Anda di halaman 1dari 12

PERAN PEMERINTAH DALAM MENSTABILKAN HARGA PANGAN

POKOK

Disusun oleh:

Metha Rahayu, Muhamad Gilang Alfariz, Muhammad Riyadh Fairuz, Nadia Nur Amalia, Nadya Ajmal
Qurrotal’aini, Nakhla Naqiyya Qonita, Nara Rafi Zulfikar, Naufal falah Ardiansyah.

Universitas Sunan Gunung Djati Bandung

Abstrak

Peran pemerintah dalam bidang ekonomi tidak dapat dipisahkan karena pemerintah memiliki peran dalam
upaya menstabilkan harga pangan. Stabilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan suatu
barang maupun jasa yang dilakukan oleh pemerintah pada tingkat tertentu. Penelitian ditujukan untuk
mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam menstabilkan harga pangan pokok. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Peneliti memperoleh data melalui pengamatan serta studi pustaka.
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa dalam menstabilkan harga pangan pemerintah melakukan berbagai
kebijakan, salah satunya yaitu kebijakan Operasi Pasar Murni (OPM). Operasi Pasar Murni adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kenaikan harga suatu barang dengan melalui injeksi
maupun subsidi untuk meningkatkan suplai melalui pedagang swasta, BUMN, atau pedagang eceran
dengan cara penetapan harga dibawah pasar. Kebijakan Operasi Pasar Murni yang dilakukan oleh Dinas
PERMENDAG DIY memberikan manfaat kepada masyarakat karena harga yang ditetapkan pemerintah
lebih terjangkau hal ini tentunya membuat masyarakat sejahtera karena masyarakat bisa mengonsumsi
pangan yang mereka butuhkan. Selain itu masyarakat setuju bahwa mereka membutuhkan harga yang telah
ditetapkan oleh pemerintah untuk terciptanya stabilitas harga pangan.

Kata Kunci: Peran Pemerintah, Stabilitasi, Operasi Pasar Murni.

1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Mengapa kita membahas peran pemerintah dalam menstabilkan harga pokok karena materi tersebut
sangat penting dalam membangun dan memperbaiki keuangan negara, Ketidakstabilan perekonomian di
suatu negara sering terjadi karena berbagai faktor, baik yang berasal dan dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu faktor penyebab ketidakstabilan tersebut adalah jumlah uang beredar lebih kecil daripada
kebutuhan uang masyarakat

Di dalam makalah tersebut terdapat beberapa teori mengenai stabilisasi harga pangan pokok. Dalam
menstabilkan harga, pemerintah bisa mengendalikan langsung bahan pokok yang tata niaganya belum beres,
Masalah ekonomi muncul karena ketersediaan sumber daya yang diperlukan tidak dapat memenuhi
permintaan.

Bila dikelola dengan baik, sebenarnya pemerintah dengan mudah bisa menstabilkan harga pangan
pokok di negara tersebut. Namun kita akan membahas secara spesifik mengenai stabilisasi harga pangan
pokok. Melalui makalah ini, penulis berharap pemerintah bisa dengan cepat menstabilkan harga tersebut
karena jika suatu negara bisa menstabilkan ekonomi, maka negara tersebut akan terhindar dari kemiskinan
dan terhindar dari hutang negara lain.

2. Konsep Teori

a. Peran Pemerintahan

Dalam studi Islam, penting untuk memahami pentingnya pemerintahan. Rasulullah Saw.
bekerja keras dengan semua sumber dayanya untuk mencapai tujuannya mewujudkan
pemerintahan yang menjunjung tinggi keadilan. Karena itu, Rasulullah saw. memberikan
kesempatan bagi orang Arab untuk beriman dan kemudian melindungi dawahnya, hingga pada
akhirnya orang-orang Anshar berusaha mengajari Nabi cara melindungi diri dan keluarganya.
Hijrah Nabi Saw ke Madinah merupakan bagian dari misi beliau untuk membangun masyarakat
dan pemerintahan yang Islami. Ketika Rasul wafat, hal pertama yang terlintas di benak masyarakat
adalah perlunya seorang penguasa yang juga bisa melindungi Rasul dari musuh-musuhnya (Munir,
2006).

Dengan adanya pemerintahan, suatu negara dapat berkembang sesuai dengan undang-undang yang
telah diundangkan, sehingga undang-undang tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

2
agar tidak menyimpang dari hukum dan menjadi pelindung bagi masyarakat yang mengalami
kesulitan yang tidak sesuai dengan hukum dan norma pemerintahan mampu.

Alokasi Ekonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
penetapan banyaknya barang yang disediakan oleh pemerintah untuk suatu tempat atau dapat
diartikan sebagai penjatahan. Sebaliknya, ketika ekonomi membaik, alokasi barang menjadi bagian
pemerintah dalam kebijakan stabilisasi harga, salah satu alokasi dalam program Kekuatan Pasar
Murni. Alokasi sebagai fungsi penting dalam penciptaan stabilisasi harga karena kurangnya alokasi
yang baik dilakukan oleh pemerintah, maka dapat diciptakan kegagalan pasar. Itu bisa terjadi
karena salah satu pasar didominasi oleh pemasok monopoli produksi, yang menimbulkan efek
samping (efek eksternal) dan merusak ekosistem lingkungan semuanya.

b. Konsep Stabilisasi

Stabilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga yang
dapat meresahkan masyarakat setelah melakukan upaya pemantauan dan evaluasi perkembangan
harga (Maisyarah et al., 2014) Stabilisasi adalah tindakan untuk mempertahankan harga barang
dan jasa pada tingkat tertentu yang dilakukan oleh pemerintah dalam waktu tingkat inflasi yang
tinggi sebagai upaya untuk menyeimbangkan harga barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu

c. Keseimbangan Pasar

Harga keseimbangan atau harga pasar tinggi dan rendah dengan tingkat harga yang muncul
pada kesepakatan antara produsen/pasokan dengan konsumen atau permintaan (Purwanta, 2000)
Hukum keseimbangan pasar menyatakan bahwa meningkat penawaran akan menyebabkan
penurunan harga keseimbangan dan meningkatkan kuantitas atau kuantitas (Maisyarah et al., 2014)
Pasar memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat muslim. Pada masa
Rasulullah SAW, dia menolak untuk membuat kebijakan harga ketika tingkat harga saat itu di
Madinah mengalami kenaikan harga karena banyak permintaan dan penawaran yang tidak sesuai
dengan dorongan monopolistik dan monopsonistik (Hakim, 2015)

3. Metodologi Penelitian
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Yaitu jenis penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan dapat memahami fenomena sosial melalui data deskriptif,
yang berarti menggunakan kata-kata tulisan maupun lisan dari subjek-subjek yang sedang diamati. Selain
daripada itu data yang dipergunakan sebagian besar adalah bentuknya naratif, deskriptif, dalam bentuk

3
narasi (penjelasan kata-kata) mengenai fenomena yang hendak diteliti, berdasarkan pada dokumen pribadi,
catatan lapangan, dokumen resmi, dan lain-lain.

a) Sumber Data Penelitian

• Sumber data penelitian adalah subyek asal data itu diperoleh atau didapatkan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan sumber data sekunder.

• Sumber data sekunder ialah jenis sumber data yang sudah melalui beberapa sumber terlebih
dahulu dengan kata lain bukan sumber utama. Dengan kata lain data sekunder adalah salah
satu sumber data yang analisisnya tidak perlu terjun langsung ke lapangan melainkan dari
sumber sumber lain yang sudah ada. Menurut Wallace Foundation pada Workbook B;
Secondary Data Analysis mengemukakan langkah-langkah analisis data sekunder yang
dimana hal ini relavan dengan topik yang diteliti oleh peneliti kali ini. Langkah pertama
yaitu menentukan sumber data yang ingin dipilih, seperti rekam medis, data BPJS dan lain
sebagainya. Selanjutnya mengumpulkan data-data yang didapat, kemudian menormalisasi
data-data tersebut supaya data tersebut setara dan menjadi satu format dengan tujuan
supaya data-data tersebut saling berkesinambungan dengan topik yang dipilih. Dan
langkah yang terakhir ialah menganalisis data.

b) Teknik Pengumpulan Data Penelitian


Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan para peneliti pada penelitian kali ini peneliti
menggunakan teknik sebagai berikut :

• Pengamatan atau observasi. Menurut Kholid Narbuko dan Abu Ahmadi pengamatan atau
observasi adalah salah satu sistem pengumpulan data yang prosesnya dengan cara
pengamatan dan menulis kembali secara terstruktur apa saja hal yang sedang terjadi.
Teknik ini dipergunakan apabila penelitiaan berhubungan dengan aktivitas manusia, cara
kerja, indikasi alam, dan bila para pelaku yang sedang diteliti tidak terlalu besar
cangkupannya. Studi Pustaka merupakan cara mengumpulkan data dengan menjadikan
buku-buku ilmiah, literatur, dan sumber-sumber lainnya yang masih berkaitan dan
berkesinambungan dengan topik yang dibahas sebagai referensi dan menjadikannya
landasan teori. Teknik ini juga berfungsi untuk menambahkan pembahasan yang mungkin
kurang menjafi perhatian di penelitian sebelumnya. Metode Penelitian.

4
PEMBAHASAN

1. Peran Pemerintah Dalam Perekonomian

Adanya peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi di dalam suatu negara ialah suatu hal yang
tidak lagi diperdebatkan pada teori-teori pemikiran ekonomi, melalui berbagai kebijakan yang berhubungan
dengan sektor publik, pemerintah mempunyai peran penting dalam mendorong dan memajukan
pertumbuhan ekonomi (post, James dkk, 1996, h. 209-210). Pertumbuhan ekonomi didorong dari kebijakan
pemerintah yang berusaha untuk melakukan investasi dan menarik para investor, mendorong
perkembangan teknologi, maupun menghasilkan dan atau mendidik tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
bursa tenaga kerja. yang kemudian berkembangnya pandangan seakan menghadirkan dua pandangan baru
yang menyatakan bahwa perlu dan tidak perlunya peran pemerintah ini, yang sebenarnya perbedaan dari
kedua pandangan tersebut itu hanyalah berada pada besaran dari peran pemerintah itu tersebut.

Menurut Adam Smith, yang sering diperhatikan atau dianggap sebagai pendiri (founder) ekonomi
modern dan pendukung utama dalam mekanisme pasar secara penuh (laissez faire), pada hakekatnya juga
memberikan porsi pada peran pemerintah dalam perekonomian, tetapi dalam porsi yang juga terbatas
(Staiglitz, 1986, h. 8). Penyediaan barang-barang publik dan usaha dalam mendorong konsumsi barang
yang bermanfaat (merit goods) adalah justifikasi ekonomi klasik atas partisipasi pemerintah dalam
perekonomian (Rosen, Sherwin, dan Bruce A. Weinberg 1998, h. 139-166)

Berawal pada saat para ekonom pembangunan yang hanya mengakui peran pemerintah itu hanyalah
sebatas penyediaan social overhead capital atau infrasturuktur dalam memfasilitasi pembangunan ekonomi.
Tetapi, pada perkembangan selanjutnya memunculkan banyak pemikiran yang menegaskan bahwa
pentingnya pemerintah dalam interversi yang lebih luas dalam perekonomian untuk menyelesaikan
berbagai masalah tertentu, dan tidak hanya untuk yang menyediakan infrastruktur perekonomian saja. Oleh
karena itu, yang dapat dibedakan dalam pemikiran para ekonom tersebut ialah sejauh-mana peran
pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian dan bukan perlu atau tidak perlunya pemerintah tersebut.

Stiglitz (1986, h.22-50) mencatat bahwa terdapat lima jenis peran pemerintah dalam perekonomian.
Pertama, pemerintah yang menyediakan kerangka atau perangkat hukum yang berhubungan dengan seluruh
transaksi ekonomi. Tujuan terdapatnya perangkat hukum ini ialah sebagai unsur yang sangat penting dalam
perekonomian, sehingga memberikan kepastian pada hak milik, keamanan dari pencurian, dan lain
sebagainya. Walaupun ini sangat penting, tetapi pengeluaran dana untuk penyediaan legal framework nya
ini masih relatif kecil dibandingkan dengan anggaran pengeluaran pemerintah. Kedua, pemerintah memiliki
peran sebagai pengatur (regulator). Aturan-aturan ini dibutuhkan dalam aktivitas bisnis seperti untuk

5
melindungi tenaga kerja, konsumen dan lingkungan. Contohnya saja di Amerika Serikat, pemerintah
mempunyai Occupational Safety and Health Administration guna menjamin tersedianya standar minimal
tempat kerja bagi para pekerjanya, atau National Labor Relations Board untuk menjamin hubungan yang
jujur dan adil antara manajemen dengan pekerja. Aturan-aturan yang berkaitan dengan sistem nilai tukar,
lalu lintas perdagangan internasional, maupun yang berkaitan dengan persaingan yang jujur pun juga
menjadi bagian yang sering ditetapkan oleh pemerintah. Ketiga, pemerintah juga berperan sebagai produsen.
Pemerintah tidak hanya menyediakan infrastruktur dan barang-barang atau jasa public, tetapi melainkan
juga barang-barang “individual” (private goods). Barang-barang atau jasa yang diproduksi oleh pemerintah
ini, ada yang hanya di produksi pemerintah saja dan adapula yang dihasilkan Bersama produsen swasta.
Produk-produk tersebut, contohnya ialah penyediaan jasa pos, perbankan, telekomunikasi, transportasi
(kereta api, pesawat terbang, kapal laut ataupun bus-bus umum), jasa asuransi, dan lain sebagainya.
Keempat, sebagai komunitas dalam perekonomian, pemerintah juga berperan sebagai konsumen yang
signifikan mempengaruhi perekonomian. Di Amerika Serikat, pembelian barang dan jasa yang dilakukan
pemerintah itu dapat mencapai seperlima dari jumlah keseluruhan produksi di negara tersebut. Kelima,
pemerintah memiliki peran aktif juga untuk melakukan redistribusi pendapatan dalam masyarakat. Ini dapat
dilakukan melalui bantuab publik (public assistance) atau berpa bantuan yang sifatnya itu langsung (cash)
dan asuransi social yang tergantung pada kontribusi masing-masing individu dalam masyarakat (transfer
payments). Upaya pemerintah dalam meredistribusi pendapatan ini juga dilakukan melalui system
perpajakan, dimana dana yang di peroleh dari pajak sebagiannya dialokasikan untuk kepentingan
masyarakat yang berpendapatan rendah.

2. Peran Pemerintah Dalam Menstabilkan Harga Pangan Pokok

Peran pemerintah dalam bidang ekonomi adalah salah satu bentuk campur tangan pemerintah
dalam mendukung terjadinya kesejahteraan di masyarakat. Menurut Ibnu Khaldun dalam Munir (2006) ia
mengatakan bahwa lemah-kuatnya peran pemerintahan itu tergantung kepada komitmen dalam
menciptakan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya. Karena jika tidak terdapatnya loyalitas maka tidak
akan ada terciptanya lingkungan yang mendukung implementasi syariah, hukum dan perundang-undangan,
pembangunan dan kemakmuran. Ketiadaan hal tersebut yang akan menyebabkan administrasi politik dan
pemerintahannya akan lemah dan tidak efektif, yang jika dibiarkan akan terjadi kehancuran.

Harga pangan merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan perekonomian saat ini,
kebijakan pangan sendiri sudah diatur dalam UU No.18 Tahun 2012, definisi pangan menurut UU pangan
adalah sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan juga air, baik yang sudah diolah maupun yang tidak diolah yang ditujukan untuk

6
makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia, termasuk juga bahan baku pangan, bahan tambahan
pangan dan bahan yang lain sebagainya yang juga digunakan untuk proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan dan minuman.

Pada UU No.18 Tahun 2012 tidak hanya mengatur pasokan, stabilitas harga tetapi juga mengatur
tentang kemandirian dalam menghasilkan atau memproduksi pangan yang ada di kota-kota kecil. Dalam
pasal 55 ayat 1 sudah diaturnya bahwa pemerintah itu mempunyai kewajiban dalam melakukan stabilisasi
pasokan dan harga pada tingkat produsen dan konsumen.

Produksi pangan adalah penentuan dari pengaruh harga komoditas pertaniannya. Yang dimaksud adalah
jika meningkatnya produksi komoditas pertanian maka semakin meningkat pula jumlah komoditas yang
akan dihasilkan, tetapi jika produknya menurun atau sedikit maka jumlah komoditas pertaniannya pun akan
sedikit dan hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap harga komoditas pertanian yang ada.

Dalam kebijakan strategis pemerintah untuk memastikan pencapaian tujuan dan sasarannya adalah
dengan menstabilkan harga, pasokan dan distribusi barang kebutuhan pokok. Dalam kebijakan tersebut
sesuai dalam UU Pangan No.18 Tahun 2012 Pasal 55 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: Pertama: pemerintah
berkewajiban melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok ditingkat konsumen. Kedua:
Stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
melindungi pendapatan dan daya beli petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan pelaku usaha mikro dan kecil
serta menjaga keterjangkauan konsumen terhadap pangan pokok (Republik Indonesia, 2012).

Mengawasi Faktor Utama Penggerak Perekonomian Peran Pemerintah dalam menjaga stabilisasi
harga untuk masyarakat sudah dilakukan melalui berbagai program kebijakan salah satunya adalah dengan
cara Operasi Pasar Murni (OPM). Operasi pasar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
Kerja sama yang dilakukan pemerintah dengan Lembaga usaha baik distributor ataupun satgas pangan
untuk menghindari terjadinya kenaikan harga suatu barang, yang caranya di lakukan dengan injeksi ataupun
subsidi untuk meningkatkan suplai melalui pedagang swasta, BUMN, atau pedagang eceran pada waktu
harga melonjak atau dengan operasi pasar murah (Maisyarah, Pratiwi & Sutopo, 2014).

Tidak hanya untuk menjaga stabilitas harga, Operasi Pasar Murni (OPM) juga memiliki tujuan
untuk menjaga pasokan barang komoditas di setiap pasar dan apa bila terjadinya pergerakan harga yang
terjadi baik seperti terjadinya inflasi atau pemasukan hari-hari besar di Indonesia yang menyebabkan harga
di setiap pasarnya naik atau melonjak dengan waktu yang sangat cepat. Selain itu, Operasi Pasar Murni
(OPM) juga memiliki tujuan lainnya yaitu untuk meringankan beban masyarakat yang hidupnya di bawah

7
standar kelayakan, karena operasi pasar itulah yang menjual barang komoditas yang disubsidi oleh
pemerintah sehingga harga barangnya di bawah harga pasar yang sudah ada.

Operasi pasar murni juga ialah salah satu cara dalam menciptakan kemaslahatan umat. Jual beli,
syirkah dan lain sebagainya. Dalam permasalahan ini kewenangan wilayah hisbah antara lain melarang
serta mengawasi sebagai bentuk kecurangan seperti pengurangan baik ukuran ataupun timbangan, dan
segala bentuk praktik-praktik yang mengandung unsur hal yang tidak sesuai dengan moral. Hal tersebut
didukung dengan hasil data responden masyarakat yang pernah dilakukan studi kasusnya dan yang
menerima manfaat Operasi Pasar Murni (OPM) yang dilakukan oleh DINAS PERINDAG DIY yang bahwa
sebanyak 100% atau 30 orang dari 30 masyarakat yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Operasi Pasar
Murni (OPM) dari pemerintah mengetahui bahwasanya terdapat kegiatan Operasi Pasar Murni (OPM) dan
yang didukung dengan hasil data responden bahwa sebanyak 30 masyarakat tersebut, terdapat 28 orang
atau sebanyak 93,33% masyarakat mengetahui bahwa Operasi Pasar Murni (OPM) merupakan salah satu
kebijakan dari pemerintah. 2 dari 30 orang atau 6,66% orang tidak mengetahui bahwa Operasi Pasar Murni
merupakan salah satu kebijakan pemerintah.

Stabilitas harga adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga yang
dapat meresahkan masyarakat setelah upaya pemantauan dan evaluasi perkembangan harga. Stabilisasi
harga yang dilakukan DINAS PERINDAG DIY melalui program Operasi Pasar Murni (OPM) yaitu berupa
penetapan harga barang komoditas yang diterapkan di bawah harga pasar sehingga masyarakat yang
membutuhkan tetap dapat mengkonsumsi barang komoditas tersebut dengan tujuan untuk menciptakan
kestabilan harga dan mengurangi inflasi. Hal tersebut didukung dengan hasil data responden masyarakat
yang pernah menerima manfaat Operasi Pasar Murni (OPM) yang dilakukan oleh DINAS PERINDAG DIY
mengenai perlu yang adanya penetapan harga yaitu sebanyak 100% atau 25 % dari 25 responden yang
setuju bahwa dibutuhkan penetapan harga oleh pemerintah untuk terciptanya kestabilan harga dan
mengenai kesepakatan harga diketahui bahwa sebanyak 100% atau 25% dari 25 responden telah sepakat
mengenai harga yang ditawarkan oleh pemerintah dalam kegiatan OPM tersebut.

Mematok harga dalam kegiatan operasi pasar murni yang telah di lakukan DINAS PERINDAG
DIY yaitu penerapan dari adanya pematokan harga pangan dengan cara subsidi disalurkan melalui kegiatan
(OPM) sehingga rakyat. Tidak dapat menikmati manfaat OPM karena harga yang diterapkan lebih murah
dan terjangkau. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Hidayatullah (2013) mengenai peran pemerintah
dalam hal ekonomi yaitu adanya pematokan harga. Dengan adanya pematokan harga yang dilakukan oleh
pemerintah maka dapat menciptakan keadilan dan stabilisasi harga akibat dari adanya inflasi, kecurangan
harga dll.

8
Alokasi pemerintah sebagai pelaku ekonomi mempunyai fungsi salah satunya adalah alokasi.
Alokasi merupakan sebagai fungsi yang penting dalam menciptakan stabilisasi harga karena dengan tidak
adanya alokasi yang baik maka dapat menciptakan kegagalan pasar (market failure). Dalam kegiatan
Operasi Pasar Murni (OPM) yang dilakukan oleh DISPERINDAG DIY mempunyai alokasi barang dengan
jumlah yang telah ditetapkan yaitu antara 150-200 bungkus. Hal tersebut didukung dengan hasil data
responden masyarakat yang pernah menerima manfaat Operasi Pasar Murni (OPM) yang dilakukan oleh
DISPERINDAG DIY mengenai alokasi barang yaitu sebanyak 76,66% atau 23 dari 30 orang responden
mengetahui bahwa jumlah alokasi yang diberikan oleh pemerintah dapat mencukupi yang di butuh kan oleh
masyarakat untuk menanggulangi kenaikan harga barang. Hal tersebut kurang sesuai dengan pemikiran
Sumarni (2013) jika dikaitkan dengan program Operasi Pasar Murni mengenai peran pemerintah dalam
ekonomi salah satunya adalah alokasi yaitu pengadaan barang seperti pembuatan jalan, jaringan telepon.
Sedangkan alokasi yang sesuai dengan Operasi Pasar Murni (OPM) adalah mengenai alokasi barang yang
akan didistribusikan yang selanjutnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

9
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Pemerintah nyatanya memang mempunyai peran yang sangat penting dalam memajukan dan
mendorong perekonomian suatu negara, karena pertumbuhan ekonomi suatu negara didorong oleh
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu sendiri. Peran pemerintah dalam perekonomian yaitu sebagai
penyedia kerangka atau perangkat hukum yang berhubungan dengan seluruh transaksi ekonomi, sebagai
regulator guna melindungi tenaga kerja, konsumen, dan lingkungan, sebagai produsen, sebagai konsumen,
dan melakukan retribusi pendapatan dalam masyarakat.

Peran pemerintah dalam menstabilkan harga pangan pokok salah satunya dilakukan dengan cara
Operasi Pasar Murni (OPM) kebijakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan,
menjaga pasokan barang komoditas di setiap pasar, serta untuk meringankan beban masyarakat. Dinas
PERINDAG DIY melakukan program Operasi Pasar Murni dalam upaya untuk menjaga stabilitas harga.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas PERINDAG DIY yaitu berupa penetapan harga barang komoditas yang
ditetapkan di bawah harga pasar, sehingga masyarakat yang membutuhkan dapat mengonsumsi barang
komoditas tersebut. Peneliti menemukan bahwa sebagian masyarakat setuju bahwa mereka membutuhkan
harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk terciptanya stabilitas harga pangan. Peneliti juga
menemukan bahwa hampir seluruh masyarakat yang menjadi responden mengetahui bahwa operasi pasar
murni merupakan salah satu kebijakan pemerintah. Kebijakan Operasi Pasar Murni yang dilakukan oleh
Dinas PERMENDAG DIY memberikan manfaat kepada masyarakat karena harga yang ditetapkan
pemerintah lebih terjangkau hal ini tentunya membuat masyarakat sejahtera karena masyarakat bisa
mengonsumsi pangan yang mereka butuh kan dengan harga yang terjangkau.

2. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan agar pemerintah dapat mengoptimalkan perannya dalam
menjaga stabilitas harga pangan pokok:

1. Meningkatkan produksi pangan


Pemerintah memberikan dukungan serta insentif kepada petani untuk meningkatkan produksi
pangan, seperti memberikan pupuk dan benih subsidi, serta memberikan pelatihan dan pendidikan
tentang teknik pertanian yang lebih efektif.
2. Meningkatkan efisiensi distribusi pangan

10
Pemerintah bekerja sama dengan para pedagang maupun distributor untuk meningkatkan efisiensi
dan transparansi dalam distribusi pangan, sehingga biaya distribusi dapat ditekan dan harga pangan
pokok dapat ditekan.
3. Membuat cadangan pangan
Pemerintah membuat cadangan pangan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan atau bencana
alam yang dapat mengganggu produksi atau distribusi pangan.
4. Mengatur perdagangan luar negeri
Pemerintah mengatur impor dan ekspor pangan agar pasokan tetap stabil dan harga terkendali.
Pemerintah pun mengatur kualitas dan keamanan produk impor untuk melindungi konsumen.
5. Meningkatkan aksesibilitas dan penggunaan teknologi
Pemerintah memberikan aksesibilitas dan pelatihan untuk teknologi seperti internet dan aplikasi
yang dapat membantu petani dan pedagang mengoptimalkan bisnis mereka dan meningkatkan
efisiensi produksi dan distribusi.
6. Memberikan subsidi harga tepat sasaran
Pemerintah diharapkan dapat memberikan subsidi harga kepada kelompok masyarakat yang rentan
seperti keluarga miskin, pengangguran, dan lansia, sehingga mereka dapat membeli pangan pokok
dengan harga yang terjangkau.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fadhlulloh, Z. H. H. (2018). PERAN PEMERINTAH DALAM MENJAGA STABILISASI HARGA


MELALUI OPERASI PASAR MURNI (OPM) PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS DI
DINAS PERINDAG DIY).

Karim, M. S. (2020). Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengontrol Harga Pangan Berdasarkan
UU Pangan No. 18 Tahun 2012 Pasal 55. PUBLIC POLICY (Jurnal Aplikasi Kebijakan Publik & Bisnis),
1(2), 215-230.

Hamid, E. S. (1999). Peran dan intervensi pemerintah dalam perekonomian. Economic Journal of
Emerging Markets, 41-58.

Hidayatullah, I. (2019). Peran Pemerintah dalam Stabilitas Ekonomi Pasar. Iqtishoduna: Jurnal
Ekonomi Islam, 8(1), 183-208.

Karim, M. S. (2018). PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGONTROL HARGA


PANGAN BERDASARKAN UU PANGAN NO. 18 TAHUN 2012 PASAL 55 DI KOTA TIDORE
KEPULAUAN PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Master's thesis, Universitas Islam Indonesia).

12

Anda mungkin juga menyukai