Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Grounding Listrik

Grounding atau pertanahan atau yang sering disebut dengan Arde adalah suatu jalur kabel
tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pertanahan (bumi) dan tidak
menyambung secara langsung dengan kabel-kabel lainnya pada instalasi listrik tersebut.

Grounding listrik juga bisa diartikan sebagai sistem pertanahan pada suatu instalasi listrik  yang
mampu meniadakan beda potensial dengan cara mengalirkan arusnya ke tanah atau bumi. Yang
dimaksud beda potensial yaitu berupa kebocoran arus listrik atau sambaran petir.

Cara pemasangan grounding ini yaitu menggunakan sebuah elektroda khusus pembumian yang
ditanam di dalam tanah. Sedangkan kabelnya menggunakan kabel arde yang memiliki ciri khas
warna yakni hijau atau kuning strip hijau.

Mengapa di alirkan ke tanah ? karena tanah atau bumi memiliki massa dan volume yang sangat
besar sehingga bisa menetralkan adanya muatan listrik yang sangat besar sekalipun itu petir.

Fungsi Grounding Listrik


Fungsi utama dari pemasangan grounding pada instalasi listrik di rumah yaitu memberikan
perlindungan dan keamanan pada seluruh jaringan listrik. Untuk lebih jelas dan lengkap,
mengenai beberapa fungsi grounding :

1. Untuk Keselamatan, fungsi grounding pertama yaitu sebagai penghantar arus listrik ke
bumi atau tanah saat terjadi kebocoran listrik sehingga tidak sampai menimbulkan bahaya
( kesetrum, korsleting bahkan kebakaran). Misalnya adalah saat penggunaan setrika
listrik, dimana jika terjadi tegangan yang bocor atau hubungan singkat, maka tegangan
tersebut akan di alirkan ke tanah melalui kabel arde, dan tidak akan mengalir ke badan
pengguna.
2. Sebagai Penangkal Petir, fungsi grounding kedua yakni mampu menghantarkan arus
listrik yang berkapasitas besar langsung ke tanah atau bumi. Pemasangan kabel
grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk penangkal petir, pemasangannya
harus terpisah lokasinya satu sama lain.
3. Pengaman peralatan listrik, disini grounding mampu mencegah terjadinya kerusakan
yang diakibatkan adanya bocor tegangan.

Sistem Grounding Untuk Instalasi Listrik di Rumah


Sistem pemasangan grounding pada intalasi listrik secara umum dekat dengan kWh meter di
dalam Box MCB namun tidak terhubung di dalam MCB. Untuk sistem koneksinya, terminal
grounding dihubungkan dengan terminal kabel netral.  Grounding listrik bisa dipasang pada
bagian sebelum atau sesudah kWh meteran.

Namun demikian banyak orang yang memasang grounding listrik sebelum kWh meteran dengan
alasan jika adanya gangguan netral dari sistem PLN, maka arus listrik akan langsung di alirkan
ke tanah sehingga tidak akan mengalir ke meteran atau jaringan listrik di rumah. Posisi sistem
grounding tersebut mampu memberikan dampak positif untuk penghematan konsumsi listrik.

Sementara untuk pemasangan grounding setelah meteran listrik, bila terjadi gangguan netral
sistem PLN, maka arus tersebut akan mengalir menuju kWh meteran dan jaringan listrik di
rumah yang kemudian terbaca sebagai beban listrik. Hal ini tentu menyebabkan biaya listrik
semakin mahal.

Sistem grounding yang terpasang pada instalasi listrik di rumah dibagi menjadi dua macam, yaitu
grounding untuk instalasi listrik rumah dan grounding untuk penangkal petir. Pemasangan dua
sistem grounding yang berbeda ini harus dipisahkan tempatnya dan berjarak paling tidak 10 m.

Simbol Grounding
Simbol – simbol di atas merupakan simbol grounding yang banyak digunakan pada elektronika
maupun sistem kelistrikan. Simbol simbol ini sangat penting untuk pembuatan gambar rangkaian
elektrik maupun elektronik.

Cara Membuat Grounding Listrik yang Baik

Langkah langkah :
1. Pertama buatlah lubang di tanah yang dekat dnegan letak kWh meter, sebagai tempat
menancapkan besi beserta kawat arde yang terpasang.
2. Pasang kabel arde pada sepanjang instalasi listrik di rumah dan hubungkan pada setiap
stop kontak yang ada. Ujung kabel arde dihubungkan pada terminal grounding yang
berada pada Box kWh meter dan kemudian diteruskan menuju ke permukaan tanah
tempat kawat arde dibenamkan bersama dengan pipa besinya.
3. Mulai dengan menanam kabel arde dengan melilitkan kawat secara kuat dan erat di
sepanjang pipa besi. Kemudian tancapkan besi ke dalam tanah sedalam-dalamnya dan
benar-benar terhubung ke bumi.

Syarat Pemasangan Arde

 Panjang untuk pipa besi minimal 75 cm, hal ini bertujuan untuk memastikan kawat arde
tertanam ke dalam tanah dengan benar.
 Hindari untuk menanam pipa arde pada tempat yang kemungkinan bisa timbul genangan
air ketika hujan, hal ini cukup beresiko tinggi bagi anak-anak ataupun makhluk hidup
lainnya yang hidup di sekitar rumah.
 Jarak aman antara pipa arde yang tertanam pada tanah dengan Box kWh meter kurang
lebih minimal 180 cm. Semakin jauh jaraknya semakin bagus, dan jangan kurang dari
180 cm. Jarak yang terlalu dekat beresiko kWh meter akan mudah terkena samparan petir
ketika adanya cuaca buruk seperti petir.

Standart Grounding Listrik yang Baik

Standart Sistem grounding yang baik yaitu memiliki resistansi atau nilai tahanan yang kecil.
Semakin kecil nilai tahanan atau resistansi pada grounding maka semakin baik grounding
tersebut. Hal ini dapat diartikan arus gangguan listrik atau petir akan lebih cepat menuju ke bumi
atau tanah tanpa hambatan besar. Arus listrik secara alami akan mencaru jalur dengan hambatan
termudah.

Berdasarkan PUIL (Persayaratan Umum Instalasi Listrik) tahun 2000 hingga berlaku saat ini,
nilai tahanan grounding untuk instalasi rumah maksimal sebesar 5 Ohm dan untuk penangkal
petir maksimal 2 ohm.

Bagaimana jika instalasi grounding yang telah terpasang namun nilai resitansinya belum sesuai ?
biasanya dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu :

1. Membuat sistem paralel dengan jalur grounding baru


2. Menambah kedalaman penghantar grounding
3. Memperlebar luas penampang penghantar grounding

Cara Kerja Grounding Listrik

Dari Box kWh meter, kabel arde atau grounding bersama dengan kabel phase dan netral akan
melewati seluruh jaringan listrik di rumah dan kemudian terhubung pada setiap stop kontak. Dari
setiap stop kontak, grounding akan tersambung dengan berbagai peralatan listrik dari
colokannya.

Namun, semua colokan listrik ( steker) atau sambungan T harus terpasang dengan fasilitas
koneksi grounding. Khususnya untuk peralatan listrik yang memiliki kapasitas cukup besar dan
sering digunakan, seperti TV, Rice-Cooker, Setrika Listrik, Kulkas dan sebagainya.

Demikianlah seberapa penting grounding listrik bagi keamanan instalasi listrik di rumah anda.
Semoga dengan informasi di atas anda dapat mempertimbangkan akan penerapan grounding
listrik.

Anda mungkin juga menyukai