Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

M DENGAN PERITONITIS
GENERALIS DI RUANG MAWAR RS DR SOEBANDI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Keperawatan Bedah

oleh:

Devi Paramita ls
NIM 212311101167

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Devi Paramita ls


NIM : 212311101167
Tempat Pengkajian : Ruang Mawar RSD dr Soebandi
Tanggal : 04 Agustus 2022

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. Identitas Klien
Nama : Tn. M No. RM : 34xxxx
Umur : 67 Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 2 Agustus 2022
Jam : 00.10 WIB
Pendidikan : SMP Tanggal Pengkajian : 4 Agustus 2022
Jam : 15.00 WIB
Alamat : Banyuwangi Sumber Informasi : Pasien, keluarga

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:

Peritonitis Generalisata
2. Keluhan Utama:
Mengeluh nyeri dibagian post op
3. Riwayat penyakit
Klien datang ke IGD RSD dr. Soebandi pada tanggal 1 Agusutus 2022 pada
pukul 00.10 WIB dengan keluhan Nyeri dibagian abdomen kurang lebih 2
hari, nyeri diselurung lapang perut disertai mual dan muntah Klien datang ke
rumah sakit Soebandi atas rujukan dari klinik mayang tempat klien melakukan
pemeriksaan pertama, klien dirujuk karena hasil USG dinyatakan peritonitis dan
memerlukan perawatan pembedahan. Dari hasil pengkajian nyeri didapatkan
bahwa nyeri yang dikeluhkan oleh klien disebablan karena penyakit peritonitis
generalisata yang sedang dideritanya, nyeri yang dirasakan dibagian selurung
lapang perut dan mual muntah yang dikeluhkan oleh klien, skala nyeri 7.

4. Riwayat kesehatan terdahulu:


a. Penyakit yang pernah dialami:
Klien mengatakan dari masa muda tidak pernah merasakan sakit atau
menderita penyakit yang serius.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi pada obat, makanan, debu
ataupun cuaca.
c. Imunisasi:
Klien mengatakan bahwa lupa apakah saat kecil sudah mendapatkan
imunisasi apa saja. Dan klien mengatakan untuk vaksinasi COVID-19
masih belum mendapatkan, karena klien takut
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Klien mengatakan setiap harinya memakan makanan yang dimasak oleh
anaknya, klien memakan semua makanan yang disediakan dirumahnya
tanpa ada pantangan.
e. Obat-obat yang digunakan:
Klien mengatakan tidak meminum obat dalam jangka panjang
5. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
menular atau penyakit menurun.

Genogram:

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pada saat klien mengetahui bahwa ada gangguan kesehatan pada tubuhnya yaitu
peritonitis generalisata dan harus melakukan tindakan pembedahan, klien dan
keluarga melakukan pengobatan tersebut supaya dirinya lekas sembuh. Sebelum
sakit pola makan klien baik, klien makan sehari 3 kali. Selain itu, sebelum sakit
pola tidur klien juga cukup baik. Lama tidur klien sudah cukup terpenuhi antara
6-8 jam. Frekuensi tidur klien baik, klien tidak sering terbangun saat jam tidur
dan klien mengatakan bahwa tidurnya nyenyak. Akan tetapi, untuk aktivitas
olahraga, klien tidak terlalu melakukan, karena klien setiap harinya bekerja di
sawah.

Interpretasi : Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan klien baik


2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
Saat sakit
BB : 47 Kg
TB : (1,59)2Cm
IMT : BB (Kg) : TB (M2)= 47 : (1,59x1,59)= 18,5 (Normal)
BBI : BBI = (TB (cm) -100) – ((TB (cm)-100x15%)
BBI = (159-100)-(159-100)x15%
BBI = 59-(59x15%)
BBI = 59-8,85
BBI = 50,15
Interpretasi : BB/IMT klien masih dalam batas normal (IMT normal = 18,5-25
kg/m2).

Biomedical Sign :
etasi : Komponen Nilai Normal (Rujukan) Hasil Pemeriksaan Interpreta
Hasiinterp Pemeriksaan (4 Agustus 2022) si resta
si ; Blood Gas Nilai Normal Satuan
Analysis
pH 7.35-7.45 Mmol/L 7.56 Tinggi
pCO2 35-45 mmHg 29 Rendah
pO2 80-100 mmHg 67 Rendah
tHB 11.7-17.4 g/dl 10.0 Rendah
Natrium 149 Mmol/L 135-145 Tinggi
Klorida 90-110 Mmol/L 114.7 Tinggi
Kalsium 2.15-2.57 Mmol/L 1,77 Rendah
pemeriksaan blood gas analisis klien dalam kategori rendah dan tinggi

Clinical Sign :
Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum Klien tampak lemas
Rambut Pertumbuhan rambu klien merata, warna putih, dan
rambut klien terpangkas rapi
Konjungtiva Tidak anemis
Sklera Normal
Mukosa bibir Berwarna hitan kemerahan
Turgor kulit <2 detik
Interpretasi:
Dari hasil pengkajian yang didapatkan tidak ada gangguan gangguan atau
kelainan pada klien.
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 5x sehari Tidak terkaji
Jumlah ±500 cc ±500 cc
Warna Kuning khas Kuning khas
Bau Khas urine -
Karakter Cairan keruh Cairan keruh
BJ Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu Tidak ada Cateter
Kemandirian Mandiri Dibantu alat
mandiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi: Klien tidak mengalami masalah di eliminasi urine
BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 2x hari -
Jumlah Tidak Terkaji -
Warna Tidak terkaji -
Bau Khas feses -
Karakter Lunak khas feses -
Alat bantu Tidak ada Dibantu keluarga
Kemandirian Mandiri Dibantu Keluarga
andiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi: Klien tidak mengalami eliminasi pada BAB

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sesudah sakit:
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:

: 55
55
dibantu alat, 4: mandiri

Kekuatan otot

Rentang gerak sendi: : 5 5


5 5

Status skor ADL:


Total skor activity daily living adalah 13, dan ada beberapa aktivitas yang
membutuhkan bantuan dari keluarga
Status Oksigenasi : Frekuensi Pernafasan Normal
Fungsi kardiovaskuler : Baik, tidak terdapat suara tambahan
Terapi oksigen : Klien tidak menggunakan terapi oksigen
Interpretasi
Klien membutuhkan bantuan keluarga dalam beraktivitas seperti toileting dan
berpakaian.

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 6-7 jam 5-6 jam
Gangguan Pola tidur Jarang terbangun Jarang terbangun
Keadaan Segar Merasa Kurang segar
banguntidur
Lain-lain - -
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan tidur akan tetapi klien
merasakan nyeri di bagian post op
6. Pola kognitif & perceptual
a. Fungsi kognitif dan Memori: Klien mampu berkomunikasi dan mengingat
dengan baik, berbicara dengan baik akan keadaan klien agak sedikit
melemah saat berbicara
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan kognetif
b. Fungsi & keadaan indera
Fungsi mata dapat melihat dengan baik, fungsi telinga dapat mendengarkan
dengan baik, fungsi kulit dapat meraba dengan baik, fungsi lidah dapat
merasa dan mengecap dengan baik, dan fungsi hidung membaik
Interpretasi: klien tidak mengalami gangguan panca indra.
7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri

Klien mengatakan pada saat ini pasrah atas apa yang menimpanya saat
ini dan klien hanya berusaha sabar dan bangkit untuk bisa kembali
sembuh dari sakitnya

b. Harga diri
Klien mengatakan telah menyusahkan anak-anaknya saat sakit. Klien
berharap setalah sakit ini klien bisa sembuh total dan bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya.
c. Identitas diri
Klien mengatakan dimana saat ini ingin sekali kumpul bersama keluarga
dan bersama anak dan istrinya dirumah.
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan persepsi diri.
8. Pola seksualitas & reproduksi
a. Pola seksualitas

Hubungan seksual klien baik, klien memilki hubungan yang baik dengan
istrinya dan selalu didampingi oleh istrinya.

Fungsi reproduksi
Klien menikah dan memiliki 2 anak. Anak pertama klien adalah
perempuan dan anak ke dua laki-laki.
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan pola seksualitas klien
masih memiliki ikatan yang baik dengan istrinya, dan selalu didampingi
oleh istri.
9. Pola peran & hubungan
Klien mengatakan hubungan antara klien dengan anggota keluarganya baik
dan klien sebagia kepala keluarga dan tulang punggung keluarga

Interpretasi: Klien tidak mengalami gangguan pola peran dan hubungan


10. Pola manajemen koping-stress
Adakah stress situasional: Klien tidak memiliki gangguan atau stres situasional.
Teknik koping yang digunakan: Saat sakit klien selalu bercerita
Interpretasi: Pola manajemen koping-stres klien baik ditunjukkan dengan
sikap klien yang tenang dan kooperatif.
11. Sistem nilai & keyakinan
Klien beragama islam dan sebelum sakit klien selalu sholat berjama’ah dan
semenjak sakit klien tidak bisa melakukan ibadah sholat
Interpretasi: Sistem nilai dan keyakinan baik dan tidak mengalami
gangguan.

IV. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum
Keadaan umum klien baik, kesadaran klien composmentis dengan GCS (4-
5-6)
b. Tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 96x/menit kuat dan reguler

RR : 20x/menit
SpO2 : 99% tanpa alat bantu napas
Suhu : 36,2˚C
Hasil pengkajian nyeri
P: Nyeri disebabkan karena penyakit yang sedang diderita Peritonitis
generalisata post op laparatomi
Q : Nyeri yang dirasakan seperti cekit-cekit
R: Nyeri yang dikeluhkan diarea post op
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri yang dirasakan hilang timbul

Interpretasi : Tekanan darah, RR, suhu, Nadi, Spo2 klien normal


c. Pengkajian fisik head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
1. Kepala
I : Ramput klien pendek dan tipis, warna ramput klien hitam
P : Terdapat nyeri tekan dibagian leher skala 4
2. Mata
I : kedua mata dan pupil simetris, penglihatan baik, sklera berwarna
putih.
P : tidak ada nyeri tekan pada area mata dan bawah mata.
3. Telinga
I : Telinga kanan dan kiri simetris tidak ada serumen, klien tidak tampak
adanya perdarahan, tidak ada tanda-tanda infeksi di telinga dan klien
tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Terdapat bekas jahitan
dibelakang telinga sebelah kanan klien.
P : Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
I : Hidung simetris kanan dan kiri tidak ada lesi dan jejas, tidak ada
pembengkakan dan pendarahan, tidak ada pembesaran polip, tidak ada
cuping.
P : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
5. Mulut
I : Mulut simetris, mukosa bibir sedikit kering kehitaman, gigi bersih,
tidak ada lesi di bibir, lidah putih
P : tidak ada pembengkakan pada gusi.
6. Leher
I : Terdapat bekas operasi bagian kanan bawah telinga, dan terdapat bekas
operasi di dileher klien
P : Terdapat bekas luka operasi dibagian leher kiri klien, d a n terdapat
nyeri tekan dengan skala 4
7. Dada Jantung
I: ictus cordis tampak terlihat di ICS IV garis aksila anterior sinistra, tidak
ada luka, memar maupun lesi didaerah dada bagian kiri
Pa: Denyutan jantung teraba jelas, tidak teraba adanya pembengkakan,
ichtus cordis teraba.
Pe: Tidak terdapat pembengkakan jantung
A: Terdengar suara S1, S2 tunggal, tidak ada suara tambahan.
Paru-paru
I : dada terlihat simetris, tidak ada luka, ekspansi paru sama kanan dan kiri,
tidak ada kelainan bentuk dada
P : taktil fremitus getarannya sama kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan dan
tidak teraba benjolan abnormal
P : terdengae redup bunyi resonan seluruh lapang paru
A : tidak terdengar suara nafas tambahan
8. Abdomen
I: Simetris kanan kiri, terdapat luka post op, warna kulit sama dengan area
lain.
A: bising usus terdengar dengan frekuensi 8x/menit
Pa: Tidak ada benjolan massa dan penumpukan cairan, terdapat nyeri tekan
Pe: Pekak pada seluruh abdomen

9. Ekstremitas
Ekstremitas atas
I: Bentuk simetris, integritas kulit baik, bersih, dan tidak pucat.
Pa: Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, akral dingin dan
terpasang infus ditangan kanan.
Ekstremitas bawah
I: Kaki simetris, integritas kulit baik, bersih, tidak pucat, sebaran rambut
halus merata
Pa: Tidak ada nyeri tekan, akral hangat dan tidak ada pembengkakan dan
terpasang infus di bagian kaki sebelah kiri
Kekuatan otot
5 5
5 5
10. Kulit dan kuku
Kulit
Inspeksi : Kulit bersih, warna kulit sawo matang, kuku pendek dan bersih.
Palpasi : Turgor kulit elastis, kulit lembab, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
nyeri sendi, akral hangat, CRT <2 detik.
11. Genitalia dan anus
Tidak terdapat nyeri tekan
12. Keadaan lokal
Klien sadar dengan GCS E4V5M6
V. Terapi
1. Infus pz
2. Inf cevofloksasin
3. Ondansentron
4. Santagesik
5. Omeprazol

IV Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

Komponen Nilai Normal (Rujukan) Hasil Pemeriksaan Interpreta


Pemeriksaan (4 Agustus 2022) si
Blood Gas Nilai Normal Satuan
Analysis
pH 7.35-7.45 Mmol/L 7.56 Tinggi
pCO2 35-45 mmHg 29 Rendah
pO2 80-100 mmHg 67 Rendah
tHB 11.7-17.4 g/dl 10.0 Rendah
Natrium 149 Mmol/L 135-145 Tinggi
Klorida 90-110 Mmol/L 114.7 Tinggi
Kalsium 2.15-2.57 Mmol/L 1,77 Rendah

b. Pemeriksaan USG
Jember, 4 Agustus 2022
Pengambil Data,

(Devi Paramita Ls)


NIM. 212311101167
ANALISIS DATA
Paraf
NO Hari/ Data penunjang Etiologi Masalah &
Tanggal Nama
1 Kamis DS : Inflamasi abdomen Nyeri Akut
4/ 08/22 - Klien mengeluh nyeri pada
area post op Devi
Pelepasan mediator
kimia
DO:
- Klien tampak meringis
kesakitan Diterima reseptor
- Klien tampak menghindari Nyeri
area yang menimbulkan
nyeri
- Klien post operasai Diimpois ke otak
- Hasil pemeriksaan nyeri
P: Nyeri disebabkan karena
Presepsi Nyeri
penyakit yang sedang diderita
Peritongitis Generalisata
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
cekit-cekit Nyeri akut
R: Nyeri yang dikeluhkan diarea
abdomen
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri yang dirasakan hilang
timbul
- Hasil pemeriksaan TTV:
TD: 120/70
Nadi : 96
RR : 20
Suhu: 36,2
2 Kamis DS : Absosrsi makanan Defisit nutrisi
4/ 08/22 - Klien mengatakan tidak terganggu
nafsu makan Devi
- Klien mengatakan nyeri pada Terdapat bekas
perut bekas operasi operasi
-
DO :
- Klien tampak meringis Terdapat Nyeri
kesakitan saat makan tekan
- Porsi makan klien tidak
dihabiskan
- Klien tampak makan sedikit Defisit Nutrisi
- Skala nyeri 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Paraf &
NO Hari/Tanggal Diagnosa
Nama
1 Kamis Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
4/ 08/22
(tindakan pembedahan) d.d klien mengeluh
Devi
nyeri, skala nyeri 4, klien tampak meringis,
bersikap protektif atau tampak menghindari
area nyeri, nafsu makan berubah, TD 120/70
mmHg, N 96x/menit, RR 20x/menit, dan
Suhu 36,2˚C.
2 Kamis Defisit Nutrisi b.d gangguan psikologis d.d
4/ 08/22
keengganan untuk makan
Devi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS PARAF
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN & NAMA

Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (1.08238)
pencedera fisiologis selama 3x24 jam diharapkan tingkat nyeri Observasi
(tindakan pembedahan) menurun dengan 1. Identifikasi skala nyeri Devi
d.d klien mengeluh nyeri,
Kriteria Hasil: 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
skala nyeri 4, klien
tampak meringis, Tingkat nyeri (L.08066) Terapeutik
bersikap protektif atau Indikator Skala Skala Ket.
tampak menghindari area 3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
awal capaia
nyeri, klien tampak n mengurangi nyeri (teknik relaksasi nafas
gelisah, nafsu makan
Keluhan 2 5 Menurun dalam)
berubah, TD 120/70
mmHg, N 69x/menit, nyeri
Edukasi
RR 20x/menit, dan Suhu Kesulitan 2 5 Menurun 4. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
36,2˚C. tidur
Kolaborasi
Meringis 2 5 Menurun
5. Kolaborasi pemberian analgetik

Keterangan :
1 = Meningkat, 2 = Cukup Meningkat, 3 = Sedang,
4 = Cukup Menurun, 5 = Menurun
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, I.03119 Manajemen
gangguan psikologis diharapkan masalah klien dapat normal, dengan Nutrisi Observasi
d.d keengganan untuk Kriteria Hasil: 1. Identifikasi status nutrisi Devi
makan Status nutrisi (L.03030) 2. Monitor berat badan
Indikator Skala Skala Ket. 3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
awal capai Terapeutik
4. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
an
perlu
Porsi 3 5 Membaik 5. Berikan makanan tinggi serat untuk
makan yang mencegah konstipasi
dihabiskan Edukasi
Serum 3 5 Membaik 6. Anjurkan posisi duduk jika mampu
albumin Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian medikasi
Keterangan :
sebelum makan
1 : menurun, 2: cukup menurun, 3: sedang, 4:
8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
cukup, 5: meningkat
menentukan jumlah kolari dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Nyeri Akut
Hari/ No Jam Implementasi Evaluasi Nama dan
Tanggal Dx Paraf

Ƕ
4 1 15.30 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik dan durasi S: klien mengatakan masih ada rasa nyeri
Agustus Respon: klien mengatakan nyeri dibagian post operasinya dan nyeri ketika dibuat BAK
2022 yang dirasakan hilang timbul O: klien tampak meringis kesakitan, klien Hesti
15.35 Identifikasi skala nyeri tampak gelisah tidak nyaman dan klien
Respon: klien mengatakan bahwa skala nyeri yang dirasakan 5 lebih diam tidak banyak bergerak untuk
15.40 Mengajarkan teknik non-farmakologis napas dalam untuk menghindari rasa nyerinya.
mengurangi nyeri A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Respon: Klien mampu melakukan teknik napas dalam sesuai dengan P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
yang sudah diajarkan, dan klien mengatakan nyeri yang dirasakan
dapat berkurang
15.45 Kolaborasi pemberian analgetik (Asam tranexamat)
Respon: klien tampak lebih tenang dan klien mengatakan bahwa nyeri
yang dirasakan mulai berkurang

Ƕ
3 1 16.00 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik dan durasi S: klien mengatakan nyeri yang dirasakan
Agustus Respon: klien mengatakan nyeri dibagian post operasinya sudah sudah berkurang
2022 mulai berkurang dan nyeri yang dirasakan hilang timbul O: klien tampak lebih nyaman dan lebih Hesti
16.05 Identifikasi skala nyeri tenang.
Respon: klien mengatakan bahwa skala nyeri yang dirasakan mulai A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
menurun yaitu diangka 3 P: Lanjutkan intervensi 2,3,4
16.10 Mengajarkan teknik non-farmakologis napas dalam untuk
mengurangi nyeri
Respon: Klien mengatakan selalu melakukan teknik napas dalam
ketika merasa nyeri
16.15 Kolaborasi pemberian analgetik (Asam tranexamat)
Respon: klien tampak lebih nyaman dan klien mengtakan nyeri
yang dirasakan sudah berkurang

Ƕ
4 1 18.00 Identifikasi skala nyeri S: klien mengatakan nyeri yang dirasakan
Agustus Respon: klien mengatakan bahwa skala nyeri yang dirasakan sudah berkurang dan sudah mudah
2022 menurun yaitu diangka 2 timbul Hesti
18.10 Mengajarkan teknik non-farmakologis napas dalam untuk O: klien tampak lebih nyaman dan lebih
mengurangi nyeri tenang.
Respon: Klien mengatakan selalu melakukan teknik napas dalam A: Masalah nyeri akut teratasi
ketika merasa nyeri dan nyeri yang dirasakan bisa berkurang Kolaborasi P: Hentikan intervensi dan klien KRS
pemberian analgetik (Asam tranexamat)
18.15 Respon: klien tampak lebih nyaman dan klien mengtakan nyeri
yang dirasakan sudah berkurang
Evaluasi:

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI


DIAGNOSA:
Tanggal/ Profesi HASIL ASESSMENT PENATALAKSANAAN INTRUKSI PPA REVIEW DAN
Jam PASIEN VERIFIKASI
PPJP/DPJP
Kamis Perawat S: Manajemen nyeri (1.08238) JAM: 20.0 WIB
4/ 08/22 - Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasinya Observasi
20.00 O: 1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi respon nyeri
P: Nyeri disebabkan karena penyakit yang sedang non verbal
diderita atau luka bekas operasi Terapeutik
Q : Nyeri yang dirasakan seperti cekit-cekit 3. Berikan teknik
R: Nyeri yang dikeluhkan diarea abdomen nonfarmakologis untuk
S: Skala nyeri 4 mengurangi nyeri (teknik
T: Nyeri yang dirasakan hilang timbul relaksasi nafas dalam)
A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi Edukasi
P: Lanjutkan intervensi 4. Anjurkan memonitor nyeri
I: secara mandiri
1. Memonitor intensitas atau beratnya nyeri dan Kolaborasi
faktor pencetus. 5. Kolaborasi pemberian
Respon: faktor penyebab timbulnya nyeri klien analgetik
karena luka bekas operasi
2. Memonitor skala nyeri
Respon: dari hasil pengkajian skala nyeri
didapatakan 4
3. Memberikan obat analgesik
Respon: klien kooperatif saat diberikan tindakan
keperawatan
4. Mengajarkan teknik non farmakologi yaitu teknik
relaksasi napas dalam
Repson: klien bisa melakukan teknik napas dalam
yang diajarkan

E: Klien mengeluh nyeri perut lanjutkan intervensi


2,3,4
Kamis Perawat S: I.03119 Manajemen Nutrisi JAM: 20.00 WIB
4/ 08/22 - Klien mengeluh sakit saat menelan Observasi
20.00 - Klien mengeluh tidak bisa makan terlalu banyak 1. Identifikasi status nutrisi
O: 2. Monitor berat badan
- Klien tampak meringis kesakitan saat makan 3. Monitor hasil pemeriksaan
- Porsi makan klien tidak dihabiskan laboratorium
- Klien tampak makan sedikit Terapeutik
- Skala nyeri 4. 4. Lakukan oral hygiene
A: Masalah keperawatan defisit nutrisi belum teratsi sebelum makan, jika perlu
P: Lanjutkan intervensi 5. Berikan makanan tinggi
I: serat untuk mencegah
1. Mengidentifikasi diet yang dianjurkan untuk klien konstipasi
seperti makan bubur atau makan makanan yang Edukasi
mudah untuk dicernak 6. Anjurkan posisi duduk jika
Respon: klien diberi diet makan bubur dan klien mampu
bisa makan sedikit-sedikit Kolaborasi
2. Monitor gangguan melan 7. Kolaborasi pemberian
Respon: klien mengatakan bahwa sakit untuk medikasi sebelum
menelan makanan makan
3. Mengatur posisi yang nyaman saat makan dan 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
minum untuk menentukan jumlah
Respon: klien lebih nyaman dengan posisi duduk kolari dan jenis nutrien
4. Menyiapkan sedotan untuk klien minum yang dibutuhkan
Respon: klien lebih banyak minum ketika
menggunakan sedotan
E: Klien mengeluh bisa makan tetapi sedikit,
lanjutkan intervensi 1,3,4

Anda mungkin juga menyukai