor
Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam jumlah yang melampui daya
kelarutan, sehingga diperlukan zat penghambat pengendapat. Phospat
mukopolisakarida dan dipospat merupakan penghambatan pembentukan kristal.
Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.
4. Teori epistaxi
Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra- bersama-sama, salauh satu
batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam urin akan mendukung
pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.
5. Teori kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam teori di atas.

2 WOC

3 MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinisnya adanya batu dalam traktus urinarius menurut Smeltzer
(2001) bergantung pada adanya obstruksi, infeksi, edema, antara lain :
a. Ketika menghambat aliran urin, terjadi obstruksi menyebabkan
peningkatan hidrostatik da distensi piala ginjal serta ureter proksimal.
b. Infeksi (pielonetritis dan sistinis yang disertai menggigil, demam dan
disuria).
c. Batu dipiala ginjal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus-
menerus di area koskovertebral.
d. Nyeri bertahap biasanya pada pinggang.
e. Nyeri yang berpindah kebawah (panggul, testis/vulva).
f. Hematuria.
g. Mual dan muntah sebagai akibat dari adanya gejala gastrointestinal.

4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Urinalisa :
- warna : normal kekuning-kuningan, abnormal merah menunjukkan
hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan
ginjal).
- pH : normal 4,6 – 6,8 (rata-rata 6,0), asam (meningkatkan sistin dan batu
asam urat), alkali (meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu
kalsium fosfat), Urine 24 jam : Kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat,
oksalat, atau sistin mungkin meningkat, kultur urine menunjukkan Infeksi
Saluran Kencing , BUN hasil normal 5 – 20 mg/dl tujuan untuk
memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang
bemitrogen. BUN menjelaskan secara kasar perkiraan Glomerular
Filtration Rate. BUN dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah
dalam saluran pencernaan status katabolik (cedera, infeksi). Kreatinin
serum hasil normal laki-laki 0,85 sampai 15mg/dl perempuan 0,70 sampai
1,25 mg/dl tujuannya untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk
mengekskresi sisa yang bemitrogen. Abnormal (tinggi pada serum/rendah
pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal
menyebabkan iskemia/nekrosis.
b. Darah lengkap :
- hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), abnormal bila pasien dehidrasi berat
atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid
Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (PTH merangsang
reabsorbsi) kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.
d. Foto Rontgen :
Menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan
sepanjang uriter.
e. IVP :
Memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau
panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).
f. Sistoureteroskopi :
Visualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau efek
ebstruksi.
g. USG Ginjal :
Untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.

Anda mungkin juga menyukai