Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN MUSYAWARAH

MASYARAKAT DESA DI DESA KLUNGKUNG


KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik


Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Oleh:
Kelompok 5

Bagus Zulfana A 2201031035


Jefry Trio Hanas 2201031036
Erika Nurul Hasanah 2201031050
Faizatuz Zakiyah 2201031056
Syayida Yunita Sari 2201031065
Awaliya Dias Putranto 2201031075
Rismadani Riana Prindasari 2201031078
M. Hafidz Ramadhan 2201031082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
April, 2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa kritis atau masa emas tumbuh kembang setiap
manusia yang hidup secara singkat (Narasiang et al., 2016). Sepanjang tahap kehamilan,
ibu hamil tidak hanya memerlukan konsumsi makanan yang sehat, obat-obatan ibu hamil
atau vitamin ibu hamil, pemeriksaan yang tepat waktu tetapi juga perlu akan
pengetahuan dan dukungan dari suami atau anggota keluarga yang lain. Hal tersebut
sangat penting bagi kesehatan ibu hamil baik fisik, psikis dan sosial, jika ibu hamil sehat
maka janin juga akan sehat. Kesehatan ibu dan anak menjadi target dalam tujuan
pembangunan millennium (MDG’s), tepatnya pada tujuan 4 dan 5 yaitu menurunkan
angka kematian pada anak dan meningkatkan kesehatan ibu (United Nations, 2015).
Kesehatan ibu hamil menjadi perhatian penting karena dari seorang ibu akan melahirkan
calon penerus bangsa yang nantinya dapat memberikan manfaat bagi negaranya. Maka
dari seorang ibu hamil harus dipastikan dalam kondisi sehat sampai melahirkan.
Berdasarkan pentingnya kesehatan ibu hamil dan anak di masyarakat maka perlu
adanya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
adalah suatu kegiatan pertemuan dengan tokoh masyarakat desa untuk membahas
permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan, lingkungan, dan perilaku yang diperoleh
berdasarkan hasil pengkajian. Kegiatan MMD sendiri dibagi dalam dua tahap
pelaksanaan yaitu MMD 1 dan MMD 2. Kegiatan MMD 1 dilaksanakan bertujuan untuk
memberikan kesepakatan antar warga desa/kelurahan yang diwakili oleh tokoh
masyarakat seperti kepala desa, bidan desa, kader posyandu, RT/RW guna membantu
atau melakukan pencegahan terhadap bahaya kehamilan pada ibu hamil di daerah
tersebut. Pelaksanaan kegiatan MMD wajib melibatkan tokoh masyarakat di sekitar
wilayah desa setempat, dikarenakan mengingat tokoh masyarakat adalah garda terdepan
dalam kelancaran pelaksanaan hasil kegiatan MMD 1 nantinya.
Sebelum dilakukannya MMD 1 ini, perlu dilakukan pengkajian terlebih dahulu.
Pengkajian dilakukan di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember yang terdiri dari 3 Dusun
yaitu Dusun Gendir, Dusun Krajan dan Dusun Mujan. Desa ini tepatnya berada di dalam
lingkup wilayah administratif Kecamatan Sukorambi. Luas wilayahnya mencapai
11.188, 942000 Ha, dengan hasil pendataan SDGS Desa Klungkung Kecematan
Sukorambi sebanyak 5.102 jiwa dengan kategori laki-laki 2535 jiwa, perempuan 2577
jiwa (2022), dan jumlah rumah tangga sebanyak 1.690 rumah tangga. Dari tiga dusun
tersebut dibagi menjadi 15 RW, yang terdiri dari 45 RT. Pencapaian yang akan dilakukan
adalah mendata atau mengkaji permasalahan kesehatan pada ibu hamil di Desa
Klungkung tersebut. Pengkajian menggunakan kuesioner skor Poedji Rochjati yang
dilakukan pada tanggal 28 Maret 2023 dan selesai pada tanggal 02 April 2023, dengan
jumlah pengkajian pada ibu hamil sebanyak 42 KK ibu hamil. Dilihat dari hasil survey,
wawancara dan format pengkajian yang sesuai dengan komunitas dan keluarga
Universitas Muhammadiyah Jember diketahui bahwa ibu hamil di Desa Klungkung
Kecamatan Sukorambi yang mengalami kehamilan risiko rendah (KRR) sebanyak 8 KK,
kehamilan risiko tinggi (KRT) sebanyak 10 KK dan kehamilan risiko sangat tinggi
(KRST) sebanyak 6 KK ibu hamil. Selain itu, hasil pengkajian dari wawancara ibu hamil
belum memahami bahaya, faktor risiko pada kehamilan atau bahkan informasi penting
terkait stunting. Hal tersebut menjadi perhatian penting bagi kelompok juga bidan desa,
kader posyandu dan petugas kesehatan yang berada di Kecamatan Sukorambi sehingga
hasil pengkajian ini perlu untuk didiskusikan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kelompok akan mengadakan kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD 1) bersama masyarakat sekitar dan anggota
kelompok dari wilayah Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.

B. Diagnosis Keperawatan Komunitas


1. Analisa Data
No Hari/Tanggal Analisa Data Masalah Etiologi
1. Selasa 28 DS : Defisit kesehatan Keterbatasan
Maret 2023 1. Berdasarkan hasil sumber daya
komunitas
pengkajian pada 41 ibu
hamil didapatkan 18
diantaranya mengatakan
bahwa menggunakan
waktu luang hanya
berkumpul dengan
keluarga
2. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41 ibu
hamil mengatakan bahwa
tidak pernah olahraga
karena lebih cenderung
memanfaatkan waktu
luang dengan berkumpul
bersama keluarga
3. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41 ibu
hamil mengatakan bahwa
hanya mendapatkan
pelayanan kesehatan
diposyandu dan saat kader
kunjungan saja, serta tidak
pernah memeriksakan
kehamilannya ke
puskesmas pembantu di
desa tersebut
4. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41 ibu
hamil mengatakan bahwa
tidak terpasang sticker
P4K
DO :
1. Dari jumlah 33 ibu
hamil dengan
persentase 70%
memanfaatkan waktu
luang dengan
berkumpul bersama
keluarga, dan 9 ibu
hamil dengan
persentase 30%
meluangkan waktu
dengan jalan jalan
2. Tidak ada ibu hamil
yang melakukan
olahraga
3. Terdapat kelas ibu
hamil di desa
klungkung tetapi hanya
beroprasi 1 bulan 2 kali
dan tetapi tidak
terealisasi rutin
2. Jum’at DS : Pemeliharaan Kurang
8 Okt 2021 1. Berdasarkan hasil Kesehatan tidak terpapar
pengkajian pada 41 ibu efektif informasi
hamil mengatakan
bahwa bersedia untuk
mengikuti penyuluhan
kesehatan ibu hamil
jika ada
2. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41
ibu hamil mengatakan
bahwa ingin
mengetahui tanda
bahaya pada
kehamilannya

DO :
1. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41
ibu hamil tampak
antusias ingin
mengetahui bahaya
kehamilan
2. Berdasarkan hasil
pengkajian pada 41
ibu hamil tampak
antusias dengan di
rencanakannya
penyuluhan tentang
bahaya pada ibu hamil
oleh kelompok 2
profesi ners.
3. Jum’at DS: Defisit Tingkat
8 Okt 2021 1. Dari jumlah 8 ibu hamil pengetahuan pendidikan
dengan persentase 20% tentang bahaya rendah
mengatakan bahwa belum kehamilan
merencakan tempat
persalinan ketika akan
melahirkan
2. Dari jumlah 18 ibu hamil
dengan persentase 45%
mengatakan bahwa tidak
mempunyai jaminan
kesehatan
3. Dari jumlah 2 ibu hamil
dengan persentase 5%
mengatakan tidak
mengetahui tentang tanda
bahaya pada kehamilan
serta tidak mengetahui
faktor resiko kehamilan.
DO :
1. Dari jumlah 6 ibu hamil
dengan persentase 15%
tidak pernah membaca
buku KIA
2. Dari jumlah 10 ibu hamil
dengan persentase 25%
tampak kebingungan
untuk memilih pelayanan
kesehatan ketika akan
melahirkan
3. Dari jumlah 33 ibu hamil
dengan persentase 70%
tidak mengetahui
pentingnya jaminan
kesehatan saat melahirkan
4. Dari jumlah 25 ibu hamil
dengan persentase 60%
Beberapa ibu hamil
tampak tidak mengetahui
dan kebingungan saat
ditanya faktor risiko
kehamilan dengan ditandai
tekanan darah rendah
antara 80/60 mmgh sampai
dengan 95/70 mmHg, serta
LILA < 23,5 cm

2. Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas


No Diagnosis A B C D E F Total Prioritas
Keperawatan
1. Defisit kesehatan 1 2 1 2 3 1 9 1
komunitas (D.0110)
2. Pemeliharaan 1 1 2 1 1 1 7 3
Kesehatan tidak efektif
(D.0117)
3. Defisit pengetahuan 1 1 1 1 2 2 8 2
tentang bahaya
kehamilan (D.0111)

Keterangan :
A = Kesadaran masyarakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasi masalah
E = Beratnya konsekuensi jika masalah tidak diatasi
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
3. Diagnosis Keperawatan
a. Defisit kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya d.d 41 ibu hamil
mengatakan bahwa hanya mendapatkan pelayanan kesehatan di posyandu dan
saat kader berkunjung saja, tidak pernah memeriksaan kehamilan dipuskesmas
pembantu.
b. Defisit pengetahuan tentang bahaya kehamilan b.d tingkat pendidikan rendah d.d
41 ibu hamil mengatakan tidak mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan serta
tidak mengetahui faktor resiko kehamilan.
c. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif b.d kurang terpapar informasi d.d 41 ibu
hamil mengatakan bahwa bersedia untuk mengikuti penyuluhan kesehatan ibu
hamil jika ada.
C. Perencanaan
No Hari/Tanggal Diagnosis Tujuan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
1. 09-10-2021 Defisit kesehatan Defisit kesehatan komunitas di wilayah desa Pengembangan kesehatan
komunitas b.d klungkung, teratasi setelah dilakukan tindakan 3x 1. Untuk mengetahui
masyarakat
keterbatasan pertemuan masalah / isu kesehatan
sumber daya d.d knowledge/pengetahuan Observasi dan prioritasnya.
41 ibu hamil
mengatakan Indicator Awal Akhir 1. Lakukan pemeriksaan
bahwa hanya 2. Untuk mengetahui
mendapatkan kesehatan untuk potensi atau aset dalam
pelayanan Pengetahuan Cukup Meningkat mendeteksi secara dini masyarakat terkait isu
kesehatan di terkait risiko (3) (4) yang dihadapi.
posyandu dan bahaya kehamilan adanya masalah kesehatan
saat kader Pengetahuan Cukup Meningkat pada ibu hamil untuk 3. Untuk mengetahui
berkunjung saja, terkait manfaat (3) (4)
meningkatkan tingkat kekuatan dan partner
tidak pernah jika terdapat
memeriksaan program dalam pengembangan
keberhasilan pengobatan
kehamilan pemeriksaan masyarakat.
dipuskesmas kehamilan rutin. yang akan diberikan.
pembantu. Afektif/Sikap 2. Identifikasi potensi atau 4. Sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran
indikator Awal Akhir aset terhadap ibu hamil
terhadap isu dan masalah
terkait isu yang dihadapi. kesehatan yang dihadapi.
Memunculkan Cukup Meningkat 3. Identifikasi kekuatan dan
program kesehatan (3) (4) partner dalam 5. Untuk meningkatkan
komunitas terkait pengetahuan isu
masalah resiko dan pengembangan kesehatan. kesehatan dan
bahaya kehamilan Terapeutik mengembangkan rencana
Meningkatnya Cukup Meningkat
perilaku ibu hamil (3) (4) 1. Ajarkan teknik non kerja.
dengan mengontrol
farmakologis seperti
cek kehamilan 6.Untuk mengembangkan
secara rutin. senam ibu hamil untuk
jaringan kesehatan.
Psikomotor menghindari stress serta
Indicator Awal Akhir mengendalikan hipertensi
2. Berikan kesempatan
Terlaksanannyaprogram Cukup Meningkat kepada setiap ibu hamil
untuk masalah (3) (4) untuk berpartisipasi sesuai
kesehatan pada ibu
hamil aset yang dimiliki.
Terdapat kemajuan atas Cukup Meningkat 3. Libatkan anggota
kemauan ibu hamil (3) (4)
Ikut serta kader, bidan Cukup Meningkat masyarakat untuk
dan tim RDS dalam (3) (4) meningkatkan kesadaran
program kesehatan
yang direncanakan terhadap isu dan masalah
kesehatan yang dihadapi.
4. Libatkan masyarakat
dalam musyawarah untuk
mendefisinikan isu
kesehatan dan
mengembangkan jaringan
kesehatan.
Edukasi
1. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang
pengaturan pola hidup dan
pola makan bagi ibu hamil
untuk mencegah terjadinya
kekurangan gizi pada ibu
hamil.
2. Memberikan edukasi
untuk rutin memeriksakan
kesehatan ke fasilitas
kesehatan untuk memantau
perkembangan gizi pada
ibu hamil.

2. 09-10-2021 Defisit Defisit pengetahuan pada ibu hamil di wilayah desa Edukasi kesehatan (I.12383) 1. Mengoptimalkan dalam
pengetahuan klungkung, teratasi setelah dilakukan Tindakan
persiapan dan
tentang gizi b.d keperawatan selama 2x pertemuan. Observasi
tingkat knowledge/pengetahuan informasi.
pendidikan 1. Lakukan pemeriksaan 2. Untuk meningkatkan
rendah d.d 41 Indicator Awal akhir
ibu hamil pengetahuan Cukup Meningkat(4) kesehatan untuk informasi dan
mengatakan ibu hamil (3) mendeteksi secara dini pendidikan terhadap ibu
tidak mengetahui tentang
tentang tanda masalah adanya masalah kesehatan hamil dan keluarga
bahaya Kesehatan pada ibu hamil untuk dalam perilaku pola
kehamilan serta bahaya ibu
tidak mengetahui hamil. meningkatkan tingkat makan yang sehat dan
faktor resiko Pengetahuan Cukup Meningkat keberhasilan pengobatan bergizi seimbang.
kehamilan. asupan (3) (4)
makanan yang akan diberikan. 3. Agar proses
bergizi pada 2. Identifikasi potensi atau penyampaian materi
ibu hamil
Efektif/Sikap aset terhadap ibu hamil lebih mudah dan
terkait isu yang dihadapi. menarik.
Indikator awal akhir
Dapat Cukup (3) Meningkat 3. Identifikasi factor yang 4. Memberikan jadwal
menghindari (4) dapat meningkatkan dan rutin sesuai
perilaku
mengarah menurunkan motivasi pola kesepakatan klien dan
pada hidup bersih dan sehat ibu keluarga agar tidak
ibu hamil.
Bahaya ibu dalam menjaga kehamilan. mengganggu aktivitas
hamil Terapeutik sehari-hari.
kurang b
Psikomotor/Perilaku 1. Menginstruksikan kepada 5. Untuk mengetahui
Indikator Awal Akhir ibu hamil serta keluarga sejauh mana klien
rutin Cukup Meningkat
menerapkan (3) (4) untuk mengkonsumsi memahami tentang
pola hidup makanan yang bergizi materi yang diberikan
sehat dengan
mengkonsumsi sepeti nasi, sayuran, ikan,
makanan yang daging, kacang-kacangan
bergizi
keluarga Cukup Meningkat serta buah
mampu (3) (4) 2. Mengajarkan ibu hamil
mengontrol
ibu hamil dalam pembuatan MPASI
terkait pola untuk menyokong
konsumsi ibu pertumbuhan dan
hamil
perkembangan anak
sehingga anak dapat
tumbuh dengan sehat dan
bergizi.
3. Sediakan materidan media
pendidikan
4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai dengan
kesepakatan
5. Berikan kesempatan
untukbertanya
Edukasi
1. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang pola
konsumsi yang sehat dan
bergizi terhadap ibu hamil
2. Memberikan edukasi untuk
rutin memeriksakan
kesehatannya terutama
berat badan, tinggi badan,
dan lingkar lengan untuk
memantau gizi ibu hamil.
3. Ajarkan strategi pemilihan
makanan sederhana namun
bergizi tinggi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan pola makan
yang sehat dan bergizi

3. 09-10-2021 Kesiapan Kesiapan peningkatan pengetahuanbahaya Lakukan Managemen Melakukan Managemen


Pengetahuan Pengetahuan
peningkatan kehamilan
1. Anjurkan ibu hamil 1. Dengan
pengetahuan di wilayah desa klungkung, teratasi setelah untuk berdiskusi menganjurkan
dengan kader dan berdiskusi dengan
bahaya dilakukan tindakan 3x pertemuan
bidan desa tentang kader dapat
kehamilan b.d bahaya kehamilan menambah
Monitoring dan Evaluasi pemahaman kepada
keingintahuna
1. monitoring dan ibu hamil
untuk evaluasi pengetahuan
ibu hamil dengan Monitoring dan Evaluasi
memahami d.d
menggunakan pre test 1. Pre test dan post
41 ibu hamil daan post test. test dapat
Edukasi mengetahui sejauh
mengatakan
1. Sediakan materi dan mana pengetahuan
bahwa bersedia media pendidikan tentang bahaya
kesehatan. kehamilan sebelum
untuk mengikuti
2. Jelaskan faktor resiko dan sesudah
penyuluhan yang mempengaruhi dilakukannya
kesehatan kehamilan penyuluhan.
kesehatan ibu 3. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan Edukasi
hamil jika ada
menerima informasi 1. Agar
4. Berikan kesempatan mempermudah
bertanya dalam
menyampaikan dan
Kolaborasi mudah dimengerti
1. Kolaborasi dengan oleh ibu hamil.
bidan, kader, dan tim 2. Untuk menambah
RDS pengetahuan ibu
hamil tentang
faktor resiko
kehamilan.
3. Dengan
mengidentifikasi
kesiapan dan
kemampuan ibu
dapat mengetahui
sejauh mana ibu
siap dan mampu
menerima
informasi.

4. Memberikan
kesempatan
bertanya
menandakan bahwa
ibu hamil antusias
dan memahami
informasi yang
disampaikan.
Kolaborasi
1. berkolaborasi
dengan bidan,
kader, dan tim RDS
untuk
mempermudah
jalannya
penyuluhan
.
D. Plan of Action (POA)

Diagnosis Kegiatan Tujuan Sasara Waktu Tempat Alokasi PJ


N dana
Defisit Pengaturan 1. Memberikan Ibu Senin, 10 Dusun Rp. 1.Bd. Evi
Kesehatan gaya hidup panduan Hamil April Krajan 100.000 2.Kdr.
Komunitas dan pola tentang 2023 Sukarti
makan bagi pentingnya 3.Kdr.
Ibu Hamil pengaturan Muntafiah
gaya hidup 4.Jefry
seperti rajin
senam ibu
hamil dan
menghindari
stres untuk
mengendalik
an
hipertensi.
2. Agar klien
dan keluarga
mengetahui
tentang
pengaturan
pola makan
bergizi yang
sesuai bagi
ibu hamil.
Pemeliharaan Demonstrasi 1. Ibu Hamil Ibu Senin, 10 Balai Rp. Bdn. Evi
Kesehatan senam ibu hail mampu Hamil April desa 200.000 Jefry
tidak efektif dan motivasi mempraktik 2023 Klungku
pasien dan kan senam ng
keluarga ibu hamil.
untuk aktif 2. Menjadikan
dalam rutin pasien dan
memeriksakan keluarga
kesehatannya untuk lebih
ke posyandu aktif
terutama memeriksak
balita. an
kesehatanny
a terutama
pada balita.
Defisit Penyuluhan 1. Memberika Ibu Senin, 10 Dusun Rp. Bdn. Evi
pengetahuan MPASI sejak n edukasi Hamil April Klungku 200.000 Jefry
Gizi dini. terkait gizi 2023 ng
yang akan
diberikan
kepada
janin,
khususnya
Ibu Hamil
untuk
mengimple
mentasikan
MPASI
kepada
balita.
2. Mengetahui
langkah-
langkah dan
manfaat
pemberian
MPASI
sejak dini
E. Teknis Kegiatan
1. Tujuan
a. Umum
a. Menyampaikan hasil pengkajian bersama masyarakat di Desa Klungkung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember saat dilaksanakannya Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD 1).
b. Mendiskusikan masalah keperawatan dan intervensi yang nantinya dilakukan
pada ibu hamil di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.

b. Khusus
1) Ibu hamil dapat memahami dan mengikuti intervensi yang ditentukan
sebelumnya
2) Pengetahuan dan keterampilan ibu selama kehamilan dapat terpenuhi
3) Ibu hamil dapat menjelaskan kembali penjelasan yang sudah diberikan dan
mempraktikkan kembali secara mandiri dari intervensi yang diberikan
4) Dalam waktu 5 hari ibu hamil dapat memahami informasi penting tentang
kehamilan

2. Sasaran
a. Dosen Pembimbing Akademik
b. Bidan Desa
c. Kader Posyandu

3. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Senin,
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Di balai desa Klungkung

Susunan Acara
No Acara Metode Waktu Petugas
1. Pembukaan Ceramah 5 menit Faizatuz Zakiyah
2. Kalamilahi Tilawah 5 menit Syayida Yunita Sari
3. Sambutan dari : Ceramah 10 menit Pembimbing
a. Dosen Pembimbing Akademik dan
b. Kepala Desa Kepala Desa
4. Pemaparan materi Ceramah 10 menit Awalia Dias Putranto
5. Brain Storming Diskusi 15 menit Rismadani Riana P
6. Penutup Ceramah 5 menit Faizatuz Zakiyah

4. Kepanitiaan
a. Ketua : Jefry Trio Hanas, S.kep
b. Sekertaris : Rismadani Riana Prindasari, S.Kep
c. Bendahara : Erika Nurul Hasanah, S.Kep
d. Sie Acara : Syayida Yunita Sari, S.Kep
e. Sie Humas : Awaliya Dias Putranto, S.Kep
f. Sie Konsumsi : Faizatuz Zakiyah, S.Kep
g. Sie Perkap : Bagus Zulfana Aditya Arveo, S.Kep
M. Hafidz Ramadhan, S.Kep

Tugas Kepanitiaan :
a. Ketua : Mengkoordinir jalannya kegiatan MMD 1
b. Sekertaris : Membantu ketua dalam keadministrasian dalam pelaksanaan
MMD
c. Bendahara : Mengatur keuangan selama kegiatan berlangsung
d. Sie Acara : Mengatur jalannya acara
e. Sie Humas : Mengumpulkan peserta MMD 1
f. Sie Konsumsi : Mempersiapkan konsumsi bagi peserta dan panitia MMD 1
g. Sie Perlengkapan : Menyiapkan, melengkapi dan menata alat dan bahan yang
akan dilakukan saat MMD 1

5. Materi (Terlampir)
Perilaku ibu hamil dalam pencegahan stunting
6. Metode/Media
Metode yang digunakan pada kegiatan MMD 1 ini yaitu :
a. Ceramah
b. Diskusi

Alat dan bahan yang diperlukan yaitu :


a. Proyektor
b. LCD
c. Laptop
d. PPT

F. Evaluasi
1. Struktur
Berikut susunan kegiatan sebelum MMD 1 berlangsung :
a. Penyusunan kepanitiaan MMD 1 sudah terbentuk H-7 sebelum pelaksanaan
kegiatan
b. Melakukan pendataan kepada ibu hamil melalui kader posyandu
c. Melakukan pengkajian dan survey kepada ibu hamil sebanyak 24 KK
d. Melakukan tabulasi data atau merekap hasil pengkajian
e. Membuat Laporan Pendahuluan MMD 1, Intervensi dan Proposal
f. Laporan Pendahuluan MMD 1 telah dikonsulkan dan disetujui oleh dosen
pembimbing akademik H-3 pelaksanaan kegiatan MMD 1
g. Pembuatan berita acara MMD 1 kepada dosen pembimbing akademik dan tokoh
masyarakat setempat secara daring minimal H-2 sebelum kegiatan MMD 1
berlangsung
h. Mengecek kembali alat dan prasarana yang diperlukan H-1 sudah terpenuhi
sebelum kegiatan MMD 1 berlangsung

2. Proses (Tuliskan selama proses intervensi, kriteria apa yang ingin dicapai)
Target yang ingin dicapai dalam kegiatan MMD 1 yaitu:
a. Peserta MMD 1 dapat hadir dibalai desa 15 menit sebelum dimulai
b. MMD 1 dapat berlangsung tepat waktu dan berjalan dengan lancar
c. Peserta MMD 1 antusias dalam mengikuti kegiatan MMD 1 dan memahami apa
yang akan disampaikan
d. Hasil pengkajian dapat diterima dengan baik
e. Peserta MMD 1 dapat memberi masukan atau saran terkait intervensi kepada ibu
hamil demi kelancaran dan pemenuhan target secara tepat
3. Hasil (Tuliskan setelah proses intervensi, kriteria apa yang ingin dicapai)
Kriteria hasil yang akan dicapai pada kegiatan MMD 1:
a. Hasil pengkajian telah diterima oleh masyarakat
b. Peserta MMD 1 dapat disepakati bersama tentang masalah kesehatan yang
muncul di wilayah tersebut
c. Peserta MMD 1 dapat disepakati bersama dalam menentukan prioritas masalah
kesehatan yang muncul di masyarakat
d. Peserta MMD 1 dapat menyepakati rencana intervensi yang akan diambil
e. Peserta MMD 1 85 % hadir dalam kegiatan MMD 1
DAFTAR PUSTAKA

Narasiang, B. R., Mayulu, N., & Kawengian, S. (2016). Gambaran pola konsumsi makanan pada ibu hamil di
kota Manado. Jurnal E-Biomedik, 4(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/14625
United Nations. (2015). The Millennium Development Goals Report. United Nations, 72. https://doi.org/978-92-
1-101320-7
MATERI MMD 1
A. Pengkajian
1. Data Demografi Ibu Hamil
a) Usia Ibu Hamil
Diagram 1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil di Desa
Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember pada bulan Maret-April 2023

Terlihat pada diagram 1 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak ibu hamil pada 41 KK di
Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember yaitu usia < 20-28 tahun ibu
hamil dengan presentase 56%.
b) Pendidikan
Diagram 2 Distribusi Berdasarkan tingkat pendidikan ibu hamil di Desa Klungung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Maret-April 2023

Pada hasil analisi pada diagram 2 menunjukkan bahwa pendidikan ibu hamil di Desa
Klungkung adalah jumlah terbanyak 44% darI 44 KK memiliki pendidikan SD.
c) Pekerjaan
Diagram 3 Distribusi Berdasarkan pekerjaan Ibu Hamil di wilayah Desa Klungung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Maret-April 2023 n= 41responden

Berdasarkan diagaram 3 menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan ibu hamildi wilayah


Desa Klungkung sebanyak 39 orang ibu hamil dengan presentase 95% tidak memiliki
pekerjaan atau sebagai Ibu Rumah Tangga.

d) Trimester
Diagram 4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Ibu Hamildi wilayah Desa
Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret- April 2023 n= 41 Responden.

Pada diagram 4 menunjukkan bahwa jumlah tertinggi trimester ibu hamil di wilayah Desa
Klungkung yaitu trimester 2 sebanyak 18 ibu hamil dengan presentase 44%.
e) Berat Badan
Diagram 5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Berat Badan Ibu Hamil di
Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret-April 2023

Pada diagram 5 menunjukkan bahwa sebagian besar berat badan bu hamil di wilayah Desa
Klungkung yaitu sebanyak 28 ibu hamil dengan berat badan 51- 70 dengan presentase
68%.

f) Tinggi Badan
Diagram 6 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Hamil di
Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret-April 2023 n= 41
Responden.

Pada diagram 6 menunjukkan bahwa mayorias tinggi badan bu hamil di Desa Klungkung
dengan tinggi badan 140-160 cm sebanyak 38 ibu hamil dengan presentase 92 %.
g) LILA
Diagram 7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan LILA Ibu Hamil diwilayah
Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret- April 2023 n= 41
responden

Pada diagram 7 menunjukkan bahwa mayorias LILA bu hamil di Desa Klungkung


dengan LILA >23,5 dengan jumlah ibu hamil sebanyak 36dengan presentase 88%.

h) Lingkungan Fisik dan Sosial


 Ventilasi Rumah
Diagram 8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan VentilasiRumah Ibu
Hamil di Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret-
April 2023

Pada diagram 8 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak ventilasi rumahibu hamil di


wilayah Desa Klungkung dengan ventilasi rumah Baik dengan 23 rumah ibu hamil
dengan presentase 56%.
 Pencahayaan Rumah
Diagram 9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pencahayaan Rumah Ibu
Hamil di Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret-April
2023 n= 41 responden.

Pada diagram 9 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak pencahayaan remang


remang dirumah ibu hamil di Desa Klungkung yaitu sebanyak24 ibu hamil
dengan presentase 59%.
 Kondisi air
Diagram 10 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kondisi air rumah Ibu Hamil
di Desa Klungung Kecamatan Sukorambi KabupatenJember Maret-April 2023 n=41
respoden

Pada diagram 10 menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi air rumahibu hamil di
Desa Klungkung yaitu tidak berasa dan tidak berbaudirumah ibu hamil dengan 29
rumah dengan presentase 71%.
 Pembuangan sampah
Diagram 11 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan pembungansampah rumah Ibu
Hamil di Desa Klungung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Maret-April 2023
n= 41 responden
Merujuk pada diagram 11 menunjukkan bahwa sebagian besarpembuangan sampah

dirumah ibu hamil di wilayah Desa Klungkung dengan dibakar sebanyak 25 rumah
ibu hamil dengan presentase 61 %.

 Tempat BAK/BAB
Diagram 12 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan tempat BAK/BAB rumah
Ibu Hamil di Desa Klungung Kecamatan SukorambiKabupaten Jember Maret-
April 2023 n= 41

Pada diagram 12 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak tempat BAK/BAB rumah


ibu hamil di Desa Klungkung yaitu di jamban atau WC dengan rumah ibu hamil 21
rumah dengan presentase 51 %.
i) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
 Fasilitas Kesehatan Yang Ada di Masyarakat (Hasil Survey danPengkajian)
Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada setiap 41 KK ibu hamildan
masyarakat sekitar di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi yaitu Puskesmas
Pembantu (Pustu), Ambulance Keliling 24 jam, Posyandu, Praktik Mandiri
Perawat (Mantri), Bidan Desa, dan Puskesmas Sukorambi.
 Fasilitas Kesehatan Yang Sering Digunakan Masyarakat
Diagram 13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Fasilitas Kesehatan yangSering
Digunakan Masyarakat di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember, Maret-April 2023 n= 41 responden.
Terlihat pada diagram 13 menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan

yang sering digunakan masyarakat yaitu posyandu sebanyak27 Ibu Hamil dengan
presentase 66%.

 Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat dengan Rumah


Berdasarkan Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat dengan Rumah Ibu Hamil di Desa
Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Maret-April n= 41
responden, bahwa jarak fasilitas kesehatan yang terdekat dengan rumah ibu hamil
dan warga desa Klungkung Kecamatan Sukorambi yaitu > 1 km. Fasilitas
kesehatan yang terdekat adalah posyandu, puskesmas pembantu, dan praktik
mandiri perawat
j) Ekonomi
 Fasilitas Perekonomian Yang Ada di Mayarakat (Hasil survey
danwawancara) Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada setiap 41 KK
ibu hamildan masyarakat sekitar di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi
yaitu IRT dan wiraswasta
 Penghasilan Keluarga Rata-Rata Perbulan
Diagram 15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan KeluargaRata Rata
Perbulan di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Maret-
April 2023 n= 41 responden.

Berdasarkan diagaram 15 menunjukkan bahwa sebagian besar penghasilan rata-


rata perbulan keluarga ibu hamil yaitu dibawah UMR31 KK ibu hamil dengan
presentase 76 %.

k) Transportasi dan Keamanan


 Jenis Transportasi Yang Dipakai Keluarga ke Pelayanan Kesehatan Diagram 16
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Transportasi YangDipakai Keluarga ke
Pelayanan Kesehatan di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember, Maret-April 2023 n=41 respoden.

Berdasarkan diagram 20 menunjukkan bahwatotal keseluruhan jenistransportasi


yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan adalah dengan kendaraan pribadi
yaitu sebanyak 41 KK ibu hamil dengen presentase 100%.

l) Kebijakan Pemerintah
Berdasarkan hasil survey dan wawancara terhadap masyarakat di Desa Klungkung pada
bulan Maret-April 2023 Terdapat tempat fasilitas kesehatan untuk masyarakat melakukan
pemeriksaan kesehatan. Namun terdapat masalah yaitu kurangnya SDM sehingga dari
program pelayanan kesehatan kurangmaksimal di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember.
m) Pendidikan
Berdasarkan hasil survey dan wawancara untuk sarana pendidikan yang berada di Desa
Klungkung ada pondok pesantren, paud, SD/MI, SMP/MTS
n) Komunikasi dan Rekreasi
 Alat Komunikasi Yang Sering Digunakan Keluarga
Diagram 17 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alat Komunikasi Yang Sering
Digunakan Keluarga di Desa Klungkung Kecamatan SukorambiKabupaten Jember,
Maret-April 2023
Berdasarkan diagram 21 menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan ibuhamil di
Desa Klungkung menggunakan alat komunikasi telepon/Hp yaitu sebanyak 41
KK ibu hamil dengan presentase 100%.
Sarana Komunikasi di Masyarakat (Hasil Survey dan Wawancara)Berdasarkan
hasil survey dan wawancara pada masyarakat di DesaKlungkung untuk sarana
komunikasi yang ada di masyarakat yaitupengeras suara masjid, balai desa,
telepon/hp.
 Sarana Rekreasi Yang Ada di Sekitar Masyarakat (Hasil Survey dan
Wawancara)
Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada masyarakat di DesaKlungkung
yaitu air terjun.
 Keluarga Memanfaatkan Waktu Luang
Diagram 22 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga MemanfaatkanWaktu
Luang di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Maret-April
2023 n= 41 responden.

Pada diagram 22 menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga ibu hamil di Desa
Klungkung dalam memanfaatkan waktu luang yaitu dengan berkumpul dengan
keluarga sebanyak 18 KK ibu hamil dengan presentase 75%.

B. Skor Poedji Rochjati


Diagram 23 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengkajian Menurut Skor PoedjiRochjati

Berdasarkan diagram 23 diatas merupakan pengkajian kepada ibu hamil dengan


menggunakan skor poedji rochjati. Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa ibu hamil yang
mengalami kehamilan dengan gizi kurang atau masih di kategori kurus sebanyak 2 KK ibu hamil
dengan presentase 6%. Sedangkan terdapat ibu hamil yang mengalami kehamilan dengan kategori
normal sebanyak 6 KK ibu hamil dengan presentase 15%. Hal tersebut terjadi dikarenakan dari
ibu hamil untuk ukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) kecil, tekanan darah rendah dan juga ada
yang memiliki anak ke-3. Ibu hamil yang mengalami ketegori gemuk 13 KK ibu hamil sebanyak
80%. Hal tersebut terjadi karena jarak kehamilan sebelumnya sangat dekat dengan kehamilan saat
ini, juga usia ibu hamil terlalu tua sehingga dapatmempengaruhi ibu hamil mengalami kehamilan
gizi kurang.
A. Log Book Pendampingan Ibu Hamil
Berdasarkan hasil wawancara 41 KK ibu hamil di Desa Klungkung
kurang memahami akan hal informasi terkait kehamilan. Dari posyandu sudah
memberikan informasi tentang kehamilan akan tetapi dari ibu hamil itu
sendiri hanya lewat saja terkait informasi tersebut. Sehingga ketika ditanya
sebagian dari ibu hamil tersebut bingung dan tidak dapat menjelaskan dengan
detail seperti bahaya kehamilan, faktor risiko kehamilan, ASI eksklusif dan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Bahkan dari 41 KK ibu hamil untuk rumah ibu
hamil tidak terpasang sticker P4K, hal tersebut dikarenakan dari pihak
posyandu sudah memberikan sticker P4K tersebut tetapi dari 41 KK ibu hamil
lupa untuk memasangnya dan tetap hanya berada di lipatan buku KIA.

Selain itu sebagian besar ibu hamil di Desa Klungkung tidak


memiliki BPJS atau asuransi yang lainnya sehingga untuk persiapan
persalinan nanti ibu hamil menggunakan dana pribadi dan mengrus program
J-Keren. Hal tersebut dikarenakan dari pembagian data BPJS tidak merata
dari desa, jadi ibu hamil atau sebagian masyarakat di Desa Klungkung tidak
banyak yang memiliki BPJS. Untuk perencanaan kehamilan setiap keluarga
atau ibu hamil itu sendiri ketika sudah merasakan kontraksi atau ingin
melahirkan maka ibu hamil akan langsung dibawa turun ke bawah ke tempat
persalinan (bidan desa) dengan menggunakan kendaraan pribadi atau
ambulance desa.

Anda mungkin juga menyukai