MODUL
PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL – KERUANGAN DAN KONEKTIVITAS ANTAR
RUANG DAN WAKTU, INTERAKSI, KOMUNIKASI, SOSIALISASI, INSTITUSI SOSIAL DAN DINAMIKA
SOSIAL
NO. DOKUMEN
IPAS-05
1 1
DISIAPKAN OLEH:
DIVERIFIKASI OLEH:
DISAHKAN OLEH:
LEA LINDRAWIJAYA
Kepala Sekolah
SUROSO, M.Pd
A. INFORMASI UMUM...................................................................................................................4
1. Identitas Sekolah...................................................................................................................4
2. Kompetensi Awal...................................................................................................................4
3. Profil Pelajar Pancasila...........................................................................................................4
4. Sarana dan Prasarana............................................................................................................4
5. Target Peserta Didik..............................................................................................................4
6. Model Pembelajaran yang Digunakan...................................................................................4
B. KOMPONEN INTI........................................................................................................................4
1. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................4
2. Pemahaman Bermakna.........................................................................................................5
3. Pertanyaan Pemantik............................................................................................................5
4. Persiapan Pembelajaran........................................................................................................5
5. Kegiatan Pembelajaran..........................................................................................................5
6. Asesmen................................................................................................................................5
7. Pengayaan dan Remedial......................................................................................................5
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru............................................................................................6
C. LAMPIRAN.................................................................................................................................6
1. Lembar Kerja Peserta Didik...................................................................................................6
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik..................................................................................6
3. Glosarium..............................................................................................................................6
4. Daftar Pustaka.......................................................................................................................7
2. Kompetensi Awal
- Hubungan manusia sebagai individu, populasi dan komunitas
- Iklim, cuaca, musim, perubahan iklim pada wilayah tertentu
- Kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal, regional, nasional dan global
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Aspek E - Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
- Peserta didik mampu menjelaskan hubungan kondisi sosial dengan kondisi geografis
lingkungan alam dimana seseorang bertempat tinggal.
- Peserta didik mampu mengumpulkan informasi kondisi sosial dan kondisi geografis
lingkungan alam dari konteks lokal, regional, nasional dan global setelah melakukan
interaksi bersama teman melalui media sosial masing-masing
- Peserta didik mampu membuat kesimpulan hubungan antara kondisi sosial dengan
kondisi geografis lingkungan alam dari konteks lokal,regional,nasional dan global setelah
melakukan diskusi dengan teman sekelasnya.
- Peserta didik mampu membuat laporan yang membuktikan keterkaitan kondisi sosial
dengan kondisi geografis lingkungan alam dari konteks lokal, regional, nasional, dan global
berdasarkan hasil kesimpulan yang telah didiskusikan.
2. Pemahaman Bermakna
- Dapat mempertahankan identitas diri yang positif
- Mampu menyesuaikan diri pada kondisi sosial dan kondisi geografis di tengah
keberagaman serta kelompok yang berbeda sebagai bentuk kekayaan bangsa yang
berkebhinekaan global
3. Pertanyaan Pemantik
- Adakah perbedaan sikap dan karakter seorang yang berasal dari suku tertentu yang
tinggal dibatam, dengan yang masih berada didaerah asalnya?
- Apakah arti dari pepatah “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”
4. Persiapan Pembelajaran
- Mengkondisikan peserta didik menelusuri kondisi geografis, sosial dan budaya daerah
asal usul keluarga masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 2 (Aspek E)
- Guru menanyakan tentang tradisi yang berasal dari daerah tertentu dan melihat
kondisi geografis daerah tersebut.
- Peserta didik menceritakan hubungan antara tradisi suatu daerah dengan kondisi
geografis dan kondisi ekonominya.
- Guru membimbing peserta didik untuk menyusun skema interaksi beserta pertanyaan
yang diajukan pada teman di sosial media (teman lokal, regional, nasional, dan
global).
- Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal mencari teman teman
di sosial media (teman lokal, regional, nasional, dan global). Dari tahap persiapan
sampai pengumpulan laporan.
Pertemuan ke 15 (Aspek E)
- Guru memonitor proses interaksi bersama teman di sosial media (teman lokal,
regional, nasional, dan global) yang dilakukan peserta didik, apakah sudah sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat;
- Masing-masing peserta didik memberikan komentar dan tanggapan atas hasil
interaksi sosial media dari teman lainnya;
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik menyampaikan permasalahan
yang mereka hadapi dilapangan.
Pertemuan ke 17 (Aspek E)
- Guru membimbing peserta didik memaparkan kesimpulan hasil diskusi kelompok
untukmembuktikan adanya keterkaitan kondisi sosial dengan kondisi geografis
lingkungan alam dari konteks lokal, regional, nasional, dan global.
Pertemuan ke 20 (Aspek F)
- Guru meminta peserta didik mengungkapkan karakter baik dan karakter buruk yang
ada dalam diri masing-masing secara pribadi;
- Peserta didik menuliskan dan menjelaskan karakter baik dan karakter buruk yang
ada pada dirinya .
Pertemuan ke 21
- Guru mengelompokkan peserta didik berdasarkan teman dari daerah dengan kondisi
geografis yang seragam dan mendiskusikan jika peserta didik berada diantara mereka.
Pertemuan ke 22
- Guru dan peserta didik berdiskusi menganalisis peluang dan tantangan untuk
problematika kehidupan sosial yang ada di wilayah tersebut serta menemukan
penyebab dan solusinya.
Pertemuan ke 23
- Peserta didik membuat laporan hasil diskusi menganalisis peluang dan tantangan
untuk problematika kehidupan sosial yang ada di wilayah tersebut serta menemukan
penyebab dan solusinya
6. Asesmen
- Tes tulis
- Portofolio
- Sikap gotong royong
- Kinerja dan produk
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
https://drive.google.com/file/d/1msliQBgJk6buHH019yNzWDSp4LpQhvaN/view?usp=sharing
Kondisi yang tidak diharapkan tersebut lama kelamaan menjadi polemik dan membawa dampak
buruk bagi kehidupan masyarakat. Kondisi inilah yang disebut sebagai masalah sosial.
Dilansir dari buku Sosiologi Suatu Pengantar (2006) karya Soerjono Soekanto, masalah sosial
merupakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan
berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Masalah sosial timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realitas yang ada. Sumber utama masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial serta gejala-
gejala sosial dalam masyarakat.
Ketika proses sosial dan gejala sosial memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat,
maka proses sosial dan gejala sosial tersebut dapat berubah menjadi masalah sosial.
Suatu gejala bisa dikatakan sebagai masalah sosial apabila memenuhi beberapa syarat. Dalam
buku Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal (2015) karya Masrizal, dijelaskan
beberapa syarat tersebut:
1. Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tertentu telah melanggar atau tidak sesuai dengan
nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok.
2. Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah menyebabkan terjadinya
disintegrasi kehidupan dalam kelompok.
3. Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah memunculkan kegelisahan
dan ketidakbahagiaan bagi individu lain dalam kelompok.
Dalam buku Pengantar Sosiologi (2011) karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, dijelaskan bahwa
faktor penyebab kemunculan masalah sosial dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:
Faktor ekonomi
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan,
ketidakmerataan pembangunan, dan ketidaksamaan dalam hak akses.
Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah pengangguran, kriminalitas, dan
kemiskinan.
Faktor biologis
Masalah sosial karena faktor biologis biasanya berhubungan dengan kondisi fisik manusia.
Misalnya muncul penyakit menular, gizi buruk, dan lain-lain.
Faktor psikologis
Masalah sosial karena faktor psikologis biasanya berhubungan dengan gangguan psikologis yang
dialami suatu masyarakat. Misalnya gangguan jiwa, depresi, dan sebagainya.
Gambar 2 Tukang rongsokan tengah istirahat di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (22/4/2020). Di tengah
pandemi Covid-19 dalam situasi yang sangat berat, pemerintah mengumumkan akan terjadi peningkatan jumlah angka
kemiskinan hingga 3,78 juta orang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
KOMPAS.com – Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi adalah
kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah sosial serius yang dihadapi oleh pemerintah
Indonesia.
Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan diri dari kemiskinan, kenyataan
memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa melepaskan diri dari belenggu
masalah kemiskinan.
Sekelompok anggota masyarakat dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan
kelompok anggota masyarakat tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti
pangan, pakaian, dan tempat tinggal.
Sedangkan, di Indonesia, salah satu landasan yang digunakan untuk menentukan menentukan
apakah seseorang termasuk kategori miskin atau tidak adalah dengan mengacu pada kriteria yang
telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang
meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk miskin adalah penduduk yang
berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan.
Garis kemiskinan merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, baik kebutuhan hidup minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-
makanan.
Jenis-jenis kemiskinan
Dilansir dari buku Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin (2015) karya Ali Khomsan
dan kawan-kawan, dijelaskan beberapa jenis kemiskinan, yaitu:
Kemiskinan absolut
Kemiskinan absolut merupakan jenis kemiskinan di mana orang-orang miskin mempunyai tingkat
pendapatan di bawah garis kemiskinan atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok hidup, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.
Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif merupakan jenis kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat.
Sehingga mengakibatkan terjadinya ketimpangan pada pendapatan atau bisa dikatakan bahwa
seseorang sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah
kemampuan masyarakat sekitarnya.
Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural merupakan jenis kemiskinan yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti
malas, tidak ada usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan, pemboros, dan lain-lain.
Kemiskinan struktural
Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan masyarakat
karena struktur sosial masyarakat tersebut memungkinkan golongan masyarakat tidak ikut
menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
4. Daftar Pustaka
- Jayanti, Winda Estri Dwi, 2016. MODUL IPS “KONSEP RUANG DAN INTERAKSI ANTAR
RUANG”. Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
- Pratama, Cahya Dicky. 2020. Masalah Sosial: Definisi dan Faktor Penyebabnya
terdapat pada:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/24/171602269/masalah-sosial-
definisi-dan-faktor-penyebabnya Senin, 21 Juli 2021, 16:12 WIB.
- Pratama, Cahya Dicky. 2020. Kemiskinan: Definisi, Jenis, dan Faktor Penyebabnya
terdapat pada:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/24/172143169/kemiskinan-definisi-
jenis-dan-faktor-penyebabnya?page=all Senin, 21 Juli 2021, 17:10 WIB.