Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR PROJEK IPAS-04

Projek Ilmu Pengetahuan


Alam dan Sosial

IPAS-04 Bumi dan Antariksa


HALAMAN PENGESAHAN

MODUL
PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL – BUMI DAN ANTARIKSA

NO. DOKUMEN
IPAS-04

EDISI STATUS DOKUMEN NO. SALINAN

1 1

DISIAPKAN OLEH:

NAMA JABATAN TANDATANGAN TANGGAL

RAHMI LIFIA CITRA, S.Si Guru Projek IPAS

DIVERIFIKASI OLEH:

NAMA JABATAN TANDATANGAN TANGGAL

Wakil Kepala Sekolah


ADE SETIAWAN, M.Ed
Bidang Kurikulum

DISAHKAN OLEH:

NAMA JABATAN TANDATANGAN TANGGAL

LEA LINDRAWIJAYA
Kepala Sekolah
SUROSO, M.Pd

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 2
DAFTAR ASPEK, ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN DAN PETA MODUL

Aspek Pertemuan Modu


Tujuan Pembelajaran JP
ke l
A. Makhluk hidup A1. Peserta didik mampu menjelaskan 3, 4, 5, 6, 7, 3 IPAS-
dan hubungan makhluk hidup dengan 8 6 01
lingkungannya lingkungannya serta mengungkapkan
pendapat jika terjadi ketidakseimbangan
hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
A2. Peserta didik mampu membedakan
hubungan makhluk hidup dan lingkungan
sebagai individu, populasi, komunitas,
ekosistem dan biosfer menurut bahasa
masing-masing
A3. Peserta didik mampu merancang
ekosistem mini di lingkungan belajar atau
lingkungan rumah menurut kreatifitas
masing-masing
A4. Peserta didik mampu membangun
ekosistem mini di lingkungan belajar atau
lingkungan rumah menurut kreatifitas
masing-masing
A5. Peserta didik mampu menyimpulkan
kelebihan dan kekurangan ekosistem mini
yang dibuat dengan pemahaman masing-
masing
A6. Peserta didik mampu membuktikan
kembali secara ilmiah bahwa ekosistem mini
yang dibuat memenuhi syarat minimal
ekosistem berdasarkan data dan bukti
masing-masing
B. Zat dan B1. Peserta didik mampu menjelaskan 9, 10, 11, 3 IPAS-
Perubahannya besaran pokok, besaran turunan dan 12, 13, 14 6 02
pengukurannya berdasarkan informasi yang
didapatkan masing-masing
B2. Peserta didik mampu membedakan sifat
zat secara kimia dan fisika berdasarkan
informasi yang didapatkan masing-masing
B3. Peserta didik mampu membedakan ciri-
ciri perubahan zat secara kimia dan fisika
berdasarkan informasi yang didapatkan
masing-masing
B4. Peserta didik mampu mengidentifikasi
unsur, senyawa dan campuran serta
mengungkapkan ciri-cirinya dengan

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 3
Aspek Pertemuan Modu
Tujuan Pembelajaran JP
ke l
pemahaman masing-masing
B5. Peserta didik mampu merancang
prosedur percobaan memisahkan susu dari
kacang kedelai berdasarkan kreatifitas
masing-masing
B6. Peserta didik melakukan percobaan
memisahkan susu dari kacang kedelai
kemudian menyimpulkan kelebihan dan
kekurangan prosedur percobaan yang telah
dirancang masing-masing
B7. Peserta didik mampu menampilkan
proses dan hasil percobaannya serta
membuktikan secara ilmiah keberhasilan
percobaannya masing-masing
C. Energi dan C1. Peserta didik mampu menjelaskan 24, 25, 26, 3 IPAS-
Perubahannya konsep usaha dan energi berdasarkan 27, 28 0 03
informasi yang didapatkan masing-masing
C2. Peserta didik dapat merancang
kebutuhan alat, bahan dan langkah kerja
untuk membuat pembangkit listrik
sederhana yang memenuhi konsep energi
terbarukan berdasarkan informasi yang
didapatkan masing-masing
C3. Peserta didik dapat membangun dan
menguji pembangkit listrik sederhana yang
memenuhi konsep energi terbarukan
berdasarkan rancangan yang dibuat masing-
masing
C4. Peserta didik mampu menyimpulkan
kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik
sederhana yang telah dibuat berdasarkan
rancangan masing-masing
C5. Peserta didik mampu menampilkan
proses dan hasil pekerjaan membuat
pembangkit listrik sederhana serta
membuktikan secara ilmiah keberhasilan
pekerjaannya masing-masing
D. Bumi dan D1. Peserta didik dapat menjelaskan hukum 29, 30, 31, 3 IPAS-
Antariksa gravitasi universal berdasarkan informasi 32, 33 0 04
yang didapat masing masing.
D2. Peserta didik dapat menjelaskan hukum
kepler berdasarkan informasi yang didapat
masing masing.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 4
Aspek Pertemuan Modu
Tujuan Pembelajaran JP
ke l
D3. Peserta didik dapat menjelaskan Struktur
bumi bagian dalam dan bagian luar
berdasarkan informasi yang didapat masing
masing.
D4. Peserta didik mampu mengumpulkan
informasi tentang bencana alam yang telah
terjadi di wilayah kepulauan riau dalam
rentang waktu dua tahun belakangan dan
merangkumnya berdasarkan penyebab
terjadinya.
D5. Peserta didik dapat mengkategorikan
bencana berdasarkan penyebab terjadinya
bencana sesuai pemahaman nalar kritis
masing-masing.
D6. Peserta didik mampu mengungkapkan
hubungan penyebab terjadinya bencana
dengan hukum gravitasi universal, hukum
kepler, dan struktur bumi wilayah Kepulauan
Riau menurut pendapat masing-masing.
D7. Peserta didik mampu merencanakan
mitigasi bencana sesuai dengan kreatifitas
masing-masing
E. Keruangan dan E1. Peserta didik mampu menjelaskan 2, 15, 16, 2 IPAS-
konektivitas hubungan kondisi sosial dengan kondisi 17 4 05
antar ruang geografis lingkungan alam dimana seseorang
dan waktu bertempat tinggal.
E2. Peserta didik mampu mengumpulkan
informasi kondisi sosial dan kondisi geografis
lingkungan alam dari konteks lokal, regional,
nasional dan global setelah melakukan
interaksi bersama teman melalui media
sosial masing-masing
E3. Peserta didik mampu membuat
kesimpulan hubungan antara kondisi sosial
dengan kondisi geografis lingkungan alam
dari konteks lokal, regional, nasional dan
global setelah melakukan diskusi dengan
teman sekelasnya.
E4. Peserta didik mampu membuat laporan
yang membuktikan keterkaitan kondisi sosial
dengan kondisi geografis lingkungan alam
dari konteks lokal, regional, nasional, dan
global berdasarkan hasil kesimpulan yang

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 5
Aspek Pertemuan Modu
Tujuan Pembelajaran JP
ke l
telah didiskusikan.
F. Interaksi, F1. Peserta didik mampu menjelaskan 20, 21, 22, 2 IPAS-
Komunikasi, karakter dirinya masing-masing ketika berada 23 4 05
Sosialisasi, di tengah lingkungan masyarakat.
Institusi Sosial, F2. Peserta didik mampu mengungkapkan
dan Dinamika apa yang harus dilakukan untuk
Sosial menyesuaikan karakter dirinya masing-
masing ketika berada di tengah-tengah
keberagaman dan kelompok masyarakat
yang berbeda.
F3. Peserta didik mampu menemukan
peluang dan tantangan untuk mendapatkan
solusi mewujudkan pembangunan
berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia
dan bumi dari hasil pembentukan identitas
dirinya masing-masing di tengah
keberagaman serta kelompok yang berbeda.
G. Perilaku G1. Peserta didik mampu menuliskan dan 1, 19, 34, 2 IPAS-
Ekonomi dan menyusun kebutuhan hidup sehari-hari dan 35 4 06
Kesejahteraan sumber pendapatan pribadi dan keluarga
masing-masing.
G2. Peserta didik mampu mengevaluasi
anggaran yang telah disusun setiap periode
tertentu.
G3. Peserta didik mampu menganalisis
adanya hubungan faktor-faktor penyebab
kelangkaan, permintaan, penawaran, harga
pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran
lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat
terhadap anggaran dan kebutuhan hidupnya.
G4. Peserta didik mampu merancang
perilaku ekonomi yang bermanfaat dan
berkontribusi ke masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan menurut
kreatifitas masing-masing
G5. Peserta didik mampu membuktikan
bahwa perilaku ekonominya telah memenuhi
kebutuhan yang memiliki manfaat, efisien
dan berdaya guna bagi keberlanjutan
kehidupan.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 6
DAFTAR ISI

A. INFORMASI UMUM...................................................................................................................8
1. Identitas Sekolah...................................................................................................................8
2. Kompetensi Awal...................................................................................................................8
3. Profil Pelajar Pancasila...........................................................................................................8
4. Sarana dan Prasarana............................................................................................................8
5. Target Peserta Didik..............................................................................................................8
6. Model Pembelajaran yang Digunakan...................................................................................8
B. KOMPONEN INTI........................................................................................................................8
1. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................8
2. Pemahaman Bermakna.........................................................................................................8
3. Pertanyaan Pemantik............................................................................................................9
4. Persiapan Pembelajaran........................................................................................................9
5. Kegiatan Pembelajaran..........................................................................................................9
6. Asesmen..............................................................................................................................10
7. Pengayaan dan Remedial....................................................................................................10
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru..........................................................................................10
C. LAMPIRAN...............................................................................................................................11
1. Lembar Kerja Peserta Didik.................................................................................................11
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik................................................................................11
3. Glosarium............................................................................................................................17
4. Daftar Pustaka.....................................................................................................................18

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 7
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah
- Penyusun : Rahmi Lifia Citra, S.Si
- Penelaah : Tim Guru Projek IPAS SMK Negeri 1 Batam
- Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Batam
- Tingkat / Bidang Keahlian : X / Teknologi dan Manufaktur

2. Kompetensi Awal
Hukum Newton

3. Profil Pelajar Pancasila


- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, dan Berakhlak Mulia
- Mandiri
- Bergotong Royong
- Bernalar Kritis
- Kreatif

4. Sarana dan Prasarana


LCD Proyektor

5. Target Peserta Didik


Peserta didik reguler

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat menjelaskan hukum gravitasi universal berdasarkan informasi
yang didapat masing masing.
- Peserta didik dapat menjelaskan hukum kepler berdasarkan informasi yang didapat
masing masing.
- Peserta didik dapat menjelaskan Struktur bumi bagian dalam dan bagian luar
berdasarkan informasi yang didapat masing masing.
- Peserta didik mampu mengumpulkan informasi tentang bencana alam yang telah
terjadi di wilayah kepulauan riau dalam rentang waktu dua tahun belakangan dan
merangkumnya berdasarkan penyebab terjadinya.
- Peserta didik dapat mengkategorikan bencana berdasarkan penyebab terjadinya
bencana sesuai pemahaman nalar kritis masing-masing.
- Peserta didik mampu mengungkapkan hubungan penyebab terjadinya bencana
dengan hukum gravitasi universal, hukum kepler, dan struktur bumi wilayah
Kepulauan Riau menurut pendapat masing-masing.
- Peserta didik mampu merencanakan mitigasi bencana sesuai dengan kreatifitas
masing-masing

2. Pemahaman Bermakna
Bumi dan beberapa planet lainnya mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. sebagai
salah satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 8
3. Pertanyaan Pemantik
Bumi dan beberapa planet lainnya mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya, terlihat
seperti gambar 2.
- Mengapa bumi dan planet lainnya tetap berputar mengelilingi matahari?
- Apa yang terjadi jika hal tersebut tidak ada?
- Apakah mungkin kehancuran tata surya akan terjadi?
- Seandainya di planet tetangga seperti Mars atau Jupiter bisa ditinggali, apakah kita
juga tetap merayakan tahun baru setelah melewati 365 hari dan 12 bulan?

Gambar 2. Tata surya


Sumber : https://visiuniversal.blogspot.com/2014/07/gaya-gravitasi-dan-gravitasi-
bumi.html

4. Persiapan Pembelajaran
- Melakukan asesmen diagnostik awal
- Mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok

5. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 29
- Peserta didik mengamati dan mendeskripsikan gambar tata surya yang diberikan guru
- Guru memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik memiliki rasa ingin tahu
dan ingin mencoba menganalisis hukum gravitasi universal dan hukum kepler secara
berkelompok
- Peserta didik mencari sumber informasi dan menjelaskan hukum gravitasi universal
dan hukum kepler berdasarkan informasi yang didapat masing masing.

Pertemuan ke 30
- Peserta didik mengamati gambar struktur bumi yang diberikan guru
- Guru memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik memiliki rasa ingin tahu
- Peserta didik dapat menjelaskan Struktur bumi bagian dalam dan bagian luar wilayah
kepri berdasarkan informasi yang didapat masing masing.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 9
Pertemuan ke 31
- Guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi tentang  bencana
alam yang telah terjadi di wilayah kepulauan riau dalam rentang waktu dua tahun
belakangan dan merangkumnya berdasarkan penyebab terjadinya.
- Guru membimbing peserta didik dalam mengkategorikan bencana berdasarkan
penyebab terjadinya bencana sesuai pemahaman nalar kritis masing-masing.

Pertemuan ke 32
- Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis hubungan penyebab terjadinya
bencana dengan hukum gravitasi universal, hukum kepler, dan struktur bumi wilayah
Kepulauan Riau menurut pendapat masing-masing.

Pertemuan ke 33
- Guru membimbing Peserta didik dalam merencanakan mitigasi bencana sesuai
dengan kreatifitas masing-masing

6. Asesmen
- Tes tulis
- Portofolio
- Sikap gotong royong
- Kinerja dan produk

7. Pengayaan dan Remedial


- Remedial : Setiap peserta didik yang tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran
diberikan tugas tambahan untuk mencari artikel tentang bencana alam, yang
kemudian dihubungkan dengan gravitasi universal dan hukum kepler serta
menceritakan menurut pendapat masing-masing;
- Pengayaan : Setiap peserta didik yang aktif terlibat dalam pembelajaran akan
menerima informasi baru tentang bencana alam yang diceritakan oleh teman-
temannya.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


- Setiap kelompok memaparkan kekurangan dan kelebihan proyek yang dibuatnya,
kelompok lain menanggapi, guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan
hubungan bencana alam dan struktur wilayah kepri dengan gravitasi universal dan
hukum kepler.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 10
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Projek :

Mencari informasi dan mengamati bencana alam yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau
dalam rentang waktu dua tahun belakangan

a. Alat dan Bahan:


- Artikel
- Media Sosial

b. Langkah Pembuatan:
- Mencari informasi dan mengamati bencana alam yang terjadi di wilayah Kepulauan
Riau dalam rentang waktu dua tahun belakangan dari berbagai sumber berita
- Membuat kliping dari informasi yangn sudah didapat

c. Pelaporan dan Evaluasi:


- Kelompokkanlah bencana alam yang anda temukan berdasarkan penyebabnya?.....
- ungkapkan hubungan penyebab terjadinya bencana tersebut dengan hukum
gravitasi universal, hukum kepler, dan struktur bumi wilayah Kepulauan Riau
menurut pendapat masing-masing?
- Susunlah rancangan rencana mitigasi dari bencana alam yang ada temukan?

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI BELAJAR

A. Hukum Gravitasi Universal


Gaya gravitasi awalnya diteliti oleh Sir Isaac Newton. Suatu hari, dia melihat apel jatuh
dari pohon ke tanah. Dia berhipotesis bahwa ada sesuatu yang menyebabkan apel jatuh ke tanah,
tidak melayang di udara. Newton berpikir apabila gravitasi bekerja pada apel yang ada di pohon
maka seharusnya bulan yang ada di langit juga mengalaminya! Newton berpendapat bahwa gaya
gravitasi bumilah yang menjaga bulan tetap pada orbitnya. Akan tetapi, banyak ilmuwan yang
menentangnya karena “gaya” haruslah bersentuhan alias gaya kontak.

Menurut Newton, ada gaya tarik menarik atau gaya gravitasi suatu benda dengan benda
lainnya yang dipengaruhi oleh massa kedua benda, jarak kedua nya, serta suatu konstanta. Hal ini
ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Gaya gravitasi 2 benda

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 11
Sumber : .https://fisikaveritas.blogspot.com/2013/06/apakah-gaya-gravitasi-di-pusat-bumi.html

Secara matematis, persamaan gaya gravitasi Newton ini dapat ditentukan dengan :
m1 m2
F=G . (1)
r2

Dengan : F = gaya gravitasi (N)


G = konstanta gravitasi universal (6,67 x 10 -11 Nm2/kg2)
m1 = massa benda pertama (kg)
m2 = massa benda kedua (kg)
r = jarak kedua benda (m)

Jadi, menurut Newton, “Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang
besarnya sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya”.
Menurut hukum Newton tersebut, maka :
F~m (2)
1
F~ (3)
r2

Contoh soal gaya gravitasi Newton yaitu :


Dua planet berjarak 5.10 12 kg. Jika Massa planet 1 adalah 5.10 24 kg dan massa planet 2 adalah
1.1024 kg, maka gaya gravitasi kedua planet tersebut adalah …
m1 m2 24 24
F=G . 2 = 6,67.10-11 x 5.10 x 1. 10 = 1,33. 1013 N
r ¿¿

Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda angkasa akan saling
tarik-menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi harus berputar mengelilingi matahari untuk
mengimbangi gaya tarik-menarik gravitasi bumi-matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik
menarik gravitasi ini juga, meteor yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di ruang angkasa
akan tertarik jatuh ke bumi.

Hukum Gravitasi Universal yang berbunyi:


“Setiap partikel bermassa di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding
dengan hasil kali massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”

B. Hukum Kepler
Jika kita perhatikan, setiap malam pergantian tahun, selalu dirayakan dengan meriah di
tiap Negara di belahan bumi umumnya dengan pesta kembang api, semua orang di seluruh
penjuru menuliskan resolusi, berharap di tahun selanjutnya akan berjalan lebih baik dari
sebelumnya. Jika kita amati, 1 tahun kalender, terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari sejumlah
365 hari. Seandainya di planet tetangga seperti Mars atau Jupiter bisa ditinggali, apakah kita juga
tetap merayakan tahun baru setelah melewati 365 hari dan 12 bulan?

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 12
Gambar 1. Malam perayaan tahun baru di monas
https://otofemale.grid.id/read/371971333/rayakan-malam-pergantian-tahunbaru-di-monas-ini-
lokasi-kantong-parkir-yang-disiapkan-dishub-dkijakarta?page=all

Satu tahun adalah durasi bumi untuk mengitari matahari satu putaran penuh yang disebut
kala revolusi. Dalam tata surya, ada 8 planet yang mengorbit matahari. Semakin jauh dari
matahari, jari-jari orbitnya makin besar dan secara logika tentu akan berpengaruh pula dengan
lamanya planet mengitari matahari. Hubungan antara jarak planet dengan kala revolusinya
berkaitan dengan hukum keppler.

A. Hukum I Keppler
Planet, sebagaimana benda langit yang lain, patuh dengan hukum gravitasi newton. Telah
dipelajari di subbab sebelumnya bahwa planet tetap mengorbit matahari karena ada
keseimbangan gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Johannes Keppler dengan berbekal data
pengamatan astronomis dari Tyco Brahe mengemukakan bahwa orbit planet lebih berbentuk elips
walau dalam simplifikasinya bisa dianggap lingkaran. Keppler menyatakan dalam hukumnya
tentang orbit planet bahwa orbit planet berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu
titik fokusnya.

Gambar 2. Orbit planet menurut hukum I Keppler


https://hasangf.wordpress.com/2014/05/20/hukum-hukum-kepler/

Menurut gambar di atas, dijelaskan bahwa dalam proses peredaran planet mengelilingi
matahari, planet menempuh lintasan yang berbentuk elips yang memiliki 2 fokus, dimana
matahari berada di salah satu fokus tersebut. Ketika planet berada pada jarak terjauh dari
matahari, planet berada di titik aphelium sedangkan saat berada jarak terdekat dari matahari
berada di titik perihelium.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 13
B. Hukum II Keppler
Hukum II keppler menjelaskan tentang kecepatan planet dalam mengorbit matahari.
Secara literal hukum II Keppler berbunyi, “Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari
dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama”.

Gambar 3. Hukum II Keppler tentang laju orbit planet


https://seputarilmu.com/2019/08/hukum-kepler.html

Dari gambar di atas, dijelaskan bahwa perpindahan planet pada daerah yang dekat
dengan matahari dengan perpindahan planet pada daerah yang jauh dari matahari menyapu luas
juring yang sama dengan waktu yang sama pula. Dari penafsiran ini. Kecepatan saat melewati
daerah yang dekat dengan matahari kecepatannya tetinggi sedangkan saat melewati daerah yang
jauh dengan matahari kecepatannya terendah. Untuk memahami tentang hukum II keppler,
silakan pelajari animasi berikut : https://bit.ly/3arAj6C

C. Hukum III Keppler


Hukum III Keppler dikenal sebagai hukum harmonik menjelaskan hubungan periode dan
jaraknya dengan matahari. Secara harfiah, hukum III Keppler berbunyi, “perbandingan kuadrat
periode terhadap pangkat tiga radius orbit adalah sama untuk semua planet. Secara matematis,
dapat ditulis sebagai :

Dengan persamaan inilah, kita bisa memprediksi periode tiap planet yang mengorbit asal
jaraknya terhadap matahari diketahui. Persamaan ini juga berlaku umum bagi sistem planet yang
mengorbit bintang lain, bisa juga diterapkan untuk menghitung kala revolusi dari satelit buatan
yang mengorbit bumi.

C. Struktur Bumi Bagian Dalam Dan Bagian Luar


Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam suatu
galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata surya kita
planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Bumi memiliki lapisan struktur berlapis-lapis

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 14
sampai kepada inti bumi (core). Bumi memiliki setidaknya ada 4 lapisan bumi yang menjadi
penyusun bumi yang saat ini kita tinggal di atasnya. Planet bumi ini memiliki 4 jenis lapisan, yaitu

1. kerak bumi,
2. selimut bumi,
3. inti luar dan
4. inti dalam bumi.

Pengertian Struktur Lapisan Bumi

Struktur bumi adalah susunan / lapisan pembentuk bumi. Struktur bumi terdiri dari
banyak jenis material. Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya
sebuah bawang. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut
litosfer atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah
adalah inti bumi.

Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu
dengan metode geofisika, terutama dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik,
sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi
sampai ke inti bumi. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh batu-
batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa
material yang menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat
jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.

Gambar. Struktur lapiran Bumi


Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/struktur-lapisan-bumi/

1. Kerak bumi atau kulit bumi, merupakan lapisan terluar yang disusun oleh batuan yang
padat. Kerak bumi dapat dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudera. Kerak bumi
atau kulit bumi disusun oleh dapat dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudera
2. Selubung bumi atau mantel bumi, merupakan lapisan dibawah kerak bumi yang disusun
oleh material cair dan kental dengan berat jenis yang lebih besar dari berat jenis kerak bumi.
Selubung bumi atau mantel bumi merupakan penyusun bagian dalam bumi yang terbesar.
Selubung bumi dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu selubung bumi bagian atas,
selubung bumi bagian tengah, dan selubung bumi bagian bawah.

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 15
3. Inti bumi merupakan bagian pusat bumi yang dibagi lagi menjadi inti bagian luar dan inti
bagian dalam. Bagian ini disusun oleh material yang panas dan berat. Inti bumi terletak
mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi

Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia

Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga terdiri dari empat susunan kimia, yaitu
1. Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas
permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki
ketebalan yang bervariasi.

 Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan


berkisar 9—17 km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas daerah kutub.
Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer.
 Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas permukaan bumi; Stratosfer
di atas troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer yang terletak antara
tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas suhunya makin tinggi,
sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
 Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause dan mesopause, pada
umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya makin naik, memiliki ketebalan antara 45-
75 km selain itu juga memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila
terdapat suhu yang rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent
yang terdiri dari kristal-kristal es.
 Ionosfer adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan stratosfer,
mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi matahari; 2 Fis lapisan
atmosfer yang tingginya mulai dari 50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio.
 Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi sampai
angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
 Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500 km, benda-
benda yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak
memiliki tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya matahari yang dipantulkan
oleh partikel debu meteoritik.

2. Litosfer

Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan
rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan,
umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2.
Litosfer dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan Litosfer juga terbagi
menjadi dua tipe, yaitu:
1. Litosfer Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang berasal
dari samudera.
2. Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua

Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,


 Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu, batuan beku dalam dan batuan beku
luar.
 Batuan Sedimen
 Batuan Metamorf

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 16
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antara mineral
sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk
litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah
kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-
batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi
batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen
organis makhluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat
hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya
lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang dalam hal ini merupakan
bagian yang lebih lemah, lebih panas dan lebih dalam dari mantel.

3. Biosfer

Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk kepada lapisan yang dapat dihuni oleh
makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan, air, udara, dan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer merupakan sistem kehidupan yang
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.
Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

4. Hidrosfer

Seperti namanya, hidrosfer merujuk kepada lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera, lautan, danau, sungai, air tanah, serta uap air.
Hidrosfer mencakup air di permukaan planet, di bawah tanah dan di udara. Hidrosfer sebuah
planet dapat berupa bentuk cair, uap dan es.
Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus air yang mendistribusikannya ke seluruh
planet. Di bumi, air cair (liquid water) ada di permukaan bumi dalam bentuk lautan, danau dan
sungai. Ada pula air di bawah tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air dalam hidrosfer
juga ada yang berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. Bagian beku dari hidrosfer
bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice caps) dan gunung es.
Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut bagian dari atmosfer. Bagian beku dari
hidrosfer bumi tersebut mempunyai nama tersendiri yaitu cryosfer (cryosphere). Hidrosfer selalu
bergerak Gerakan sungai dan aliran air dapat terlihat, tetapi gerakan air di kolam dan danau
memang kurang terlihat jelas.

3. Glosarium
Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km
(terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen,
argon, dan sejumlah kecil gas lain)
Litosfer : lapisan batuan yang menjadi kulit atau kerak bumi
Biosfer : bagian atmosfer yang paling bawah di dekat permukaan bumi, tempat

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 17
tinggal makhluk hidup
Hidrosfe :  bagian permukaan bumi yang tertutup air, kira-kira 70% (samudra, laut,
r dan sebagainya)

4. Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/struktur-lapisan-bumi/
https://kelasips.com/struktur-bumi/
https://iftitaefje.wordpress.com/lecture/geoscience/struktur-bumi/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi

Modul Ajar SMK Negeri 1 Batam –


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Halaman | 18

Anda mungkin juga menyukai