Anda di halaman 1dari 3

Khotbah Jumat – Imam Al-Ghazali dan muridnya

Hadirin Jama’ah Jum’ah yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, sehingga
kita dapat menunaikan ibadah sholat jum’at berjama’ah di masjid yang mulia ini.

Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Yang mengharap dengan izin Allah agar kita kelak mendapat syafa’atNya, Amin ya rabbal ‘alamin.

Jama’ah jumat yang brbahagia

Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghazali yang bertanya kepada
muridnya.

Ada enam pertanyaan yang sangat bagus untuk kita simak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Yang pertama :

Suatu ketika Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghazali bertanya. Wahai murid-muridku
sekalian, Apa yang paling dekat dengan diri kita?

Murid-muridnya menjawab orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya.

Imam Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi ada yang lebih benar. Yang dekat dengan kita ialah
“KEMATIAN”.

ِ ْ‫س َذاِئقَةُ ْال َمو‬


‫ت‬ ٍ ‫ ُكلُّ نَ ْف‬.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

(Ali Imran 185)

Kematian adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan datang. Karena itu manusia harus selalu bersiap diri
menghadapinya. Terkadang kita merasa bahwa kematian masih jauh , padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah
kita lengah dalam memahami hal ini, jangan sekali-kali merasa diri kita jauh dari mati, karena itu membuat kita besar
hati. Justru kerahasiaannya harus kita maknai bahwa mati bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa adanya
peringatan dari-Nya. Inilah yang hendak disampaikan oleh Al-Ghazali kepada murid-muridnya.

Yang kedua :

Apa yang paling jauh?

Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari


Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua itu benar. Tapi yang lebih benar yaitu “MASA LALU”. Walau dengan cara
apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ini tepat dengan sebuah hadits yang menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren,
dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika difikir lebih dalam, maka yang perlu diperhatikan adalah waktu. Waktu
tidak akan datang dua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. kita hanya bisa bertobat dan
berharap pengampunan dari-Nya.

Yang ketiga :

Lalu Imam Ghozali “Apa yang paling besar. Murid-muridnya menjawab “gunung, bumi dan matahari”.

Jawaban itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang lebih besar yaitu “NAFSU”

Nafsu adalah hal penentu pada diri manusia. Ingin bahagia yang hakiki? Kendalikanlah nafsumu, ingin celaka selamanya?
Turutilah nafsumu… pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan tersembunyi dari Imam al-Ghazali
bahwa nafsu adalah hal paling besar, dan hal yang paling menentukan.

Yang keempat :

“Apa yang paling berat ?

”. Murid-murid Ada yang menjawab “besi dan batu”.

Jawaban itu benar, kata Imam Ghazali, tapi ada yang lebih berat ialah “MEMEGANG AMANAH”

‫ض َو ْال ِجبَا ِل فََأبَ ْينَ َأن َيحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا اِإْل ن َسانُ ۖ ِإنَّهُ َكانَ ظَلُو ًما َجهُواًل‬
ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ِ ‫ِإنَّا َع َرضْ نَا اَأْل َمانَةَ َعلَى ال َّس َما َوا‬
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.

(Al Ahzab 72).

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk
menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.

Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke
neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Jama’ah jumat yang saya hormati.

Pertanyaan yang kelima.

Apa yang paling ringan di dunia ini?

Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”.

Semua itu benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara
pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara melihat tv kita meninggalkan sholat.

Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban
terpenting di dunia ini. Namun anenya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-
orang muslim? Ringan sekali untuk melewatinya.

Yang keenam :

Apakah yang paling tajam di dunia ini?

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”. Benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH
MANUSIA” Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan:


‫ال ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم ال ُم ْسلِ ُمونَ ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه‬
seorang muslim adalah orang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan tangannya.

Akhirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah
merenung bahwa mati akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu,
menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.

Khutbah 2

Semoga bermanfaat

Al Huda

Anda mungkin juga menyukai