Anda di halaman 1dari 6

Sukses mengendalikan rayap dengan

Kesuksesan pengendalian rayap dimulai dari pengamatan atau monitoring


secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena rayap tidak mudah dideteksi.
Kesalahan deteksi bisa mengakibatkan pengeluaran biaya treatment menjadi
lebih tinggi (bagi perusahaan maupun konsumen) dan inspeksi yang tepat
dapat mengurangi keluhan atau kunjungan ulang. Kegiatan inspeksi dilakukan
untuk menentukan lokasi aktivitas rayap, lubang-lubang masuknya rayap pada
bangunan, area potensial serangan rayap, tempat-tempat potensial sarang
rayap dan area-area yang sulit dijangkau perlakuan.
Kegiatan inspeksi dimulai dari mempelajari denah konstruksi bangunan. Pada denah ditentukan ukuran/dimensi,
tipe pondasi, sleb, lokasi kerusakan akibat rayap, jalur rayap, sayap rayap, atau rayap aktifnya, hama-hama kayu
selain rayap, kondisi-kondisi yang disukai rayap (seperti : kelembaban, kontak kayu tanah, ventilasi, dll), lokasi
sambungan-sambungan, retakan, saluran air, slab, lokasi-lokasi yang “sulit” seperti pada system pembuangan air,
saluran AC, jaringan kelustrikan, dll serta spesifikasi perlakuan. Sangat penting untuk mengamati struktur
eksternal dan internal bangunan untuk mengetahui tanda-tanda aktivitas rayap, kerusakan kayu/bangunan,
saluran-saluran keluar rayap dan titik-titik masuk potensial. Pada saat ditemukan aktivitas rayap usahakan jangan
sampai aktivitas rayap terganggu dan telusuri jejak rayap hingga titik tempat masuk atau sarang.

DR. IR. FARAH DIBA, M.Si


Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak

Praktik atau pekerjaan pengendalian hama RAYAP tidak hanya sebatas SEMPROT
dan NGEBOR saja, melainkan memerlukan strategi dan pengetahuan mengenai
bioekologi atau siklus hidup dan karakteristik hama yang akan dikendalikan.
Selain pengetahuan tentang sifat-sifat pestisida yang akan digunakan, aplikasi
pestisida yang efektif, aman, praktis, dan diterima oleh masyarakat dan pengguna
jasa sehingga pelanggan tidak sia-sia mengeluarkan biaya karena memperoleh
manfaat dari kerjasama dengan perusahaan pengendali hama.

Manajemen IPM | Integrated Pest Management

Mengendalikan rayap dengan konsep memadukan teknik :


Injeksi pada lantai dan struktur kayu, spraying pada plafond an kusen, serta
umpan rayap sebagai monitoring dan eliminasi rayap
Membasmi Rayap dan Mengeliminasi Rayap Lebih Tepat Sasaran
Dukungan Pestisida Formulator Ternama di Indonesia yaitu BAYER, BASF,
Termite Control DOW AGRO, SENTRICON
Sumber Informasi :
Rudolf Tarumingkeng
Surjono
Dr. Dodi Nandika

“Lebih dari 50% gedung bertingkat di Jakarta kini telah terserang rayap.”
Sebagaimana halnya manusia yang cenderung ingin mencoba berbagai
menu yang tersedia, rayap pun seolah mengikuti perkembangan zaman.
''Mereka mungkin ingin tahu berbagai 'makanan' baru selain serat kayu,''
Maka jangan heran bila gipsum pun mereka lahap. Kerugian yang
ditimbulkan rayap bisa dikira-kira dengan merujuk prakiraan yang diungkap
ahli rayap Dr. Dodi Nandika. Menurut guru besar IPB itu, saat ini ada sekitar
200 jenis rayap yang hidup di Indonesia. “Lima persen atau 10 jenis
diantaranya menjadi musuh manusia. Pada 1998 saja kerugian akibat rayap
hanya untuk bangunan rumah tinggal mencapai Rp. 1,6 triliun. Itupun yang
dihitung hanya kayu, belum termasuk tenaga kerja dan ongkos penggantian
kerusakan yang timbul.”
Jumlah rayap yang mendiami suatu wilayah mungkin bisa membuat kita
ngeri. Betapa tidak, bila jumlah makhluk yang diduga telah hidup lebih dari
200 juta tahun lalu lebih tua dari manusia pertama itu, bisa mencapai
jutaan untuk sebuah koloni. “Hasil penelitian untuk luas wilayah 295 meter
persegi saja, populasi rayap di Jakarta bisa mencapai 1,7 juta ekor. Sedang
jarak jelajah maksimal mereka kurang lebih 100 meter, dengan berat tubuh sekitar 2,5 miligram per ekor. Seekor
rayap memerlukan makanan sekitar 0,24 miligram setiap hari. “Berapa kilogram kayu yang diperlukan satu koloni
rayap di Jakarta setiap hari.”
Binatang pemakan selulosa ini betah hidup di tempat bersuhu hangat. Selain itu kondisi fisik lingkungan seperti
iklim, kelembaban, serta karakteristik tanah pun rupanya sangat mendukung penyebarannya. Habitat yang
disukai rayap tanah adalah pada kisaran suhu 21,1-26,6 oC dengan kelembaban optimal 95-98%. Sementara suhu
udara di Indonesia umumnya antara 25,7-28,9 oC dengan kelembaban 84-98%.
Dengan parameter itu, diperkirakan 80%-85% daratan Indonesia menjadi surga bagi rayap. Perkiraan itu tak
dipungkiri hasil riset. Sampai tahun 1970, sudah ditemukan kurang lebih 200 jenis rayap di Indonesia. Dari jumlah
itu, 9-15 jenis diidentifikasi menyerang kayu dan bangunan. Beberapa jenis ditemukan di wilayah DKI Jakarta.
Missal, Microtermes inspiratus, M. incertoides, Macrotermes gilvus, dan sebagainya. Di Surabaya, banyak
dijumpai spesies Coptotermes gestroi, Macrotermes gilvus, Microtermes inspiratus, dan sebagainya.
Hal ini menerangkan mengapa kadang-kadang hanya dalam semalam rayap Macrotermes dan Odontermes
mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak diberi anti rayap. Bahkan
pasukan rayap Coptotermes bisa mencapai sasaran dengan cara menembus tembok setebal beberapa
sentimeter, menghancurkan plastic, kabel dan penghalang fisik lainnya. Apapun konstruksi bangunannya (slab,
basement atau crawl space) bisa ditembus !
Mereka juga dapat membuat lubang pada fondasi, terus ke atas hingga ke kuda-kuda. Sekali mampu mencapai
sasaran, bala tentara pelahap kayu itu akan memperluas serangannya ke bagian yang tinggi dengan membuat
sarang-sarang penghubung di dalam bangunan.

Cegah dari sekarang sebelum kerugian besar menimpa akibat RAYAP


SALAM PENAKLUK HATI RAYAP
Solusi TERBAIK dalam mengatasi rayap dengan
keunggulan “Membasmi Sekaligus Mengumpan Rayap”
lebih tepat sasaran. . .!!!
Mengombinasikan Metode Drilling, Injection, Spraying,
dan Bait/Umpan Rayap
Termite Control

Paket Jasa Anti Rayap adalah sebagai berikut :


 Menggunakan termisida berbahan aktif
bersifat umpan dengan domino effect sehingga
mampu membunuh seluruh anggota koloni
rayap hingga ke ratunya
 Spraying merata pada struktur rangka atap dan
plafon
 Wood injector, dengan pentil khusus dipasang
secara permanen sanggup menembus pori
kayu, menyelamatkan dan memperpanjang
usia kayu
 Instalasi outdoor bait monitoring, penempatan
station bait di area taman dan sisi pondasi luar
bangunan untuk memonitor aktivitas rayap
sekaligus mencegah rayap agar tidak
menyerang bangunan.

Garansi Jaminan Kerja 3-5 Tahun

Selama masa garansi rumah / bangunan yang telah di anti rayap akan dirawat melalui system
Quality Control secara rutin dan terjadual untuk memastikan property Anda senantiasa bebas
rayap

Jika selama masa garansi terdapat re-investasi rayap, maka akan dilakukan penanganan pada
area yang dikeluhkan tanpa biaya (free of charge)
PASCA KONSTRUKSI / BANGUNAN JADI lubang-lubang bor dengan tekanan sedang
Pelaksanaan penanggulangan bahaya rayap pasca sampai volume yang ditentukan terpenuhi
konstruksi diawali dengan kegiatan pemeriksaan
serangan rayap untuk menentukan intensitas
serangan yang terjadi, jenis rayap perusak
bangunan, dan volume pekerjaan yang akan
dilakukan. Hasil pemeriksaan tersebut diperlukan
untuk menentukan teknik penanggulangan bahaya
rayap yang terbaik. Penanggulangan bahaya rayap
pasca konstruksi dapat dilakukan dengan cara atau sampai larutan keluar dari lubang
perlakuan tanah, teknik pengumpanan, perlakuan berikutnya
kayu, dan perbaikan elemen bangunan yang Injecting / Injeksi
mengalami kerusakan. 2. Perlakuan Pengawetan Kayu
Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan
pengawet pada kayu atau penyemprotan
rangka plafon, reng dan kuda-kuda termasuk
kayu penunjang dan injeksi pada rangka kusen
pintu dan jendela

Penanggulangan Dengan Cara Pengumpanan


Pengumpanan merupakan teknologi pengendalian
1. Perlakuan Tanah pada Bangunan rayap yang popular saat ini. Teknologi ini
 Pengeboran pada lantai sesungguhnya telah dikenal sejak lama, Esenther
Lantai sepanjang kedua sisi dinding sejauh dan Coppel (1964) menggunakan umpan beracun
0,15 meter dari dinding dibor dengan jarak untuk mengendalikan rayap tanah, kemudian
antarlubang 0,40 meter beberapa peneliti mengadopsi teknologi umpan
tersebut untuk melakukan monitoring dan
 Pengeboran pada dinding pengendalian. Bahan aktif yang digunakan adalah
Perlakuan pada dinding diberikan apabila bahan kimia yang menghambat pertumbuhan khitin
tanah yang seharusnya diberi perlakuan rayap C(Chitin synthesis inhibitor’s) seperti
terdapat sumber air dan jaringan pipa hexaflumuron, diflubenzuron, dll.
saluran air kotor yang sulit diketahui serta Metode pengumpanan pada prinsipnya
pada dinding yang berhimpitan dengan menggunakan sifat biologis rayap yaitu sifat
bangunan lain tropalaksis dan grooming dalam mendistribusikan
 Pengeboran pada retakan struktur racun pada anggota koloninya. Oleh karena bahan
Semua retakan dan lubang serangga pada aktif yang digunakan haruslah bersifat slow action
struktur atau pada bagian yang diduga sehingga menjamin tersebarnya racun kepada
merupakan jalan masuknya rayap di bor seluruh anggota koloni. Pelaksanaan pengumpanan
Drilling / Pengeboran pada bangunan gedung dilakukan dengan peralatan
umpan rayap yang meliputi stasiun tempat umpan
rayap, umpan rayap untuk di luar ruangan dan
umpan rayap untuk di dalam ruangan. Metode
pengumpanan menyaratkan monitoring secara
berkala untuk memastikan koloni rayap telah dapat
dieliminasi secara menyeluruh pada bangunan.

 Pelaksanaan injeksi
Sistem
Dengan injector yang sesuai ukurannya
Sentricon
larutan termisida diinjeksikan lewat
PRA KONSTRUKSI / TAHAP MEMBANGUN

Perlakuan pra konstruksi ditujukan untuk mencegah Metode Treatment / Tahapan Pekerjaan
masuknya rayap ke dalam bangunan gedung /
bangunan secara umum. Perlakuan tanah pra Pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang
konstruksi merupakan teknik pemberian kimia (chemically treated soil barriers)
perlindungan bangunan dengan penghalang kimia 1. Perlakuan Pada Pondasi
pada permukaan tanah yang diaplikasikan melalui a. Setelah parit pondasi selesai digali, dasar parit
penyemprotan termisida dengan tekanan rendah disemprot larutan termisida dosis 5 liter
pada proses pembangunan konstruksi. Perlakuan larutan per meter panjang pondasi
tanah dilakukan dengan tahapan-tahapan mengikuti b. Setelah pondasi tersusun dan pengurugan
proses pekerjaan yang disesuaikan dengan tipe mencapai setengahnya dilakukan
konstruksi bangunan gedung. Tindakan penyemprotan tanah urugan (back fill) di
penanggulangan rayap pra konstruksi adalah sebagai kedua sisi pondasi. Jumlah larutan semprot
berikut : pada masing-masing sisi 5 liter larutan
termisida per panjang pondasi.
Soil Treatment / Perlakuan Tanah 2. Penyemprotan Tanah Urug
Perlakuan tanah secara garis besar adalah mebuat Setelah parit pondasi berikut balok pondasi
penghalang kimia (chemical barrier) antara tanah diurug, pada kedua sisinya disemprotkan larutan
dan bangunan, sehingga rayap yang hidup termisida dengan dosis 5 liter per meter.
disekitarnya tidak dapat menembus ke dalam 3. Penyemprotan Tanah Kerja
bangunan. Penyemprotan tanah yang akan ditutup lantai
Pekerjaan awal adalah penyemprotan galian dilaksanakan secara merata dengan dosis 5 liter
pondasi, kemudian dilanjutkan dengan per meter persegi tanah permukaan
penyemprotan tanah urug di sisi luar dan dalam 4. Perlakuan Pengawetan Kayu
pondasi. Langkah selanjutnya adalah penyemprotan Pengawetan kayu dengan pelaburan bahan
lantai tanah yang sudah siap untuk dilapisi adukan pengawet pada kayu atau perendaman kayu di
semen, langkah terakhir adalah penyemprotan dalam bahan pengawet dan penyemprotan
sekeliling bangunan atau halaman setelah rangka plafon, reng, dan kuda-kuda termasuk
dibersihkan dari puing-puing sisa bahan bangunan. kayu penunjang
Manfaat perlakuan tanah selain melindungi bahan 5. Komponen Bangunan Lain
bangunan yang terbuat dari kayu, juga melindungi isi a. Bagian pipa saluran instalasi dan drainase
bangunan seperti furniture dan barang-barang yang masuk dan keluar bangunan yang
berharga yang mengandung selulosa. ditanam di bawah tanah, harus diselubungi
tanah anti rayap, agar tidak dipergunakan
Timbre Treatment / Perlakuan Kayu sebagai jalan masuk rayap ke dalam
Perlakuan kayu adalah penyemprotan semua bangunan dengan dosis 7,5 liter per meter
komponen-komponon bangunan yang terbuat dari persegi.
kayu. Manfaatnya adalah untuk melindungi kayu b. Tanah yang bersentuhan dengan bagian
dari serangan rayap yang berasal dari lingkungan teras dan tangga masuk diberi perlakuan
sekitar maupun rayap kayu yang mungkin sudah ada tanah dengan dosis 5 liter permeter persegi.
di dalam kayu atau rayap kayu kering. Dengan
demikian dapat memperpanjang masa pakai kayu.
Hexaflumuron
0,5 % RB
No. Ijin Kompes
04110120001511
PT. DOW AGRO SCIENCES INDONESIA

Bagaimana Sentricon Bekerja?


Sentricon mengambil keuntungan dari perilaku rayap terutama rayap pekerja yang memberi makan seluruh
koloninya. Rayap diberi umpan berupa jenis kayu atau tissue yang memiliki aroma khusus dan penarik
(attractant). Bahan aktif yang terkandung pada Sentricon adalah Hexaflumuron yang bekerja sebagai Chitine
Growth Regulator atau penghambat pertumbuhan kulit bagian luar rayap (Moulting).
Umpan ini diberikan terus menerus sampai semua rayap memakan umpan. Akibatnya kulit baru yang terbentuk
tidak bisa mengeras, malah akan retak. Akibatnya rayap gagal membentuk kulit. Dalam 2-3 bulan, satu koloni
akan musnah.

Dua Jenis Sentricon untuk Mengetahui dan Mengendalikan Rayap


 Reqruit Above Ground Station
Berupa box ukuran 9 x 13 cm berisi gulungan tissue (cellulose tinggi)
 Reqruit II In Ground Station
Berupa tabung silinder bergaris tengah 5 cm, panjang 25 cm, dengan garis-garis lubang sepanjang batang
silinder, lengkap dengan tutup bulat warna hijau, dibuat artistic sesuai dengan warna rumput kebun.

Prosedur Treatment Sentricon


1. In Ground Station
a. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap jenis dan sumber koloni rayap, sentricon ditempatkan
pada sekeliling bangunan dengan jarak 4-6 meter antar titik tabung silinder dengan umpan kayu
pinus (kayu) yang mempunyai kandungan cellulose tinggi, dan diamati secara berkala maksimal
3 minggu
b. Apabila umpan dimakan rayap, kayu diganti dengan Reqruit II yang berisi umpan sebenarnya
yaitu gulungan tissue/plate yang mengandung hormone “hexaflumuron” dan diamati berkala
maksimal 1 bulan sekali
c. Setelah satu koloni rayap dihapuskan, umpan akan digantikan dengan alat monitoring yang baru
untuk menemukan koloni rayap baru

2. Reqruit above Ground Station


Pemasangan umpan pada area dalam, terutama pada alur rayap atau rayap yang telah membuat
sub-koloni di atas / di dalam bangunan (subnest) dengan Recruit*AG yang bekerja dengan cara yang
sama dengan Recruit*II

Anda mungkin juga menyukai