Anda di halaman 1dari 27

PENGENDALIAN SERANGGA TERBANG &

MERAYAP

IRWAN SULISTIO, SKM., M.Si

MK: PEST CONTROL

JURUSAN KESEHTAN LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
DASAR HUKUM
• PMK RI no.374/MENKES/PER/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor
• PMK RI no.50 th 2017 tentang standar baku mutu
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk
vektor dan binatang pembawa penyakit serta
pengendaliannya
PMK RI no.374/MENKES/PER/III/2010

• Penyakit tular vektor masih mjd penyakit endemis yg dpt


menimbulkan wabah atau KLB
• Upaya pengendalian vektor dititikberatkan pd kebijakan
pengendalian Vektor Terpadu (PVT).
• PVT : merupakan pendekatan yg menggunakan kombinasi
beberapa metode pengendalian vektor yg dilakukan
berdasarkan azas keamanan, rasionalitas dan efektifitas
pelaksanaannya serta dgn mempertimbangkan kelestarian
keberhasilannya.
PMK RI no.50 th 2017

• Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau


melenyapkan faktor risiko penyakit dan/atau gangguan
kesehatan.
• Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan,
memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit.
• Binatang Pembawa Penyakit adalah binatang selain artropoda
yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi
sumber penular penyakit.
PMK RI no.50 th 2017

• Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit meliputi


kegiatan:
a. pengamatan dan penyelidikan Bioekologi, penentuan
status kevektoran, status resistensi, dan efikasi, serta
pemeriksaan sampel
b. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
dengan metode fisik, biologi, kimia, dan pengelolaan
lingkungan
c. Pengendalian terpadu terhadap Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit.
PERTIMBANGAN & PEDOMAN
OPERASIONAL PENGENDALIAN
• Efektif & efisien : stadium paling rawan (pradewasa, dewasa)
• Praktis
• Biaya yg sesuai
• Aman (tidak menimbulkan bahaya)
• Diterima di masyarakat
PENGENDALIAN VEKTOR
• FISIK/ non kimiawi
• BIOLOGI
• KIMIAWI
FISIK/ NON KIMIAWI
• Habitat modification/ Modifikasi tempat perindukan
- Pembersihan lumut
- Drainase laguna
• Tanaman pengusir serangga/ nyamuk
• Barier fisik
- Kelambu, baju lengan panjang, kasa penghalang
• Trapping/ perangkap
- Blundered trap, light trap, pheromone trap, larvitrap.
- Lem + atraktan dll
Blundered trap
TANAMAN PENGUSIR NYAMUK
1. Serai wangi 11. Zodia
2. Lemon balm 12. Citrosa mosquito
3. Catnip 13. Kecombrang
4. Marigold/ kenikir 14. Akarwangi
5. Selasih 15. Mintrosa of Lady Diana
6. Lavender 16. Suren
7. Bawang putih 17. Krisan
8. Pennyroyal 18. Kamboja
9. Rosemary 19. Cengkeh
10. Geranium 20. Kayu putih
LARVITRAP

Lubang drainase
Kasa penutup air

Air
BIOLOGIS
• Predator – ikan, kucing, anjing ?
• Bakteri, virus dan jamur
Beauveria bassiana, Metarhizium sp, Bacillus thuringiensis var
israelensis dan Bacillus sphaericus, Spinosad
• Modifikasi genetik (jantan mandul).
KIMIAWI
• Penyemprotan Ruang - Space Spraying
• Penyemprotan Permukaan - Surface Spraying
• Larvasidasi dan
• Pengumpanan - Baiting
APLIKASI INSEKTISIDA
• Kontak maksimum antara droplet insektisida dengan hama/
serangga.
• Hasil maksimal dengan resiko minimal.
• Interaksi antara alat, formulasi, bahan aktif, perilaku dan
biologi serangga.
Droplet size

Droplets - Too large

Loss of penetration
Large droplets > 35 microns
are too big and will tend to
drop to the floor
Droplet size
Droplets - Too small

Loss of deposit on the flying


insect
Droplets smaller than 5 microns are
too small and will not penetrate the
aerodynamic flow of the flying
insect, neither will leave a proper
dose on it
Droplet size

Droplets - Ideal size

Right dose for flying insect and good penetration


Optimum droplet size for space spraying is VDM 10 - 25
microns
JENIS APLIKASI INSEKTISIDA
• Space Spray.
• Surface Spray.
• Fumigasi.
• Pengumpanan/Baiting
SPACE SPRAY
• Thermal dan cold fogging, aerosol pack.
• Serangga terbang.
• Pemecahan insektisida – droplet sangat kecil.
• Perlu energi : panas (thermal fogger), mekanik (ulv), propelan
(gas).
• Insektisida yg mempunyai efek KD
THERMAL FOGGING
COLD FOGGING
AEROSOL PACK
SURFACE SPRAY
• Serangga merayap.
• Dusting, surface spray, high volume surface spray.
• Efek residual.
DUSTING
FUMIGASI
• Sangat toksik.
• Hama di dalam komoditas.
• Perlu “ruang” kedap udara/gas.
• Fumigan : PH3, CO2, Nitrogen, Sulfuryl Fluoride, MBr dsb.
• Operator bersertifikat
FUMIGASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai