Praktik atau pekerjaan pengendalian hama RAYAP tidak hanya sebatas SEMPROT
dan NGEBOR saja, melainkan memerlukan strategi dan pengetahuan mengenai
bioekologi atau siklus hidup dan karakteristik hama yang akan dikendalikan.
Selain pengetahuan tentang sifat-sifat pestisida yang akan digunakan, aplikasi
pestisida yang efektif, aman, praktis, dan diterima oleh masyarakat dan pengguna
jasa sehingga pelanggan tidak sia-sia mengeluarkan biaya karena memperoleh
manfaat dari kerjasama dengan perusahaan pengendali hama.
“Lebih dari 50% gedung bertingkat di Jakarta kini telah terserang rayap.”
Sebagaimana halnya manusia yang cenderung ingin mencoba berbagai
menu yang tersedia, rayap pun seolah mengikuti perkembangan zaman.
''Mereka mungkin ingin tahu berbagai 'makanan' baru selain serat kayu,''
Maka jangan heran bila gipsum pun mereka lahap. Kerugian yang
ditimbulkan rayap bisa dikira-kira dengan merujuk prakiraan yang diungkap
ahli rayap Dr. Dodi Nandika. Menurut guru besar IPB itu, saat ini ada sekitar
200 jenis rayap yang hidup di Indonesia. “Lima persen atau 10 jenis
diantaranya menjadi musuh manusia. Pada 1998 saja kerugian akibat rayap
hanya untuk bangunan rumah tinggal mencapai Rp. 1,6 triliun. Itupun yang
dihitung hanya kayu, belum termasuk tenaga kerja dan ongkos penggantian
kerusakan yang timbul.”
Jumlah rayap yang mendiami suatu wilayah mungkin bisa membuat kita
ngeri. Betapa tidak, bila jumlah makhluk yang diduga telah hidup lebih dari
200 juta tahun lalu lebih tua dari manusia pertama itu, bisa mencapai
jutaan untuk sebuah koloni. “Hasil penelitian untuk luas wilayah 295 meter
persegi saja, populasi rayap di Jakarta bisa mencapai 1,7 juta ekor. Sedang
jarak jelajah maksimal mereka kurang lebih 100 meter, dengan berat tubuh sekitar 2,5 miligram per ekor. Seekor
rayap memerlukan makanan sekitar 0,24 miligram setiap hari. “Berapa kilogram kayu yang diperlukan satu koloni
rayap di Jakarta setiap hari.”
Binatang pemakan selulosa ini betah hidup di tempat bersuhu hangat. Selain itu kondisi fisik lingkungan seperti
iklim, kelembaban, serta karakteristik tanah pun rupanya sangat mendukung penyebarannya. Habitat yang
disukai rayap tanah adalah pada kisaran suhu 21,1-26,6 oC dengan kelembaban optimal 95-98%. Sementara suhu
udara di Indonesia umumnya antara 25,7-28,9 oC dengan kelembaban 84-98%.
Dengan parameter itu, diperkirakan 80%-85% daratan Indonesia menjadi surga bagi rayap. Perkiraan itu tak
dipungkiri hasil riset. Sampai tahun 1970, sudah ditemukan kurang lebih 200 jenis rayap di Indonesia. Dari jumlah
itu, 9-15 jenis diidentifikasi menyerang kayu dan bangunan. Beberapa jenis ditemukan di wilayah DKI Jakarta.
Missal, Microtermes inspiratus, M. incertoides, Macrotermes gilvus, dan sebagainya. Di Surabaya, banyak
dijumpai spesies Coptotermes gestroi, Macrotermes gilvus, Microtermes inspiratus, dan sebagainya.
Hal ini menerangkan mengapa kadang-kadang hanya dalam semalam rayap Macrotermes dan Odontermes
mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak diberi anti rayap. Bahkan
pasukan rayap Coptotermes bisa mencapai sasaran dengan cara menembus tembok setebal beberapa
sentimeter, menghancurkan plastic, kabel dan penghalang fisik lainnya. Apapun konstruksi bangunannya (slab,
basement atau crawl space) bisa ditembus !
Mereka juga dapat membuat lubang pada fondasi, terus ke atas hingga ke kuda-kuda. Sekali mampu mencapai
sasaran, bala tentara pelahap kayu itu akan memperluas serangannya ke bagian yang tinggi dengan membuat
sarang-sarang penghubung di dalam bangunan.
Selama masa garansi rumah / bangunan yang telah di anti rayap akan dirawat melalui system
Quality Control secara rutin dan terjadual untuk memastikan property Anda senantiasa bebas
rayap
Jika selama masa garansi terdapat re-investasi rayap, maka akan dilakukan penanganan pada
area yang dikeluhkan tanpa biaya (free of charge)
PASCA KONSTRUKSI / BANGUNAN JADI lubang-lubang bor dengan tekanan sedang
Pelaksanaan penanggulangan bahaya rayap pasca sampai volume yang ditentukan terpenuhi
konstruksi diawali dengan kegiatan pemeriksaan
serangan rayap untuk menentukan intensitas
serangan yang terjadi, jenis rayap perusak
bangunan, dan volume pekerjaan yang akan
dilakukan. Hasil pemeriksaan tersebut diperlukan
untuk menentukan teknik penanggulangan bahaya
rayap yang terbaik. Penanggulangan bahaya rayap
pasca konstruksi dapat dilakukan dengan cara atau sampai larutan keluar dari lubang
perlakuan tanah, teknik pengumpanan, perlakuan berikutnya
kayu, dan perbaikan elemen bangunan yang Injecting / Injeksi
mengalami kerusakan. 2. Perlakuan Pengawetan Kayu
Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan
pengawet pada kayu atau penyemprotan
rangka plafon, reng dan kuda-kuda termasuk
kayu penunjang dan injeksi pada rangka kusen
pintu dan jendela
Pelaksanaan injeksi
Sistem
Dengan injector yang sesuai ukurannya
Sentricon
larutan termisida diinjeksikan lewat
PRA KONSTRUKSI / TAHAP MEMBANGUN
Perlakuan pra konstruksi ditujukan untuk mencegah Metode Treatment / Tahapan Pekerjaan
masuknya rayap ke dalam bangunan gedung /
bangunan secara umum. Perlakuan tanah pra Pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang
konstruksi merupakan teknik pemberian kimia (chemically treated soil barriers)
perlindungan bangunan dengan penghalang kimia 1. Perlakuan Pada Pondasi
pada permukaan tanah yang diaplikasikan melalui a. Setelah parit pondasi selesai digali, dasar parit
penyemprotan termisida dengan tekanan rendah disemprot larutan termisida dosis 5 liter
pada proses pembangunan konstruksi. Perlakuan larutan per meter panjang pondasi
tanah dilakukan dengan tahapan-tahapan mengikuti b. Setelah pondasi tersusun dan pengurugan
proses pekerjaan yang disesuaikan dengan tipe mencapai setengahnya dilakukan
konstruksi bangunan gedung. Tindakan penyemprotan tanah urugan (back fill) di
penanggulangan rayap pra konstruksi adalah sebagai kedua sisi pondasi. Jumlah larutan semprot
berikut : pada masing-masing sisi 5 liter larutan
termisida per panjang pondasi.
Soil Treatment / Perlakuan Tanah 2. Penyemprotan Tanah Urug
Perlakuan tanah secara garis besar adalah mebuat Setelah parit pondasi berikut balok pondasi
penghalang kimia (chemical barrier) antara tanah diurug, pada kedua sisinya disemprotkan larutan
dan bangunan, sehingga rayap yang hidup termisida dengan dosis 5 liter per meter.
disekitarnya tidak dapat menembus ke dalam 3. Penyemprotan Tanah Kerja
bangunan. Penyemprotan tanah yang akan ditutup lantai
Pekerjaan awal adalah penyemprotan galian dilaksanakan secara merata dengan dosis 5 liter
pondasi, kemudian dilanjutkan dengan per meter persegi tanah permukaan
penyemprotan tanah urug di sisi luar dan dalam 4. Perlakuan Pengawetan Kayu
pondasi. Langkah selanjutnya adalah penyemprotan Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan
lantai tanah yang sudah siap untuk dilapisi adukan pengawet pada kayu atau perendaman kayu di
semen, langkah terakhir adalah penyemprotan dalam bahan pengawet dan penyemprotan
sekeliling bangunan atau halaman setelah rangka plafon, reng, dan kuda-kuda termasuk
dibersihkan dari puing-puing sisa bahan bangunan. kayu penunjang
Manfaat perlakuan tanah selain melindungi bahan 5. Komponen Bangunan Lain
bangunan yang terbuat dari kayu, juga melindungi isi a. Bagian pipa saluran instalasi dan drainase
bangunan seperti furniture dan barang-barang yang masuk dan keluar bangunan yang
berharga yang mengandung selulosa. ditanam di bawah tanah, harus diselubungi
tanah anti rayap, agar tidak dipergunakan
Timbre Treatment / Perlakuan Kayu sebagai jalan masuk rayap ke dalam
Perlakuan kayu adalah penyemprotan semua bangunan dengan dosis 7,5 liter per meter
komponen-komponon bangunan yang terbuat dari persegi.
kayu. Manfaatnya adalah untuk melindungi kayu b. Tanah yang bersentuhan dengan bagian
dari serangan rayap yang berasal dari lingkungan teras dan tangga masuk diberi perlakuan
sekitar maupun rayap kayu yang mungkin sudah ada tanah dengan dosis 5 liter permeter persegi.
di dalam kayu atau rayap kayu kering. Dengan
demikian dapat memperpanjang masa pakai kayu.
Hexaflumuron
0,5 % RB
No. Ijin Kompes
04110120001511
PT. DOW AGRO SCIENCES INDONESIA